You are on page 1of 33

POTENSI INDONESIA

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia


Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan
Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut
juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara).
Indonesia mempunyai Luas Daratan = 1.922.570 km² dan Luas Perairan =
3.257.483 km².
Lima pulau besar di Indonesia adalah : Sumatera dengan luas 473.606 km
persegi, Jawa dengan luas 132.107 km persegi, Kalimantan (pulau terbesar ketiga di
dunia) dengan luas 539.460 km persegi, Sulawesi dengan luas 189.216 km persegi,
dan Papua dengan luas 421.981 km persegi.
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya
termasuk gunung berapi aktif.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan
agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling
dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda
tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki
populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang
mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Semua itu menunjukkan betapa besar dan kayanya Indonesia; mempunyai
kekayaan alam yang luar biasa dan ini merupakan suatu potensi yang besar. Indonesia
yang terletak di garis khatulistiwa mempunyai iklim tropis, dimana di wilayah tropis
mempunyai tanah yang subur, apalagi ditunjang dengan banyaknya gunung berapi
yang ada di Indonesia akan membuat tanah di Indonesia semakin subur.
Jika Indonesia tidak punya potensi yang amat besar, tidaklah mungkin para
penjajah berdatangan memperebutkan Indonesia selama berabad-abad lamanya.
Bahkan para penjajah dahulu pun amat puas dan senang menjajah Indonesia.

1
Karena begitu banyaknya potensi yang ada di Indonesia, maka potensi-potensi itu
dikelompokkan sebagai berikut:

Pertanian
Indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat tinggi. Lahan Indonesia yang sangat
subur dan luas menjadi factor penyebab tingginya potensi pertanian di Indonesia.
Banyak sekali hasil pertanian yang berhasil diproduksi oleh Indonesia, antara lain :
a. Padi
Daerah Penghasil : Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
Jumlah produksi padi pada tahun 2009 menurut Biro Pusat statistic kurang
lebih sebesar 128.797.780 ton.

Ditargetkan produksi padi 2010 sebanyak 66 juta ton, setelah Indonesia


selama dua tahun berturut-turut surplus beras.

Menurut angka ramalan III BPS, produksi padi nasional mencapai 63,83 juta
ton lebih GKG atau naik 5,83 persen dari angka tetap tahun 2008. Bila
dikonversi, jumlah itu setara dengan 34-35 juta ton beras yang berarti
Indonesia surplus lebih dari 3 juta ton.

Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi padi secara nasional


mencapai 64,9 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 35 juta
ton beras, sepanjang tahun 2010. Produsi padi tahun ini memang lebih tinggi,
dibanding produksi padi Indonesia pada tahun 2009 yang mencapai 64,33 juta
ton GKG.

b. Jagung
Daerah Penghasil : Jawa Tengah (Wonosobo, Semarang, Jepara, dan
Rembang); Jawa Timur (Besuki, Madura); serta Sulawesi (Minahasa dan
sekitar danau Tempe).
Potensi jagung meningkat hampir dua kali lipat selama sepuluh tahun terakhir
9,7 juta ton tahun 2000, dan 17 juta ton tahun 2009.

2
c. Ubi kayu
Daerah Penghasil : Sumatera Selatan, Lampung, Madura, Jawa Tengah
(Wonogiri), dan Yogyakarta (Wonosari).
Selama tahun 2000-2009, produktivitas ubi kayu meningkat pesat dari 12,5
ton menjadi 18,2 ton per ha tahun 2009.

d. Kedelai
Daerah Penghasil : Jawa Tengah (Kedu, Surakarta, Pekalongan, Tegal, Jepara,
Rembang), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Jember).

e. Kacang Tanah
Daerah Penghasil : Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa Tengah (Surakarta,
Semarang, Jepara, Rembang, Pati), Jawa Barat (Cirebon, Priangan), Bali, dan
Nusa Tenggara Barat (Lombok).

Perkebunan
Indonesia juga menjadi salah satu Negara penghasil produk perkebunan yang terbesar
di dunia. , banyak hasil perkebunan Indonesia yang di ekspor dan menjadi unggulan,
diantaranya :
a. Kelapa Sawit (menjadi salah satu produk unggulan Indonesia)
Daerah Penghasil : D.I. Aceh (Pulau Simelue), Sumatera Utara (Pulau
Nias, Pulau Prayan,Medan, Pematang Siantar).
Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia,
namun proyeksi ke depan memperkirakan bahwa pada tahun 2009 Indonesia
akan menempati posisi pertama. Bengkulu adalah pusat perkebunan kelapa
sawit di Indonesia. Tercatat 142.827,79 Ha tanah yang dijadikan sebagai
perkebunana untuk klapa sawit dimana perkebunan kelapa sawit yang
dikembangkan hingga Tahun 2007 seluas 70.741,59 Ha (49,53%), yang terdiri
dari perkebunan rakyat seluas 20.169 Ha (14,12%) dan PBS seluas 50.572,59
Ha (35,41%).

3
b. Kakao ( menjadi salah satu produk unggulan Indonesia)
Daerah Penghasil : Jawa Tengah (Salatiga) dan Sulawesi Tenggara.

Kakao adalah komoditas ekspor Indonesia yang mengalami perkembangan


yang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Indonesia bisa terus meningkatkan ekspor kakao karena Indonesia hingga kini
tidak menjadi anggota ICCO (International Cocoa Organization), sehingga
tidak terkena pembatasan ekspor sehingga ekspor. Namun dengan
melonjaknya ekspor tersebut, industri pengolahan kakao di dalam negeri
menjerit kesulitan mendapatkan bahan baku dengan harga yang mema¬dai.
Untuk mempertahankan operasi pabriknya mereka terpaksa mengimpor bahan
baku tersebut.
Besarnya permintaan terhadap produk kakao di dalam dan di luar negeri
membuka peluang untuk investasi di sektor itu. Peluang ini ditunjang oleh
kondisi lahan maupun iklim Indonesia yang umumnya cocok untuk tanaman
ini.

c. Karet dan Produk Karet( menjadi salah satu produk unggulan Indonesia)
Daerah Penghasil : D.I. Aceh (Tanah gayo, Alas), Sumatera Utara
(Kisaran, Deli, Serdang), Bengkulu (Rejang Lebong), Jawa Barat (Sukabumi,
Priangan), Jawa Tengah (Banyumas, Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan
Kalimantan Selatan ( pegunungan Meratus).

Peranan karet dan barang karet terhadap ekspor nasional tidak dapat dianggap
kecil mengingat Indonesia merupakan produsen karet no 2 (dua) terbesar di
dunia dengan produksi sebesar 2,55 juta ton pada tahun 2007 setelah Thailand
(produksi sebesar 2,97 juta ton) dan negara yang memiliki luas lahan karet
terbesar di dunia dengan luas lahan mencapai 3,4 juta hektar di tahun 2007. .
Pada 2007 produksi karet Indonesia mencapai sekitar 2,55 juta ton atau naik
sekitar 5,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan
produksi sebesar lima persen per tahun maka Indonesia bisa menjadi negara
produsen terbesar di dunia pada 2015.
Hal itu didukung oleh kondisi geografis Indonesia di lintas khatulistiwa yang
cocok untuk tanaman karet.

4
Saat ini Indonesia menguasai sekitar 28 persen produksi karet dunia, yang
produksinya sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, China,
Singapura, Korea Selatan, Jerman, dan Kanada. Ekspor produk karet
Indonesia mencapai sekitar 2, 4 juta ton.

d. Kopi
Daerah Penghasil : Jawa Barat (Bogor, Priangan), Jawa Timur (Kediri,
Besuki), Sumatera Selatan (Palembang), Bengkulu (Bukit Barisan), Sumatera
Utara (Deli, Tapanuli), Lampung (Liwa), Sulawesi (Pegunungan Verbeek),
Flores (Manggarai).

Indonesia adalah pengekspor kopi terbesar ketiga untuk Jerman dan meskipun
krisis ekonomi melanda dunia, Indonesia mampu mengekspor 84 ribu ton kopi
ke Jerman sepanjang 2009 atau ketiga setelah Brazil dan Vietnam.
Ragam komoditas kopi di Indonesia di antaranya kopi luwak, kopi mandailing,
kopi toraja, dan kopi gayo.

e. Tebu
Daerah Penghasil : Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,
dan Sumatera (Nangroe Aceh Darussalam), Gorontalo.

Daerah Gorontalo menjadi salah satu daerah penghasil tebu terbesar di


Indonesia.
Namun sangat disayangkan bahwa Produktivitas pertanian kita dahulu
termasuk yang terbaik di dunia, untuk gula tebu dahulu pernah mencapai 15
ton/Ha, namun sekarang tinggal 7 ton/Ha, jauh dibawah India yang mencapai
11 ton/Ha

f. Tembakau
Daerah Penghasil: Sumatera Utara (Deli), Sumatera Barat (Payakumbuh),
Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang), Jawa Tengah (Surakarta, Klaten,
Dieng, Kedu, Temanggung, Parakan, Wonosobo), dan Jawa Timur
(Bojonegoro, Besuki).

5
g. Teh
Daerah Penghasil : Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah
(Pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan), Sumatera Utara
(Pematang Siantar), dan Sumatera Barat.

Jabar penghasil teh terbesar di Indonesia. Dari sekitar 142.800 hektar


perkebunan teh nasional, 74 persen atau 105.400 ha berada di Jabar.
Usaha perkebunan teh dan pengolahannya merupakan industri yang sudah
berkembang puluhan bahkan ratusan tahun di Indonesia. Perkebunan-
perkebunan teh warisan masa penjajahan Belanda, sebagian kini masih
beroperasi di Indonesia dikelola oleh perusahaan perkebunan negara.
Sebagian besar usaha perkebunan teh adalah usaha perkebunan rakyat. Dengan
demikian tidak kecil kontribusi sektor usaha teh ini didalam memberikan
kesejahteraan kepada para petani kecil yang hidup di pedesaan.

Teh merupakan salah satu komoditi ekspor tradisionil Indonesia, disamping


komoditi kopi, karet dan coklat. Walaupun relatif stagnan, kontribusi ekspor
teh dalam penerimaan devisa negara ini tidak kecil yaitu mencakup nilai
sekitar US$ 100 juta – US$ 112 juta setiap tahunnya.

h. Kelapa ( Kopra)
Daerah Penghasil : Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah
(Banyumas), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Kediri), Sulawesi Utara
(Minahasa, Sangihe, Talaud, Gorontalo), dan Kalimantan Selatan
(pegunungan Meratus).

Pada tahun 2002 areal kelapa di Indonesia seluas 3,7 ribu ha dan mampu
berproduksi lebih dari 3 juta metrik ton. Dengan demikian Indonesia
merupakan negara yang mempunyai areal tanaman kelapa terluas di dunia.
Sebagai negara penghasil kelapa, Indonesia mampu memproduksi produk
olahan kelapa yang diekspor yaitu kopra, minyak kelapa, bungkil kopra,
desiccated coconut, santan (cair dan serbuk), arang tempurung, arang aktif,
tempurung kelapa, serat sabut dan olahannya serta gula kelapa.

6
i. Pala
Daerah Penghasil : Jawa Barat dan Maluku.

j. Lada
Daerah Penghasil : Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang,
Pulau Bangka), dan Kalimantan Barat.

k. Cengkeh
Daerah Penghasil : Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara
(Tapanuli), Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas),
Sulawesi Utara (Minahasa), dan Maluku, Bali.

Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, yang pada awalnya merupakan


komoditas ekspor, berubah posisi menjadi komoditas yang harus diimpor
karena pesatnya perkembangan indutri rokok kretek.

l. Vanili
Daerah Penghasil : Flores (Manggarai, Bajawa), Papua, dan daerah-daerah
lainnya di Indonesia.

Luas Areal dan Produksi Perkebunan Menurut Pengusahaan:


Luas Areal (Ha) Produksi (ton)
Cengkeh (2010) 459,300 83,929
Karet (2010) 3,445,317 2,770,308
Jambu Mete (2009) 566,394 133,282
Kakao (2010) 1,508,507 776,618
Kelapa (2009) 3,800,846 3,257,773
Kopi (2010) 1,302,636 712,778
Lada (2010) 192,389 87,551
Kelapa Sawit (2010) 7,824,623 19,844,901
Tebu (2010) 446,150 2,861,103
Teh (2010) 127,384 149,764
Tembakau (2009) 202,453 176,937
Kapas (2010) 20,000 5,725
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

7
Holtikultura
Dengan adanya tanah yang subur dan luas, Indonesia juga mampu untuk
memproduksi holtikultura. Berikut adalah data dari Badan Pusat Statistik :

Produksi Buah-Buahan di Indonesia


(ton)
Tahun 2008 Tahun 2009
Mangga 2,013,121 2,243,440
Jeruk 2,311,581 2,131,768
Pepaya 653,276 772,844
Pisang 5,741,351 6,373,533
Nanas 1,272,761 1,558,196
Durian 602,694 797,798
Manggis 65,133 105,558
Alpukat 225,180 257,642
Belimbing 66,700 72,443
Duku 144,105 195,364
Jambu Biji 207,025 220,202

Jambu Air 106,910 104,885

Nangka 638,382 653,444

Salak 712,263 829,014


Rambutan 851,240 986,841
Sawo 103,772 127,876

Sirsak 49,158 65,359


Markisa 135,541 120,796
Sukun 100,975 110,923
Belinjo 211,705 221,097

Produksi Sayur-Sayuran di Indonesia


(ton)
Tahun 2008 Tahun 2009
Bawang merah 853,615 965,164
Kentang 1,071,543 1,176,304
Kubis 1,323,702 1,358,113
Cabai 1,153,060 1,378,727
Mustard Green 565,636 562,838
Wortel 367,111 358,014
Bawang Putih 12,339 15,419

8
Daun Bawang 547,743 549,365
Kembang kol 109,497 96,038
Lobak 48,376 29,759
Kacang merah 115,817 110,051
Kacang panjang 455,524 483,793
Semangka 371,498 474,327
Tomat 725,973 853,061
Terong 427,166 451,564
Buncis 266,551 290,993
Ketimun 540,122 583,139
Labu siam 394,386 321,023
Kangkung 323,757 360,992
Bayam 163,817 173,750
Melon 56,883 85,861
Blewah 55,991 75,124

Peternakan
Hasil peternakan negara kita antara lain sapi, kerbau, kuda, dan babi. Berikut ini
pesebaran hasil peternakan di Indonesia.
a. Ternak sapi.
Daerah Penghasil : Sumatera (Aceh), Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara
Barat (Lombok dan Sumbawa).
b. Ternak kerbau.
Daerah Penghasil : Aceh, Sulawesi, dan Jawa.
c. Ternak kuda.
Daerah Penghasil : Nusa Tenggara Timur (Pulau Sumba) dan Sumatera
Barat.
d. Ternak babi.
Daerah Penghasil : Bali, Maluku, Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatera
Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Karawang).

Populasi Ternak

9
Ternak
Livestoc 2004 2005 2006 2007 2008*)
k

Sapi
Potong 10,533 10,569 10,875 11,515 11,869
Sapi
Perah 364 361 369 374 408
Kerbau 2,403 2,128 2,167 2,086 2,192
Kuda 397 387 398 401 411
Kambing 12,781 13,409 13,790 14,470 15,806
Domba 8,075 8,327 8,980 9,514 10,392
Babi 5,980 6,801 6,218 6,711 7,376
Ayam
Buras 276,989 278,954 291,085 272,251 290,803
Ayam Ras
Petelur 93,416 84,790 100,202 111,489 116,474
Ayam Ras
Pedaging 778,970 811,189 797,527 891,659 1,075,885
Itik 32,573 32,405 32,481 35,867 36,931

Pertambangan
a. Minyak Bumi
Daerah Penghasil :
Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerahdaerah penghasil
tambang minyak sebagai berikut.

10
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan
Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan
Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa
Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa
Barat).
3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau
Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta
Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
4. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta
5. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).

Potensi geothermal atau panas bumi di Indonesia sebesar 27.710 Mega Watt
(MW) atau setara dengan 19 miliar barrel minyak bumi. Produksi minyak
mentah dan kondensat hingga 22 Agustus 2010 diketahu telah mencapai
957.833 barel per hari (BPH) atau lebih rendah 0,74% dari target APBN-P
2010 sebesar 965.000 bph.

b. Bauksit
Daerah Penghasil : daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat
(Singkawang).

c. Batu Bara
Daerah Penghasil : Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera
Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai
Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan
tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).

Indonesia dan Australia hingga saat ini masih menjadi negara penghasil batu
bara terbesar di kawasan Asia Pasifik. Di Indonesia sendiri, banyak sekali
wilayah yang menjadi penghasil batubara. Daerah terbesar di Indonesia yang
berperan sebagai penghasil batubara adalah Kalimantan Timur dan
Sawahlunto.

11
Dalam percaturan perdagangan batubara dunia, Indonesia tercatat sebagai
produsen batubara terbesar ke enam di dunia. Hingga akhir tahun 2008 China
tercatat sebagai produsen batubara terbesar dunia, diikuti oleh USA, India,
Australia, Rusia dan Indonesia. Pada 2008, ke enam negara produsen ini
menghasilkan sekitar 90,6% dari total produksi batubara dunia.

Hingga saat ini sebagian besar produksi batubara Indonesia diekspor ke luar
negeri. Pada tahun 2008, dari 100% total produksi batubara indonesia, hanya
26% yang dikonsumsi di dalam negeri, sedangkan 74% nya diekspor ke
berbagai negara importir seperti Jepang, Taiwan dan Korea. Menurut World
Coal Institute, sejak 2004 Indonesia telah menjadi eksportir batubara kedua
terbesar setelah Australia, dan merupakan eksportir batubara thermal (ketel
uap) terbesar dunia. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI)
memperkirakan pada 2010 produksi batubara Indonesia mampu mencapai 280
juta ton, lebih tinggi dari target pemerintah 250 juta ton. Sedangkan ekspor
batubara bisa menyentuh angka 210 juta ton per tahun, jauh lebih tinggi dari
target pemerintah sebesar 175 juta ton.

d. Besi
Daerah Penghasil : Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau
Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah
(Cilacap).

e. Emas
Daerah Penghasil : Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos),
Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow,
Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan
Freeport (Timika, Papua).

f. Timah
Daerah Penghasil : Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung
(Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).

12
Daerah yang memiliki timah terbesar di Indonesia adalah Bangka dan
Belitung. Di sana terdapat pula PT. Timah yang menjadi produsen timah
terbesar di dunia pada tahun 2008.
selama 2007 produksi balok timah 93.735 metrik ton dengan nilai US$ 1,354
miliar. Pada 2006, produksi balok mencapai 118,555 ton dengan nilai US$
913 juta.
Selama triwulan I 2008, produksi timah mencapai 25.951 metrik ton dengan
US$ 431,996 juta

g. Tembaga
Daerah Penghasil : Irian Jaya (Tembagapura).

h. Nikel
Daerah Penghasil : Sulawesi Tenggara (Soroako).

i. Marmer
Daerah Penghasil : Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar,
Timor

j. Mangan
Daerah Penghasil : Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan
Kalimantan Selatan (Martapura).

k. Aspal
Daerah Penghasil : Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).

l. Belerang
Daerah Penghasil : Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung
Welirang).

m. Yodium
Daerah Penghasil : Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).

13
Potensi pertambangan di Indonesia cukup besar, terutama di wilayah Papua. Berikut
ini adalah salinan artikel berita Koran Baru (penulis: Johan Simamora; 2 Maret
2010):

Staf Ahli Gubernur Papua, Dr Agus Sumule mengungkapkan ada banyak potensi
pertambangan di Papua yang hingga kini belum dieksploitasi untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat setempat.

Berbicara kepada ANTARA di Timika, Selasa, Agus mengatakan potensi tambang itu
meliputi minyak dan gas bumi, emas, tembaga, batubara, nikel, pasir besi dan
lainnya.

Ia mengatakan, potensi minyak dan gas bumi selain terdapat di Teluk Bintuni
Provinsi Papua Barat yang kini dikelola British Proteleum (BP), juga terdapat di
Merauke.

“Merauke menyimpan sekitar 14,4 kubik feet potensi migas dengan mutu dan jumlah
terbanyak di dunia,” kata Agus.

Sementara potensi emas dan tembaga terdapat di sebagian besar wilayah Papua.
Potensi emas dan tembaga tersebut baru sebagian yang dieksploitasi oleh PT
Freeport Indonesia di wilayah Grasberg Tembagapura, Mimika.

Adapun potensi batubara terdapat di Memberamo, Teluk Bintuni, selatan Mimika


hingga Merauke dan sampai saat ini belum dieksploitasi.

“Potensi batubara sangat besar di Papua. Jika ini bisa dikelola secara baik maka
merupakan salah satu sumber energi termurah,” katanya.

Refleksi :

Melihat salinan artikel di atas, dapat menyentuh hati masyarakat Indonesia, dimana
ternyata beberapa daerah di Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa.
Contohnya saja Papua , yang ternyata masih memiliki potensi dan kekayaan barang
tambang dan mineral seperti emas, tembaga, minyak bumi, ataupun gas bumi. Ini
menandakan bahwa sesungguhnya Negara kita adalah Negara yang kaya, mengingat
begitu luasnya lahan yang menyimpan potensi sumber daya alam tersebut .

Kita seharusnya menyadari, betapa pemerintah belum memanfaatkan secara


sungguh-sungguh potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Tidak hanya Papua, wilayah

14
lain di Indonesia pun pasti juga menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Sungguh
menyayat hati, jika sumber-sumber daya tersebut hanya di ambil dan di ekspor ke
luar negeri.Di luar negeri tambang tersebut diolah, dan ada akhirnya Indonesia
membeli hasil pengolahan tersebut dengan harga yang justru sangat tinggi.
Seharusnya pemerintah juga terus mencari cara agar sumber daya alam itu dapat
digunakan . Akan lebih baik bila, utamakan potensi sumber daya tersebut untuk
industri domestic, untuk PLN yang tentu lebih membutuhkannya.

Indonesia pasti akan bisa mengolah sumber daya yang tersimpan di tanah Indonesia
ini. Sebagai generasi muda, kita juga harus berusaha untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa di kemudian hari agar kita memiliki kemampuan yang lebih dari pada
ilmuwan-ilmuwan asing, sehingga generasi muda Indonesia nantinya dapat
mengolah kekayaan alam Indonesia dengan sebaik-baiknya untuk menyejahterakan
Indonesia. Namun tentunya juga dibutuhkan peran pemerintah yang besar untuk
menyediakan sarana prasarana pendukung untuk meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia Indonesia.

Produksi Minyak Bumi dan Gas Alam

Minyak Mentah Kondensasi Gas Alam


Tahun
(barel) (barel) (barel)
2003 339,100.0 44,600.0 2,142,605.0
2004 354,351.9 50,641.0 3,026,069.3
2005 341,202.6 46,450.9 2,985,341.0
2006 313,037.2 44,440.2 2,948,021.6
2007 305,137.4 43,210.6 2,805,540.3
2008 314,221.7 44,497.0 2,790,988.0

15
Produksi Barang Tambang Mineral

Konsentr
Konsentr
Batu Bara Bauksit Nikel Emas Perak Granit Biji Besi at
at Tin
Tahun Tembaga
(ton (ton
( ton) ( ton) ( ton) (kg) (kg) ( ton) ( ton)
metrik) metrik)
113,525,81
2003 3 1,262,705 2,499,728 138,475 272,050 3,938,915 245,911 74,316 3,238,306
128,479,70
2004 7 1,331,519 2,105,957 86,855 255,053 4,035,040 79,635 73,080 2,812,664
149,665,23
2005 3 1,441,899 3,790,896 142,894 326,993 4,302,849 87,940 78,404 3,553,808
162,294,65
2006 7 2,117,630 3,869,883 138,992 270,624 4,514,654 84,954 79,100 817,796
188,663,06
2007 8 1 251 147 7 112 870 117 854 268 967 1 793 440 84 371 64 127 796 899
178 930 445,525,93
2008 188 1,152,322 6,571,764 64,390 226,051 2,050,000 2 79,210 655,046

Perikanan
“Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menyatakan, Indonesia
mempunyai potensisektor perikanan yang sangat besar, namun produksinya baru
mencapaisekitar 10 juta ton selama tahun 2009.”

Adapun persebaran dan pengelompokan Budi Daya Ikan:


a. Budi Daya Ikan Laut
- Budi daya udang dan bandeng, terdapat di pantai utara Jawa, Sumatera, dan
Sulawesi.
- Daerah penangkapan ikan (nelayan tradisional dan modern) antara lain
Sumatera Timur (Bagan Siapi-api), Bengkalis untuk jenis ikan terubuk.
- Sedangkan ikan tenggiri, cumi-cumi, udang, rumput laut, dan ikan layang-
layang ditangkap dari daerah Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Selatan (Cilacap),
Selat Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar. Kepulauan Maluku (Ambon)
menghasilkan tiram, mutiara, dan tongkol.
b. Budidaya ikan di darat.

16
Budidaya ikan di darat itu ada bermacam- macam, antara lain di tambak/empang,
waduk/bendungan, sawah (minapadi), sungai (sistem keramba), dan di danau.

Indonesia berada pada urutan ke-11 dalam daftar negara-negera pengekspor produk
perikanan di pasar dunia, dengan nilai ekspor yang diraihnya 1,79 miliar dolar AS.
Pangsa pasar ekspor perikanan Indonesia 1,74 persen dari total ekspor dunia.
Negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia paling dominan Amerika serikat
29,04 persen, diikuti Jepang 16,90 persen, China 3,66 persen, Hongkong 3,14 persen,
Singapura 3,05 persen, Thailand 2,34 persen, Malaysia 2,23 persen, Korea 2,18
persen.
Nilai ekspor dominan dihasilkan dari udang senilai 845 juta dolar AS (47 persen),
ikan beku 228 juta dolar AS(12 persen), ikan segar(dingin) 225 juta dolar (12 persen),
fillet dan daging ikan 207 juta dolar (11 persen), Molusca 92 juta dolar AS(5 persen),
rumput laut 87 juta dolar AS (4 persen).
Berdasarkan artikel yang diperoleh dari www.antaranews.com diperoleh informasi
bahwa pengembangan rumput laut tersebut didukung potensi lahan di teluk dan
perairan pantai Indonesia yang masih sangat luas yakni 4,5 juta ha. Seperti halnya
rumput laut, , lahan untuk pengembangan budidaya patin juga masih sangat potensial
di Indonesia terutama di perairan umum seperti danau, waduk maupun sungai atau air
yang mengalir.

ARTIKEL
Potensi Ikan RI di Atas
China
20-01-2010
POTENSI perikanan budidaya Indonesia sebenarnya jauh di atas China jika dilihat dari ketersediaan
lahan budidaya dan spesies komersial yang berhasil dibudidayakan. "Peningkatan permintaan pasar
domestik dan internasional terhadap produk perikanan kita juga cukup besar. Hingga yakin kita bisa
mengungguli China," kata Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Made L
Nurdjana, di Jakarta, Selasa (19/1).

Pada tahun 1949, produksi perikanan Indonesia dari budidaya mengungguli China, 25 ribu ton, China
hanya 19 ribu ton. Namun, produksi perikanan budidaya China tahun 1980an terjadi lompatan besar.
Hingga tahun 2004 produksi perikanan budidaya mencapai 36,6 juta ton, Indonesia masih 3,89 juta ton.

17
Dilihat dari potensi, Indonesia jauh mengungguli China. Sebagai contoh, panjang garis pantai China
hanya 32 ribu km, Indonesia lebih dari 95 ribu km. Perairan teluk China hanya 168 ribu ha, Indonesia
memiliki 4,2 juta ha.

Luas sungai China yang dapat digunakan budidaya air tawar 371 ribu ha, Indonesia 5,9 juta ha. "Kita
masih memiliki 13,6 juta ha rawa yang sebagian masih dapat digunakan untuk budidaya ikan," ujar dia .

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, mengatakan, mewujudkan Indonesia
sebagai negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia tahun 2015, Kementerian
Kelautan dan Perikanan akan menggenjot peningkatan produksi perikanan budidaya hingga 353 persen.
Yakni, dari 5,37 juta ton tahun 2010 menjadi 16,9 juta ton pada 2014.

"Target ini dapat terwujud bila pemerintah daerah dan masyarakat memiliki komitmen sama dalam
meningkatkan produksi perikanan budidaya."

Namun, patut diingatkan dalam pengembangan budidaya harus tetap menerapkan cara budidaya ikan
yang baik (CBD3) agar memenuhi jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sesuai persyaratan
pasar global. Selain itu, pelestarian lingkungan harus menjadi prasyarat utama.(Yogyo Susaptoyono)

Refleksi :
Indonesia, sebenarnya memiliki keunggulan dibandingkan dengan Negara –negara
lain, seperti contohnya di bidang perikanan. Laut Indonesia terbentang sangat luas,
bahkan melebihi Negara lainnya. Ini menunjukkan bahwa potensi Indonesia di
bidang perikanan tentu sangat besar.
Dengan keunggulan Ini, Indonesia patut berbangga akan kekayaan alam Indonesia
yang luar biasa. Namun tentunya, seluruh warga Negara Indonesia termasuk
pemerintah harus memanfaatkan potensi ini sebaik-baiknya. Kita wajib menjadikan
Negara Indonesia menjadi Negara yang unggul. Misalnya saja sebagai Negara
penghasil ikan terbesar di dunia, seperti yang tengah dicita-citakan untuk tahun
2015. Sebagai bangsa Indonesia, semua warga juga harus optimis untuk berhasil,
terutama pihak-pihak departemen perikanan dan kelautan Indonesia. SDM di
Indonesia juga harus lebih ditingkatkan agar bisa memberikan kontribusi bagi
perkembangan Indonesia di kemudian hari.

18
Perhutanan
Indonesia dikenal sebagai Negara zamrud khatulistiwa. Kehijauan yang menawan jika
dilihat dari udara. Indonesia boleh saja bangga dengan gelar nomor tiga – setelah
Brasil dan Republik Demokrasi Kongo – untuk kategori luas hutan tropis dunia. Luas
hutan hujan tropis Indonesia diperkirakan seluas 1,148,400-an kilometer persegi yang
mempunyai kekayaan hayati yang begitu besar, mulai dari tambang, flora dan
faunanya. Khusus dari hasil hutannya, hutan tropis Indonesia mempunyai kurang
lebih 400 spesies dipterocarp yang merupakan jenis kayu komersial paling berharga di
Asia Tenggara.

Hasil kehutanan negara kita antara lain kayu dan rotan. Jenis kayu yang dihasilkan
antara lain keruing, meranti, agathis, jati, cendana, akasia, dan rasamala. Di mana saja
persebaran hasil kehutanan ini?
a. Kayu keruing, kayu meranti, dan kayu agathis
Daerah Penghasil : daerah-daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
b. Kayu jati
Daerah Penghasil : daerah Jawa Tengah.
c. Kayu cendana
Daerah Penghasil : banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
d. Akasia dan rasamala
Daerah Penghasil : daerah Jawa Barat.
e. Rotan
Daerah Penghasil : dihasilkan dari daerah Kalimantan, Sumatera Barat,
Sumatera Utara.
Rotan merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Rotan merupakan
komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu atau HHBK yang potensial di Indonesia.
Kurang lebih 85% produksi rotan dunia berasal dari Indonesia. Kawasan hutan
tempat tumbuhnya rotan di Indonesia berada di areal seluas 26,7 juta ha
dengan kapasitas produksi lestari sebesar 696.000 ton per tahunnya. Kurang
lebih 5 juta orang terlibat dalam industri rotan, dan 2,3 juta di antaranya
merupakan petani pemungut rotan. Pusat produksi rotan berada di Kalimantan
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo,

19
NAD, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, dan NTB. Masih ada daerah
lain yang potensi rotannya belum tergarap dengan baik, antara lain Maluku
Utara, Maluku Tengah dan Papua.

Tapi gelar Indonesia sebagai hutan tropis terluas ke 3 dunia rasanya hanya semu
belaka. Sebab, tiap menit Indonesia harus rela kehilangan hutan seluas enam kali
lapangan sepakbola.
Hutan tropis tertutup yang membentang dari Sabang sampai Merauke itu terus
digerogoti, tanpa mendapat nilai ekonomi secara signifikan. Penyebabnya, beragam.
Para pencinta lingkungan ramai-ramai menuduh praktik illegal logging atau
pembalakan liar sebagai biang keladi deforestrasi tutupan hutan negeri ini. Laju
kerusakan akibatnya seperti tak bisa dibendung.
Parahnya, tingkat kerusakan hutan di nusantara, pada 2008 membuat Indonesia dicatat
buku rekor dunia (guinness books of record) sebagai negara dengan tingkat kerusakan
hutan yang paling cepat di antara 44 negara paru-paru dunia.
Setidaknya saat ini sudah 77 juta hektare hutan kita berubah menjadi lahan kritis.
Tingkat kerusakan hutan yang paling parah berada di provinsi Kalimantan Timur,
Kalimantan Barat, dan Riau. Padahal, seperti diketahui bahwa Pulau Kalimantan
adalah pulau dengan luas hutan terluas di Indonesia (pada tahun 1950 sekitar
51.400.000 hektar); diikuti Irian Jaya (pada tahun 1950 sekitar 40.700.000 hektar).
Berdasarkan hasil analisis Forest Watch Indonesia bersama Global Forest Watch,
selama kurun waktu 50 tahun luas hutan Indonesia menyusut hingga 40 persen lebih.
Data di atas agaknya diakui oleh Kementerian Kehutanan. Kementerian yang kini
diawaki politisi PAN Zulkifli Hasan ini mencatat pada 2006 saja tingkat kerusakan
hutan di Indonesia mencapai 59,6 juta hektare dari total luas hutan Indonesia se-
banyak 120,35 juta hektare. Ini berarti jumlahnya nyaris menyentuh angka 50 persen.

Pariwisata
Secara umum potensi pariwisata Indonesia berada pada “keanekaragaman”, baik
dalam hal lingkungan alamnya – dari puncak gunung hingga alam bawah laut -;
maupun kebudayaannya – dari bahasa sampai adat istiadat -.

Indonesia memang kaya akan alam yang bisa dijadikan obyek wisata, mulai dari

20
keindahan gunungnya (Gunung Merapi, gunung-gunung lainnya untuk mendaki),
Laut dan Keindahan terumbu karang (seperti di Kepulauan Karimunjawa, Bunaken
Manado, Laut didaerah Papua, Pantai dan Laut di P Bali (Sanur, Kuta,dll) dll),
Keindahan Air Terjun (Grojogan Sewu dll), serta masih banyak lagi. Termasuk juga
peninggalan sejarah seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan,dll.

Salah satu potensi terbesar yang dimiliki Indonesia adalah Pulau Bali. Pulau Bali
memiliki pantai sepanjang 430 km, dan sekitar 177,8 km berpotensi untuk
dikembangkan sebagai wisata bahari. Sekarang ini, Bali memiliki sekitar 172-an
pengusaha atraksi wisata tirta dan sebanyak 85 % berupa diving dan rekreasi air.
Bahkan Bali sebenarnya memiliki kawasan wisata bahari terbaik saat ini di Indonesia.
Sanur, Tanjung Benoa, Nusa Penida, Nusa Lembongan, Padang Bay, Candidasa,
Amed, Tulamben, Lovina, Pamuteran, Menjangan dan Secret Bay adalah beberapa
daerah yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan wisata ini.

Artikel dari :

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Wisata%20Bahari,%20Sektor
%20Unggulan%20Pasca%20Timah?&&nomorurut_artikel=392

Wisata Bahari, Sektor Unggulan Pasca Timah?

Salah satu provinsi yang berbentuk kepulauan di Indonesia adalah Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung. Provinsi yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau
Bangka dan Pulau Belitung. Selain itu, terdapat sekitar 250 pulau yang bertebaran
dikedua pulau utama ini baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni.
Dengan pantainya yang putih bersih, air laut yang biru jernih karena belum banyak
pencemaran industri, dan berlatar pemandangan hutan tropis yang indah membuat
sektor pariwisata bahari menjadi potensi yang sangat besar untuk dikembangkan
dikemudian hari. Ditambah dengan banyaknya pulau-pulau kecil yang indah dan
kaya akan ekosistem terumbu karang menjadikan daerah ini merupakan aset
pariwisata bahari yang sangat menjanjikan.
Pertimbangan ini sangat wajar karena sebagian besar dari luas Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung terdiri dari perairan laut. Dengan garis pantai sepanjang sekitar

21
1200 km, tak heran jika setiap kabupaten di provinsi ini memiliki daerah tujuan
wisata bahari. Sarana penunjang untuk mendukung potensi ini pun terus ditingkatkan
kualitas dan kuantitasnya seperti hotel, penginapan, akses transportasi dan
telekomunikasi yang memadai. Tidak ada yang menyangkal bahwa potensi wisata
bahari di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat besar. Karenanya, jika ingin
mengembangkan sektor pariwisata di masa yang akan datang, maka wisata bahari
adalah sektor unggulan utama itu.
Kepariwisataan modern di masa yang akan datang diprediksikan akan lebih
berorientasi pada menjamah daerah pantai dan laut yang airnya seperti di kawasan
tropika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di tempat inilah, wisatawan dari
bagian dunia nir-tropika bermandi surya yang "mewah", beralaskan pasir pantai
lembut yang putih bersih, dan air laut yang jernih membiru. Mereka (wisatawan)
datang berbondong-bondong mengharapkan bukan hanya untuk beristirahat,
melainkan juga untuk melakukan berbagai kegiatan olahraga air yang dinamik
seperti berenang, menyelam menikmati keindahan ekosistem terumbu karang tropika,
ski-air, selancar-air, bersampan, berlayar di laut, memancing dan berlari-pagi serta
bersantai-ria di tepi pantai berlatarkan pemandangan nyiur melambai yang dihiasi
oleh keanekaragaman flora dan fauna tropika yang memukau. Itulah impian mereka
sebelum tiba di daerah tujuan wisata pantai dan laut tropika. Impian yang sempurna
bagi mereka.
Wisatawan mancanegara (wisman) yang akan menyerbu pantai dan laut tropika
sengaja datang dari benua Amerika Utara (USA dan Kanada), Benua Eropa, yang
relatif jauh, hingga ke Benua Australia; dan Selandia Baru; Singapura (ASEAN),
Jepang, Hongkong, Korea, dan Taiwan. Tidak terkecuali Wisatawan Nusanara
(wisnus) pun akan cenderung meningkat bila kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat terus dipacu. Dari gambaran di atas, tidak ada ruang kawasan yang
paling pantas diserbu di masa datang secara berbondong-bondong oleh wisman dan
wisnus dengan irama kunjungan yang gencar dan intensitas tinggi, selain daripada
lokasi pantai dan laut.
Kecenderungan ini akan menjadi anugerah bagi provinsi ini yang haus devisa untuk
pembangunan dan akan menjadi pintu rezeki bagi generasi di masa mendatang
setelah nanti dan ”pasti” timah tidak potensial lagi ditambang di pulau ini. Para
wisman dan wisnus yang datang untuk berlibur ke pulau ini akan mendatangkan
devisa dan semakin berkembangnya sektor pariwisata pun akan membuka peluang

22
lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian, sektor wisata bahari akan menjadi
sektor ekonomi unggulan utama yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
seperti di daerah Bali dan Manado di negara ini. Selain itu, negara lain seperti
Thailand dan Filipina pun cukup mendapat banyak devisa dari sektor wisata bahari
mereka yang telah dikembangkan dengan baik.
Tak dapat dipungkiri, daerah wisata bahari yang berkembang dengan baik dan maju
adalah daerah yang tak hanya memiliki keindahan alam tampak luar. Maksudnya,
hanya menonjolkan keindahan pantai dan pemandangan alamnya. Namun daerah
tersebut pun memiliki inner beauty dari wisata bahari. Inner beauty itu adalah
keindahan ekosistem terumbu karang yang persentase tutupan karang hidupnya
tinggi dan memiliki keanekaragaman yang tinggi dengan berbagai jenis ikan dan
biota khas terumbu karang lainnya. Ini telah dibuktikan oleh daerah di Manado dan
Bali. Thailand dan Filipina pun tak hanya membangggakan keindahan pantainya
dalam mempromosikan potensi wisata bahari di negara mereka melainkan juga
potensi inner beauty yang jauh lebih menarik bagi wisman dari daerah subtropis.
Keindahan yang tak mereka (wisman) jumpai di negara mereka.
Diving dan snorkling adalah kegiatan utama para wisman yang datang ke daerah
tropis. Melihat keindahan underwater merupakan kegiatan yang sangat
menyenangkan daripada sekedar berjalan-jalan sepanjang pantai. apalagi keindahan
ekosistem terumbu karang di daerah tropis jauh lebih indah dibandingkan di daerah
lain.
Terumbu karang hanya ditemukan antara 35o lintang utara dan 32o lintang selatan
mengelilingi bumi. Garis lintang tersebut merupkan batas maksimum dimana karang
masih dapat tumbuh. Karang pembentuk terumbu hanya dapat tumbuh dengan baik
pada daerah-daerah tertentu seperti pulau-pulau yang sedikit mengalami sedimentasi
alam dan tidak terpengaruh oleh adanya arus dingin. Tiga daerah besar terumbu
karang di dunia yaitu laut Karibia, laut Hindia dan lndo-Pasifik. Di laut Karibia
terumbu karang tumbuh di tenggara pantai Amerika sampai di sebelah barat utara
pantai Amerika Selatan. Di daerah ini karang hanya tumbuh dibagian tertentu
walaupun merupakan laut dangkal. Terbatasnya sebaran dan jumlah jenis ini
disebabkan tingginya sedimentasi dari sungai Orinco dan Amazon di sepanjang
pantai Amerika Selatan. Sedangkan dibagian sepanjang pantai karang hanya
terbatas sampai di pantai Florida. Hal ini disebabkan rendahnya suhu pada musim
dingin yang tidak memungkinkan karang tumbuh dengan baik.

23
Sebaran karang di Laut Pasifik meliputi Laut Cina Selatan sampai pantai timur
Australia, Pantai Panama sampai pantai selatan Teluk Califor¬nia. Karang tumbuh
dengan baik di daerah Indo-Pasifik hingga mencapai kurang lebih 80 marga. Faktor
alami yang menyebabkan karang dapat tumbuh dengan baik di Indo-Pasifik Barat.
Sebagai contoh betapa kayanya jenis karang yang tumbuh didaerah Indo-Pasifik
dibandingkan dengan Laut Karibia adalah marga Acropora. Di Laut Karibia
Acropora hanya terdiri dari 3 jenis sedangkan di Laut Pasifik terdiri dari sekitar 80
jenis. Sedangkan marga Porites di Karibia mempunyai 3 jenis dan 20 jenis untuk
Laut Indo¬Pasifik.
Indonesia yang terletak di Indo-Pasifik dan sebagian di Laut Hindia telah lama
dikenal warga dunia sebagai daerah syurga terumbu karang. Terumbu karang di
negara ini memiliki keanekaragamn yang tertinggi di dunia dibandigkan dengan
negara lain. Selain itu, biota karang pun memiliki keanekaragaman yang sangat
berlimbah. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terdapat pada 1o 50’ – 3o 10’
lintang selatan merupakan daerah yang sangat sesuai bagi ekosistem terumbu
karang. Ditambah banyaknya pulau-pulau kecil yang merupakan kawasan dengan
ekosistim terumbu karang yang potensial. Melihat potensi ini, sepertinya tak ada
keraguan untuk berkembangnya sektor wisata bahari di negeri serumpun sebalai.

Seni Budaya
Jenis kesenian di Indonesia banyak dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan. Tari Jawa
dan Bali yang terkenal, misalnya, berisi aspek-aspek kebudayaan dan mitologi Hindu.

Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat
ditemukan di daerah Sumatra seperti tari Saman Meusukat dan Tari Seudati dari
Nanggroe Aceh Darussalam.

Selain itu yang cukup terkenal di dunia adalah wayang kulit yang menampilkan
kisah-kisah tentang kejadian mitologis. Seni pantun, gurindam, dan sebagainya dari
pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali
dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain.

Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan
batik. Beberapa daerah yang terkenal akan industri batik meliputi Yogyakarta, Solo,

24
dan juga Pekalongan. Indonesia juga terkenal dengan batik lukis nya. Bahkan
kerajinan batik Indonesia mampu menembus pasar luar negeri.
Contoh : seperti Batik Lukis besutan Pak Sugito dengan merek Pragitha mampu
menembus pasar Eropa, Amerika, Asia.

Pencak silat adalah seni bela diri yang unik yang berasal dari wilayah Indonesia. Seni
bela diri ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya
diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik tradisional
lainnya sesuai dengan daerah asalnya.

Seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang
dari Sabang hingga Merauke. Musik tradisional termasuk juga keroncong Jawa
dikenali oleh hampir semua rakyat Indonesia, namun yang lebih berkuasa dalam paras
lagu di Indonesia yaitu seni lagu modern kemudian Dangdut. Dangdut adalah salah
satu musik Indonesia yang sudah merakyat di wilayah Nusantara, yang dipadu dari
unsur musik Melayu, India, dan juga musik tradisional Indonesia. Dinamakan
Dangdut karena suara musik yang terdengar adalah suara 'dang' dan 'dut' dan musik
Dangdut lebih dikuasai oleh suara gendang dan suling. Lagu-lagu dangdut biasanya
didendangkan oleh pedangdut dengan goyangannya yang seronok dan lemah gemulai
yang disesuaikan dengan tempo lagunya. Ada berbagai macam corak musik Dangdut,
antara lain Dangdut Melayu, Dangdut Modern (Dangdut masa kini yang alat
musiknya telah ditambah dengan alat musik modern); dan Dangdut Pesisir (Lagu
dangdut tradisional Jawa, Sunda, dll). Pada tahun 70-an, dangdut lebih dikenal
sebagai aliran musik orkes Melayu, yang kemudian pada awal tahun 80-an ia lebih
dikenal dengan sebutan Dangdut.

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, agama serta kepercayaan yang berbeda.
Ada Batak, Karo, Minangkabau, Melayu di Sumatra dan sebagainya. Ada banyak
agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha bahkan kini
Kepercayaan Konghucu juga diakui. Namun sebagian besar masyarakat Indonesia
lebih memilih Islam sebagai agamanya.

25
Sumber Daya Manusia
Badan Pusat Statistik memperkirakan, jumlah penduduk Indonesia pada 2010
mencapai 234,2 juta atau naik dibanding jumlah penduduk 2000 yang mencapai 205,1
juta jiwa.
Pertumbuhan penduduk dominan terjadi di desa, daerah terpencil dan kepulauan.
Keadaan ini mempengaruhi kualitas pendidikan penduduk saat ini di mana ada 8,5
persen penduduk tidak sekolah, 21,9 belum tamat SD, tamat SD 33,4 persen,
pendidikan SLTP 16,6 persen, tamat SMU 16,2, sedangkan yang menyelesaikan
pendidikan tinggi hanya 3,4 persen.
Mungkin dipedesaan dan tempat-tempat terpencil, masih banyak penduduk Indonesia
yang mengalami kebodohan, tetapi yang penting setidaknya penduduk Indonesia
harus menekan angka “buta huruf”. Berikut adalah Persentase Penduduk Buta Huruf
menurut Kelompok Umur Tahun 2008 :
Kelompok Umur Presentase
15+ 7,81
15 – 44 1,94
45+ 19,62

Dan dari data semua provinsi yang ada di Indonesia, Presentase Buta Huruf terkecil
terdapat di Sulawesi Utara (kelompok umur 15+ = 0,85%; kelompok umur 15-44 =
0,32%; kelompok umur 45+ = 1,83%) dan DKI Jakarta (kelompok umur 15+ =
1,30%; kelompok umur 15-44 = 0,07%; kelompok umur 45+ = 4,71%) . Sedangkan
presentase buta huruf terbanyak terdapat di Papua (kelompok umur 15+ = 22,33%;
kelompok umur 15-44 = 26,23%; kelompok umur 45+ = 32,94%).
Jumlah masyarakat Indonesia yang besar dan prosentase buta huruf yang makin
menurun tiap tahunnya menjadikan bangsa ini sebenarnya mempunyai potensi
Sumber Daya Manusia yang tangguh dan bisa dihandalkan. Bukti-bukti Bangsa
Indonesia punya SDM yang tangguh :
o REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Luar biasa. Lima siswa Indonesia yang
dikirim ke ajang Olimpiade Fisika atau International Physics Olympiad (IPhO)
ke-41 di Zagreb, Kroasia, 17-25 Juli, berhasil menyabet empat medali emas
dan satu perak.
o Artikel oleh Neutrino pada Oktober 28, 2008 :

26
Sejarah nuklir indonesia dimulai pada tanggal 16 November 1964 ketika
ilmuwan-ilmuwan anak bangsa yang dipimpin Ir. Djali Ahimsa berhasil
menyeleseikan criticality-experiment terhadap reaktor nuklir pertama Triga
Mark II di Bandung. Pada keesokan harinya tertanggal 17 November 1964
Surat Kabar Harian Karya memberitakan soal kedatangan abad nuklir di
Indonesia. Kemudian pada tanggal 18 November 1964 Radio Australia
mengumumkan bahwa“Indonesia mampu membuat reaktor atom”. Disusul
dengan ulasan dua menit oleh “stringer” AK Jacoby yang menulis :
Indonesia masuk abad nuklir. Suatu hal yang sungguh membanggakan
bahwa di umurnya yang masih 19 tahun, Indonesia berhasil melakukan apa
yang negara - negara maju telah lakukan. Inilah bukti bahwa bangsa kita
adalah sejajar dengan bangsa lain.

Hari Sabtu, tanggal 20 Februari 1964 reaktor pertama dengan daya 250 kW ini
diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada waktu itu Ir.Soekarno.
Reaktor ini digunakan untuk keperluanpelatihan, riset, produksi radio isotop.
Reaktor ini mengalami dua kali pembongkaran untuk mengganti beberapa
komponen utamanya pembongkaran pertama pada 1972 dipimpin Sutaryo
Supadi dan yang kedua pada 1997 dipimpin Haryoto Djoyosudibyo dan A.
Hanafiah.

Reaktor Nuklir Kartini yang berlokasi di Yogyakarta, merupakan Reaktor Nuklir yang dirancang
bangun oleh anak bangsa.

27
Tidak cukup sampai disini pada tahun 1979. Indonesia mengoperasikan
Reaktor kartini yang berdaya 100 kw yang didesain dan dirancang bangun
oleh putra - putri terbaik bangsa. Pada tahun 1987 di serpong resmi
dioperasikan reaktor serpong yang berdaya 30 Mw Pada pertengahan tahun
2000 TRIGA MARK II selesei diupgrade dengan daya 2000 kW, dan
pengoperasiannya diresmikan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri
nama reaktor diubah menjadi Reaktor TRIGA 2000 Bandung.

Sadar akan kebutuhan SDM yang mahir dalam Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Nuklir yang diperlukan untuk mampu memasuki Industri Nuklir
maka pemerintah pada awal tahun 1980-an membentuk Jurusan Teknik Nuklir
di Fakultas Teknik Nuklir UGM, Jurusan instrumentasi Nuklir dan Proteksi
Radiasi di bagian Fisika UI, serta Pendidikan Ahli Teknik Nuklir di
Yogyakarta (sekarang Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir). Namun pada tahun
1997 Program Nuklir Indonesia ( dalam hal ini perencanaan pembangunan
PLTN ) berhenti yang salah satunya dikarenakan karena penemuan gas alam
di kepulauan Natuna. Ini menyebabkan Jurusan Teknik Nuklir di UGM saat
ini sudah berubah dan diganti menjadi Teknik Fisika, sedangkan Jurusan
Instrumentasi dan juga Jurusan Proteksi Radiasi dari Bagian Fisika UI,
ditutup. Namun saat ini masih terdapat kegiatan pendidikan tentang Iptek
Nuklir di ITB sebagai bagian dari Departemen Fisika ITB (S1, S2, S3) dan
juga di UGM (S3). Sehingga Praktis hanya di Sekolah Tinggi Teknologi
Nuklir yang menjadi satu - satunya perguruan tinggi yang mencetak tenaga -
tenaga profesional di bidang IPTEK Nuklir.

Sadar tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik Nasional jika hanya bertumpu
pada pembangkit Listrik konvesional maka Pada Tahun 2005 Indonesia
kembali menjalankan program nuklir ini. Pada tahun 2006 pemerintah
menetapkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) melalu Kepres No 5 tahun
2006, yang mengamanatkan bahwa pada tahun 2025, energi terbarukan plus
nuklir bisa mencapai kurang lebih 5 persen untuk kebutuhan listrik Indonesia.

Kerja sama dengan IAEA - meliputi persiapan pembangunan PLTN dan


persiapan regulasi, kode, panduan, dan standar bagi PLTN -pun dirintis sejak
2005. Pada 2008, regulasinya diharapkan sudah siap. Saat ini Rancangan

28
Peraturan Pemerintah (RPP) sudah dibuat dan tinggal ditandatangani oleh
Presiden. Kali ini rupanya pemerintah tidak main-main dalam rencananya ini,
ini terlihat dalam kurun waktu berdekatan, Indonesia sudah menandatangani
sejumlah nota kesepakatan kerja sama bidang nuklir dengan beberapa negara.
Rusia, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat (AS).Disini sudah jelas, bahwa
ternyata bangsa kita sudah memiliki cukup pengalaman dalam bidang
teknologi yang satu ini. Anak- anak bangsa terbukti mampu mengoperasikan 3
reaktor nuklir di indonesia selama bertahun - tahun dengan bersih dan belum
memiliki catatan buruk mengenai kecelakaan nuklir yang membahayakan
lingkungan dan masyarakat. Sudah ada pula ribuan aplikasi nuklir yang
dipakai di bidang kesehatan seperti pada proses radiasi kanker dan teknik
isotop untuk pengembangan obat. Ini belum Ratusan aplikasi nuklir yang
dipakai di bidang industri seperti dalam proses desalinasi air, pemuliaan
tanaman, dan banyak lagi.

Ungkapan skeptis dan pesimis yang terhadap kemampuan SDM indonesia


dalam teknologi nuklir, menurut saya tidak lebih dari sebuah mental inferior
yang telah ditanamkan penjajah kepada kita selama bertahun - tahun, sehingga
pemikiran ini bak warisan - diturunkan turun temurun dari generasi ke
generasi, sehingga kita selalu berpikiran bahwa bangsa lain lebih hebat dari
kita, bangsa lain lebih pandai dari kita. Padahal pada kenyataannya sekali -
kali tidaklah demikian. Mental inferior inilah yang harus dihapuskan dari
pemikiran para generasi muda jika bangsa kita ingin maju. Sejarah telah
membuktikan bahwa kita mampu merdeka dengan keringat dan darah kita
sendiri, dan bukan merupakan pemberian orang lain. Ini sebenarnya
merupakan tanda bahwa kita adalah sejajar dengan bangsa - bangsa lain,
bahwa bangsa ini merupakan bangsa besar yang juga mampu untuk melakukan
apa yang bangsa lain telah lakukan demi kemajuan negerinya.

o (Majalah Marketing No. 09/X/September/2010).


Masyarakat Indonesia ternyata punya skill dalam bidang keterampilan dan
seni yang amat tinggi. Seperti Bapak Sugito-seniman batik lukis dari Bantul
Yogya). Walaupun Bapak Sugito ini dari latar belakang masyarakat yang
miskin dan kurang terpelajar, namun dengan kepandaian seninya bisa

29
mengantarkan kesuksesan yang sangat luar biasa. Batik lukis besutan Bapak
Sugito ini tidak hanya sukses dipasar lokal, tapi juga melenggang kangkung di
pasar Eropa, Amerika, dan Asia. Akhir-akhir ini pula, batik lukis besutan
Bapak Sugito ini sedang dipamerkan di Shanghai.
Dulu saat hari-hari menjelang Presiden Obama dilantik, Sugito telah
kebanjiran permintaan untuk batik lukis berwajah Obama untuk dipasarkan di
Amerika Serikat.
Ini adalah bukti bahwa SDM Indonesia merupakan SDM yang unggul.

Refleksi :

Sumber Daya Manusia sebenarnya masih menjadi permasalahan pokok bagi


Indonesia untuk meningkatkan perekonomian Negara. Pertumbuhan kualitas
SDM cenderung tidak bisa meningkat secara signifikan. Sebenarnya, jika
dilihat dari beberapa artikel di atas serta contoh-contoh nyata tentang anak
bangsa , sebetulnya memiliki potensi yang tinggi. SDM Indonesia merupakan
SDM yang unggul. Seperti contohnya, teknologi nuklir di Indonesia,
merupakan karya anak-anak bangsa yang luar biasa.
Anak-anak bangsa memiliki kemampuan teknologi, sehingga mampu
menciptakan benda-benda teknologi. Dengan kemampuan yang dimiliki,
berarti Negara Indonesia berhasil berjuang ,dengan jerih payah anak bangsa
menciptakan sesuatu yang belum tentu dapat dilakukan bangsa lain. Namun
sekarang, SDM justru menjadi permasalahan dalam meningkatkan
perekonomian Indonesia. Betapa tidak, potensi bangsa cenderung tertutupi
saat ini. Sebenarnya banyak sekali anak bangsa yang punya kemampuan dan
kecerdasan, namun banyak sekali kendala yang menghambat tereksplornya
kualitas SDM. Diantaranya adalah tingginya biaya pendidikan, pemanfaatan
kemampuan demi kepentingan individu. Biaya pendidikan yang tinggi
membuat banyak sekali generasi muda yang tidak dapat menyelesaikan
pendidikan dengan baik. Indonesia juga selama ini mengalami inflasi
pendidikan ,dimana biaya pendidikan terus mengalami kenaikan. Sehingga
hanya sebagian orang yang dapat melanjutkan pendidikan, padahal
sebenarnya banyak sekali bibit-bibit unggul. Padahal jika dilihat, Negara lain

30
begitu menyadari pendidikan rakyatnya. Dari tahun 2002 hingga 2009 biaya
pendidikan di Indonesia mengalami kenaikan 154,4%.
Solusi yang tepat bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM
adalah dengan memberikan pendidikan yang tinggi bagi masyarakatnya.
Banyak yang dapat dilakukan pemerintah, seperti menggunakan sebagian
APBN untuk mendanai pendidikan Indonesia, mengurangi biaya oendidikan,
atau bekerja sama dengan luar negeri dalam hal pemberian beasiswa bagi
putra-putri berprestasi yang tidak memiliki kemampuan dalam hal financial.
Jika SDM Indonesia dapat lebih dikembangkan, maka Indonesia akan
menjadi Negara yang unggul dan cerdas, sehingga dapat membawa Bangsa
Indonesia kea rah yang lebih baik.

10 Rekor kekayaan alam Indonesia

Sebagai warga negara Indonesia kita harus bangga karena Indonesia memiliki banyak
kelebihan jika dibandingkan dengan negara lain. Kita bisa melihat dari berbagai segi
di mana Indonesia, merupakan Negara yang hebat, Negara yang patut kita banggakan.
Indonesia memiliki rekor tersendiri yang membuktikan bahwa, Negara Indonesia
memiliki kekayaan baik dari budaya maupun alamnya. Berikut ini 10 daftar rekor
yang dimiliki oleh negara ini.

1. Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang


terdiri dari 17.504 pulau, termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan
6.000 pulau yang tidak berpenghuni.

2. Indonesia memiliki 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu Pulau Kalimantan


(pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), Pulau Sumatera
(473.606 km2) dan Pulau Papua (421.981 km2)

31
3. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93
ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang
pantai di dunia.

4. Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia.


Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270
suku. Menggunakan 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang
digunakan berbagai suku bangsa tersebut

5. Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari
suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.

6. Indonesia memiliki Terumbu Karang (Coral Reef) terkaya di dunia (18% dari
total dunia) dan memiliki species ikan hiu terbanyak di dunia (150 species).

7. Indonesia menempati peringkat pertama dalam produk pertanian, yaitu


cengkeh (cloves) & pala (nutmeg), serta peringkat kedua dalam karet alam
(Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).

8. Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80%
di pasar dunia.

9. Indonesia memiliki biodiversity Anggrek terbesar didunia yaitu sekitar 6 ribu


jenis anggrek, mulai dari yang terbesar (Anggrek Macan atau
Grammatophyllum Speciosum) sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang
tidak berdaun), termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di
Papua.

10. Memiliki hutan bakau terbesar di dunia. Tanaman ini bermanfaat ntuk
mencegah pengikisan oleh air laut atau abrasi pantai

=====

Sumber Referensi :

32
http://ditjenbun.deptan.go.id
http://www.kapanlagi.com/h/old/0000189398.html
http://www.bps.go.id
http://www.kompas.com
www.antaranews.com
http://www.crayonpedia.org/mw/PERSEBARAN_SUMBER_DAYA_ALAM_DI
_LINGKUNGAN_SETEMPAT_4.1_TANTYA_HISNU
http://binaukm.com/
http://www.beritadaerah.com/column.php?
pg=column_national&id=209&sub=column&page=4
http://www.samuderaalamnusantara.com/

33

You might also like