You are on page 1of 2

NASKAH DRAMA PPLM KELOMPOK KELENGKENG

LEBAH MADU

Monolog : tahukah kalian tentang lebah madu? Pernahkah kalian menontonnya di TV? Atau bahkan
melihatnya sedang terbang ? tapi kami yakin masih banyak yang belum kalian tahu tentang
mereka. Suatu hari, ibu, ayah dan ima pergi ke taman. Ima senang sekali berada disana.
Tapi, yang paling menyenangkan adalah saat ima mengenal teman barunya. Tahukah kaliah
siapa dia? Dia adalah sekor lebah madu
Ima : “jangan ! jangan sengat aku, aku tak ingin disakiti!”
Lebah pekerja : “tenang, aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin berteman denganmu”
Ima : “Benarkah ?”
Lebah pekerja : “Kenalkan, aku seekor lebah pekerja. Aku tinggal di dalam batang pohon itu bersama
ribuan temanku”
Ima :”Wah ! temanmu banyak sekali ! Apa saja yang kalian lakukan sehari-hari?”
Lebah 1: “ kami membersihkan sarang, mengumpulkan makanan dan membawanya ke sarang, membuat
madu, menghangatkan sarang dan menjaganya…
Ima :”tidakkah kalian lelah mengerjakan itu semua ?”
Lebah 1: “ah, tidak. Kami tidak pernah merasa lelah. Kami lebah pekerja saling berbagi tugas . Aku
misalnya, sekarang sedang membangun kotakkotak untuk menyimpan madu”
Ima :”aku jadi penasaran, bagaimana kalian dilahirkan?”
Lebah 1:”pernahkah kamu mendengan ada seekor ratu lebah madu ? sang ratu adalah lebah yang paling
besar diantara lebah betina. Ia bertelur pada waktu-waktu tertentu. Awalnya kami muncul
sebagai ulat-putih yang disebut larva, yang tidak puna mata dan sayap atau kaki. Dalam
beberapa waktu kami menjadi kepompong, kami selalu diberi makan sampai keluar dari
kepompong”
Ima : “hebat sekali ! Tapi, kalian sangat banyak, apa tidak terjadi kekacauan di sarang?”
Lebah 1 :”tentu tidak, sarang kami sangat teratur. Ribuan lebah hidup damai dengan tugasnya
masing-masing”
Ima :”sungguh menarik ! aku masih belum tahu bagaimana kalian bisa teratur walaupun banyak. Ayahku
seorang manager perumhan, tapi ia sulit menjaga ketertiban di sana”
Lebah 1: “kamu pantas terkejut ! para ilmuan pun terpesona dengan hal ini. Meraka mencari tahu bagaimana
lebah sebanyak itu dapat bekerja sama dengan baik ?”
Ibu :”ima ! ima! Ima! Diama kau nak ? kita akan pulang”
Ima : “ibu memanggilku. Aku harus pergi sekarang. Aku senang bertemu denganmu terima karih atas
semua ceritamu !”

Lebah 1: “Aku juga senang menemanimu. Bagaimana kalau kita bisa bertemu lagi disini pecan depan ? kalau
kamu mau, aku akan mengantar mu ke sarangku.
Ima :”wah, pasti menyenangkan!”
Lebah 1 :”baiklah sampai jumpa”
Monolog : “sesampai dirumah ima segera membuka ensiklopedi tentang binatang, hadiah ulang tahun
dari ayah. Ima membaca buku penuh kagum.”
Ima : “ibu tahu mengenai lebah madu ? lebah madu betina bertugas membersihkan kamar-kamar sarang.
Mereka mengeluarkan kotoran lebah-lebah yang mati dan segala sesuatu yang bukan bagian
dari sarang. Apa ibu tahu bagaimana cara mereka membawanya? Mereka membungkusnya
dengan “propolis”, zat yang mencegah kotoran menjadi sumber bakteri. Apa ibu tahu dari
mana mereka mendapatkannya?”
Ibu :”lebah memang kecil, tapu cerdas. Ada sang Pencipta yang mengajari mereka. Kalau begitu ibu
menyiapkan makan malam”
Monolog : setelah ibu keluar, ima melanjutkan membaca bukunya. Ternyata dalam buku itu
disebutkan cara pembuatan propolis. Pertama, memakai rahang bawahnya, mereka
mengumpulkan zat yang disebut resin dari tunas berlendir dari pohon. Lalu resin dicampur
dengan air liur mereka dan mengankutnya ke sarang dalam kantung khusus pada kakinya.
Ima :”sekarang aku mengerti bahwa aku belum tahu apaapa mengenai lebah, tapi aku yakin akan
menemukn jawabannya cepat atau lambat!”
Monolog :buku itu juga menjelaskan bagaimana membangun kamar-kamar madu. Kamar-kamar madu
berbentuk heksagonal. Mereka membangun mulai dari beberapa titik di bagian atas sarang.
1
Padahal tak ada tanda-tanda penyambungan diantara kamar-kamar tersebut. Pada saat lebah
lain meneruskan pembangunan sarang lebah-lebah yang lain bergabung dan memulai dari
titik lain dan dapat menghasilkan bangunan yang sempurna. Ada juga cara pembuatan madu.
Awlnya lebah mengumpulkan nectar dari bunga-bunga dan bakal buah. Lalau diubah
menjadi madu. Ima bertanya mengenai segala kampuan lebah . Ayah mengusap kepalanya.
Ayah :”kamu benar nak, kita melihat pelajaran dan karya seni tinggi dalam kehidupan lebah”
Ima :”sekarang aku mengert ayah, Allah yang menyuruh labah untuk bertingkah laku demikian”
Ayah :”kamau pasti juga kagum jika mengamati kesempurnaan makhluk lain. Semua ini menunjukkan
bahwa setiap bagian alam diatur dengan seni yang sangat indah”
Monolog :”akhirnya, ima menemukan semua jawaban pertanyaannya sendiri. Di akhir pecan ima
meminta ayahnya ke taman lagi”
Ima :”ayah, akhir pecan ini kita ke taman lagi kan?”
ayah :”Sebenarnya ayah tidak berancana kesana. Tapi kalau mau mengepa tidak ?”
Monolog : ima merasa sangat senang bisa bertemu teman imutnya. esok harinya…..
Ima :”hai! Aku senang bertemu denganmu lagi!”
Lebah 1 : “aku juga! Selamat dating ! aku akan menunjukkan sarang lebah padamu!”
Ima :”oh ya? Tahu tidak, aku memikirkan kamarm madumu yang mengagumkan itu selama sepekan ?
aku tak sabar melihatnya!”
Monolog : “Ima bertanya pada temannya bagaimana cara pembuatan kamar madu. Lalu lebah pekerja
meminta lebah madu tua menjawabnya.
Lebah 2:”ketika kamdi membangun kamar, sudut bagian dalam haruskami buat 120o. selain itu, kemiringan
kamar terhadap tanah juga penting”
Ima : “wah! Maaf aku sulit memahaminya. Bagaimana lebah madu dapat melakukan perhitungan tanpa
kesalahan….aku semakin kagum pada kalian !”
Lebah 2: “janganlah kagum pada kami. Kami hanya melakukan semua itu karena keahlian bawaan. Kami
dilahirkan lengkap dengan keahlian itu”
Ima :”kalian menunjukkan pelajaran yang mulia ! setiap orang perlu belajar yang kalian lakukan . Jika
boleh, aku ingin bertanya lagi”
Lebah 2 : “silakan”
Ima :”mengapa kalian membangun kamar madu berbentuk segienam?”
Lebah 2 :”oh..itu. JIka kami membuatnya dalam bentuk selain segienam, aka nada bagian yang tak
terpakai antar kamar, bila demikian kami hanya dapat menyimpan sedikit madu dan perlu
lebih banyak lilinuntuk menutupi daerah yang kosong”
Monolog :”hari semakin sore, ima meninggalkan lebah madu dan menemui ayahnya
Ima :”aku telah belajar banyak dari kalian. Kalian mengajariku bahwa ada keteraturan yang sempurna
dialam ini. Mulai sekarang, aku berharap dapat melihat seluruh kesempurnaan ini…Terima
kasih banyak.

You might also like