Professional Documents
Culture Documents
DALAM PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN
Kelompok :
SUTRIYONO, SUDIRMAN, TAUFIK
Prodi IPA – Fisika
2008
1
TANTANGAN PENDIDIKAN
DI ERA GLOBAL
Perkembangan Tuntutan
ilmu pengetahuan kehidupan
dan teknologi masyarakat
Outcome
pendidikan SDM
yang yang
bermutu bermutu
1
2
KUALITAS SDM
INDONESIA
TAHUN
NEGARA
1995 2000 2003 2004
Thailand 58 76 74 76
Malaysia 59 61 58 59
Philipina 100 77 85 83
Indonesia 104 109 112 111
Cina 111 99 104 94
Vietnam 120 108 109 112
Sumber: UNDP (1995, 2000, 2003, dan 2004)
3
2
BEBERAPA FAKTOR
PENYEBAB RENDAHNYA MUTU
PENDIDIKAN
Pendekatan pendidikan kita lebih
menekankan pada input dan output serta
kurang memperhati-kan aspek proses
pendidikan;
Manajemen pengelolaan pendidikan kita
cenderung kaku, birokratis dan belum
sepenuhnya mampu mengembangkan MBS;
Rendahnya mutu, profesionalis-me dan
kesejahteraan guru;
Kurang sarana dan prasarana pendidikan;
Kurangnya partisipasi masyara-kat dalam
pembiayaan pendidikan.
4 3
1. Memenuhi Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan.
2. Masih rendahnya kualifikasi, kompetensi,
profesionalisme dan kesejahteraan guru.
3. Memenuhi kebutuhan pendi-dikan bagi siswa
keluarga kurang mampu/miskin
5
4
SISTEM PEMBELAJARAN
( SISDIKNAS 2003)
6
5
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
(PP 19/2005)
PENJAMINAN MUTU
(QUALITY ASSURANCE)
1. EVALUASI
2. AKREDITASI
3. SERTIFIKASI
7
8
1. Pengertian Akreditasi
Akreditasi Sekolah adalah proses
penilaian secara komprehensif terhadap
kelayakan dan kinerja satuan dan/atau
program pendidikan yang dilakukan
sebagai bentuk akuntabilitas publik.
8
2. Tujuan Akreditasi
Akreditasi dilaksanakan dalam rangka :
Memberi informasi bahwa sebuah sekolah atau program telah
memenuhi standar kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan.
Membantu sekolah melakukan evaluasi diri dan menentukan
kebijakan sendiri dalam upaya peningkatan mutu.
Membimbing calon peserta didik, orang tua, dan masyarakat
untuk mengidentifikasi sekolah bermutu yang dapat memenuhi
kebutuhan individual terhadap pendidikan termasuk
mengidentifikasikan sekolah yang memiliki prestasi dalam
suatu bidang tertentu yang mendapat pengakuan masyarakat.
Membantu sekolah dalam menentukan dan mempermudah
transfer peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain,
pertukaran guru, dan kerjasama yang saling menguntungkan.
Membantu mengidentifikasi sekolah dan program dalam rangka
pemberian bantuan pemerintah, investasi dana swasta dan
donatur atau bentuk bantuan lainnya.
9
TRIMATRA PENDIDIKAN
STANDARISASI
PENYELENGGARAAN PENILAIAN
PEMBINAAN
10
1. STANDARISASI
Isi (kurikulum)
Proses
Kompetensi Lulusan
Pendidik dan tenaga Kependidikan
Sarana dan Prasarana
Pengelolaan
Pembiayaan
Penilaian Pendidikan
11
2. PENYELENGGARAAN
DAN PEMBINAAN
Pendirian/pembukaan
Kurikulum/PBM/Penilaian
Organisasi
Sarana dan Prasarana
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Peserta Didik
Pembiayaan
Peran serta Masyarakat
12
3. PENILAIAN
Kelayakan dan kinerja :
Kurikulum/PBM
Administrasi Sekolah/Madrasah
Organisasi/Kelembagaan
Sarana dan Prasarana
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pembiayaan
Peserta Didik
Peran serta Masyarakat
Lingkungan/Kultur
13
4. Prinsip-prinsip Akreditasi
Sekolah/ Madrasah
Obyektif
Efektif
Komprehensif
Memandirikan
Keharusan
14
5. Norma-norma Pelaksanaan
Akreditasi
1. Kejujuran
2. Independensi
3. Profesionalisme
4. Keadilan
5. Kesejajaran
6. Keterbukaan
7. Akuntabilitas
8. Bertanggung jawab
9. Bebas intimidasi
10. Menjaga kerahasiaan
11. Motivatif terhadap keunggulan mutu 15
6. Persyaratan Sekolah/Madrasah yang
akan diakreditasi
1. Memiliki surat keputusan kelembagaan
sekolah (termasuk program keahlian).
2. Memiliki siswa pada semua tingkatan kelas
3. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan
4. Memiliki tenaga kependidikan
5. Melaksanakan kurikulum nasional
6. Telah menamatkan peserta didik.
16
7. Mekanisme Akreditasi
Pengajuan Akreditasi
oleh Sekolah
tidak
Layak? Perbaikan Internal
ya
Pelaksanaan Visitasi
ya tidak
Penerbitan Sertifikat
Terakreditasi?
Akreditasi Sekolah
Utama Tambahan
K
O Butir
M Jumlah Butir Jumlah
p.
1,2,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,16,
18,19,24,25,27,28,29,30,31,33,34, 3,9,17,20,21,22,23,26,32,35,3
I 36,38,40,41,42,43,44,45,46,47,48,
40
7,39,49,53,54
15
50,51,52,55
58,60,61,64,68,69,70,73,76,78,81, 56,57,59,62,63,65,66,67,71,72
II 15 15
82,83,84,85 , 74,75,77,79,80
III 86,87,88,89,90 5 91,92,93,94,95 5
96,97,98,99,101,102,103, 100,104,105,108,109,110,
IV 10 10
106,107,115 111, 112,113,114,
116,117,118,119,121,122,123,124,
V 10 120,125,126,128,130 5
127,129
VI 131,133,135,137,138,139,140,141, 10 132,134,136,143,145 5
142,144
VII 146,148,149,150,151,154,155,156, 10 147,152,153,157,160 21
5
KOMPOSISI BUTIR PADA INSTRUMEN EVALUASI DIRI SMP/MTs
Utama Tambahan
1,2,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,16,17,19,2
9,25,26,28,29,30,31,34,36,38,39,40,41,42,
43,44,45,46,47,48,50,51,52,55
3,9,18,21,22,23,24,27,32,
I 40 15
33,35,37,49,53,54
58,60,61,64,68,69,70,73,76,78,81,82,83,84
,85 56,57,59,62,63,65,66,67,71,72,
II 15 15
74,75,77,79,80
96,97,98,99,101,104,105,111,113,115
100,102,103,106,
IV 10 10
107,108,109,110, 112,114,
116,117,118,119,121,122,123,124,127,129
V 10 120,125,126,128,130 5
131,133,135,137,138,139,140,141,142,144
VI 10 132,134,136,143,145 5
146,148,149,150,151,154,155,156,158,159
VII 10 147,152,153,157,160 5
161,163,165,166,168 22
VIII 5 162,164,167,169,170 5
BOBOT KOMPONEN
KOMPONEN BOBOT
Kurikulum/PBM 20
Manajemen Sekolah 10
Organisasi/Kelembagaan Sekolah 5
Sarana dan Prasarana 15
Ketenagaan 15
Pembiayaan 15
Peserta Didik 10
Peran Serta Masyarakat 5
Kultur/Lingkungan Sekolah 5
Jumlah 100
23
Terdiri dari 185 butir pernyataan
Dengan Komposisi butir utama dan butir tambahan (*)
Bersifat dikotomis ( Ya=1) dan (Tidak=0)
Setiap komponen memiliki bobot yang berbeda
Skor butir untuk pernyataan terbuka :
Jika tidak diisi diberi skor 0
Jika diisi diberi skor 1
Setiap butir memiliki skor maksimal = 1
24
•SKOR KOMPONEN
Skor Komponen Utama adalah Jumlah skor total
komponen utama dibagi dengan jumlah butir komponen
Utama dikali 70 %
Skor Komponen Tambahan (*) adalah Jumlah skor
jawaban komponen Tambahan dibagi dengan jumlah butir
komponen tambahan dikali 30 %
Contoh :
Jumlah butir komponen I (utama) adalah 40, skor jawaban
pernyataan = 30, maka skor komponen utama = 30/40 x 70 %
= 0,53
jumlah butir komponen tambahan (*) adalah 15, skor
jawaban pernyataan = 10, maka skor komponen tambahan
(*) = 10/15 x 30% = 0,19 25
• Nilai Komponen
Untuk komponen I :
Skor komponen utama = 0,53
Skor komponen tambahan = 0,19, maka skor komponen
total = (0,53+0,19) x 100 = 72
26
NILAI AKHIR EVALUASI DIRI
27
KLASIFIKASI PERINGKAT
AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
28
1. Kurikulum dan Proses
Pembelajaran
a. Pelaksanaan Kurikulum
Standar : Sekolah melaksanakan kurikulum
nasional dan kurikulum lokal atau pilihan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pada pelaksanaannya sekolah berpegang
pada dokumen kurikulum dan silabus yang
dikembangkan dengan mengacu kepada
dokumen kurikulum tersebut.
Sekolah memiliki kalender pendidikan dan
jadwal pembelajaran yang jelas.
29
b. Proses Pembelajaran
Standar : Guru melaksanakan perencanaan pembelajaran yang
dibuktikan dengan dokumen satuan pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
Guru menggunakan berbagai variasi strategi, pendekatan, metode
pembelajaran, dan melaksanakan evaluasi sesuai dengan tujuan yang
mampu memberdayakan dan meningkatkan efektivitas mengajar guru
(kejelasan mengajar efektif) dan belajar peserta didik
(semangat,keseriusan, dan kerajinan di kelas).
Proses pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
Ketiga hal tersebut merupakan rangkaian utuh yang tidak dapat
dipisah-pisahkan.
30
c. Pengawasan
Standar : Pimpinan sekolah
melaksanakan pengawasan secara
terencana dan berkala sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
d. Administrasi Sekolah
Standar : Sekolah melaksanakan
adminitrasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
31
2. Administrasi dan Manajemen
Sekolah
Standar administrasi dan manajemen sekolah
meliputi :
(a) perencanaan sekolah
(b) implementasi manajemen sekolah
(c) kepemimpinan sekolah
(d) Pengawasan
(e) Administrasi sekolah
32
b. Manajemen Sekolah
Standar : Sekolah menerapkan manajemen
berbasis sekolah yang ditunjukan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi,
semangat kebersamaan,tanggung jawab,
keterbukaan (transparansi), keluwesan
(fleksibel), akuntabilitas, dan
keberlangsungan
33
c. Kepemimpinan
Standar : Kepala Sekolah menerapkan
pola kepemimpinan yang terbuka dan
melakukan pendelegasian tugas dengan
baik.
Guru dan tenaga lainnya di sekolah
memiliki kesempatan untuk
mengembangkan diri.
Kepemimpinan Kepala Sekolah bersifat
visioner dan transformatif.
34
a. Perencanaan Sekolah
Standar : Sekolah memiliki perencanaan
strategis dengan rumusan arah (visi dan
misi) dan tujuan yang jelas dan dipahami
oleh setiap warga sekolah, yang
digunakan sebagai acuan bagi
pengembangan rencana operasional dan
program sekolah.
35
3. Organisasi dan kelembagaan
Standar : Sekolah memilikiorganisasi dan
pembagian kerja yang dinamis sesuai dengan arah
dan tujuan sekolah serta ketentuan yang berlaku.
Sekolah memiliki dokumen legal dan persyaratan
kelembagaan sesuai peraturan yang berlaku serta
memiliki peraturan dan tata tertib sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan.
Standar organisasi dan kelembagaan mencakup
dua hal utama , yaitu : 1. Organisasi dan legalitas.
2. Regulasi sekolah
36
4. Sarana dan Prasarana
Standar : Sekolah menyediakan sarana dan
prasarana yang memungkinkan tercapainya
tujuan sekolah dan tuntutan paedagogik yang
diperlukan untuk menjamin terselenggaranya
proses pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, dan memberdayakan sesuai
tuntutan karakteristik mata pelajaran,
pertumbuhan dan perkembangan afektif,
kognitif, psikomotor peserta didik.
37
5. Tenaga Kependidikan dan
Tenaga
a.
Penunjang
Tenaga Kependidikan
Standar : Sekolah memiliki tenaga kependidikan
dengan kualifikasi, kompetensi,dan kesesuaian
berdasarkan peraturan yang berlaku.
b. Tenaga penunjang
Standar : Sekolah memiliki tenaga penunjang yang
kompeten untuk menujang penyelengaraan
pendidikan di sekolah. Sekolah menilai kinerja
tenaga penunjang yang unsur-unsurnya harus
terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.
38
6. Pembiayaan / Pendanaan
Standar : Sekolah memiliki dana pendidikan yang
cukup dan berkelanjutan untuk menyelenggarakan
proses belajar-mengajar yang bermutu di sekolah.
Sekolah menghimpun dana dari berbagai potensi
sumber dana.
Sekolah mengelola dana pendidikan secara
transparan, efisien, dan akuntabel sesuai dengan
prinsip manajemen berbasis sekolah.
Dalam mengalokasikan dana pendidikan, sekolah
berpegang pada prinsip keadilan dan pemerataan
39
7. Peserta Didik
Standar peserta didik mencakup :
a. penerimaan, pengembangan, dan
pembinaan peserta didik.
b. keluaran
40
a. Penerimaan dan Pengembangan
Peserta Didik
Standar : Penerimaan peserta didik didasarkan atas
kriteria yang jelas, transparan dan akuntabel. Peserta
didik memiliki tingkat kesiapanbelajar yang memadai,
baik mental maupun fisik.
Sekolah memiliki program yang jelas tentang
pembinaan, pengembangan, dan pembimbingan
peserta didik.
Sekolah memberikan kesempatan yang luas kepada
peserta didik untuk berperan serta dalam
penyelenggaraan program sekolah
Sekolah melakukan evaluasi kemajuan dan hasil
belajar peserta didik yang memenuhi kaidah evaluasi
yang baik. 41
8. Peran Serta Masyarakat
Standar : Peran serta masyarakat dalam
pendidikan meliputi peran serta
perorangan, kelompok, keluarga,
organisasi, profesi, pengusaha, dan
organisasi kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu
pelayanan pendidikan.
Masyarakat dapat berperan serta sebagai
nara sumber, pelaksana, pengguna hasil
pendidikan serta evaluator. 42
9. Lingkungan dan Budaya
Sekolah
Standar lingkungan dan budaya sekolah
meliputi :
(a) konteks sekolah
(b) budaya sekolah
43
a. Konteks Sekolah
Standar : Sekolah bersikap responsip,
tanggap, dan peka terhadap dinamika
lingkungan dan secara jelas
menginternalisasikannya ke dalam
rumusan visi, misi, tujuan, sasaran,
dan strategi pengembangan sekolah.
44
b. Budaya Sekolah
Standar : Sekolah menumbuhkan dan
mengembangkan budaya yang kondusif
bagi peningkatan efektivitas pembelajaran
pada khususnya yang dibuktikan oleh
penerapan setiap aturan tata tertib dan tata
krama kehidupan sosial sekolah, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis, serta
penataan lingkungan fisik yang
mendukung proses pembelajaran.
45
MY MOTHER
• Mother .....
• Don’t say goodbye
• I feel lonely, my mother
• Don’t go away
• Please stay with me, my mother
• Oh... mother, mother, mother
• Don’t go away, please stay with me
• Oh... mother, mother, mother
• Don’t go away, please stay with me
46
BAB II
LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN
►Ruang lingkup :
a. Standar Isi
b. Standar proses
c. Standar kompetensi lulusan
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
e. Standar Sarana dan prasarana
f. Standar pengelolaan
g. Standar Pembiayaan
h. Standar penilaian pendidikan 47
BAB III STANDAR ISI
• Standar isi mencakup lingkup materi dan
tingkat kompetensi lulusan untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
• Ruang lingkup :
1. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
2. Beban belajar
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan
4. Kalender pendidikan
48
BAB IV STANDAR PROSES
(1) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interatif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi,
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
(2) Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya
pembelajaran yang efektif dan efisien
49
Lanjutan standar proses
(3) Perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaan hasil belajar.
(4) Pelaksanaan proses pemeblajaran harus
memperhatikan jumlah maksimal peseta didik
per kelas dan bebabn mengajar maksimal
peserta didik , rasio maksimal buku teks
pelajaran setiap peserta didik, dan rasio
maksimal jumlah peserta didik setiap pendidik
50
Lanjutan standar proses
(5) Penilaian hasil pembelajaran pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah menggunakan
berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi
dasar yang harus dikuasai.
(6) Teknik penilaian dapat berupa tes tertulsi, observasi,
tes praktik, dan penugasan perseorangan atau
kelompok.
(7) Untuk mata pelajaran selain kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, teknik penilaian
observasi secara individual sekurang-kurangnya
dilaksanakan satu kali daklam satu semester.
51
lanjutan
(7) Untuk mata pelajaran selain kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah, teknik
penilaian observasi secara individual sekurang-
kurangnya dilaksanakan satu kali dalam satu
semester.
(8) Pengawasan proses pembelajaran meliputi
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan
pengambilan langkah tindak lanjut yang
diperlukan.
52
BAB X STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN
(1) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas :
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik
b. penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan
c. penilaian hasil belajar oleh pemerintah
(2) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan
secara berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam
bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas
53
54