You are on page 1of 3

Bidang energi dan sumber daya mineral juga memegang peranan penting dalam

perekonomian nasional. Hal ini terbukti dengan besarnya peranan sektor energi dan
sumber daya mineral sebagai penyedia sumber energi, sumber devisa, penerimaan
negara, sumber bahan baku industri, wahana alih teknologi, pendukung pengembangan
wilayah, menciptakan lapangan pekerjaan dan pendorong pertumbuhan sektor lain.
Komoditi yang dihasilkan dari sektor ini masih memegang peranan penting dalam
perekonomian nasional, menyumbang hampir mencapai 30% dari total pendapatan
negara. Perbaikan iklim investasi mutlak diperlukan guna terus mendukung fungsi sektor
energi dan sumber daya mineral sebagai tulang punggung penggerak roda ekonomi
nasional dalam tahun-tahun mendatang. Di samping itu penyempurnaan aturan main
mengenai pengelolaan produksi pemanfaatan minyak dan gas bumi (migas) perlu terus
disempurnakan guna mendukung peningkatan devisa sebagai penerimaan negara.

Dalam tahun-tahun mendatang, sektor industri akan terus menjadi konsumen energi
final yang paling besar. Berbeda dengan sektor transportasi yang hanya mengkonsumsi
bahan bakar minyak (BBM), sektor industri mengkonsumsi berbagai jenis energi final,
seperti BBM (35–40%), gas bumi (30–35%), batu bara (15–18%), Liquified Petroleum
Gas (LPG) (0–1%), dan listrik (10–12%). Di samping itu pemanfaatan bahan bakar gas
(BBG) terutama untuk sektor transportasi menjadi salah satu opsi yang perlu
mendapatkan perhatian. Dengan meningkatnya harga BBM akhir-akhir ini –
berkurangnya subsidi BBM – ada potensi untuk menggeser kedudukan BBM di sektor
industri oleh berbagai jenis energi final lainnya. Gas bumi, batu bara, dan LPG menjadi
lebih kompetitif untuk digunakan sebagai energi input di sektor industri. Belum lagi
energi final lainnya yang bersumber dari nabati (biofuel) atapun hayati (biomass), yang
jika dikelola dengan baik akan merupakan sumber energi alternatif (yang juga kompetitif)
pengganti BBM.

Lingkungan tektonik Indonesia memberikan implikasi kepulauan Indonesia kaya akan


sumber daya energi dan mineral. Penelitian dan penyelidikan terhadap sumber daya
energi fosil seperti migas, Coal Bed Methane (CBM), gas hydrat dan batubara perlu
ditingkatkan agar potensi yang ada terkelola dengan optimal. Tidak kalah penting juga,
adalah meningkatkan penemuan keberadaan endapan-endapan mineral logam seperti
tembaga, emas, nikel, dan timah yang terletak pada busur-busur magmatik dan
membentuk proses mineralisasi. Busur magmatik aktif yang terdapat di kawasan
Indonesia ini selain membawa mineral-mineral berharga juga menghasilkan suatu sumber
energi alternatif yang ramah lingkungan yaitu panas bumi. Cadangan panas bumi yang
dimiliki cukup besar untuk menunda posisi Indonesia sebagai net oil importer dan
mendukung diversifikasi energi primer bila dapat dioptimumkan pemanfaatannya.
Beberapa komoditi mineral logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi diantaranya emas,
tembaga, timah, dan nikel, juga komoditi mineral non logam atau mineral industri yang
sangat beragam jumlahnya saat ini perlu dikembangkan secara intensif.

Indonesia juga berpotensi besar terkena bencana geologi. Mitigasi bencana geologi
sangat penting dilakukan dalam melindungi seluruh rakyat baik jiwa maupun harta
bendanya. Pemanfaatan teknologi geologi memegang peranan penting dalam
pemanfaatan lahan untuk kawasan pertambangan, kawasan industri, hutan lindung serta
untuk pariwisatanya, sehingga tumpang tindih lahan tidak terjadi. Penyebaran informasi
geologi dan sumber daya mineral yang lengkap akan sangat membantu. Kedepan,
informasi geologi dan sumber daya mineral harus dengan mudah didapat baik berkaitan
dengan dunia usaha maupun kebencanaan. Kondisi geologi dan potensi mineral Indonesia
sangat menarik, namun masih banyak wilayah yang belum dijangkau oleh kegiatan
eksplorasi secara intensif.

Dalam pelaksanaan pembangunan bidang energi dan sumber daya mineral,


kebutuhan akan BBM dalam negeri dalam kurun waktu 20 tahun terakhir meningkat,
dengan laju pertumbuhan sekitar 5–6% per tahun. Namun, hal ini tidak diikuti dengan
peningkatan produksi minyak bumi. Bahkan, produksi minyak bumi pada lima tahun
terakhir mengalami penurunan yang cukup berarti. Hal ini disebabkan oleh karena: a)
tidak ditemukannya cadangan baru dengan skala besar untuk dapat dikembangkan; dan b)
sebagian besar dari lapangan minyak yang saat ini sedang berproduksi merupakan
lapangan tua – mengalami penurunan produksi secara alamiah sebesar kurang lebih 15%
per tahun. Investasi (eksplorasi) di bidang migas juga tidak berkembang terutama
disebabkan oleh terbitnya beberapa peraturan yang memberatkan investor, seperti
pemberlakuan pajak pertambahan nilai (PPN) dalam tahap eksplorasi, pemberlakuan bea
masuk terhadap barang-barang impor Migas, dan pembatasan kegiatan eksplorasi di
kawasan hutan lindung. Pemanfaatan dan pengembangan gas bumi saat ini belum
mencerminkan keseimbangan antara kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Sebagian besar
gas bumi diekspor dalam bentuk liquified natural gas (LNG). Kelangkaan pasokan gas
bumi terjadi dibeberapa daerah misalnya di Jawa Timur, untuk kepentingan tenaga listrik,
dan di Aceh, untuk bahan baku pabrik pupuk dan petrokimia. Terbatasnya prasarana
tranportasi gas bumi merupakan hambatan yang utama dalam pemanfaatan gas bumi
untuk kebutuhan dalam negeri, disamping masih tingginya ongkos produksi gas bumi
dibandingkan dengan tingkat kemampuan konsumen gas dalam negeri, terutama rumah
tangga.

Sasaran dalam pembangunan bidang sumber daya energi, mineral dan


pertambangan adalah:
a. Terwujudnya peran optimal migas bagi penerimaan negara guna menunjang
pembangunan ekonomi dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
b. Terciptanya iklim investasi yang lebih baik dan berkembangnya kegiatan penelitian
dan penyelidikan eksplorasi dan eksploitasi migas, panas bumi, batubara, mineral
logam maupun non-logam, mineral industri serta pertambangan umum lainnya.
c. Terjaminnya ketersediaan minyak mentah dan gas bumi, BBM, BBG, hasil olahan
dan LPG dan/atau LNG untuk kebutuhan dalam negeri, termasuk meningkatnya
produksi dan cadangan gas bumi dan cadangan strategis minyak bumi nasional.
d. Meningkatnya pemanfaatan energi primer selain minyak bumi, seperti batubara, gas
bumi, panas bumi, tenaga air dan tenaga surya dalam pola konsumsi energi primer
nasional.
e. Tersedianya dan terkelolanya data dan informasi geologi, energi dan sumber daya
mineral yang lebih lengkap terutama informasi mengenai cadangan sumber daya
energi dan mineral di daerah-daerah baru dan informasi mengenai daerah rawan
bencana.
f. Terwujudnya kemandirian dalam pengusahaan energi dan sumber daya mineral
melalui peningkatan dan pemanfaatan produksi dan jasa dalam negeri.
g. Terwujudnya pengembangan masyarakat di daerah koperasi energi dan sumber daya
mineral dan peningkatan pengelolaan lingkungan, peningkatan keselamatan operasi
dan kesehatan kerja.
h. Terwujudnya alih teknologi dan peningkatan kompetensi tenaga kerja nasional di
sektor energi dan sumber daya mineral

Pembangunan energi, sumber daya mineral, dan pertambangan diarahkan untuk:


1. Meningkatkan iklim investasi industri hulu migas, panas bumi, batubara, mineral
melalui penyediaan data dan informasi potensi sumber daya dan cadangan serta
penyempurnaan kebijakan fiskal, kontrak kerjasama, struktur industri, dan harga.
2. Menemukan cadangan baru migas, panas bumi, dan batubara melalui peningkatan
kegiatan seismik survei, termasuk pemanfatan geo-science, pemboran
eksplorasi/pengembangan, serta pembangunan sarana dan prasarana pendukung.
3. Mengembangkan sumber-sumber migas di daerah laut dalam dan wilayah timur
Indonesia melalui pemberian perangsang tambahan atau insentif.
4. Mengoptimalkan serta meningkatkan produksi kilang migas guna memenuhi
kebutuhan BBM dalam negeri, serta meningkatkan pelayanan dan penyaluran BBM
di dalam negeri.
5. Menyelesaikan konflik lahan peruntukan antara pertambangan dan hutan lindung,
menurunkan jumlah pertambangan mineral dan batubara tanpa izin (PETI), serta
mengoptimalisasi kegiatan pengembangan masyarakat paska tambang.
6. Menyempurnakan sistem data dan informasi geologi guna mendukung pencarian
sumber daya dan cadangan energi dan mineral, dan promosi wilayah kerja
pertambangan.

You might also like