You are on page 1of 30

Perancangan Mesin Elektrik

Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

PERANCANGAN MESIN ELEKTRIK


Motor DC SHUNT dengan data sebagai berikut;
o Daya keluaran P = 0.5 HP = 0.5 * 746 = 373 W
o Tegangan kerja V = 120 V

o Kecepatan putaran n = 1500 rpm = 1500


60 = 25 rps

1. Perancangan Dimensi Utama


Bila merancang motor arus searah menurut Sawhney, diambil nilai daya jangkar
sebagai Pa = P, namun mengingat tidak ada mesin yang memiliki efisiensi 100% maka
diambil efisiensi 70% melihat motor DC yang akan dirancang adalah motor berdaya
menengah rendah yakni dengan daya 200 - 1 kW, sehingga :
 Pa = [ ( 2η + 1) 3η ].P = [ ( ( 2 × 0,7 ) + 1) 3 × 0,7] × 373 = 426.2857 W
Untuk mengetahui nilai dimensi utama, hendaknya kita ketahui dulu faktor apa saja
yang membatasi ukuran diameter, salah satunya adalah kecepatan linier jangkar.

Kecepatan linier ini tidak boleh melebihi 30 m kecuali untuk konstruksi rotor mesin
s

khusus (EMD hal 505), bila diambil kecepatan linier 11 m maka dapat kita ketahui
s
nilai diameter maksimum adalah :
va 11
 v a = π .Dmaks .n ⇒ Dmaks = = = 0.140 m = 140 mm
π .n π .25

Untuk menentukan jumlah kutub yang dipergunakan maka dilakukan perhitungan


batasan frekuensi fluksi dan arus yang mengalir per sikat.
Dimisalkan jumlah kutub yang dipergunakan adalah 2, maka kisar kutub untuk
nilai Dmaks adalah :
π.Dmaks π × 0,140
 τ= = = 0.2198 m = 219 .8mm
p 2

Berdasarkan tabel 9.4 (EMD hal 505), kisar alur untuk p = 2 sudah memenuhi syarat,
sehingga nilai ini dapat dipergunakan, oleh karena itu maka frekuensi fluksi :
p × n 2 × 25
 f = = = 25 Hz
2 2
Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Nilai frekuensi ini untuk mesin arus searah umumnya mempunyai batasan antara
25 sampai dengan 50 Hz, tetapi untuk mesin-mesin kecil dengan kecepatan tinggi dapat
sedikit lebih besar (EMD hal 498), sehingga kita dapat mempergunakan nilai ini.
Arus saluran :

 Il =
373 = 4.440 A.
0,7 × 120
Dengan mengabaikan nilai arus medan, dianggap arus jangkar sama dengan arus
saluran, sehingga arus yang mengalir per sikat :
2.I a 2 × 4.440
 Ib = = = 4.440 A.
p 2

Arus yang mengalir per sikat tidak boleh melebihi 400 A (EMD hal 503) sehingga nilai
ini telah sesuai, dari 2 macam pengujian maka dapat disimpulkan motor yang akan
dirancang dapat mempergunakan 2 kutub.
Dari gambar 9.19 (EMD hal 494) dipilih : Bav = 0.1 Wb/m2 dan
Dari gambar 9.20 (EMD hal 495) dipilih : ac = 12000.
Untuk menghemat pemakaian konduktor belitan medan, penampang kutub berbentuk

π.D
segi empat mendekati bujur sangkar, oleh karena itu L = Ψ.τ = Ψ. p rasio busur

kutub terhadap kisar kutub, ψ, diambil 0,71 dimana ψ bernilai 0.64 sampai 0.72
sehingga :
π ×D
 L = 0,71 × = 1.1147 D
2
Nilai koefisien keluaran motor DC ini dirumuskan oleh :
 C 0 = π .Bav .ac ×10 = π × 0,1 ×12000 ×10 = 11.83152 kW/m3-rps.
2 −3 2 −3

Daya jangkar untuk motor DC dirumuskan :


Pa 426.2857 ×10 −3
 Pa = C 0 .D .L.n
2
⇒ D 2 .L = = = 1.44118 ×10 −3 m3.
C 0 .n 11.83152 × 25

Dengan memasukkan, L = 1.1147D ke persamaan diatas, maka diperoleh nilai D:


1.44118 ×10 −3
 D =3 = 0.10893 m = 108.93 mm
1.1147
Panjang inti besi, L adalah :
 L = 1.1147 D = 1.1147 * 0.10893 m = 0.12142427 1 m = 121.424271 mm
Lebar ventilasi radial yang digunakan diambil 1 mm.
Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Oleh karena itu panjang inti besi yang sesungguhnya :


Li = 0.9 × ( L − nd × ld )

dimana : nd : juml. ventilasi duct


ld : panjang ventilasi
Li = 0,9( 0.12142427 1 − (1× 0,001 ) ) = 0.10838184 39 m = 108.3818439 mm

Kisar kutub :
π.D π ×0.10893
 τ= p = 2
= 0.1710201 m = 171.0201 mm

L/ τ = 121.424271 /171.0201 = 0.71. Nilai ini sesuai dalam praktek dimana nilai
L sedikit lebih besar dari pada busur kutub b. Oleh karena itu L/ τ biasanya
antara 0.7 sampai 0.9.

Busur kutub :
 b = Ψ.τ = 0,71 ×0.1710201 = 0.12142427 1 m = 121.424271 mm

Kecepatan liniernya menjadi :


 va =π.D.n =π ×0.10893 ×25 =8.551005 m/s.

2. Perancangan Jangkar
 Lilitan Jangkar
Tegangan terminal 120 V.
Hasil kali : Pa × rpm = 426.2857 ×10 −3 ×1500 = 639.42855 kW.rpm = 0.63942855.103
kW.rpm. Persentase arus medan dan tegangan jatuh pada kumparan jangkar seperti yang
terlihat pada gambar 9.35 (EMD hal 521) adalah 3 % dan 9.3%, sehingga :
Arus medan, If = 3% × 4.440 = 0.1332 A.
Jatuh tegangan Vra= 9.3% × 120 = 11.16 V.
Arus jangkar :
I L = I a + I sh

 Ia = 4.440 – 0.1332 = 4.3068 A.


Tegangan jatuh pada sikat (es) dari bahan grafit atau arang sebesar 1 V maka tegangan
induksi emf :
 E = 120 - 11.16 – 2.(1) = 106.84 V

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

3
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

 Jenis Belitan Jangkar


Berdasarkan penelitian, ada batasan pemilihan jenis belitan karena ditemukan
bahwa komutasi sulit dilakukan ketika arus tiap cabang paralel melebihi 200 A. Hal ini
berarti belitan gelombang dapat digunakan untuk mesin yang mempunyai arus rata-rata
sampai dengan 400 A, dan diluar batas ini sebaiknya menggunakan jenis belitan gelung
(EMD hal 520).
Dengan jumlah cabang, a = 2, arus tiap cabang paralel adalah :

 I a ' = Iz = 4.3068 2 = 2.1534 A.

Nilai ini dibawah 200 A, sehingga dapat digunakan dapat jenis belitan gelombang.
Tetapi, oleh karena jumlah cabang = jumlah kutub = 2, dipilih tipe belitan gelung
tunggal untuk jangkar.

Y1
Y Y2

1 2 3 4

YC

Gambar Lilitan gelung tunggal

 Jumlah Konduktor Jangkar


Fluksi per kutub :

Φ = Bav .τ .L = 0,1 × 0.1710201 × 0.12142427 1 = 0.00207659 = 2.07659 ×10 −3 Wb

Jumlah konduktor jangkar :


E ×a 106.84 × 2
Z= = = 2057.989 ≈ 2058 .
Φ× n × p 2.07659 ×10 −3 × 25 × 2

 Jumlah Alur

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

4
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Kisar alur standar untuk mesin yang kecil antara 25 - 35 mm atau kurang (EMD hal 524).
Dengan kisar alur 25 mm – 35 mm diperoleh jumlah alur :
π.D π.D π x 108.93 π x 108.93
Ys = , maka S = = s/d
S Ys 35 25
= 10 alur s/d 13 alur
Pada perancangan ini ditentukan jumlah alur sebanyak 12 alur.
Kisar Alur (Ys)
π.D
Ys =
S
π x 108.93
=
12
= 28.50335 mm
= 28.50 mm
Pada kondisi tanpa beban, tegangan diantara segmen yang dekat tidak boleh
melebihi 15 V (EMD hal 532), oleh karena itu jumlah kumparan minimum yang
dibutuhkan :
E × p 120 × 2
 JumlahKump aranMin = = = 16
15 15
Jumlah sisi kumparan per alur (U)
Untuk perancangan ditentukan jumlah sisi kumparan per alur adalah 6.
Jumlah Lamel (C)
C = ½xUxS
= ½ x 6 x 12
= 36
Jumlah Lilitan (TC)
Tc = 4
Jumlah Konduktor Jangkar (Z)
Z = 2 x Tc x C
= 2 x 4 x 36
= 288
Jumlah Konduktor per alur(Zs)
Z
Zs =
S

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

5
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

288
=
12
= 24
Perubahan jumlah konduktor di atas akan mempengaruhi fluksi per kutub (Ф), Beban
magnetik (Bav), dan arus spesifik (ac). Sehingga terjadi perubahan pada nilai dari masing-
masing besaran di atas menjadi:
2058
Φ = 2.07659 ×10 −3 x = 14.83896. 10-3 Wb
288
Φ 14.83896 x10 −3
Bav = = = 714.5799. 10 −3 Wb/m2
τ.L 0.1710201 × 0.12142427 1
Iz .Z 2.1534 x 288
ac = = π x 0.10893 = 1813.176 Ak/m
π.D

 Koreksi
Ampere konduktor per alur yang diizinkan yakni 1500 Ak (EMD hal 579) :
 Dengan Zs = 24, maka I z × Z s = 2.1534 × 24 = 51.6816 Ak
Nilainya masih dibawah batas yang diizinkan.
Diameter komutator diasumsikan 0,74 kali diameter jangkar untuk mesin 100/125V
(EMD hal 523), sehingga :
 Dc = 0,74 ×108.93 = 80.6082 mm
Kisar segmen komutator, βc yang diijinkan minimum 4 mm (EMD hal 523) :
 Dengan C = 36, βc =π.Dc C =π ×80.6082 36 = 7.0308 mm (memenuhi syarat
untuk βc yang diizinkan yaitu ≥ 4 mm).
Nilai minimum βc = 4 mm sehingga nilai diatas masih diizinkan untuk
perancangan S=12 alur dan C=36 lamel.

 Rancangan Bentuk Alur


Kerapatan arus pada konduktor jangkar diambil berdasarkan kondisi yang
memungkinkan mesin mempunyai efisiensi yang tinggi dan kenaikan temperatur yang
diizinkan. Hal ini dikarenakan nilai kerapatan arus yang tinggi dapat memperkecil
ukuran konduktor dan oleh karenanya biayanya menjadi lebih murah. Juga luas alur yang
dibutuhkan menjadi kecil dan oleh karenanya alur yang dangkal dapat digunakan dan ini
Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

6
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

sangat baik untuk komutasi (EMD hal 525). Kerapatan arus pada konduktor umumnya
antara 2 – 6 A/mm2. Untuk lubang pendinginan yang sangat bagus dengan kumparan lilit
jangkar yang kecil digunakan kerapatan arus sebesar 5 A/mm2.
Luas penampang konduktor jangkar :
'
Ia 2.1534
 A= = = 0.43068 mm2
δa 5
Jenis konduktor yang digunakan adalah konduktor bulat (synthetic enamel), sehingga
diameter konduktor jangkar :
A×4 0.43068 × 4
 d= = = 0.740 mm
π π
Berdasarkan tabel 17.7 (EMD hal 892) diambil diameter konduktor standar dengan
isolasi yang cukup, yakni d = 0.750 mm. Luas konduktor menjadi :
π .d 2 π × 0.750 2
 A= = = 0.4415625 mm2
4 4
Kerapatan arus pada konduktor jangkar :
'
I 2.1534
 δa = a = = 4.87677 A/mm2.
A 0.4415625
Nilai kerapatan arus pada konduktor jangkar sudah memenuhi syarat antara 2 – 6 A/mm2
yakni 4.87677 A/mm2, sehingga konduktor dengan ukuran ini dapat dipergunakan.

 Ukuran Alur

Faktor Permukaan (Sf)

Syarat nilai Sf untuk mesin DC berkisar antara 0,4 – 0,6. Untuk perancangan
dipilih nilai 0,5.
Luas Alur (as )
Z s × A 24 × 0.4415625
 as = = = 21.195 mm2
Sf 0,5

Tiap alur terdiri dari Zs = 24 konduktor, sehingga letak konduktor dapat diatur 8 vertikal
dan 3 horizontal seperti gambar dibawah ini :

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

7
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Lip

Wedge

dS
Konduktor

Separator

isolasi

WS

Gambar Alur Jangkar


Sumber : Perancangan

Gigi Alur

YS Wt
WS

Gambar Alur dan gigi jangkar

Spesifikasi :

Rancangan Lebar Alur (Ws):


 Konduktor (fine covering) = 3 × 0.808 mm = 2.424 mm
 Isolasi Alur = 2×1 mm = 2 mm
 Spasi = 0.5 mm +
Lebar Alur Total, Ws = 4.924 mm
Rancangan Tinggi Alur (ds) :
 Konduktor (fine covering) = 8 × 0.808 mm = 6.464 mm

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

8
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

 Pemisah (separator) = 0.5 mm


 Lip and Wedge = 0.05 + 1 mm = 1.05 mm
 Spasi = 0.5 mm +
Tinggi Alur Total, ds = 8.514 mm

 Koreksi Kerapatan Fluksi Pada Gigi Alur


Kerapatan fluksi di daerah 1/3 bagian ketinggian gigi alur (bagian tersempit) tidak boleh
lebih dari 2,1 Wb/m2 (EMD hal 528).
Kisar alur pada 1/3 tinggi gigi terhadap dasar :

( ( ) ) 
π × D − 4 × d s
3
( ( )
 π × 108.93− 4 × 8.514
3
) 
 y s1 3 = = = 25.53291mm
 Ss   12 
   
Lebar gigi pada 1/3 tinggi :
 Wt1 3 = y s1 3 −Ws = 25.53291 − 4.924 = 20.60891 mm
Kerapatan fluksi pada 1/3 tinggi gigi :
p.Φ 2 ×14.83896 ×10 −3
 Bt1 3 = = =1.5594
Ψ.S .Li .Wt1 3 0,71 ×12 ×0.10838184 39 ×20.60891 ×10 −3

Wb/m2
Nilai kerapatan fluksi di bagian gigi yang sempit tersebut masih kurang dari 2,1 Wb/m2
sehingga memenuhi syarat standar.

 Jarak Celah Udara


Gaya gerak magnet (ggm) jangkar per kutub :
IaxZ 2.1534 x 288
 ATa = 2 p = = 155.0448 At
4
Untuk mmf celah udara adalah berkisar antara (0,5 – 0,7 x mmf jangkar) (EMD hal.505),
dalam perancangan ini diasumsikan ggm di celah udara, ATg = 0,6 × ggm jangkar, maka :
 AT g = 0,6 ×155 .0448 = 93.02688 At
Kerapatan fluksi maksimum di celah udara :
B av 0,1
 Bg = = = 0.1408 Wb/m2
Ψ 0,71

Dengan mengasumsikan faktor kontraksi celah udara, Kg = 1,15.

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

9
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Jarak celah udara :


AT g 93.02688 −3
 l g = 800000 × B × K = 800000 × 0.1408 ×1,15 = 0.71815 ×10 m
g g

Jadi jarak celah udara yang digunakan diambil 0,72 mm.

 Inti Jangkar
Fluksi pada inti jangkar :
Φ 14.83896 ×10 −3
 Φc = = = 7.41948 ×10 −3 Wb
2 2
Dengan membatasi kerapatan fluksi di inti jangkar 1,6 Wb/m2, maka luas inti jangkar
yang harus dirancang :
7.41948 ×10 −3
 Ac = = 4.637175 ×10 −3 m2
1,6

Tinggi inti jangkar :


Ac 4.637175 ×10 −3
 dc = = = 42.785533 ×10 −3 m
Li 0.10838184 39

Diambil tinggi inti jangkar, dc = 43 mm.


Luas inti jangkar sebenarnya :
−3 −3
 Ac = Li x dc = 0.10838184 39 × 43 ×10 = 4.66041928 77 ×10 m2
Kerapatan fluksi yang terjadi pada inti :
Φc 7.41948 ×10 −3
 Bc = = = 1.592 Wb/m2
Ac 4.66041928 77 ×10 −3

Diameter dalam jangkar :


 Di = D − 2( d s + d c ) = 0.10893 − 2( 0.008514 + 0,043 ) = 0.005902 m=5.902
mm

 Layout Belitan
Perancangan Belitan Jangkar
Dengan mengacu pada diktat Mesin Elektrik II (Ir.Hari Santoso), dan
ditentukannya data sebagai berikut:

 Jumlah Alur (S) = 12

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

10
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

 Jumlah Lamel (C) = 36


 Jumlah konduktor jangkar (Z) = 288

 Kisar komutator (Yc)


Yc = 1 (gelung tunggal)

S 12
 Yg ≤ 2p ≤ 2 ≤ 6

Yg diambil sama dengan 4

 Y1 = (2.U.Yg) + 1
= (2 x 3 x 4) + 1
= 25

 Y2 = 2.Yc – Y1
= 2 x 1 – 25
= - 23

TABEL UNTUK BELITAN GELUNG TUNGGAL

Lamel Sisi Kumparan Lamel Lamel Sisi Kumparan Lamel


1 1 – 26 2 19 37 – 62 20
2 3 – 28 3 20 39 – 64 21
3 5 – 30 4 21 41 – 66 22
4 7 – 32 5 22 43 – 68 23
5 9 – 34 6 23 45 – 70 24
6 11 – 36 7 24 47 – 72 25
7 13 – 38 8 25 49 – 2 26
8 15 – 40 9 26 51 – 4 27
9 17 – 42 10 27 53 – 6 28
10 19 – 44 11 28 55 – 8 29
11 21 – 46 12 29 57 – 10 30
12 23 – 48 13 30 59 – 12 31
13 25 – 50 14 31 61 – 14 32
14 27 – 52 15 32 63 – 16 33
15 29 – 54 16 33 65 – 18 34
Dirancang oleh :
16 31
FRISAL ARGHA KUSUMAH – 56 17 34 67 – 20 35
17
MAHASISWA 33 – 58
TEKNIK ELEKTRO 18 35 69 – 22 36
18
UNIVERSITAS 35 – 60
BRAWIJAYA 19 36 71 – 24 1
11
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Gambar Alur Belitan Rotor

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

12
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

3. Perancangan Sistem Medan


 Bagian Kutub
Koefisien kebocoran fluksi di kutub utama (Cl )
Untuk perancangan diasumsikan sebesar 1,15 (EMD hal 539). Pada perancangan
diasumsikan koefisien kebocoran kutub utama Cl = 1,15, maka fluksi pada bodi kutub :
−3 −3
 Φ p = C l × Φ = 1,15 ×14.83896 ×10 = 17.064804 ×10 Wb
Kerapatan fluksi pada bodi kutub
Nilai yang diperbolehkan berkisar antara 1,2 – 1,7 Wb/m2, pada perancangan
diasumsikan kerapatan fluksi pada bodi kutub, Bp = 1,6 Wb/m2, maka luas bodi kutub :
Φp 17.064804 ×10 −3
 Ap = = = 10.6655025 ×10 −3 m2
Bp 1,6

Panjang aksial bodi kutub (Lp)


Panjang aksial bodi kutub mempunyai nilai yang sama dengan panjang sama
dengan panjang inti jangkar.
Panjang aksial bodi kutub = panjang inti jangkar :
 Lp = L = 0.12142427 1 m
Bila pada bodi kutub mesin tidak ada ventilasi, maka panjang bersih inti besi bodi kutub:
 Lpi = 0,9 × 0.12142427 1 = 0.1092818439 m
Lebar bodi kutub :
Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

13
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Ap 10.6655025 ×10 −3
 bp = L pi
=
0.10928184 39
= 0.097596 m = 97.596 mm

 Kumparan Medan
Pada beban penuh diasumsikan ggm medan = 0,6 × ggm jangkar, sehingga :
 AT fl = 0,6 ×155.0448 = 93.02688 At
Kedalaman kumparan penguat (df) tidak boleh melebihi 30 mm. Berdasarkan
tabel 9.8 (EMD hal 541), nilai df ditetapkan sebesar 17mm atau 0,017 m, dan faktor
permukaan, Sf = 0,4 untuk konduktor berdiameter kecil dan rugi yang dilepaskan, qf =
700 W/m2, maka :
mmf per meter kumparan penguat
= 104 x lossesxSfx df A/m = 700 x0.4 x 0.017 x104 = 21.8174 x103 A/m

Tinggi kumparan :
AT fl 93.02688
 hf = = 3
= 4.26388. 10 −3 m = 4.26388 mm
ggm / m 21.8174 .10

df = 17 mm bp = 97.596mm

hf = 4.263 mm

hpl = 24.36501 mm

b = 121.424271 mm

Gambar 3.1 Kutub dan Kumparan Medan


Sumber : Perancangan

Tinggi sepatu kutub, hs, diasumsikan antara 0,1 sampai dengan 0,2 kali tinggi kutub
sedangkan tinggi isolasi diambil sekitar 0,1τ sampai 0,15τ bergantung ukuran dari mesin
(EMD hal 541).
Tinggi isolasi :
Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

14
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

 0,1 ×τ = 0,1 ×171.0201 =17 .10201 mm


Diasumsikan tinggi sepatu kutub, hs = 3 mm, sehingga total tinggi kutub :
 h pl = hf + hs + tinggiIsol asi = 4.263 + 3 +17 .10201 = 24.36501 mm
Koreksi tinggi sepatu kutub :
hs 3
 = = 0.1231 , nilai ini sudah memenuhi syarat.
h pl 24 .36501

 Yoke
Fluksi pada yoke :
Φ 14.83896 ×10 −3
 Φy = = = 7.41948 ×10 −3 Wb
2 2
Kerapatan fluksi pada yoke diasumsikan, By = 1,5 Wb/m2, maka luas yoke :
y Φ 7.41948 ×10 −3
 Ay = B = = 4.94632 ×10 −3 m2
y 1,5

Tebal yoke :
Ay 4.94632 ×10 −3
 dy = = = 45.2620 ×10 −3 m = 45.2620 mm
L pi 0.10928184 39

Diambil tebal yoke, dy = 45 mm, sehingga diameter luar yoke :


( )
D y = D + 2 l g + h pl + d y = 0.10893 + 2( 0,00072 + 0.02436501 + 0.0452620 ) = 0.2496240
m

 Rangkaian Magnetik
a) Ggm yang dibutuhkan untuk celah udara
Kerapatan fluksi pada tengah kutub :
Bav 0,1
 Bg = = = 0.1408 Wb/m2
Ψ 0,71

Ws 4.924
Rasio : = = 6.85650
lg 0.71815

Untuk jenis alur terbuka berdasarkan gambar 4.9 (EMD hal 124), koefisien Carter
yang berhubungan dengan rasio ini adalah 0,60.
Faktor kontraksi untuk celah udara :

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

15
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

ys 28.50
 K gs = = = 1.1156
y s − K cs .Ws 28.50 − ( 0,6 × 4.924 )

Wd 10
Rasio : = = 13.924
lg 0.71815

Berdasarkan gambar 4.9 (EMD hal 124), koefisien Carter untuk rasio ini adalah 0,8.
Faktor kontraksi untuk duct adalah :
L 121.424271
 K gd = L − K .n .W = 121.424271 − ( 0,8 ×1 ×10 ) = 1.0705
cd d d

Faktor kontraksi untuk celah :


 K g = K gs × K gd = 1.1156 ×1,0705 = 1.1942498
Ggm yang dibutuhkan untuk celah udara :

AT g = 800000 × B g × K g × l g = 800000 × 0.1408 ×1.1942498 × 0.71815 ×10 −3 = 96.6057

At
b) Ggm yang dibutuhkan pada gigi
Kerapatan fluksi pada 1/3 bagian :
 Bt1 3 =1.5594 Wb/m2
L. y s1 3 121.424271 × 25.53291
 Ks = = =1.3880
Li .Wt1 3 108.381843 9 × 20.60891

Berdasarkan kurva 4.21 (EMD hal.141) didapatkan att = 27000 A/m Ggm yang
dibutuhkan pada gigi :
 AT t = at t ×d s = 27000 ×8.514 ×10 −3 = 220.158 At
c) Ggm yang dibutuhkan inti
Kerapatan fluksi pada inti, Bc = 1.592 Wb/m2, atc = 1000 A/m.
Panjang inti yang dilewati fluksi di inti :
π ( D − 2.d s − d c ) π ( 0.10893 − ( 2 × 0,008514 ) − 0.043 )
 lc = = = 0.03838807 m
2. p 2×2

Ggm yang dibutuhkan inti :


 AT c = at c × l c = 1000 × 0.03838807 = 38 .38807 At
d) Ggm yang dibutuhkan bodi kutub
Kerapatan fluksi pada bodi kutub, Bp = 1,5 Wb/m2, atp = 1000 A/m.
Ggm yang dibutuhkan bodi kutub :
Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

16
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

 AT p = at p × h pl = 1000 ×0.02436501 = 24.36501 At


e) Ggm yang dibutuhkan yoke
Kerapatan fluksi pada yoke, By = 1,5 Wb/m2, aty = 1000 A/m.
Panjang jalur fluksi di dalam yoke :

ly =
(
π Dy −d y ) = π (0.2496240 − 45.2620 ×10 −3 )
= 0.16042417
 2. p 2 ×2
m

Ggm yang dibutuhkan yoke :


 AT y = at y ×l y = 1000 × 0.16042417 = 160 .42417 At
Total ggm medan yang dibutuhkan pada kondisi tanpa beban :
 AT f = AT g + AT t + AT c + AT p + AT y = 663.49325 At
Diasumsikan ggm medan pada kondisi beban penuh menjadi 1,15 kali ggm medan pada
kondisi tanpa beban, maka ggm medan yang dibutuhkan pada kondisi beban penuh :
 AT fl =1,15 × AT f =1,15 ×663.49325 =763.017237 5 At

dy = 45.2620 mm
Dy =249.6240 mm
hpl = 24.36501 mm

ds = 8.514 mm
dc = 6 mm D = 108.93
mm

Gambar 3.2 Rangkaian Magnetik


Sumber : Sawhney, 1990 : 582

 Perancangan Belitan Medan


Tegangan yang melalui belitan medan shunt adalah 24 V dan 20% dari tegangan ini
dipergunakan untuk kendali kecepatan. Sesuai dengan jumlah kutub, 2 buah belitan
medan dihubungkan dalam seri.
Tegangan yang melalui masing-masing belitan medan :
24 − ( 0,2 × 24 )
 Ef = = 9.6 V
2

Data yang dibutuhkan untuk perancangan belitan medan adalah :


 Ggm masing-masing belitan, ATfl = 763.017237 5 At.

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

17
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

 Tinggi belitan, hf = 17 mm.


 Kedalaman belitan, df = 17 mm.
 Panjang aksial kutub, Lp = 121.424271 mm.
 Lebar bodi kutub, bp = 97.596 mm.
 Temperatur rata-rata konduktor = 75° C.
 ρ konduktor = 0,021 Ω/m/mm2.
Panjang rata-rata lilitan :

(
Lmt = 2. L p + b p + 2 × d f ( )) = 2 × ( 0.121424271 + 0.097596 + ( 2 × 0,017 ) ) = 0.50604054

m
Luas konduktor :
AT fl .ρ.Lmt 763.017237 5 × 0,021 × 0.506040542
 af = = = 0.8446323 mm2
V 9.6

Maka diameter konduktor :

4.a f 4 × 0.8446323
 d = = =1.0372 mm
π π

Berdasarkan tabel 17.7 (EMD hal 892), maka untuk diameter 1.0372 mm digunakan
diameter dengan ukuran standar yakni 1.000 mm. Apabila dengan isolasi fine covering,
maka diameter yang digunakan adalah d1 = 1.070 mm, sehingga luas konduktor :

π .d12 π × 1.070 2
 af = = = 0.8987465 mm2
4 4

Faktor permukaan :
2 2
d 
 = 0,75 × 
1.000 
 S f = 0,75 
d    = 0.6550
 1  1.070 

Jumlah lilitan pada kumparan medan :


S f ×h f ×d f 0,6550 × 0.017 × 0,017
 Tf = = = 220
af 0.8987465 ×10 −6

Resistansi masing-masing lilitan :


T f × ρ × Lmt 220 × 0,021 × 0.50604054
 Rf = af
=
0.8987465
= 3.0567 Ω

Arus medan :

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

18
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

fE 9.6
 I f = R = 3.0567 = 3.10 A
f

Ggm medan yang dihasilkan :


 AT fl = I f ×T f = 3.1 ×220 = 682 At
Rugi-rugi pada masing-masing kumparan medan :

 ( )
Q f = I f 2 R f = (3.01 ) 2 ×3.0567 = 28.02 W
Permukaan pendingin :
 (
S = 2 × Lmt d f + h f ) = 2 ×0.50604054 (0,017 + 0.017 ) = 0.0344 m2
Berdasarkan tabel 3.6 (EMD hal 111), maka koefisien pendingin untuk mesin pada
kumparan medan adalah :
0,14 0,14
 c = 1 + 0,1.v = 1 + ( 0,1×6,962 ) = 0.083
a

Kenaikan suhu :
Q f ×c 28 .02 × 0,083
 θ= = ≈ 60 °C
S 0.0344

4. PERANCANGAN KOMUTATOR

Data-data yang dibutuhkan untuk merancang komutator :


 Diameter komutator, Dc = 0,74 × D = 0.74 x 108.93 mm=80.6082 mm
 Jumlah lamel, C = 36
 Kisar segmen komutator, βc = 7.0308 mm
 Kecepatan linier komutator, vc = π × Dc × n = π × 0,0806082 × 25 =
6.3277437m/s

tb

βC

Gambar 4.1 Sikat dan Lamel


Sumber : Diktat Perancangan

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

19
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

 Sikat
Arus jangkar :
 I a = Il − I f = 4.440 – 0.1332 = 4.3068 A

Arus pada masing-masing lengan sikat :


a 2.I 2 × 4.3068
 Ib = p = 2
= 4.3068 A

Sikat yang digunakan jenis electrographitic, dimana kerapatan arusnya, δa = 100×10-3


A/mm2. Arus pada masing-masing sikat tidak boleh lebih dari 70 A. Dengan
menggunakan 2 buah sikat setiap lengannya, arus pada setiap sikat :

b I 4.3068
 Ib’ = n = 2
= 2.1534 A
b

Luas masing-masing sikat :

b I ' 2.1534
 ab = δ = = 21 .534 mm2
a 100 × 10 −3

Sikat sebaiknya menutupi sekurang-kurangnya 2½ lamel.


Ketebalan masing-masing sikat :
 tb = 2,5 × βc = 2,5 ×7.0308 =17.577 ≈17 mm
Lebar setiap sikat :

b a 21 .534
 Wb = t = 17
≈ 1.267 mm
b

Luas tiap sikat yang dipergunakan :


 ab = tb ×Wb =17 ×1.267 = 21.539 mm2
Luas sikat pada masing-masing lengan sikat :
 Ab = nb ×ab = 2 × 21 .539 ×10 −6 = 0.043 ×10 −3 m2

Disediakan 5 mm untuk clearance diantara sikat (cb), 10 mm untuk staggering (c1) dan
10 mm end play (c2), panjang komutator tanpa riser :
 Lc = nb × (Wb + cb ) + c1 + c2 = 2 × (1.267 + 5) + 10 + 10 = 32.534 mm = 0,032534 m
Apabila ditambah celah 20 mm untuk riser, panjang keseluruhan komutator :
 Lci = Lc + 20 = 32.534+ 20 = 52.534 mm = 0,052534 m

 Rugi-Rugi
Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

20
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Penurunan tegangan kontak sikat (ΔV) diasumsikan 0,25 V per sikat (EMD hal 570).
Rugi-rugi kontak sikat :
 Pbc = nb ×∆V × I a = 2 ×0,25 ×4.3068 = 2.1534 W
Tekanan sikat yang digunakan, Pb = 20 kN/m2 dan koefisien gesek, μ = 0,15.
Rugi-rugi gesek sikat :
 Pbf = μ×Pb×Ab×vc = 0,15 × 20×103 × 2 × 0.043 ×10 −3 × 6.3277437= 1.64 W
Total rugi-rugi pada komutator :
 Pbc + Pbf = 2.1534 + 1.64 = 3.7934 W
Luas permukaan komutator :
 π ×Dc ×Lc =π ×0.0806082 ×0,032534 =82 .4 ×10 −3 m2

Total panas yang didisipasikan permukaan termasuk setengah dari permukaan riser
adalah dengan luas sekitar 41.2×10-3 m2.
Dari tabel 3.6 (EMD hal 111), koefisien pendingin untuk komutator adalah :
0,015 0,015
 c = 1 + 0,1.v = 1 + ( 0,1 × 6.3277437 ) = 0,0091
c

Kenaikan temperatur pada komutator :

 θ=
∑rugi 2 komutator ×c
=
3.7934 ×0,0091
≈0.42 °C
luas permukaan komutator 0.0824

5. PERANCANGAN INTERPOLE

Lebar daerah komutasi :


 u a  D  6 2  108.93
 2 − p βc + (tb − ti ) D =  2 − 2 7.0308 + (17 − 0,061 )  × 80.6082
wc = 
  = 42

  
 c   

mm
Panjang celah udara dibawah interpole umumnya antara 1 sampai 2 kali panjang celah
udara dibawah kutub utama. Diasumsikan panjang celah udara dibawah interpole :
 l gi =1,2 ×l g =1,2 ×0,72 = 0.864 mm
Lebar interpole harus lebih besar daripada 1,5 kali kisar alur. Diasumsikan lebar
interpole, Wip, 2,5 kali kisar alur, sehingga :
 Wip = 2,5 × yss = 2,5 × 28.50 = 71.25 mm

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

21
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Oleh karenanya permukaan intepole akan menutupi daerah komutasi dan juga kira-kira 2
kisar alur.
Permisivitas alur spesifik untuk lilitan double layer (EMD hal 164) :
 h1 h 2.h3 h 
 λs = µ 0  + 2 + + 4
 3.Ws Ws Ws + W0 W0 

−7  3 0,5 2 × 0,5 0.525 


= 4π ×10  3 × 4.924 + + + = 8.92388 ×10 −7
 4.924 4.924 + 2 2 

Permisivitas spesifik gigi bagian atas :


µ0 .Wip 4π ×10 −7 × 71 .25
 λt = = =172.63 ×10 −7 .
6.l gi 6 × 0,864

Panjang outhang :
 Louthang = 0,3τ + 0,0125 d s = (0,3 ×0.171 ) +(0,0125 ×0.00 8514 ) = 0.0514 m

Panjang overhang satu sisi kumparan :

2
( ) 2
 Lo = τ 2 + Louthang 2 =  0,171 2  + 0,0514 2 = 0,1 m
 

Keliling satu sisi kumparan :


 bo = 2 × (1.5 + 3) = 4.5 mm = 0,0045 m
Permisivitas spesifik overhang :
Lo  L 
 λo =  0,23 log o + 0,07  × 10 −6
L  bo 
0,1  0,1  −6
= 
0,23 log 0,0045 + 0,07 
 ×10 = 0,31 ×10 −6
0,1214  

Permisivitas spesifik total :


 λ = λs +λt +λo =8.92388 ×10 −7 +172.63 ×10 −7 +3.1 ×10 −7 =184.65388 ×10 −7

Waktu komutasi :
u a 6 2
 − βc + tb − ti  − 7.0308 + 16 .939
 τc = 
2 p  =
2 2
= 4.89
ms
vc 6.3277437

Tegangan reaktansi rata-rata :


4Tc λLI z Z s 4 × 4 ×184.65388 ×10 −7 ×0,1214 × 2.1534 × 24
 Er av = = = 0,38 V
τc 4.89 ×10 −3

Tegangan reaktansi maksimum yang diambil, Erm = 1 V

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

22
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Kerapatan fluksi maksimum dibawah interpole :


rm E 1
 B gim = L.v = 0,1214 ×8.551005 = 0.963 Wb/m2
a

Panjang aksial interpole sama dengan panjang aksial kutub, sedangkan panjang celah
udara dibawah interpole lebih besar daripada panjang celah udara dibawah kutub utama,
oleh karena itu faktor kontraksi celah untuk interpole, Kgi, lebih kecil daripada Kg.
Diambil Kgi = 1,18.
Ggm yang dibutuhkan celah dibawah interpole :
 AT gi =800000 ×Bgim ×K gi ×l gi =800000 ×0.963 ×1,18 ×0.864 ×10 −3 ≈785 .4

At
Ggm jangkar per kutub :
I .Z 2.1534 × 288
 AT a = z = ≈155 .04 At
2. p 2 ×2

Ggm yang dibutuhkan untuk interpole :


 AT i = AT gi + AT a =785 .4 +155 .04 =630 .36 At
Jumlah lilitan pada masing-masing interpole :
AT
i 630 .36
 Ti = I = 4.3068 ≈ 146
a

Kerapatan arus pada interpole biasanya antara 2,5 – 4 A/mm2 (EMD hal 565). Diambil
kerapatan arus δi = 3.31 A/mm2.
Luas lilitan konduktor interpole :
aI 4.3068
 a i = δ = 3.31 = 1.30 mm2
i

Berdasarkan tabel 17.2 (EMD hal 887), digunakan konduktor dengan dimensi 1,2 × 1,2
mm2 dengan luas 1.30 mm2.

 Perhitungan Rugi-rugi dan Efisiensi


1. Rugi Gesekan dan Angin.
Rugi gesekan pada sikat telah dihitung sebelumnya yakni, Pbf = 1.64 W.
Kecepatan linier jangkar diperoleh sebesar 8.551005 m/s, berdasarkan tabel 9.11 (EMD
hal 575) dapat dihitung bahwa rugi gesekan pada bearing dan angin adalah 0,2% dari
daya keluaran, sehingga :

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

23
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

0,2
 Rugi-rugi akibat gesekan pada bearing dan angin = × 373 = 0.746 W.
100

Total rugi gesekan dan angin :


 1.64 + 0.746 = 2.386 W
2. Rugi Besi
Lebar rata-rata gigi :
π ( D − d s ) π × ( 0,1214 − 0,008514 )
 = = 29.53 × 10 −3 m
S 12
Berat gigi jangkar :
 S × L × lebar rata − rata gigi × d s × 7800
= 12 × 0,1214 × 0,02953 × 0,008514 ×7800 = 2.86 kg
Kerapatan fluksi pada ⅓ tinggi gigi adalah, Bm = 1.5594 Wb/m2 dan tebal laminasi yang
digunakan 0,1214 mm.
Rugi besi spesifik pada gigi :
2 2
 0,06 . f .Bm + 0,008 . f .Bm .t
2 2

= (0,06 ×25 ×1.5594 ) +(0,008 ×25


2 2
)
×1.5594 2 ×0,1214 2 =3.829 W/kg
Rugi besi pada gigi = 3.829 × 2.86 = 10.95 W
Berat inti jangkar :
 π ( D − 2.d s − d c ) × Li × d c × 7800
= π × ( 0,1214 − ( 2 × 0,008514 ) − 0,006 ) × 0,10838 × 0,006 × 7800 = 0.498 kg
Kerapatan fluksi pada inti jangkar, Bm = 1,5594 Wb/m2 dan tebal laminasi yang
digunakan 0,1214 mm.
Rugi besi spesifik pada inti :
2 2
 0,06 . f .Bm + 0,005 . f .Bm .t
2 2

= (0,06 ×25 ×1,5594 ) +(0,005 ×25


2 2
)
×1,5594 2 ×0,1214 2 =3.77 W/kg
Rugi besi pada inti = 3.77 × 0.498 = 1.88 W
Total rugi besi :
 10.95 + 1.88 = 12.83 W
Akibat adanya ripple pada gelombang suplai motor, maka rugi-rugi ditambahkan 20%,
sehingga total rugi besi :
 1,2 × 12.83 = 15.396 W
Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

24
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

3. Rugi Tembaga
Panjang rata-rata lilitan jangkar :
 2.L +2,3τ +5.d s = ( 2 ×0,1214 ) +( 2,3 ×0,171 ) +(5 ×0,008514 ) = 0.678 m
Resistansi jangkar :
Z mi ρ×L 288 0,021 × 0,50604054
 ra = 2 × 2 = × = 0,867 Ω pada 75° C
a × az 2 2 2 × 0.4415

Rugi tembaga jangkar :

 ( I a ) 2 .ra = ( 4.3068 ) 2 × 0,867 =16 .081 W


Rugi tembaga pada medan :

 (I f )2 .R f = (3.10 ) 2 ×3.0567 = 29 .37 W


Panjang lilitan rata-rata interpole :
 2 × ( Lo + bo ) = 2 × ( 0,1 + 0,0045 ) = 0,209 m
Resistansi belitan interpole :
p × Ti × ρ × panjang rata − rata 2 ×146 × 0,021 × 0,209
 ri = ai
=
1 .3
= 0.985 Ω

Rugi tembaga pada belitan interpole :

 ( I a ) 2 .ri = ( 4.3068 ) 2 × 0,985 =18 .27 W


Rugi kontak sikat : Pbc = 2.1534 W
Total rugi-rugi pada mesin :
 Rugi tembaga jangkar = 16.081 W
 Rugi tembaga medan = 29.37 W
 Rugi tembaga interpole = 18.27 W
 Rugi kontak sikat = 2.1534 W
 Rugi besi = 15.396 W
 Rugi gesekan dan angin = 2.386 W +
Total rugi-rugi = 83.6564 W
Daya masukan = Pout + Σ Plosses = 373 + 83.6564 = 456.6564 W
373
Efisiensi pada beban penuh, η = ×100 % = 81 .68 %
456 .6564

 Kenaikan Temperatur Pada Jangkar


Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

25
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Koefisien pendingin diambil berdasarkan tabel 3.6 (EMD hal 111).


1. Permukaan silinder bagian luar
Luas permukaan silinder bagian luar :
 π ×D ×L =π ×0,10893 ×0,1214 =41 .52 ×10 −3 m2.
0,03 0,03
Koefisien pendingin = 1 + 0,1v = 1 + ( 0,1 ×8.551005 ) = 0,016
a

41 .52 ×10 −3
Rugi daya yang dilepaskan = = 2.595 W/°C
0,016

2. Permukaan silinder bagian dalam


Luas permukaan silinder bagian dalam :
 π ×Di ×L =π ×0,009202 ×0,1214 =3.5 ×10 −3 m2.

Kecepatan linier = π × Di ×n =π ×0,009202 ×25 = 0.72 m/s


0,03 0,03
Koefisien pendingin = 1 + 0,1v = 1 + ( 0,1 × 0.72 ) = 0.029
a

3,5 ×10 −3
Rugi daya yang dilepaskan = =0.120 W/°C
0,029

3. Permukaan pada ventilasi duct dan pada dua ujungnya


Luas permukaan pada ventilasi duct dan pada dua ujungnya :
π2
( 2
)
 3 × 4 D − Di = 3 × 4 × 0,10893
π
( 2
)
− 0,009202 2 = 0.2563 m2.

Kecepatan udara di dalam ventilasi duct 10% dari kecepatan linier, sehingga :
 0,1 × 8.551005 = 0.8551005 m/s
0,015
Koefisien pendingin = = 0.018
0,8551005

0.2563
Rugi daya yang dilepaskan = =14 .24 W/°C
0,018

Total rugi daya yang dilepaskan = Rugi tembaga pada bagian yang aktif + Rugi besi
= 2.595+0,12 + 14.24 = 16.955 W/°C
Total rugi yang dilepaskan = rugi tembaga pada bagian yang aktif + rugi besi
2 ×0,1214
= 16 .081 × +15 .396 = 23 .12 W
0,50604054

23 .12
Kenaikan temperatur pada jangkar = =1.363 °C
16 .955

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

26
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

DATA-DATA MESIN YANG DIRANCANG

Data Mesin yang Dirancang


Jenis Mesin yang Dirancang Motor DC Shunt
Aplikasi Mesin Bor
Daya P 373 W
Putaran n 1500 rpm
Tegangan Kerja V 120 V

Dimensi Utama
Daya Jangkar Pa 426.2857 W
Kec. Linier Va 8.551 m/s
Diameter Jangkar D 108.93 mm
Panjang Jangkar L 121.4 mm
Jumlah kutub p 2
Frekuensi Jangkar f 25 Hz
Arus Saluran Il 4,3068 A
Arus tiap sikat Ib 2.1534 A
Kisar Kutub τ 171.02 mm
Busur Kutub b 121.4 mm
Panjang Inti Li 108.38 mm

Jangkar
Tegangan Terminal Jangkar V 120 V
Tegangan Jatuh Jangkar Vra 11.16 V
Arus Jangkar Ia 4,3068 A
Teggangan Jatuh Sikat Grafit Es 1 V
Tegangan Induksi Jangkar E 106.84 V
Jumlah Cabang Belitan a 2
Arus Pada Cabang Jangkar Iz 2,1534 A
Jumlah Alur S 12

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

27
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Kisar Alur Ys 28.50 mm


Jumlah Sisi Kumparan U 6
Jumlah Lamel C 36
Jumlah Lilitan Tc 4
Juml. Konduktor Jangkar Z 288
Juml. Konduktor per alur Zs 24
Fluksi perkutub φ 0.014 Wb
Amper Konduktor per alur Iz * Zs 51.68 Ak
Diameter Komutator Dc 80.6082 mm
Segmen Komutator βc 7,0308 mm

Alur
Luas Konduktor ac 0,4415 mm2
Diameter konduktor d 0,75 mm
Luas masing2x Alur as 21.195 mm2
Lebar alur ws 4.924 mm
Dalam Alur ds 8.514 mm
Jarak celah udara lg 0,72 mm
Tebal inti jangkar yang dipakai dc 6,00 mm
Diameter dlm Jangkar Di 5,092 mm

Sistem Medan
Luas Bodi Kutub Ap 10.660 mm2
Pannjang Aksial Bodi Kutub Lp 121.4 mm
Panjang inti bodi kutub Lpi 109,28 mm
Lebar bodi kutub bp 97.596 mm
Tinggi Kutub hpi 24.365 mm
Luas Yoke Ay 4.94 mm2
Kedalaman Yoke dy 45,26 mm
Diameter luar yoke Dy 249.62 mm

Rangkaian Magnetik Medan


Tegangan Medan Vf 9.6 V
Arus Medan If 3.01 A
Resistansi masing2x lilitan Rf 6.0534 Ohm
Panjang rata2x lilitan Lmi 506.04 mm
Juml. Lilitan pd Kump. Medan Tf 220
ρ konduktor ρ 0,021
diameter konduktor d 1.07 mm
Luas Konduktor af 0,898 mm2

Komutator
Lebar Komutator βc 7,0308 mm2

Sikat
Jumlah sikat nb 2
Luas masing2x sikat ab 21,539 mm2
Tebal sikat tb 17 mm

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

28
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Data-data yang lain seperti interpole dan rugi-rugi telah dicantumkan pada bahasan
diatas

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

29
Perancangan Mesin Elektrik
Motor DC Shunt, 373 W, 120 V, 1500 rpm

Dirancang oleh :
FRISAL ARGHA KUSUMAH
MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

30

You might also like