You are on page 1of 1

IPAL INDUSTRI MINUMAN RINGAN

Asumsi limbah yang dapat dihasilkan dari produksi minuman ringan :


a. Volume Limbah : 5 L/L produk, Asumsi produksi : 1.000 L/hari
Sehingga debit (Q) : 5 x 1.000 L/hari = 5.000 L/hari = 5 m3/hari
b. Kadar BOD : 2 kg/m3 produksi, Sehingga kadar BOD menjadi : 400 mg/L
c. Kadar TSS : 1.9 kg/m3 produksi, Sehingga kadar TSS menjadi : 1.9 kg/m3 x 5 m3/hari = 9.5 kg/hari
d. Lemak dan minyak : 60 mg/L
e. Kadar BOD alamiah : 400 mg/L
f. Suhu Limbah : 32 0C

Bagian-bagian dari IPAL


1. Inlet
Inlet merupakan tempat masuknya limbah hasil produksi monuman ringan ke dalam IPAL.
Inlet ini langsung berhubungan dengan cooling pipe.
2. Cooling Pipe
Berfungsi untuk menurunkan suhu. Berupa pipa yang ujungnya ditutup dan di beri lubang–
lubang kecil sehingga limbah cair keluar secara sedikit demi sedikit dan bereaksi dengan udara
sehingga ikut menurunkan suhu limbah.
3. Bak Equalisasi
Bak ini digunakan untuk meminimalisir variasi konsentrasi dan laju alir dari limbah. Pada
dasarnya bak ini digunakan agar kandungan yang terdapat dalam limbah cair dapat merata
sehingga siap untuk masuk ke dalam tahap selanjutnya. Namun sebelum limbah masuk ke dalam
bak equalisasi dilakukan penyaringan terlebih dahulu, sehingga ampasdan kotoran tidak ikut masuk
ke dalam bak equalisasi sehingga tidak mengganggu proses equalisasi. Di dalam bak ini juga
terdapat kegiatan flotasi dan netralisasi. Flotasi dilakukan agar lemak-lemak yang mengapung
dibagian atas bak dapat terangkut sehingga tidak ikut kedalam proses selanjutnya. Kemudian
netralisasi dilakukan agar pH limbah cair yang berkurang keasamannya. Limbah cair cenderung
bersifat asam karena telah dilakukan penambahan CO 2 untuk pembuatanminuman berkarbonat.
Pengurangan keasaman ini dapat dilakukan dengan diberikannya NaOH pada limbah pada takaran
yang sesuai sehingga pHmenjadi netral.
4. Bak Aerobik
Kandungan utama limbah cair yang berasal dari industri minuman adalah bahan organik
terlarut yang dapat langsung terurai dalam sistem pengolahan biologi. Karena kadar padatan
tersuspensi relatif rendah, maka pengolahan fisik dan kimia pada limbah cair industri minuman
ringan tidak umum digunakan. Limbah cair yang telah dinetralkan pH-nya, selanjutnya dialirkan ke
kolam aerobik tanpa proses aerasi. Kolam aerob atau yang sering disebut juga sebagai kolam
oksidasi merupakan salah satu sistem pengolahan limbah cair tertua dan merupakan perkembangan
dari cara pembuangan limbah cair langsung ke badan air. Pada sistem kolam, konsentrasi
mikroorganisme relatif kecil, suplai oksigen dan pengadukan berlangsung secara alami sehingga
proses perombakan bahan organik berlangsung relatif lama dan pada area yang luas. Selain
kandunganBOD dapat berkurang, pada bak ini juga terjadi pengendapan sehingga kandungan TSS
limbah juga dapat berkurang.
5. Outlet
Setelah limbah memenuhi baku mutu, maka limbah dapat langsung dialirkan ke sungai atau
lingkungan melalui outlet.

You might also like