Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan manusia terhadap tanah dewasa ini makin meningkat. Hal ini
tanah adalah hak atas sebagian tertentu dari permukaan bumi, hak atas
1
pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur,
pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar,
yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta
Pengertian hak milik menurut Henri Lie A. Weng (1970 : 3), Hak
dalam Undang-Undang Pokok Agraria dapat dilihat dalam Bagian III Bab
bahwa merupakan hak yang turun temurun, terkuat dan terpenuh yang
Sifat terkuat dan terpenuhi artinya yang paling kuat dan penuh
bagi pemegang hak milik dan mempunyai hak untuk bebas dengan
2
menjual, menghibahkan, menukarkan dan mewariskan. Hak penguasaan
larangan bagi pemegang untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
lebih tinggi. Ali Achmad Chomzah (2002 : 11) menyatakan bahwa hukum
hak dan kewajiban yang bersumber pada hak perseorangan dan badan
fisik dan data yuridis dalam perbuatan hukum maupun sengketa didepan
pengadilan harus diterima sebagai data yang benar. Individu atau badan
hukum lainnya tidak dapat menuntut tanah yang telah bersertifikat atas
nama orang lain atau badan hukum lainnya jika selama 5 tahun sejak
3
mengadakan pengukuran, pemetaan tanah dan penyelenggaraan tata
usaha hak atas tanah merupakan hubungan hukum orang atau badan
status bidang tanah, siapa pemiliknya, apa haknya, berapa luasnya, untuk
materiil pembuktian data fisik dan data yuridis hak atas tanah, ataupun
lain hal yang dibutuhkan sebagai dasar hak pendaftaran tanah, dan atau
riwayat asal usul pemilikan atas tanah, jual-beli, warisan, tidak terlepas
pematokan awal oleh para pemilik tanah. Kota Kendari sebagai salah satu
sekaligus aktifitas sehari-hari, oleh karena itu setiap tanah yang dimiliki
4
Peranan dari Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota
dari tahap permohonan pendaftaran tanah oleh pihak yang berhak atas
tanah atau yang dikuasainya diperlukan peran aktif dan ketelitian dari
5
proses ajudikasi terdapat masalah dalam penanganannya, seperti
adanya ketidakakuratan baik itu data fisik ataupun data yuridis maka
penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu atau
merupakan sebuah proses yang penting karena kebenaran data fisik dan
data yuridis adalah yang utama agar tidak terjadi masalah pada sertifikat
Pendaftaran Tanah”
6
B. Rumusan Masalah
Tanah?
C. Tujuan Penelitian
Pendaftaran Tanah.
7
D. Manfaat Penelitian
panitia ajudikasi.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terdiri atas :
a. Hak milik
d. Hak pakai
e. Hak sewa
dibedakan atas hak milik, hak pakai, hak guna bangunan dan hak
guna usaha.
9
Senada dengan pendapat tersebut A P Perlindungan (1998:
“Pada dasarnya hak atas tanah hanya terdiri atas hak milik,
hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai. Namun
berdasarkan UUPA maka hak tersebut dapat ditambah dengan
hak memungut hasil dan hak membuka tanah”.
tanah. Secara yuridis hak milik diatur dalam Pasal 20 ayat (1) & (2)
UUPA yang menegaskan bahwa, hak milik adalah hak turun temurun,
terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan
mengingat ketentuan dalam Pasal 6 UUPA, dan hak ini dapat beralih
a. Turun temurun
Bahwa hak milik dapat diwariskan pada pihak lain atau ahli
10
memohon kembali bagi ahli waris untuk mendapatkan
penetapan.
Hal ini berarti bahwa hak milik merupakan hak yang terkuat dan
hak yang lain seperti hak guna usaha, hak guna bangunan dan
yang mutlak, tak terbatas dan tidak dapat diganggu gugat, tetapi
c. Fungsi sosial
Hak milik dapat dialihkan pada pihak yang lain sesuai dengan
tanggungan.
11
Apabila disimak bunyi Pasal 21 ayat (1),(2) dan (3) UUPA
Sebagai salah satu jenis hak atas tanah maka hak milik
merupakan hak yang terkuat, terpenuh serta turun temurun. Hal ini
12
hak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat
penetapan pemerintah.
Hak milik atas tanah yang terjadi disini semua berasal dari
tanah negara. Hak milik atas tanah yang terjadi ini karena
undang-undang
24 September 1960, maka semua hak atas tanah yang ada harus
diubah menjadi salah satu hak atas tanah yang diatur dalam undang-
13
menjadi hak-hak atas tanah yang ditetapkan dalam UUPA. (A.P.
Parlindungan,1998: 140)
bahwa proses terjadinya hak milik atau lahirnya hak milik dapat
14
Berdasarkan Pasal 27 UUPA menegaskan bahwa hapusnya
yakni :
1. Karena pencabutan
2. Karena penyerahan
3. Karena ditelantarkan;
4. Karena ketentuan
b) Tanahnya Musnah
faktor alam seperti tanah longsor, terkikis nya tanah pada aliran
(A.P.Parlindungan,1998: 160)
oleh pemiliknya
15
2. Karena ditelantarkan tapi belum ada
peraturan pelaksanaannya
ketentuan perundang-undangan
pemeliharaan data fisik dan yuridis, dalam bentuk peta dan daftar
bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas
16
tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada
haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak
kegiatan, yang sekali dimulai tidak akan ada akhirnya. Data yang
17
Kata “teratur” menunjukan, bahwa semua kegiatan harus
2003:73)
yaitu:
Nasional).
18
4. Data tanah, bahwa hasil pertama dari
wilayah Negara.
2. Tujuan Pendaftaran
19
rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan
bersangkutan.
daftar umum yang terdiri atas peta pendaftar, daftar tanah, surat,
ukur, buku tanah dan daftar nama para pihak yang berkepentingan
20
pertanahan. Data tersebut bersifat terbuka untuk umum ini sesuai
tanah.
penomoran.
suatu bidang tanah dalam bentuk peta dan uraian yang diambil
terbuka.
21
a. Asas sederhana
b. Asas aman
c. Asas terjangkau
d. Asas mutakhir
22
yang mutakhir untuk itu perlu diikuti kewajiban mendaftar dan
23
Dalam memeriksa kelayakan sebuah permohonan yang
dan jelas.
pemilikan tersebut.
diberikan.
4. Bahwa atas bukti dari alas hak tidak ada orang yang
pemohon.
sebelumnya.
24
5. Melindungi terhadap kesulitan-kesulitan yang tidak
harian.
25
kepada ingatan atau keterangan saksi, pasti tidak diteliti karena
ingatan bisa saja kabur dan saksi-saksi hidup satu masa akan
telah ada sejak dahulu, namun karena tidak tertulis apalagi tidak
terdaftar hanya secara lisan diketahui tanah itu milik siapa dan
ahli warisnya.
bahwa sungguhpun oleh sistem torrens hal ini juga diinsafi dengan
26
Memperhatikan kedua sistem di atas timbul pertanyaan di
161-162) :
27
tergugat dihukum untuk bersama-sama dengan penggugat
(pemisahan horizontal).
28
1. Seorang ketua panitia merangkap anggota yang di jabat
yang ditunjuknya.
surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang
Pasal 23 (2) dan Pasal 38 ayat (2) UUPA, yaitu bukan sistem
29
publikasi negatif yang murni sebab sistem publikasi negatif murni
sampai penyajian data fisik dan data yuridis yang diperlukan serta
mengenai status tanah dan pemiliknya serta ada atau tidaknya hak
30
surat keputusan haknya baik melalui penetapan konversi
atas tanah sebagai salinan dari buku tanah yang berlaku, sebagai
tanda bukti hak yang kuat sertifikat tanah memuat data pemegang
hak, jenis hak serta dilengkapi surat ukur memuat letak batas-batas
31
dalam pendaftaran tanah secara sistematik tetapi pendaftaran tanah
peta pendaftaran
32
Penyiapan peta dasar pendaftaran diperlukan agar setiap
tertentu yang berfungsi sebagai titik kontrol atau titik ikat untuk
33
bentuk yang tertatat dengan baik bagi bidang-bidang tanah yang
suatu hak yang belum terdaftar atau yang sudah terdaftar, tetapi
belum ada surat ukur atau gambar situasinya atau surat ukur atau
batas bidang tanah yang akan diberikan dengan hak baru oleh
atau pemegang hak atas tanah yang berbatasan tidak hadir, biarpun
34
4. Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan
peta dasar pendaftaran dan hasil ukur batas tanah yang akan
dipetakan.
35
dilakukannya pengukuran sementara itu dan belum diperolehnya
Harsono, 1989:79)
36
surat ukur bukan kutipan dari peta pendaftaran tanah, surat ukur
Harsono, 1989:83)
yang belum tersedia peta pendaftaran surat ukur dibuat dari hasil
24 Tahun 1997.
hak
perbedaan antara pembuktian hak baru dan hak lama, hak-hak baru
hak-hak atas tanah yang berasal dari koversi hak-hak yang ada
37
negara atau tanah pengelolaan yang dapat diberikan secara
mengenai hak guna bangunan dan hak pakai atas tanah hak
milik.
hak tanggungan.
38
membebaninya. Demikian yang ditetapkan dalam Pasal 24 ayat (1)
pemilikan.
pembuktian yaitu :
lain
mengajukan keberatan.
39
Untuk memudahkan pelaksanaanya dalam pendaftaran tanah
dilakukan dikantor kelurahan serta media massa, dalam hal ini baik
menteri.
40
Jika masih ada kekurangan lengkap data fisik dan data
9. Pembukuan Hak
Tahun 1997 atas dasar alat bukti dan berita acara pengesahan
a. Data fisik dan yuridis sudah lengkap dan tidak ada yang
b. Data fisik dan yuridis belum langkap dan tidak ada yang
41
dilakukan pembukuan dalam buku tanah dengan catatan
data fisik yang ada dalam surat ukur dan data yuridis yang telah
451).
42
C. Proses Pendaftaran Tanah (Ajudikasi)
dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu
tanah.
tanah.
43
anggota yang sangat diperlukan dalam penilaian kepastian data yuridis
bersangkutan.
Tahun 1997)
bersangkutan.
44
berkepentingan. Penempatan tanda-tanda batas termasuk
suatu hak yang belum terdaftar atau yang sudah terdaftar tetapi belum
ada tidak sesuai lagi dengan keadaan yang sebenarnya, dilakukan oleh
bidang-bidang tanah yang telah terdaftar dan surat ukur atau gambar
pendaftaran.
dalam daftar tanah. Bagi bidang-bidang tanah yang sudah diatur serta
45
dipetakan dalam peta pendaftaran, dibuatkan surat ukur untuk
apabila mengenai hak guna bangunan dan hak pakai atas tanah
hak milik;
pemisahan;
hak tanggungan.
46
mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan
Daftar isian beserta peta bidang atau bidang- bidang tanah yang
mengajukan keberatan mengenai data fisik dan atau data yuridis yang
47
sistematik atau Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah
Hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf dan hak milik
48
tanah yang memuat data yuridis dan data fisik bidang tanah yang
bersangkutan, dan sepanjang ada surat ukurnya dicatat pula pada surat
ukur tersebut.
haknya dan bidang tanahnya yang diuraikan dalam surat ukur secara
data fisik dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku tanah
sebagai “surat keterangan, surat lulusan, atau ijazah “. (E. Pino dan
Wittermans, 1953)
49
keterangan yang menguatkan kedudukan sesuatu (menurut hukum
yang sah), surat tanda bukti. Maksudnya, ialah dengan sertifikat itu
bersangkutan sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang telah
50
Sertifikat berdasarkan Pasal 32 ayat (1) PP No. 24 tahun 1997
yaitu surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang
kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya,
sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data
yang ada dalam surat ukur dan buku tanah yang bersangkutan.
hak milik atas tanah kita harus kembali mempelajari klasifikasi benda
a. Benda bergerak
bergerak;
51
2. Hak atas bunga yang dijanjikan, baik bunga yang
persekutuan berjalan;
52
1. Tanah pekarangan dan apa yang didirikan di atasnya;
510;
adalah:
53
2. Pada perumahan: cermin, lukisan dan perhiasan lainnya
itu dilekatkan.
54
hak-hak sebagai berikut;
bentuk barang;
6. Hak sepersepuluhan;
yaitu :
55
3. Asas yang terkandung dalam ketentuan Pasal
56
yang menguasai benda tak bergerak (termaksud tanah) belum
( Abdurrahman,1995: 109)
tanah. Sebagai bukti alas hak yang sah dan dimiliki kekuatan
57
tujuan akhir dari penerbitan sertifikat. ( Abdurrahman,1995: 120)
menyatakan bahwa :
selebihnya cacat hukum dan ini akan teruji kalau antara mereka
58
ini ada jaminan oleh hukum bahwa penjual adalah pemilik tanah
para pelaku usaha, bahwa tidak setiap pelaku usaha memiliki modal
59
kreditur membuat persyaratan bahwa dalam perkreditan disyaratkan
60
Ada pepatah dalam bahasa latin yang berbunyi “Sivis Pacem Para
1997: 431)
alat bukti tertulis/surat. Bagi kita di idonesia hingga kini alat bukti
primer (utama) lebih khusus lagi akta otentik. Apa yang dinamakan
akta otentik tidal lain adalah akta yang dibuat oleh atau dihadapan
keunggulan bagi akta otentik dibanding dengan alat bukti lain ialah
hukum akta otentik (termasuk sertifikat hak milik atas tanah) untuk
61
belum terbukti kepalsuan nya. Konsekuensinya ialah barang siapa
nya bahwa akta itu palsu, berarti kalau tidak terbukti kepalsuan nya
432)
62
Sertifikat sebagai salah satu bukti kepemilikan hak, menjadi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
B. Lokasi Penelitian
Kendari, sebab di Kota Kendari yang merupakan wilayah kerja dari Kantor
(ajudikasi).
63
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
Kota Kendari dalam hal ini Kepala Kantor Pertanahan juga Panitia
64
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dalam
Dalam hal ini data diperoleh melalui pihak badan pertanahan kota
65
1) Interview (Wawancara), yaitu mengadakan
pendaftaran tanah.
F. Analisis Data
data-data yang ada dalam bentuk uraian secara logis dan sistematis untuk
G. Definisi Operasional
permilik tanah.
yang dilakukan untuk mendapatkan data fisik dan data yuridis yang
66
3. Sertifikat adalah tanda bukti kepemilikan atas suatu hak
atas tanah.
67
BAB IV
1996, tanggal 8 Maret 1996 tentang Kantor Pertanahan Kota Kendari, yang
(RI) Nomor 26 Tahun 1998 tentang Perumusan dan Tata Kerja Kantor
68
Wilayah. Badan Pertanahan Nasional di Provinsi dan Kabupaten/Kota serta
Surat Keputusan (SK) Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor 1 Tahun 1989
Tahun 1988. Dengan terbitnya dua surat keputusan tersebut maka susunan
organisasi dan tata kerja yang berada dalam lingkungan Direktorat Jendral
Agraria dan tata guna tanah seluruh jajaran vertikal di daerah-daerah telah
dicabut dan disesuaikan dengan susunan organisasi dan tata kerja baru yang
tanah.
69
• Urusan perencanaan
70
Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Kantor Pertanahan Kota Kendari
Kendari, meskipun relatif baru namun Kantor Pertanahan Kota Kendari telah
dalam keadaan baik dan telah menggunakan beberapa peralatan yang cukup
prasarana akan terus ditingkatkan kata Pahari Limbo Selaku Kasubag Tata
71
12 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997)
dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu
Ajudikasi. Terdiri dari dua komponen pokok, yaitu tim yuridis dan tim
anggaran, dengan target bidang yang telah ditetapkan oleh Kepala BPN.
koordinat.
72
Ajudikasi merupakan salah satu implementasi dari peraturan
namun tekad dan kuat, motivasi yang tinggi serta optimisme dan
73
tanggung jawab penuh, oleh karena itu panitia dan tim ajudikasi
merupakan pelaksana tim yang bekerja dengan cermat, teliti dan akurat
sebab ini bersangkutan dengan sertifikat hak atas tanah yang merupakan
tanah.
tanah.
74
mengenai bidang-bidang tanah di wilayah desa/kelurahan yang
bersangkutan.
menyatakan bahwa :
Negara
75
5. Pembentukan Satuan Tugas Pengumpul Data Yuridis oleh Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
6. Pendataan oleh Satgas Pengumpul Data Yuridis dibantu oleh
Satgas Kemitraan untuk kelengkapan berkas permohonan dan
penyerahan Surat Tanda Terima Dokumen (STTD)
7. Pemasangan Titik Dasar Teknis orde IV dan pengukuran kerangka
dasar teknis
8. Penetapan batas bidang tanah oleh pemilik tanah dengan
persetujuan tetangga yang berbatasan di setiap sudut bidang tanah
dan dilaksanakan pemasangan tanda batasnya.
9. Pengukuran bidang-bidang tanah berdasarkan tanda batas yang
telah ditetapkan dan terpasang.
10. Sidang Panitia Ajudikasi untuk meneliti subyek dan obyek tanah
yang dimohon dengan memperhatikan persyaratan yang dilampirkan
11. Pembuktian hak melalui PENGUMUMAN yang diumumkan selama
1 (satu) bulan, guna memberikan kesempatan para pihak untuk
mengajukan sanggahan/keberatan
12. Pengesahan atas pengumuman
13. Pembukuan hak dan proses penerbitan sertipikat hak atas tanah
14. Penyerahan sertipikat hak atas tanah di setiap Desa, peserta
membawa KTP asli atau surat kuasa bila dikuasakan.
76
i. Berita Acara kesaksian diketahui 2 orang saksi
j. Surat pernyataan lain yang diperlukan bermeterai Rp. 6.000,--
k. Memasang patok tanda batas. Permanen (menurut syarat
sebagaimana PMNA/Ka BPN No.3/1997)
1. Surat Permohonan
2. Surat Pernyataan penguasaan fisik sistimatis bermeterai Rp.
6.000,-
3. Foto copy KTP para pihak dilegalisir oleh yang berwenang
4. Foto copy SPPT dilegalisir oleh yang berwenang.
5. Akta jual beli / hibah meterai 2 buah Rp. 12.000,--
6. Salinan Letter C yang dilegalisir oleh yang berwenang
7. Bukti SSB BPHTB
8. Bukti SSP PPh kalau kena pajak PPh
9. Sketsa pemecahan bidang tanah
10. Surat pernyataan pemilikan tanah pertanian bermetersi
Rp.6.000,--
11. Memasang patok tanda batas. Permanen (menurut syarat
sebagaimana PMNA/Ka BPN No. 3/1997)
b. Warisan
1. Foto copy KTP para ahli waris dilegalisir oleh yang berwenang
2. Surat Pernyataan penguasaan fisik sistimatis bermeterai Rp.
6.000,-
3. Surat kematian
4. Surat keterangan Warisan bermetari Rp. 6.000,-
5. Surat Perwalian / surat pengampuan
6. Salinan Letter C yang dilegalisir oleh yang berwenang
7. Foto copy SPPT dilegalisir oleh yang berwenang.
8. Surat pernyataan lain bermeterai Rp. 6.000,--
9. Memasang patok tanda batas. Permanen (menurut syarat
sebagaimana PMNA/Ka BPN No. 3/1997)
1. Foto copy KTP para ahli waris dilegalisir oleh yang berwenang
77
2. Surat Pernyataan penguasaan fisik sistimatis bermeterai Rp.
6.000,--
3. Surat kematian
4. Surat keterangan Warisan bermetari Rp. 6.000,-
5. Foto copy SPPT dilegalisir oleh yang oleh yang berwenang
6. Salinan Letter C yang dilegalisir oleh yang berwenang
7. Akta Pembagian Hak bersama (APHB) materai 2 buah Rp.
12.000,-
8. Bukti SSB BPHT
9. Surat pernyataan lain bermeterai Rp. 6.000,--
10. Memasang patok tanda batas. Permanen (menurut syarat
sebagaimana PMNA/Ka BPN No. 3/1997)
1. Azas sederhana
78
dapat dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama para
2. Azas Terjangkau
3. Azas mutakhir
4. Azas Terbuka
79
Azas mutakhir menuntut dipeliharanya data pendaftaran tanah secara
data yang benar setiap saat. Untuk itulah diberlakukan pula azas
terbuka.
menyatakan bahwa :
menjelaskan :
80
secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadik diupayakan
suatu hak yang belum terdaftar atau yang sudah terdaftar tetapi belum
ada tidak sesuai lagi dengan keadaan yang sebenarnya, dilakukan oleh
81
Bidang atau bidang-bidang tanah yang sudah dipetakan atau
dalam daftar tanah. Bagi bidang-bidang tanah yang sudah diatur serta
hak tersebut berasal dari tanah Negara atau tanah hak pengelolaan.
2. Asli akta PPAT yang memuat pemberian hak tersebut oleh pemegang
hak milik kepada penerima hak yang bersangkutan apabila mengenai hak
pemisahan;
hak tanggungan.
82
Pertanahan Kota Kendari, Edison S (Wawancara, 23 April 2010)
Daftar isian beserta peta bidang atau bidang- bidang tanah yang
mengajukan keberatan mengenai data fisik dan atau data yuridis yang
83
sistematik atau Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah
1997)
84
Hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf dan hak milik
tanah yang memuat data yuridis dan data fisik bidang tanah yang
bersangkutan, dan sepanjang ada surat ukurnya dicatat pula pada surat
ukur tersebut.
haknya dan bidang tanahnya yang diuraikan dalam surat ukur secara
Tahun 1997)
fisik dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku tanah sebagaimana
dimaksud di atas.
haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik
85
yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997
(Ajudikasi)
dalam bentuk peta dan daftar mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-
bukti hanya bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik
tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan
hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang
membebaninya.
86
1. Adanya kesalahan informasi yang diberikan oleh pihak
pemohon.
administrasi yang diserahkan oleh pemohon tidak lengkap. Hal ini menjadi
dasar dari informasi yang kurang lengkap diberikan oleh pihak kantor
87
sehingga kami sebagai pemohon kurang mendapatkan informasi.
88
pertanahan untuk mendaftarkan tanahnya. Penggunaan jasa orang lain
dalam peningkatan jumlah bidang tanah yang telah didaftarkan haknya., yang
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tanah.
90
B. Saran
(ajudikasi).
91