You are on page 1of 13

LAPORAN PKM PENELITIAN

ALAT PENJERNIH AIR TENAGA SURYA DENGAN SOLAR


KOLEKTOR

Disusun Oleh :
1. Fitria Hastami / M0207004
2. Nurul Khotimah / M0207050
3. Zuhdi Ismail / M0208062

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2009
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Analisis Alat Penjernih Air Tenaga Surya


dengan Solar Kolektor Plat Gelombang
Menggunakan Cover ...,....,....

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK


( ) PKMT ( ) PKMM

3. Bidang Ilmu :( ) Kesehatan ( ) Pertanian


( ) MIPA ( ) Teknologi dan rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Fitria Hastami
b. NIM : M0207004
c. Jurusan : Fisika
d. Universitas : Universitas Sebelas Maret Surakarta
e. Alamat Rumah : Kliwonan RT 01/ RW 07, Jeron, Nogosari,
Boyolali.57378
f. Email : tamy_091289@yahoo.com
5. Anggota Pelaksana : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc, Ph.D
b. NIP : 131 570 296
c. Alamat Rumah & HP :
7. Dana DIKTI :
8. Jangka Waktu Pelaksanaan :
Surakarta, 2 Juni 2009
Menyetujui,
Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNS Ketua Pelaksana

Drs. Harjana, MSc, PhD Fitria Hastami


NIP. 131 570 309 NIM. M0207004
Pembantu Rektor III UNS Dosen Pendamping

Drs. Dwi Tiyanto, SU Ir. Ari Handono Ramelan M.Sc, Ph. D


NIP. 130 814 593 NIP. 132 163 933
A. Judul Program
”Alat Penjernih Air Tenaga Surya Dengan Solar Kolektor”

B. Latar Belakang

Solar cell adalah salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan
sangat menjanjikan pada masa yang akan datang, karena tidak ada polusi yang
dihasilkan selama proses konversi energi, dan lagi sumber energinya banyak
tersedia di alam, yaitu sinar matahari.

Air merupakan sumber kehidupan. Air merupakan kebutuhan yang paling


penting dalam kehidupan manusia terutama air tawar yang bersih dan sehat.
Namun demikian, kelangkaan dan kesulitan mendapatkan air bersih dan layak
pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul di banyak tempat dan semakin
mendesak dari tahun ke tahun.Kecenderungan konsumsi air naik secara
eksponensial ,sedangkan ketersediaan air bersih cenderung melambat akibat
kerusakan alam dan pencemaran ,yaitu diperkirakan sebesar 15-35% per kapita
pertahun. Dengan demikian di Indonesia ,dengan jumlah penduduk yang
mencapai lebih drai 200 juta,kebutuhan air bersih menjadi semakin
mendesak(www.walhi.or.id)

Pemanfaatan energi surya untuk menghasilkan air bersih menjadi alternatif


yang perlu mendapat perhatian lebih serius. Ketersediaan energi surya di daerah
tropis cukup melimpah, maka diperlukan suatu metode pemanfaatannya ,
diantaranya dengan melakukan pengolahan air baku dengan tenaga surya.Prinsip
dasar pengolahan air baku dengan tenaga surya adalah dengan cara menguapkan
air kotor,kemudian menampung air yang diembunkan ,sehingga diharapkan garam
mineral dan kotoran – kotoran yang ada pada air baku tersebut akan terpisahkan .
Sehingga diperoleh hasil akhir berupa air bersih.
C.Perumusan Masalah
Penelitian ini mengukur efisiensi termal dari alat penjernih air tenaga
surya dan tekanan uap dari air yang keluar dari kolektor tersebut.
Pengujian dan pengukuran dilakukan untuk mengetahui intensitas radiasi
matahari yang sampai ke bumi, temperatur plat absorber, temperatur lingkungan
,dan temperatur fluida yang masuk ke dalam kolektor. Data yang di dapat diu
analisa untuk mengetahui perfomansi kolektor yaitu energi perolehan berguna
aktual, efisiensi termal kolektor , juga untuk mengukur tekanan uap dari air yang
keluar dari kolektor.

D.Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi thermal kolektor
surya dari alat penjernih air dengan tenaga surya,selain itu dari penelitian ini
diharapakan dapat mengetahui laju penguapan dari alat penjernih air dengan
kolektor surya ini.
Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran mengenai sifat fisis dari alat penjernih dengan kolektor surya yang
sudah ada.Sehingga nantinya alat penjernih air dengan kiolektor surya ini dapat
dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya.

E. Batasan Masalah
Dalam peneliltian ini permasalahan akan di batasi pada :
1. Sudut kemiringan kolektor tetap
2. Dimensi kolektor konstan
3. Debu dan kotoran pada kolektor diabaikan
4. Beban pemanasan adalah air 10 liter
5. Pemanasan pada bak penguapan diabaikan
6. Penelitian di lakukan di halaman gedung pascasarjana uns

F. Kegunaan Program
Dengan adanya program ini diharapkan alat yang dibuat nanti dapat digunaknan
untuk menjernihkan air sehingga air hasil proses penjernihan ini dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

G.Tinjauan Pustaka
1. Energi Matahari
Energi adalah satu kata yang mempunyai makna sangat luas karena tidak
ada aktivitas di alam raya ini yang bergerak tanpa energi. Sumber energi
berjumlah besar dan bersifat kontinu terbesar yang tersedia bagi umat manusia
adalah energi matahari,energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari.
Energi matahari adalah sangat atraktif karena tidak bersifat polutif , tidak dapat
habis,dan dipercaya dan gratis. Dua kejelekan utama dari energi matahari ini
adalah bahwaia sangat halus (dilute) dan tidak konstan .Arus energi matahari yang
rendah mengakibatkan terpaksa dipakainya sistem dan kolektor yang luas
permukaanya besar untuk mengumpul dan mengkonsentrasikan enrgi itu. Energi
matahari dapat dikonversi secara langsung menjadi bentuk energi yang lain
dengan 3 proses terpisahproses heliochemical, proses helioelectrical, dan
prosesheliothermal. proses heliochecimal yang utama adalah proses fotosintesis,
proses ini adalah sumber dari semua bahan bakar fossil. Proses helioelectrical
yang utama adalah produksi listrik oleh sel – sel surya . Proses heliothermal
adalah penterapan (absorbsi) radiasi matahari dan pengkonversian energi ini
menjadi energi thermal(Culp.1991).

Energi panas matahari ,merupakan salah satu energi yang potensial untuk
dikelola dan dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan energi
terutamabagi negara – negara yang terletak di khatulistiwa termasuk Indonesia,
dimana matahari bersinar sepanjang tahun. Ada beberapa cara pemanfaatan energi
panas matahari yaitu antara lain pemanasan ruangan , penerangan ruangan,
kompor matahari, pengeringan hasil pertanian ,distilasi air kotor,pemanasan
air,pembangkitan listrik.(www.kamase.org , 2007)
2.Konstanta Matahari
Radiasi yang di emisikan oleh matahari dan ruang angkasa yang
berhubungan dengannya ke4 bumi mengahsilkan intensitas radiasi matahari yang
hampir konstan diluar atmosfer bumi .

3.Penelitian tentang pemanas air kolektor surya


Leonardi Yulius (2002),meneliti tentang penggunaan energi surya un tuk
pemanas air. Hasilnya eneri surya bisa dimanfaatkan untuk pemanas aiur dengan
sistem termosifon dan digunakan untuk memanaskan air didalam tangki yang
berisi air sekitar 85 liter.
Nur Rosyid Anang Kusuam (2006), meneliti tentang sisi biologis dari air
yang di hasilkan oleh alat penjernih air tenaga surya. Hasilnya ada perbedaan
bermakna dari air sampel yang diperiksa antara sebelum dan sesudah proses
dengan alat penjernih air tenaga surya.
Matilda M Gati,dkk (2006) , meneliti tentangdesain kolektor plat datar(flat
plate) untuk pemanas air. Hasilnya temperatur 38,3 C ketika memakai kolektor
berukuran 3m² dan ketika memakai kolektor dengan ukuran 7,5 m², temperatur air
dalam storage mencapai 58 C( www.thomasworld.web.ugm.ac.id , 2007)

P.A Davies dan C Paton , meneliti tentang desain rumah kaca yang
mneggunakan air laut sebagai sumber air untuk tanaman didalamnya . Rumah
Kaca ini memiliki luas 360 m² dan berada di Tenerife, Spanyol. Digunakan
tanaman tomat, bayam, kacang, dan lain – lain. Hasil dari tanaman tersebut
memiliki kadar garam yang dapat ditoleransi dan aman untuk dimanfaatkan.
(www.journal.mup.man.ac.uik, 2004)

4.Tinjauan perpindahan panas


Perpindahan panas dalam sebuah alat pemanas cairan surya didasarkan
pada tiga mekanisme transfer energi panas yaitu konduksi, konveksi , dan radiasi.
a. Konduksi
Panas mengalir secara konduksi dari daerah yang bertemperatur tinggi ke daerah
yang bertemperatur rendah . Laju perpidahan panas dinyatakan dengan hukum
Fourier(Wiranto Arismunandar, 1995)

q = - k A (dT/ dx)

dimana k adalah konduktivitas termal, W/(m.K); A adalah luas penampang tegak


– lurus pada aliran panas, m² ; dan dT/dx adalah gradien temperatur dalam arah
aliran panas , - K/m.

b. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas dimana terjadi transfer energi


dari suatu permukaan ke fluida yang mengalir karena ada perbedaan temperatur
permukaan dengan fluida. Proses konveksi ada dua jenis, konveksi alamiah dan
konveksi paksa. Konveksi alamiah atau bebas terjadi karena pergerakan fluiuda
sepanjang lintasan akibat perbedaan kerapatan yang disebabkan oleh perbedaan
temperatur dalam fluida . Sedangkan konveksi paksa disebabkan aliran udara dari
pompa atau blower.

Pada umumnya, perpindahan panas konveksi dapat dinyatakan dengan


hukum pendinginan newton, sebagai berikut

q = hA(Tw – T)

dimana h adalah koefisien konveksi, W/(m2.K); A adalah luas permukaan,


m2; Tw adalah temperatur dinding, dan T adalah temperatur fluida, K. Umumnya
koefisien konfeksi h dinyatakan dengan parameter tanpa dimensi yang disebut
Nusselt, Nu :
h = Nu (k/di)

dimana di adalah diameter dalam pipa. Sedangkan besarnya bilangan Nusselt


adalah :

Produk perkalianan antara bilangan Grashof (Gr) dan bilangan Prandtl (Pr)
disebut bilangan Rayleigh (Ra) :

Ra = Gr Pr

Bilangan Grashof dicari dengan menggunakan persamaan :

Dimana g adalah konstanta gravitasi (9,8 m/s2), β adalah koefisien muai volume
yang besarnya 1/Tf, dimana Tf adalah temperatur fluida yang keluar dari kolektor.
Sedangkan Tfi adalah temperatur fluida yang memasuli kolektor (K), Tp adalah
temperatur plat (K), D adalah jarak antara pipa (m), dan v adalah viksositas
kinematik (Duffie dan Beckman, 1991)

c.Radiasi

perpindahan panas secara total dari benda hitam yang sempurna sebanding
dengan pangkat empat dari temperatur benda radiasi tersebut. Ini adalah hukum
Stefan – Boltzmann sehingga dapat dituliskan sebagai berikut( Beiser, 1981)

E = ∆at
Diagram Alur Penelitian

Dibawah ini adalah diagram alur penelitian alat penjernih air tenaga surya

Persiapan bahan

Pembutan alat penjernih air

Data yang di ambil

Intensitas radiasi total yang diterima

Energi berguna dari kolektor

Efisiensi termal kolektor

Tekanan uap

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan
I. Tempat dan waktu pengambilan Data

1. Tempat

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahan Alam Universitas Sebelas


Maret.

2. Waktu

Pengambilan data akan dilakasanakan pada

Hari/ tanggal :

Waktu :

3. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan :

a. Alat penjernih air tenaga surya

a.1. Dimensi Kolektor

1. Luas kolektor, A

2. Luas Plat penyerap, Ac

3. Jumlah pipa,

4. Diameter dalam pipa, di

5. Diameter luar pipa, d

6. Jarak antar pipa, D

7. Jarak antar pusa pipa, s


8. Ketebalan isolasi, l

9. Jumlah kaca penutup, N

a.2. Material kolektor

1. Material penutup transparan adalah kaca

2. Pelat penyerap yang dipakai adalah alumunium dicat hitam

3. Bahan isolasi adalah styrofoam

4. Kerangka keseluruhan terbuat dari besi

b. Multimeter digital

c. Pyranometer

d. Stopwatch

e. Air sumur 10 liter


Prinsip kerja alat penjernih tenaga surya mendasarkan pada prinsip perpindahan
panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi . Sebagai suatu gambaran mengenai
tiga cara perpindahan panas dalam sebuah alat penyulingan air tenaga surya,
panas mengalir secara konduktif sepanjang pelat penyerap dan melalui dinding
saluran. Kemudian panas dipindahkan ke fluida dalam saluran dengan cara
konveksi. Pelat penyerap yang panas itu melepaskan panas ke pelat penutup kaca (
yang menutupi kolektor dan berfungsi untuk menjebak panas ) dengan cara
konveksi alamiah dan dengan cara radiasi.

Pada saat radiasi matahari jatuh ke permukaan kolektor,energinya akan


diserap dan dan diubah menjadi panas . Selanjutnya panas akan dikonduksikan
oleh pelat kolektor ke pipa berisi air. Air dalam pipa akanpanas akibat konveksi
dari permukaan pipa. Dan air yang panas ini akan bergerak ke atas untuk
kemudian melewati pipa pengalir menuju bak penampungan . Di bak
penampungan akan terjadi penguapan air panas. Uap air yang menempel pada
kaca akan mengembun,dan mengalir ke talang karena pengaruh gaya gravitasi .
Selanjutnya , air yang tertampung di talang akan mengalir menuju bak
penampungan air hasil olahan.

Berikut ini adalah langkah – langkah percobaan :

1. Penelitian dilakukan pada jam 08.00 – 15.00

2. Meletakkan pemanas air ditempat yang telah ditentukan

3. Melakukan pengukuran terhadap nilai – nilai berikut setiap satu jam sekali.

a. Intensitas radiasi matahari, I

b. Transmitansi kaca, τ

c. Temperatur plat titik pertama, Tp1

d. Temperatur plat titik kedua, Tp2


e. Temperatur palot titik ketiga, Tp3

f. Temperatur lingkungan sekitar, Tf1

g. Temperatur fluida masuk kolektor, Tfo

h. Temperatur fluida keluar kolektor

You might also like