You are on page 1of 18

A.

Pendahuluan
Perkembangan Sains telah melaju dengan pesat. Hal ini erat hubungannya dengan
perkembangan teknologi. Perkembangan sains tersebut menggugah para pendidik untuk
dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan
konsep sains yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat. Kreatifitas
sumber daya manusia merupakan syarat mutlak yang harus ditingkatkan untuk dapat
menyesuaikan perkembangan dari ilmu sains tersebut tersebut. Jalur yang tepat untuk
meningkatkan sumber daya masyarakat adalah melalui pendidikan.
Pembaharuan di bidang pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, yang salah satu diantaranya adalah munculnya kurikulum yang
mengisyaratkan Guru sebagai fasilitator dan pendorong siswa untuk menggunakan
keterampilan proses , bersikap ilmiah, serta menerapkan inovasi model pembelajaran
sehingga pembelajaran sains mampu mengembangkan life skill bagi siswa .
Menyadari hal tersebut, maka tugas guru adalah menciptakan suatu iklim belajar
mengajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan serta keterampilan fisik maupun mental sesuai dengan taraf
kemampuannya. Jadi tugas guru bukan hanya memberikan pengetahuan saja, melainkan
menyiapkan situasi yang menggiring siswa untuk bertanya, mengamati, mengadakan
eksperimen serta menemukan fakta dan konsep sendiri. Pembelajaran ilmu sains juga perlu
disusun sedemikian rupa sehingga siswa terlibat secara aktif.
Salah satu komponen penting yang dapat mempengaruhi ikllim belajar yang
kondusif dalam sistem pembelajaran adalah tekhnik penilaian atau evaluasi. Oleh karena
itu, perangkat penilaian merupakan bagian integral yang dikembangkan berdasarkan
tuntutan tujuan pendidikan. Menurut Arikunto (2009), penilaian dalam pendidikan
merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan ketercapaian tujuan
pendidikan, bahkan aktivitas penilaian dapat pula digunakan untuk mengambil keputusan.
Dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan oleh guru untuk
mengukur perkembangan hasil belajar siswa sebagaimana yang dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran. Selain itu, penilaian juga dilakukan untuk mendiagnosis kesulitan belajar
dan memberikan umpan balik kepada siswa.
Menyadari hal tersebut, maka penilaian terhadap kemampuan keterampilan proses
sains maupun sikap ilmiah siswa, nantinya diharapkan mampu memberikan beberapa
infromasi terkait dengan data status pencapaian keterampilan siswa maupun bagaimana
perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Hasil tersebut nantinya dapat

1
dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan keterampilan proses selanjutnya serta
instrumen refleksi terhadap perencanaan dan proses pembelajaran.

B. Asesmen Keterampilan Proses dan Sikap


Pentingnya penilaian dalam hasil belajar tidak dapat di remehkan dan dianggap
sepele. Dengan penilaian yang tepat dan baik akan mempermudah guru dalam
merencanakan proses pengajaran selanjutnya yang efektif dan mampu memenuhi apa yang
sebenarnya di butuhkan baik itu individu, kelompok ataupun seluruh kelas.

Penilaian adalah suatu proses dalama mengukur seberapa dalam siswa tahu, bisa
lakukan, mengerti dan mampu mengaplikasikann. Penilaian adalah salah satu esensi
penting dalam rantai perencanaan pengajaran, belajar mengajar, evaluasi, pencatatan dan
pelaporan.

Penilaian adalah jantung dari proses belajar mengajar dalam perencanaan


pengajaran, yang dapat meningkatkan standar pengajaran. Kita melihat melalui penilaian
kita untuk mengetahui seberapa maksimum potensi belajar dari masing-masing individu
anak.

C. Prinsisp dari Assesment


Dalam menilai siswa kita harus memperhatikan dalam situasi dan kondisi siswa,
itu, mengapa sangat penting bagi kita sebagai guru untuk memperhatikan perkembangan
siswa dalam kegiatan sehari-hari. Penilaian dalam satu periode waktu dan mengabaikan
lainnya dapat menyebabkan yang tidak objektif Biasanya kita akan pikir potensi siswa
didasarkan pada ujian akhir mereka. Dalam banyak situasi siswa mungkin memiliki
laporan buruk dalam ujian akhir mereka, ini mungkin terjadi karena berbagai aspek,.Kita
sebagai guru mereka harus peka dan peduli kepada mereka, dan tugas guru untuk mencari
tahu apa masalah siswa dan membantu mereka untuk menyelesaikannya. Kita harus
perhatian dalam kegiatan mereka yang selalu mereka lakukan, misalnya dalam penelitian
mereka di laboratorium kita harus dapat menilai proses dan sikap. Hal ini sangat penting
untuk menilai karena sikap dan proses adalah salah satu dari banyak aspek yang sangat
penting dalam pengembangan siswa.

2
Kita tidak bisa menghakimi siswa berpotensi atau tidak jika hanya ditentukan oleh
penilaian dalam satu periode waktu, dengan menilai kemampuan dan keterampilan proses
pada percobaan kita bisa mendapatkan gambaran keseluruhan tentang keterampilan siswa
dan potensi siswa tersebut. Dan yang lain adalah sikap, sikap juga memiliki peran utama
dalam pengembangan diri dan belajar siswa. Dan dalam menilai ini kita juga bisa
mendapatkan gambaran objektif tentang keterampilan dan kemampuan siswa dalam
pelajaran.

Dalam menilai keterampilan proses dan sikap kita harus lebih mencermati dengan
aspek kinerja yang mewakili sampai batas tertentu dalam kegiatan ilmu pengetahuan yang
banyak, dan mungkin terjadi didalam alam praktis. Ini sering terjadi, aspek yang tidak
harus dinilai dalam kegiatan tertentu dan dapat menyebar selama periode waktu. oleh
karena itu untuk menilai, keterampilan ini haruslah sering dilakukan sehingga kita
mendapatkan gambaran tentang siswa dengan lebih objektif.

Sikap, dengan sifat mereka sebagai bagian dari perilaku semua, harus dinilai di
berbagai kegiatan dan sehingga dapat diperlakukan dengan cara yang sama seperti
keterampilan proses. Jadi mereka adalah banyak kesempatan untuk mengumpulkan bukti
keterampilan dan sikap, kesulitan dalam mengumpulkan informasi secara sistematis
Bagian utama dari bab ini berkaitan dengan bagaimana melakukan ini sebagai bagian dari
pengajarannya. Kita juga dapat menggunakan hasil lembar kegiatan siswa sebagai panduan
dalam menilai mereka.

D. Apa yang sebaiknya di nilai


Untuk menilai mereka dengan lebih objektif, kita tidak dapat menilai kemampuan
mereka hanya dengan melihat hasil ulangan mereka sajaataupun hasil belajar mereka yang
bersifat numeric. Kita membutuhkan waktun yang cukup lama dalam menilai aspek-aspek
yang yang mampu mewakili kemampuan mereka yang sesungguhnya.

Dalam bab sebelumnya kita sudah membahas beberapa hal yang perlu di cermati.
Sikap dan tingkah laku atau apa yang dirasakan siswa berkaitan tentang banyak masalah
yang timbul dan ini mencakup permasalahan dalam proses belajar mengajar mereka di
sekolah, dan dalam menilai sikap dari siswa adalah pekerjaan yang cukup sulit.

3
Bagaimanapun juga, ada pendekatan-pendekatan yang penting dalam menilai sikap.
Contohnya kita dapat menilai sikap mereka dengan melihat minat dan ketertarikan mereka
terhadap suatu hal, dan selain itu kita dapat menilai sikap mereka dengan menilai
kebiasaan-kebiasaan mereka yang sering mereka lakukan. Contoh paling sederhana adalah
apakah mereka merokok, minum atau sebagainya, namun tetap memperhatikan aspek dan
factor lainnya.

Ketika kita menilai sikap dan proses, penggunaan lebih dari satu metode dalam
mendapatkan nilai akhir yang objektif sangat penting. Tidak hanya penilaian guru itu
sendiri, penilaian yang mereka sendiri lakukan terhadap diri mereka, penilaian dari tugas-
tugas serta penilaian yang diberikan oleh keluarga mereka tidak kalah pentingnya dalam
mendapatkan informasi tentang pola sikap dan tingkah laku mereka dari banyak sumber
yang mungkin didapat.

Berbeda dengan konsep, proses penilaian sikap dan tingkah laku memiliki
perbedaan yang sama dalam kegiatan sains dimana pengalaman yang muncul sering terjadi
antara subject dengan subject (anak dengan anak lain). Contohnya anak yang berumur 5
tahun akan lebih mudah mendapatkan pengalaman baru dan mengembangkan pengalaman
mereka yang nantinya akan membentuk sikap dan tingkah laku mereka dimasa depan, kita
tidak dapat meminta anak berumur 5 tahun untuk menyelesaikan masalh yang komples dan
kejadian yang terkadang muncul yang hanya bisa dimengerti dengan model pikiran, jadi
ketika kemampuan proses dan sikap mereka sedang dinilai, kita harus menilai mereka
dalam kegiatan dimana mereka berusaha mengekplorasi dan menyelidiki subjek materi
yang sedang mereka coba pelajari.

E. Metode yang digunakan


Metode utama yang digunakan dalam menilai kemampuan proses dan sikap sebagai
salah satu bagian dari kegiatan belajar mengajar adalah observasi (pengamatan). Pemberian
tugas singkat dapat pula diberikan sebagai salah satu metode untuk mendapatkan hasil
kemampuan belajar siswa secara keseluruhan dalam waktu yang bersamaan/singkat dan
bersamaan dengan itu kita dapat mengendalikan dan memacu proses belajar mereka. Untuk
membuat ini semua berjalan dengan baik, perencanaan adalah kuncinya. Terdapat dua
aspek penting dalam merencanakan proses penilaian sikap dan proses, yaitu; (1) Memilih
siswa mana yang akan diamati, dan (2) Memilih apa yang akan di amati.

4
1. Pertanyaan efektif dalam kelas
Bertanya adalah salah satu metode yang sangat penting yang dapat dilakukan dan
diterapkan kepada para siswa. 3 dimensi model yang dapat diterapkan adalah memilih
pertanyaan yang tepat, menyajikan masalah, dan merespon masalah tersebut (dilakukan
oleh siswa)

2. Diskusi dengan siswa


Seluruh diskusi kelas digunakan untuk mendapatkan informasi umum tentang
perhatian siswa, motivasi, pemahaman tentang konsep dasar dan fakta yang bermanfaat.
diskusi dengan seluruh kelas memberikan informasi umum tentang semua siswa, Guru juga
penting dalam memfasilitasi proses belajar-mengajar di Tahap Satu. Penelitian ini
menunjukkan bahwa guru dapat melakukan diskusi individual dengan siswa saat mengajar
dikelas primer.
- Pentingnya membangun hubungan yang baik dengan siswa untuk melakukan diskusi
didirikan.
- Kebutuhan untuk memulai diskusi dari tingkat dasar diidentifikasi. Guru harus
memiliki pemahaman yang jelas tentang langkah-langkah yang terlibat dalam
pengajaran konsep yang berbeda dan tingkat tertentu siswa belajar untuk melakukan
diskusi bermakna dengan mahasiswa.
- Penggunaan bahasa yang sederhana akrab dengan anak-anak dianjurkan. Anak-anak
kecil memiliki keterbatasan kemampuan bahasa dan memiliki cara sendiri
mempresentasikan ide-ide. Para guru perlu memahami mereka dan melakukan diskusi
dalam bahasa mereka sendiri.

3. Observasi informal.
Pentingnya pengamatan sebagai alat penilaian informal muncul sebagai penemuan
penting dari penelitian. Pengamatan dapat memberikan data kualitatif dan deskriptif
mengenai kinerja murid. Beberapa hasil pembelajaran dari kelas Satu dan Dua siswa hanya
bisa dinilai melalui pengamatan informal. Selain itu, banyak siswa di Kelas Satu dan Dua
berada pada tahap penting dalam perkembangan keterampilan bahasa mereka. Mereka
mungkin tidak dapat merespon secara lisan kepada pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Observasi Oleh karena itu, menjadi teknik yang berguna untuk mengevaluasi kinerja dari
jenis mahasiswa.
Lebih lanjut terungkap dalam penelitian ini bahwa pengamatan dapat digunakan

5
untuk meningkatkan efektivitas metode lain seperti mempertanyakan dan diskusi di kelas.
Dua mode observasi informal yang dapat digunakan di kelas dalam penilaian
kinerja siswa yang diidentifikasi sebagai observasi kelas dan observasi individu secara
keseluruhan.
Studi ini mengidentifikasi tiga aspek yang berguna dalam melakukan pengamatan
informal, Mereka adalah:

- Guru perlu fokus pada seluruh jajaran kebutuhan siswa saat memilih siswa untuk
pengamatan. Mereka cenderung untuk memilih siswa yang berprestasi miskin atau
berprestasi tinggi atau mereka dengan beberapa jenis kesulitan belajar. Bahkan rata-rata
siswa mungkin memiliki beberapa kesulitan dalam konsep tertentu atau daerah di
Matematika. Dalam menggunakan observasi sebagai metode untuk menilai siswa terus
menerus, guru perlu fokus pada semua siswa di kelas.
- Membaca ekspresi non-verbal dari siswa di seluruh pengamatan adalah penting. Hal ini
akan meningkatkan keandalan dan keabsahan informasi yang dikumpulkan.

4. Penilaian akhir Guru

- Penggunaan efektif dari metode informal didalam kelas sepenuhnya bergantung dari
kualitas penilaian guru, mengajar adalah tugas yang sangat kompleks dan intelektual
dan membutuhkan latihan-latihan dari penilaian seorang guru professional yang di
lakukan didalam lingkungan kelas.

- Dalam penelitian ini penilaian guru dianggap sebagai estimasi oleh seorang guru
tingkat pelajar bukti prestasi menggunakan dikumpulkan dari waktu ke waktu dan
dalam berbagai konteks.

5. Gambaran siswa oleh Guru

Banyak guru di kelas primer mempunyai pemahaman yang sangat tepat tentang
perilaku siswa mereka. Mereka tahu tentang kekuatan dan kelemahan siswa mereka, pola
belajar mereka, sikap dan kepentingan dan masalah dan kesulitan. Pemahaman ini akan
mengarah pada pengembangan dari suatu gambar dari setiap siswa dalam pikiran guru
yang pada gilirannya akan berdampak pada semua interaksi antara guru dan anak. Dalam
penelitian ini, gambar guru dianggap sebagai pemahaman sebelumnya dari guru tentang
siswa di kelas.

6
F. Memutuskan Apa yang Harus Amati
Keterampilan-keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan
yang dipelajari siswa saat mereka melakukan inkuiri ilmiah.
Mereka yang menggunakan berbagai macam keterampilan proses, tidak hanya
menggunakan satu metode ilmiah tunggal. Keterampilan-keterampilan proses tersebut
adalah pengamatan, pengklasifikasian, penginferensian, peramalan, pengkomunikasian,
pengukuran, penggunaan bilangan, pengintepretasian data, melakukan eksperimen,
pengontrolan variabel, perumusan hipotesis, pendefinisian secara operasional, dan
perumusan model.
Luasnya cakupan dari tanggapan yang disampaikan oleh sesorang siswa terhadap
materi yang sedang dipelajari, tidak akan mungkin dihasilkan tanpa melakukan suatu
hypothesis , prediksi,dll. Terdapat Indikator untuk setiap proses dan keterampilan dan
sikap yang telah diidentifikasi pada bab sebelumnya. Mereka perlu "diterjemahkan" ke
dalam subyek kegiatan tertentu yang sedang diamati. Sebagai contoh, kami akan kembali
akan menjelaskan beberapa indicator dari keterampilan proses maupun sikap ilmiah dalam
menjelaskan karakteritik balok es.
Untuk memberikan ide dan pengalaman anak-anak, terdapat beberapa pengamatan
seorang ahli, yang dicatat oleh Oven Peter (PSR, No 3, Spring 1987) sebagai berikut.
1. Ada tiga jenis es: bening, bergaris dan warnanya putih, atau 'dibekukan'
2. Garis-garis yang terbentuk di dalam es bentuknya seperti benda tajam, garis-garis
tersebut biasanya memancar keluar dari titik di dekat pusat
3. Es memiliki gelembung udara di dalamnya. Seperti es mencair, gelembung itu
dilepaskan , dan, jika es di air maka gelembung udara akan naik ke permukaan
4. Es terasa dingin, dan kadang-kadang kering dan lengket, ketika sangat dingin,
permukaannya kadang-kadang halus dan licin, terutama pada bagian bening, tapi bisa
terasa kasar pada bagian beku.
5. Ketika es ini baru keluar dari mesin pendingin, maka es tersebut terasa sangat dingin.
Lalu sebuah embun beku putih muncul di permukaan es tersebut.
6. Terasa berat saat di pegang .
7. Dalam tangki air, es terlihat mengapung
8. Jika anda membiarkan es mengambang pada air dalam sebuah tanki air. Maka akan
muncul sebuah bentuk bubungan dipermukaan air. Es tersebut cepet meleleh di dalam

7
air dalam air daripada di atas air. Es yang meleleh di dalam air tersebut akan
meningkatkan volume air dalam tangki dan air akan menjadi dingin.
9. es bentuknya sangat keras, dan sulit untuk dipecah. Ketika es tersebut pecah, maka
bentuk es akan berbentuk serpihan
10. Jika Anda menempatkan tinta di atas es, maka tinta tersebut tidak meresap, tapi
mengalir pada sisi luar es.
11. Jika anda membubuhkan garam di atas, maka hal tersebut memicu es untuk cepat
mencair.
12. Biasanya ada bercak kuning pucat dekat bagian tengah dari es.

Menurut Wetzel (2008), keterampilan proses sains merupakan dasar dari pemecahan
masalah dalam sains dan metode ilmiah. Keterampilan proses sains dikelompokkan
menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Menyadari pernyataan
tersebut, maka dalam penilaian guru selama explorasi awal dan tidak lanjut investigasi,
terdapat beberapa indikator yang akan menjadi bahan penilaian

1. Observasi
Observasi sebagai indicator penilaian merupakan suatu penilaian yang
menunjukkan bagaimana seorang siswa mampu menggunakan semua inderanya untuk
mencari tahu informasi tentang obyek seperti karakteristik obyek, sifat, persamaan, dan
fitur identifikasi yang sedang dipelajari atau dikaji. Berikut ini merupakan beberapa
indikator yang menunjukkan kemampuan siswa dalam melakukan suatu observasi, dimana
seorang siswa mampu untuk:
- Membuat suatu pengamatan yang rinci dengan menggunakan indra mereka ( misalnya:
seorang anak menggunakan sentuhan tangannya untuk mengetahui bagaimana suhu es
ketika baru saja dikeluarkan dari mesin pendingin)
- Memperhatikan urutan kejadian yang terjadi dalam pengamatan ( dengan bagian saat es
mencair)
- Menggunakan alat sederhana untuk membantunya dalam proses pengamatan

2. Hipotesis
Kemampuan siswa untuk melakukan hypothesis dapat dinilai melalui dugaan
sementara yang diberikan seorang siswa berdasarkan bukti dari observasi yang telah ia
lakukan.dapun beberapa kemampuan siswa dalam berhipotesis adalah sebagai berikut.

8
- Kemampuan siswa untuk menjelaskan mengapa sesuatu terjadi atau alasan untuk
pengamatan (mengapa es tampaknya retak, kenapa tinta lari dan tidak rendam dalam)
- Kemampuan siswa untuk menggunakan pengetahuan sebelumnya (misalnya untuk
menjelaskan apa yang terjadi jika garam dibubuhkan pada es)
- Kemampuan siswa untuk menunjukkan bahwa ada beberapa kemungkian penjelasan
dari beberapa hal yang diamati (contoh beberapa alasan mengapa ada gelembung udara
di dalam es).

3. Memprediksi

Kemampuan memprediksi oleh siswa dapat dinilai dari cara siswa dalam
mengembangkan sebuah asumsi tentang hasil yang diharapkan. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan pengalaman yang lalu serta mampu mengatakan apa yang mungkin terjadi
(misalnya bahwa es akan mencair lebih cepat dalam air hangat, atau dalam kondisi lain)

4. Investigasi
Beberapa hal yang dapat dinilai dari kemampuan investigasi yang dilakukan
oleh.siswa adalah.
- Perencanaan yang dilakukan oleh siswa untuk mengubah variabel independen
(misalnya: menempatkan beberapa es di udara dan beberapa di dalam air untuk
menguji adanya perbedaan gagasan).
- Siswa mampu mengontrol variabel untuk uji wajar (misalnya: menjaga massa awal es
dan suhu yang sama dalam penyelidikan tersebut).
- Siswa mampu menentukan ukuran variabel dependen yang sesuai (misalnya: merubah
massa dari potongan-potongan es dan dengan menyediakan waktu yang sama dalam
penyelidikan ini).

5. Temuan interpretasi dan menarik kesimpulan


Temuan interpretasi dan penarikan kesimpulan merupakan hasil analisis yang
ditemukan siswa terhadap hasil penyelidikannya, dari hasil analisis tersebut siswa akan
membentuk suatu ide-ide untuk menjelaskan hasil pengamatannya. Penilaian terhadap
kemampuan interpretasi siswa dan kesimpulan yang dibuat terhadap hasil pengamatannya,
dapat dinilai dari hal berikut ini.

9
- Siswa mampu menghubungkan segala informasi yang didapat (misalnya 'yang lebih
besar peaces slide menuruni lereng es lebih mudah daripada yang lebih kecil')
- Penemuan pola dalam pengamatan yang dilakukan oleh siswa (misalnya potongan
balok es yang dipecah akan menjadi beberapa potongan es yang cepat mencair).
- Siswa mampu menampilkan sesuatu hal yang ditekankan dalam penarikan kesimpulan
( misalnya: suatu kesimpulan yag menyatakan bahwa belum tentu semua benda lebih
cepat meleleh di dalam air daripada di udara).

6. Kemampuan Berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu bentuk yang dimiliki oleh siswa
dalam menyampaikan beberapa gagasan yang ia punya baik itu dengan menggunakan
multimedia, tulisan, grafik, gambar, atau cara lain dalam rangka berbagi hasil temuan
yang telah didapatkan. Seorang guru mampu menilai dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
- Kemampuan siswa untuk berbicara dan mendengarkan yang nantinya dapat membantu
siswa untuk memilah-milah ide (misalnya ide tentang mengapa benda logam akan
membuat tanda di es tapi satu kayu tidak).
- Catatan yang dibuat oleh siswa selama penyelidikan (misalnya mencatat massa awal
dimasukkan es batu mencair dalam kondisi yang berbeda)
- Kemampuan siswa untuk memilih cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan orang
lain (misalnya ,menggambar yang potongan es yang tersisa dan bentuknya yang
semakin berkurang untuk menunjukkan berapa es yang meleleh dengan variasi waktu
yang diberikan.

7. Rasa Ingin Tahu


Rasa ingin tahu merupakan suatu dasar bagi siswa untuk dapat memacu minat
belajar siswa. Rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa dapat dinilai dari hal-hal sebagai
berikut ini.
- Minat yang ditampilkan (hal ini dapat dilihat dari pembuatan pengamatan yang
dilakukan)
- Pertanyaan yang diajukan (misalnya 'mengapa es mengapung dalam air? "Apakah es
mengapung pada semua cairan 'mengapa garam membuat es mencair?'?)
- Menggunakan sumber informasi dengan spontanitas (misalnya untuk mengetahui
bagaimana terbentuknya gunung es berada di bawah air)
10
8. Menghargai fakta dari data yang didapat
Penilaian terhadap cara siswa menghargai fakta, dapat ditinjau dari beberapa hal
berikut ini.
- Laporan yang diajukan oleh siswa mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun
hal tersebut mungkin menimbulkan pertentangan terhadap konsep awal (misalnya :
dari hasil pengamatan, saya mengamati bahwa terdapat embun yang timbul di
permukaan dinding tanki, ternyata dari hasil pengamatan embun yang ada pada
permukaan tanki tidaklah berasal dari cairan es yang ada didalam tanki tersebut.
Padahal konsep awal yang ada dalam benak siswa menyatakan bahwa embun yang
muncul itu berasal dari lelehan es yang ada di dalam tanki tersebut.
- Penarikan suatu kesimpulan bila ada cukup bukti (misalnya : „menurut kami
gelembung udara itu muncul begitu saja)

9. Kesediaan untuk merubah ide


Kesediaan merubah ide dari seorang siswa dapat terjadi ketika seorang siswa
tesebut telah mampu menerima fakta dari hasil pengamatan yang didukung oleh kebenaran
dari teori yang dikaji. Hal ini dapat dinilai dari kemampuan siswa dalam mempersiapkan
perubahan ide yang akan terjadi berdasarkan fakta yang didapat dari hasil pengamatan
(misalnya: Saya pikir embun pada dinding tangki itu berasal dari es, tetapi hal tersebut
tidak terjadi ketika tangki ditutup. Ketika dihubungkan dengan teori tentang perubahan
wujud zat cair. Maka saya menadapatkan bahwa embun yang muncul tersebut tidak lain
adalah berasal dari proses pengembunan (perubahan dari wujud gas menjadi cair).

10. Refleksi kritis


Kemampuan dalam berpikir kritis akan memberikan arahan yang tepat bagi siswa
dalam berpikir dan bekerja, serta dapat membantu siswa dalam menentukan keterkaitan
sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir
kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah / pencarian solusi. Penilaian terhadap
kemampuan siswa untuk berefleksi kritis dapat dinilai dari dari hal berikut ini.
- Kesediaan untuk mempertimbangkan bagaimana prosedur pengamatan dapat diperbaki
sekaligus ditingkatkan.
- Mempertimbangkan prosedur alternatif.

11
Keterampian proses sebagaimana disebutkan di atas merupakan keterampilan
proses sains yang diaplikasikan pada proses pembelajaran. Pembentukan keterampilan
dalam memperoleh pengetahuan merupakan salah satu penekanan dalam pembelajaran
sains. Oleh karena itu, penilaian terhadap keterampilan proses siswa harus dilakukan
terhadap semua keterampilan proses sains baik secara parsial maupun secara utuh.

11. Menggunakan Karya Tulis Siswa

Tidak semua bukti keterampilan proses perlu dikumpulkan melalui pengamatan.


Karya tertulis yang dibuat oleh siswa juga merupakan wujud ketrampilan proses, karena
karya tertulis dapat dinilai sering memberikan informasi yang berguna, terutama tugas
tersebut memang dirancang untuk mengarahkan siswa untuk menggambarkan hasil
observasi, prediksi, rencana maupun bagaimana mereka dapat menyimpulkan semua yang
didapat.

G. Metode Untuk Memeriksa Keterampilan Proses


Tugas praktis khusus dirancang untuk mengakumulasikan semua keterampilan
proses yang digunakan, sejauh anak-anak mampu untuk mengikuti dan melaksanakannya.
Siswa yang dinilai oleh guru adalah dalam ide-ide dan petunjuk yang mereka berikan
tentang jenis-jenis tugas, cara menyajikan tugas tersebut dan pertanyaan siswa yang dapat
diadaptasi dan diterapkan dalam perencanaan kerja praktik anak-anak. Hal ini juga
bermanfaat bagi guru yang ingin memeriksa keterampilan proses tertentu beberapa anak
sekaligus.
Semua pertanyaan yang dirancang berdiri sendiri, masing-masing tidak terhubung
satu dengan yang lain. Masing-masing soal dibuat dalam konteks yang berbeda dari yang
digunakan untuk sampel survei yang berbeda pula. Pertanyaan yang disajikan adalah dalam
suatu tema yang menarik bagi anak-anak dengan sedikit jumlah pembacaan untuk
membentuk konteks baru dalam pikiran anak untuk setiap item.
Pertanyaan tertulis keterampilan proses dirancang pada tema “Walled Garden”,
dimana guru bisa memperkenalkannya sebagai suatu topik atau cerita. Pertanyaan
dikelompokkan ke dalam tujuh bagian tentang berpikir berbeda di kebun, yaitu air ,
dinding, binatang kecil, daun, sinar matahari, kulit kayu dan kayu. Untuk setiap bagian

12
terdapat gambar untuk memberikan informasi tambahan. Anak-anak bekerja pada tugas-
tugas selama jangka waktu tertentu, mereka akan menikmati pekerjaan yang mereka lihat
sebagai novel dan menarik, anak sama sekali tidak merasa bahwa mereka sedang diuji
(Schilling, dalam Harlen 1992).
Di bawah ini ada beberapa contoh pertanyaan yang dapat digunakan untuk
memeriksa keterampilan proses anak.
1. Tom memotong jeruk menjadi banyak

Dia makan beberapa potongan dan akan menyimpan sisanya untuk kemudian.
Ibunya berkata: “tutupi potongan jeruk itu dengan beberapa plastik sehingga tidak kering”.
Tom memutuskan untuk melihat apakah ada perbedaan jika beberapa potongan jeruk itu
ditutupi. Dia memutuskan untuk menutupi sebagian dari potongan-potongan jeruk dan
sisanya tidak ditutupi. Dia akan melihat mana yang paling kering dengan menimbang
potongan jeruk tersebut. Untuk membuat tes ini menjadi baik, ia harus membuat beberapa
hal yang sama, seperti halnya dalam kasus mereka membuat perbedaan dalam hasilnya.
Tuliskan tiga yang harus sama.
a. .............................
b. ...............................
c. ..............................
2. Hary Mick dan bekerja pada sebuah gambar menjahit bersama.

Mick memijakkan jarum yang lebih baik dari Mary. Mereka memutuskan untuk
melakukan tes untuk mengetahui apakah anak laki-laki lain lebih cepat dibandingkan anak
perempuan dalam memijakkan jarum.
Ini adalah apa yang mereka lakukan:

13
a. Tanya 10 gadis dan 10 anak laki-laki untuk membantu mereka
b. Meminta masing-masing untuk memijakkan 5 jarum
c. Jangka waktu berapa lama yang dibutuhkan masing-masing orang untuk
memijakkan 5 jarum.
Bagaimana Mick dan Mary menggunakan hasil ini untuk mengetahui apakah anak
laki-laki itu lebih cepat daripada anak perempuan?
3. Lingkaran pertumbuhan pada batang pohon
Ketika kita memotong batang pohon, kita melihat lingkaran pertumbuhan. Pohon
ini berusia 3 tahun. Ia memiliki 3 lingkaran pertumbuhan.

Pohon-pohon di bawah ditanam dalam waktu yang berbeda dan dalam hutan yang
sama. Gambar ini memperlihatkan lingkaran pertumbuhan ketika pohon itu ditebang.

Pola apa yang kamu lihat yang menghubungkan antara tinggi pohon dengan lingkaran pada
batang?...................................................................
2. Binatang-binatang kecil dalam “Walled Garden”
Dan & Tammy mencatat semua semua binatang kecil yang mereka temukan di
“Walled Garden”. Mereka menggambar binatang-binatang kecil sebaik mereka bisa.

14
Setelah pulang sekolah, mereka menggunakan beberapa buku untuk memperoleh
informasi tentang binatang-binatang kecil. Mereka membuat peta spesial, yang disebut
tabel, yang menggambarkan informasi tentang binatang-binatang kecil.

Binatang kaki Tempat Telur Pergantian Makanan


kecil bertelur menetas kulit dewasa
menjadi
Kutu kayu Ya Di bawah Kutu kayu ya Binatang
kayu muda mati dan
tanaman
Siput tidak Tanah Siput muda tidak Tanaman
hidup atau
mati
Kepik Ya Tanaman ya Serangga
terbang
Siput tanpa tidak Tanah Siput tanpa tidak Tanaman
cangkang cangkang hidup atau
muda mati
Cacing tidak Tanah Cacing tidak Benda mati
tanah muda di tanah

15
Kupu-kupu Ya Daun Larva ulat ya Tanaman
kubis
Laba-laba Ya Kepompong Laba-laba ya Serangga
di daun muda
Nyamuk Ya Di air ya

1. Gunakan informasi dalam tabel untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:


a) Apa yang dimakan oleh kepik?..................................................................
b) Dalam tabel semua binatang kecil yang berkaki mempunyai sesuatu yang lain yang
sama tentang mereka. Dapatkah kamu melihat apa itu?.................
2. Ketika mereka membuat tabel, mereka tidak dapat menemukan semua informasi tentang
kepik dan nyamuk.
Tolong isi dalam informasi ini tentang mereka dalam tabel:
a) Telur kepik menetas menjadi larva
b) Nyamuk dewasa makan binatang dan tumbuhan
3. Tabel Dan & Tammy memperlihatkan bahwa siput makan tumbuhan hidup dan mati,
tetapi tidak bisa dikatakan mereka lebih suka makan beberapa tumbuhan lebih banyak
dari yang lain.
Anggap kamu memiliki makanan ini yang akan dimakan siput
Stroberi, bubur gandum, daun selada, wortel
Dan sebanyak siput yang kamu inginkan. Pikirkan tentang apa yang akan kamu lakukan
untuk menemukan makanan mana yang paling disukai oleh siput.
a) Katakan apa yang akan kamu lakukan untuk memulainya? (gambarkan sebuah
lukisan jika itu akan membantu)................................................................
b) Katakan bagaimana kamu akan yakin bahwa setiap makanan memiliki kesempatan
yang baik untuk dipilih:...........................................................
c) Apa yang akan kamu cari untuk memutuskan makanan mana yang paling disukai?
..........................................................................................................................
4. Apa saja hal lain yang dapat kamu temukan tentang siput dengan melakukan investigasi
terhadap mereka?
Tuliskan sesuatu sebanyak yang kamu bisa pikirkan untuk melakukan investigasi.
..............................................................................................................................

16
5. Dan & Tammy pergi untuk mengunjungi bibi mereka dan mencari binatang-binatang
kecil di kebunnya. Mereka menemukan semuanya kecuali untuk siput walaupun mereka
mencarinya dengan hati-hati dalam waktu yang lama.
a) Tuliskan beberapa alasan yang dapat kamu pikirkan untuk menjelaskan mengapa di
kebun bibi mereka tidak terdapat siput...............................................................
b) Bibi mereka berpikir hal itu bisa terjadi karena jenis tanah dimana dia tinggal; di
sana tidak ada kapur atau batu gamping.
Apa perbedaan utama antara siput dengan binatang kecil lainnya yang ditemukan
Dan & Tommy?..............................................................
c) Mengapa kamu berpikir siput hanya hidup di tanah yang mengandung kapur atau
batu gamping?............................................................................

H. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang dituangkan dalam makalah ini, maka adapun beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik, yakni:
1. Asesmen merupakan jantung dari proses pembelajaran yang efektif ketika terimplikas
terhadap perencanaan, menginformasikan mengajar dan jadi menaikkan standar.
2. Keterampilan proses yang perlu diamati dalam asesmen ini adalah kemampuan
observasi, hipotesa, memprediksi, menyelidiki, menafsirkan temuan-temuan dan
mengambil kesimpulan, dan berkomunikasi.
3. Sikap yang perlu diamati dalam asesmen adalah rasa ingin tahu, menghargai bukti
empirik, keinginan untuk mengubah ide-ide, dan refleksi kritis.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anonim . 2000. Critical reflection. Diakses pada 12 Oktober 2010 dari


http://www.une.edu.au/tlc/alo/critical1.htm

Harlen, W . 1992. The teaching of science. London: David Fulton Publisher Ltd

Peter, O . 1987. Giving ideas and children’s experiences. Diakses pada 12 Oktober
2010 dari http://www.linkedin.com/in/peteroven

Schilling, M.1990 . Assessing Science in the Primary Classroom : Written Task. London:
PCP Ltd

Wetzel, D . 2008. Science discrepant event and critical thinking. Diakses pada 12
Oktober 2010 dari http://www.suite101.com/writer_articles.cfm/drwetzel/6

18

You might also like