Professional Documents
Culture Documents
0904103010036
I. Pembelahan sel
Salah satu karakteristik yang paling membedakan makhluk dan tak hidup
adalah kemampuan untuk bereproduksi, menghasilkan keturunan yang memiliki
dasar seluler. Tujuan pembelahan sel antara lain:
Berperan dalam reproduksi, pertumbuhan dan perbaikan sel
Berperan dalam mendistribusikan kumpulan kromosom yang identik ke sel
anak
(Aris, Dkk., 2008).
Terdapat tiga jenis pembelahan sel pada makhluk hidup, yaitu:
1. Amitosis, adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung
tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak
dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri,
ganggang biru (Asnani, 2009).
2. Mitosis, adalah reproduksi sel dimana sel membelah diri melalui tahapan-
tahapan yang teratur, umumnya terjadi pada sel-sel yang bersifat eukariotik.
Pada mitosis, setiap sel induknyang diploid (2n) menghasilkan dua sel anakan
yang masing-masing tetap diploid dan memiliki sifat keturunan yang sama
dengan sel induknya. Tujuan dari pembelahan mitosis pada mahkluk hidup
bersel banyak adalah memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh
yang mengalami kerusakan. Sedangkan pada mahkluk hidup bersel satu,
mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel dan mempertahankan dari
kepunahan (Asnani, 2009).
Gambar I.1 Skema pembelahan sel secara mitosis
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai
berikut:
a) Interfase
Merupakan fase dimana inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti, inti sel
tampak keruh karena benang-benang kromatin halus mulai terlihat dan sel
siap untuk membelah diri.
c) Metafase
Pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan
(bidang equator) dan bagian tengah sel membentuk keeping metafase
(metaphasic plate). sehingga pada tahap inilah kromosom / kromatid mudah
diamati dan dipelajari.
e) Telofase
Pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti menjadi
dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian)
dimana pada setiap kutub sel terbentuk pasangan kromosom yang serupa
serta benang gelendong menghilang dan membrane inti terbentuk.
II. Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu
organism yang disertai dengan pertambahan berat, ukuran, serta tinggi yang
bersifat irreversible. Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif dimana suatu
organisme yang dulunya kecil akan menjadi lebih besar seiring berjalannya
waktu (Syahiddin dan Zaki, 2009).
III. Inokulum adalah kumpulan mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam suatu
media (Asnani, 2009).
IV. Waktu generasi adalah Selang waktu yang dibutuhkan sel untuk membelah diri.
Tiap spesies bakteri memiliki waktu generasi yang berbeda-beda, seperti
Escherichia coli, bakteri umum yang dijumpai di saluran pencernaan dan di
tempat lain, memiliki waktu generasi 15-20 menit. Hal ini artinya bakteri E. coli
dalam waktu 15-20 menit mampu menggandakan selnya menjadi dua kali lipat
(Anonim, 2000).
V. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sel antara lain:
1. Suplai Nutrisi
Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi
sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut
adalah : karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan
sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber
nutrisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya
dapat menyebabkan kematian. Kondisi tidak bersih dan higinis pada
lingkungan adalah kondisi yang menyediakan sumber nutrisi bagi
pertumbuhan mikroba sehingga mikroba dapat tumbuh berkembang di
lingkungan seperti ini. Oleh karena itu, prinsip daripada menciptakan
lingkungan bersih dan higinis adalah untuk mengeliminir dan meminimalisir
sumber nutrisi bagi mikroba agar pertumbuhannya terkendali.
2. Suhu / Temperatur
Suhu merupakan salah satu faktor penting di dalam mempengaruhi dan
pertumbuhan mikroorganisme. Umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu
antara 25 - 35 derajat C. Suhu dapat mempengaruhi mikroba dalam dua cara
yang berlawanan :
a) Apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan
dipercepat. Sebaliknya apabila suhu turun, maka kecepatan metabolisme
akan menurun dan pertumbuhan diperlambat.
b) Apabila suhu naik atau turun secara drastis, tingkat pertumbuhan akan
terhenti, kompenen sel menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga sel-sel
menjadi mati.
Berdasarkan hal di atas, maka suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan
mikroorganisme digolongkan menjadi tiga, yaitu :
Suhu minimum yaitu suhu yang apabila berada di bawahnya maka
pertumbuhan terhenti.
Suhu optimum yaitu suhu dimana pertumbuhan berlangsung paling
cepat dan optimum. (Disebut juga suhu inkubasi)
Suhu maksimum yaitu suhu yang apabila berada di atasnya maka
pertumbuhan tidak terjadi.
Sehubungan dengan penggolongan suhu di atas, maka mikroba
digolongkan menjadi :
Aris, T., Jusuf, M., Alex, H., dan Suhartono, 2008. Reproduksi Sel, Jurnal Bahan
kuliah Biologi TPB IPB. Diakses dari http://www.Scribd.com, Tanggal 06
Oktober 2010, Pukul (23.18 WIB)
Syahiddin, dan Zaki, M., 2009. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri: Metabolisme
mikroba. , Jurusan Teknik Kimia Unsyiah, Banda Aceh