Professional Documents
Culture Documents
13. Harper: pergantian (perubahan) yang signifikan tentang struktur sosial dalam
kurun waktu tertentu.
Perubahan di dalam struktur menurut Harper, mengandung beberapa tipe
perubahan struktur sosial, yaitu:
1. Perubahan dalam personil, yang berhubungan dengan perubahan-perubahan
peran dan individu-individu baru dalam sejarah kehidupan manusia yang
berkaitan dengan keberadaan struktur.
2. Perubahan dalam cara bagian-bagian dari struktur berhubungan.
3. Perubahan dalam fungsi-fungsi struktur, berkaitan dengan apa yang dilakukan
masyarakat dan bagaimana masyarakat tersebut melakukannya.
4. Perubahan dalam hubungan struktur yang berbeda.
5. Kemunculan struktur baru, yang merupakan peristiwa munculnya struktur baru
untuk menggantikan struktur sebelumnya.
Menurut Himes dan Moore (dalam Soelaiman, 1998), perubahan sosial
mempunyai tiga dimensi, yaitu: dimensi struktural, kultural dan interaksional.
1. Dimensi Struktural mengacu pada perubahan-perubahan dalam bentuk
struktural masyarakat, menyangkut perubahan dalam peranan, munculnya
peranan baru, perubahan dalam struktur kelas sosial dan perubahan dalam
lembaga sosial. Perubahan tersebut meliputi:
a. Bertambah dan berkurangnya kadar peranan.
b. Menyangkut aspek perilaku dan kekuasaan.
c. Adanya peningkatan atau penurunan sejumlah peranan atau pengkategorian
peranan.
d. Terjadinya pergeseran dari wadah atau kategori peranan.
e. Terjadinya modifikasi saluran komunikasi di antara peranan-peranan atau
kategori peranan.
f. Terjadinya perubahan dari sejumlah tipe dan daya guna fungsi sebagai
akibat dari struktur.
2. Dimensi kultural mengacu pada perubahan kebudayaan dalam masyarakat.
Perubahan ini meliputi:
a. Inovasi kebudayaan.
b. Difusi.
c. Integrasi
3. Dimensi interaksional mengacu pada adanya perubahan hubungan sosial
dalam masyarakat. Meliputi:
a. Perubahan dalam frekuensi.
b. Perubahan dalam jarak sosial.
c. Perubahan perantara.
d. Perubahan dari aturan atau pola-pola.
e. Perubahan dalam bentuk interaksi.
P a g e |4
b. Penemuan-penemuan baru.
c. Pertentangan atau konflik.
d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi.
2. Faktor yang berasal dari luar :
a. Lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia.
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Selain faktor di atas, juga dapat dijelaskan mengenai faktor yang mendorong
(mempercepat) dan faktor yang menghambat proses perubahan sosial.
1. Faktor yang mempercepat proses perubahan sosial
a. Kontak dengan budaya lain.
b. Sistem pendidikan formal yang maju.
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju.
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
e. Sistem stratifikasi masyarakat yang terbuka.
f. Penduduk yang heterogen.
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
h. Orientasi masa depan.
i. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki
hidupnya.
2. Faktor yang menghambat proses perubahan sosial
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau
versted interest.
e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup.
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
h. Adat atau kebiasaan.
i. Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.
Faktor pendorong perubahan sosial juga dapat dibedakan menjadi tiga
aspek, yaitu: faktor sosial, psikologis dan budaya. Faktor dorongan sosial berkaitan
dengan aspek organisasi sosial, seperti keluarga, kelompok-kelompok sosial
tertentu, organisasi kemsyarakatan dan sebagainya, yang menjadi faktor pendorong
terhadap terjadinya perubahan sosial. Faktor psikologis pada dasarnya berkaitan
dengan keberadaan individu-individu dalam menjalankan perannya di masyarakat.
Individu kreatif dan individu bermotivasi merupakan salah satu agen perubahan di
masyarakat. Faktor budaya setempat juga sangat mempengaruhi kelancaran proses
perubahan sosial yang terjadi. Dukungan budaya atas penerimaan sesuatu yang
P a g e |8
baru akan mempermudah terjadinya proses perubahan sosial. Akan tetapi, faktor
budaya dapat pula menjadi faktor penghambat bagi kelancaran proses perubahan
sosial.
Beberapa unsur dalam masyarakat juga dapat menjadi penghambat proses
perubahan sosial, baik dari aspek sosial, psikologis budaya ekonomi maupun politik.
Faktor sosial di antaranya adalah stratifikasi sosial yang kaku, ketimpangan sosial
yang terjadi, fragmentasi komunitas, kepentingan kelompok serta beberapa
benturan kebudayaan. Dari aspek psikologis, suatu inovasi baru tidak demikian
mudah dapat diterima oleh suatu masyarakat apabila masyarakat yang
bersangkutan pernah mengalami hal yang buruk yang disebabkan suatu inovasi
baru. Strategi perubahan perilaku dengan cara pemaksaan sering kali menjadi
efektif. Tentu saja strategi ini perlu didukung oleh strategi yang lain, seperti strategi
persuasif. Berkaitan dengan faktor budaya, suatu perubahan bisa mendapat
rintangan dari masyarakat oleh karena perubahan tersebut dinilai akan
mengganggu tatanan sosial yang telah mapan. Atau, perubahan tersebut dinilai
bertentangan dengan nilai fundamental yang telah lama dianut masyarakat
setempat. Di bidang ekonomi misalnya, program IOE dapat membantu
pertumbuhan industri dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di
dunia ketiga. Namun di lain pihak, akumulasi modal sulit direalisasikan, kekuatan
perekonomian tidak mandiri dan rapuh, bahkan melahirkan kemiskinan dan
penderitaan yang lebih parah. Dalam bidang politik, masih terdapat korelasi yang
kuat antara pembangunan demokrasi politik dengan keberhasilan pembangunan
ekonomi seperti kemakmuran, industrialisasi, urbanisasi dan pendidikan.
Pandangan politik yang berbeda memungkinkan proses perubahan di masyarakat,
terutama akses masyarakat lapisan bawah terhadap berbagai sumber daya.
Masyarakat lapisan bawah cenderung inferior, masyarakat menengah cenderung
tidak mandiri serta masyarakat lapisan atas kurang berpihak pada rakyat kecil.