You are on page 1of 11

PERSEPULUHAN

Oleh:
Pdt.S.Brahmana,S.Th,MA

i|Persepuluhan
Daftar Isi

Hal
Daftar Isi ............................................................................................ ii
A. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
B. PERSEPULUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA (PL) ................................. 2
C. PERSEPULUHAN DALAM PERJANJIAN BARU (PB) ................................. 3
D. PRINSIP YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
MEMBERIKAN PERSEPULUHAN ............................................................ 4
E. PELAKSANAAN MEMBERI PERSEPULUHAN .......................................... 5
F. KESIMPULAN......................................................................................... 8

ii | P e r s e p u l u h a n
PERSEPULUHAN
--------------------------------------------------
By Pdt.S.Brahmana, S.Th, MA

A. PENDAHULUAN
Persepuluhan adalah jenis persembahan yang diajarkan Alkitab. Namun,
sering dilalaikan bahkan kurang dimengerti oleh umat Tuhan (warga
Jemaat). Tetapi tidak demikian bagi sebagian warga GBKP,
Persepuluhan sudah dilaksanakan. Bahkan dalam tahun-tahun terakhir ini
nampak adanya peningkatan yang signifikan warga jemaat yang
memberi Persepuluhan, khususnya jemaat perkotaan. Hal ini nampak
dari laporan penerimaan keuangan Moderamen dari “runggun-runggun”
melalui Klasis-klasis. Melihat hal ini, GBKP dalam usianya yang ke 115
tahun, pada Sidang Sinode ke 33, tgl. 10-17 April 2005 di Suka Makmur,
sudah memutuskan bahwa salah satu sumber pemasukan keuangan
GBKP yang diutamakan adalah Persembahan Persepuluhan. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka telah diputuskan juga untuk meniadakan
persembahan yang selama ini sebagai sumber pemasukan keuangan
GBKP, yaitu Persembahan Tahunan, amplop Peringatan masuknya Injil
di daerah Karo (Sehna Berita Simeriah), amplop Kemandirian Gereja
(Minggu penjayon GBKP), amplop Minggu Zending.

Keputusan yang diambil tentunya bukan sekedar ikut-ikutan karena


melihat keberhasilan saudara-saudara kita di gereja lain dalam
kemandirian bidang dana dengan melaksanakan persepuluhan.
Keputusan diambil berdasarkan pemahaman bahwa Persepuluhan adalah
suatu jenis persembahan yang diajarkan dalam Alkitab.

Dalam rangka mensosialisasikan keputusan tersebut, sekaligus sebagai


pembinaan bagi warga jemaat tentang Persepuluhan, di bawah ini akan
dijelaskan mengenai: (a) Persepuluhan dalam Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru; (b) Prinsip yang perlu diperhatikan dalam memberikan
Persepuluhan; (c) Pelaksanaan memberi Persepuluhan; (d) Kesimpulan.
1|Persepuluhan
B. PERSEPULUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA (PL)

Kalau kita memeriksa Alkitab Perjanjian Lama, dari sekian banyak jenis
persembahan, persepuluhan adalah salah satu jenis persembahan yang
diwajibkan dilaksanakan oleh umat Tuhan sebab Persepuluhan adalah
milik Tuhan. Disebutkan dalam Imamat 27:30 “Demikian juga segala
persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah
maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN itulah
persembahan kudus bagi TUHAN” (bd.Bil.18:24); Karena Persepuluhan
adalah “milik Tuhan”, maka jika tidak memberikannya sama dengan
merampas milik Allah, seperti disebutkan dalam Maleaki 3:8.

Dalam Maleaki 3:10, umat Israel diperintahkan Tuhan agar membawa


persepuluhannya ke rumah Tuhan (bait Allah), dengan maksud supaya:
1) “Ada makanan di rumah Tuhan”. Ucapan “supaya ada makanan dalam
rumahKu” mempunyai dua arti:

a) Supaya ada makanan jasmani untuk para pelayan, dalam hal ini adalah
orang lewi dan para imam. Kita tahu bahwa suku Lewi tidak mendapat
warisan tanah di tengah-tengah Israel. Mereka telah ditetapkan Allah
sebagai pekerja di kemah pertemuan (Bait Allah). Mereka hidup
melalui persembahan-persembahan yang disampaikan umat kepada
Allah, khususnya melalui Persepuluhan umat (Bil.18:21-28). Orang
Lewi juga wajib memberikan persepuluhan dari apa yang mereka
terima dari Persepuluhan umat untuk para imam (Bil.18:26-28).
Dengan demikian orang Lewi dan para imam tidak perlu pekerjaan
lain, selain melayani Tuhan di kemah pertemuan (bait Allah).
b) Supaya ada makanan rohani untuk umat yang dilayani. Hal ini tentu
berhubungan erat dengan “makanan jasmani”, sebab kalau pekerja di
rumah Tuhan tidak sejahtera dan harus mencari pekerjaan lain, maka
sudah pasti mereka tidak akan dapat bekerja dengan sungguh-
sungguh, pelayanan mereka akan dangkal dan itu akan berpengaruh
kepada kehidupan rohani umat. Dengan terpenuhinya kebutuhan
“makanan jasmani” para pekerja dari Persepuluhan umat Tuhan,
mereka juga dapat memberikan banyak makanan rohani dalam
pelayanannya.
2|Persepuluhan
2) Supaya umat Tuhan diberkati.
Maleaki 3:10b, “dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah
Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan.” 2 Tawarik 31:10, "Sejak
persembahan khusus (maksudnya persepuluhan, baca ayt 5-9 dan bd.
Bil.18:24-26) mulai dibawa ke rumah TUHAN, kami telah makan
sekenyang-kenyangnya, namun sisanya masih banyak. Sebab TUHAN
telah memberkati umat-Nya, sehingga tinggal sisa yang banyak ini.”

Inilah janji Allah yang di ikat oleh FirmanNya! Setiap orang yang setia
dengan Persepuluhan pasti akan diberkati Tuhan, baik secara jasmani
maupun secara rohani. Bandingkan prinsip ini dengan Lukas 6:38,
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang
dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan
ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu.”

C. PERSEPULUHAN DALAM PERJANJIAN BARU (PB)

Dalam Perjanjian Baru, Yesus sendiri setuju tentang Persepuluhan,


walaupun dengan tegas ia mengingatkan agar persepuluhan yang
diberikan di ikuti sikap hidup menjalankan keadilan, kasih dan
kebenaran (bd.Matius 23:23; Lukas 11:42). Demikian juga penulis kitab
Ibrani memberi penjelasan mengenai persepuluhan sebagai suatu
persembahan yang harus dan wajib dilakukan, bukan hanya umat tetapi
juga kaum Lewi yang berhak atas Persepuluhan umat, daripadanya juga
dipungut Persepuluhan (Ibrani 7:5-9). Dan memberi dengan kemurahan
selalu diajarkan oleh Perjanjian Baru (bd. 2 Korintus 8:1-5) Mengapa?
Sebab memberi persembahan harus dilihat sebagai buah iman dan bukan
berdasarkan perbuatan Torat. Dalam 1 Korintus 6:19-20 disebutkan
“kamu bukan milikmu sendiri. Karena kamu sudah dibeli dengan harga
tunai.” Kita adalah milik Tuhan, sebagai milikNya kita harus patuh
kepadanya, patuh melakukan firmanNya. Dalam pemahaman inilah
Paulus mengingatkan agar “mempersembahkan tubuh sebagai
persembahan yang hidup” Rom. 12:1). Artinya totalitas yang dimiliki
3|Persepuluhan
karena hidup yang sudah ditebus harus dilihat dan dipergunakan dalam
rangka memuliakan Tuhan. Kalau demikian dapatlah diambil kesimpulan
bahwa dalam konteks Perjanjian Baru, orang percaya di dalam
memberikan persembahan akan selalu memahami sebagai ucapan syukur
dalam hubungan keselamatan, sehingga Persepuluhan bukanlah hal yang
sulit.

D. PRINSIP YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBERIKAN


PERSEPULUHAN

Kita tidak lagi hidup di bawah undang-undang Torat Musa sebagaimana


berlaku bagi bangsa Israel. Artinya jumlah 10 % jangan semata-mata
diartikan secara hurufiah, tetapi secara rohani. Hal inilah yang kemudian
ditonjolkan dalam Perjanjian baru:

a) 2 Korintus 9:6 “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan


menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai
banyak juga.”
b) 2 Korintus 9:7 “Hendaklah masing-masing memberikan menurut
kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,
sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”.
c) Markus 12:41-44, seorang janda miskin mempersembah-kan semua
yang ada padanya.
d) Kis.Rasul 2:44-45, jemaat menjual harta miliknya untuk
dipersembahkan.
e) Lukas 12:32-34, “...Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat
menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak
dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.”

Dari ayat-ayat tersebut memberi pengertian kepada kita:

a) Persembahan yang diberikan harus dengan kerelaan hati dengan


penekanan “orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit, dan
orang yang menabur bayak akan menuai banyak” (Baca juga Maleaki
3:10);

4|Persepuluhan
b) Hanya kita sendiri yang mengetahui jumlah persepuluhan kita dengan
penekanan kalau sanggup lebih itu jauh lebih baik;
c) Bagaimana kalau kurang dari 10%? Itupun diterima dan diberkati
Tuhan kalu dipersembahkan dengan jujur di hadapan Tuhan, dengan
kerelaan dan dengan sukacita. Sesungguhnya Ananias dan Safira tidak
akan dikenai murka Allah, tidak akan mati sekiranya tidak mendustai
Roh Kudus atau dengan kata lain kalau dia jujur apa adanya dihadapan
Tuhan (Kis.Rasul 5:1-10).

E. PELAKSANAAN MEMBERI PERSEPULUHAN

Di dalam Perjanjian Lama, ada tiga jenis Persepuluhan. Persepuluhan


Pertama adalah 10% dari segala penghasilan yang wajib dipersembahkan
untuk persediaan makanan di rumah Tuhan (Maleaki 3:10a), yaitu untuk
para pekerja/melayani di rumah Tuhan (Bilangan 18:21). Persepuluhan
pertama ini dipersembahkan setiap tahun (Ulangan 14:22). Persepuluhan
kedua adalah 10% dari segala penghasilan yang dikumpulkan tiga kali
setahun (Ulangan 16:16). Perpuluhan ini tidak diserahkan ke rumah
Tuhan, tetapi dikumpulkan sendiri sebagai celengan, sebagai persediaan
biaya merayakan perayaan dalam satu tahun yaitu perayaan Paskah,
Pantekosta dan Pondok Daun-daunan. Perpuluhan ke dua ini tidak boleh
dimakan dirumah sendiri, tetapi harus dimakan di hadapan hadirat Tuhan
(Ulangan 12:4-7). Persepuluhan ketiga adalah 10% yang dikumpulkan
pada setiap tahun ke tiga. Persepuluhan ini merupakan bantuan untuk
anak piatu, janda-janda dan hamba-hamba Tuhan. Pada tahun ke tiga
umat Israel telah mengumpulkan 30% dalam persepuluhannya: 10%
untuk Tuhan; 10% untuk menghadiri Masa Raya-Masa Raya; dan 10%
untuk bantuan sosial (Ulangan 14:28-29).

Dalam Perjanjian Baru hanya Persepuluhan pertama yang disebutkan,


yang oleh Tuhan Yesus Kristus kepada muridnya agar jangan diabaikan
atau ditinggalkan (Matius 23:23; Lukas 11:42).

Dari penjelasan ini, maka dapat dikatakan bahwa pada umumnya


Persepuluhan itu dikumpulkan setiap tahun sekali. Namun khusus biaya

5|Persepuluhan
untuk mengikuti tiga perayaan dalam satu tahun (perayaan Paskah,
Pentakosta, Pondok Daun-daunan), orang Israel mengumpulkan
Persepuluhan 3 kali setahun atau 4 bulan sekali.

Bagaimana dengan persepuluhan kita? Apakah juga diberikan setiap


tahun sebagai mana bangsa Israel dalam Perjanjian Lama atau juga pada
zaman Tuhan Yesus? Sebagaimana sudah disebutkan, Persepuluhan
tidak lagi dipahami secara hurufiah, melainkan secara rohani. Dalam
pengertian tidak lagi harus seperti ini atau harus seperti itu. Melainkan
yang paling utama adalah jiwa dari persepuluhan itu benar-benar sudah
dipahami sebagai suatu keharusan atau wajib bagi kita orang percaya.
Oleh karena itu mengenai pelaksanaannya dan berapa jumlah
Persepuluhan yang harus kita berikan, tentunya berpulang kepada kita
masing-masing. Namun agar adanya keteraturan dan ketertiban dalam
administrasi, terlebih juga secara synodal sudah diputuskan setiap bulan
Majelis/Runggun wajib menyetorkan persembahan dari umat sesuai
persentasenya ke Klasis dan klasis menyetorkannya ke Moderamen,
maka sebaiknya perpuluhan diberikan setiap bulan, kecuali jemaat yang
penghasilannya diperoleh 3 atau 4 bulan sekali, atau setahun sekali.

Bagaimana cara menghitung perpuluhan kita? Perpuluhan


dipersembahkan sebagai "hasil usaha", baik dalam bentuk barang, seperti
buah-buahan, sayuran atau dalam bentuk uang yang dihitung dari jumlah
keuntungan/hasil usaha yang diterima (Ul.14:24-26; Im.27:32;
Kej.14:20). Jadi, seandainya kita berdagang, maka yang dihitung adalah
sepersepuluh dari jumlah keuntungan dalam kurun waktu tertentu.
Sedangkan, jika kita menjadi karyawan maka yang dihitung adalah
sepersepuluh dari upah yang diterimanya. Sekali lagi, yang dihitung
adalah 10% dari hasil usaha - yakni keuntungan atau upah kerja.

Apakah boleh Persepulunan diberikan atau dibawa ke gereja lain atau


kepada hamba Tuhan di luar gereja dimana ia menjadi bagian sidang
jemaat (anggota)? Di dalam Alkitab hanya menyebutkan bahwa
Persepuluhan umat (orang percaya) di bawa ke Rumah Perbendaharaan
(bait Allah/gereja) sebagai persediaan makanan di Rumah Tuhan
6|Persepuluhan
(Maleaki 3:10). Artinya Persepuluhan tidak boleh di bawa atau diberikan
ke tempat lain selain di tempat dimana umat tersebut menjadi bagian
suatu kumpulan umat (persekutuan) yang menyembah dan berbakti
kepada Tuhan secara bersama-sama (atau sebagai anggota). Sebab
Persepuluhan dari umat Tuhan diperuntukkan bagi kehidupan para
pekerja (hamba Tuhan) di tempat itu dan untuk keperluan-keperluan
lainnya sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sidang
jemaat/Gereja setempat. Mengenai ada keinginan membantu hamba
Tuhan yang lain atau gereja yang lain, itu bagus sekali, tetapi bukan dari
Persepuluhan Pertama. Tanggungjawab umat adalah memberikan
Persepuluhan kepada Tuhan di perbendaharaan Rumah Tuhan yaitu
dimana ia sebagai anggota sidang jemaat (gereja). Tidak boleh diambil
gaji seorang laskar untuk memberikanya kepada laskar lain. Itulah yang
dimaksud Paulus didalam 1 Korintus 9:7 “Siapakah yang pernah turut
dalam peperangan atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami
kebun anggur dan tidak memakan buahnya? Atau siapakah yang
menggembalakan kawanan domba dan yang tidak minum susu domba
itu?”.

Sebenarnya bagi GBKP dimana sistem keuangan adalah sentralisasi,


sepertinya tidak terlalu pas bila itu dibahami hanya sepintas saja apa
yang telah dijelaskan di atas. Sebab bukankah semua persembahan,
apakah persembahan Kerja Rani, persembahan kebaktian-kebaktian
gereja, dan persepuluhan semuanya disetor ke Moderamen sesuai dengan
aturan strorting keuangan GBKP (50% di setor ke Moderamen) via
Kelasis? Bukankah sama saja bila Persepuluhan diberikan di GBKP
dimana kita sebagai anggota atau di GBKP yang lain? Secara umum
sebenarnya sama saja, tetapi yang juga harus kita ingat bahwa setiap
Majelis setempat (Runggun) juga mempunyai kebutuhan-kebutuhan
oprasional dan target setoran yang telah diputuskan dalam sidang
Runggun/Majelis dan Kelasis. Dengan demikian seharusnyalah
Persepuluhan itu diberikan di gereja dimana kita menjadi anggota.

7|Persepuluhan
F. KESIMPULAN

Sebagai orang percaya, kita mengakui akan kepemilikan Allah atas


segala sesuatu yang kita miliki, termasuk hidup kita yang sudah ditebus,
sudah diselamatkan di dalam Yesus kristus (bd. 1 Kor.16:2; 6:19-20; 2
Kor.8:12). Persepuluhan yang diajarkan Alkitab sebenarnya hanyalah
sebagian kecil yang harus atau wajib dilakukan oleh setiap umat percaya
sebagai respons akan kebaikan Tuhan kepada umatNya. Oleh karena itu
setiap orang percaya yang mengenal dan mencintai Tuhan Yesus sebagai
Tuhan dan JuruslamatNya akan sungguh-sungguh melaksanakan
kebenaran Persepuluhan ini dengan rela hati dan dengan sukacita.

Demikianlah penjelasan ini, semoga bermanfaat menambah pemahaman


kita mengenai Persepuluhan.

8|Persepuluhan
Ilustrasi
PERSEPULUHAN
eorang pemuda datang kepada pendetanya untuk minta didoakan supaya Tuhan
beri suatu pekerjaan dengan janji bahwa ia akan setia memberi persepuluhan. Tidak lama
setelah itu, ia diterima pada sebuah perusahaan dengan gaji Rp.750.000, - dan dengan jujur ia
mengembalikan kepada Tuhan melalui persepuluhan sebesar Rp.75.000,-
arena ia bekerja dengan baik dan juga kesetiaannya kepeda Tuhan memberi
persepuluhan, oleh perusahaan gajinya dinaikkan menjadi 1.000.000 dan dengan jujur ia tetap
memberi persepuluhan Rp.100.000,- Tuhan terus memberkatinya, sehingga ia menjadi pegawai
yang dipercaya dan gajinya pun terus dinaikkan dari Rp.1.000.000 menjadi 2.000.000 dan dari
2.000.000 menjadi 3.000.000, sampai akhirnya ia menduduki jabatan penting dengan gaji
5.000.000,- Dia masih tetap memberikan persepuluhan walaupun dengan perasaan yang berat.
Kalau dahulu dengan gaji Rp.750.000, ia memberikan persepuluhan dengan sukacita, sekarang
dengan gaji Rp.5.000.000 ia memberi persepuluhan dengan berat hati.
aktu diangkat menjadi direktur bagian dengan gaji 10.000.000,- ia kembali
datang kepada pendetanya dan berkata “bapak pendeta, dulu waktu saya berjanji setia
memberi persepuluhan karena gajiku kecil tidak ada masalah untuk memberikannya, tetapi
sekarang untuk membayar 1.000.000 persepuluhan setiap bulan itu kan terlalu berat bagi
saya!”. Dahulu pengeluaran saya tidak banyak, sekarang sudah berbeda, sekarang saya sudah
punya mobil dan itu perlu biaya perawatan, membeli bensin, dan banyak lagi pengeluaran
lainnya”!. Apakah ada jalan keluar bagi saya?”
“ entu saja ada, saya akan berdoa untukmu supaya Tuhan mengembalikan
kedudukan dan gajimu yang dulu saja, supaya kamu tidak terlalu berat untuk memberikan
persepuluhan!” jawab pendeta itu dengan bijaksana.
“ angan,...jangan...bapak pendeta, sekarang saya sanggup!”, katanya keras-
keras.
Maleaki 3:10
“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu
ke dalam rumah perbendaharaan,
supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku,
firman TUHAN semesta alam,
apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat
kepadamu
9 | P e sampai
r s e p berkelimpahan.”
uluhan

You might also like