You are on page 1of 14

Mata Kuliah Studi Islam II

UAD TEKNIK INFORMATIKA


H. Wawan Gunawan, M.Ag
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Su-Ka
Dosen LB Universitas Ahmad Dahlan
Fitrah Manusia dan Hubungannya
dengan Keperluannya terhadap Agama
• Menurut para ahli manusia adalah mahluk yang memiliki
potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur);
• Dalam diri manusia potensi buruk senantiasa ada
bersamaan dengan potensi-potensi hewani yang
menyertainya seperti aspek instink, naluriah, atau hawa
nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan
rasa aman;
• Pada saat yang sama potensi baik manusia pun selalu
ada bersamaan dengan potensi-potensi malakut
(kemalaikatan) yang ada dalam dirinya;
• Untuk menyeimbangkan antara potensi-potensi itu
manusia memerlukan aturan yang menyeimbangkan
dirinya dan aturan tersebut dituangkan dalam agama.

• Informasi agama menegaskan bahwa potensi manusia
itu dapat terkumpul secara paripurna dan utuh manakala
keseluruhan aspek yang ada dalam diri manusia
dilengkapinya;
• Ditegaskan bahwa manusia memiliki aspek raga, jiwa
dan akal. Ketiga aspek ini mesti diisi dengan
“asupannya” masing-masing. Raga diberi asupan
makanan dan minuman yang 4 sehat dan 5 sempurna.
Jiwa diasupi santapan ruhani yang utuh dan
mencerahkan sedangkan akal diberi makanan ilmu
pengetahuan;
• Jika tigas aspek dalam diri manusia itu dipenuhi maka
kesleuhan potensi kebaikannya dapat dimaksimalkan.
Sifat dan tugas manusia
• Disebutkan bahwa manusia memiliki sifat-sifat yang
menggabungkan antara hal-hal yang positif dan negatif
sekaligus. Untuk memaksimalkan hal-hal yang poisif
dalam dirinya manusia memerlukan agama;
• Dengan agama yang dipeluknya disertai dengan potensi
kebaikan yang dimilikinya, antara lain, seraya
mengabdikan diri kepada Allah manusia mengeskplorasi
potensi dirinya untuk memaknai kehidupan dalam dirinya
dengan alam disekitarnya sehingga terjalin
keharmonisan yang saling mendukung. Itulah inti tugas
manusia yaitu menjadi khalifah Allah di muka bumi;
Makna agama
• Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti
tidak kacau (a = tidak gama = kacau) dengan kata lain,
agama merupakan tuntunan hidup yang dapat
membebaskan manusia dari kekacauan;
• Agama sebagai “suatu kumpulan keayakinan warisan
nenek moyang dan perasaan-perasaan pribadi, suatu
peniruan terhadap modus-modus, ritual-ritual, aturan-
aturan, konvensi-konvensi dan praktek-praktek secara
sosial telah mantap selama genarasi demi generasi”;
• Agama disexut juga sebagai religi, religie, religion, yang
berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh
penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini berupa
usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan
berulang-ulang;
Makna agama (2)
• Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab,
yaitu addiin yang berarti : hukum, perhitungan, kerajaan,
kekuasaan, tuntutan, keputusan, dan pembalasan.
Dalam pengertian ini “addiin” dimaksudkan sebagai
pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seorang
hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan
tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi ketaatan;
• Agama Islam adalah agama yang diturunkan Allah
kepada Nabi Muhammad saw dengan kitab sucinya Al-
Quran sebagai peyempurna ajaran para nabi
sebelumnya dan berlaku universal untuk seluruh ummat
manusia;
Allah sebagai “Central Cosmos”
• Pengabdian diri manusia kepada Allah
diwujudkan dalam berbagai bentuknya yang
ritual maupun yang sosial, dan intelektual. Itulah
makna dari kalimat dalam shalat “iyyaaka
na’budu” hanya kepada Mu (Allah) kami
melakukan ibadah;
• Pengabdian manusia kepada Allah dalam
bentuk ibadah ritual diwujudkan dalam berbagai
bentuknya, misalnya melaksanakan shalat, ber-
puasa, menunaikan haji dlsb. Sedangkan ibadah
yang mengandung pengabdian sosial, antara
lain, membayar zakat;

• Ibadah intelektual bermakna pengabdian
manusia kepada Allah dengan cara
memfungsikan akal fikirannya untuk
memaknai berbagai fenomena di
sekitarnya guna memudahkan kehidupan
dan mensejahterakan dirinya;
• Orang yang melakukan pengabdian model
ini dikategorikan sebagai mujahid dalam
keilmuan;
Mengapa Allah sebagai Central
Cosmos
• Allah lah yang menciptakan segala sesuatu
menjadi ada. Allah yang telah menciptakan alam
semesta dan mengaturnya (rab al-alamin). Allah
yang memilki apapun yang ada dan terjadi di
alam raya ini dengan segala macam isinya (al-
maalik);
• Karena itu pula Allahlah satu-satunya yang
harus diberi pengabdian (haq al-ubudiyyah);
Makna Akidah Islam
• Kata aqidak berasal dari ‘aqada-ya’qidu ‘aqdan
‘aqidatan yang bermakna simpul , ikatan atau
perjanjian yang kokoh;
• Kata aqidah dalam pengertian yang umum
dimaknai sebagai keyakinan atau kepercayaan
baik buatan manusia maupun bukan. Aqidah
dalam makna ini dapat mncakup seluruh
ideologi seperti pancasila, komunisme,
sosialisme, kapitalisme, feminisme dlsb;
• Ketika kata aqidah ditambahkan kata islam atau
ismaliyah maka makna aqidah menjadi lain.
.
• Aqidah Islam adalah sejumlah kebenaran
yang diterima sebagai aksiomatik oleh
manusia berdasarkan dalil akal rasional,
dalil wahyu dan dalil kebenaran manusia
(fitrah) yang ditanam dalam hati karena
diyakini kebenaran dan keberadaannya
dan tidak bertentangan dengan segala
yang bernilai kebenaran dalam Islam”
..
• Aqidah Islam kadang diistilahkan dengan
beberapa nama yang berlainan. Ia disebut
juga dengan kata tawhid, iman, al-fiqhul
akbar; ilmu aqiedah juga ushuluddien;
Ruang Lingkup Aqidah Islam
• Pembahasan aqidah islam mencakup 4 (empat)
klasifikasi yaitu Ilahiyyat; Nubuwwaat; Ruhaniyyat dan
Sam’iyyat;
• Ilahiyyat yaitu persoalan-persoalan aqidah yang
seluruhnya berkaitan dengan Allah, wujudNya, nama-
namaNya, sifat-sifatNya, perbuatanNya dlsb;
• Nubuwwaat adalah persoalab-persoalan aqidah yang
seluruhnya berkaitan dengan mnabi-nabi dan rasul-rasul
termasuk di dalamnya permabahasahn yang berkaitan
dengan kitab-kitab yang diterima para nabi dan rasul,
mu’jizatnya dan keistimewaan-keistimewaan lainnya
dlsb.
Ruang..
• Ruhaniyyaat adalah seluruh pembahasan yang
berkaitan dengan alam yang melampaui fisik
manusia yang lebih dikenal dengan dunia
metafisika seperti malaikat, jin, iblis, syeitan, ruh
dlsb;
• Sam’iyyat adalah pembahasan tentang segala
sesuatu yang hanya dapat dikenali lewat
informasi inderawi tertutama melalui
pendengaran telinga yang mendengar kabar
kebenaran dalil naqli al-Quran dan al-Hadis
tentang alam barzakh, akhirat, azab kubur, tnda-
tnda kiamat, adanya surga, adanya neraka dlsb.

You might also like