Sebenarnya pengetahuan tentang anak dan pemuda sudah lama
dikenal. Pada zama Romawi dan Yunani sudah ada para ahli yang memperhatikan pendidikan anak dan pemuda, walaupun pada zaman itu masih belum dipandang sebagai bentuk manusia yang tersendiri. Selama berabad-abad, psikologi hanya merupakan hasil intropeksi dan bagian dari filsafat. Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato mendirikan sekolah filsafat yang bernama akademi. Plato berpendapat jiwa manusia terbagi atas jiwa badaniah dan jiwa rohaniah. Jika Plato mengatakan hanya manusia yang memiliki jiwa, Aristoteles berpendapat bahwa semua makhluk hidup mempunyai jiwa termasuk manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Pada zaman J.A Comenius (1592-1671), para pendidik sudah mulai memperhatikan sifat-sifat khas yang dimiliki setiap anak. J.A Comenius mengatakan bahwa anak tidak boleh dianggap sebagai orang dewasa yang bertubuh kecil. J.A Comenius, menganjurkanagar pengajaran dapat menarik perhatian anak.
2. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN PSIKOLOGI
Bila kita perhatikan, di dalam kehidupan sehari-hari kita sering
menyaksikan adanya orang yang tidak mau ketinggalan menonton pertandingan sepakbola, adanya pelajar yang tekun memikirkan cara-cara untuk memecahkan masalah mateatika, dll. Menonton, berpikir, marah- marah, semuanya dinamakan perbuatan atau tingkah laku. Psikologi berasal dari kata psyche dan logos ; masing-masing mempunyai arti ”jiwa” dan ”ilmu”. Psikologi adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas tentang perbuatan dan tingkah laku manusia. Kelompok pengetahuan psikologi terdiri atas psikologi umum, psikologi pendidikan, psikologi belajar, psikologi dalam, psikologi perkembangan dan kesehatan mental. Psikologi masih dapat dibagi-bagi lagi, misalnya, psikologi anak, psikologi remaja, psikologi dewasa. Dalam usaha memahami psikologi perkembangan, ada baiknya kita ketahui apa yang dimaksud dengan perkembangan. Dalam psikologi perkembangan ini membahas tentang perkembangan rohani sejak manusia lahir samapi ia menjadi dewasa. Dalam perjalanan hidupnya menjadi dewasa, perkembangan rohani itu tidak lepas dari pengaruh keturunan dan pengaruh dunia lingkungan empat seseorang hidup dan dibesarkan. 3. PROSES PERKEMBANGAN
Prof. Arthur T. Jersild dalam bukunya, child psychology, 1962,
mengemukakan tentang masa mengandung dan masa kelahiran a. Masa Mengandung Pada masa ini, dimana proses perkembangan dimulai ketika sel sperma bertemu dengan sel ovum, sejak masa itu, di dalam perut ibu, sudah mengalami perkembangan mulai dari sel sperma menjadi sesosok manusia utuh yang bernama bayi. b. Masa Kelahiran Bayi yang baru lahir merupakan makhluk kecil yang tidak berdaya, dimana kelangsungan hidupnyaberada di tangan orang lain, berupa kasih sayang dan pertolongan orang. Untuk kelangsunga hidup itu alam membekali dua kepandaian yaitu insting mengisap dan menangis. Dan pada masa ini, merupakan masa awal dari perkembangan baik fisik ataupun psikologi. Lester D. Crow dalam bukunya human development and learning, 1956, mengemukakan adanya tiga proses dalam perkembangan yaitu childhood, maturity, dan adulthood. Yang dimaksud dengan childhood adalah masa-masa yang mencakup masa kandungan, masakelahiran, masa bayi, masa kanak-kanak, dan masa anak sekolah. Maturity adalah suatu proses perkembangan ketika seseorang mengalami kematangan sebelum ia memasuki masa kedewasaan. Pad masa inilah dimana seseorang di sebut remaja. Masa yang paling rentan bagi kejiwaan remaja tersebut. Adultthood adalah masa memasuki kedewasaan. Karena masa itu mencakup waktu yang lama sekali maka dapat dibagi menjadi tiga, yaitu masa awal kedewasaan, masa pertengahan kedewasaan, dan masa akhir kedewasaan. Ketika manusia mencapai usia dua puluhan tahun, kondisi tubuhnya pertumbuhan yang sempurna di mana otot- otot berada pada puncak kekuatannya, demikian pula kekuatan otak melebihi kepandaian dari orang yang lebih tua. Pada masa ini, semua hal yang ada pada manusia itu, sudah mencapai hal yang sempurna, daik perkembangan fisik mereka ataupun perkembangan psikis mereka.