Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Berkenan dengan uraian di atas penyusun salah seorang siswa tingkat XII bidang
keahlian TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL) SMK NEGERI 3
GORONTALO tahun pelajaran 2010-2011 beroleh kesempatan untuk melaksanakan
praktek kerja Industri (prakerin) di Bengkel Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri
3 Gorontalo. Selama melaksanakan prakerin di perusaan tersebutpenyusun mendapat
pengetahuan yang cukup luas tentang berbagai hal khususnya yang berkenan dengan
kelistrikan yang juga spesifikasi ilmu yang tekuni penyusun selama ini.
1.3 TUJUAN
1. TUJAN KHUSUS
a. Melatih siswa agar mampu memahami serta mengembangkan keterampilan
yang telah di dapat di sekolah dan menerapkannya selama berada di lingkungan
lapangan kerja.
b. Merupakan latihan sekaligus puluang bagi siswa peserta prakerin untuk masuk
ke dunia Industri setelah tamat sekolah nanti.
1.4 MANFAAT
BAB II
SNK Negeri 3 Gorontalo berdiri pada tahun 1979, pada saat itu sekolah itu masi
dikelola oleh swasta dan masih bernama STM Gorontalo. Kemisdian pada tahiun 1982
sekolah ini mendapat bantuan dari Bank Dunia ( World Bank ), dan pada tahun 1986
sekolah ini dipindahkan tempatnya dari SMA 1 Gorontalo ke bangunan yang baru di
Kelurahan paguyaman, dan berubah nama menjadi STM Negeri Gorontalo. Kemudian
Pada tahun 2002 berubah nama menjadi SMK Negeri 3 Gorontalo hingga sekarang
1.2 TATA TERTIP
pada pelaksaan prakerin di Bengkel TITL SMK Begeri 3 Gorontalo, siswa di beri
kesempatan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang di anggap muda atau pekerjaan
yang pernah dilakukan oleh siswa tersebut. Seperti :
a. Memasang Instalasi Listrik
b. Memasang dan Mempernaiki Panel Listrik
c. Memasang Merakit Panel PHB, ATS, Syngkronisasi Generator, dan
sebagainya
Astin TENA
Aneta GA
GARIS KOORDINASI S.Pd
Instalasi
LISTRI
Penerangan K
& Tenaga
( Penanggu
ng Jawab ) Arjan
SISWA
Masuar
a S.Pd
KETUA
UNIT
Drs. BAGIAN
Sufarn
o
Madjo
wa
Reparasi Alat
Rumah
Tangga &
Pendingin
( Penanggu
ng Jawab )
UNIT
PROD
UKSI
DAN
Drs. JASA
Sufarn
o
Madjo
wa
Reparasi
Mesin
Listrik &
Kerja
Bangku
( Penanggu
ng Jawab )
ISO 9001 - 2008
I
I
ISO 9001 - 2008
BAB III
PEMBAHASAN
Generator Sinkron
Generator sinkron 3 phase merupakan sumber utama energi yang paling banyak
dipakai di power plant maupun di dunia industri dan pertambangan. Mesin ini merupakan
konverter energi terbesar di dunia, yang prinsip kerjanya mengubah energi makanik
menjadi energi listrik dalam range daya hingga 1500MW. Pada kesempatan ini akan
dijelaskan mengenai konsep dasar pembangkitan, jenis penguatan pada generator, prinsip
dasar regulasi tegangan, cara kerja generator paralel dan sinkronisasi generator.
Mesin listrik merupakan alat listrik yang berputar dan dapat mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik dan dapat mengubah energi listrik menjadi energi
mekanis, serta dapat juga mendistribusikan energi listrik dari suatu rangkaian ke
rangkaian lain dengan tegangan yang bisa berubah-ubah dengan frekuensi yang sama
melalui suatu medium berupa medan magnet atas dasar prinsip elektro magnetis. bMesin
listrik dibagi dua yaitu mesin listrik statis dan mesin listrik dinamis. Mesin listrik statis
adalah alat untuk mentransfer energi listrik dari sisi primer ke sekunder dengan
perubahan tegangan pada frekuensi yang sama. Contoh mesin listrik stasis adalah
transformator. Mesin listrik dinamis dibagi menjadi dua macam yaitu motor listrik dan
generator. Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis
putaran. Sedangkan generator adalah alat untuk mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik.
Agar bisa menjadi pembangkit energi listrik, generator sinkron harus memiliki 3
syarat utama, yaitu:
Medan magnet
Medan magnet Yaitu adanya induksi magnetisasi di sekitar penghantar atau
konduktor.
Penghantar (konduktor)
Konduktor berfungsi sebagai jalan atau media induksi magnetisasi untuk menjadi
tegangan atau beda potensial.
Relative motion
Gerakan yang terus menerus atau konstan yang berfungsi agar induksi dari satu
penghantar yang berputar (rotor) dapat memotong induksi dari penghantar tetap
(stator) atau yang disebut dengan perpotongan medan magnet atau perpotongan
fluks magnetik (garis-garis medan magnet).
Generator sinkron dibagi menjadi dua macam yaitu generator sikron stationary
field dan generator sinkron revolving field. Generator sinkron stationary field memiliki
kesamaan penampakan luar yang sama dengan generator dc. Salient pole membentuk
medan dc yang dipotong oleh armature. Armature tersebut memiliki lilitan 3 phase yang
terminalnya terhubung ke 3 slip ring yang menempel pada shaft.
stationary armature yang disebut stator. Lilitan stator 3 phase langsung dihubungkan ke
beban. Medan dibangkitkan oleh generator dc. Generator jenis ini umum disebut juga
alternator. 4. Schematic Diagram Generator Sinkron Di bawah ini adalah gambar
schematic diagram generator sinkron dengan rating 500 MW, main exciter 2400 kW dan
pilot exciter 25 kW. Terminal output
Jumlah pole generator sinkron tergantung pada kecepatan putaran dan frekuensi
yang ingin dihasilkan. Formulasi jumlah pole dan frekuensi ini direpresentasikan dalam
persamaan berikut ini.
p.n = 120 f
n = kecepatan rotor (r/min)
p = jumlah pole pada rotor
f = frekuensi tegangan induksi (Hz)
Formulasi ini bisa digunakan untuk menentukan kecepatan putar rotor sesuai
dengan frekuensi tegangan outputnya. Misalnya, generator sinkron memiliki 36 pole, jika
kita menginginkan tegangan output dengan frekuensi 60 Hz. Maka kita dapat menentukan
kecepatar rotor generator tersebut.
p * n = 120 * f
36 * n = 120 * 60
36 * n = 7200
N = 200 r/min
Dari perhitungan diketahui bahwa generator harus berputar dengan kecepatan 200
putaran per menit.
Bagian utama generator ada 3 yaitu, armature (main stator), rotor dan prime
mover (tenaga penggerak).
Armature adalah bagian generator yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima
induksi magnet. Arus ac yang menuju ke beban disalurkan melalui armature, komponen
ini berbentuk sebuah rangka silinder dengan lilitan kawat konduktor yang sangat banyak.
Armature selalu diam (tidak bergerak). Oleh karena itu komponen ini juga disebut
dengan main stator. Lilitan armature generator dalam wye & titik netral dihubungkan ke
ground. Lilitan dalam wye dipilih karena:
sehingga tegangan line tetap sinusoidal dalam kondisi beban apapun. Dalam
lilitan wye tegangan harmonic ketiga masing-masing fasa saling meniadakan, sedangkan
dalam lilitan delta tegangan harmonic ditambahkan. Karena koneksi delta tertutup,
sehingga membuat sirkulasi arus harmonic ketiga yang meningkatkan rugi-rugi I2R.
Nominal tegangan line generator sinkron tergantung pada rating kVA. Pada umumnya
semakin besar rating power, semakin besar pula tegangan. Akan tetapi nominal line to
line voltage jarang melebihi 25 kVA.
Perbedaan utama antara keduanya adalah salient pole rotor digerakkan oleh turbin
hidrolik kecepatan rendah sedangkan cylindrical rotor digerakkan oleh turbin uap
berkecepatan tinggi. Sebagian besar turbin hidraulic harus berputar pada kecepatan
rendah (50 – 300 r/min). Salient pole rotor dihubungkan langsung ke roda kincir dan
frekuensi yang diinginkan 60 Hz. Jumlah pole yang dibutuhkan di rotor jenis ini sangat
banyak. Sehingga dibutuhkan diameter yang besar untuk memuat pole yang sangat
banyak tersebut. Cylindrical rotor Lebih kecil dan efisien daripada low-speed turbine.
Untuk 2 pole, frekuensi 60 Hz, putarannya 3600 r/min. Untuk 4 pole, putarannya 1800
r/min.
Gas Turbine.
Wind Turbine.
Water Turbine.
Steam Turbine.
Diesel Engine.
Gas Engine.
fitur-fitur di atas digunakan 2 generator dc yaitu main exciter & pilot exciter. Main
exciter mengalirkan arus eksitasi ke medan generator sinkron melalui sikat dan slip ring.
Sedangkan pilot exciter menghasilkan sinyal kontrol (Ic), untuk mengontrol main exciter.
generator sinkron 500 MVA, 1800 r/min, memiliki dimensi kecil berpendingin hydrogen-
cooled.
Generator dibagi menjadi dua yaitu permanent magnet generator dan self excited
generator. Permanent magnet generator menerima power untuk regulator dari pilot
exciter generator. Pilot exciter generator terdiri dari permanent magnet (rotor) dan
armature (rotor). Pilot exciter generator juga bekerja secara tersendiri/terpisah dari main
generator. Pada kondisi beban besar, excitation pada exciter-nya akan lebih stabil.
Oscillation voltage pada kondisi perubahan beban tidak akan langsung mempengaruhi
kondisi pilot exciter.
Self exited generator menerima tenaga untuk excitation dan voltage sensing untuk
regulator dari output main generator armature (stator). Dimana system ini sebuah
generator mengandalkan residual magnetism yang terdapat pada main field coil, main
armature coil, AVR, dan exciter. Pada saat start awal sisa Kemagnetan dari gulungan
tersebut terinduksi, dan main field rotor diputar engine, dan mulai menginduksikan ke
main armature stator dan menghasilkan power output.
Komponen generator terdiri dari beberapa bagian yaitu rotor utama (main field),
stator utama (main armature), penguat (exciter), penguat medan (field exciter), penguat
rotor (armature exciter) dan dioda & varistor (RFA).
Field output terminal merupakan connection point untuk exciter field. Regulator
power stage harus dapat memasok tegangan yang cukup ke field. Power stage harus
mempunyai current rating yang cukup untuk field resistance pada exciter. AVR terdiri
dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Jika tegangan output tinggi maka error signal (+) AVR akan memberian perintah
untuk mengurangi arus eksitasi.
2. Jika tegangan cocok dengan harga set point (0) maka AVR tidak akan
memberikan perintah apapun.
3. Jika tegangan output rendah maka error signal akan (-) maka AVR akan memberi
perintah agar menambahkan arus eksitasi.
Reverse Power Relay berfungsi untuk mencegah terjadinya sistem eksitasi yang
melampaui batas (loss of field), kondisi dimana generator mendapatkan tegangan dari
sistem sehingga generator akan menjadi motor sinkron yang juga berarti generator
menjadi beban.
3.15. Governor
Gambar 24 Governor
Fungsi governor adalah menjaga agar kecepatan motor tetap konstan sehingga
frekuensi generator tetap stabil. Untuk mesin sinkron frekuensi generator harus sama
dengan frekuensi busbar, permasalahannya frekuensi dari jaringan tidak selamanya
konstan sehingga frekuensi generator harus menyesuaikan.
Daya mekanik ke generator tidak sepenuhnya diubah menjadi daya listrik, daya
yang tidak menjadi energi listrik inilah yang menjadi rugi-rugi generator. Rugi-rugi
generator sinkron yaitu:
Rugi-rugi gesekan dan angin & rugi-rugi inti merupakan rugi-rugi tetap generator
sinkron. Rugi-rugi tembaga & rugi-rugi stray merupakan rugi-rugi berubah. Kedua rugi-
rugi ini berubah seiring dengan berubahnya beban generator. 19. Rangkaian Pengganti
Generator Sinkron
Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, sehingga
tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If). Bila
besarnya arus medan dinaikkan, maka tegangan keluaran juga akan naik sampai titik
saturasi (jenuh).
Gambar di atas adalah generator sinkron 2 kutub, tanpa beban digerakkan oleh
turbin dengan kecepatan konstan. Terminal outputnya A, B, C & N dengan variabel
exciting current Ix. Rangkaian pengganti generator tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Eo adalah tegangan terminal dan netral. Semakin besar Ix, semakin besar Eo
dengan proporsi yang sama. Ketika terjadi saturasi kenaikan tegangan Eo semakin kecil
dengan penambahan nilai Ix yang sama. Karakteristik ini hampir sama dengan generator
DC. Kurva saturasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Bila generator diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya tegangan terminal V akan
berubah-ubah pula, hal ini disebabkan adanya kerugian tegangan pada:
1. Resistansi jangkar Ra
Resistansi jangkar/fasa Ra menyebabkan terjadinya kerugian fasa (tegangan
jatuh/fasa) dan I. Ra yang sefasa dengan arus jangkar.
2. Reaktansi bocor jangkar Xl
Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar, sebagian fluks yang terjadi tidak
mengimbas pada jalur yang telah ditentukan, hal seperti ini disebut Fluks Bocor.
3. Reaksi Jangkar Xa
Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar saat generator dibebani akan
menimbulkan fluksi jangkar (ΦA ) yang berintegrasi dengan fluksi yang
dihasilkan pada kumparan medan rotor(ΦF), sehingga akan dihasilkan suatu fluksi
resultan.
1. Loss excitation.
2. Over excitation.
3. Current unbalance.
4. Under and over voltage.
Gambar 31 Synchroscope
Cek tegangan alternator, harus sama dengan tegangan sistem. Tunggu sampai saat
jarum penunjuk menyentuh 0, berarti kedua generator sefase.
Ketepatan sudut fasa dapat dilihat dari synchroscope. Bila jarum penunjuk
berputar berlawanan arah jarum jam, berarti frekuensi generator lebih rendah dan bila
searah jarum jam berarti frekuensi generator lebih tinggi. Pada saat jarum telah diam dan
menunjuk pada kedudukan vertikal, berarti beda fasa generator dan jala-jala telah 0 (Nol)
dan selisih frekuensi telah 0 (Nol), maka pada kondisi ini saklar dimasukkan (ON).
P : Daya Aktif ( W )
E0 : tegangan Induksi per Phasa ( V )
E : Tegangan Terminal per Phasa ( V )
X0 : Reaktasi Singkron per Phasa ( Ω )
δ : Sudut torsi antara E0 dan E
Besarnya sudut antara E dan Eo (d) berpengaruh pada besar daya aktif yang
dihasilkan. Semakin besar sudut torsi semakin besar Daya Aktif yang dihasilkan. Akan
tetapi terdapat batas maksimum daya aktif yang bisa dihasilkan yaitu pada d=90. Lewat
dari itu daya yang di hasilkan akan turun kembali.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah saya melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Bengkel TITL SMK
Negeri 3 Gorontalo dan saya banyak memperoleh keterangan dan pengetahuan yang
berhubungan dengan kelistrikan. Pada Bengkel TITL SMK Negeri 3 Gorontalo saya
1. Bengkel TITL SMK Negeri 3 Gorontalo adalah BUMN yang bergerak di bidang
2. Bengkel TITL SMK Negeri 3 Gorontalo adalah sarana yang sangat membantu
3. Secara reorganisir Bengkel TITL SMK Negeri 3 Gorontalo sudah berjalan dengan
baik dan pembagian wewenang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
bagian.
4. Pelakuan Bengkel TITL SMK Negeri 3 Gorontalo sangat baik dan memuaskan
5. Lokasi Bengkel TITL SMK Negeri 3 Gorontalo sangat strategis karena letaknya
B. SARAN-SARAN
C. PENUTUP
Setelah saya menguraikan hasil peninjauan dan penelitian Bengkel TITL SMK
Negeri 3 gorontalo secara sederhana maka saya hanya dapat mengucapkan sykur
Alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Laporan Prakerin
ini dengan baik walaupun dalam penyusunan masih banyak sekali kekurangan-
kekurangan.
Bila dalam menyusun Laporan ini saya masih banyak kekurangan maupun
kesalahan-kesalahan tidak lupa saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Oleh karena
itu, sudilah kiranya para pembaca memberikan maaf pada saya dan saya bersedia
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun agar laporan yang saya susun
lebih sempurna.
Dan saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Pimpinan dan Stap
Bengkel TITL SMK Negeri 3 Gorontalo yang telah membimbing saya di Dunia
Industri, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan ini dengan baik. Dan harapan
saya semoga laporan Prakerin ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA