Direktorat Jenderal Pajak

Agenda
Sosialisasi SPT PPh OP 2007 &
NPWP
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Pasal 1 angka 6 UU NO. 28 Tahun Dasar Hukum &
2007 Tentang Perubahan Ketiga Tatacara Pendaftaran NPWP
atas UU NO. 6 Tahun 1983 Tentang
KETENTUAN UMUM DAN TATA Persyaratan
PersyaratanYang
YangHarus
HarusDipenuhi
Dipenuhi
CARA PERPAJAKAN
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah
Tempat
TempatPendaftaran
PendaftaranNPWP
NPWP
nomor yang diberikan kepada Wajib
Pajak sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang
Jangka
JangkaWaktu
WaktuPendaftaran
Pendaftaran
dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas Wajib
Pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya. Penghapusan
PenghapusanNPWP
NPWP
 Dasar Hukum NPWP
UU NO. 28 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Ketiga atas UU NO. 6
Tahun 1983 Tentang KETENTUAN
UMUM DAN TATA CARA
PERPAJAKAN
PERATURAN DITJEN PAJAK
PER - 16/PJ/2007 TENTANG
PEMBERIAN NOMOR POKOK
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG BERSTATUS SEBAGAI
PENGURUS, KOMISARIS,
PEMEGANG SAHAM/PEMILIK
DAN PEGAWAI MELALUI
PEMBERI
KERJA/BENDAHARAWAN
PEMERINTAH
 Tatacara Pendaftaran
ORANG PRIBADI YANG WAJIB
MENDAFTARKAN DIRI UNTUK
MENDAPATKAN NOMOR POKOK
WAJIB PAJAK (NPWP) :
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MENJALANKAN USAHA ATAU
PEKERJAAN BEBAS
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG TIDAK MENJALANKAN USAHA
ATAU PEKERJAAN BEBAS, YANG
MEMPEROLEH PENGHASILAN
DIATAS PENGHASILAN TIDAK KENA
PAJAK;
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
LAINNYA.
 Persyaratan Pendaftaran NPWP
• UNTUK WP ORANG PRIBADI FOTOKOPI KTP BAGI PENDUDUK INDONESIA, ATAU
YANG TIDAK PASPOR DITAMBAH SURAT KET. TEMPAT TINGGAL
DARI INSTANSI YANG BERWENANG
MENJALANKAN USAHA
ATAU PEKERJAAN BEBAS

• UNTUK WP ORANG PRIBADI

YANG MENJALANKAN FOTOKOPI KTP BAGI PENDUDUK INDONESIA, ATAU
PASPOR DITAMBAH SURAT KET. TEMPAT TINGGAL
USAHA ATAU PEKERJAAN DARI INSTANSI YANG BERWENANG
BEBAS
- SURAT KETERANGAN TEMPAT KEGIATAN USAHA
ATAU PEKERJAAN BEBAS DARI INSTANSI YANG
BERWENANG
 Tempat Pendaftaran NPWP
• KPP YANG WILAYAH KERJANYA
MELIPUTI TEMPAT TINGGAL ATAU
TEMPAT KEDUDUKAN WP YBS.

• DALAM HAL KEGIATAN USAHA DI

BEBERAPA TEMPAT, JUGA WAJIB
MENDAFTARKAN DIRI KE KPP
YANG WILAYAH KERJANYA
MELIPUTI TEMPAT-TEMPAT
KEGIATAN USAHA WP;

• DALAM HAL TEMPAT TINGGAL

ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WP
BERADA DALAM DUA ATAU LEBIH
WILAYAH KERJA KPP, DIREKTUR
JENDERAL PAJAK DAPAT
MENETAPKAN KPP TEMPAT WP
TERDAFTAR.
Jangka Waktu Pendaftaran NPWP
 Penghapusan NPWP
• WP OP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan
• Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta &
penghasilan
• Warisan sebagai subyek pajak,sudah selesai dibagi
• WP OP yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP

Ketentuan Terbaru (UU No. 28 Tahun 2007)

1. Kriteria WP yang NPWP-nya dapat dihapuskan:
a. Diajukan permohonan oleh Wajib Pajak;
b. Wajib Pajak dilikuidasi;
c. Wajib pajak BUT menghentikan kegiatan usaha; dan
d. apabila dianggap perlu oleh DJP.

2. Penghapusan NPWP dilakukan setelah melakukan pemeriksaan paling lama 6

bulan untuk Wajib Pajak orang pribadi dan 12 bulan untuk Wajib Pajak badan
sejak permohonan.
 FUNGSI SPT
SARANA WAJIB PAJAK UNTUK MENETAPKAN SENDIRI BESARNYA
PAJAK YANG TERUTANG, DENGAN CARA :

 MELAPORKAN DAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PENGHITUNGAN

JUMLAH PAJAK YANG SEBENARNYA TERUTANG;

 MELAPORKAN PEMBAYARAN PAJAK YANG TELAH DILAKSANAKAN

SENDIRI DALAM SUATU TAHUN PAJAK/ BAGIAN TAHUN PAJAK ;

 MELAPORKAN PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK YANG

DILAKUKAN OLEH PIHAK LAIN DALAM SUATU TAHUN PAJAK ;

 MELAPORKAN PENGHASILAN YANG MERUPAKAN OBJEK PAJAK DAN

ATAU BUKAN OBJEK PAJAK;

 MELAPORKAN HARTA DAN KEWAJIBAN.

 YANG WAJIB MENGISI DAN MENYAMPAIKAN SPT
TAHUNAN WP OP :
 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI KEGIATAN
USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS;

 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI MODAL DAN
LAIN-LAIN;

 PEGAWAI YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH PENGHASILAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN,

JASA ATAU KEGIATAN YANG JUMLAHNYA TELAH MELEBIHI PTKP;

 KUASA WARISAN YANG BELUM TERBAGI;

 PEJABAT NEGARA, PNS, ANGGOTA TNI/POLRI DAN PEGAWAI BUMN/D SESUAI DENGAN KEPUTUSAN
PRESIDEN NO.33 TAHUN 1986;

 WARGA NEGARA INDONESIA YANG BEKERJA PADA PERWAKILAN NEGARA ASING DAN PERWAKILAN
ORGANISASI INTERNASIONAL;

 ORANG ASING YANG BERADA DI INDONESIA LEBIH DARI 183 HARI DALAM JANGKA WAKTU 12 BULAN ATAU
ORANG YANG DALAM SUATU TAHUN PAJAK BERADA DI INDONESIA DAN MEMPUNYAI NIAT UNTUK
BERTEMPAT TINGGAL DI INDONESIA;

 MASING-MASING SUAMI ISTERI YANG DIKENAKAN PPH SECARA TERPISAH DALAM HAL :
- SUAMI ISTERI TELAH HIDUP BERPISAH;
- DIKEHENDAKI SECARA TERTULIS OLEH SUAMI ISTERI BERDASARKAN PERJANJIAN PEMIISAHAN HARTA
DAN PENGHASILAN
 BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN
(PASAL 3 AYAT 3 HURUF b, UU KUP)

 PALING LAMBAT 3 (TIGA) BULAN

SETELAH AKHIR TAHUN PAJAK (31
MARET) ATAU;

 PALING LAMBAT 3 (TIGA) BULAN

SETELAH TAHUN BUKU BERAKHIR (BAGI
WP YANG TAHUN BUKUNYA TIDAK SAMA
DENGAN TAHUN TAKWIM)
 TEMPAT PENYAMPAIAN SPT
KPP TEMPAT WP TERDAFTAR ATAU KP-4 YANG WILAYAH
KERJANYA MELIPUTI TEMPAT TINGGAL WP

CARA PENYAMPAIAN SPT

• LANGSUNG
• POS SECARA TERCATAT
 BATAS WAKTU PELUNASAN PPH PASAL 29

JUMLAH PAJAK YANG MASIH HARUS DIBAYAR (PPH

PASAL 29) HARUS DILUNASI PALING LAMBAT TANGGAL
25 BULAN KETIGA SETELAH TAHUN PAJAK BERAKHIR
(BAGI WP YANG TAHUN PAJAKNYA SAMA DENGAN
TAHUN TAKWIM YAITU TANGGAL 25 MARET)

Ketentuan Terbaru UU No. 28 Tahun 2007 Tentang KUP

Kekurangan pembayaran pajak berdasarkan SPT Tahunan paling

lambat sebelum SPT disampaikan

(Pembayaran setelah jatuh tempo pelaporan dikenai sanksi bunga).

 PEMBETULAN SPT TAHUNAN
 DILAKUKAN DALAM JANGKA WAKTU 2 (DUA ) TAHUN SESUDAH BERAKHIRNYA TAHUN PAJAK;

 DILAKUKAN SETELAH LEWAT 2 (DUA) TAHUN APABILA ADANYA PERMOHONAN KEBERATAN ATAU
BANDING DARI WP YANG MENYATAKAN RUGI FISKALNYA BERBEDA DARI KETETAPAN PAJAK
SEMULA;

 PEMBETULAN SPT HANYA DAPAT DILAKUKAN SEPANJANG BELUM DILAKUKAN TINDAKAN

PEMERIKSAAN OLEH DIREKTUR JENDERAL PAJAK.

Ketentuan Terbaru (UU KUP No. 28 Tahun 2007)

1. Sampai dengan daluwarsa, kecuali untuk SPT Rugi atau SPT Lebih Bayar
paling lama 2 tahun sebelum daluwarsa, sepanjang belum dilakukan
pemeriksaan.
2. Sanksi administrasi atas pengungkapan ketidakbenaran dengan kemauan
Wajib Pajak sendiri setelah Pemeriksaan tetapi belum dilakukan penyidikan
150%.
Catatan: disesuaikan dengan tatanan sanksi administrasi Pasal 13A.
 SANKSI BAGI WP
Sanksi Administrasi :

 SPT TAHUNAN TIDAK DISAMPAIKAN ATAU TERLAMBAT DISAMPAIKAN DIKENAKAN

SANKSI DENDA ADMINISTRASI RP.100.000,-
 ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK YANG TERUTANG DIKENAKAN SANKSI
DENDA BUNGA 2 % SEBULAN.
 SPT YANG TIDAK DISAMPAIKAN PADA WAKTUNYA DAN TELAH DITEGUR , MAKA
DIREKTUR JENDERAL PAJAK DAPAT MENERBITKAN SURAT KETETAPAN PAJAK
KURANG BAYAR (SKPKB) DENGAN SANKSI ADMINISTRASI KENAIKAN SEBESAR 50 %
DARI PAJAK YANG TIDAK ATAU KURANG DIBAYAR.

Ketentuan Terbaru (UU No. 28 Tahun 2007 tentang KUP)

Denda keterlambatan menyampaikan SPT:
1.SPT Tahunan PPh orang pribadi Rp100.000,00;
2.SPT Tahunan PPh badan Rp1.000.000,00;
3.SPT Masa PPN Rp500.000,00;
4.SPT Masa Lainnya Rp100.000,00.
 YANG DIISI TERLEBIH DAHULU ADALAH FORMULIR
LAMPIRAN, BUKAN INDUKNYA
 DI SETIAP LEMBAR JANGAN LUPA MENGISI IDENTITAS SEPERTI
NAMA, NPWP DAN TAHUN PAJAKNYA
 JANGAN LUPA MEMBUBUHKAN TANDA TANGAN, KARENA
JIKA TIDAK SPT YANG ANDA LAPORKAN DIANGGAP TIDAK
SAH
 SEBELUM SPT DIKIRIM/DISAMPAIKAN KE KPP, JIKA SPT
MENUNJUKKAN KURANG BAYAR, KEKURANGAN TERSEBUT
HARUS DIBAYAR PALING LAMBAT TANGGAL 25 MARET
 PEMBAYARAN DAPAT DILAKUKAN DI KANTOR POS ATAU
BANK
 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
Mulai 1 Januari 2006

SETAHUN SEBULAN

• DIRI PEGAWAI Rp 13.200.000 Rp 1.100.000

• TAMBAHAN UNTUK PEGAWAI Rp 1.200.000 Rp 100.000

YANG KAWIN

• TAMBAHAN UNTUK SETIAP Rp 1.200.000 Rp 100.000

ANGGOTA KELUARGA
SEDARAH DAN SEMENDA DLM
GARIS KETURUNAN LURUS
SERTA ANAK ANGKAT YG
DITANGGUNG SEPENUHNYA,
MAKS 3 ORANG
 TARIF PPh Ps. 17 UU PPh
LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF

SAMPAI DENGAN
5%
Rp 25 JUTA

DI ATAS Rp 25 JUTA
10%
SAMPAI DENGAN Rp 50 JUTA

DI ATAS Rp 50 JUTA
15%
SAMPAI DENGAN Rp 100 JUTA

DI ATAS Rp 100 JUTA

25%
SAMPAI DENGAN Rp 200 JUTA

DI ATAS Rp 200 JUTA 35%

 BIAYA JABATAN & BIAYA PENSIUN

(MAKSIMAL) (MAKSIMAL)
SETAHUN SEBULAN
BIAYA JABATAN

5%x
PENGHASILAN BRUTO 1.296.000 108.000
(GAJI)

BIAYA PENSIUN

5%x
PENGHASILAN BRUTO 432.000 36.000
(PENSIUN)
Induk SPT 1770 – S Tahun 2007
Lampiran SPT 1770 – S Tahun 2007
Form 1770 S – 1 & 1770 S - 2
 Nama : M. Taufik Hidayat
 NPWP : 04.234.567.8.910.000
 Pekerjaan : Pegawai Dept. XYZ
 Alamat : Jl. Damai No. 24
Kel. Pesanggrahan, Kec.
Pesanggrahan
 No. Telp/Fax : 021-5555555
 Jabatan : Kepala Divisi Keuangan
 Status : Menikah
 Tanggungan : 2 orang anak
 Data Wajib Pajak
Orang Pribadi Tahun 2007
A. PERIN CIAN PEN GHASILAN TAHUN 2007 (Formulir 1721-A2)
Gaji pokok : Rp 40,500,650
Tunjangan istri/ suami : Rp 4,050,065
Tunjangan anak : Rp 789,680
Tunjangan struktural/ fungsional : Rp 2,400,000
Tunjangan beras BIAYA JABATAN = 5% x
Rp 1,444,320
Tunjangan lain-lain PENGHASILAN BRUTO,
MAKS. 1.296.000/Tahun
: Rp - (+ )
Penghasilan Bruto 108.000/Bulan = Rp 49,184,715
Pengurangan :
- Biaya Jabatan 5%x 49.184.715= 2.459.236. : Rp 1,296,000 *)
- Iuran Pensiun IURAN PENSIUN = : Rp 1,923,781 **) (+ )
4.75% x GAJI POKOK
= Rp 3,219,781

Penghasilan N eto = Rp 45,964,934

Penghasilan N eto = Rp 45,964,934
PTKP ( K/ 2 )
- Wajib Pajak : Rp 13,200,000
- Status Kawin : Rp 1,200,000
- Anak 2 orang @ Rp 1.200.000 : Rp 2,400,000 (+ )
Total Penghasilan Tidak Kena Pajak PKP DIBULATKAN
= Rp 16,800,000
RIBUAN PENUH
KEBAWAH
Rp 29,164,934
Penghasilan Kena Pajak = Rp 29,164,000
PPh Terutang 5 % x Rp 25.000.000 = Rp 1,666,400
10% x Rp. 4.164.000
PPh Telah Dipotong = Rp 1,666,400
PPh yang kurang atau lebih dibayar N IH IL

*) Biaya jabatan yaitu biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
sebesar 5 % dari penghasilan bruto dengan jumlah maksimum sebesar Rp 1.296.000,-
setahun atau Rp 108.000,- sebulan.
**) Iuran pensiun sebesar 4,75 % x gaji pokok
Keterangan Tambahan:
Pak M. Taufik Hidayat juga mendapatkan honor sebagai Tim Penyusun Materi Pembahasan
Rancangan Undang-Undang Perpajakan sebesar Rp 4.000.000,- dan bendaharawan telah
melakukan pemotongan PPh Final sesuai ketentuan yaitu 15%. ( Lihat Bukti Pemotongan PPh
21 Final)

B RIN CIAN PEN GHASILAN ISTRI TAHUN 2007

Isteri bekerja pada Bank Central Asia cabang Senayan sebagai Marketing Manajer
(Formulir 1721-A1)
Penghasilan Isteri setahun Rp 36,000,000
Pengurang :
Biaya Jabatan 5% x 36.000.000 = Rp 1,296,000 (+ )
Rp 34,704,000
Dikurangi PTKP Rp 13,200,000
Penghasilan Kena Pajak Rp 21,504,000
PPh Terutang = 5% x 21.504.000 = Rp 1,075,200
Rp 1.075.200.- (dipotong oleh BCA)
DATA HARTA DAN KEWAJIBAN :
1. Rumah yang ditempati dibeli tahun 1990 dengan harga Rp
50.000.000,00
2. Mobil Toyota Kijang tahun 1990 dibeli tahun 1999 dengan Harga
Perolehan Rp60.000.000,-
3. Mobil Toyota Avanza tahun 2007 dibeli dengan harga Rp
100.000.000,-
4. Televisi merk Toshiba 29 inch tahun 2000 dengan harga Rp
6.000.000,-
5. Kulkas Toshiba tahun 1999 dengan harga Rp 5.000.000,-
6. Deposito di bank BCA cabang Senayan semenjak tahun 1999
sejumlah Rp 50.000.000,- dengan bunga per tahun Rp 15.000.000
 DI ISI DENGAN
TAHUN PAJAK
BERSANGKUTAN

LAMPIRAN - II
1770 S - II

TAHUN PAJAK
FORMULIR SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
DEPARTEMEN KEUANGAN RI • PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
2 0 0 7DI ISI DENGAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR HARTA PADA AKHIR TAHUN
NPWP WP SESUAI
• DAFTAR KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN DENGAN FORMULIR
1721 –A1/A2
NPWP : 0 4 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 0 0 0
DI ISI DENGAN
NAMA WAJIB PAJAK : M T A U F I K H I D A Y A T
NAMA WP SESUAI
BAGIAN A : PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL DENGAN FORMULIR
DASAR PENGENAAN PAJAK/ PPh TERUTANG 1721 –A1/A2
NO. SUMBER/JENIS PENGHASILAN
PENGHASILAN BRUTO (Rupiah)
(1) (2) (3) (4)
1 Bunga Deposito, Tabungan dan Diskonto SBI
15.000.000 3.000.000
2 Bunga/Diskonto Obligasi yang Dilaporkan
Perdagangannya di Bursa Efek PPh FINAL = DI ISI DENGAN
15 % x PENGHASILAN BRUTO BESARNYA
3 Penjualan Saham di Bursa Efek
PENGHASILAN
BRUTO
4 Hadiah Undian
PPh TERUTANG
5 Pesangon, Tunjangan Hari Tua dan Tebusan Pensiun BUNGA DEVIDEN
yang Dibayar Sekaligus 20% x PH. BRUTO
6 Honorarium atas Beban APBN/APBD 4.000.000 600.000
7 Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan DIISI DENGAN Hasil
Penjumlahan dari Jumlah PPh
8 Sewa atas Tanah dan/atau Bangunan
Terutang pada kolom (4) dari
9Bangunan yang Diterima Dalam Rangka Bangun masing-masing sumber / jenis
Guna Serah penghasilan.
10 Penghasilan yang Dikenakan Pajak Bersifat Final :
10a Penghasilan Isteri dari Satu Pemberi Kerja 36.000.000 1.075.200
10b Penghasilan Anak dari Pekerjaan

11 Penghasilan Lain yang dikenakan Pajak Final dan/

atau Bersifat Final
JUMLAH BAGIAN A JBA 4.675.200
 DI ISI DENGAN
DI ISI DENGAN JENIS DI ISI DENGAN HARGA
HARTA WAJIB TAHUN PEROLEHAN WP
PAJAK PEROLEHAN JENIS
HARTA WP

BAGIAN B : DAFTAR HARTA PADA AKHIR TAHUN

TAHUN HARGA PEROLEHAN

NO. JENIS HARTA KETERANGAN
PEROLEHAN (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Rumah 1990 50.000.000
2
Toyota Kijang 1990 60.000.000
3
Toyota Avanza 2007 100.000.000
4
Televisi Toshiba 29 2000 6.000.000
5
Kulkas Toshiba 1999 5.000.000
6
dst Deposito di BCA 1999 50.000.000
JUMLAH BAGIAN B JBB 271.000.000

DIISI DENGAN
Hasil Penjumlahan
Seluruh Harta pada
kolom (4).
 BAGIAN C : DAFTAR KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN

NAMA ALAMAT TAHUN

NO. JUMLAH
PEMBERI PINJAMAN PEMBERI PINJAMAN PEMINJAMAN
(1) (2) (3) (4) (5)
1

6
dst

JUMLAH BAGIAN C JBC -

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-II
D.1.1.32.53

DI ISI DENGAN HASIL

PENJUMLAHAN
SELURUH
KEWAJIBAN/UTANG
PADA KOLOM (5) DI ISI DENGAN
NOMOR HALAMAN
 DI ISI DENGAN
TAHUN PAJAK
BERSANGKUTAN

LAMPIRAN - I

TAHUN PAJAK
DI ISI DENGAN
1770 S - I SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
FORMULIR

2 0 0 7
NPWP WP SESUAI
• PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA DENGAN FORMULIR
DEPARTEMEN KEUANGAN RI • PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
1721 –A1/A2
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN DAN PPh YANG
DITANGGUNG PEMERINTAH

DI ISI DENGAN
NPWP : 0 4 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 0 0 0
NAMA WP SESUAI
NAMA WAJIB PAJAK : M T A U F I K H I D A Y A T DENGAN FORMULIR
1721 –A1/A2
BAGIAN A : PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA
(Tidak Termasuk Penghasilan Dikenakan PPh Final dan/atau Bersifat Final)
JUMLAH PENGHASILAN
NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)

1 Bunga

2 Dividen

DI ISI DENGAN JUMLAH

3 Royalti
PENGHASILAN &
PINDAHKAN KE BAGIAN
4 Sewa
A KE FORMULIR INDUK
1770 S BAGIAN ANGKA (2)
5 Penghargaan dan Hadiah

6 Keuntungan dari Penjualan / Pengalihan Harta

7 Penghasilan Lainnya

JUMLAH BAGIAN A JBA

- S Bagian A
Pindahkan Jumlah Bagian A ke Formulir Induk 1770
angka (2)
BAGIAN B : PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

JUMLAH PENGHASILAN
NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)

1 Bantuan / Sumbangan / Hibah

2 Warisan

3 Bagian Laba Anggota Perseroan Komanditer Tidak Atas Saham, Persekutuan,

Perkumpulan, Firma, Kongsi

4 Klaim Asuransi Kesehatan, Kecelakaan, Jiwa, Dwiguna, Beasiswa

5 Penghasilan Lainnya yang Tidak Termasuk Objek Pajak

JUMLAH BAGIAN B JBB -

DI ISI DENGAN HASIL

PENJUMLAHAN
SELURUH
PENGHASILAN TIDAK
TERMASUK OBJEK
PAJAK
BAGIAN C : DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN
DAN PPh YANG DITANGGUNG PEMERINTAH

NAMA PEMOTONG/ NPWP PEMOTONG/ BUKTI PEMOTONGAN/ JENIS PAJAK : JUMLAH PPh YANG
NO PEMUNGUTAN PPh PASAL 21/
PEMUNGUT PAJAK PEMUNGUT PAJAK DIPOTONG / DIPUNGUT
NOMOR TANGGAL 22/23/24/26/DTP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
Bendaharawan Dept. XYZ 01.001688.7.011.000 02 01 Maret 2008 PPh 21 Rp. 1.666.400
2

5 DI ISI DENGAN
NOMOR HALAMAN
6

9
dst

JUMLAH BAGIAN C JBC Rp. 1.666.400

Catatan : Pindahkan Jumlah Bagian C ke Formulir Induk
*) - DTP : Ditanggung Pemerintah 1770 S Bagian D angka (12)
- Kolom (6) diisi dengan pilihan PPh Pasal 21/22/23/24/26/DTP (Contoh : ditulis 21, 22, 23, 24, 26, DTP)
- Jika terdapat kredit pajak PPh Pasal 24, maka jumlah yang diisi adalah maksimum yang dapat dikreditkan sesuai lampiran tersendiri
DI ISI DENGAN JUMLAH -
(lihat buku petunjuk tentang Lampiran I Bagian C dan Induk SPT angka 3)
PINJAMAN &
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-I
D.1.1.32.52 PINDAHKAN KE BAGIAN
C FORMULIR INDUK 1770
S Bagian D angka (12)
 INDUK SPT TAHUNAN 1770 S DI ISI DENGAN
TAHUN PAJAK
BERSANGKUTAN
Huruf A
SPT TAHUNAN

TAHUN PAJAK
1770 S
FORMULIR

PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

DI ISI DENGAN
MEMPUNYAI PENGHASILAN : NPWP WP SESUAI
DEPARTEMEN KEUANGAN RI • DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DALAM NEGERI LAINNYA
DENGAN FORMULIR
2 0 0 7
1721 –A1/A2 DI ISI DENGAN
NAMA WP SESUAI
• YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL DENGAN FORMULIR
PERHATIAN • SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN • ISI DENGAN HURUF CETAK /DIKETIK DENGAN TINTA HITAM • BERI TANDA "X" PADA 1721
DI
(KOTAK ISI
–A1/A2
DENGAN
PILIHAN) YANG SESUAI

PEKERJAAN WP
NPWP : 0 4 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 0 0 0 SESUAI DENGAN
FORMULIR 1721 –
NAMA WAJIB PAJAK :
M T A UF I K H I D A Y A T A1/A2
IDENTITAS

PEKERJAAN : P EG A WA I N EG ER I KLU :
DI ISI DENGAN
DI ISI DENGAN
NO. TELEPON : 02 1 - 5 5 5 5 5 5 5 5 NO. FAKS : 0 2 1WP YANG
NOMOR
5DAPAT
5 5
- TELEPON 5 NOMOR
5 5 5FAX
5 WP
PERUBAHAN DATA : LAMPIRAN TERSENDIRI TIDAK ADA DIHUBUNGI

*) Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3) RUPIAH *)
1 PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN …….……………………………………………..
[Diisi akumulasi jumlah penghasilan neto pada setiap Formulir 1721-A1 dan/atau 1721-A2 angka 14 yang dilampirkan]
1
45.964.934
2 PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA …………………………………………………………………………………………….
………… -
A. PENGHASILAN NETO

2
[Diisi sesuai dengan Formulir 1770 S-I Jumlah Bagian A ]

3 PENGHASILAN NETO LUAR NEGERI ………………………………………………………………………………………………………………………….

3
[Apabila memiliki penghasilan dari luar negeri agar diisi dari Lampiran Tersendiri, lihat buku petunjuk]
-
4 JUMLAH PENGHASILAN NETO (1+2+3) ……………………………………………………………………………………… 4
45.964.934
5 ZAKAT ATAS PENGHASILAN YANG MENJADI OBJEK PAJAK ……………………………………………………………………………
5 -
6 JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH PENGURANGAN ZAKAT ATAS PENGHASILAN (4-5) ……………….. 6
45.964.934
B.PENGHASILAN
KENA PAJAK

7 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK TK/ K/ 2 K/I/ PH/ HB/ 7 16.800.000

8 PENGHASILAN KENA PAJAK (6-7) ……………………………………………………………………………………………. 8
29.164.000
C. PPh TERUTANG

9 PPh TERUTANG (TARIF PASAL 17 UU PPh x ANGKA 8) ……………………………………………………………………9

1.666.400
10 PENGEMBALIAN / PENGURANGAN PPh PASAL 24 YANG TELAH DIKREDITKAN ………………………………………
10
-
11 JUMLAH PPh TERUTANG (9+10) …………………………………………………………………………………………… 11
1.666.400

12 PPh YANG DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK LAIN/DITANGGUNG PEMERINTAH DAN/ATAU KREDIT PAJAK LUAR
NEGERI DAN/ATAU TERUTANG DI LUAR NEGERI [Diisi dari Formulir 1770 S-I Jumlah Bagian C Kolom (7)]
12 1.666.400

13 a. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI

(11-12) …………………………………………………….. 13 NIHIL
D. KREDIT PAJAK

b. PPh YANG LEBIH DIPOTONG/DIPUNGUT

14 PPh YANG DIBAYAR SENDIRI a. PPh PASAL 25 ……………………………………………………………………

………………………………………………………………………
14a

b. STP PPh Pasal 25 (Hanya Pokok Pajak) ………………………………………………………

14b

c. FISKAL LUAR NEGERI ……………………………………………………………. 14c

15 JUMLAH KREDIT PAJAK (14a + 14b + 14c) ………………………………………………………………………. 15

 TGL LUNAS
E. PPh KURANG/LEBIH

16 a. PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh PASAL 29)

(13-15) 16
NIHIL
BAYAR

b. PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh PASAL 28 A) TGL BLN THN

17 PERMOHONAN : PPh Lebih Bayar pada 16b mohon a. DIRESTITUSIKAN

b. DIPERHITUNGKAN DENGAN UTANG PAJAK
F. ANGSURAN PPh
PASAL 25 TAHUN

18 ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA

……………………………………………………………………………………………………………………..
SEBESAR
BERIKUTNYA

18
PAJAK

DIHITUNG BERDASARKAN
a. 1/12 x JUMLAH PADA ANGKA 13
b. PENGHITUNGAN DALAM LAMPIRAN TERSENDIRI

x Fotokopi Formulir 1721-A1 atau 1721-A2 atau Bukti Potong PPh Pasal 21 Surat Kuasa Khusus (Bila dikuasakan)
G. LAMPIRAN

a. d.

b. x Daftar Susunan Keluarga yang menjadi Tanggungan Wajib Pajak e. …………………………………………………………..

c. x Surat Setoran Pajak Lembar ke-3 PPh Pasal 29

PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan TANDA TANGAN
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa yang telah saya beritahukan diatas beserta lampiran-
lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

x WAJIB PAJAK KUASA TANGGAL

2 5 0 3 20 0 8 JANGAN LUPA
TGL BLN THN UNTUK
DITANDATANGANI
NAMA LENGKAP : M T A U F I K H I D AY A T
NPWP :
0 4 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 0 0 0
F.1.1.32.18
 YANG DIISI TERLEBIH DAHULU ADALAH FORMULIR
LAMPIRAN, BUKAN INDUKNYA
 DI SETIAP LEMBAR JANGAN LUPA MENGISI IDENTITAS SEPERTI
NAMA, NPWP DAN TAHUN PAJAKNYA
 JANGAN LUPA MEMBUBUHKAN TANDA TANGAN, KARENA
JIKA TIDAK SPT YANG ANDA LAPORKAN DIANGGAP TIDAK
SAH
 SEBELUM SPT DIKIRIM/DISAMPAIKAN KE KPP, JIKA SPT
MENUNJUKKAN KURANG BAYAR, KEKURANGAN TERSEBUT
HARUS DIBAYAR PALING LAMBAT TANGGAL 25 MARET
 PEMBAYARAN DAPAT DILAKUKAN DI KANTOR POS ATAU
BANK
 DI ISI DENGAN
SPT TAHUNAN
1770 SS TAHUN PAJAK
BERSANGKUTAN

TAHUN PAJAK
PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
2 0 0 7
FORMULIR

DEPARTEMEN KEUANGAN RI YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU PEMBERI KERJA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DENGAN PENGHASILAN BRUTO TIDAK MELEBIHI Rp. 30 JUTA
SETAHUN
DI ISI DENGAN
PERHATIAN
NPWP WP SESUAI
• BACA DAHULU PETUNJUK PENGISIAN PADA HALAMAN INI • BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
DENGAN FORMULIR
• LAMPIRKAN FOTO COPY FORMULIR 1721-A1 atau 1721-A2* • ISI DENGAN HURUF CETAK/ DIKETIK DENGAN TINTA HITAM 1721 –A1/A2 DI ISI DENGAN
NAMA WP SESUAI
NPWP : 04 234 567 8 910 000 DENGAN FORMULIR
1721
DI ISI
–A1/A2
DENGAN
NAMA WAJIB PAJAK :
M TAUFI K H I DAYAT PEKERJAAN WP
IDENTITAS

SESUAI DENGAN
PEKERJAAN : TEKNI S I MES I N KLU :
FORMULIR 1721 –
A1/A2
NO. TELEPON :
02 1 - 55 5 55 55 5 NO. FAKS :
02 1 - 55 55 5 5 5 5
PERUBAHAN DATA : LAMPIRAN TERSENDIRI TIDAK ADA DI ISI DENGAN
DI ISI DENGAN
NOMOR TELEPON
NOMOR FAX WP
WP YANG DAPAT

JUMLAH KESELURUHAN HARTA YANG DIMILIKI PADA AKHIR TAHUN …………………………..  Rp. 10.500.000 DIHUBUNGI
DIISI DENGAN NILAI PEROLEHAN
DARI SELURUH HARTA YANG
DIMILIKI SESUAI DENGAN
JUMLAH KESELURUHAN KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN ……………………………  Rp. 25.000.000 KETENTUAN PERPAJAKAN YANG
BERLAKU. MISALNYA: RUMAH,
DIISI DENGAN JUMLAH SELURUH
KENDARAAN BERMOTOR,
UTANG YANG
KEBUN, SAWAH, PERHIASAN,
DIISI DENGAN TANGGAL SAAT PERNYATAAN DIPEROLEH/DIMILIKI, TERMASUK
DEPOSITO, TABUNGAN DLL.
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
SPT INI DITANDATANGANI TANDA TANGAN UTANG BUNGA. MISALNYA:
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa yang telah saya beritahukan diatas beserta lampiran- PINJAMAN BANK ATAU
lampirannya adalah benar,lengkap, jelas, dan bahwa saya tidak memperoleh penghasilan lain selain dari KOPERASI
satu pemberi kerja.
JANGAN LUPA
TANGGAL 2 5. - 0 3 - 2 0 0 7 UNTUK
TGL BLN THN DITANDATANGANI

*) Foto copy Formulir 1721 A1 atau 1721 A2 wajib dilampirkan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari SPT 1770 SS
 LAMPIRAN I-A LBR. 1 : UNTUK KPP

SPT TAHUNAN LBR. 2 : UNTUK PEMO-

TONG PAJAK
LBR. 3 : UNTUK PEGAWAI
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI FORMULIR
TETAP ATAU PENERIMA PENSIUN ATAU
TUNJANGAN HARI TUA / TABUNGAN HARI 1721 - A1
DEPARTEMEN KEUANGAN R I
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK TUA (THT) / JAMINAN HARI TUA (JHT)
TAHUN TAKWIM
l BERI TANDA X DALAM (KOTAK) YANG SESUAI 2 0 0 7
NOMOR URUT : 145
NPWP PEMOTONG PAJAK : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 2 1 0 0 0
NAMA PEMOTONG PAJAK : PT ABC DEF
ALAMAT PEMOTONG PAJAK : JL. MH. THAMRIN NO. 999 JAKARTA PUSAT
NAMA PEGAWAI ATAU PENERIMA PENSIUN / THT / JHT : M. TAUFIK HIDAYAT
NPWP PEGAWAI ATAU PENERIMA PENSIUN / THT / JHT : 0 4 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 0 0 0
ALAMAT PEGAWAI ATAU PENERIMA PENSIUN / THT / JHT : JL. KINTAMANI NO. 9 DENPASAR
JABATAN : TEKNISI MESIN
STATUS, JENIS KELAMIN, DAN KARYAWAN ASING : KAWIN X TIDAK KAWIN X LAKI-LAKI PEREMPUAN KARYAWAN ASING

JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP : K/……………. TK/………………. HB/……………

MASA PEROLEHAN PENGHASILAN : ……………………………………………….. S.d. …………………………………………………………..

A. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 SEBAGAI BERIKUT : (Rupiah)

l PENGHASILAN BRUTO
1. 1
GAJI/PENSIUN ATAU THT/JHT ----------------------------------------------------------------------------------------
 18,000,000
2. TUNJANGAN PPh ------------------------------------------------------------------------------------------------------
 2

3. TUNJANGAN LAINNYA, UANG LEMBUR, DSB -------------------------------------------------------------

 3 1,500,000
4. HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN SEJENISNYA ------------------------------------------------------
 4

5. PREMI ASURANSI YANG DIBAYAR PEMBERI KERJA ---------------------------------------------------

 5
6. PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN LAINNYA 6
YANG DIKENAKAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 -----------------------------------------------------


7. JUMLAH (1 s.d. 6) -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  7 19,500,000

8. TANTIEM, BONUS, GRATIFIKASI, JASA PRODUKSI, DAN THR -------------------------------------------------------------------------------------------------  8 2,500,000
9. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (7+8) ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  9 22,000,000
l PENGURANGAN
10. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 7 --------------  10 975,000
11. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 8 --------------  11 125,000
12. IURAN PENSIUN, IURAN THT / JHT --------------------------------------------------------------------  12

13. JUMLAH PENGURANGAN (10+ 11+12) --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  13 1,100,000

l PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
14. JUMLAH PENGHASILAN NETO (9-13) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  14 20,900,000
15. PENGHASILAN NETO MASA SEBELUMNYA -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  15 -
16. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN / DISETAHUNKAN) --------------------------------------  16 20,900,000
17. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  17 13,200,000
18. PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN (16-17) -------------------------------------------------------------------------------------  18 7,700,000
19. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN ---------------------------------------------------------------------  19 7,700,000
20. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMNYA ------------------------------------------------------------------------------------------  20 -
21. PPh PASAL 21 TERUTANG -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  21 385,000
22. PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  22 -
23. PPh PASAL 21 YANG HARUS DIPOTONG (21 - 22) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------  23 385,000
24. PPh PASAL 21 DAN PPh PASAL 26 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI -----------------------------------------------------------------------  24 385,000
a. YANG KURANG DIPOTONG (23-24)
25. JUMLAH PPh PASAL 21 -------------------------------------------------------------- 25 -
b. YANG LEBIH DIPOTONG (24-23)

26. JUMLAH TERSEBUT a. DIPOTONG DARI PEMBAYARAN GAJI BULAN......................................TAHUN.....................…

PADA ANGKA 23 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 26 -
TELAH b. DIPERHITUNGKAN DENGAN PPh PASAL 21 BULAN ........................TAHUN.....................…

JAKARTA , ……………………………………………..
…………………………….,. 10 JANUARI 2008
(Tempat) (Tanggal)
B. X PEMOTONG PAJAK TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN
Hubungi kami di:

Telepon
021-5251234

Complaint Center
0800 1100 900

SMS
0813 178 72525
( 0813 178 PAJAK )

SMS Langsung ke
Direktur Jenderal Pajak
08128 327646
( 08128 DARMIN )

Email : humas@pajak.go.id
pengaduan@pajak.go.id
Website : www.pajak.go.id

48