You are on page 1of 48

Media Transimisi Kabel dan Wireless 201

MEDIA TRANSMISI

KABEL DAN WIRELESS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertama kali komputer ditemukan, belum bisa berkomunikasi dengan


Sesamanya. Pada saat itu komputer masih sangat sederhana. Berkat kemajuan
teknologi di bidang elektronika, computer mulai berkembang pesat dan semakin
dirasakna manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat ini komputer sudah menjamur di
mana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli oleh perusahaanperusahaan,
universitas-univeristas, atau lembaga-lembaga lainnya, tetapi sekarang computer
sudah dapat dimiliki secara pribadi seperti layaknya kita memiliki radio.

Mayoritas pemakai komputer terdapat di perusahaan-perusahaan atau kantor-


kantor. Suatu perusahaan yang besar seringkali memiliki kantor-kantor cabang.
Apabila suatu perusahaan yang mempunyai cabang di beberapa tempat adalah tidak
efisien apabila setiap kali dilakukan pengolahan datanya harus dikirim ke pusat
komputernya. Perlu diperhatikan bahwa berfungsinya suatu komputer untuk
mengahasilkan informasi yang benar-benar handal, maka sedapat mungkin data yang
dimasukkan benar-benar asli dari tangan pertama pencatat datanya, dan belum

POLITEKNIK NEGERI MALANG 1


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

mengalami pengolahan dari tangan ke tangan. Proses pengiriman data dari suatu
komputer ke komputer lainnya memerlukan media. Media ini biasa disebut dengan
media transmisi data.

Pertumbuhan pesat teknologi mengakibatkan perubahan yang lebih baik


terjadi pada dunia transmisi. Banyak diciptakan media-media transmisi yang handal
dan memegang peranan yang sangat vital dalam suatu transmisi data. Adapun bentuk-
bentuk teknologi media transmisi diuraikan secara ringkas pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka kami mengemukakan


beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut diantaranya adalah :

1. Apa yang dimaksud media transmisi ?

2. Apa perbedaan antara media transmisi kabel dan media transmisi nirkabel / tanpa
kabel ?

1.3 Tujuan

Tujuan yang bisa didapat dari penulisan artikel ini adalah :

1. Untuk mengetahui media transmisi apa saja yang selama ini banyak digunakan

2. Untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan dan penggunaan dari tiap-tiap media
transmisi.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 2


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

3. Mengetahui perbandingan media transmisi kabel dan media transmisi nirkabel /


tanpa kabel dalam memudahkan kita berkomunikasi dengan orang lain di mana saja
dan kapan saja.

1.4 Manfaat

Manfaat yang bisa dihasilkan dari penulisan artikel ini adalah :

1. Agar mengetahui media transmisi apa saja yang sering digunakan.

2. Agar mengetahui kelebihan, kekurangan, serta penggunaan dari masing-masing

media transmisi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Media Transmisi

Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam


sistem atau jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem transmisi
digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router). Keseluruhan sistem

POLITEKNIK NEGERI MALANG 3


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport / transport network
(Tutun Juhana, 2006).

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan


penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah
menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai
macam cara untuk diubah kembali menjadi data.

Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk


menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran
data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio
membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat
telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon
adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-
beda dalam pengiriman datanya. Dikategorikan menjadi guided dan unguided.

Media transmisi akan berfungsi sebagai jalur lintas data dan distribusi
informasi. Tanpa medium ini, masing-masing peralatan tidak dapat saling
berhubungan dan tidak akan terjadi aliran data apapun. Karena fungsinya yang
mengalirkan sinyal-sinyal data inilah yang membuat keberadaan media transmisi
menjadi penting dalam sebuah lingkungan jaringan.

Sebenarnya selain kabel, media transmisi dapat juga berupa gelombang


elektromagnetik. Gelombang Elektromagnetik ini dapat berupa gelombang mikro,
Infra merah dan medium-medium lain yang dapat juga digunakn untuk memindahkan
data dari satu terminal ke terminal lain.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa saluran komunikasi dibagi menjadi 2,


yaitu:

POLITEKNIK NEGERI MALANG 4


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

1. Transmisi Dengan Kabel, seperti twisted wire, coaxial cable, dan fober optic.

2. Transmisi Tanpa Kabel (Wireless), seperti microwave, satellite, dan cellular phone.

 Media tranmisi memiliki 2 bentuk yaitu :

1. Guided Media

Menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi


twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat
optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas
fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang
menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat
optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya.

2. Unguided media

Unguided media atau komunikasi tanpa kabel mentransmisikan gelombang


elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara fisik. Sinyal dikirimkan secara

broadcast melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus). Media tranmisi ini dapat
menggunakan wireless atau menggunakan satellite.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 5


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Keterangan :

Mbps: Megabits per second/ 1.000.000 bits per detik

Gbps: Gigabits per second/ 1.000.000.000 bits per detik

Tbps: Terabits per second/ 1.000.000.000.000 bits per detik

2.2 Media Transmisi Kabel

Kabel merupakan salah satu media transmisi data. Oleh karena itu kali ini
yang akan dibahas terlebih dahulu adalah kabel sebagai media transmisi data. Tidak
semua jenis kabel bisa digunakan sebagai media transmisi data. Data berikut ini
merupakan jenis dan karakteristik kabel jaringan yang biasa digunakan.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 6


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Secara umum, kabel transmisi yang digunakan dalam jaringan terdiri atas 3
macam, yakni kabel berpasangan Twisted-Pair Wire cable, Kabel koaksial, dan
Kabel serat optic.

2.2.1 Twisted-pair Wire cable

POLITEKNIK NEGERI MALANG 7


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Twisted-pair Wire cable dibagi menjadi 2 yaitu :

 Shielded twisted-pair cable (STP)

Gambar 2.2.1

A. Pengertian

Shielded Twisted Pair merupakan jenis kabel yang berisi dua pair kabel yang
masing-masing pair dipilin. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan
kabel. Pada kabel STP, didalamnya terdapat satu lapisan pelindung kabel internal
sehingga melindungi data yang ditransmisikan dari interferensi/gangguan.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 8


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Shielded twisted-pair cable (STP) memadukan tehnik shielding


(pembungkusan), cancellation,dan twisting of wires. STP memberikan ketahanan dari
interferensi elektromagnetik dan interferensi frekuensi radio tanpa menunjukkan
penambahan berat atau ukuran kabel yang signifikan.

Kabel Shielded twisted-pair memiliki proteksi yang lebih dari semua


interferensi eksternal tetapi memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan
UTP. Tidak seperti kabel koaksial, bungkus dalam STP bukan merupakan bagian dari
sirkuit data, oleh karena itu kabel harus diground pada kedua ujung. Jika tidak
diground dengan baik, STP dapat menjadi sumber masalah, karena memungkinkan
shield bekerja seperti antenna, menyerap sinyal elektrik dari wire yang lain dan dari
noise elektrik yang berasal dari luar kabel. Panjang maksimal STP lebih kecil jika
dibandingkan kabel koaksial.

Tipe STP yang lain adalah yang dibuat untuk instalasi token ring, dikenal
dengan 150 ohm STP. Selain keseluruhan kabel dibungkus, masing-masing twisted
pair-nya juga dibungkus untuk mengurangi crosstalk. STP jenis ini juga harus di-
ground pada 2 ujungnya. Kabel STP jenis ini membutuhkan insulasi (isolasi) yang
lebih banyak, dan shilelding yang lebih banyak pula.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 9


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

B. Karakteristik STP

 Speed dan Throughput: 10 – 100 MBps


 Harga: lebih mahal dibandingkan UTP
 Ukuran media dan konektor : medium to large
 Panjang kabel maksimum: 100 m

C. Kegunaan

Kabel STP juga digunakanuntuk jaringan Data, digunakan pada jaringan


Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik
terhadap interferensi EMI.

D. Kelemahan

Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :

 Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.


 Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat
mengkompensasi timbulnya
 Harganya cukup mahal.

 Unshielded twisted-pair cable (UTP)

A. Pengertian

POLITEKNIK NEGERI MALANG 10


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa
digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang
didalamnyaberisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar
dengan ujung konektor RJ-45. Atau Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah
sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, y ang
tidakdilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling
umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang
harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus.

Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari
ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP),
insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 11


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

B. Type / Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair

Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam
beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya
seperti tertulis dalam tabel berikut.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 12


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

 Category 1

Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi
terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1
digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telefon analog Plain
OldTelephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya
kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di
dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan
tersebut.

 Category 2

Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi
yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain
untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat
mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan
untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari
IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai
kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti
Category 3, Category 4, atau Category 5.

 Category 3

Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi
yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain
untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per
detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam
konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi.
Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari

POLITEKNIK NEGERI MALANG 13


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan


10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring
yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2. Tabel berikut
menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada
beberapa frekuensi.

 Category 4

Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi
yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain
untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik.
Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi
empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel
ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada
jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik. Tabel berikut menyebutkan beberapa
karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 14


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

 Category 5

Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang
jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP
Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung
komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100
megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat
tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang
dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel
ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan
Telecommunication Industry Association (TIA).

Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet


(100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling
populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat
lebihmahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik
kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua
instalasi jaringan.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 15


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

C. Kelebihan UTP

o Mudah diinstal
o Lebih murah dibandingkan tipe media yang lain
o Memiliki diameter kecil, sehingga mempermudah dalam membuat
saluran kabel

D. Kekurangan UTP:

o Lebih mudah terkena interferensi elektromagnetik dan noise


o Jarak maksimum kabel lebih kecil dibandingkan dengan kabel
koaksial
o Lebih lambat dalam transmisi datakabel UTP kategori satu sampai
tujuh dan satu lagi kategori limaplus (5+).

POLITEKNIK NEGERI MALANG 16


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

E. Manfaat UTP

 Contoh penggunaan kabel UTP untuk keperluan sehari-hari adalah kabel


telepon. Salah satu alasan utama mengapa jenis kabel UTP ini sangat popular
dibandingkan dengan jenis kabel lainnya adalah karena penggunaannya kabel
UTP sebagai kabel telepon. Banyak gedung menggunakan kabel ini untuk
system telepon dan biasanya ada kabel ekstra yang dipasang untuk memenuhi
pengembangan dimasa mendatang.
 Karena kabel ini juga bisa digunakan untuk mentransmisikan data dan juga
suara, maka menjadi pilihan untuk membangun jaringan komputer. Yang
membedakan antara telepon dengan computer dalam hal penggunakan kabel
UTP ini terletak pada jack-nya atau konektornya.
 Pada komputer digunakan RJ-45 yang dapat menampung koneksi kabel
sedangkan pada telepon digunakan RJ-11, dapat
menampung 4 koneksi kabel dan ukurannya lebih
kecil. Lebih jelasnya bisa dilihat koneksi dari
telepon Anda yang menggunakan RJ-11.

F. Konektor UTP

Connector yang digunakan bagi kabel UTP ini ialah RJ-45 connector. RJ
adalah akronim dari "Register Jack". Connector RJ-45 adalah Alat Untuk
Menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dalam satu jaringan .

POLITEKNIK NEGERI MALANG 17


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Gambar 5. Connector RJ-45

POLITEKNIK NEGERI MALANG 18


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

G. Tipe Penyambungan UTP

Jenis kabel berdasarkan kapasitas

· 10BASE-T : 10 Mbps (mega bit per second)

· Cat 5 (Category 5) / 100BASE-TX : 100 Mbps

· Cat 6 (Category 6) / 1000BASE-T : 1000 Mbps (1 Gbps)


POLITEKNIK NEGERI MALANG 19
Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Ada dua susunan kabel yang umum digunakan untuk koneksi ini yaitu :

Berdasarkan urutan kabelada dua macam susunan kabel:

➢ TIA/EIA-568-A (T568A)

putihhijau-hijau-putihoranye-biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-coklat

➢ TIA/EIA-568-B (T568B)

putihoranye-oranye-putihhijau-biru-putihbiru-hijau-putihcoklat-coklat

POLITEKNIK NEGERI MALANG 20


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Untuk perangkaian kabel straight dan cross sbb:

 Straight (Straight-through): T568A vs T568A atau T568B vs T568B


(lebih sering dipakai)

 Cross (Crossover): T568A vs T568B

H. Cara Pemasangan Kabel ke Konektor

Langkah untuk mengcramping kabel ke konektor adalah dengan cara


memotong kabel dengan panjang yang dibutuhkan. Maksimal untuk kabel ini
panjangnya adalah 100 m jika lebih dari itu diperlukan alat repeater untuk
meyambungkan kedua kabel dan memperbesar koneksi yang masuk. Setelah dipotong
kemudian kulit kabel dikupas dengan Cramping untuk 2 mata pisau sehingga
kelihatan 8 warna berbeda dari kabel. Kemudian kabel-kabel diluruskan dan diurutan
sesuai susunan yang sudah ditentukan lalu dipotong agar panjang kabelnya sama dan
terus dipertahankan sampai kabel dimasukkan ke dalam konektor. Setelah kabel
masuk ke dalam konektor lalu kabel ditekan ke dalam konektor dan kemudian baru
dijepit dengan Cramping sampai dipastikan kabel tidak bisa lepas lagi dari konektor.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 21


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Tang Cramping dan tester kabel TP

2.2.2 KABEL COAXIAL

A. Pengertian

POLITEKNIK NEGERI MALANG 22


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah
konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang
kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa
digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai
pengalir tembaga di tengah (centre core).

Lapisan plastik (dielectric insulator)


yang mengelilingi tembaga berfungsi
sebagai penebat di antara tembaga dan
“metal shielded“. Lapisan metal berfungsi
untuk menghalang sembarang gangguan
dari luar seperti dari peralatan elektonik
lain. Lapisan paling luar adalah lapisan
plastik yang disebut Jacket plastic.

Lapisan ini berfungsi seperti


jaket yaitu sebagai pelindung bagian
terluar. Kabel ini sering digunakan
sebagai kabel antena TV. Disebut juga
sebagai kabel BNC (Bayonet Naur
Connector). Kabel ini merupakan
kabel yang paling banyak digunakan
pada LAN, karena memiliki
perlindungan terhadap derau yang
lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengankecepatan standar .Ada 2
jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ).

POLITEKNIK NEGERI MALANG 23


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

B. Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah murah dan jarak


jangkauannya cukup jauh. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi. Untuk
saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan
Kesulitan utama dari penggunaan kabel koaksial adalah sulit untuk mengukur apakah
kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak

benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang
dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan
maksimalnya.

C. Jenis-jenis Kabel BNC

Kabel ini terbagi menjadi dua jenis yaitu thick coaxial cable (mempunyai
diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable
(mempunyai diameter lebih kecil).

1) Thick coaxial cable

Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan


berdasarkan standar IEEE 802.3 0BASE5, dimana
kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm,
dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini
biasa disebut sebagai Standard Ethernet atau Thick Ethernet, atau hanya disingkat
ThickNet.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 24


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Kabel Coaxial ini jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan
aturan sebagai berikut:

∗ Setiap ujung harus diterminasi dengan terminat or 50-ohm(dianjurkan


menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah
resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang
cukup lebar).
∗ Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau
berupa populated segments.
∗ Setiap Card Jaringan mempunyai pemancar tambahan (External Transceiver).
∗ Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal
ini Repeaters.
∗ Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500
meter).
∗ Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
∗ Setiap segment harus diberi ground.
∗ Jarak maksimum antara pencabang dari kabel utama keperangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
∗ Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter)

2) Thin Coaxial Cable

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,


terutama untuk Transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk
digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar
IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya
berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan
POLITEKNIK NEGERI MALANG 25
Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

dengan BNC Tconnector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai Thin Ethernet atau
ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan Tconnector dan Terminator dalam sebuah jaringan, harus
mengikuti aturan sebagai berikut :

∗ Setiap ujung kabel diberi terminator 50 ohm.


∗ Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
∗ Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan
(devices).
∗ Card Jaringan cukup menggunakan transceiver yang on board, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
∗ Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
∗ Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
∗ Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
∗ Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

D. Keuntungan

Keuntungan menggunakan kabel coaxial:

· Jarak maksimum kabel lebih panjang dibandingkan UTP dan STP

· Lebih murah dibandingkan dengan fiber optik

· Memiliki kemampuan menolak noise yang cukup baik

POLITEKNIK NEGERI MALANG 26


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

E. Kekurangan

Kekurangan :

· Tebal, sehingga susah dalam instalasi dibandingkan twisted pair

· Jika kedua ujungnya tidak di-ground (dilakukan dengan memastikan adanya koneksi
elektrik yang solid di kedua ujung) dengan baik, maka akan mengakibatkan masalah

F. Konektor Koaksial

POLITEKNIK NEGERI MALANG 27


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

POLITEKNIK NEGERI MALANG 28


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

2.2.3 Fiber Optik

A. Pengertian

Gambar 2.2.3.1

Kabel fiber optik merupakan sebuah media jaringan yang mampu melakukan
transmisi cahaya yang dimodulasi. Kabel Fiber optik tidak terpengaruh oleh
interferensi elektromagnetik dan memiliki kecepatan transfer data yang paling tinggi
dibandingkan media yang lain. Fiber optic tidak membawa impulse elektrik seperti

POLITEKNIK NEGERI MALANG 29


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

kabel tembaga. Sinyal yang direpresentasikan dalam bit dikonversi ke dalam sinyal
cahaya.

B. Karakteristik

Berikut ini karakteristik dari kabel fiber optik:

o Speed dan throughput lebih dari 100MBps


o Harga paling mahal dibandingkan media yang lain.
o Tidak mudah terkena interferensi elektromagnetik
o Single mode: 1 stream of laser generated light
o Multimode: multiple stream of laser generated light

Kabel fiber optik terdiri atas 2 fiber yang tersimpan dalam bungkus yang
berbeda. Jika dilihat penampang atasnya akan terlihat bahwa setiap optical fiber
dikelilingi oleh lapisan pelindung, biasanya terbuat dari plastik contohnya Kevlar,
dan sebuah jacket luar. Jacket luar ini melindungi keseluruhan kabel. Tujuan dari
penggunaan Kevlar adalah untuk pelindung tambahan untuk fiber glass yang tipis.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 30


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Gambar 2.2.3.2. Fiber Optik

Bagian pelindung dari sebuah fiber optik disebut dengan core dan cladding.
parts of an opticalfiber are called the core and the cladding. Core biasanya terdiri atas
kaca dengan index bias yang tinggi. Jika core dibungkus dengan lapisan cladding
yang\ terbuat dari plastik dengan index bias rendah, maka sinar dapat ditangkap di
core fiber. Proses ini disebut dengan total internal reflection.

Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit
(Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa
terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).

POLITEKNIK NEGERI MALANG 31


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

C. Kelebihan

∗ kemampuannya yang baik dalam mengantarkan data dengan kapasitas yang


lebih besar dalam jarak transmisi yang cukup jauh
∗ kecepatan transmisi yang tinggi hingga mencapai ukuran gigabits, serta
tingkat kemungkinan hilangnya data yang sangat rendah.
∗ tingkat keamanan fiber optic yang tinggi, aman dari pengaruh interferensi
sinyal radio, motor, maupun kabelkabel yang berada di sekitarnya, membuat
fiber optic lebih banyak digunakan dalam infrastruktur perbankan atau
perusahaan yang membutuhkan jaringan dengan tingkat keamanan yang
tinggi.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 32


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

∗ aman digunakan dalam lingkungan yang mudah terbakar dan panas.


∗ fiber optic juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga,
sehingga lebih menghemat tempat dalam ruangan network data center di
mana pun

D. Kekurangan

∗ harganya yang cukup mahal jika dibandingkan dengan teknologi kabel


tembaga. Hal ini dikarenakan fiber optic dapat mengantarkan data dengan
kapasitas yang lebih besar dan jarak transmisi yang lebih jauh
∗ Kekurangan lainnya adalah cukup besarnya investasi yang diperlukan untuk
pengadaan sumber daya manusia yang andal, karena tingkat kesulitan
implementasi dan deployment fiber optic yang cukup tinggi.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 33


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

E. Konektor Fiber Optik

POLITEKNIK NEGERI MALANG 34


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

F. Perbandingan UTP,STP, Coaxial,dan Fiber Optik

POLITEKNIK NEGERI MALANG 35


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

2.3 Media transmisi nirkabel / Jaringan tanpa kabel (wireless network)

Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa


menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah
gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya.

1. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan
receiver).
2. Ada dua jenis transmisi

• Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu


sasaran
• Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan
dapat diterima oleh banyak antena

3. Tiga macam wilayah frekuensi

• Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 Ghz


• Gelombang radio 30 Mhz – 1 Ghz
• Gelombang inframerah

Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat


dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi
elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena
mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 36


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

2.3.1 Pengertian

Media transmisi nirkabel adalah bidang yang berkaitan dengan komunikasi


antar system komputer dan beberapa macam peralatan telekomunikasi tanpa
menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dikenal sebagai jaringan
telekomunikasi, dan banyak dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang
dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh
(lewat satelit) yang telah di jelaskan di atas.

Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan


sistem telekomunikasi yang lain dengan menggunakan beberapa macam media
transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang elektromagnetik, gelombang radio,
gelombang mikro, gelombang satelit, maupun gelombang inframerah. Teknologi
jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai
dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi
nirkabel pada suatu jarak tertentu.

2.3.2 Jenis Media Nirkabel

 Microwave
Mentransmisikan suara dan data dengan kecepatan 45 megabit per detik pada
gelombang radio berfrekwensi sangat tinggi yang bergetar minimal 1 gigahertz.
Microwave merupakan high-end dari RF (Radio Frequency), sekitar 1 – 30 GHz.
Transmisi dengan microwave memberikan 3 hal yang perlu diperhatikan :
· Alokasi frekuensi
· Interference, Keamanan
· Harus straight-line (perambatan line-of sight)

POLITEKNIK NEGERI MALANG 37


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

· Jarak tanpa repeater anatar 10 – 100 km


 Radio
Mengirim data jarak jauh hingga 2 megabit per detik –bisa melintasi kota,
provinsi, atau Negara.Arah tranmisi omni directional.
 Infrared
Mengirim sinyal data dengan gelombang sinar inframerah pada frekwensi
sangat rendah (1 sampai 4 megabit per detik) sehingga bisa diterima dan
diinterpretasikan oleh mata manusia. Contoh pada laptop, PDA, kamera digital,
printer, dan mouse nirkabel, serta remote control untuk TV Dipenuhi dengan
menggunakan transmitter/receiver yang memodulasikan no coherent infrared light.
Transceiver harus dengan suatu bentuk garis lurus atau melalui pantulan dari suatu
permukaan warna yang bercahaya.
 Bluetooth
Sebuah teknologi wireless yang mampu menyediakan layanan komunikasi
data dan suara dengan jarak jangkauan yang terbatas.
Gelombang radio untuk komunikasi ini dapat terdiri dari berbagai frekwensi seperti :
a) VLF(Very Low Frequency) dan LF (Low Frequency)
Sinyal-sinyal ini dipropagasikan sangat dekat dengan permukan bumi, tidak dapat
melewati objek yang padat dan digunakan dalam navigasi radio jarak jauh.
b) MF (Medium Frequency) dan HF (High Frequency)
Sinyal-sinyal ini dikirimkan lewat udara dan memantul kembali ke bumi. Digunakan
untuk komunikasi jarak jauh.
c) VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency)
Sinyal-sinyal ini biasanya dikirimkan secara line of sight. Digunakan pada terrestrial,
satellite dan komunikasi dengan radar.

2.3.3 LOS (Line Of Sight)

POLITEKNIK NEGERI MALANG 38


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Dalam wireless terdapat apa ynag dinamakan Line of Sight, yaitu keadaan dimana
antar point harus saling berhadapan, ini bertujuan agar perangkat wireless dapat
berkomunikasi dengan baik.

2.3.4 Satelit
Satelit adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan
sendiri. Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal
gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian
diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang
merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima.
(sumber : http://www.total.or.id/info.php?kk=satelit) [Akses : 13 April 2010,
17.00]
Bagian penting dalam sistem komunikasi satelit yaitu :
1. Space segment (bagian yang berada di angkasa)
2. Ground segment (biasa disebut stasiun bumi)

POLITEKNIK NEGERI MALANG 39


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Segmen Angkasa : Segmen Bumi :


1. Struktur/Bus 1. User terminal
2. Payload 2. SB Master

3. Power Supply 3. jaringan.

4. Kontrol temperature
5. Kontrol Attitude dan Orbit
6. Sistem propulsi

7. Telemetri, tracking, dan Command (TT & C).

POLITEKNIK NEGERI MALANG 40


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Satellite merupakan sebuah repeater data yang mampu mengirim data ke


tempat tujuan berupa down-link.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 41


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

2.3.5 Kelebihan dan kekurangan Wireless dan Satelit


Sebelum menentukan mana yang lebih baik antara wireless atau satelit, mari
kita lihat segi keuntungan dan kekurangan di antara 2 media transmisi tersebut.
 Keuntungannya wireless :
1. Dapat dipergunakan untuk komunikasi data dengan jarak yang jauh sekali.
Tergantung LOS (Line of Sight) dan kemampuan perangkat wireless dalam
memancarkan gelombang.
2. Sangat baik digunakan pada gedung yang sangat sulit menginstall kabel.
 Kerugiannya :
1. Sulit diperoleh karena spektrum frekuensi terbatas.
2. Biaya instalasinya, operasional dan pemeliharaan sangat mahal.
3. Keamanan data kurang terjamin.
4. Pengaruh gangguan (derau) cukup besar.
5. Transfer data lebih lambat dibandingkan dengan penggunaan kabel.
 Kelebihan satelit:
1. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak dan koneksi
dapat dilakukan dimana saja.
2. Jarak jangkauan yang sangat luas
3. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak
titik secara broadcasting ataupun multicasting
4. Kecepatan bit akses tinggi dan memiliki bandwidth lebar.
5. VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit,
6. Unjuk kerja sangat tinggi dan bisa digunakan untuk koneksi suara, video dan data,
karna memiliki bandwidth yang lebar
7. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum
mempunyai infrastuktur telekomunikasi
 Kekurangan Media Satelite
POLITEKNIK NEGERI MALANG 42
Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

1. Up Front Cost tinggi: Contoh : untuk Satelit GEO: Spacecraft, Ground Segment &
Launch = US $ 200 jt, Asuransi: $ 50 jt.
2. Distance insensitive: Biaya komunikasi untuk jarak pendek maupun jauh relatif
sama.
3. Hanya ekonomis jika jumlah User besar dan kapasitas digunakan secara intensif.
4. Delay propagasi besar.
5. Rentan terhadap pengaruh atmosfir
6. Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner.
Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi
problem tersebut.
7. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya
kemungkinan pengiriman ulang.
8. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit
adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu
sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data
yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri
berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
9. Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal
yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.
10. Rawan sambaran petir gledek
11. Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-
matahari berada dalam satu garis lurus.. Energi thermal yang dipancarkan matahari
pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit,
sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi.

2.3.6 Topologi Wireless Network


1. AD Hoc

POLITEKNIK NEGERI MALANG 43


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

Merupakan jaringan sederhana dimana komunikasi terjadi diantara 2


perangkat atau lebih pada cakupan area tertentu tanpa harus memerlukan sebuah
access point atau server.
2. Client / Server
Menggunakan Access Point sebagai pengatur alokasi waktu transmisi untuk
semua perangkat jaringan dan mengizinkan perangkat mobile melakukan proses
roaming dari sel ke sel.

Ad-Hoc or Peer-to Peer Networking Client Server with Access poin

2.3.7 Access Point


Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio
ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server Biasanya
berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio
based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau

broadband ethernet.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 44


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

BAB III

PENUTUP

Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak


yang telah memberikan bantuan terhadap proses penyusunan makalah ini. Tanpa
adanya bantuan dari semua pihak seperti pembimbing serta rekan – rekan
kemungkinan makalah ini tidak akan menjadi sebuah hasil karya.

3.1 Kesimpulan

Dalam komunikasi data terdapat beberapa unsur agar sebuah proses


komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Unsur-unsur tersebut dapat berupa,

POLITEKNIK NEGERI MALANG 45


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

sumber data, media dan penerima data. Pada komunikasi data, media yang digunakan
adalah kabel dan tanpa kabel.
Saluran komunikasi tanpa Kabel (Wireless), seperti microwave, satellite, dan
cellular phone.Satelite merupakan bagian dari wireless, di mana wireless itu sendiri
adalah koneksi internet dari suatu perangkat ke perangkat lainnya yang tanpa
menggunakan kabel. Sedangkan satelite adalah suatu stasiun relay (penguat) yang
mentransmisikan sinyal microwave melewati jarak yang jauh.
Pemakaian media tranmisi wireless dan satelit banyak dipengaruhi oleh
beberapa factor, namun factor kebutuhan dan unjuk kerjalah yang paling besar.
Kebutuhan dipengaruhi oleh banyak user dan luas area yang akan dikoneksikan.
Kemudian unjuk kerja yang optimal, seperti troughput yang dihasilkan diupayakan
semaksimal mungkin.
Penggunaan wireless akan lebih optimal jika digunakan pada area yang tidak
terlalu luas, atau jarak yang tidak terlalu jauh, dan user yang tidak terlalu banyak serta
topologi dataran yang mempunyai LOS memadai.
Namun jika ternyata area yang dikoneksikan sangat luas dan user yang sangat
banyak, dan jarak yang sangat jauh serta topologi dataran yang tidak LOS, maka
pemakaian media satelit sangat dianjurkan.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang
bersifat mendukung dan membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan di masa
yang akan datang dan semuanya akan kami sambut dengan tangan terbuka dan penuh
rasa hormat.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 46


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

DAFTAR PUSTAKA

• http://www.total.or.id/info.php?kk=satelit) [Akses : 13 April 2010,


17.00]
• http://www.ilmukomputer.com [Akses : 13 April 2010, 17.10]
• http://www.ilkom.unsri.com/deris[Akses : 13 April 2010, 17.15]
• http://smuet.wordpress.com/2010/02/15/media-transmisi/[Akses : 13
April 2010, 17.20]
• http://mudji.net/press/?p=28[Akses : 13 April 2010, 17.30]
• http://www.forum.ilkom.unsri.ac.id/viewtopic.php?
f=4&t=541&start=0[Akses : 14 April 2010, 14.00]
• http://prasnet192.blogspot.com/p/media-transmisi.html[Akses : 14
April 2010, 15.10]
• http://organisasi.org/mengenal-jaringan-komputer-berbasis-serat-
optik[Akses : 14 April 2010, 15.40]

POLITEKNIK NEGERI MALANG 47


Media Transimisi Kabel dan Wireless 201
0

• Fiber Optik dan Kelebihannya.Diakses dari http://www.pc24.co.id.


[Akses : 14 April 2010, 13.40]
• Jenis-jenis Media Transmisi. Diakses dari www.wikipedia.com.
[Akses : 14 April 2010, 13.50]
• Kelebihan dan kekurangan Fiber Optik. Diakses dari
www.hi-technews.com. [Akses : 14 April 2010, 13.55]

• Media Transmisi.pdf
Perbandingan Media Transmisi Wireleess dan Satelite.pdf [Akses : 14
April 2010, 14.10]

POLITEKNIK NEGERI MALANG 48

You might also like