You are on page 1of 15

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


LABORATURIUM TEKNOLOGI BENIH DAN PEMULIAAN TANAMAN

LAPORAN PRAKTIKUM

NAMA : MUHLAS PRASETYO


NIM : 091510501077
GOLONGAN/KELOMPOK : E / 6
ANGGOTA : 1. AGUNG WIBISONO (09-1046)
2. NOVIDATUL RATNASARI (09-1056)
3. ANDI TRI PRIYONO (09-1057)
4. DITA MEIDIATI (09-1059)
5. IFTITAH FIKA (09-1079)
ACARA PRAKTIKUM : KASTRASI DAN HIBRIDISASI
TANGGALPRAKTIKUM : 29 OKTOBER 2010
TANGGALPENYERAHAN : 5 NOPEMBER 2010

ASISTEN : 1. ANDRI SETYO N


2. DWI MAY ABDUL IMAM B.
3. ANJAR RAHMADANI
4. NUR LAILI IKA
5. FITRI TRISIANAWATI
6. ARIFIN ZAID

UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
LABORATURIUM TEKNOLOGI BENIH DAN PEMULIAAN TANAMAN

LAPORAN PRAKTIKUM

NAMA : MUHLAS PRASETYO


NIM : 091510501077
GOLONGAN/KELOMPOK : E / 6
ANGGOTA : 1. AGUNG WIBISONO (09-1046)
2. NOVIDATUL RATNASARI (09-1056)
3. ANDI TRI PRIYONO (09-1057)
4. DITA MEIDIATI (09-1059)
5. IFTITAH FIKA (09-1079)
ACARA PRAKTIKUM : PENGUJIAN KETAHANAN TANAMAN
TERHADAP CEKAMAN LINGKUNGAN
TANGGALPRAKTIKUM : 05 NOPEMBER 2010
TANGGALPENYERAHAN : 12 NOPEMBER 2010

ASISTEN : 1. ANDRI SETYO N


2. DWI MAY ABDUL IMAM B.
3. ANJAR RAHMADANI
4. NUR LAILI IKA
5. FITRI TRISIANAWATI
6. ARIFIN ZAID

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis
spesies pada setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh
organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pad
peristiwa hibridisasi akan memperoleh kombinasi genetikyang diperoleh melalui
persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering
disebut kastrasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar
tidak terjadi penyerbukan sendiri. Dalam proses pengam,bilan tepung sari tersebut
dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan
memperkecil kemungkinan terjadinya penyerbukan.
Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya
ada yang di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman, Kastrasi dan
hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia yaitu orang yang
berusaha untuk memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman untuk
meningkatkan produktifitas dari tanaman yang dimuliakan, kastrasi disini
merupakan proses untuk menghilangkan kelamin jantan dari suatu bunga pada
tanaman untuk menghindari atau mencegah terjadinya penyerbukkan sendiri.
Kastrasi digunakan agar tanaman itu tidak menyerbuk sendiri, jika suatu tanaman
menyerbuk sendiri secara terus menerus mungkin dari filal juga tidak bisa optimal
dalam hal produksinya.
Pemuliaan adalah suatu cara yang sistematik merakit keragaman genetik
menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Dalam proses ini diperlukan
bahan baku berupa keanekaragaman genetik (plasma nutfah) yang tesedia di alam.
Untuk pemuliaan tanaman dan hewan, peranan penelitian untuk mendapatkan
bibit unggul adalah sangat penting.
Kastrasi bertujuan untuk mencegah terjadinya penyerbukan sendiri (self
fertilization). Kastrasi berfungsi agar tanaman dapat lebih menghasilkan ke
pertumbuhan vegetatif (penguatan batang yang lebih besar) dan juga untuk
merangsang pembentukan bunga betina yang sempurna. Munculnya bunga jantan
pada tandan bunga berkisar antara 6-12 hari. Kastrasi dilakukan setiap hari sesuai
dengan kemunculan jantan. Ada beberapa cara untuk melakukan kastrasi yaitu
dengan menggunakan pompa pengisap, perlakuan dengan alkohol, dan secara
manual dengan menggunakan pinset.

1.2 Tujuan
1. Kastrasi adalah untuk mencegah terjadinya penyerbukan sendiri (self
fertilization).
2. Hibridisasi adalah untuk mengawinkan dua jenis tanaman yang mempunyai
sifat-sifat berbeda dan hendak menyatukan dalam satu tanaman.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis


spesies pada setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh
organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pad
peristiwa hibridisasi akan memperoleh kombinasi genetikyang diperoleh melalui
persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering
disebut kastrasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar
tidak terjadi penyerbukan sendiri. Dalam proses pengam,bilan tepung sari tersebut
dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan
memperkecil kemungkinan terjadinya penyerbukan (Ferdy. 2008).
Sesuai dengan hubungan kekeluargaan tanaman yang akan disilangkan ada
beberapa macam persilangan :
1.Intravarietal : persilangan antara tanaman-tanaman yang varietasnya sama.
2.Intervarietal : persilangan antara tanaman-tanaman yang berasala dari varietas
yang berbeda tetapi masih dalam spesies yang sama. Juga disebut persilangan
Intraspesifik
3.Interspesifik : persilangan dari tanaman-tanaman yang berbeda spesies tetapi
masih dalam genus yang sama. Juga disebut persilangan Intragenerik.
Persilangan ini dilakukan untuk maksud memindahkan daya ressistensi terhadap
hama, penyakit dan kekeringan dari suatu spesies ke lain spesies. Misal : tomat,
tebu
4.Intergenerik: persilangan antara tanaman-tanaman dari generasi yang berbeda.
Persilangan ini dilakukan untuk menstransfer daya resisten hama,penyakit dan
kekeringan dari genera-genera yang masih liar ke genera-genera yang sudah
dibudidayakan.Misal tebu dan glagah ,lobak dank obis.
5.Introgresive: pada tipe persilangan ini salah satu spesies seolah-olah sifatnya
mendominir sifat-sifat spesies yang lain sehingga populasi hybrid yang
terbentuk seolah-olah hanya terdiri atas satu jenis spesies yang mendominir
tersebut. uji nyata untuk mengetahui apakah data atau hasil yang diperoleh
sesuai atau menyimpang dari nisbah yang diharapkan atau tidak. Oleh karena itu
untuk mengevaluasi terhadap benar tidaknya hasil percobaan yang kita lakukan
dengan keadaan secara teori dapat dilakukan dengan uji-X2. Tanaman Adenium
termasuk jenis tanaman berumah satu. Artinya, dalam satu bunga adenium
terdapat 2 jenis kelamin (bunga jantar dan betina). Meskipun demikian,
penyerbukar sendiri sangat jarang terjadi. Sebab, bunga betina dan bunga jantan
masak pada waktu tidak bersamaan. Kondisi seperti ini justru mempermudah
langkah penyilangan.
Pemuliaan adalah suatu cara yang sistematik merakit keragaman genetik
menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Dalam proses ini diperlukan
bahan baku berupa keanekaragaman genetik (plasma nutfah) yang tesedia di alam.
Untuk pemuliaan tanaman dan hewan, peranan penelitian untuk mendapatkan
bibit unggul adalah sangat penting (Feros, 2009).
Kastrasi adalah pengambilan kotak sari (bunga jantan) dengan sengaja agar
tidak terjadi persilangan sendiri. Kastrasi dilakukang pada saat bunga jantan mulai
muncul tetapi belum pecah. Kotak sari yang belum pecah biasanya telah
menyembul di dua sisi bunga betina dan berwarna putih, sedangkan kotak sari
yang sudah pecah berwarna krem coklat kehitaman. Munculnya bunga jantan
pada tandan bunga berkisar antara 5 sampai 12 hari (Alfin, 2008).
Kastrasi dilakukan setiap hari sesuai dengan kemunculan bunga jantan
pada tanaman. Ada beberapa cara melakukan kastrasi, yaitu; menggunakan pompa
pengisap, dengan perlakuan alkohol dan secara manual dengan pinset.
Bunga jantan yang akan dikastrasi harus benar-benar sudah keluar tatapi
belum pecah. Tandan bunga dipegang dan kotak sari sudah keluar diisap dengan
pompa penghisap. Cara ini dinilai kurang memuaskan karena disamping
memerlukan waktu yang tepat dan lama, hasil kastrasi juga kurang bersih.
Kastrasi harus dilakukan setiap hari selama 6 hingga 12 hari, sehingga kepala
putik banyak mengalami kerusakan mekanis karena sering dipegang dan terkena
alat penghisap. Akibatnya kepala putik tidak reseptif lagi dan tandan bunga
banyak yang gugur sebelum disilangkan (Tanto, 2002).
Ada juga beberapa teknik yang digunakan dalam pemuliaan tanaman pada
perlakuan kastrasi, teknik - teknik kastrasi dalam pemuliaan tanaman adalah
sebagai berikut:
• Forching methode : Menghilangkan benang sari dengan membuka katup
bunga yang masih menutup dengan paksa.
• Bagging methode : Menyelubungi bunga sehingga menjadi panas agar
membuka.
• Clipping Methode : Menggunting ujung katup bunga ( tinnggal putik saja )
• Hot water treatment : Bunga diletakkan di atas air panas sampai membuka
• Blowing methode : Bunga dibungkus kemudian dipanaskan sehingga
membuka.
• Sucking Methode : Pujuk bunga dipotong kemudian benang sari di ambil
degan pompa penghisap.
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Dalam acara partikum ini yang berjudul Kastrasi dan Hibridisasi yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2010, di Laboratorium Produksi Tanaman,
Jurusan Agronomi Fakultas pertanian, Universitas Jember, pada pukul 13.30 WIB
s/d 16.00 WIB.

3.2 Bahan dan Alat


3.2.1 Bahan
Tanaman Penyerbuk Silang
1. 2 varietas jagung dengan karakter yang bisa dibedakan secara jelas
2. Bunga tomat
3. Bunga tembakau
4. Bunga cabai
5. Ear tube
6. Pollen bag
7.Kartu identitas yang berisi nama penyilang, jenis tanaman yang disilang
(betina/jantan), tanggal persilangan
8. Penanda

3.2.2 Alat
1. pembesar (loupe)
2. pinset berujung runcing

3.3 Langkah Kerja


Tanaman Penyerbuk Silang (Tanaman Jagung)
1. Menutup tongkol yang baru muncul dengan ear tube, menunggu sampai siap
diserbuki (jika rambut jagung sudah muncul 2 cm).
2. Menutup bunga jantan (malai) dengan pollen bag pada jam 08.00 – 09.00
(sudah hilang embunnya). Memotong tangkai malai pada jam 14.00 – 15.00,
mengoyang-goyangkan sehingga serbuk sari terkumpul, siap diserbukkan ke
bunga betina yang sudah matang.
3. Memberi penanda tongkol yang sudah diserbuki dan menutup dengan pollen
bag.
4. Mengamati hasil kastrasi dan hibridasi (persilangan buatan) setelah
terbentuknya biji.

Penyilangan Tanaman Penyerbukan Sendiri


1. Menanam 2 varietas padi yang memiliki perbedaan yang cukup mencolok
(warna bunga).
2. Menunggu sampai tanaman berbunga. Jika ada perbedaan waktu berbunga,
mengusahakan penjadwalan tanam yang sesuai sehingga kemunculan bunga
dapat serempak.
3. Cara pengebirian bunga:
a. Memilih bunga yang masih kuncup, memegang antara telunjuk dan ibu
jari tangan.
b. Membuang kelopak bunga dengan pinset sehingga terlihat mahkota bunga
yang membungkus bakal buah.
c. Mencabut mahkota bunga dengan pinset.
d. Membuang kepala sari sampai bersih dengan menggunakan pinset,
sehingga hanya tinggal kepala putik.
4. Menyilangkan dengan cara:
a. Mengambil yang telah mekar dan masih segar dari tanaman induk jantan.
b. Membuka mahkota bunga yang menyelubungi alat jantan dengan pinset,
kemudian mengambil bunga jantan.
- Pada waktu bunga masih kuncup, kepala sari lebih rendah dari
kepala putik.
- Bunga hamper mekar, kepala sari sama tinggi dan menempel pada
kepala putik.
c. Mengoleskan tepung sari tersebut pada kepala putik yang telah dikebiri.
5. Memberi etiket bunga yang telah disilangkan, agar kelak polong dapat dikenali
dengan mudah.
6. Melakukan penyilangan ini pada pagi hari sebelum matahari terbit (± pukul
05.00).
BAB 4. PEMBAHASAN

Perkawinan silang antar spesies dan dalam spesies memiliki beberapa


perbedaan dalam tingkat keragaman genetik nantinya. Jenis perkawinan tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sehingga dalam proses perkawinan dalam
tanaman atau sering disebut dengan penyerbukan diperlukan pengetahuan khusus
mengenai meorfologi dan sifat-sifat pada bunga. Proses penyerbukan ditandai
dengan menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Setiap jenis tanaman memiliki
cara-cara tersendiri dalam proses tersebut secara alami. Penyerbukan tanaman
oleh manusia baik untuk memperoleh varietas baru maupun untuk mendapatkan
produk dari tanaman tersebut harus memperhatikan proses penyerbukan tanaman
secara alami itu sendiri.
1. Bunga jagung
Jagung termasuk Class monocotyledone, ordo graminae, familia
graminaceae, genus zea, species Zea mays.L dan merupakan tanaman berumah
satu (monoecious), bunga jantan (staminate) terbentuk pada malai dan bunga
betina (tepistila) terletak pada tongkol di pertengahan batang secara terpisah tapi
masih dalam satu tanaman. Jagung tergolong tanaman C4 dan mampu beradaptasi
dengan baik pada faktor pembatas pertumbuhan dan produksi. Salah satu sifat
tanaman jagung sebagai tanaman C4, antara lain daun mempunyai laju
fotosintesis lebih tinggi dibandingkan tanaman C3, fotorespirasi dan transpirasi
rendah, efisien dalam penggunaan air. Selama fase vegetatif bakal daun mulai
terbentuk dari kuncup tunas. Setiap daun terdiri dari helaian daun, ligula dan
pelepah daun yang erat melekat pada batang.
Bunga jantan terletak dipucuk yang ditandai dengan adanya rambut atau
tassel dan bunga betina terletak di ketiak daun dan akan mengeluarkan stil dan
stigma. Bunga jagung tergolong bunga tidak lengkap karena struktur bunganya
tidak mempunyai petal dan sepal dimana organ bunga jantan (staminate) dan
organ bunga betina (pestilate) tidak terdapat dalam satu bunga disebut berumah
satu.
2. Bunga tomat
Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya
baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Bunga tanaman tomat berukuran kecil
berdiameter sekitar 2 cm dan berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang
berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian baeah atau pangkal
bunga. Bagian lain dari bunga tomat adalah mahkota bunga yaitu bagian terindah
dari bunga tomat. Mahkota bunga tomat berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar
6 buah dan berukuran 1 cm. Bunga tomat merupakan bunga sempurna, karena
benang sari dan kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memiliki
6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga
yakni kuning cerah. Bunga tomat tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.
3. Bunga cabai
Bunga cabai memiliki struktur yang hampir sama dengan bunga tomat
yang berbeda hanya pada jumlah benang sari. Bunga ini termasuk bunga lengkap.
Tnaman cabai merupakan tanaman semusim yang tumbuh dengan batang berkayu
da bercabang banyak. Ketinggiannya bisa mencapai 120 cm dengan lebar tajuk
tanaman 90 cm. Umunnya daun cabai berwarna hijau muda dan hijau gelap
tergantung dari varietasnya. Bentuknya ada yang bulat telur lonjong, oval dengan
bentuk meruncing.bunga cabai tergolong berkelamin 2 karena benang sari dan
putik terdapat dalam 1 tangkai. Biasanya bunga cabai keluar dari ketiak daun.
Selain itu, bunga cabai mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.
Tanaman cabai mempunyai akar tunggang yang terdiri atas akar utama dan akar
lateral.
4. Bunga tembakau
Bunga tembakau termasuk bunga majemuk yang berbentuk seperti
terompet. Benang sari pada tanaman tembakau ini berjumlah lima buah. Warna
bunga dalam satu malai ada yang kemerah-merahan dan putih. Bakal buah
terdapat pada bagian dasar bunga. Biji-bijian sangat kecil, dengan jumlah
mencapai ribuan per batang, sehingga untuk kebutuhan pembibitan tidak
kesulitan. Benih tembakau dapat dihasilkan dari kebun / perkebunan, dengan
pemeliharaan bunga hingga berbuah sampai tua untuk keperluan penanaman pada
musim berikutnya. Proses masaknya buah setelah terjadi pembuahan terkadang
memerlukan waktu lebih dari 20 hari. Sementara itu proses pembuahan kadang-
kadang memerlukan waktu sekitar 1,5 hari setelah penyerbukan. Dalam setiap
karangan bunga yang hendak dijadikan benih perlu dilindungi terhadap adanya
penyerbukan silang. Hal ini dilakukan dengan isolasi sebelum terjadi penyerbukan
hingga terjadinya proses pembuahan sampai selesai. Dari warna bunga
kemerahan-merahan dan putih, akan terjadi perubahan warna pada biji menjadi
cokelat muda kehitam-hitaman.
Dalam tekhnik hibridisasi terlebih dahulu dilakukan kastrasi yang
bertujuan untuk mengumpulkan kotak sari yang belum pecah kemudian di gerus
atau menampung kotak sari dalam botol kecil. Sehingga dalam melakukan proses
hibridisasi lebih cepat karena mengambil kotak sari dan mengoleskan ke kepala
putik dan waktu yang di gunakan tidak banyak.
Dilakukannya kastrasi pada pagi hari karena bunga dapat mekar pada
cuaca yang terang dan banyak mendapat sinar matahari. Bunga yang akan
dikastrasi dipilih bunga yang belum mekar atau hampir mekar sehubungan dengan
itu maka pertumbuhan kuncup bunga perlu diamati dengan seksama. Kastrasi
yang paling baik waktunya dilakukan pagi hari hingga pukul 08.00 karen apada
waktu itu panas tidak terlalu menyengat, maka kepala sari itu biasanya masih
tertutup rapat, sehingga dengan mudah benang sari dapat dibuang dalam keadaan
utuh. Kastrasi dilakukan dengan cara menggunting sepertiga bagian bulir tanaman
kemudian dikumpulkan benang sarinya untuk selanjutnya guna menghindari
jatuhnya serbuk sari yang tidak diinginkan sebaiknya bunga diisolasi dengan
menggunakan kantong kertas atau plastik, baik sebelum atau sesudah persilangan
dilakukan. Pembungkusan pada bunga tersebut harus dilakukan dengan hati-hati
agar tidak mengganggu pembuahan dan perkembangan embrio. Faktor lain yang
harus diperhatikan dalam melakukan hibridisasi adalah lamanya daya hidup
(viabilitas) serbuk sari.
Dilakukannya hibridisasi pada siang hari karena saat penyerbukan putik
dan benang sari sudah siap menyerbuki dan itu hanya terjadi pada siang hari
setelah buang itu cukup mekar dari pagi hari. Pada waktu siang hari dalam putik
terdapat cairan putik yang lengket sehingga benang sari dapat lengket di dalam
cairan putik sehingga penyerbukan (hibridisasi) dapat sepenuhnya berhasil. Dan
hibridisasi atau persilangan bertujuan menggabungkan sifat-sifat baik dari kedua
tetua atau induknya sedemikian rupa sehingga sifat-sifat baik tersebut dimiliki
keturunannya.
Inkompatibilitas (incompatibility) adalah bentuk ketidaksuburan yang
disebabkan oleh ketidakmampuan tanaman yang memiliki pollen dan ovule
normal dalam membentuk benih karena gangguan fisiologis yang menghalangi
fertilisasi. Inkompatibilitas dapat disebabkan oleh ketidakmampuan tabung pollen
dalam (a) menembus kepala putik, atau (b) tumbuh normal sepanjang tangkai
putik. Tabung pollen, jika terbentuk sempurna, tumbuh dengan lambat sehingga
tidak dapat mencapai ovule; atau terlambat tiba dimana ovule telah diserbuki oleh
pollen yang kompatibel, atau ovule telah layu. Inkompatibilitas menghalangi
terjadinya penyerbukan sendiri dan mendorong terjadinya penyerbukan silang.
Jika tanaman dengan genotipe menyerbuk sendiri, atau diserbuki oleh tanaman
lain dengan genotipe, tabung pollen akan memiliki salah satu allel. Karena kedua
alel sama dengan alel pada jaringan tangkai putik, tabung pollen jarang dapat
masuk ke dalam tangkai putik cukup jauh untuk mencapai ovule pada waktu
fertilisasi akan berlangsung. Jika tanaman dengan genotipe diserbuki oleh pollen
dari tanaman yang bergenotipe, tabung pollen akan memiliki alel.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Persilangan dimulai dengan mengemaskulasi bunga yaitu pengambilan serbuk
sari pada bagian bunga.
2. Teknik hibridisasi sangat tergantung pada sifat bunga dan tingkat pemasakan
sel-sel kelamin.
3. Keberhasilan hibridisasi disebabkan karena pemilihan tetua yang tepat.
4. Bunga dapat dibedakan berdasarkan ciri morfologinya
5. Berdasarkan kelengkapan bagian bunga dapat diklasifikasikan atas dua macam
yaitu bunga lengkap dan bunga tak lengkap.
6. Dari perbedaan proses morfologi dapat terjadi perbedaan proses penyerbukan

5.2. Saran
Sebaiknya dalam praktikum ‘kastrasi dan hibridisasi’ ini praktikan
disediakan peralatan tambahan seperti loupe untuk memastikan agar serbuk sari
benar-benar jatuh pada kepala putik.
DAFTAR PUSTAKA

Alfin. 2008. Penyerbukan Buatan pada Acung (Amorphophallus decus-silvae


Back. & v.A.v.R.). Biodiversitas Vol.9 No. 4, 2008: 292-295.

Ferdy. 2008. Kastrasi dan Hibridisasi.


http://missrant.host22.com/hkm_hrdy_wnbrg.html, diakses pada 19 Oktober
2010.

Feros. 2009. Pengujian Kesetimbangan Hardy Weinberg.


http://sony92erz.wordpress.com/2009/11/06/hukum-hardy-weinberg/,
diakses pada 19 Oktober 2010.

Suryo. 1984. Mengenai Keseimbangan Hibridisasi dan Kastrasi. Jakarta:


PT.Gramedia.

Tanto. 2002. Pemuliaan Tanaman dengan Hibridisasi (Allogam). Jakarta: PT.


Raja Grafindo Persada.

You might also like