Professional Documents
Culture Documents
Jutono, dkk. 1980. Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum (Untuk Perguruan Tinggi).
Bagian.Mikrobiologi FakultasPertanian UGM, Yogyakarta.
1. Pipet tetes
Pipet tetes ini terbuat dari bahan kaca dan karet. Karet disini berfungsi untuk menghisap dan
mengelurkan cairan. Pipet tetes ini berfungsi untuk meneteskan cairan yang diambil sedikit demi
sedikit secara tepat dalam pembuatan medium. Cara menggunakanya dengan memencet dan
melepaskan ujung dari pipet tetes yang terbuat dari bahan karet tersebut serta pada bagian ujung
yang satunya lagi (yang berbahan dasar kaca) di masukkan pada cairan yang ingin diambil.
2. Cawan petri
Cawan petri ini terbuat dari bahan kaca. Cawan petri ini berbentuk bulat dan terdiri atas dua
bagian, yang satu digunakan sebagai wadah dan yang satunya dapat digunakan sebagai penutup.
Cawan petri ini digunakan untuk menyimpan medium padat dan membiakkan mikroba. Cara
menggunakannya dengan memasukkan medium ke dalam cawan petri tersebut kemudian tutup
dengan penutupnya.
3. Tabung reaksi
Tabung reaksi ini terbuat dari bahan kaca. Tabung reaski ini berbentuk seperti tabung.
Tabung reaksi ini digunakan untuk membuat suspensi mikroba dan dapat juga sebagai tempat
pembiakan mikroba. Cara menggunakannya adalah dengan cara memasukkan suspensi mikroba
tersebut kedalam tabung reaksi.
4. Gelas ukur
Gelas ukur ini terbuat dari bahan kaca. Gelas ukur ini memiliki bentuk hampir sama dengan
tabung reaksi yakni seperti tabung, tetapi pada bagian bawahnya terdapat alas dan pada dinding
tabungnya terdapat angka-angka yang digunakan sebagai skala pengukuran. Gelas ukur ini
digunakan untuk mengukur cairan atau larutan yang akan digunakan. Cara menggunakannya
adalah dengan cara memasukkan larutan tersebut kedalam gelas ukur dan lihat angka atau skala
yang ditunjukkan pada bagian dinding gelas ukur tersebut.
5. Labu erlenmeyer
Labu erlenmeyer adalah alat yang berbentuk seperti labu yang terbuat dari bahan kaca dan
pada bagian dindingnya juga terdapat skala pengukuran. Alat ini digunakan untuk membuat dan
meyimpan medium serta membiakkan mikroba. Cara menggunakannya adalah dengan
memasukkan medium ke dalam labu erlenmeyer sesuai skala yang kita kehendaki.
6. Jarum inokulasi (ose)
Jarum inokulasi atau jarum ose digunakan untuk memindahkan biakan dari medium padat ke
medium cair atau untuk membuat preparat. Alat ini terbuat dari kaca yang digunakan sebagai
pegangannya dan pada bagian ujungnya terdapat kawat, bentuknya panjang seperti jarum dengan
ujung kawat tersebut dibuat seperti lingkaran. Cara menggunakannya yaitu dengan menorehkan
bagian ujung kawat yang berbentuk lingkaran tadi ke medium padat kemudian pindahkan ke
medium cair.
7. Tabung durham
Tabung durham ini terbuat dari bahan kaca. Bentuknya hampir sama dengan tabung reaksi
tetapi bedanya dari tabung reaksi adalah ukurannya yang sangat kecil. Tabung durham ini
digunakan untuk uji bakteriologis apakah positif (+) atau negatif (-) mengandung E.coli. Cara
menggunakannya adalah dengan cara memasukkan suspensi tersebut tersebut kedalam tabung
durham
8. Gelas kimia
Gelas kimia ini terbuat dari bahan kaca. Gelas kimia memiliki bentuk seperti gelas pada
umumnya atau berbentuk seperti tabung, tetapi pada dinding gelas kimia ini terdapat angka-angka
yang digunakan sebagai skala pengukuran. Gelas kimia ini digunakan untuk mencampur atau
membuat larutan dalam pembuatan medium. Cara menggunakannya adalah dengan cara
memasukkan larutan tersebut kedalam gelas kimia dan lihat angka atau skala yang ditunjukkan
pada bagian dinding gelas kimia tersebut
9. Pipet Volumetrik
Pipet volumetrik berfungsi untuk mengambil cairan pengencer. Pipet ini terbuat dari bahan
kaca. Pipet ini memiliki skala pengukuran, sehingga memudahkan kita untuk mengambil cairan
atau larutan dalam skala tertentu Untuk menggunakanya harus dengan bantuan bong. Bong ini
terbuat dari karet, berfungsi untuk menarik dan mengeluarkan cairan dari pipet volumetrik. Cara
menggunakannya dengan memasukan ujung pipet ke dalam cairan yang akan diambil kemudian
menekan huruf S pada bong hingga cairan berada pada skala yang diinginkan, kemudian untuk
mengeluarkan cairannya dengan menekan huruf E pada bong. Sebelum nya bong tersebut harus
kita kempeskan dulu dengan menekan pada huruf A.
10. Corong
Corong ini digunakan untuk membantu pada saat pemindahan medium cair. Alat ini terbuat
dari bahan kaca. Cara menggunakannya adalah dengan memasukkan ujung corong kaca ke dalam
mulut botol/tabung.
11. Kaca benda dan Kaca Penutup
Kaca benda dan kaca penutup terbuat dari bahan kaca. Kaca benda ini digunakan untuk
membuat dan meletakkan preparat mikroba, sedangkan kaca penutup digunakan untuk menutup
mikroba yang sudah diletakkan diatas kaca benda. Cara penggunaannya adalah dengan cara
mikroba diletakkan diatas kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup.
12. Batang Pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari kaca, ukurannya ada yang panjang dan ada yang lebih pendek.
Alat ini digunakan untuk mengaduk bahan pada saat membuat medium. Cara penggunaanya adalah
dengan cara batang pengaduk langsung saja di masukkan atau di celupkan ke dalam medium yang
ingin di aduk.
13. Rak tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan ukuran yang disesuaikan dengan tabung reaksi.
Rak ini berguna untuk meletakkan tabung reaksi. Cara penggunaannya adalah dengan cara tabung
reaksi langsung diletakkan pada tabung reaksi.
14. Lup
Lup terbuat dari kaca dan plastik. Lup ini digunakan untuk memperbesar objek/ bahan yang
akan diamati serta melihat benda-benda kecil. Cara penggunaannya adalah dengan cara lup
diarahkan ke benda yang ingin diamati.
15. Kompor Gas
Kompor gas terbuat dari bahan besi, stanless, aluminium, dan plastik. Kompor gas berfungsi
untuk memanaskan atau membuat medium untuk mensterilkan alat dalam autoclave yang
dipanaskan dengan menggunakan kompor gas tersebut. Cara menggunakan adalah dengan cara
meletakkan alat atau autoclave yang ingin dipanaskan lalu nyalakan kompor gas tersebut.
16. Tabung Gas LPG
Tabung gas ini terbuat dari bahan besi. Tabung ini digunakan untuk menyimpan bahan bakar
kompor gas yang berupa LPG. Cara menggunakannya adalah dengan cara menghubungkan pipa
atau selang kompor gas ke tabung gas tersebut.
17. Panci
Panci ini terbuat dari bahan aluminium, digunakan untuk meletakkan bahan yang akan
dipanaskan. Cara penggunaannya adalah dengan cara meletakkan panci yang sudah berisi bahan ke
atas kompor.
18. Lampu bunsen
Lampu bunsen terbuat dari kaca dan logam. Alat ini berguna untuk mensterilkan ose dan
juga dapat digunakan untuk fiksasi mikroba. Cara penggunaannya adalah dengan cara lampu
bunsen dinyalakan dengan menggunakan korek api dan mematikannya dengan cara menutup lampu
dengan penutupnya.
19. Mikroskop
Mikroskop terbuat dari kaca, plastik, logam dan besi. Alat ini berguna untuk mengamati
mikroba. Cara penggunaannya adalah dengan cara mikroba yang diamati diletakkan pada kaca
benda dan ditutup dengan kaca penutup kemudian diletakkan di meja benda mikroskop.
20. Neraca analitik
Neraca analitik terbuat dari kaca, plastik dan logam. Alat ini berguna untuk menimbang
secara akurat bahan atau zat untuk pembuatan medium atau pengecatan. Cara penggunaannya
adalah dengan cara kabel neraca analitik disambungkan ke listrik, masukkan bahan yang ingin
ditimbang, tekan tombol “on”, dinormalkan kemudian lihat skalanya
21. Oven
Oven mempunyai bentuk seperti kubus yang terbuat dari kaca, plastik, logam, besi dan
kawat. Alat ini digunakan untuk mensterilkan bahan kering maupun alat yang akan dipakai dalam
melakukan penelitian atau praktikum mikrobiologi terutama terbuat dari gelas. Cara
menggunakannya adalah dengan hubungkan oven ke aliran listrik, masukkan bahan dan alat yang
akan disterilkan atau dikeringkan kemudian atur waktu dan suhunya.
22. Kulkas
Kulkas mempunyai bentuk seperti kotak, yang terbuat dari bahan besi, plastik, dan logam.
Kulkas ini digunakan untuk menyimpan biakan mikroba dan bakteri, dengan cara memasukkan
biakan mikroba dan bakteri tersebut kedalam kulkas.
23. Lemari penyimpanan
Lemari penyimpanan ini terbuat dari bahan kaca dan aluminium. Lemari penyimpanan ini
digunakan untuk menyimpan bahan praktikum dan lain-lain, cara penggunaannya adalah dengan
cara memasukkan bahan-bahan tersebut kedalam lemari penyimpanan.
24. Inkubator ultraviolet
Inkubator ultraviolet ini adalah alat yang digunakan untuk mengeram biakan mikroba. Alat
ini berbentuk kotak yang terbuat dari logam, aluminium, plastik dan kaca. Cara penggunaan dari
alat ini adalah dengan cara menghubungkannya dengan arus listrik dimana didalamnya terdapat
bola-bola lampu yang berfungsi menghasilkan energi panas dari perubahan energi cahaya.
25. Autoclave biasa
Autoclave biasa ini terbuat dari bahan besi dan plastik. Berbentuk seperti panci yang
mempunyai penutup dibagian atasnya. Alat ini berfungsi untuk mensterilkan basah bahan medium
atau alat-alat yang terbuat dari kaca atau gelas. Pada prinsipnya sterilisasi dengan menggunakan
autoclave adalah membunuh mikroba dengan panas dan tekanan dalam keadaan basah. Cara
menggunakannya perlu kehati-hatian dan ketelitian. Kita isi dulu autoclave dengan air hingga
batasnya, masukkan bahan medium/alat yang akan disterilkan dan disusun dengan rapi, kemudian
kencangkan semua sekrup, nyalakan kompor, dan biarkan katup penutup uap terbuka sampai uap
air banyak yang keluar, tutup katup uap sehingga tekanan perlahan naik hingga mencapai 2 atm 15
psi dan suhu mencapai 121oC selama 12 menit, kemudian matikan kompor, biarkan dingin, lalu
longgarkan sekrup.
26. Autoclave elektrik
Autoclave elektrik ini sama saja dengan autoclave biasa, tetapi bedanya autoclave elektrik ini
cara kerjanya dengan menggunakan listrik. Alat ini terbuat dari bahan besi dan plastik. Berbentuk
seperti panci yang mempunyai penutup dibagian atasnya. Autoclave ini berfungsi untuk
mensterilkan basah bahan medium atau alat-alat yang terbuat dari kaca atau gelas. Pada prinsipnya
sterilisasi dengan menggunakan autoclave adalah membunuh mikroba dengan panas dan tekanan
dalam keadaan basah. Cara menggunakannya perlu kehati-hatian dan ketelitian. Kita isi dulu
autoclave dengan air hingga batasnya, masukkan bahan medium/alat yang akan disterilkan dan
disusun dengan rapi, kemudian kencangkan semua sekrup, nyalakan kompor, dan biarkan katup
penutup uap terbuka sampai uap air banyak yang keluar, tutup katup uap sehingga tekanan
perlahan naik hingga mencapai 2 atm 15 psi dan suhu mencapai 121 oC selama 12 menit, kemudian
matikan kompor, biarkan dingin, lalu longgarkan sekrup.
27. Incas
Incas merupakan alat yang digunakan untuk meng inokulasi bakteri atau mikroba supaya
tidak keluar. Incas ini terbuat dari bahan plastik dan berbentuk bangun segitiga dilengkapi dengan
lubang yang terhubung dengan sarung tangan karet.
28. Air cadet
Air cadet ini merupakan alat yang berhubungan dengan incas. Air cadet ini berfungsi untuk
menyalurkan, mengatur, dan mengeluarkan udara dari dan ke dalam inkas sehingga didapatkan
tekanan udara yang pas untuk menginokulasi mikroba. Menggunakannya ialah dengan mengatur
tombol yang ada pada alat tersebut. Air cadet ini terbuat dari bahan aluminium, plastik dan logam.
29. Colony Counter
Colony counter ini digunakan sebagai alat untuk menghitung jumlah koloni mikroba pada
medium padat. Alat ini terbuat dari plastik, kaca, aluminium dan besi. Alat ini terbagi atas
beberapa bagian yaitu tempat meletakkan cawan petri, alat penghitungnya yang berbentuk seperti
pulpen dan kaca pembesar.
Dalam praktikum mikrobiologi diperlukan kehati-hatian, kesabaran dan juga ketelitian agar
praktikum dapat berjalan baik agar keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum dapat tercapai. Untuk
kelancaran dalam praktikum mikrobiologi, maka kegunaan alat maupun bahan dari alat-alat tersebut
harus diperhatikan agar tidak terjadi kecelakaan dalam melakukan percobaan.
I. KESIMPULAN
1. Berdasarkan pengamatan alat-alat yang sering digunakan dalam praktikum mikrobiologi antara lain
adalah: Pipe tetes, cawan petri, tabung reaksi, gelas ukur, labu erlenmeyer, jarum inokulasi, tabung
durham, gelas kimia, pipet volumetrik, corong, kaca benda dan kaca penutup, batang pengaduk, rak
tabung reaksi, lup, kompor gas, tabung LPG, panci, lampu bunsen, mikroskop, neraca analitik, oven,
kulkas, lemari penyimpanan, inkubator, autoclave, incas, air cadet, dan colony counter.
2. Alat-alat tersebut memiliki fungsi dan cara pemakaian yang berbeda-beda, oleh karena itu sangat
diperlukan pengetahuan tentang alat-alat tersebut agar praktikum dapat berlangsung dengan baik.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, Ratna Siri. 1985. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek : Teknik dan Prosedur Dasar
Laboratorium. Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
Jutono, dkk. 1980. Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum (Untuk Perguruan Tinggi).
Bagian.Mikrobiologi FakultasPertanian UGM, Yogyakarta.
Mirhanuddin dan AminuddinP. Putra. 2009. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. PMIPA FKIP
UNLAM. Banjarmasin.