Professional Documents
Culture Documents
PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk berdiri sejak tahun 1906 dengan nama
awal Harrisons and Crossfield Plc (H&C). Perusahaan ini merupakan bekas hak
Concessie berdasarkan perjanjian Zelfbes Turn tanah jawa dengan beberapa perusahaan
Rubber Company Ltd, yang disahkan dengan ketetapan Residen Sumatera Timur, dalam
kerangka konversi Undang-Undang Pokok Agraria (UU No. 5 tahun 1906). Hak
Concessie tersebut dikonversi menjadi Undang-Undang Hak Guna Usaha (UU HGU)
yang ditegaskan dalam surat Menteri Agraria 1 Maret 1962 No. Ka. 13/7/1962.
Perusahaan ini didirikan oleh Group Harrisons and Crossfield dari Inggris. Pada tahun
1962 perusahaan ini berganti nama menjadi PT. PP. London Sumatra Indonesia dengan
akte notaris Raden Kadiman di Jakarta tanggal 18 Desember 1962 dan akte
pembaharuan tanggal 9 September 1963 No. 2 dengan status Hak Guna Usaha (HGU).
PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk memiliki perkebunan dan pabrik yang
tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan serta Sulawesi. Namun dari semua itu
yang terbanyak dan terluas terletak di pulau Sumatera. Di pulau Sumatera terdapat 24
kebun yang terdiri dari 11 kebun di Sumatera Utara dan 13 kebun di Sumatera Selatan
berupa kebun kelapa sawit dan karet. Di Jawa terdapat 2 perkebunan cokelat, dan teh.
Sedangkan di Kalimantan timur terdapat 1 kebun kelapa sawit dan Sulawesi Selatan
perkebunan kelapa sawit, karet, kopi dan teh adalah salah satu perusahaan perkebunan
Tbk telah melakukan penanaman kelapa sawit seluas 38.163 hektar, karet seluas 15.879
hektar, dengan 16 pabrik dan sejumlah kawasan yang masih mungkin untuk
pembangunan.
PT. PP. London Sumatera Indonesia, Tbk mendirikan beberapa pabrik dan
Begerpang POM (Palm Oil Mill) adalah salah satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
milik PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, yang terdapat di Pulau Sumatera yang
terletak di Begerpang Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. Pabrik ini didirikan
pada tahun 2002 dan mulai beroperasi pada tanggal 9 Juli 2003 dengan kapasitas
produksi 45 ton/jam.
PT. PP. London Sumatera Indonesia, Tbk memiliki badan khusus peneliti
kelapa sawit yaitu BLRS (Bahlias Research Station), yang memproduksi sawit jenis
Tenera.
Begerpang POM (Palm Oil Mill) milik London Sumatra Indonesia Tbk,
bergerak dalam bidang pengolahan buah kelapa sawit dari Fresh Fruit Bunch (FFB)
menjadi minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan inti biji sawit atau Palm Kernel.
Sekitar awal bulan Juni 2006, pabrik menambah hasil produk yang dipasarkan yaitu
Palm Kernel Oil (PKO) yang bahannya berasal dari inti biji sawit.
Begerpang POM (Palm Oil Mill) milik London Sumatra Indonesia Tbk, terletak
kilometer dari Tanjung Morawa atau sekitar 20 kilometer dari kota Medan.
suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan struktur
struktur organisasi yang dapat mempersatukan seluruh sumberdaya dengan cara yang
teratur. Dengan struktur organisasi tersebut diharapkan setiap personil yang ada didalam
masing dengan baik dan mendukung tercapainya sasaran perusahaan dengan efektif dan
efisien.
Struktur organisasi pada pabrik kelapa sawit PT. PP. London Sumatera
Adminitrasi
Daily
Mill
Assistant Shift Shift
Manager Compost Engineer Foreman
Head
Laboratory
Compost
Foreman
Maintenance
Foreman
Maintenance
Engineer
Go down
Master
Struktur organisasi yang digunakan pada PT. PP. London Sumatera Indonesia
Begerpang POM adalah lini fungsional. Dimana struktur organisasi lini fungsional
adalah bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling
1. Mill Manager
Mill Manager memiliki wewenang dan tanggung jawab antara lain sebagai
berikut:
2. Assistant Maintenace
Assistant Maintenance memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai
berikut:
3. Shift Coordinator
Shift Coordinator memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai
berikut:
Shift Engineer memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:
5. Asisstant Compost
Tenaga kerja pada pabrik kelapa sawit PT. PP. London Sumatera Begerpang
POM adalah tenaga kerja bulanan (MRP) dan tenaga kerja harian (DRP).
Month Rate Payment atau tenaga kerja bulanan adalah tenaga kerja dengan sistem
Daily Rate Payment atau tenaga kerja harian adalah tenaga kerja dengan sistem
Adapun jumlah keseluruhan tenaga kerja pada pabrik kelapa sawit PT. PP.
1 Manager 1
2 Maintenance Engineer 1
3 Compost Assistant 1
4 Shift Coordinator 1
5 Shift Engineer 2
6 Administrasi 5
7 Security 9
8 Maintenance 20
9 Pengolahan Kompos 28
10 Laboratorium 5
11 Daily 14
12 Go Down 2
13 Bagian Produksi 58
Total 147
Pembagian jam kerja pada pabrik kelapa sawit PT. PP. London Sumatera
Begerpang POM dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu waktu kerja karyawan kantor dan
Pengaturan jam kerja pada pabrik kelapa sawit PT. PP. London Sumatera
Jenis FFB (Fresh Fruit Bunch) yang digolongkan didasarkan pada jumlah buah
yang loose fruit. Dimana jenis FFB ini nantinya akan menjadi standar mutu
yaitu :
Digolongkan sebagai buah yang masih hitam dan keras, tidak ada loose fruit yang
Digolongkan sebagai buah mentah dan loose fruit yang lepas dari bunch kurang dari
10 loose fruit.
Digolongkan sebagai buah mengkal dengan kurang dari 10-24 loose fruit yang lepas
dari bunch.
Digolongkan sebagai buah yang telah matang dengan lebih dari 25 loose fruit yang
Buah dengan loose fruit yang lepas dari 75% atau masih tertinggal 25%.
Buah yang seluruhnya atau sebagian dari bunch telah lembek, warnanya hitam dan
bau. Buah ini mengandung FFA tinggi. Loose fruit tinggal 10%.
Buah yang memar dan teroksidasi, ini juga mengandung asam lemak bebas (FFA)
yang tinggi.
Tangkai bunch yang panjang lebih dari 2,5 cm, hal ini akan menambah berat saat
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk,
dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimiawi dan ikut
dalam proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan-bahan
lainnya.
Tenera adalah jenis varietas kelapa sawit yang mempunyai bentuk buah agak lonjong,
2. Tebal cangkang : 79 – 80 mm
Bahan penolong adalah bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk
menambah mutu produk, tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Pada Begerpang
1. Air
Penggunaan air pada pabrik kelapa sawit adalah untuk proses pengolahan
2. Uap
Uap memegang peranan sangat penting dalam pabrik kelapa sawit. Karena
sebagian dari proses produksi menggunakan tenaga uap. Uap yang di supply dari boiller
Dibawah ini merupakan uraian proses pengolahan FFB hingga menjadi CPO
Palm Kernel yang dibagi atas 6 tahapan, yaitu : penerimaan buah (Reception Station),
FFB hasil panen dari kebun diangkut ke pabrik dengan menggunakan truk.
Selanjutnya dilakukan penimbangan buah untuk mengetahui berat bersih (netto) FFB
yang masuk dengan menggunakan jembatan timbang. Berat bersih FFB yang masuk
didapat dengan menghitung selisih antara berat truk beserta isinya (bruto) dengan berat
Setelah itu, FFB dibawa ke bagian penimbunan buah yaitu loading ramp.
Sebelumnya, buah disortir untuk mengetahui mutu buah yang akan diolah yang
didasarkan pada jumlah buah yang brondol sampai di loading ramp. Adapun fungsi
Buah yang telah disortasi dimasukkan ke dalam loading ramp dengan tujuan
untuk memudahkan masuknya buah ke dalam lori. Lantai loading ramp dibuat dari
plate baja dengan kemiringan 25-40o dan mempunyai 20 pintu dengan kapasitas 300 ton
dan tiap pintu loading ramp dapat menampung 15 ton yang dilengkapi dengan plat
penahan yang berguna untuk menahan FFB agar tidak keluar sewaktu FFB diturunkan
ke lorry. Pintu dari setiap ruangan dibuka secara mekanis dengan menggunakan tenaga
hidrolik.
1. Lorry yang digunakan untuk mengangkut dan tempat perebusan buah sawit di tarik
dan diposisikan di depan pintu loading ramp. Satu unit lorry berkapasitas sekitar 10
ton FFB.
2. Pintu loading ramp dibuka satu persatu dan FFB masuk ke dalam lorry.
(sterilization).
Perebusan atau sterilisasi buah dilakukan dalam sterilizer yang berupa bejana
1. Mematikan enzim untuk mencegah kenaikkan asam lemak bebas minyak yang
dihasilkan.
biji.
Lorry yang telah berisi FFB di loading ramp dimasukkan ke rebusan (sterilizer)
dengan bantuan bollard dan tali Capstand. Pada Begerpang POM tedapat 2 unit
sterilizer, yang mana setiap sterilizer berkapasitas 50 ton FFB atau memuat 5 lorry di
Bar
3,5
2,5
1,5
20 24 41 46 95 105
Time
Treshing station adalah proses pemisahan loose fruit dari fruit bunch yang sudah
direbus dengan cara pembantingan. Pada Treshing station, fruit bunch yang sudah
a. Tippler
Tippler berfungsi mengeluarkan fruit bunch yang telah direbus dengan cara
memutar lorry 3600 kedalam bak hopper. Lorry ini kemudian dituang dengan
menggunakan tippler sehingga buah yang ada didalamnya akan masuk kedalam hopper
conveyor. Penuangan fruit bunch ini harus benar-benar dijaga agar tidak terjadi
kelebihan kapasitas pada tresher serta kehilangan minyak pada empty bunch.
Fruit bunch yang telah ditumpahkan oleh tippler selanjutnya dibawa oleh fruit
bunch scraper conveyor ke 1st tresher dengan bantuan top distributing bunch conveyor.
c. Tresher
Setelah fruit bunch masuk kedalam tresher, maka fruit bunch tersebut akan diputar
dan dibanting berulang-ulang dengan tujuan melepaskan semua loose fruit dari bunch.
Putaran tresher ± 20 rpm, bila terlalu cepat bunch tidak terbanting secara sempurna dan
Empty bunch dari 1st tresher kemudian dibawa oleh hard bunch recycling conveyor
recycling conveyor lalu dihancurkan oleh empty bunch crusher dengan tujuan
memudahkan pemisahan lebih lanjut loose fruit yang masih melekat pada bunch.
f. Fruit Conveyor
Loose fruit yang berasal dari tresher kemudian diangkut oleh fruit conveyor menuju
fruit elevator.
Empty bunch yang dibawa empty bunch conveyor kemudian di tampung dan
location/composting area.
sedangkan pengempaan dilakukan dengan Screw Press. Proses pada Press station terdiri
dari :
Loose Fruit yang berasal dari Fruit Conveyor pada Threshing Station kemudian
diangkut dengan Loose Fruit Elevator ke bagian atas pembagian dari buah-buahan
Loose Fruit dari Loose Fruit Elevator selanjutnya didistribusikan oleh Top
3. Digester
Digester adalah sebuah tabung silinder pelapis dan mempunyai as putar yang
dilengkapi dengan pisau pengaduk. Pisau-pisau ini dibuat bersilang antara satu dengan
yang lainnya, agar daya aduk pisau ini cukup besar maka letak pisau dibuat miring,
sehingga buah yang diaduk turun naik dan demikian pelumatan lebih sempurna. Alat ini
berfungsi untuk melumatkan Loose Fruit sebelum diproses di dalam mesin pengempa.
mempermudah dalam proses pengempaan (Pressing). Dalam Digester loose fruit diaduk
dengan pisau-pisau pengaduk yang berputar pada as sehingga pericarp pecah dan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengadukan ini adalah:
1. Minyak yang berbentuk dalam proses pengadukan harus di keluarkan karena jika
minyak dan air tersebut tidak dikeluarkan maka akan bertindak sebagai bahan
2. Digester harus selalu penuh atau sedikitnya ¾ dari kapasitas Digester. Hal ini
dilakukan agar terjadi penekanan buah di dalam Digester untuk masuk kedalam
4. Screw Press
Screw Press adalah peralatan yang memiliki fungsi untuk mengekstraksi minyak
dari daging buah. Prinsip dari pengepresan adalah suatu penekanan terhadap buah yang
telah diaduk sehingga terperas dan mengeluarkan minyak yang selanjutnya melalui Oil
Gutter dialirkan ke Sand Trap Tank, sedangkan campuran Nut dan Fibre dari Screw
Press dikirim ke Cake Breaker Conveyor pada bagian Kernel Recovery Station. Ekstrak
Crude Oil dari mesin Press kemudian ditambahkan dengan kondensat sebagai Dilution
Water. Campuran Crude akan Dilution Water ini dinamakan Diluted Crude Oil (DCO).
Minyak yang berasal dari Screw Press selanjutnya diproses di Sand Trap Tank
Pada proses Pressing diperoleh Crude Oil dan Nut. Crude Oil diproses di
Clarification Station sedangkan Nut dan Fibre diolah di stasiun ini hingga diperoleh
produk berupa inti sawit (Palm Kernel). Pada stasiun ini dapat dibagi menjadi 3 proses
Depericarper :
Nut dan Fibre dari Screw Press yang masih bersatu masuk ke Cake Breaker
Conveyor (CBC). CBC adalah suatu Conveyor yang terdiri dari screw yang berputar
untuk mempermudah proses pemisahan serat dan biji pada Separating Column.
Pada Depericarper dilakukan pemisahan Fibre dari Nut. Fibre yang merupakan
partikel ringan akan terhisap menuju Fibre Cyclone. Dari Fibre Cyclone, Fibre
bahan bakar. Nut yang merupakan partikel berat akan dikirim ke Nut Polishing Drum.
Nut yang berasal dari Depericarper kemudian dipoles atau dibersihkan di Nut
4. Destoner
Dengan menggunakan Nut Auger Conveyor, biji-biji tersebut dari Nut Polishing
Drum diteruskan ke Destoner Nut Separating Column. Alat ini berfungsi untuk
memisahkan kotoran-kotoran seperti batu dan besi yang terdapat pada biji-biji tersebut.
Batu dan besi harus dipisahkan dari biji untuk mencegah kerusakan mesin pemecah biji
(Ripple Mill).
Nut Cracking:
Nut Separating Column yang berfungsi memisahkan fibre-fibre halus dan dihisap
oleh Nut Cyclone Fun, sedangkan biji-biji masuk ke Nut Grading Drum. Nut Grading
Drum berfungsi sebagai alat pembagi menurut besar kecilnya diameter biji. Kemudian
masuk ke Nut Hopper yang merupakan tempat penyimpanan sementara sebelum Nut
Dengan menggunakan Nut Grading Drum, Nut dipisahkan menjadi tiga fraksi, yaitu
fraksi besar, sedang, dan kecil. Ketiga fraksi tersebut berfungsi juga untuk
mempermudah proses pemecahan biji. Biji-biji dari Nut Grading Drum ditampung di
Nut Hopper sebelum diproses di Ripple Mill. Nut Hopper berfungsi sebagai tempat
3. Ripple Mill
Pada alat ini dilakukan pemecahan biji. Nut akan masuk ke dalam Ripple Mill di
antara Rotor Tube yang berputar dan Ripple Plate yang bergerigi. Nut akan bergesekan
dan terbentur berkali-kali oleh rotor dan gerigi Ripple Plate dan akhirnya memecahkan
Shell sehingga Kernel dapat keluar. Nut yang diproses oleh Ripple Mill disebut Cracked
Nut yang diproses di Ripple Mill disebut Cracked Mixture. Selanjutnya Nut tersebut
Dalam alat ini, Shell dari kernel dipisahkan. Shell yang merupakan partikel ringan
1st
akan ditarik ke Winnowing System dengan menggunakan Winnowing Cyclone Fan.
1st
Dari Shell Winnowing Cyclone kulit-kulit tersebut ditransfer oleh Fuel Conveyor
menuju Boiller sebagai bahan bakar. Kernel merupakan partikel berat akan masuk ke
2nd
Claybath. Sedangkan Cracked Mixture yang merupakan partikel menuju ke
Winnowing System.
fan. Dari Shell Cyclone Shell tersebut di transfer ke Boiller sebagai bahan bakar oleh
Fuel Conveyor. Kernel yang merupakan partikel berat selanjutnya menuju ke Kernel
2nd
Conveyor (pengangkut kernel). Cracked Mixture yang tidak dapat dipisahkan oleh
7. Claybath
1st 2nd
Shell dari kernel yang tidak dapat dipisahkan oleh Winnowing System dan
berat antara Shell dan kernel. Dengan menggunakan larutan CaCO3 (Specific grafity
1,140 – 1,160) sebagai media, kernel pecah yang memiliki berat jenis yang lebih kecil
dari pada Shell akan mengapung di atas dan mengalir ke Kernel Side pada Claybath
Screen. Berat jenis larutan makin lama makin turun karena terbawa atau lengket pada
inti sawit maupun cangkang, sehingga secara berkala dilakukan penambahan CaCO3.
Cangkang di transfer ke Shell Cyclone dan diangkut ke Boiller sebagai bahan bakar.
Melalui Wet Kernel Elevator, kernel tersebut di distribusikan ke Kernel Dryer Silo.
Kernel Dryer Silo berfungsi untuk mengeringkan kernel dengan demikian dihasilkan
kernel dengan kualitas baik sesuai target. Proses pengeringan di Kernel Silo memakai
panas Steam dari BPV dengan menggunakan system air Heater. Kernel dari Kernel
Dryer Silo ditransfer ke Kernel Bulking Silo dengan menggunakan Kernel Transporter
- FFA :<1%
Kernel yang berasal dari Kernel Dryer Silo selanjutnya dikirim ke kernel Bulking
Silo sebagai tempat penyimpanan produksi kernel sebelum dikirim pada pembeli dan
sebelum diproses pada Kernel Crushing Plant menjadi Palm Kernel Oil (PKO).
Dari Condensate Tank, Crude Oil masih banyak mengandung kotoran seperti
lumpur, air, dan sebagainya. Hal ini tentunya dapat menyebabkan penurunan mutu
CPO. Untuk memperoleh CPO yang memenuhi standar mutu diperlukan pemurnian
CPO tersebut yang terjadi di Clarification station. Proses yang terjadi di Clarification
Dari screw press, minyak selanjutnya di press di Sand Trap Tank untuk memisahkan
2. Vibrating Screen
Fungsi dari Vibrating Screen adalah untuk menyaring minyak (Crude Oil) dari
kotoran seperti serabut, ampas dan pasir yang dapat mengganggu proses pemisahan
minyak. Vibrating Screen yang digunakan bertipe Double Deck (dua kali penyaringan)
3. DCO Tank
Crude Oil dari Vibrating Screen disimpan sementara di DCO Tank sebelum di
distribusikan ke Clarification Tank. Pada DCO Tank dilengkapi dengan Steam Injection
4. Distribution Tank
Berfungsi untuk menerima Crude Oil dari DCO tank dan mendistribusikannya ke 2
5. Clarifier Tank
Pada Clarifier Tank terjadi pemisahkan antara Crude Oil dengan Sludge dengan cara
pengendapan. Clarifier Tank dilengkapi dengan alat pengaduk yang berfungsi untuk
mempercepat proses pemisahan minyak, dengan temperatur tetap pada suhu 95o C.
Minyak pada lapisan atas meluap melalui Skimmer ke bagian Clean Oil sedangkan
Dari Clarifier Tank, Clean Oil yang masih mengandung air dan kotoran ditampung
di Clean Oil Tank. Pada Clean Oil Tank dilakukan pengendapan dengan Blow Drain
7. Float Tank
Float Tank berfungsi menstabilkan air untuk Feeding pada Vacuum Drier agar
8. Vacuum Drier
Vacuum Drier digunakan untuk memisahkan air dari Crude Oil yang masih
mengandung kadar air setelah dari Float Tank yang dihisap dengan bantuan Vacuum
Pump sehingga air terhisap dan keluar menuju Hot Water Tank.
9. Storage Tank
Storage Tank merupakan tempat penyimpanan CPO (Crude Palm Oil) yang telah
selesai diproduksi sebelum dipasarkan kepada konsumen. Pada tangki ini, CPO dijaga
mengandung kotoran padat. Vibrating Screen Sludge yang digunakan bertipe Single
Kotoran dari Vibrating Screen Sludge yang masih mengandung minyak ditampung
dalam Sludge Tank sebelum dipompakan ke Sand Cyclone. Sludge dipanaskan pada
Pada Sand Cyclone, pasir yang terikut pada Sludge dari Sludge Tank dipisahkan
dengan rutin setiap 5 menit. Pasir yang terpisahkan jatuh ke bawah dan ditampung
Sludge yang keluar dari Sand Cyclone ditampung sementara dalam Balance Tank
Sludge Centrifuge berfungsi untuk memisahkan minyak yang masih terdapat pada
Sludge. Dengan adanya gerak Vertical Centifugal maka Sludge yang masih banyak
mengandung minyak akan terkumpul ditengah dan akan mengalir ke Reclaimed Oil
Tank yang kemudian dipompakan ke DCO tank untk di Recycle, sedangkan Sludge akan
keluar melewati Nozzle dan keluar dari Sludge Centrifuge menuju Sludge Pit.
Sludge yang keluar dari Centrifuge dialirkan ke Sludge Pit untuk ditampung
sementara dan sebelum dialirkan kembali ke kolam limbah. Sludge turun melalui Under
Flow menuju bak Sludge Pit kedua dan dialirkan menuju Sediment Pond.
Mesin, peralatan, dan utilitas yang digunakan dalam kegiatan produksi PT. PP.
London Sumatera Indonesia, Tbk Begerpang POM dapat dilihat pada Lampiran.1
Upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
cara mengidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit
5. Pemberian sanksi kepada pekerja jika kecelakaan kerja dapat dikurangi sehingga
dana yang dianggarkan oleh perusahaan untuk biaya dampak akibat kecelakaan
penganggulanan kebakaran seperti racun api, penyemporot air, dan mesin pompa.Pada
Begerpang POM ini, setiap pekerja diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri
(APD) seperti helm safety, safety shoes, earplug dan seragam kerja.
menghasilkan limbah cair yang disebut Palm Oil Mill Effluent (POME). Pada
perusahaan ini, limbah cair yang dihasilkan diolah sehingga dapat dipergunakan sebagai
1. Acidification Pond
Acidification Pond dan secara bersamaan dialirkan juga Anaerobic Liqour atau Acid
Bacteri dari Anaerobic Pond dengan menggunakan pompa. Pada Acidification Pond
terjadi perubahan bahan-bahan organik limbah secara bertahap oleh Anerobic Liqour
(Acid Bacteri). Pada pond ini dilakukan penyimpanan selama 2 hari agar proses
2. Anaerobic Pond
Bahan organik yang terkandung pada Anerobic Pond diubah menjadi bahan
organik yang mudah menguap (Volatile Fatty Acid) dan pada pond ini terjadi
3. Sediment Pond
Pada pond ini dilakukan sirkulasi untuk membantu melepaskan gas-gas yang
masih terperangkap dan pond ini juga untuk menahan pasir yang mungkin terbawa dari
over flow.
4. Facultative Pond
Pada Facultative Pond terjadi proses pengenceran air untuk mengurangi kadar
parameter air limbah yang kemudian dipompakan ke lahan aplikasi secara teratur setiap
hari.
Limbah padat yang dihasilkan di pabrik kelapa sawit PT. PP London Sumatera
lingkungan akibat pemakaian bahan kimia tambahan. Limbah padat yang dihasilkan
adalah berupa fibre, shell dan empty bunch. Fibre dan shell dari sisa proses produksi
dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler yang membantu proses produksi.
Sedangkan limbah padat yang berupa empty bunch (tandan kosong) disiram dengan
Setelah keluar dari proses produksi, empty bunch diletakkan pada mesin pemotong.
Pada mesin ini empty bunch akan dipotong menjadi potongan kecil dan menghancurkan
empty bunch menjadi serat yang teratur sehingga menghasilkan luas permukaan yang
(Enriched Mulch Location). Limbah cair disiram secara manual pada empty bunch dan
tidak ada mengalami penambahan bahan kimia apapun. Empty bunch disiram dengan
limbah cair setiap hari selama jangka waktu 30 hari. Empty bunch yang telah disiram ini
dibalik secara teratur dua kali seminggu dengan menggunakan mesin pembalik window
self propelled.