You are on page 1of 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
Tugas pokok guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik. Dalam pelaksanaan tugas
di atas guru perlu dibimbing dan dilatih oleh supervisor/pengawas sekolah melalui kegiatan
supervisi akademik dan pelatihan profesional guru. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah dinyatakan ada
enam dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah, yaitu dimensi kompetensi kepribadian,
supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan,
dan dimensi kompetensi sosial.

Untuk mewujudkan keenam kompetensi tersebut telah dilakukan diklat penguatan


kompetensi pengawas sekolah khususnya kompetensi supervisi akademik melalui kegiatan
pelatihan bagi pengawas sekolah. Penyelenggaraan pelatihan untuk penguatan kompetensi
pengawas sekolah/madrasah dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPMP di mana struktur
programnya berurutan in service learning 1 – on service learning - in service learning 2. On-
Service Learning, yaitu kegiatan implementasi Rencana Kepengawasan Akademik hasil in-
service learning tahap 1 pada sekolah binaan. Kegiatan dilakukan melalui pembimbingan guru
dalam mewujudkan pembelajaran model PAIKEM, penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan teknik-teknis supervisi akademik yang tepat.

Setelah mendapatkan bekal penguatan kepengawasan saat in service learning 1, maka


penulis melakukan kegiatan on service learning/on the job learning selama satu bulan yang
untuk memenuhi tugas-tugas tersebut maka laporan ini dibuat, meskipun sebenarnya dalam
keadaan sehari-hari kegiatan tersebut merupakan salah satu tupoksi pengawas.

B. Tujuan
Tujuan On The Job Learning yaitu:
1. Memberikan kesempatan bagi pengawas untuk mempraktekkan pengetahuan dan
keterampilan supervisi manajerial, supervisi akademik dan pembimbingan PTK
yang telah dituangkan dalam action plan.
2. Memberikan kesempatan kepada pengawas untuk mendapatkan pengalaman dan
pembelajaran melalui praktik supervisi akademik dengan paradigma, pendekatan
dan teknik-teknik yang telah diperolehnya.

C. Ruang Lingkup Rencana Kepengawasan Akademik (Action Plan)


Ruang lingkup Rencana Kepengawasan akademik meliputi:
1. Pembimbingan supervisi manajerial yang diwujudkan dalam pembimbingan dalam
mengisi instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) sebagai titik tolak bimbingan
manajerial selanjutnya.
2. Pembimbingan supervisi akademis yang difokuskan pada pembimbingan penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berpendekatan kontekstual sebagai bagian dari
pembelajaran PAIKEM.
3. Pembimbingan profesi guru yang ditekankan pada pembimbingan Penelitian Tindakan
Kelas untuk peningkatan dan perbaikan prestasi siswa.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan on the job learning dilaksanakan dengan waktu dan jadwal sebagai berikut :

YANG MATERI
NO WAKTU TEMPAT RESPON KET
DIBIMBING BIMBINGAN
1. 23/9/2010 Sekolah Kepala EDS dan 1. Kepala Sekolah mampu
s/d binaan Sekolah Instrumen mengisi EDS;
30/9/2010 Supervisi 2. Kepala Sekolah
SI, SKL, memahami isi EDS,
Standar 3. Kepala Sekolah mampu
Proses, menggunakan hasil EDS
Pengelolaa sebagai sarana
n dan pendukung pembuatan
Penilaian. RPS.
2. 23/9/2010 Sekolah Guru Supervisi 1. Guru mampu
s/d binaan Akademik menggunakan RPP
18/10/201 sebagai panduan dalam
0 melaksanakan PBM;
2. Guru mampu
menciptakan PAIKEM
saat melaksanakan PBM
YANG MATERI
NO WAKTU TEMPAT RESPON KET
DIBIMBING BIMBINGAN
3. Guru mampu
menciptakan inovasi
pembelajaran di kelas;
4. Guru selalu termotivasi
untuk menjadi seorang
guru profesional di kelas.
3. 23/9/2010 Sekolah Guru Proposal 1. Guru mampu menyusun
s/d binaan PTK proposal PTK;
18/10/201 2. Guru mampu memahami
0 fungsi PTK dalam
menyempurnakan tupoksi
seorang guru;
3. Guru semakin kreatif di
kelas.

Tempat pembimbingan adalah:


SMK IPT Karang Panas, SMK N 2 dan SMK 9.
BAB II

PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

A. Permasalahan Kepengawasan Akademik di Lapangan


1. Kemampuan Guru dalam Pembelajaran PAIKEM
Dari kunjungan supervisi awal pada kunjungan kelas nampak bahwa guru
belum sepenuhnya memanfaatkan alat bantu dan sumber belajar yang beragam, dari
penelusuran RPP yang dibuat memang tidak ada rencana guru memanfaatkan sumber-
sumber belajar yang beragam. Guru juga kurang mengeksplorasi siswa untuk
mengembangkan keterampilan dalam spektrum luas, siswa kurang terlatih untuk
menyimpulkan konsep belajar berdasarkan data yang diperoleh selama proses
pembelajaran. Apabila dilaksanakan penemuan konsep (inquiry) maka kelemahan
utama guru ada pada pengelolaan waktu di samping anggapan guru bahwa metode
eksperimen/coba-coba terlalu menyita waktu. Kegiatan memfasilitasi belajar seperti ini
tidak terungkap dalam RPP yang dibuat guru.
Keterampilan guru dalam mengaitkan konsep yang akan dipelajari dengan
konsep lama yang sudah dipelajari yang merupakan kemampuan prasyarat maupun
kaitan dengan kehidupan sehari-hari sudah disadari guru secara umum, namun
perwujudan keterampilan tersebut pada pembelajaran tidak fokus, konsep menjadi bias.
Keadaan ini rupanya disebabkan oleh perencanaan pembelajaran guru pada RPP pada
langkah-langkah pembelajaran sangatlah kurang spesifik, redaksi operasional
kontekstual kurang mendapat perhatian guru saat menyusun RPP.
Dari pengamatan muncul fakta bahwa guru sudah secara sadar membawakan
pembelajarannya menjadi interaktif, tanya jawab multi arah sudah dikembangkan meski
terkadang pengaturan tempat duduk siswa tidak dikondisikan dari awal (di sini guru
merasa kekurangan waktu untuk mengatur tempat duduk, apalagi di SMK cenderung
menerapkan kelas berjalan. Hasil karya siswa sudah dihargai dengan dipajang di
ruangan khusus. Temuan lain ialah hasil ulangan siswa belum diberi umpan balik selain
nilai perolehan dan tindak lanjut penilaian yaitu remidiasi dan pengayaan belum
direncanakan dengan matang di RPP.
2. Kemampuan Guru dalam Melaksanakan PTK.
Investigasi lapangan menunjukkan fakta bahwa sebenarnya para guru sangat
tertarik dengan kegiatan PTK, namun kendala yang dihadapi ialah bahwa guru terlalu
sibuk dengan masalah pembelajaran yang dihadapi hingga merasa tidak mempunyai
waktu luang untuk mengendapkan, merenung dan mengambil pelajaran dari
permasalahan yang ia hadapi sendiri. Ini terbukti bahwa ketika ditanya apa mereka
punya masalah dengan kegiatan belajar mereka sendiri? Mereka menjawab: punya!
Namun mereka tidak yakin atau tidak merasa mampu bahwa masalah tersebut dapat
ditindak lanjuti dengan kegiatan PTK, meski mereka ingin sekali mempunyai
kemampuan meneliti.
Dari penelusuran lebih jauh, mereka merasa bahwa ilmu menulis karya ilmiah
dari Perguruan Tinggi almamaternya tidak begitu memadai, pengalaman mengajar justru
mengaburkan dan membuat mereka melupakan ilmu menulis karya ilmiah tersebut.
Keterbatasan mereka membaca karya tulis ilmiah juga memperparah kondisi ini. Dalam
benak kebanyakan mereka adalah bahwa mereka akan menulis jika terpaksa dan
pragmatisme akan dipakai yaitu dengan mengadaptasi PTK orang lain, bolehlah diganti
menurut kondisi kelas mereka. Hal ini membuat penulis menarik kesimpulan bahwa
mereka kesulitan menuangkan masalah mereka sendiri dalam bahasa ilmiah, mereka
juga kesulitan mencari rujukan yang diperlukan untuk masalah yang mereka coba tulis.
Mereka juga kesulitan membedakan, menghubungkan dan mengukur indicator variable
atas masalah yang mereka teliti.
Beberapa guru yang beruntung telah mendapat kemampuan menulis PTK
melalui program pengabdian masyarakat dari Perguruan Tinggi, namun jumlah mereka
sangat sedikit, disampinmg mereka tidak difasilitasi untuk diseminasi kepada rekan
sejawat. Namun hal ini cukup menjadi motivasi bagi rekan guru lain untuk meminati
PTK. Hal lain yang menjadi temuan ialah kendurnya minat PTK pada guru yang akan
memasuki/menjelang masa pensiun, mereka menganggap bahwa kegiatan PTK tidak
mengubah apapun.

B. Pembinaan, Bimbingan dan Pelatihan yang Dilakukan


1. Penerapan Teknik-teknik Supervisi
Langkah awal penulis dalam melakukan supervisi adalah dengan melakukan
pertemuan dengan Kepala Sekolah untuk melakukan sosialisasi terhadap kegiatan
Evaluasi Diri Sekolah dan program tindak lanjut. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan
penilaian pengawas yaitu pengisian instrument Supervisi Akademik yang meliputi
Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Pengelolaan dan
Standar Penilaian. Pada langkah ini juga dilakukan pengamatan pra pertemuan terhadap
kondisi pembelajaran umum dengan mengobservasi suasana umum pembelajaran, yaitu
keliling ruang-ruang kelas sembari melakukan Tanya jawab kecil dengan guru yang
dijumpai.
Berdasarkan hasil EDS maka dilakukan kunjungan kelas untuk melihat
kejadian-kejadian yang ada difokuskan pada proses pelaksanaann pembelajaran di
kelas misalnya:
1. Apakah guru secara konsisten mendominasi kelas sepanjang waktu?
2. Apakah ia melibatkan kelas dalam proses?
3. Seberapa banyak ia menggunakan papan tulis?
4. Apakah metodenya efektif?
5. Apakah tayangan dalam alat bantu audio visual dan alat bantu pembelajaran
lainnya relevan dengan materi ajar?
6. Seberapa banyak pembelajaran nyata terjadi di dalam kelas?
Dari hasil pengamatan tadi pengawas melakukan analisis hasil pengamatan
dengan membandingkan antara hasil pengamatan (instrument) dengan administrasi
pembelajaran yang dimiliki/portofolio mulai dari silabus RPP daftar nilai, instrument
penilaian diri dan sebagainya, hasil analisis dan penilaian instrumen ditunjukkan pada
guru yang seterusnya ditindak lanjuti dengan pertemuan individual. Dari pertemuan
individual inilah umpan balik pengawas dan dukungan guru diharapkan dapat
memperbaiki kinerja guru dalam pembelajaran.

2. Pelatihan Pembelajaran PAIKEM


Pengamatan terhadap dokumen administrasi guru dan pelaksanaan pembelajaran
di kelas menunjukkan bahwa pendekatan PAIKEM sangat diperlukan agar pembelajaran
lebih bermakna. Dari berbagai varian PAIKEM maka dipilih pendekatan kontekstual
yang akan dikembangkan karena lebih cocok bagi kondisi SMK. Langkah langkahnya
direncanakan sebagai berikut:
a. Melakukan pertemuan klasikal guru untuk mengingatkan kembali pendekatan
CTL pada pembelajaran matematika, disamping karena amanat yang tertulis
dalam Standar Isi, juga karena hasil supervise akademis menunjukkan bahwa
guru memerlukan penguatan kemampuan pembelajaran berpendekatan CTL.
b. Membimbing guru melakukan analisis konteks, analisis kebutuhan media dan
sumber belajar.
c. Membimbing guru untuk menyusun RPP yang berpendekatan kontekstual.
d. Melakukan pengamatan dan penilaian proses pembelajaran berpendekatan CTL.
e. Membimbing guru untuk melakukan refleksi proses pembelajaran yang
dilakukan.

3. Pembimbingan PTK untuk Peningkatan Pembelajaran


Pembimbingan PTK dilakukan dengan melakukan pertemuan klasikal guru
Matematika yang materinya antara lain:
1) Cara membuat/menyusun judul PTK.
2) Alasan pemilihan judul/latar belakang
3) Permasalahan
4) Cara penyelesaian masalah
5) Tujuan penelitian
6) Manfaat penelitian
7) Landasan teori, kerangka berfikir dan hipotesis
8) Metodologi penelitian
9) Daftar pustaka
Setelah bimbingan klasikal guru guru diminta membuat rambu-rambu penulisan
PTK. Dari hasil dan diskusi antar mereka maka mereka diberi waktu sem inggu untuk
menyelesaikan pembuatan proposal PTK yang meliputi bab 1, bab 2, bab 3 dan daftar
pustaka.

BAB III
HASIL HASIL PEMBINAAN, BIMBINGAN DAN PELATIHAN

A. Hasil hasil Penerapan Teknik-teknik Supervisi Akademik.


Hasil penerapan teknik supervisi akademik yang dilakukan dengan fokus pengisian
instrumen EDS memberi dampak kesadaran pada Kepala Sekolah dan tim pengembang
bahwa pengisian EDS dengan fakta yang benar dapat menjadi panduan Stake Holder
sekolah untuk mengembangkan rencana kerja sekolah dengan realistis, sebab instrument
EDS memungkinkan kita untuk melihat kelemahan dan kekuatan berdasarkan data yang
sesuai dengan fakta.
Hasil EDS di SMK IPT Karang Panas menunjukkan bahwa seluruh komponen Standar
Nasional Pendidikan sudah terpenuhi, modus pencapaian adalah 4, hal ini menunjukkan
bahwa SMK IPT Karang Panas sudah memenuhi Standar Internasional. Namun pada
investigasi yang lebih mendalam pelaksanaan proses pembelajaran berpendekatan
kontekstual masih perlu ditingkatkan. Hal lain yang dirasa perlu ditingkatkan adalah
intensifikasi supervise/monitoring oleh Kepala Sekolah, intensifikasi pengendalian presensi
kehadiran guru, staf sekolah dan siswa.
SMK IPT Karang Panas juga merasa perlu meningkatkan kualitas pemberdayaan
sumber belajar dan sarana prasarana belajar. Prestasi-prestasi siswa baik prestasi
akademik maupun non akademik perlu ditingkatkan demikian juga prestasi guru.

B. Hasil-hasil Pelatihan Pembelajaran PAIKEM


Pelatihan PAIKEM difokuskan pada pembelajaran CTL memberikan hasil –
berdasarkan masalah yang mengemuka– bahwa perbaikan pembelajaran harus dimulai dari
penyusunan RPP yang bernuansa CTL, masalah kemampuan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran bermula dari pengembangan rencana yang tidak spesifik, karenanya
guru-guru harus dapat menyusun RPP yang spesifikasi CTLnya nampak baik tersirat
maupun tersirat. Pelaksanaan CTL harus dimulai dengan kegiatan yang menyengajakan
kontekstual pada perencanannya.
Penulisan RPP pada umumnya sudah memperhatikan aspek proses pembelajaran yakni
Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi. Ketiga rambu-rambu ini sebenarnya sudah menjadi
syarat cukup bagi keberlangsungan CTL. Student oriented harus dinampakkan pada redaksi
kegiatan awal, inti dan penutup. Pada beberapa guru, penulisan kegiatan tetap masih
berorientasi pada kegiatan guru, yang mestinya sudah harus berorientasi pada kegiatan
siswa. Kesulitan lain pada penulisan RPP ialah scenario Eksplorasi, Elaborasi dan
Konfirmasi (EEK) tidak mudah diurutkan, beberapa materi terjadi siklus EEK berulang
tidak sempurna. Disamping penggunaan media dan sumber belajar yang beragam juga
penting dituangkan dalam RPP.
Guru mulai menyadari bahwa analisis konteks pada CTL adalah roh dari pembelajaran
CTL. Peta konsep antar KD dan kaitan dengan kehidupan keseharian perlu di wujudkan
dalam analisis. Keterampilan ini tidak mungkin dikuasai dengan bekerja individual, guru
harus mempunyai sarana sharing antar teman sejawat. Kesadaran ini muncul dengan
sendirinya pada pembimbingan kelompok setelah mereka melakukan sharing atas
pengalaman pembelajaran yang terevaluasi.

C. Hasil-hasil Pembimbingan PTK untuk Peningkatan Pembelajaran


Hasil-hasil pembimbingan PTK pada guru matematika SMK 2 dan SMK 9 telah
menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Motivasi penulisan
meningkat, namun hasil LKPS 14 tidak selalu menghasilkan proposal PTK yang utuh.
Kelemahan penulisan pada latar belakang masalah ialah terputusnya benang merah antara
masalah/kondisi saat ini yang akan diubah dengan perlakuan/cara yang akan dicobakan.
Bahwa tidak semua masalah penelitian yang menarik bagi kita dapat diangkat menjadi
PTK telah disadari guru dalam pembimbingan, rujukan yang mendukung sangatlah
penting kita punyai, hasil lain dari pembimbingan ialah keterampilan membaca tulisan
ilmiah dari para guru meningkat.
Ketrampilan menuangkan ide sangat rendah, ini terlihat dari aliran paragraph ke
paragraf berikutnya terasa meloncat-loncat. Pembimbing kadangkala merasa sulit
memberi komentar dan mengoreksi alur pemikiran ini, namun kebanyakan mereka
akhirnya memahami dan dapat menerima saran pembimbing. Perumusan masalah kadang
kala tidak konsisten dengan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, namun dengan
pertanyaan- pertanyaan pancingan akhirnya mereka menyadari kekurangan dan berusaha
menyempurnakan tulisannya.
Pemahaman guru bahwa siklus dalam PTK harus melalui 4 siklus menjadi hilang
karena perlakuan tiap siklus berbeda bergantung refleksi yang dilakukan. Hasil lain ialah
adanya pemikiran bahwa lesson study dan PTK kelihatan dalam aktifitas sama tapi
substansinya berbeda. Namun keduanya diperlukan untuk menunjang profesi guru.
BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Kesimpulan
Kegiatan On The Job Learning yang merupakan praktek kerja tupoksi kepengawasan
sangat efektif baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis merasa mendapat
tambahan pengetahuan tentang regulasi kepengawasan dan menjadi lebih menghayati apa yang
harus dikerjakan, mengapa penting dikerjakan, apa kaitan dengan tugas-tugas kependidikan
satu dan lainnya, bagaimana cara mengerjakan, untuk apa dan apa saja prosedur yang harus
dilakukan.
Hal lainnya sebagai akibat tidak langsung ialah bahwa dengan pengisian dan pengolahan
EDS sangat membantu Kepala Sekolah dalam menilai dan merencanakan secara realistis
kondisi sekolah masing-masing. Ini dirasa sangat membantu Kepala Sekolah dalam
perencanaan profil sekolah ke depan. Kepala Sekolah dapat mengetahui dan melihat sekolah
melalui delapan standar pendidikan yang menjadi regulasi pemerintah.
Di samping itu guru merasa jalinan kerja pengawas dalam pembimbingan Pembelajaran
dan PTK dirasa sangat menyentuh akar masalah. Pembimbingan ini sangatlah operasional dan
tidak ada peluanbg bagi kalimat yang menggantung. Hubungan Guru dan Pengawas terasa
sangat cair meski formalitas tetap terjaga.
Dari ketiga paragraph tadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan On the job Learning ini
sangatlah meningkatkan kinerja Pengawas, Kepala sekolah dan Guru. Pada gilirannya semoga
dapat meningkatkan prestasi siswa.

B. Rekomendasi
Mengingat hasil-hasil diatas maka penulis sebagai peserta On the job Learning
merekomendasikan agar Diklat-diklat semacam ini dipertajam, agar kendala apa yang terjadi di
lapangan dapat dipecahkan bersama. Di samping itu perlu dibentuk jaringan kerja
Kepengawasan menurut tiap jenjang dan kelompok. Organisasi APSI perlu diberdayakan,
Kinerja Kepengawasan dipetakan oleh PMPTK agar reward and punishment diterapkan.
Prinsip meritokratis diterapkan agar kesejahteraan pengawas berbanding dengan prestasinya.
Rekomendasi lain ialah perlunya juklak agar PTK guru sebagai hasil pembimbingan
Pengawas berhasil guna diakui angka kreditnya. Ini hanya mungkin bila Karya ilmiah mereka
mendapat pengesahan, otoritas ilmiah para pembimbing jelas, prosedur kepengurusan jelas,
informasi atas apa yang harus dilakukan dengan karya ilmiah mereka jelas dan tidak ribet. Itu
saja.
FORMAT PENILAIAN PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN
No. Uraian S KS TS

Format silabus

1. Format silabus dengan urutan: Identitas mata pelajaran, Standar


kompetensi, Kompetensi dasar, Tujuan pembelajaran, Materi ajar,
Alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan pembelajaran,
Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian hasil belajar, Sumber
belajar.

Isi Silabus

2. Keterkaitan antara KD dan SK

3. Keterkaitan antara materi pokok dan KD

4. Keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dengan KD

5. Keterkaitan antara indikator pencapaian dengan KD

6. Keterkaitan antara penilaian dengan KD

7. Keterkaitan antara alokasi waktu dengan pencapaian KD dan


beban belajar

8. Keterkaitan antara sumber belajar dengan materi pembelajaran

Format RPP

9. Format RPP dengan urutan: Standar kompetensi, Kompetensi


dasar, Tujuan pembelajaran, Materi ajar, Alokasi waktu, Metode
pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Indikator pencapaian
kompetensi, Penilaian hasil belajar, Sumber belajar.

Isi RPP

10. Keterkaitan antara KD dan SK

11. Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan KD

12. Keterkaitan antara materi ajar dengan indikator pencapaian


kompetensi

13. Keterkaitan antara alokasi waktu dengan pencapaian KD dan


beban belajar

14. Keterkaitan antara metode pembelajaran dengan KD

15. Keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dengan KD

16. Keterkaitan antara indikator pencapaian KD dengan KD

17. Keterkaitan antara instrumen penilaian dengan indikator


pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian

18. Keterkaitan antara sumber belajar dengan SK/KD dan indikator


penncapaian kompetensi

19. RPP dibuat dengan jabaran dari silabus.

Keterangan:

S : Sesuai

KS : Kurang Sesuai

TS : Tidak Sesuai

LEMBAR PENILAIAN

Petunjuk
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada
kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.

1 = sangat tidak baik

2 = tidak baik

3 = kurang baik

4 = baik
5 = sangat baik

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 45

2. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 3 45

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pelajaran

3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4 5

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 1 2 3 4 5

5. Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki


1 2 3 4 5
belajar

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4 5

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan)


1 2 3 4 5
yang akan dicapai

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 3 4 5

9. Menguasai kelas 1 2 3 4 5

10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 3 4 5

11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya


1 2 3 4 5
kebiasaan positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang


1 2 3 4 5
direncanakan

C. Pemanfaatan sumber belajar /media pembelajaran

13. Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 3 4 5

14. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4 5


NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 3 4 5

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 5

17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 3 4 5

18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar 1 2 3 4 5

E. Penilaian proses dan hasil belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4 5

20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) 1 2 3 4 5

F. Penggunaan bahasa

21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar 1 2 3 4 5

22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4 5

III PENUTUP

23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan


1 2 3 4 5
siswa

24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau


1 2 3 4 5
kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

Total Skor

Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan
kondisi peserta yang sebenarnya, dan apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya
tidak benar, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.

........................, .................
Penilai, Penilai,

(....................................) (....................................)
NIP/NIK NIP/NIK
LAPORAN
PELAKSANAAN KEGIATAN ON THE JOB LEARNING
DIKLAT SUPERVISI AKADEMIK / DIKLAT PENGUATAN
KEMAMPUAN PENGAWAS SEKOLAH

Oleh:

Ahmad Abdul Syakur

Pengawas SMK Kota Semarang


KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ON THE JOB LEARNING
DIKLAT PENGUATAN KEMAMPUAN PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2010
KOTA SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH

Mengetahui
Kepala Sub Bagian Keuangan Penulis Laporan,
PPPPTK Matematika,

Hari Suryanto, S.IP. Drs. Ahmad Abdul Syakur


NIP. 19660717 198602 1 001 NIP. 196508011988031015
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya pada Allah SWT yang atas rahmatNya penyusun akhirnya dapat
menyelesaikan Laporan yang dalam proses penyusunannya melibatkan banyak energi dan
banyak pihat terkait yang juga ikut bersusah payah melayani dan dilayani penyusun demi
peningkatan profesi kependidikan. Karenanya banyak terima kasih terucap kepada:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk mengikuti Pelatihan Penguatan Pengawas Tahun 2010;
2. Pimpinan dan staf PPPPTK Matematika Yogyakarta selaku Pelaksana Kegiatan yang
telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Penguatan Pengawas Tahun
2010;
3. Kepala SMK IPT Karang Panas sebagai model dalam Pengisian Evaluasi Diri Sekolah
(EDS) dan Supervisi Manajerial;
4. Para Guru sekolah Binaan sebagai model dalam PAIKEM, Pembuatan PTK serta
Pelaksanaan Supervisi Akademis;.
5. Semua pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu yang membantu dalam
penyelesaian laporan ini.
Kritik dan saran sangatlah kami harapkan dari pembaca sehubungan dengan banyaknya
kekurangan pada Laporan ini, meski penyusun masih tetap yakin meski sedikit, ada juga
manfaatnya bagi kita sekalian, amin.

Semarang, 18 Oktober 2010

Ahmad Abdul Syakur


DAFTAR ISI

JUDUL .....................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Rasional..........................................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................
C. Ruang Lingkup Rencana Kepengawasan Akademik (Action Plan)...............
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.....................................................................
BAB II PELAKSANAAN PELATIHAN...............................................................

A. Permasalahan Kepengawasan Akademik Di Lapangan.................................


1. Kemampuan Guru dalam Pembelajaran PAIKEM..................................
2. Kemampuan Guru dalam Melaksanakan PTK.........................................
B. Pembinaan, Bimbingan Dan Pelatihan Yang Dilakukan...............................
1. Penerapan Teknik – Teknik Supervisi Akademik....................................
2. Pelatihan Pembelajaran PAIKEM
3. Pembimbingan PTK untuk Peningkatan Pembelajaran..........................
BAB III HASIL – HASIL PEMBINAAN, BIMBINGAN DAN PELATIHAN .

A. Hasil – Hasil Penerapan Teknik – Teknik Supervisi Akademik....................


B. Hasil – Hasil Pelatihan Pembelajaran PAIKEM............................................
C. Hasil – Hasil Permbimbingan PTK untuk Peningkatan Pembelajaran..........
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Rekomendasi..................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

1. Biodata Peserta Pelatihan


2. Jadwal Kegiatan On the Job Learning
3. Rencana Kepengawasan Akademik/Action Plan.
4. Rekaman Pelaksanaan Supervisi Akademik .
5. Materi / Slide Pelatihan Pembelajaran PAIKEM (CTL)
6. Materi / Slide Pelatihan PTK.
7. Catatan Pembimbingan PTK.
8. Proposal PTK yang disusun oleh guru yang dibimbingnya.
9. Surat Keterangan Pelaksanaan Kegiatan On The Job Learning dari Guru / Kepala Sekolah
Binaan.
10. Materi Presentasi dalam Kegiatan in The Job Learning Tahap II

You might also like