You are on page 1of 9

LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL

NAMA : AZHARI
NPM : 076410040
PEMBIMBING I : Dr. Sri Rezeki, S.Pd, M.Si
JUDUL PROPOSAL : ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN
SOAL-SOAL ESSAY PADA MATERI PELUANG DI KELAS XI
IPA SMA YLPI PEKANBARU

N HARI/TANGGA
BERITA ACARA BIMBINGAN PARAF
O L

MENGETAHUI
KETUA PROGRAM STUDI MATEMATIKA

HJ. ZETRIUSLITA S.Pd, M.Si


A. JUDUL PENELITIAN : ANALISIS KESALAHAN SISWA
DALAM MENYELESAIKAN SOAL-
SOAL ESSAY PADA MATERI PELUANG
DI KELAS XI IPA SMA YLPI
PEKANBARU

B. BIMBINGAN STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA


C. PENDAHULUAN :
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam
kehidupan manusia. Setiap bidang kehidupan di masyarakat terdapat proses
pendidikan, baik yang disengaja maupun secara tidak sengaja. Pada
pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari tujuan
pendidikan yang akan dicapai karena tercapai tidaknya tujuan pendidikan
merupakan tolak ukur dari keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Tujuan
pendidikan nasional disesuaikan dengan tuntutan pembangunan dan
perkembangan kehidupan bangsa Indonesia, sehingga tujuan pendidikan
bersifat dinamis.

Di sekolah, tujuan pendidikan dioperasionalkan menjadi tujuan


pembelajaran dari bidang studi yang diberikan guru di kelas, diantaranya
pembelajaran matematika yang menggiring siswa memiliki kemampuan
berpikir obyektif, kritis, cermat, analitis dan logis. Untuk memenuhi tujuan
tersebut, kemampuan utama dan pertama yang harus dimiliki setiap peserta
didik adalah kemampun membaca, menulis dan berhitung. Pencapaian tujuan
pendidikan dan pembelajaran matematika dapat dinilai salah satunya dari
keberhasilan siswa dalam memahami matematika dan memanfaatkan
pemahaman ini untuk menyelesaikan persoalan dalam matematika maupun
dalam ilmu-ilmu lain dan diukur dengan tes hasil belajar siswa. Hasil belajar
ini merupakan prestasi belajar matematika.

Banyak unsur yang secara bersama-sama dapat mempengaruhi


keberhasilan pembelajaran matematika. Diantara unsur–unsur yang
mempengaruhi antara lain: siswa, pendidik/guru, metode pembelajaran,
lingkungan. Ditinjau dari diri siswa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu faktor eksternal dan
faktor internal. Faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri siswa
antara lain faktor guru, kurikulum, sarana, prasarana, lingkungan sosial.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain
minat, bakat, kemampuan verbal, kemampuan non verbal, kemampuan
komputasi, kemampuan pandang ruang.

Rendahnya kemampuan dalam faktor–faktor internal di atas


menyebabkan rendahnya prestasi belajar matematika yang ditunjukkan antar
lain dengan ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
matematika dan dapat dilihat dari adanya kesalahan penyelesaian soal.
Kesalahan ini diketahui guru dalam proses belajar mengajar di kelas maupun
dari hasil pekerjaan siswa dalam tes.

Adanya kesalahan penyelesaian oleh siswa dalam soal-soal


matematika perlu mendapat perhatian. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam
penyelesaian soal perlu diidentifikasi. Informasi tentang kesalahan dalam
menyelesaikan soal matematika dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
kegiatan belajar mengajar matematika dan akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilaksanakan oleh Clement, bahwa kesalahan yang paling banyak
dilakukan siswa adalah kesalahan perhitungan disusul kesalahan pemahaman
konsep.

Materi matematika SMA terdiri dari banyak topik. Salah satu


diantaranya adalah Peluang. Peluang merupakan salah satu bagian
matematika yang banyak manfaatnya dalam bidang ekonomi, industri,
pertanian, perdagangan dan sebagainya. Penguasaan yang baik dalam topik
ini akan membantu dalam mempelajari ilmu lain.

Penguasaan siswa atas topik Peluang antara lain ditunjukkan dengan


kemampuan siswa menyelesaikan soal Peluang dengan benar. Namun dari
hasil pengalaman peneliti maupun guru di kelas dan dari hasil pekerjaan
siswa dalam tes dijumpai berbagai macam kesalahan dalam penyelesaian soal
Peluang.
Dengan demikian analisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal essay materi peluang sangatlah penting, untuk
itu peneliti mencoba melakukan penelitian mengenai kesalahan-kesalahan yg
dilalukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal essay pada materi pelunag.
Dan menganalisis apa-apa saja yang menjadi penyebab dari kesalahan-
kesalahan tersebut yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan perbaikan
dalam pendidikan.

2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal essay Materi Peluang?
b. Apa saja yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal-soal essay Materi Peluang?

3. TUJUAN PENELITIAN
a. Mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal essay Materi Peluang.
b. Mengetahui apa saja yang menyebabkan siswa melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal essay Materi
Peluang.

4. MANFAAT PENELITIAN
a. Informasi tentang kesalahan dan penyebab kesalahan yang
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal Essay pada materi
peluang terutama jenis-jenis kesalahan yang banyak dilakukan
siswa dapat dijadikan bahan masukkan bagi guru bidang studi
matematika dalam usaha memperbaiki proses pengajaran dalam
menyelesaikan sola-soal essay materi peluang.
b. Bagi siswa, dengan mengetahui kesalahan yang mereka lakukan
maka mereka dapat meningkatkan cara belajar mereka sehingga
kesalahan yang sering mereka lakukan dalam menyelesaikan soal-
soal essay peluang dapat diminimalkan.
c. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
landasan dasar dalam rangka menindak lanjuti penelitian ini dalam
ruang yang lebih luas.

D. KAJIAN PUSTAKA
1. BELAJAR MATEMATIKA
Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan,
Keterampilan, kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi,
dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dapat dikatakan
belajar bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses
kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku (Herman
Hudojo, 1988:1).
Namun tidak semua perubahan merupakan hasil belajar. Perubahan itu
akan merupakan hasil belajar bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Perubahan terjadi secara sadar, artinya seseorang yang belajar akan
menyadari adanya suatu perubahan.
2. Perubahan bersifat berkesinambungan dan fungsional.
3. Perubahan bersifat positif dan aktif.
4. Perubahan yang terjadi bersifat permanen.
5. Perubahan dalam belajar mempunyai tujuan dan arah tertentu.
Pada prinsipnya belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara
sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku
pada dirinya, baik dalam bentuk sikap dan nilai yang positif
maupun pengetahuan yang baru (Herman Hudojo, 1988). Dari
uraian di atas dapat didefinisikan belajar matematika adalah proses
atau kegiatan untuk membentuk pola pikir sesuai dengan
karakteristik matematika secara sadar yang menghasilkan
perubahan tingkah laku yang positif maupun pengetahuan yang
baru.

2. ANALISIS KESALAHAN
Dalam belajar matematika diperlukan kemampuan belajar abstrak,
seperti dikemukakan oleh R. Soedjadi dan Masriyah dalam Amin
Suyitno (2004). Belajar abstrak adalah belajar dengan menggunakan
cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh
pemahaman dan pemecahan masalah-masalah abstrak yang ada dalam
matematika. Dalam belajar matematika seringkali siswa melakukan
kesalahan-kesalahan khususnya dalam menyelesaikan soal-soal
matematika.
Menurut Subanji dan Mulyoto dalam Azis Asrofi (2000:13-14) jenis-
jenis kesalahan umum yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan
soal-soal matematika antara lain:

1. Kesalahan konsep
Indikatornya adalah:
a. Kesalahan menentukan teorema atau rumus untuk menjawab suatu
masalah.
b. Penggunaan teorema atau rumus oleh siswa tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau tidak menuliskan
teorema.
2. Kesalahan menggunakan data
Indikatornya adalah:
a. Tidak menggunakan data yang seharusnya dipakai.
b. Kesalahan memasukkan data ke variabel.
c. Menambah data yang tidak diperlukan dalam menjawab suatu masalah.
3. Kesalahan interpretasi bahasa
Indikatornya adalah:
a. Kesalahan dalam menyatakan bahasa sehari-hari dalam bahasa
matematika.
b. Kesalahan menginterpretasikan simbol-simbol, grafik, dan tabel ke
dalam bahasa matematika.
4. Kesalahan Teknis
Indikatornya meliputi:
a. Kesalahan perhitungan atau komputasi.
b. Kesalahan memanipulasi operasi aljabar.
5. Kesalahan penarikan kesimpulan
Indikatornya adalah:
a. Melakukan penyimpulan tanpa alasan pendukung yang benar.
b. Melakukan penyimpulan pernyataan yang tidak sesuai dengan penalaran
logis.

Menurut Murwati dalam skripsi Adelyna Rosita (2007), kesalahan-kesalahan yang


dilakukan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika dapat diidentifikasi
menjadi beberapa aspek, antara lain:
1. Aspek bahasa
Aspek bahasa merupakan kesulitan dan kekeliruan siswa dalam
menafsirkan kata-kata atau simbol-simbol dan bahasa yang digunakan
dalam matematika.
2. Aspek imaginasi
Aspek imaginasi merupakan kesulitan dan kekeliruan siswa dalam
imajinasi ruang (spasial) dalam dimensi-dimensi tiga yang berakibat salah
dalam mengerjakan soal-soal matematika.
3. Aspek prasyarat
Aspek prasyarat merupakan kesalahan dan kekeliruan siswa dalam
mengerjakan soal matematika karena bahan pelajaran yang sedang
dipelajari siswa belum dikuasai.
4. Aspek tanggapan
Aspek tanggapan merupakan kekeliruan dalam penafsiran atau tanggapan
siswa terhadap konsepsi, rumus-rumus, dan dalil-dalil matematika dalam
mengerjakan soal matematika.
5. Aspek terapan
Aspek terapan merupakan kekeliruan siswa dalam menerapkan rumusrumus
dan dalil-dalil matematika dalam mengerjakan soal matematika.
Menurut Watson dalam Moh. Asikin (2002) terdapat 8 kategori
kesalahan dalam mengerjakan soal, yaitu:
1. Data tidak tepat (inappropriate data/ id)
Dalam kasus ini siswa berusaha mengoperasikan pada level yang tepat
pada suatu masalah, tetapi memilih sebuah informasi atau data yang tidak
tepat.
2. Prosedur tidak tepat (inappropriate procedure/ ip)
Pada kasus ini siswa berusaha mengoperasikan pada level yang tepat pada
suatu masalah, tetapi dia menggunakan prosedur atau cara yang tidak
tepat.
3. Data hilang (ommited data/ od)
Gejala data hilang yaitu kehilangan satu data atau lebih dari respon siswa.
Dengan demikian penyelesaian menjadi tidak benar. Mungkin respon
siswa tidak menemukan informasi yang tepat, namun siswa masih
berusaha mengoperasikan pada level yang tepat.
4. Kesimpulan hilang (ommited conclusion/ oc)
Gejala kesimpulan hilang adalah siswa menunjukkan alasan pada level
yang tepat kemudian gagal menyimpulkan.
5. Konflik level respon (response level conflict/ rlc)
Gejala yang terkait dengan respon kesimpulan hilang adalah konflik level
respon. Pada situasi ini siswa menunjukkan suatu kompetisi operasi pada
level tertentu dan kemudian menurunkan ke operasi yang lebih rendah,
biasanya untuk kesimpulan.
6. Manipulasi tidak langsung (undirected manipulation/ um)
Alasan tidak urut tetapi kesimpulan didapat dan secara umum semua data
digunakan. Suatu jawaban benar diperoleh dengan menggunakan alasan
yang sederhana dan penuangan tidak logis atau acak. Gejala ini diamati
sebagai manipulasi tidak langsung.
7. Masalah hirarkhi keterampilan (skills hierarchy problem/ shp)
Banyak pertanyaan matematika memerlukan beberapa keterampilan untuk
dapat menyelesaikannya seperti keterampilan yang melibatkan
kemampuan menggunakan ide aljabar dan keterampilan memanipulasi
numerik. Jika keterampilan siswa dalam aljabar atau memanipulasi
numerik tidak muncul, terjadi masalah hirarkhi keterampilan. Ekspresi
masalah hirarkhi keterampilan ditunjukkan antara lain siswa tidak dapat
menyelesaikan permasalahan karena kurang atau tidak nampaknya
kemampuan keterampilan.
8. Selain ketujuh kategori di atas
Kesalahan siswa yang tidak termasuk pada ketujuh kategori di atas
dikelompokkan dalam kategori ini. Kesalahan yang termasuk dalam
kategori ini diantaranya pengopian data yang salah dan tidak merespon.
Penelitian ini menekankan bahwa untuk menganalisis kesalahan yang
dilakukan oleh siswa pada materi aljabar menggunakan kriteria Watson
dengan memeriksa setiap langkah apa yang dikerjakannya.
Kesalahan menggunakan data

3. SOAL ESSAY MATEMATIKA


4. BENTUK-BENTUK KESALAHAN UMUM DALAM
MATEMATIKA

5. PELUANG

You might also like