Professional Documents
Culture Documents
I. LATAR BELAKANG
pembangunan ini menganut dua filosofi dasar yaitu public touch and
1
masuk kedalam ruang-ruang kebijakan atau yang dikenal dengan
seperti inilah yang saat ini sedang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi
NTT.
terjadi di lingkungannya.
2
keterampilan kepada warga untuk meningkatkan kemampuan mereka
sumber daya berupa modal bagi usaha ekonomi produktif yang ada di
menyongsong masa depan yang lebih baik. Untuk itu, yang paling
yakni :
3
2. Meningkatkan derajat dan kualitas kesehatan masyarakat melalui
lingkungan hidup;
4
1. SDM yang berkualitas;
2. Peningkatan kesehatan;
3. Ekonomi kerakyatan;
5. Supremasi hukum;
7. Kesetaraan gender;
5
lingkungan berkelanjutan. Sedangkan harapan muncul karena adanya
NTT.
sosial (social value) dan kearifan lokal (local wisdom) yang sudah
ada3.
2 Friedman, John., Empowerment The Politics of Alternative Development, Blackwell Publisher, Cambridge, 1992
3 Huri, Daman., dkk., Demokrasi dan Kemiskinan, Program Sekolah Demokrasi PLaCIDS (Public Policy Analysis and Community
Development Studies) Averroes dan KID (Komunitas Indonesia untuk Demokrasi), Averroes Press, Malang, Agustus 2008
6
Sehingga dalam menjalankan program-program pemberdayaan
masyarakat.
Dari visi dan misi yang diemban oleh Pemerintah Provinsi NTT
kesehatan.
7
Program bantuan ini merupakan salah satu bentuk penanggulangan
perumahan.
8
Rp. 11.900.000.000,- dari data realisasi tersebut dapat dijelaskan
pembangunan berkelanjutan.
Tertinggal (P2ADT)
Penanggulangan Kemiskinan.
9
pekerjaan yang berbahaya, membina generasi penerus bangsa yang
sasaran dari program ini adalah para pekerja anak yang tinggal di
NTT.
10
Dari data penggunaan dana dan pemberian bantuan bagi pekerja
Desa/Kelurahan
11
khususnya masyarakat Nusa Tenggara Timur pada umumnya.
digunakan untuk :
a. Penanggulangan kemiskinan;
b. Penanganan bencana;
Produktif)
12
penanggulangan kemiskinan di pedesaan melalui pemberdayaan
13
yang diberikan kepada 100 kelompok usaha ekonomi produktif
produktif.
14
pilihan-pilihan yang dapat diambil dan dimanfaatkan secara sungguh-
III. PENUTUP
opini dan isu publik. Sedangkan pada saat yang bersamaan sarana
15
resultante dari komunikasi intersubyektif yang terbangun dalam
warga
berbagai ide segar dari warga karena mereka selalu merasa menjadi
bagian dari program kebijakan yang ada tersebut. Bila kondisi ini
16
konteks sosial yang berkembang. Dalam proses yang partisipatif,
Tentu saja dengan proses ini dapat dipastikan hasil kebijakan yang
proses perencanaannya.
17
konsensus bersama. Namun bila terwujud konsensus yang
legitimasi yang kuat di mata publik. Oleh karena itu, biaya sosial
efisien.
18
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta, 2007.
19