You are on page 1of 13

Mendengarkan cerita

Standar kompetensi:
Memahami siaran atau cerita yang disampaikan
secara langsung /tidak langsung
Kompetensi dasar:
1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan
ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara
langsung/melalui rekaman
indikator

1. memahami unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen


2. mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik dalam cerpen
3. menuliskan dan mendiskusikan kelebihan
cerpen
4. menceritakan kembali isi cerpen secara runtut
UNSUR INTRINSIK
CERPEN
1. Tema
2. Alur
3. Setting
4. Tokoh
5. Penokohan/ perwatakan
6. Sudut pandang
7. Gaya bahasa
8. Amanat
TEMA
 Tema adalah ide pokok yang mendasari sebuah cerita
 Tema dapat kita peroleh setelah kita membaca secara
menyeluruh (close reading) isi cerita.Tema yang diangkat
biasanya sesuai dengan amanat/pesan yang hendak
disampaikan oleh pengarangnya. Tema menyangkut ide cerita.
Tema menyangkut keseluruhan isi cerita yang tersirat dalam
cerpen.
 Tema dalam cerpen dapat mengangkat masalah
persahabatan, cinta kasih, permusuhan, dan lain-lain. Hal
yang pokok adalah tema berhubungan dengan sikap dan
pengamatan pengarang terhadap kehidupan. Pengarang
menyatakan idenya dalam unsur keseluruhan cerita.

ALUR
Rangkaian peristiwa yang saling berhubungan membentuk seba akibat
tahapan alur

3 klimaks

2 pertikaian 4 antiklimaks

1 perkenalan 5 penyelesaian
MACAM ALUR
Ada 3 jenis alur :
 alur lurus/maju, rangkaian peristiwa yang
dikembangkan berdasarkan urutan waktu/ urutan
kejadian. (masa kini-masa yang akan datang)

 alur mundur/sorot balik/flash back, rangkaian peristiwa


yang dimulai dari masa kini kemudian kembali ke masa
lalu.(masa kini-masa lalu)

 alur campuran,gabungan alur maju dan mundur. (masa


kini-masa lalu-masa akan datang)
Setting
Latar (setting) merupakan salah satu
bagian cerpen yang dianggap penting
sebagai penggerak cerita. Setting
mempengaruhi unsur lain, semisal tema
atau penokohan. Setting tidak hanya
menyangkut lokasi di mana para pelaku
cerita terlibat dalam sebuah kejadian.
Adapun penggolongan setting dapat
dikelompokkan dalam setting tempat,
setting waktu, dan setting sosial.
Penokohan/ perwatakan
Tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami
berbagai peristiwa dalam cerita.

Ada 3 jenis tokoh :


 protagonis, tokoh yang digambarkan dengan watak baik,
tokoh yang biasanya mendukung nilai-nilai yang ideal bagi
khalayak.
 Antagonis, tokoh yang digambarkan dengan watak jahat,
tokoh yang menentang nilai-nilai yang ideal bagi khalayak.
 Tritagonis, tokoh yang membantu tokoh lain baik protagonis
maupun antagonis.
Penokohan/ perwatakan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan
karakter tokoh.
Cara pengarang menggambarkan tokoh ada 2 :
 cara langsung/analitik, pengarang langsung
menyebutkan watak tokoh/mendeskripsikan fisik
tokoh.
Contoh : Anita adalah anak yang rajin. Setiap hari
dia bangun mulai pukul 04.00…
 cara dramatik/penggambaran secara tidak
langsung yaitu dengan :
 melukiskan reaksi tokoh ketika mengalami suatu
peristiwa
 melukiskan kadaan di sekitar tokoh
 ucapan-ucapan tokoh
Gaya bahasa

 Gaya menyangkut cara khas pengarang


dalam mengungkapkan ekspresi
berceritanya dalam cerpen yang ia tulis.
Gaya tersebut menyangkut bagaimana
seorang pengarang memilih tema,
persoalan, meninjau persoalan, dan
menceritakannya dalam sebuah cerpen.
Sudut pandang

 sudut pandang / point of view,


posisi/kedudukan pengarang di dalam
cerita.
 Macam sudut pandang :
 sudut pandang orang pertama (tokoh aku) :
 orang pertama pelaku utama
 orang pertama pelaku tambahan
 sudut pandang orang ketiga(tokoh selain aku)
Amanat
 amanat, pesan yang ingin disampaikan kepada
pembaca
Dalam hal ini, pengarang "menitipkan" nilai-
nilai kehidupan yang dapat diambil dari cerpen
yang dibaca. Amanat menyangkut bagaimana
sang pembaca memahami dan meresapi
cerpen yang ia baca. Setiap pembaca akan
merasakan nilai-nilai yang berbeda dari cerpen
yang dibacanya.
UNSUR EKSTRINSIK

 Unsur yang berada di luar cerita tetapi


turut membantu terbentuknya cerita :
 1. pendidikan pengarang
 2. latar belakang kehidupan pengarang
 3. latar belakang karya sastra diciptakan

You might also like