You are on page 1of 3

 Muhamad Ainur Rahman/X TKJ 5/12

 Muhammad Andri/X TKJ 5/15

Hard disk
1. Fungsi : Media penyimpanan permanen
2. Cara Kerja Harddisk:
 Langkah Pertama
Dilakukan pengaksesan terhadap harddisk untuk melihat dan menentukan di lokasi
sebelah mana informasi yang dibutuhkan ada di dalam ruang harddisk. Pada proses ini,
aplikasi yang kita jalankan, Sistem operasi, sistem BIOS, dan juga driver-driver khusus
(tergantung pada aplikasi yang kita jalankan) bekerja bersama-sama, untuk menentukan
bagian mana dari harddisk yang harus dibaca.
 Langkah Kedua
Harddisk akan bekerja dan memberikan informasi di mana data/informasi yang
dibutuhkan tersedia, sampai kemudian menyatakan, “Informasi yang ada di track sekian
sektor sekianlah yang kita butuhkan. pola penyajian informasi yang diberikan oleh
harddisk sendiri biasanya mengikuti pola geometris. Yang dimaksud dengan pola
geometris di sini adalah sebuah pola penyajian informasi yang menggunakan istilah
silinder, track, dan sector. Ketika informasi ditemukan, akan ada permintaan supaya
mengirimkan informasi tersebut melalui interface harddisk untuk memberikan alamat
yang tepat (sektor berapa, track berapa, silinder mana) dan setelah itu informasi/data
pada sector tersebut siap dibaca.
 Langkah Ketiga
Pengendali program yang ada pada harddisk akan mengecek untuk memastikan apakah
informasi yang diminta sudah tersedia pada internal buffer yang dimiliki oleh harddisk
(biasanya disebut cache atau buffer)
Bila sudah oke, pengendali ini akan menyuplai informasi tersebut secara langsung,
tanpa harus melihat lagi ke permukaan pelat itu karena seluruh informasi yang
dibutuhkan sudah dihidangkan di atas buffer.
Dalam banyak kejadian, harddisk pada umumnya tetap berputar ketika proses di atas
berlangsung. Namun ada kalanya juga tidak, lantaran manajemen power pada harddisk
memerintahkan kepada disk untuk tidak berputar dalam rangka penghematan energi.
Papan pengendali yang ada di dalam harddisk menerjemahkan instruksi tentang alamat
data yang diminta dan selama proses itu berlangsung, ia akan senantiasa siaga untuk
memastikan pada silinder dan track mana informasi yang dibutuhkan itu tersimpan
papan pengendali ini pulalah yang kemudian meminta actuator untuk menggerakkan
head menuju ke lokasi yang dimaksud. Ketika head sudah berada pada lokasi yang tepat,
pengendali akan mengaktifkan head tersebut untuk melakukan proses pembacaan.
Mulailah head membaca track demi track untuk mencari sektor yang diminta. Proses
inilah yang memakan waktu, sampai kemudian head menemukan sektor yang tepat dan
kemudian siap membacakan data/informasi yang terkandung di dalamnya.
 Langkah Terakhir
Papan pengendali akan mengkoordinasikan aliran informasi dari harddisk menuju ke
ruang simpan sementara (buffer, cache). Informasi ini kemudian dikirimkan melalui
interface harddisk menuju sistem memori utama untuk kemudian dieksekusi sesuai
dengan aplikasi atau perintah yang kita jalankan.

3. Bagian-bagian Harddisk

A. Spindle
Harddisk terdiri dari spindle yang menjadi pusat putaran dari keping-keping cakram magnetik
penyimpan data. Spindle ini berputar dengan cepat, oleh karena itu harus menggunakan
high quality bearing.
Dahulu harddisk menggunakan ball bearing namun kini harddisk sudah menggunakan fluid
bearing. Dengan fluid bearing maka gaya friksi dan tingkat kebisingan dapat diminimalisir.
Spindle ini yang menentukan putaran harddisk. Semakin cepat putaran rpm harddisk maka
semakin cepat transfer datanya.
B. Cakram Magnetik (Magnetic Disk)
Pada cakram magnetik inilah dilakukan penyimpanan data pada harddisk. Cakram magnetik
berbentuk plat tipis dengan bentuk seperti CD-R. Dalam harddisk terdapat beberapa cakram
magnetik.
Harddisk yang pertama kali dibuat, terdiri dari 50 piringan cakram magnetik dengan ukuran
0.6 meter dan berputar dengan kecepatan 1.200 rpm. Saat ini kecepatan putaran harddisk
sudah mencapai 10.000rpm dengan transfer data mencapai 3.0 Gbps.
C. Read-write Head
Read-write Head adalah pengambil data dari cakram magnetik. Head ini melayang dengan
jarak yang tipis dengan cakram magnetik. Dahulu head bersentuhan langsung dengan cakram
magnetik sehingga mengakibatkan keausan pada permukaan karena gesekan. Kini antara
head dan cakram magnetik sudah diberi jarak sehingga umur harddisk lebih lama.
Read-write head terbuat bahan yang terus mengalami perkembangan, mulai dari Ferrite
head, MIG (Metal-In-Gap) head, TF (Thin Film) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive
(MR/AMR) Heads, GMR (Giant Magnetoresistive) Heads dan sekarang yang digunakan adalah
CMR (Colossal Magnetoresistive) Heads.
D. Enclosure
Enclosure adalah lapisan luar pembungkus harddisk. Enclosure berfungsi melindungi semua
bagian dalam harddisk agar tidak terkena debu, kelembaban dan hal lain yang dapat
mengakibatkan kerusakan data.
Dalam enclosure terdapat breath filter yang membuat harddisk tidak kedap udara, hal ini
bertujuan untuk membuang panas yang ada didalam harddisk karena proses putaran spindle
dan pembacaan Read-write head.
E. Interfacing Module
Interfacing modul berupa seperangkat rangkaian elektronik yang mengendalikan kerja
bagian dalam harddisk, memproses data dari head dan menghasilkan data yang siap dibaca
oleh proses selanjutnya. Interfacing modul yang dahulu banyak dipakai adalah sistem IDE
(Integrated Drive Electronics) dengan sistem ATA yang mempunyai koneksi 40 pin.
Teknologi terbaru dari interfacing module adalah teknologi Serial ATA (SATA). Dengan SATA
maka satu harddisk ditangani oleh satu bus tersendiri didalam chipset, sehingga
penanganannya menjadi lebih cepat dan efisien. Harddisk SATA sekarang perlahan sudah
menggantikan harddisk ATA yang makin lama mulai hilang dari pasaran.

You might also like