You are on page 1of 11

Tabel alat-alat yang dipergunakan dalam praktikum mikrobiologi

No Nama Alat Bahan Fungsi


1. Pipet tetes Kaca dan karet Untuk meneteskan cairan yang diambil sedikit demi sedikit
secara tepat dalam pembuatan medium
2. Tabung reaksi Kaca pyrex atau Untuk membuat suspensi mikroba dan tempat pembiakan
non-pyrex mikroba.
Pyrex → tahan panas
Non pyrex → tidak tahan panas
3. Gelas kimia Kaca pyrex atau Untuk mencampur atau membuat larutan dan menaruh larutan
non-pyrex dalam pembuatan medium
4. Kaca benda Kaca Untuk membuat dan meletakkan preparat mikroba
dan kaca
penutup
5. Penjepit Kayu Untuk menjepit gelas kimia, tabung reaksi, kaca arloji, dsb pada
saat pemanasan
6. Tabung Kaca Untuk uji bakteriologis apakah positif (+) atau negatif
durham mengandung E.coli
7. Gelas ukur Kaca Untuk mengukur cairan atau larutan yang akan digunakan
8. Cawan petri Kaca Untuk menyimpan medium padat dan membiakkan mikroba
9. Labu Kaca Untuk membuat dan menyimpan medium, membiakkan mikroba
erlenmyer
10 Batang Kaca Untuk mengaduk bahan pada saat membuat medium
. pengaduk
11 Rak tabung Kayu Untuk tempat meletakkan tabung reaksi
. reaksi
12 Pembakar Logam Untuk mensterilkan ose dan fiksasi mikroba
. spiritus
13 Corong Kaca Untuk membantu pada saat pemindahan medium cair
.
14 Pipet Kaca, karet Untuk mengambil cairan pengencer
. volumetrik
15 Jarum Kaca, kawat Untuk memindahkan biakan dari medium padat ke medium cair
atau untuk membuat preparat
. inokulasi (pada bagian
ujung)
16 Kaca arloji Kaca Untuk meletakkan zat yang akan ditimbang
.
17 Lup Kaca, plastik Untuk memperbesar benda atau objek
. (pegangan) pengamatan
18 Neraca analitik Plastik, logam, Untuk mensterilisasi basah bahan medium atau alat-alat gelas
. kaca.
19 Autoclave Plastik, kaca, Untuk mensterilisasi basah bahan medium atau alat-alat gelas
. listrik logam
20 Inkubator Logam Untuk mengeramkan biakan mikroba
.
21 Colony counter Plastik, logam, Untuk menghitung jumlah koloni mikroba pada medium padat
. kaca, lensa
22 Oven Plastik, kaca, Untuk mensterilisasi kering alat-alat gelas
. logam
23 Mikroskop Plastik, kaca, Untuk pengamatan mikroba
. lensa, logam
24 Kompor gas Aluminium Untuk memanaskan atau membuat medium untuk mensterilkan
. alat dalam autoclave yang dipanaskan dalam penggunaan
kompor
25 Kulkas Logam Untuk menyimpan biakan
.
26 Incas Plastik Untuk inokulasi mikroba supaya tidak keluar
.
27 Air cadet Aluminium Untuk menyalurkan udara
. (berhubungan
dengan incas)
16 Tabung gas Besi Untuk menyimpan gas LPG
LPG

17 Panci Aluminium Untuk meletakkan bahan yang akan dipanaskan


18 Lampu bunsen Kaca, Logam Untuk mensterilkan ose dan fiksasi mikroba

23 Lemari Kaca, Untuk menyimpan bahan


Penyimpanan Aluminium
24 Inkubator Kaca, Untuk mengerambiakan mikroba
ultraviolet Aluminium
Plastik, Logam
25 Autoclave Besi, Plastik, Untuk mensterilisasi basah bahan medium atau alat-alat gelas
biasa Kaca
26 Autoclave Besi, Plastik, Untuk mensterilisasi basah bahan medium atau alat-alat gelas
elektrik Kaca
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada saat praktikum diketahui bahwa
sebagian besar alat-alat praktikum terbuat dari bahan kaca yang mudah pecah dan bahan logam yang mudah
rusak jika tidak digunakan sesuai ketentuan, yaitu tepat dan benar.
Oleh sebab itu sebelum bekerja di laboratorium setiap praktikan perlu mengenal alat-alat
praktikum, mengetahui jenis, fungsi dan cara pemakaiannya serta praktikan perlu juga mengetahui bahan-
bahan kimia apa saja yang akan digunakan.
Dalam praktikum mikrobiologi diperlukan kehati-hatian, kesabaran dan juga ketelitian agar
praktikum dapat berjalan baik agar keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum dapat tercapai.
Alat-alat yang berhasil diinvetarisir dalam praktikum ini ada 27 jenis alat praktikum dan
beberapa alat yang bias dideskripsikan antara lain :
1. Cawan petri
Alat ini berbentuk bulat yang terbuat dari kaca, mempunyai penutup yang juga berbentuk bulat
dan terbuat dari kaca, alat ini mempunyai kegunaan untuk menyimpan medium padat dan cair serta dapat
digunakan untuk mengembangbiakkkan mikroba. Cara menggunakannya dengan memasukkan medium
ke dalam cawan tersebut kemudian tutup dengan penutupnya.
2. Gelas ukur
Gelas ukur ini berbentuk tabung yang mempunyai alas, terbuat dari kaca dan mempunyai skala
pengukuran, skala pada gelas ukur bermacam-macam antara lain 10 ml dan 100 ml, alat ini berfungsi
untuk mengukur cairan atau lautan yang akan digunakan pada praktikum dengan cara memasukkan
larutan ke dalam gelas ukur ini, kemudian lihat skala.
3. Labu erlenmayer
Alat ini terbuat dari kaca, memiliki skala pengukuran, bentuknya seperti labu, mempunyai
kegunaan untuk membuat dan menyimpan medium, serta dapat juga untuk membiakkan mikroba, cara
menggunakannya dengan memasukkan medium ke dalam labu kemudian lihat skala yang kita inginkan.
4. Jarum inokulasi
Alat ini pada pegangannya terbuat dari kaca dan bagian bawahnya terbuat kawat, bentuknya
panjang seperti jarum dengan ujung kawat dibuat lingkaran. Berfungsi memindahkan biakan dari
medium padat ke medium cair untuk membuat preparat. Cara menggunakannya yaitu dengan
menorehkan bagian ujung kawat yang berbentuk lingkaran tadi ke medium padat kemudian pindahkan
ke medium cair.
5. Kaca benda (object glass) dan kaca penutup (cover glass)
Kedua alat ini terbuat dari kaca. Kaca benda berbentuk persegi sedangkan kaca penutup
berbentuk segi empat. Kedua alat ini berfungsi untuk membuat dan meletakkan preparat mikroba untuk
di amati. Cara menggunakannya cukup mudah yaitu dengan meletakkan preparat ke atas kaca benda
kemudian tutup dengan kaca penutup.
6. Pipet volumetrik
Pipet volumetrik terbuat dari kaca yang berfungsi untuk mengambil cairan pengencer. Cara
menggunakkanya harus dengan bantuan bong. Pipet ini memiliki skala pengukuran, sehingga
memudahkan kita untuk mengambil cairan atau larutan dalam skala tertentu. Sedangkan bong terbuat
dari karet, berfungsi untuk menarik dan mengeluarkan cairan dari pipet volumetrik. Cara
menggunakannya dengan memasukan ujung pipet ke dalam cairan yang akan diambil kemudian
menekan huruf I pada bong hingga cairan berada pada skala yang diinginkan, kemudian untuk
mengeluarkan cairannya dengan menekan huruf E pada bong.
7. Pipet tetes
Pada pegangannya terbuat dari karet dan bahan berikutnya terbuat dari kaca. Fungsinya sama
saja dengan pipet volumetrik yaitu untuk berfungsi untuk mengambil cairan pengencer. Cara
menggunakanya dengan memencet dan melepaskan pegangannya tersebut serta bagian ujungnya
masukkan pada cairan yang ingin diambil.
8. Batang pengaduk
Berbentuk batang yang terbuat dari kaca, berfungsi untuk mengaduk bahan pada saat membuat
medium. Cara menggunakannya dengan memasukkan batang tersebut ke dalam medium lalu goyangkan
batang untuk mengaduk mediumnya.
9. Corong
Corong ini berbentuk corong yang terbuat dari kaca, fungsinya untuk membantu memasukkan
medium cair ke dalam botol/tabung. Cara menggunakannya yaitu dengan memasukkan ujung corong
kaca ke dalam mulut botol/tabung.
10. Neraca analitik.
Terbuat dari besi, plastik dll. Digunakan untuk menimbang secara akurat bahan atau zat untuk
pembuatan medium atau pengecatan. Cara menggunakannya terlebih dahulu hubungkan dengan aliran
listrik. Tekan tombol on. Jika sudah menujukkan angka nol maka masukkan bahan yang akan
ditimbang. Kemudian lihat angka yang ditunjukkan.
11. Kompor gas
Kompor gas berfungsi untuk memanaskan larutan atau medium. Selain itu, kompor gas dapat
juga dimanfaatkan untuk mensterilkan alat-alat pada autoclave yang dipanaskan dengan menggunakan
kompor gas tersebut.
12. Gelas kimia
Alat ini berupa gelas, terbuat dari kaca. Alat ini memiliki berbagai macam ukuran. Fungsinya
untuk mengukur cairan atau larutan yang akan digunakan dalam jumlah yang cukup besar. Cara
menggunakannya yaitu dengan memasukkan larutan ke dalam gelas kimia ini, kemudian lihat skala.
13. Pembakar spiritus
Terbuat dari kaca dengan bahan bakar spiritus. Lampu ini berfungsi untuk mensterilkan ose dan
fiksasi mikroba. Sebelum alat ini dinyalakan, sebaiknya diperiksa terlebih dahulu bahan bakar
didalamnya. Jika bahan bakar kosong atau hanya sedikit spiritus yang ada didalamnya, maka harus diisi
bahan bakarnya terlebih dahulu.
14. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
Tabung reaksi merupakan tabung yang terbuat dari kaca, berfungsi untuk membuat suspensi
mikroba dan dapat juga sebagai tempat pembiakan mikroba, cara menggunakannya cukup mudah, kita
masukkan saja larutan atau suspensi tersebut ke dalam tabung reaksi. Sedangkan rak tabung reaksi
terbuat dari kayu, digunakan untuk meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu dengan
memasukkan tabung reaksi pada lubang yang sudah tersedia pada rak tersebut.
15. Inkubator
Alat ini berbentuk kotak terbuat dari besi, berfungsi untuk mengeramkan biakkan mikroba. Alat
ini terhubung dengan arus listrik dimana didalamnya terdapat bola-bola lampu yang berfungsi
menghasilkan energi panas dari perubahan energi cahaya.
16. Colony counter
Alat ini terbuat dari kaca, besi/logam dan plastik. Alat ini mempunyai bagian-bagian sebagai
berikut: kaca penutup, kaca pembesar, tombol on/off, dan tempat meletakkan cawan petri. Berfungsi
untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada medium terutama dalam cawan petri.
17. Oven
Berbentuk kubus yang terbuat dari besi. Alat ini digunakan untuk mensterilkan bahan maupun
alat yang akan dipakai dalam melakukan penelitian atau praktikum mikrobiologi terutama terbuat dari
glass, selain itu juga dapat digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan praktikum. Cara
menggunakannya hubungkan oven ke aliran listrik, masukkan bahan dan alat yang akan disterilkan atau
dikeringkan kemudian atur waktu dan suhunya.
18. Autoclave
Berbentuk seperti panci yang mempunyai penutup dibagian atasnya, terbuat dari logam dan
plastik. Mempunyai fungsi untuk mensterilkan basah bahan medium atau alat-alat yang terbuat dari kaca
atau gelas. Cara menggunakannya perlu kehati-hatian dan ketelitian. Kita isi dulu autoclave dengan air
hingga batasnya, masukkan bahan medium/alat yang akan disterilkan dan disusun dengan rapi, kemudian
kencangkan semua sekrup, nyalakan kompor, dan biarkan katup penutup uap terbuka sampai uap air
banyak yang keluar, tutup katup uap sehingga tekanan perlahan naik hingga mencapai 2 atm dan suhu
mencapai 121oC selama 12 menit, kemudian matikan kompor, biarkan dingin, lalu longgarkan sekrup.
19. Lup
Lup terdiri atas 2 bagian yaitu kaca pembesar dan gagang tempat melekatnya kaca pembesar
tadi. Kaca pembesar terbuat dari kaca, berbentuk bulat. Sedangkan gagangnya ada yang terbuat dari
plastik dan ada pula yang terbuat dari besi. Lup berfungsi untuk mengamati benda yang berukuran kecil,
namun lup memiliki keterbatasan hanya pada benda yang dapat dilihat dengan mata telanjang saja. Cara
menggunakannya yaitu dengan memegang lup dan mengarahkannya pada benda yang ingin dilihat.
Alat-alat tersebut merupakan alat yang akan praktikan gunakan dalam kegiatan praktikum
Mikrobiologi. Alat-alat tersebut merupakan alat-alat yang umum terdapat dalam sebuah laboratorium.
Namun alat ini menjadi khusus karena penggunaannya yang ditekankan dalam praktikum mikrobiologi.
Contohnya saja tabung reaksi. Tabung ini secara umum dipergunakan untuk melakukan percobaan-
percobaan dalam bentuk larutan. Namun, dalam praktikum mikrobiologi alat ini berfungsi sebagai tempat
membuat mikroba dan tempat pembiakan mikroba.
Bukan hanya tabung reaksi, alat-alat lain secara umum mempunyai fungsinya masing-masing.
Namun, dalam praktikum mikrobiologi alat-alat tersebut mempunyai fungsi khusus seperti yang tercantum
dalam data.
VI. KESIMPULAN
1. Alat-alat yang diinventarisisr pada praktikum ini ada 27 jenis, antara lain pipet tetes, tabung reaksi,
gelas kimia, kaca benda dan kaca penutup, penjepit, jarum inokulasi, labu erlenmeyer, batang pengaduk,
lup, cawan petri, pembakar spiritus, corong, oven, autoclave, colony counter, mikroskop, neraca analitik,
kompor gas, incubator, dan sebagainya.
2. Alat-alat praktikum yang diinventarisir sebagian besar terbuat dari bahan kaca dan logam.
3. Alat-alat praktikum perlu diketahui jenis, fungsi dan cara pemakaiannya secara tepat dan benar.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Hadioetomo, Ratna Siri. 1985. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek : Teknik dan Prosedur Dasar
Laboratorium. Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

Jutono, dkk. 1980. Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum (Untuk Perguruan Tinggi).
Bagian.Mikrobiologi FakultasPertanian UGM, Yogyakarta.

1. Pipet tetes
Pipet tetes ini terbuat dari bahan kaca dan karet. Karet disini berfungsi untuk menghisap dan
mengelurkan cairan. Pipet tetes ini berfungsi untuk meneteskan cairan yang diambil sedikit demi
sedikit secara tepat dalam pembuatan medium. Cara menggunakanya dengan memencet dan
melepaskan ujung dari pipet tetes yang terbuat dari bahan karet tersebut serta pada bagian ujung
yang satunya lagi (yang berbahan dasar kaca) di masukkan pada cairan yang ingin diambil.
2. Cawan petri
Cawan petri ini terbuat dari bahan kaca. Cawan petri ini berbentuk bulat dan terdiri atas dua
bagian, yang satu digunakan sebagai wadah dan yang satunya dapat digunakan sebagai penutup.
Cawan petri ini digunakan untuk menyimpan medium padat dan membiakkan mikroba. Cara
menggunakannya dengan memasukkan medium ke dalam cawan petri tersebut kemudian tutup
dengan penutupnya.
3. Tabung reaksi
Tabung reaksi ini terbuat dari bahan kaca. Tabung reaski ini berbentuk seperti tabung.
Tabung reaksi ini digunakan untuk membuat suspensi mikroba dan dapat juga sebagai tempat
pembiakan mikroba. Cara menggunakannya adalah dengan cara memasukkan suspensi mikroba
tersebut kedalam tabung reaksi.
4. Gelas ukur
Gelas ukur ini terbuat dari bahan kaca. Gelas ukur ini memiliki bentuk hampir sama dengan
tabung reaksi yakni seperti tabung, tetapi pada bagian bawahnya terdapat alas dan pada dinding
tabungnya terdapat angka-angka yang digunakan sebagai skala pengukuran. Gelas ukur ini
digunakan untuk mengukur cairan atau larutan yang akan digunakan. Cara menggunakannya
adalah dengan cara memasukkan larutan tersebut kedalam gelas ukur dan lihat angka atau skala
yang ditunjukkan pada bagian dinding gelas ukur tersebut.
5. Labu erlenmeyer
Labu erlenmeyer adalah alat yang berbentuk seperti labu yang terbuat dari bahan kaca dan
pada bagian dindingnya juga terdapat skala pengukuran. Alat ini digunakan untuk membuat dan
meyimpan medium serta membiakkan mikroba. Cara menggunakannya adalah dengan
memasukkan medium ke dalam labu erlenmeyer sesuai skala yang kita kehendaki.
6. Jarum inokulasi (ose)
Jarum inokulasi atau jarum ose digunakan untuk memindahkan biakan dari medium padat ke
medium cair atau untuk membuat preparat. Alat ini terbuat dari kaca yang digunakan sebagai
pegangannya dan pada bagian ujungnya terdapat kawat, bentuknya panjang seperti jarum dengan
ujung kawat tersebut dibuat seperti lingkaran. Cara menggunakannya yaitu dengan menorehkan
bagian ujung kawat yang berbentuk lingkaran tadi ke medium padat kemudian pindahkan ke
medium cair.
7. Tabung durham
Tabung durham ini terbuat dari bahan kaca. Bentuknya hampir sama dengan tabung reaksi
tetapi bedanya dari tabung reaksi adalah ukurannya yang sangat kecil. Tabung durham ini
digunakan untuk uji bakteriologis apakah positif (+) atau negatif (-) mengandung E.coli. Cara
menggunakannya adalah dengan cara memasukkan suspensi tersebut tersebut kedalam tabung
durham
8. Gelas kimia
Gelas kimia ini terbuat dari bahan kaca. Gelas kimia memiliki bentuk seperti gelas pada
umumnya atau berbentuk seperti tabung, tetapi pada dinding gelas kimia ini terdapat angka-angka
yang digunakan sebagai skala pengukuran. Gelas kimia ini digunakan untuk mencampur atau
membuat larutan dalam pembuatan medium. Cara menggunakannya adalah dengan cara
memasukkan larutan tersebut kedalam gelas kimia dan lihat angka atau skala yang ditunjukkan
pada bagian dinding gelas kimia tersebut
9. Pipet Volumetrik
Pipet volumetrik berfungsi untuk mengambil cairan pengencer. Pipet ini terbuat dari bahan
kaca. Pipet ini memiliki skala pengukuran, sehingga memudahkan kita untuk mengambil cairan
atau larutan dalam skala tertentu Untuk menggunakanya harus dengan bantuan bong. Bong ini
terbuat dari karet, berfungsi untuk menarik dan mengeluarkan cairan dari pipet volumetrik. Cara
menggunakannya dengan memasukan ujung pipet ke dalam cairan yang akan diambil kemudian
menekan huruf S pada bong hingga cairan berada pada skala yang diinginkan, kemudian untuk
mengeluarkan cairannya dengan menekan huruf E pada bong. Sebelum nya bong tersebut harus
kita kempeskan dulu dengan menekan pada huruf A.
10. Corong
Corong ini digunakan untuk membantu pada saat pemindahan medium cair. Alat ini terbuat
dari bahan kaca. Cara menggunakannya adalah dengan memasukkan ujung corong kaca ke dalam
mulut botol/tabung.
11. Kaca benda dan Kaca Penutup
Kaca benda dan kaca penutup terbuat dari bahan kaca. Kaca benda ini digunakan untuk
membuat dan meletakkan preparat mikroba, sedangkan kaca penutup digunakan untuk menutup
mikroba yang sudah diletakkan diatas kaca benda. Cara penggunaannya adalah dengan cara
mikroba diletakkan diatas kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup.
12. Batang Pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari kaca, ukurannya ada yang panjang dan ada yang lebih pendek.
Alat ini digunakan untuk mengaduk bahan pada saat membuat medium. Cara penggunaanya adalah
dengan cara batang pengaduk langsung saja di masukkan atau di celupkan ke dalam medium yang
ingin di aduk.
13. Rak tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan ukuran yang disesuaikan dengan tabung reaksi.
Rak ini berguna untuk meletakkan tabung reaksi. Cara penggunaannya adalah dengan cara tabung
reaksi langsung diletakkan pada tabung reaksi.
14. Lup
Lup terbuat dari kaca dan plastik. Lup ini digunakan untuk memperbesar objek/ bahan yang
akan diamati serta melihat benda-benda kecil. Cara penggunaannya adalah dengan cara lup
diarahkan ke benda yang ingin diamati.
15. Kompor Gas
Kompor gas terbuat dari bahan besi, stanless, aluminium, dan plastik. Kompor gas berfungsi
untuk memanaskan atau membuat medium untuk mensterilkan alat dalam autoclave yang
dipanaskan dengan menggunakan kompor gas tersebut. Cara menggunakan adalah dengan cara
meletakkan alat atau autoclave yang ingin dipanaskan lalu nyalakan kompor gas tersebut.
16. Tabung Gas LPG
Tabung gas ini terbuat dari bahan besi. Tabung ini digunakan untuk menyimpan bahan bakar
kompor gas yang berupa LPG. Cara menggunakannya adalah dengan cara menghubungkan pipa
atau selang kompor gas ke tabung gas tersebut.
17. Panci
Panci ini terbuat dari bahan aluminium, digunakan untuk meletakkan bahan yang akan
dipanaskan. Cara penggunaannya adalah dengan cara meletakkan panci yang sudah berisi bahan ke
atas kompor.
18. Lampu bunsen
Lampu bunsen terbuat dari kaca dan logam. Alat ini berguna untuk mensterilkan ose dan
juga dapat digunakan untuk fiksasi mikroba. Cara penggunaannya adalah dengan cara lampu
bunsen dinyalakan dengan menggunakan korek api dan mematikannya dengan cara menutup lampu
dengan penutupnya.
19. Mikroskop
Mikroskop terbuat dari kaca, plastik, logam dan besi. Alat ini berguna untuk mengamati
mikroba. Cara penggunaannya adalah dengan cara mikroba yang diamati diletakkan pada kaca
benda dan ditutup dengan kaca penutup kemudian diletakkan di meja benda mikroskop.
20. Neraca analitik
Neraca analitik terbuat dari kaca, plastik dan logam. Alat ini berguna untuk menimbang
secara akurat bahan atau zat untuk pembuatan medium atau pengecatan. Cara penggunaannya
adalah dengan cara kabel neraca analitik disambungkan ke listrik, masukkan bahan yang ingin
ditimbang, tekan tombol “on”, dinormalkan kemudian lihat skalanya
21. Oven
Oven mempunyai bentuk seperti kubus yang terbuat dari kaca, plastik, logam, besi dan
kawat. Alat ini digunakan untuk mensterilkan bahan kering maupun alat yang akan dipakai dalam
melakukan penelitian atau praktikum mikrobiologi terutama terbuat dari gelas. Cara
menggunakannya adalah dengan hubungkan oven ke aliran listrik, masukkan bahan dan alat yang
akan disterilkan atau dikeringkan kemudian atur waktu dan suhunya.
22. Kulkas
Kulkas mempunyai bentuk seperti kotak, yang terbuat dari bahan besi, plastik, dan logam.
Kulkas ini digunakan untuk menyimpan biakan mikroba dan bakteri, dengan cara memasukkan
biakan mikroba dan bakteri tersebut kedalam kulkas.
23. Lemari penyimpanan
Lemari penyimpanan ini terbuat dari bahan kaca dan aluminium. Lemari penyimpanan ini
digunakan untuk menyimpan bahan praktikum dan lain-lain, cara penggunaannya adalah dengan
cara memasukkan bahan-bahan tersebut kedalam lemari penyimpanan.
24. Inkubator ultraviolet
Inkubator ultraviolet ini adalah alat yang digunakan untuk mengeram biakan mikroba. Alat
ini berbentuk kotak yang terbuat dari logam, aluminium, plastik dan kaca. Cara penggunaan dari
alat ini adalah dengan cara menghubungkannya dengan arus listrik dimana didalamnya terdapat
bola-bola lampu yang berfungsi menghasilkan energi panas dari perubahan energi cahaya.
25. Autoclave biasa
Autoclave biasa ini terbuat dari bahan besi dan plastik. Berbentuk seperti panci yang
mempunyai penutup dibagian atasnya. Alat ini berfungsi untuk mensterilkan basah bahan medium
atau alat-alat yang terbuat dari kaca atau gelas. Pada prinsipnya sterilisasi dengan menggunakan
autoclave adalah membunuh mikroba dengan panas dan tekanan dalam keadaan basah. Cara
menggunakannya perlu kehati-hatian dan ketelitian. Kita isi dulu autoclave dengan air hingga
batasnya, masukkan bahan medium/alat yang akan disterilkan dan disusun dengan rapi, kemudian
kencangkan semua sekrup, nyalakan kompor, dan biarkan katup penutup uap terbuka sampai uap
air banyak yang keluar, tutup katup uap sehingga tekanan perlahan naik hingga mencapai 2 atm 15
psi dan suhu mencapai 121oC selama 12 menit, kemudian matikan kompor, biarkan dingin, lalu
longgarkan sekrup.
26. Autoclave elektrik
Autoclave elektrik ini sama saja dengan autoclave biasa, tetapi bedanya autoclave elektrik ini
cara kerjanya dengan menggunakan listrik. Alat ini terbuat dari bahan besi dan plastik. Berbentuk
seperti panci yang mempunyai penutup dibagian atasnya. Autoclave ini berfungsi untuk
mensterilkan basah bahan medium atau alat-alat yang terbuat dari kaca atau gelas. Pada prinsipnya
sterilisasi dengan menggunakan autoclave adalah membunuh mikroba dengan panas dan tekanan
dalam keadaan basah. Cara menggunakannya perlu kehati-hatian dan ketelitian. Kita isi dulu
autoclave dengan air hingga batasnya, masukkan bahan medium/alat yang akan disterilkan dan
disusun dengan rapi, kemudian kencangkan semua sekrup, nyalakan kompor, dan biarkan katup
penutup uap terbuka sampai uap air banyak yang keluar, tutup katup uap sehingga tekanan
perlahan naik hingga mencapai 2 atm 15 psi dan suhu mencapai 121 oC selama 12 menit, kemudian
matikan kompor, biarkan dingin, lalu longgarkan sekrup.
27. Incas
Incas merupakan alat yang digunakan untuk meng inokulasi bakteri atau mikroba supaya
tidak keluar. Incas ini terbuat dari bahan plastik dan berbentuk bangun segitiga dilengkapi dengan
lubang yang terhubung dengan sarung tangan karet.
28. Air cadet
Air cadet ini merupakan alat yang berhubungan dengan incas. Air cadet ini berfungsi untuk
menyalurkan, mengatur, dan mengeluarkan udara dari dan ke dalam inkas sehingga didapatkan
tekanan udara yang pas untuk menginokulasi mikroba. Menggunakannya ialah dengan mengatur
tombol yang ada pada alat tersebut. Air cadet ini terbuat dari bahan aluminium, plastik dan logam.
29. Colony Counter
Colony counter ini digunakan sebagai alat untuk menghitung jumlah koloni mikroba pada
medium padat. Alat ini terbuat dari plastik, kaca, aluminium dan besi. Alat ini terbagi atas
beberapa bagian yaitu tempat meletakkan cawan petri, alat penghitungnya yang berbentuk seperti
pulpen dan kaca pembesar.
Dalam praktikum mikrobiologi diperlukan kehati-hatian, kesabaran dan juga ketelitian agar
praktikum dapat berjalan baik agar keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum dapat tercapai. Untuk
kelancaran dalam praktikum mikrobiologi, maka kegunaan alat maupun bahan dari alat-alat tersebut
harus diperhatikan agar tidak terjadi kecelakaan dalam melakukan percobaan.
I. KESIMPULAN
1. Berdasarkan pengamatan alat-alat yang sering digunakan dalam praktikum mikrobiologi antara lain
adalah: Pipe tetes, cawan petri, tabung reaksi, gelas ukur, labu erlenmeyer, jarum inokulasi, tabung
durham, gelas kimia, pipet volumetrik, corong, kaca benda dan kaca penutup, batang pengaduk, rak
tabung reaksi, lup, kompor gas, tabung LPG, panci, lampu bunsen, mikroskop, neraca analitik, oven,
kulkas, lemari penyimpanan, inkubator, autoclave, incas, air cadet, dan colony counter.
2. Alat-alat tersebut memiliki fungsi dan cara pemakaian yang berbeda-beda, oleh karena itu sangat
diperlukan pengetahuan tentang alat-alat tersebut agar praktikum dapat berlangsung dengan baik.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo, Ratna Siri. 1985. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek : Teknik dan Prosedur Dasar
Laboratorium. Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

Jutono, dkk. 1980. Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum (Untuk Perguruan Tinggi).
Bagian.Mikrobiologi FakultasPertanian UGM, Yogyakarta.

Mirhanuddin dan AminuddinP. Putra. 2009. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. PMIPA FKIP
UNLAM. Banjarmasin.

You might also like