Professional Documents
Culture Documents
Keberhasilan Ketahanan Nasional
Keberhasilan Ketahanan Nasional
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya
alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi
ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara
langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek
kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan
eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil
mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun
datangnya. Hal inilah yang dinamakan ketahanan nasional.
Bila kita terus mengikuti paham yang kuatlah yang bertahan, maka rakyat
kecil atau yang lemah akan kalah dan dimanfaatkan oleh yang kuat untuk
mendapatkan keuntungan sebesar mungkin,sehingga kemanusiaan orang
lemah tersebut terinjak-injak dan tidak ada lagi keadilan sosial, karena
semua yang ada dimanfaatkan oleh yang kuat tanpa memedulikan saudara
sebangsanya lagi.
Saran penyelesaiannya :
Pada dasarnya para pendiri negarai Indonesia ini telah memikirkan nilai-nilai
dasar yang paling sesuai bagi kepribadian Bangsa Indonesia,yaitu
Pancasila.Maka,sudah sepatutnya sebagai bangsa Indonesia kita berusaha
utntuk memahami makna sesungguhnya dari ideologi pancasila, sehingga
ideologi Pancasila tersebut dapat kita gunakan sebagai pegangan yang sesuai
dengan kepribadian bangsa kita dalam menghadapi tantangan global yang
semakin beragam ini.
Dengan semakin mendekatkan diri dengan Tuhan dan ajaran agama, kita dapat
menolak hal-hal negatif dari luar seperti seks bebas. Karena,pada dasarnya
tidak ada agama yang baik yang mengajarkan umatnya untuk berbuat jahat.
Di bidang politik, ada ancaman berupa pemerintahan yang tidak aspiratif dan
responsive atau bisa dikatakan diktator. Pemerintahan yang tidak mau mendengar aspirasi
rakyat artinya pemerintah ini tidak demokratis (dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat).
Padahal kita tahun system pemerintahan kita adalah system pemerintahan yang
demokratis bukan totaliter (diktator). Meskipun telah diselenggarakannya PEMILU, hal
ini tidak menjamin semua suara serta partisipasi rakyat mendapat bagian dalam
pemerintahan. Ini dikareanakan masih sering terjadinya kecurangan dalam proses
demokrasi ini, misalnya saja dengan masih banyaknya manipulasi suara rakyat untuk
memenangkan kelompok tertentu smapi kepada tidak meratanya pemberian hak suara
kepada rakyat (ada rakyat yang berhak menggunakan hak suaranya, tetapi tidak
tercantum namanya dan sebaliknya). Mengatasinya dengan memberdayakan masyarakat
untuk mengawasi pemerintahan melalui wakilnya yang duduk di lembaga legislative
untuk mengawasi pemerintahan supaya tidak diktator (seperti yang terjadi pada zaman
orde baru). Kemudian membuat aturan UU yang mengatur tentang pemerintahan anti-
totaliter. UU perlu dibuat karena pemerintahan kita berdasarkan atas hukum (rechstaat)
artinya apa yang dilakukan pemerintah harus sesuai dengan UU yang berlaku dalam suatu
negara.
Baik secara global maupun dalam lingkup kawasan Asia, khususnya Asia
Tenggara, Indonesia berada dalam suatu lingkungan yang ditandai dengan berbagai
pertentangan. Di beberapa kawasan pertentangan ini telah atau sewaktu-waktu dapat
menjelma menjadi konflik bersenjata. Kekuatiran akan akibat perang umum maupun
kemungkinan eskalasi perang terbatas, menyebabkan makin berkembangnya suatu
bentuk perang yang sering disebut perang revolusioner. Infiltrasi, subversi sampai pada
kerusuhan dan pemberontakan bersenjata merupakan tahap-tahap dari bentuk perang ini,
yang total sifatnya, baik dalam obyek, maupun metode, sehingga tidak satupun aspek
kehidupan bangsa yang luput dari ancaman ini. Suatu gejala lain yang perlu mendapat
perhatian pula adalah teror internasional dengan tindakan seperti pembajakan dan
penyanderaan, suatu cara baru untuk mencapai suatu tujuan politik.Beberapa bentuk
gangguan dalam negeri yang setiap saat dapat dihadapi dan perlu mendapat perhatian
bidang pertahanan keamanan negara antara lain: gangguan terhadap persatuan dan
kesatuan bangsa, gangguan keamanan wilayah laut Nusantara, gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat, gangguan infiltrasi dan subversi serta pemberontakan bersenjata
yang biasanya berkaitan dengan usaha pihak asing, gangguan kejahatan narkotik,
gangguan kejahatan dengan kekerasan serta berbagai bentuk gangguan yang disebabkan
oleh ketegangan sosial.
Sungguhpun perhatian lebih dipusatkan pada masalah keamanan dalam negeri serta
rongrongan yang lebih bersifat infiltrasi dan subversi, kewaspadaan nasional terhadap segala
bentuk ancaman dan tantangan merupakan sesuatu yang mutlak, untuk memelihara
kelangsungan hidup bangsa dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan serta
melaksanakan pembangunan di segala bidang untuk mencapai ketahanan nasional yang tinggi.
Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam menghadapi masalah pertahanan dan
keamanan adalah perkembangan lingkungan internasional dan regional, pertentangan dan konflik
bersenjata yang terjadi di beberapa kawasan, pengaruh resesi ekonomi dan perkembangan
lingkungan hidup di dalam negeri sendiri. Suasana ketidakpastian menuntut agar bangsa Indo-
nesia lebih menyadari kenyataan dan meningkatkan upaya untuk memelihara daya tangkal yang
efektif. Cara mengatasinya adalah Pembangunan TNI (untuk ancaman luar negeri) dan Polri
(untuk ancaman dalam negeri) perlu dilanjutkan (dimulai dari Repelita II), misalnya
meningkatkan kesejahtreaan TNI /Polri (masalah mencukupi kebutuhan fisik manusia),
deteriorisasi materiil dan sarana dan prasarana maupun pendidikan mencakup persenjataan untuk
menjada keamanan dalam dan luar negeri. Karena anggaran yang terbatas, sehingga untuk
belanja modal (membeli perlengkapan persenjataan) tidak dimungkinkan di Indonesia. Untuk
mengatasi keterbatasan dana adalah memanfaatkan tenaga / perusahaan dalam negeri artinya
biasanya pesawat atau tank yang dipesan dari luar negeri, maka dibuat saja di negeri sendiri,
misalnya yang telah dilakukan saat ini dimana tank dibuat oleh perusahaan di Indonesia.
Di bidang sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat Indonesia
mempertahankan kebhinekaan yang ada. Dimana keberaganan budaya dan suku bangsa yang
seharusnya menjadi pemersatu bangsa malah sering dijadikan alat untuk memecah belahkan
bangsa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya konflik yang terjadi akibat dari perbedaan ras dan
golongan. Dimana setiap anggota dari suku dan budaya yang ada beranggapan kalau kebudayaan
serta suku merekalah yang paling baik dan tidak mengindahkan kebudayaan serta suku lainnya
yang ada di tengah masyarakat. Sikap mementingkan kepentingan golongan di bandingkan
dengan kepentingan masyarakat secara keseluruhan ini jugalah yang dapat memecah belahkan
persatuan yang ada, dimana masing-masing pihak berupaya untuk mencapai tujuannya dengan
mengesampingkan tujuan nasional secara keseluruhan. Selain itu juga perbedaan agama sering
memacu timbulnya konflik yang ada di masyarakat. Dimana terdapat paham yang membeda-
bedakan ajaran agama yang satu dengan yang lain, yang kemudian akan mengakibatkan
terbentuknya gap antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain. Perbedaan
agama serta aliran kepercayaan yang ada di Indonesia inilah yang paling berdampak besar
terhadap perpecahan serta merupakan ancaman yang serius di bidang sosial budaya.
Masalah perbedaan status serta starta dalam masyarakat juga merupakan ancaman di
bidang sosial budaya, dimana terdapat perbedaan yang mencolok antara majikan dan bawahan
serat antara yang kaya dan yang miskin. Ini juga berpotensi untuk memicu terjadinya konflik
dalam masyarakat jika perbedaan tersebut terlalu mencolok. Perbedaan ini bukan hanya dalam
status yang dimiliki saja tetapi biasanya juga terhadap perlakuan yang mereka peroleh, seperti hal
nya orang kaya selalu diutamakan kepentingannya di bandingkan dengan yang miskin.
Solusi untuk permasalahan ini adalah perlunya sikap toleransi antar sesama, dimana
semua anggota masyarakat harus menghormati serta menghargai hak serta kepentingan
sesamanya, mengutamakan serta memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
Di susun oleh :