Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Sistem ulir sudah dikenal dan sudah digunakan oleh manusia sejak beberapa abad
yang lalu. Tujuan diciptakannya sistem ulir ini pada dasarnya adalah mendapatkan
cara yang mudah untuk menggabungkan atau menyambung dua buah komponen
sehingga gabungan ini menjadi satu kesatuan unit yang bermanfaat sesuai dengan
fungsinya. Sebelum teknologi industri maju pembuatan ulir hanya dilakukan dengan
tangan dan sudah tentu hasilnya kasar.
Pada abad ke 18 yaitu pada masa Revolusi Industri, Inggris mulai rnemproduksi
sistem ulir dengan peralatan yang waktu itu sudah dipunyai. Karena belum ada
standarnya maka antara ulir yang satu dengan ulir yang lain (ulir luar dan ulir dalam)
jarang diperoleh kecocokan waktu digabungkan. Pada tahun 1841 seorang ilmuwan
Inggris bernama Sir Joseph WhItworth mulai rnencoba membuat standar ulir yang
hasilnya sampai sekarang dikenal dengan name ulir Whitworth.
Pada tahun 1935, American Standard mulai mengenalkan standar sudut ulir
sebesar 6T. Akan tetapi masih juga belum ada standar yang sama antara beberapa
negara seperti Kanada, Inggris dan Amerika. Akhirnya, pada masa perang dunia
kedua, terjadi persetujuan antara Kanada, Inggris dan Amerika untuk menggabungkan
standar ulir Inggris dan Amerika yang sekarang terkenal dengan nama ulir Unified.
Dengan ulir unified ini penggunaan sistem ulir di ketiga negara tersebut menjadi
fleksibel karena adanya keseragaman dalam standarnya.
Sistem ulir telah menjadi salah satu faktor penting dalam kemajuan industri pada
semua jenis produksi. Makin tinggi tingkat ketelitian suatu komponen dibuat berarti
makin tinggi pula tingkat ketelitian sistem ulirnya. Untuk dapat membuat komponen
yang berulir maka perlu dipelajari seluk beluk mengenai ulir khususnya dalam hal
sistem pengukurannya.
Suatu ulir dapat dipandang sebagai garis spiral yang melilit suatu slinder.
Apabila suatu titik bergerak pada garis spiral ini, selain berputar mengelilingi
penampang lingkaran, titik tersebut juga akan bergerak linear sejajar dengan sumbu
slinder sepanjang P . Jarak p disebut dengan pits. Ulir di buat dengan profil ( bentuk )
tertentu. Profil untuk 3 buah ulir yang sering dipakai yaitu :
Ulir ISO Metrik : adalah ulir yang di gunakan untuk ulir pemersatu.
Ulir whitworth : yaitu sebagai ulir pemersatu dan sekaligus untuk mencegah
kebocoran (dipakai sebagai ulir sambungan pipa).
C.FUNGSI ULIR
Penggunaan kata istilah di atas tidak untuk menunjukkan adanya arti-arti lain
dari ulir, melainkan untuk menunjukkan adanya dimensi dimensi yang penting untuk
diketahui setiap kali membicarakan masalah ulir.
3. Diameter pit (diameter tusuk) adalah diameter semu yang letaknya di antara
diameter luar dan diameter inti. Pada radius dari diameter tusuk inilah letaknya
titik-titik singgung antara pasangan dua buah ulir sehingga pada titik-titik tersebutlah
yang akan menerima beban terberat sewaktu pasangan ulirdikencangkan.
Ulir biasanya dibuat dengan salah satu dari tiga cara berikut:
Dua kesalahan yang pertama , yaitu kesalahn diameter mayor dan diameter
minor,mungkin disebabkan karena kesalahan dimensi (diameter) bahan ataupun
kesalahan dalam penyetelan pahatpada mesin perkakas (terlalu dalam atau dalam
motongannya). Tiga kesalahan yang terakhir sangat berpengaruh terhadap harga
diameter fungsional.
2) Kesalahan pits
Ketelitian pits di pengaruhi oleh :
a. Kebenaran hasil bagi (rasio) antara kecepatan makan(gerakanan
translasi pahat) dengan kecepatan potong (kecepatan putaran benda
kerja)
b. Ketepatan(keterulangan) rasio tersebut selama proses pembubutan
berlangsung.
Jika ke 2 hal di atas tidak di penuhi maka akan terjadi kesalahan pits.
Berdasarkan kesalahan komulatif , dapat di klasifikasikan 4 jenis kesalahan
pits :
1. Kesalahan pits progresif
2. Kesalahan pits periodik
3. Ketidaklurusan Alur Ulir.
Kesalahan ini timbul apabila rasio kecepatan makan dan kecepatan potong
tidak benar meskipun harganya selalu konstan . Hal ini mungkin disebabkan karena
kesalahan dalam menentukan kecepatan makan,hal lain yang dapat menyebabkan
kesalahan pits adalah kesalahan pada ulir penggerak mesin meja bubut. karena
digunakan harga pendekatan jika pada mesin bubut yang bersangkutan tak ada harga
yang dimaksud ( misalnya dalam membuat ulir metric digunakan mesin bubut yang
memakai ulir penggerak dalam inch ).
Ketidaklurusan alur ulir dari ulir disebabkan adanya kesalahan pits priodik yang
terjadi dalam selang satu pits.kesalahan jenis ini lebih sulit diperiksa,namun
pengaruhnya terhadap fungsi ulir hanya akan terasa apabila dimensi ulir yang sangat
besar.
Apabila ulir baut mempunyai kesalahan pits, baut tersebut hanya bisa
diapasangkan pada mur yang mempunyai profil ulir yang benar tetapi diameter
pitsnnya lebih besar dari harga nominalnya. Hal ini berlaku bagi kesalahan pits
berharga positif maupun negative.
F. TOLERANSI ULIR
Dalam sub E ( Kesalahan Profil Ulir ), telah dijelaskan bahwa efek kesalahan
sudut sisi ulir dan kesalahan pits adalah menambah ( mengurangi ) harga diameter pits
mur pasangannya sehingga terbentuk diameter yang dinamakan dengan diameter
fungsional. Dengan demikian , untuk membatasi kesalahan dalam proses pembuatan
Diameter mayor
Diameter minor dan,
Diameter pits.
Dalam sub bab ini akan diulas prinsip pemberian toleransi sesuai dengan standar ISO
R 965.di definisikan terhadap tiga faktor yaitu,
Garis nol
Penyimpangan fundamental
Besar daerah toleransi
1. Garis Nol
Garis nol adalah garis profil dasar untuk ulir metrik, dari garis nol ini dapat
ditentukan letak dan besar daerar toleransi bagi ketiga jenis diameter ulir. Letak
daerah toleransi suatu diameter relatif terhadap nol ditentukan oleh penyimpangan
fundamental, sedangkan besar daerah toleransinya ditentukan oleh angka kualitas bagi
ulir yang bersangkutan.
2. Penyimpangan Fundamental
Penyiimpangan fundamental adalah batas daerah toleransi yang paling dekat
dengan garis nol. Untuk sistem toleransi ISO, hal ini dnyatakan dengan suatu simbol
huruf .bagi ulir metrik ysng umumnys dipakai.
Diameter mayor suatu ulir adalah dimensi elemen geometrik ulir yang
terbesar,yaitu diameter slinder yang menyinggung seluruh puncak ulir. Bagi ulir luar
pengukuran dapat dilakukan dengan dengan memakai mikrometer luar.
Untuk mendapat hasil pengukuran yang lebih teliti lagi, baik dibandingkan
dengan menggunakan mistar ingsut maupun dengan menggunakan mikrometer pana,
adalah dengan menggunakan alat yang disebut Floating Carriage (Bench) Micrometer.
Untuk melakukan pengukuran menggunakan Bench Micrometer dipe sebagai silinder
standar. Misalnya Silinder standar diukur diameter jarum penunjuk (fiducial indikator
dari mikrometernya) dapat dibaca ukuran Bench Micrometer, Midilepas dan diganti
dengan ulirnya.
Diameter mayor ulir dengan mengros atau silinder yang presisi silinder
standar adalah Ds. N Bench Micrometer di mana ys menunjukkan posisi
nol ~ja diameter silinder menurut 1. Kemudian silinder standar tidak diukur diameter
mayor dicatat harga penqukuran yang pi nya P2.
Pengukuran sudut ulir dan pits biasanya dilakukan pada permulaan proses
produksi ulir, sehingga dapat dilakukan perbaikan bila di perlukan. Ulir dengan
kualitas tinggi, seperti hal nya ulir pada caliber pemeriksaan ulir dan ulir utama dari
micrometer, memerlukan pengukuran kesalahan sudut ulir maupun pits akibat
ketidak sempurnaan proses pembuatannya. Sudut ulir dapat di ukur dengan
menggunakan projector pfofil
Kesalahan pits dapat di ukur dengan mesin pengukur pits . Grafik kesalahan
pits komulatif dapat dibuat dengan memeriksa profil pada jarak tertentu. Biasanya
dilakukan dengan pengamatan sekali lagi , yaitu dengan memutar ulir 180° sehngga
sumbu ulir tidak berimpit denga sumbu senter , maka kesalahan dapat di eleminir
dengan cara mencari harga rata-rata dari kedua pengamatan tersebut. Pemeriksaan ulir
dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang di pasangkan pada fidusial
indicator, sehingga sensor yang di pasang pada batang penerus dapat mengikuti
bentuk profil dalam.