Amniosintesis digunakan untuk diagnosis prenatal kelainan janin melalui analisis cairan ketuban dan sel janin. Teknik ini hanya dilakukan untuk kelainan genetik berat setelah identifikasi risiko pada ibu dan riwayat keluarga. Prosedurnya meliputi konfirmasi diagnosis keluarga, deteksi mutasi pada orang tua, dan pengambilan sampel cairan ketuban untuk analisis DNA janin.
Amniosintesis digunakan untuk diagnosis prenatal kelainan janin melalui analisis cairan ketuban dan sel janin. Teknik ini hanya dilakukan untuk kelainan genetik berat setelah identifikasi risiko pada ibu dan riwayat keluarga. Prosedurnya meliputi konfirmasi diagnosis keluarga, deteksi mutasi pada orang tua, dan pengambilan sampel cairan ketuban untuk analisis DNA janin.
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as PPT, PDF, TXT or read online from Scribd
Amniosintesis digunakan untuk diagnosis prenatal kelainan janin melalui analisis cairan ketuban dan sel janin. Teknik ini hanya dilakukan untuk kelainan genetik berat setelah identifikasi risiko pada ibu dan riwayat keluarga. Prosedurnya meliputi konfirmasi diagnosis keluarga, deteksi mutasi pada orang tua, dan pengambilan sampel cairan ketuban untuk analisis DNA janin.
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as PPT, PDF, TXT or read online from Scribd
KEPERAWATAN DASAR FIK-UI BIOLOGI, 2005 PRENATAL DIAGNOSIS • Diagnosis kelainan janin • Manifestasi penyakit atau cacat tubuh dapat terjadi sejak masa janin atau setelah lahir • Kelainan genetik atau non genetik INDIKASI DIAGNOSIS PRENATAL • Hanya dilakukan untuk penyakit yang menyebabkan sakit berat atau kecacatan (mental/ fisik) pada anak yang tidak dapat diobati secara optimal • Kelainan yang menyebabkan sakit berat/ fatal pada ibu hamil PREDIKSI RESIKO KELAINAN JANIN • Ibu usia lanjut • Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga • Latar belakang etnik dengan frekuensi penyakit keturunan yang tinggi • Riwayat kelainan kromosom atau cacat bawaan pada anak terdahulu • Salah satu dari pasangan mempunyai kelainan struktur kromosom IBU USIA LANJUT • Usia 35 tahun ke atas • Peristiwa non disjunction (gagal berpisah) • Risiko sindrom Down (trisomi 21) dan kelainan kromosom lain meningkat sesuai dengan usia ibu RIWAYAT PENYAKIT KETURUNAN DALAM KELUARGA • Thallasemia • Duchenne Muscular Dystrophy • Cystic Fibrosis • Spinal Muscular Atrophy • Hemofilia • Dll ETNIK DAN PENYAKIT GENETIK • Thallasemia • Cystic fibrosis • Sickle cell anemia • Hemophilia • Dll METODE DIAGNOSIS PRENATAL • Non-invasive dapat untuk kelainan genetik dan non-genetik: - USG, - skrining serum maternal, - sel fetus di darah maternal • Invasive hanya untuk kelainan genetik: - Amniosintesis - Biopsi villi khorialis USG • Dapat mendeteksi cacat tubuh mayor - Otak - Tulang belakang - Jantung - Dinding perut dan usus - Ginjal - Wajah - Anggota gerak, dll • Dapat digunakan mulai kehamilan trimester 1 SKRINING SERUM MATERNAL • Beberapa marker biokimia (AFP, uE3, HCG, PAPP-A) dalam serum ibu akan berubah konsentrasinya bila janin menderita kelainan seperti sindrom Down, “Neural Tube Defect”, dan trisomi 18 • Tidak 100% akurat, hanya sebagai tes prediksi, dilanjutkan/ dikombinasikan dengan tes lain seperti USG dan analisis kromosom atau DNA SEL FETUS DI DARAH MATERNAL Isu penting yang berkaitan dengan teknologi ini: • Jenis sel fetus yang dijadikan bahan pemeriksaan • Cara pemisahan dan seleksi sel • Umur kehamilan LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS PRENATAL • Identifikasi masalah risiko penyakit genetika pada janin • Bila berasal dari etnik dengan risiko penyakit genetik tertentu lakukan deteksi carrier dengan metode yang baku digunakan • Bila ada yang dicurigai menderita penyakit genetik dalam keluarga: pastikan diagnosis, tentukan cara penurunan, deteksi mutasi pada penderita yang ada LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS PRENATAL • Setelah yakin jenis penyakit dan mutasinya, deteksi mutasi tersebut pada orang tua • Lanjutkan dengan pengambilan sampel (tergantung umur kehamilan dan kemampuan dokter Obgin yang ada) • Deteksi mutasi pada janin sesuai mutasi yang diidentifikasi pada kedua orang tuanya • Singkirkan kemungkinan kontaminasi sel maternal