You are on page 1of 61

Sofyan Firdaus

Transportasi
Ramah Lingkungan
Transportasi Ramah Lingkungan
ISBN: 978-602-8349-80-2

Penulis
Sofyan Firdaus

Penyunting
Sholichudin Fanani

Pewajah Isi
Acep Surya, Nugroho Eko Hartono

Pewajah Sampul
Malikul Falah

Font Isi yang Digunakan


Helvetica, LibreSemiSerif SSK

Cetakan II
2009
Penerbit:
RICARDO
Jl. Raya Pasar Minggu No. 8B Jakarta Selatan 12510
Telp. 021-7982056-58, 7901467 Fax. 021-7982055

2009 © Hak cipta dilindungi oleh undang-undang


Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau
keseluruhan isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa izin tertulis dari
RICARDO
Kata Pengantar

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan dengan tujuan


agar manusia memperoleh informasi dan pengetahuan, serta keterampilan
(skill). Bentuk usaha sadar yang nyata saat ini berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah-sekolah.
Buku ini merupakan suatu media pendidikan tentang lingkungan hidup
dan life skill untuk anak pada khususnya dan pembaca lain pada umumnya,
dengan tujuan mempermudah proses dari pendidikan. Buku ini disajikan
dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Selain itu,
dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, sehingga mudah dipahami.
Tujuan penyusunan buku ini agar generasi muda di negeri ini
khususnya dan setiap orang umumnya memiliki pengetahuan tentang
lingkungan hidup yang berimbas lahirnya suatu kepedulian terhadap
lingkungan sekitar. Selain itu, diharapkan memiliki keterampilan, kreatifitas,
dan keinginan berkreasi memanfaatkan apa yang ada di alam sekitar
dengan bijak dan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Semoga buku ini bermanfaat.

Jakarta, November 2009

Penerbit

Kata Pengantar iii


iv Transportasi Ramah Lingkungan
Daftar Isi

Kata Pengantar iii


Daftar Isi v

Pendahuluan 1
Isu Pemanasan Global 3
Tindakan Preventif Pemanasan Global 20
Alat Transportasi Ramah Lingkungan 25
Macam-macam Alat Transportasi Sederhana
Ramah Lingkungan 31
Perkembangan Alat Transportasi Modern
yang Ramah Lingkungan 40

Kesimpulan 48
Daftar Pustaka 50
Daftar Istilah (Glossary) 51
Indeks 53

Daftar Isi v
vi Transportasi Ramah Lingkungan
1 Pendahuluan

Hiruk pikuk keramaian di kota saat jam-jam sibuk, orang banyak


menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi ke kantor ataupun untuk
melakukan aktivitasnya sehari-hari. Kemacetan terjadi dimana-mana
terutama di daerah kota-kota besar, dan menjadi makanan sehari-hari bagi
masyarakat perkotaan. Bukan udara yang segar dan sejuk yang kita hirup
di pagi hari tapi asap knalpot yang menyesakkan dada. Orang malas
menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta api dan lain-lain
karena terbiasa menggunakan kendaraan pribadi yang menurut mereka
lebih nyaman dari pada transportasi umum. Apalagi kalau harus berjalan
kaki atau menggunakan sepeda untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Itulah potret kehidupan modern sekarang di daerah perkotaan.

Gambar: Kemacetan lalu lintas di Jakarta


Sumber: www.picasaweb.google.com

Transportasi Ramah Lingkungan 1


Tahu tidak teman-teman padahal dengan seringnya menggunakan
kendaraan pribadi dalam beraktivitas sehari-hari ini memicu gas buang
kendaraan atau asap knalpot yang makin bertambah setiap harinya dan
penyumbang pemanasan global atau global warming itu. Lingkungan kita
menjadi tidak sejuk seperti dulu kala, tentu saja akan berdampak pada
kesehatan kita juga kalau terlalu banyak menghirup asap knalpot.
Sebenarnya ada alternatif yang baik buat kesehatan kita yaitu memakai
sepeda kayuh dalam beraktivitas, selain baik untuk kesehatan juga ramah
lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara. Selain sepeda, ada
juga becak sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan. Sayangnya
minat masyarakat menggunakan alat transportasi ramah lingkungan mulai
turun, karena faktor lama, tidak effisien, kuno, bahkan gengsi
menggunakannya. Ada sih sebenarnya kendaraan modern yang ramah
lingkungan yaitu mobil tenaga surya tapi sayangnya masih di produksi
secara terbatas dan harganya pun relatif lumayan mahal. Padahal dengan
tidak sering menggunakan kendaraan yang bermotor dan beralih ke
transportasi yang ramah lingkungan seperti becak atau sepeda berarti kita
mengurangi dampak dari global warming. Artinya kita berpartisipasi
menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan.

(a)

(b)

Gambar: (a) pangkalan becak, (b) pangkalan ojek sepeda


Sumber: image google.com

2 Transportasi Ramah Lingkungan


2 Isu Pemanasan Global

Secara alamiah, manusia mempunyai misi mempertahankan


keberadaanya di muka bumi dalam kondisi lingkungan yang seoptimal
mungkin. Hal ini diwujudkan dalam berbagai bentuk upaya manusia untuk
menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman. Namun tanpa disadari
upaya-upaya tersebut dalam beberapa hal telah memberikan efek samping
bagi lingkungan, baik berskala lokal, regional maupun global. Dalam
beberapa tahun terakhir dapat disaksikan betapa kemajuan ilmu dan
teknologi telah menimbulkan perubahan lingkungan fisik yang luar biasa
di muka bumi.
Teknologi memang mampu menciptakan kemudahan, rasa aman, dan
kenyamanan bagi umat manusia, namun teknologi telah pula memberikan
dampak negatif bagi kondisi tata lingkungan. Tentunya bila digunakan
secara tidak terkendali, yang dapat mengancam kelestarian lingkungan
dan kehidupan makhluk hidup.
Pola hidup, perubahan tata nilai, dan perilaku akibat perubahan sosial-
budaya, secara tidak langsung ikut pula memberikan sumbangan bagi
perubahan lingkungan, yang mengakibatkan berbagai masalah pada
tingkat individu, keluarga, dan masyarakat.
Mahluk hidup dari jasad renik sampai pada hewan, tumbuhan, dan
manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Mereka memengaruhi
dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia yang mempunyai
kemampuan teknologi yang tinggi dapat mengubah lingkungan hidupnya
dalam skala yang besar. Misalnya, penggunaan bahan bakar fosil batu
bara dan minyak bumi yang digunakan dalam berbagai jenis industri telah
memberikan dampak negatif dengan menipiskan lapisan ozon di stratosfer.
Sedangkan, dampak positifnya adalah penyediaan bahan bakar atau bahan
baku bagi kegiatan manusia.

Transportasi Ramah Lingkungan 3


Para pakar yang mengamati pemanasan global hingga kini masih
berdebat dan belum mencapai kata sepakat tentang arti dan makna,
serta dampak buruk dari apa yang sering kita dengar dengan istilah
pemanasan global.
Terdapat tiga masalah yang menyebabkan meningkatnya suhu bumi
yang saat ini sedang dilakukan penelitian oleh para ahli, yaitu:
1. Naiknya permukaan laut akibat mencairnya pegunungan es di kutub
dan meningkatnya penguapan air akibat peningkatan suhu udara, yang
pada gilirannya akan membentuk hujan lebat bahkan badai di
beberapa tempat kekeringan di tempat lain.
2. Panas bumi yang meningkat menyebabkan perubahan pola iklim di
sebagian besar dunia dan berdampak besar pada kegiatan industri,
usaha pertanian, serta pengolahan lahan. Di Indonesia fenomena ini
sudah mulai terlihat, seperti hujan batu es di Kota Bandung, perubahan
iklim yang tidak dapat diprediksi, dan angin kencang yang melanda
beberapa daerah di Indonesia.
3. Faktor yang berkenaan dengan masalah kesehatan, yaitu penyebaran
penyakit-penyakit yang dibawa oleh serangga, yaitu nyamuk dan lalat
yang menyebabkan penyakit penyakit malaria, demam berdarah (DBD)
maupun disentri.
Mengapa rumah kaca bisa menjadi salah satu efek pemanasan
global? Efek rumah kaca atau greenhouse effect merupakan istilah yang
pada awalnya berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim
sedang yang menanam sayur-sayuran dan biji-bijian di dalam rumah kaca.
Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang hari pada waktu
cuaca cerah, meskipun tanpa alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah
kaca, tetapi suhunya lebih tinggi dari pada suhu di luarnya. Gas-gas dalam
rumah kaca (greenhouse gases) adalah gas-gas yang menyebabkan
terjadinya efek rumah kaca.
Dampak baru akibat dari pemanasan global adalah terganggunya
keseimbangan dari gas-gas yang terdapat dan menyusun atmosfer bumi.
Berbagai gas-gas ini, yang tebalnya hanya sekitar 2 - 5 mm saja dan yang
secara umun diberi istilah gas-gas rumah kaca (greenhouse gases),
tersusun oleh tidak kurang dari 30 jenis unsur-unsur gas, antara lain uap
air (H2O), siklus air dan karbon dioksida (CO2), dan yang terpenting

4 Transportasi Ramah Lingkungan


berkaitan dengan pencemaran dan pemanasan global adalah metana
(CH4), ozon (O3), dinitrogen oksida (N2O), dan chlorofluorocarbon (CFC).
Lapisan atap langit yang sangat vital bagi kehidupan di Bumi ini
dengan istilah lapisan ozon, mampu menahan radiasi sinar ultraviolet dan
inframerah dari Matahari yang sangat berbahaya. Bila diurai lebih rinci,
maka inti utama dari lapisan ozon pada hakikatnya adalah lapisan gas
yang terbentuk dari atom-atom oksigen bebas yang mempunyai sifat fisik
yang unik, yaitu mampu memantulkan kembali sinar-sinar cahaya
inframerah dan ultraviolet dari Matahari.
Apabila tidak ada lapisan ozon di atmosfer, maka bumi akan menjadi
sangat panas dan penuh dengan radiasi sinar ultraviolet yang mampu
merubah atau menimbulkan kulit rusak dan mengganggu kesehatan.
Selain menahan radiasi sinar ultraviolet dan apabila berfungsi baik, maka
lapisan ozon sebagai susunan gas-gas di atmosfer akan melindungi bumi
dari teriknya pancaran radiasi sinar matahari dan mempertahankan suhu
di permukaan bumi sekitar 15oC, seperti atap sebuah rumah kaca pertanian
yang suhu dan kelembaban di dalamnya dapat diatur agar tanaman dapat
tumbuh optimal. Ini disebabkan karena lapisan gas ini mampu menyimpan
sebagian dari pancaran radiasi matahari dalam bentuk panas.
Apabila gas rumah kaca ini disebabkan secara alami (misalnya
akibat meletusnya Gunung Pinatubo di Filipina pada tahun 1991) ataupun
karena ulah manusia (seperti membuka lahan dengan cara membakar
hutan di Kalimantan sejak tahun 1992), menjadi terganggu dan tidak
mampu menyimpan panas, maka suhu permukaan bumi akan menjadi
30°C lebih dingin dari seharusnya dan dapat mengakibatkan bumi ini
menjadi beku, tandus, dan tidak ada kehidupan, seperti kondisi planet
Mars. Akan tetapi, gejala yang terjadi dan yang dirasakan sekarang di
muka bumi adalah justru kecenderungan bahwa temperatur bumi makin
lama dirasakan makin memanas.
Masalah akan semakin timbul apabila kegiatan dan ulah manusia,
menjadikan lapisan ozon semakin tipis, salah satunya karena polusi udara
seperti penambahan gas karbon dioksida, pembakaran batu bara,
pembakaran hutan (kayu), asap kendaraan, serta pelepasan gas lainnya
seperti gas methan dan nitrit oksida yang timbul dari kotoran ternak dan
menanam padi, serta tanaman pertanian atau perkebunan agro industri
yang berhektar-hektar luasnya.

Transportasi Ramah Lingkungan 5


Sebaliknya, jenis tumbuhan pertanian dan pepohonan semak yang
menggantikan kayu hutan sedikit sekali menghasilkan gas oksigen (O2),
sehingga terjadi ketidakseimbangan antara oksigen (yang jumlahnya
menurun dengan cepat karena penebangan hutan) dan karbon dioksida
(yang jumlahnya meningkat karena penggunaan bahan bakar fosil yang
meningkat). Semakin tipis lapisan ozon akibat bertambahnya gas karbon
dioksida dan gas-gas lainnya, bumi akan menjadi panas.
Bila oksigen kita tercemar dengan banyaknya gas-gas yang
berbahaya, salah satunya akan mengakibatkan gangguan pada
pernapasan dan paru-paru. Bagaimana solusinya? Misalnya, dari pada
membakar daun-daun kering akan lebih baik digunakan sebagai pupuk
kompos alami yang tidak mencemari tanah atau menggunakan sepeda
bila bepergian untuk jarak dekat, selain sehat juga mengurangi asap karbon
dioksida di udara.
Bahkan di Indonesia pada waktu-waktu tertentu sering diadakan Hari
Bebas Kendaraan Bermotor, terutama di kota-kota besar, misalnya di
daerah Bundaran HI, Jakarta. Di mana banyak yang menggunakan sepeda
pada hari itu. Diharapkan program ini dapat mendukung pengurangan
pemanasan global. Ayo, kita kurangi emisi berbahaya di udara, ya!

Penurunan Kesehatan Akibat Pemanasan Global


Pakar Geologi dari Universitas Andalas (Unand), Dr. Badrul Mustapa
Kemal, menyatakan daya tahan makhluk hidup mulai dari tumbuh-
tumbuhan, hewan maupun manusia akan terus melemah dan mudah
terserang penyakit menular sebagai dampak dari pemanasan global.
Pemanasan global sudah terjadi dengan adanya tanda-tanda
temperatur dan intensitas curah hujan yang tinggi. Ayo, kita mulai tetapkan
sikap peduli lingkungan! Kondisi ini harus segera diminimalkan agar
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup tidak terganggu. Coba
perhatikan uraian berikut ini!
Pengaruh perubahan iklim terhadap terhadap binatang memang
kelihatan tidak berubah. Tetapi bila pemanasan global masih terus terjadi
hingga pada batas toleransi tidak bisa terlewati, maka sejumlah hewan
akan terancam punah karena sulit berkembang. Pengecualian hanya pada
burung-burung karena satwa itu bisa bermigrasi. Akan tetapi, tetap akan

6 Transportasi Ramah Lingkungan


terkena dampak bila habitat burung-burung itu rusak, sehingga
perkembangbiakannya terganggu.
Bagi manusia yang sangat sensitif terhadap perubahan iklim, mereka
akan gampang terjangkit ISPA dan beberapa penyakit menular lainnya
akibat suhu meninggi dan polusi udara terus bertambah khususnya di kota-
kota besar.
Penyakit-penyakit yang timbul umumnya akibat berbagai bencana
alam, seperti banjir dan badai lokal, di mana akibat bencana tersebut
peningkatan penyakit-penyakit menular yang sudah berlangganan menjadi
endemik di berbagai benua seperti malaria, demam berdarah, dan juga
beratus penyakit lain. Malah daerah endemik itu berkesempatan besar
untuk semakin meluas dan sulit dijangkau oleh pengontrolan. Gawat, ya!
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) dalam
pertemuan tahunan di Jenewa, mengatakan bahwa berbagai penyakit
infeksi yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan
hidup yang drastis, seperti kerusakan hutan, perluasan kota, pembukaan
lahan untuk pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem di
kawasan pesisir memicu munculnya patogen lama maupun baru. Berbagai
penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat terutama di wilayah yang
sering mengalami kekeringan dan banjir.
Pemanasan global menyebabkan musim penyerbukan berlangsung
lebih lama, sehingga meningkatkan resiko munculnya penyakit yang
ditimbulkan oleh kutu di wilayah Eropa Utara.
Penyakit lain yang teridentifikasi adalah lyme, yang disebabkan oleh
semacam bakteri di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Gejalanya berupa
sakit kepala, kejang, dan nyeri sendi. Penyakit itu berpindah melalui gigitan
sejenis kutu rusa yang yang telah terinfeksi lyme. Bakteri yang sama juga
banyak ditemukan pada tikus.
Nyamuk-nyamuk semakin berkembang biak, terutama di Afrika dan
Asia. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk, yaitu malaria dan demam
berdarah dengue sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Di Indonesia
kita sudah merasakannya langsung, yakni tingginya angka korban yang
menderita demam berdarah.
WHO menyebutkan ancaman lain dari meningkatnya suhu rata-rata
global, yakni penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Gelombang

Transportasi Ramah Lingkungan 7


panas menyebabkan jumlah materi dan debu di udara meningkat. Suhu
udara yang semakin hangat juga membawa penyakit alergi. Kenaikan
permukaan air laut akan mengakibatkan banjir dan erosi, terutama di
kawasan pesisir dan mencemari sumber-sumber air bersih. Akibatnya,
wabah kolera dan malaria banyak tersebar di negara miskin. Wilayah di
Asia selatan, terutama Bangladesh disebut sebagai wilayah yang paling
rawan karena berada di dataran rendah dan sering mengalami banjir.
Mencairnya puncak es Himalaya, luasnya daerah gurun pasir, dan wilayah
pesisir pantai yang tercemar merupakan sarana penularan penyakit. Hal
ini juga menyebabkan angka kekurangan gizi pada anak-anak.

Dampak Pemanasan Global di Indonesia


Seperti yang telah dijelaskan di atas, pemanasan global dikhawatirkan
berdampak pada perubahan kondisi lingkungan yang akan menjadi me-
dia untuk munculnya berbagai penyakit. Hal ini juga akan meningkatkan
penyebaran penyakit, sehingga bisa menurunkan kualitas kesehatan
masyarakat. Indonesia termasuk negara yang akan menerima dampak
besar perubahan iklim akibat pemanasan global. Peningkatan suhu bumi
membuat jantung bekerja lebih keras mendinginkan badan dan
meningkatkan kasus asma dan kanker kulit.
Kenaikan suhu bumi juga meningkatkan angka kasus penyakit dengan
vektor nyamuk, seperti malaria, demam berdarah, chikungunya, Japanese
encephalitis (radang otak), dan filariasis akibat perubahan bionomik
nyamuk. Dalam suhu dengan kelembaban tertentu, hormon nyamuk untuk
berproduksi atau kawin semakin meningkat. Biasanya sehabis
mengadakan perkawinan, perilaku atau keinginan menggigit manusia atau
binatang semakin meningkat.
Jika suhu meningkat setiap 3 oC, diperkirakan kasus penularan
penyakit melalui nyamuk meningkat dua kali lipat. Area penularan
semakin melebar ke negara subtropis. Beberapa penyakit menular seperti
malaria bisa dikendalikan, akan tetapi penyakit lainnya yang belum
memiliki teknik diagnostik dan pengobatan yang ampuh, seperti TBC,
demam berdarah, HIV/AIDS, dan flu burung, belum dapat teratasi secara
signifikan di Indonesia.

8 Transportasi Ramah Lingkungan


Terdapat 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan
iklim, diantaranya ebola, flu burung, dan penyakit hewan lainnya yang dapat
menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia
adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan
cepat berkembang pada masyarakat dengan kondisi gizi kurang baik dan
kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai.

Bentuk Bumi Berubah


Pakar Rekayasa Pesisir Dr. Subandono Diposaptono Kepala
Subdirektorat Mitigasi Bencana dan Pencemaran Lingkungan Departemen
Kelautan dan Perikanan (DKP), melakukan penelitian yang menyatakan
bahwa dalam waktu satu abad ke depan kenaikan muka air laut
diperkirakan bisa menenggelamkan pesisir Indonesia hingga seluas 405
ribu hektar. Pesisir yang akan tenggelam ini misalnya pantai utara Jawa,
pantai timur Sumatera atau Selatan Sulawesi.
Perkiraannya adalah kemiringan pantai nusantara yang rata-rata dua
persen dan panjang garis pantai Indonesia 81 ribu km, khususnya setelah
menghitung data kenaikan muka laut akibat pemanasan global pencairan
kutub setinggi satu meter.
Data Bakosurtanal di sejumlah daerah seperti Jakarta, Jepara, Batam,
Kupang, Sorong dan lain-lain pada 1990-2000 menyimpulkan kenaikan
tingkat muka air laut terkait pemanasan global rata-rata mencapai 5-10
mm per tahun, sehingga dalam 25 tahun terakhir telah terjadi kenaikan
muka air laut sampai 25 cm.
Jika ditambah lagi dengan penurunan tanah pesisir akibat penyedotan
air tanah besar-besaran yang mencapai 5 cm per tahun maka wajar jika
semakin lama pantai utara Jakarta semakin mudah terendam air laut tiap
kali terjadi pasang.
Tenggelamnya pantai utara Jakarta akan semakin dipengaruhi oleh
fenomena perigee atau suatu kondisi ketika bumi, bulan dan matahari
sejajar dalam garis lurus dan bulan berada pada posisi paling dekat
dengan bumi, sehingga membuat setiap dampak kejadian pasang menjadi
sangat maksimal.

Transportasi Ramah Lingkungan 9


Bulan semakin mendekati bumi dan mencapai puncaknya pada Juni
2008. Setelah itu bulan mulai kembali menjauh dari bumi mengikuti orbitnya
yang berbentuk elips dan akan kembali berada pada jarak terdekat setelah
18,6 tahun lagi.
Kemungkinan yang terjadi jika jarak terdekat bulan pada bumi akan
terjadi pada Juni 2008 ketika musim panas, saat curah hujan rendah,
sehingga kemungkinan banjir di pantai utara pada Juni minimal. Bulan
Januari adalah bulan menuju jarak bumi-bulan terdekat sehingga perlu
diwaspadai, karena periode jarak terdekat bulan-bumi 18,6 tahun sekali,
masih perlu diwaspadai juga Januari tahun 2027, karena terjadi pada
puncak musim hujan.
Pada tahun tersebut terjadi banyak akumulasi penyebab pesisir
tenggelam, dari mulai pencairan kutub akibat pemanasan global,
penyedotan air tanah, perigee dan faktor masa tingginya curah hujan.

Pola Lama Menghilang


Sementara itu laju mencairnya es musiman di kawasan Artik juga
semakin meningkat saja dalam satu dasawarsa terakhir ini. Biasanya setiap
musim gugur, dengan arus dingin yang bergerak, maka daerah yang
mencair biasanya beku kembali. Tetapi pola seperti itu ternyata tidak terjadi
lagi. Es musiman yang hilang di musim panas semakin sedikit yang bisa
membeku kembali di musim dingin berikutnya.
Dr. Mark Serreze, seorang ilmuwan khusus yang mengawasi es lautan
di Universitas Colorado, berpendapat bahwa es Artik akan kembali muncul
di musim dingin. Tetapi yang kita lihat sekarang adalah musim dingin tidak
mampu mengembalikan es yang sebelumnya hilang. Kejadian itu pada
tahun 2006. Kawasan Artik kehilangan 2 juta km2 esnya dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Ini menjelaskan kepada kita bahwa sistem yang
selama ini ada ternyata tidak lagi mampu menyembuhkan diri.

Mengancam Kehidupan
Para ilmuwan mengatakan peningkatan suhu yang disebabkan oleh
peningkatan C0 2, karbon dioksida, di atmosfer bumi yang menjadi
penyebabnya. Bagaimanapun ada juga faktor-faktor alam, seperti

10 Transportasi Ramah Lingkungan


kencangnya angin yang membawa es Laut Artik ke lautan yang
temperaturnya lebih hangat.
Pemanasan global ternyata mempengaruhi kehidupan kita. Mulai dari
segi ekonomi, sosial budaya dan kesehatan. Perilaku kita pun berinteraksi
dengan kondisi pemanasan global sehingga turut mendukung terjadinya
gangguan kesehatan. Apakah mungkin? Dari hasil laporan WHO
dikatakan peningkatan suhu permukaan bumi juga diikuti oleh
peningkatan permukaan laut. Yang mengakibatkan peningkatan risiko
terjadinya banjir. Peningkatan suhu permukaan bumi juga memengaruhi
curah hujan. Peningkatan curah hujan juga meningkatkan kemungkinan
terjadinya banjir.
Mencairnya lautan es ini merupakan persoalan hidup mati bagi
kehidupan binatang laut di Kutub Utara. Beruang Kutub, misalnya, seperti
menyaksikan dengan mata kepala sendiri habitatnya dimusnahkan. Situasi
begitu mengkhawatirkan sehingga pemerintah Amerika Serikat akhirnya
mau juga mengakui bahwa pemanasan global yang menjadi penyebab
semakin banyaknya es yang mencair di kutub. Dan ancamannya bukan
terhadap ekosistem semata, tetapi juga pada penduduk asli yang hidup di
pinggiran Laut Artik.
Apa yang terjadi belakangan merupakan ancaman bagi cara hidup
masyarakat yang telah bertahan ribuan tahun. Edward Itta, Walikota sebuah
kota kecil di Alaska Utara, menjelaskan ancaman antara lain bagi
kehidupan mereka.
Musim dingin menjadi lebih pendek, kurang menggigit, dan salju cair
lebih awal, sementara lapisan es lebih tipis. Semua ini menyulitkan
perburuan ikan paus, yang menjadi cara hidup orang di kutub selama seribu
tahun lebih.
Memang persoalan Artik pada akhirnya bukan persoalan keilmuan
saja, melainkan juga persoalan kepentingan ekonomi dan teritorial dari
beberapa negara seperti Kanada, Rusia, Amerika Serikat, dan Norwegia.
Bagaimanapun dari bukti ilmiah, jelas bahwa Kutub Utara dan Selatan
berada dibawah ancaman perubahan iklim yang hebat. Dan kedua daerah
ini sangat vital dalam menjaga agar planet tetap dingin karena es di kutub
menjadi perisai bumi dalam menangkis 90% sinar matahari yang menimpa
bumi, dan mengembalikannya ke angkasa luar.

Transportasi Ramah Lingkungan 11


Tetapi kalau es di kutub mencair maka 90% panas sinar matahari akan
diserap lautan dan semakin meningkatkan pemanasan global. Dengan
tidak menghentikan tingkat emisi C02 saat ini, diperkirakan es abadi di
kutub akan musnah dalam waktu tidak lama lagi. Jika mengikuti model
yang sudah dirancang para ilmuwan, maka es abadi akan meleleh
sepenuhnya dalam waktu 40 tahun.
Apakah manusia harus menunggu 40 tahun lagi sebelum menyadari
dampaknya bagi kehidupan di bumi?

Ancaman Gangguan Kesehatan


Dalam terjadinya penyakit, pemanasan global juga memengaruhi
perkembangan mikroba. Salah satu contohnya dalam daerah sekitar laut,
dikatakan peningkatan suhu permukaan laut menyebabkan peningkatan
populasi dari fitoplankton, makanan bagi zooplankton. Ternyata bakteri
colera menempel pada zooplankton. Dengan peningkatan makanan bagi
zooplankton maka populasi zooplankton akan meningkat, dan akibatnya
meningkatkan populasi dan risiko terjadinya penyakit kolera. Interaksi
antara hewan perantara penyakit dan manusia pun meningkat. Dengan
adanya banjir maka sampah-sampah atau limbah terbawa ke lingkungan
manusia, hewan-hewan pengerat pun kehilangan tempat tinggal dan
mereka mencari tempat aman yaitu ke pemukiman manusia, hal ini
meningkatkan kemungkinan kontak antara manusia dengan hewan
pengerat sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit yang
diperantarai hewan pengerat.
Pemanasan global dampak yang paling nyata antara lain kerusakan
lingkungan (banjir, kebakaran hutan, dan lain-lain). Hal ini berdampak
terhadap kesehatan manusia, misalnya kualitas air yang kita minum, udara
yang kita hirup, makanan yang kita makan. Banyak penyakit yang
ditimbulkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global, diantaranya
penyakit lama timbul kembali, misalnya penyakit Malaria yang wilayah
penyebarannya makin meluas. Hal ini diperkuat dengan mengingat
nyamuk berkembang biak pada suhu lembab dan panas, maka dengan
bertambahnya nyamuk, maka kontak dengan manusia juga bertambah.
Dampak pemanasan global secara langsung (misal pada suhu panas
membuat manusia rentan sakit) dan dampak tidak langsung (misal

12 Transportasi Ramah Lingkungan


meningkatnya penyakit menular, antara lain: malaria, DBD, penyakit yang
ditularkan melalui udara, melalui air) serta dampak jangka panjang, misal
perubahan tinggi air yang dapat mengakibatkan persediaan air bersih
menurun, daerah yang kaya jadi miskin, yang dapat menimbulkan terjadinya
konflik, dan kemudian menimbulkan masalah psikologi, misal stres.
Ada 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim,
diantaranya ebola, flu burung, dan lain-lain, penyakit hewan yang dapat
menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indone-
sia, adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan
cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan
kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai.

Apa yang Dapat Kita Lakukan


Antisipasi Dampak Kenaikan Muka Air Laut dan Banjir melalui
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Pola pemanfaatan ruang wilayah nasional memuat:
(a) arahan kebijakan dan kriteria pengelolaan kawasan lindung (termasuk
kawasan rawan bencana seperti kawasan rawan gelombang pasang
dan banjir)
(b) arahan kebijakan dan kriteria pengelolaan kawasan budidaya (hutan
produksi, pertanian, pertambangan, pariwisata, permukiman, dan
sebagainya).
Sementara struktur pemanfaatan ruang wilayah nasional mencakup:
(a) arahan pengembangan sistem permukiman nasional dan; (b) arahan
pengembangan sistem prasarana wilayah nasional (seperti jaringan
transportasi, kelistrikan, sumber daya air, dan air baku).
Sesuai dengan dinamika pembangunan dan lingkungan strategis yang
terus berubah, maka dirasakan adanya kebutuhan untuk mengkaji ulang
materi pengaturan RTRWN (Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional) (PP
47/1997) agar senantiasa dapat merespons isu-isu dan tuntutan
pengembangan wilayah nasional ke depan. Oleh karenanya, pada saat
ini Pemerintah tengah mengkaji ulang RTRWN yang diselenggarakan
dengan memperhatikan perubahan lingkungan strategis ataupun
paradigma baru sebagai berikut:

Transportasi Ramah Lingkungan 13


globalisasi ekonomi dan penerapannya,
otonomi daerah dan penerapannya,
penanganan kawasan perbatasan antarnegara dan hubungannya,
pengembangan kemaritiman/sumber daya kelautan,
pengembangan kawasan tertinggal untuk pengentasan kemiskinan
dan krisis ekonomi,
daur ulang hidrologi,
pemanasan global dan berbagai dampaknya.
Dengan demikian, maka aspek kenaikan muka air laut dan banjir
seyogyanya akan menjadi salah satu masukan yang signifikan bagi kebijakan
dan strategi pengembangan wilayah nasional yang termuat di dalam
RTRWN khususnya bagi pengembangan kawasan pesisir mengingat:
(a) besarnya konsentrasi penduduk yang menghuni kawasan pesisir
khususnya pada kota-kota pantai,
(b) besarnya potensi ekonomi yang dimiliki kawasan pesisir,
(c) pemanfaatan ruang wilayah pesisir yang belum mencerminkan adanya
sinergi antara kepentingan ekonomi dengan lingkungan,
(d) tingginya konflik pemanfaatan ruang lintas sektor dan lintas wilayah,
serta
(e) belum terciptanya keterkaitan fungsional antara kawasan hulu dan hilir,
yang cenderung merugikan kawasan pesisir.
Sedangkan untuk kawasan lindung, prioritas penanganan perlu
diberikan untuk sempadan pantai, sempadan sungai, mangrove, terumbu
karang, suaka alam margasatwa/cagar alam/habitat flora-fauna, dan
kawasan-kawasan yang sensitif secara ekologis atau memiliki kerentanan
tinggi terhadap perubahan alam atau kawasan yang bermasalah. Untuk
pulau-pulau kecil maka perlindungan perlu diberikan untuk pulau-pulau
yang memiliki fungsi khusus, seperti tempat singgah fauna, habitat flora
dan fauna langka/dilindungi, kepentingan pertahanan dan keamanan,
dan sebagainya.
Agar prinsip keterpaduan pengelolaan pembangunan kawasan pesisir
benar-benar dapat diwujudkan, maka pelestarian kawasan lindung pada
bagian hulu khususnya hutan tropis - perlu pula mendapatkan perhatian.

14 Transportasi Ramah Lingkungan


Hal ini penting agar laju pemanasan global dapat dikurangi, sekaligus
mengurangi peningkatan skala dampak pada kawasan pesisir yang berada
di kawasan hilir.

Dinding Laut
Untuk mengantisipasi kejadian ini, penduduk dunia terutama yang
tinggal di bibir pantai perlu mempersiapkan diri. John Hunter, ilmuwan
Australia yang intens mempelajari sejarah kenaikan muka air laut,
mengatakan dinding-dinding penghalang di sekitar pantai mungkin perlu
dipertinggi agar air laut tidak masuk ke daratan.
Banyak tempat yang terlambat melakukannya atau bahkan tidak bisa
melakukannya sehingga terbenam. Hal ini telah dirasakan penduduk
Inggris yang wilayah daratannya terus tergerus erosi air laut sehingga
semakin mengecil. Di seluruh dunia diperkirakan ada sekitar 100 juta or-
ang yang perlu dievakuasi karena tinggal di wilayah yang satu meter lebih
rendah dari muka air laut.
Dampak kenaikan muka air laut sangatlah buruk karena setiap naik
satu meter, air laut masuk ke darat sejauh 100 meter. Erosi tak dapat
dicegah apalagi jika terjadi badai.

Daur Ulang
Sadar atau tidak kita turut menyumbang kepada pemanasan global.
Gas rumah kaca seperti karbon dioksida merupakan hasil pembakaran
dari bahan bakar fosil (gas alam, minyak bumi, batu bara). Kendaraan
bermotor yang kita gunakan menggunakan bahan bakar fosil, semakin
banyak konsumsi bahan bakar maka akan semakin banyak gas karbon
dioksida yang terbuang. Pepohonan sebagai pengisap karbon dioksida
sekarang semakin berkurang. Kertas yang kita gunakan berasal dari
pepohonan, maka dengan pemakaian kertas daur ulang akan mengurangi
jumlah pohon bagi konsumsi kertas. Hematlah energi dengan mengurangi
komsumsi listrik, dengan mengganti bohlam listrik dengan lampu yang
hemat energi. Jangan membiarkan kabel alat-alat elektronik terhubung
langsung dengan listrik karena menghabiskan listrik, dan masih banyak
lagi karena perubahan yang kita lakukan akan menyelamatkan kita dan
generasi penerus kita, anak-anak kita dan bumi kita.

Transportasi Ramah Lingkungan 15


Kesehatan
Ada 4 bidang penelitian kesehatan, yaitu:
1. Di bidang gizi, ketersediaan pangan.
2. Pengembangan obat-obatan, termasuk obat tradisional.
3. Pengendalian penyakit: penyakit menular dan tidak menular,
misalnya: Typus. Penyakit degeneratif, misal: penyakit jantung, paru-
paru. Biasanya yang paling mudah kena adalah yang paling sensitif
yaitu bayi dan orang tua.
4. Upaya untuk mampu memproduksi alat-alat kesehatan, misalnya alat
deteksi penyakit menular sejak dini.
Salah satu langkah pencegahan melalui Sistem Bio Informatika, yaitu
penanganan perubahan dengan mengadakan peringatan dini sebelum
terjadi wabah, maka diharapkan wabah penyakit dapat dicegah.
Dari sisi kesehatan lingkungan, salah satu upaya yang dilakukan oleh
Depkes adalah Mengembangkan Desa Sehat, yang diharapkan
masyarakat tahu mengatasi permasalahan yang timbul. Kemudian mencari
sumber CO2 yaitu pemakaian energi. Untuk itu, Depkes mengembangkan
teknologi yang ramah lingkungan, antara lain memakai pengamanan
vaksin (dulu memakai minyak tanah, sekarang memakai tenaga surya)
serta mengubah perilaku masyarakat.
Sebenarnya kondisi dan strategi program kesehatan yang kita
kembangkan masih lumayan. Kita dapat mengendalikan perubahan yang
terjadi akibat pemanasan global dengan mengendalikan sumbernya pada
transportasi, pertanian, dlll sehingga efek rumah kaca menurun, serta kita
dapat mencegah dengan memelihara lingkungan hidup, yang dimulai dari
diri kita sendiri.

Atap Hijau
Di kawasan kota yang terlanjur padat, memperoleh lahan terbuka
bukanlah soal mudah. DKI Jakarta dengan lahan seluas 66.126 hektar
dan ruang hijau 9 persen atau 5.951 hektar, perlu membebaskan sekitar
13.000 hektar lahan bila ingin memenuhi patokan lazim 30 persen lahan
terbuka hijau.

16 Transportasi Ramah Lingkungan


Jepang juga menghadapi persoalan sama. Sejak abad ke-17, sifat
land hungry (lapar lahan) dalam praktik mengonsumsi lahan perkotaan
telah menyebabkan tampilan kota di Jepang tak jauh berbeda dari kota
besar Asia lainnya.
Karena lahan perkotaan telah telanjur disesaki bangunan, maka
sasaran perolehan sel-sel hijau daun beralih pada hamparan atap datar
gedung-gedung yang justru lebih banyak dibanjiri cahaya matahari.
Sebenarnya gerakan atap hijau telah muncul di Jepang sejak awal abad
ke-20 melalui konsep eco-roof, tetapi sifat pengembangannya masih
ekstensif. Atap hijau jenis ini ditandai struktur atap beton konvensional
dengan biaya dan perawatan taman relatif murah karena penghijauan atap
hanya mengandalkan tanaman perdu dengan lapisan tanah tipis.

Kurangi Karbon dioksida


Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di
udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih
banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya,
menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui
fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia,
tingkat perambahan hutan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah
kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti
untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk
mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan
dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya
dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur
minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi
juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam
sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di
salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon
dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan
diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke
permukaan.

Transportasi Ramah Lingkungan 17


Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran
bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat
sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi
sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada
pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa
digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan
bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi
jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan
karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi
bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan
energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon
dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan
keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbon
dioksida sama sekali.
Mungkin solusi di atas terlalu rumit, sebenarnya ada banyak langkah
mudah lho, jika kita mau untuk mencegahnya. Tidak terlalu sulit untuk
menerapkannya. Contohnya:
Menghemat Energi: mematikan alat-alat elektronik jika tidak sedang
digunakan. Matikan TV, DVD player, komputer, radio atau tape,
lampu kamar. Jangan tinggalkan alat-alat elektronik dalam keadaan
stand-by. sehabis menonton TV, kalau sudah dimatikan, jangan lupa
untuk mencabut kabel dari stop kontak. Jika ingin keluar dari ruangan
atau kamar tidur, jangan lupa untuk mematikan lampu karena itu
membuang energi.
Kalau mau membeli permen cukup dengan jalan kaki aja jangan
menggantungkan pada alat transportasi seperti sepeda motor, mobil
atau angkutan umum.
Mengurangi pemakaian tas kresek atau plastik. Sebab, membutuhkan
waktu puluhan tahun untuk menghancurkannya. Begitu juga jika
membakar tas kresek atau plastik. Ini akan mengakibatkan polusi udara
Jadi, ganti saja dengan tas berbahan kain.
Ikut mendukung kampanye pelestarian alam, agar orang-orang di
sekitar kita tahu akan pentingnya alam bagi kita semua.

18 Transportasi Ramah Lingkungan


Menggunakan alat-alat elektronik yang menghemat energi, sekaligus
mengirit tagihan listrik.
Melakukan daur ulang, sampah yang biasanya dibuang bisa saja
dibuat sebagai hiasan atau mengalihkan fungsinya. Seperti
penggunaan bekas kaleng makanan yang dapat digunakan sebagai
tempat menyimpan barang-barang kecil.
Menanam pohon di sekitar pekarangan kalian, terasa lebih sejuk kan?
Dari pada menggunakan AC lebih baik memanfaatkan pohon sebagai
AC alami.
Mengurangi pemakaian AC, karena bisa merusak lapisan ozon. Lebih
baik menggunakan kipas angin biasa saja.
Sebuah wacana, seandainya terdapat sebuah lingkungan yang
memanfaatkan lingkungannya sebagai media guna mencegah efek
global warming, dalam memanfaatkan alat transportasi yang ramah
lingkungan seperti halnya becak. Dengan membuat sebuah peraturan
khusus dan penyediaan tempat untuk menyimpan kendaraan bermotor,
digantikan becak ketika memasuki sebuah pelataran lingkungan.
Disamping efek terhadap lingkungan sekitar menjadi baik, juga akan
dapat menaikkan efek lainnya, misalnya saja keuangan masyarakat.
Ya, pasti pertumbuhan ekonomi akan meningkat. juga lingkungan yang
asri akan tercipta.
Sebut saja negara besar seperti Amerika yang telah mendayagunakan
becak untuk alat transportasi di lingkungan khusus. Andai negara kita juga
memberlakukan kembali becak, hanya wacananya di tempat tertentu, pasti
impian untuk menjaga lingkungan dan menaikkan perekonomian akan
dapat terlaksana.

Transportasi Ramah Lingkungan 19


3 Tindakan Preventif
Pemanasan Global

Indonesia tidak mungkin menghindar dari dampak yang ditimbulkan


oleh perubahan lingkungan global. Seluruh dunia mengalaminya pula. Di
samping itu, Indonesia juga menghadapi masalah lingkungan yang bersifat
lokal, meliputi dampak proses industrialisasi dan urbanisasi (terkait di
dalamnya polusi udara, air dan tanah), dampak pembukaan lahan untuk
pemukiman dan pertanian, hilangnya hutan hujan tropis, dan berkurangnya
keanekaragaman hayati.
Selain itu, masalah kesehatan masyarakat yang terkait dengan kondisi
lingkungan geografis, iklim tropis, dan perilaku budaya setempat, semuanya
akan memengaruhi program peningkatan derajat kesehatan. Oleh karena
itu, masalah urbanisasi, berkurangnya lahan pertanian, dan dampak proses
industrialisasi yang telah disebutkan di atas, perlu mendapat perhatian
sungguh-sungguh terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
Indonesia sebagai negara penghasil bahan bakar fosil (minyak, gas
bumi, dan batu bara) dan negara maritim, menghadapi pilihan yang sulit.
Bagi Indonesia bahan bakar fosil merupakan salah satu sumber devisa
utama, tetapi melalui pembakaran bahan bakar fosil yang diekspor ke
berbagai negara industri, Indonesia secara tidak langsung ikut pula
berperan dalam meningkatkan emisi gas rumah kaca global. Pemanasan
global tersebut menganggu panen dan meninggikan permukaan laut yang
dapat mengancam pemukiman dan kota-kota di tepi pantai pada daerah-
daerah di Indonesia, bahkan bukan tidak mungkin akan menenggelamkan
pulau-pulau yang rendah.
Yang diperlukan bagi Indonesia adalah langkah-langkah antisipatif
untuk menghadapi masalah kesehatan lingkungan. Langkah-langkah
meliputi upaya untuk memacu perkembangan teknologi dan produk industri
yang ramah lingkungan, pemanfaatan energi alternatif yang bukan berasal

20 Transportasi Ramah Lingkungan


dari bahan bakar fosil, program untuk mengatasi masalah urbanisasi dan
pengentasan kemiskinan, serta pendekatan sosio-budaya.
Melihat besarnya masalah yang dihadapi, untuk menghadapi dan
mengantisipasi pengaruh lingkungan terhadap kesehatan perlu melakukan
kegiatan-kegiatan yang terprogram dan terkoordinasi dengan mendirikan
Pusat Nasional Kesehatan Lingkungan atau National Center for Environ-
mental Health di Indonesia.
Pusat ini bertugas memantau perubahan lingkungan dan mengkaji
dampaknya terhadap kesehatan, yang beranggotakan para ahli dari
berbagai ilmu, seperti ahli kedokteran dan kesehatan, ekologi, meteorologi,
kependudukan dan ilmu sosial, serta ahli dari ilmu lain yang terkait.
Kegiatannya, antara lain:
a. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data antara perubahan
faktor-faktor lingkungan.
b. Menyusun indikator biologi dan kesehatan yang berkaitan dengan
perubahan lingkungan.
c. Melakukan survei epidemiologi tentang penyakit yang berkaitan
dengan faktor lingkungan.
d. Melakukan pengkajian tentang dinamika sosial dan kependudukan
yang mempunyai dampak terhadap perubahan lingkungan dan
kesehatan.
Dalam melaksanakan kegiatannya, pusat ini perlu menjalin kerja sama
dengan pusat-pusat serupa di negara-negara lain dan badan-badan
internasional melalui jaringan lingkungan global. Pusat tersebut
mempunyai peranan penting dalam menyusun strategi dan program aksi
mengenai pencegahan dan upaya untuk mengatasi masalah kesehatan
lingkungan dan melakukan beberapa penelitian.
Sebagai contoh terdapat empat bidang penelitian kesehatan, yaitu:
a. Bidang gizi untuk ketersediaan pangan.
b. Pengembangan obat-obatan, termasuk obat tradisional.
c. Pengendalian penyakit, baik penyakit menular maupun tidak menular.
Misalnya tipus dan penyakit degeneratif (penyakit jantung dan paru-
paru), yang biasanya mudah diderita oleh bayi dan orang tua.

Transportasi Ramah Lingkungan 21


d. Upaya untuk memproduksi alat-alat kesehatan, misalnya alat deteksi
penyakit menular sejak dini.
Langkah pencegahan melalui sistem bio informatika, yaitu
penanganan perubahan dengan mengadakan peringatan dini sebelum
terjadi wabah, diharapkan wabah penyakit dapat dicegah. Dari sisi
kesehatan lingkungan, salah satu upaya yang dilakukan oleh Depkes
adalah Mengembangkan Desa Sehat, yang diharapkan masyarakat tahu
mengatasi permasalahan yang timbul.
Kemudian mencari sumber CO2, yaitu pemakaian energi. Untuk itu
Depkes mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan, antara lain
memakai pengamanan vaksin (dulu memakai minyak tanah, sekarang
memakai tenaga surya) dan mengubah perilaku masyarakat dengan
penghematan energi dalam kehidupannya sehari-hari.
Apabila secara teoritis diperkirakan bahwa pengaruh peningkatan
suhu bumi ini memang akan menjadi kenyataan, maka ada dua hal yang
dapat diantisipasi. Pertama pengaruh pemanasan bumi secara parsial atau
regional karena sifat-sifat geografis yang berbeda di masing-masing
belahan bumi dan kedua pengaruh yang lebih menyeluruh atau bersifat
global bila memandang bumi ini sebagai satu kesatuan.
Akan tetapi, ada satu hal yang perlu disadari bahwa dari pengamatan
makroekologi diyakini kedua hal di atas terjadi karena unsur-unsur yang
memberi pemasukan pada pemanasan global seperti perubahan fisik
bumi, kekeliruan tata guna tanah, pengolahan air, pembukaan hutan,
penyusutan keanekaragaman hayati melalui penyusutan spesies yang
terjalin sangat kompleks, dan sistem kimia-hayati bumi, telah tidak saling
menunjang daya dukung dan integritas, serta kesinambungan bumi dalam
menunjang eksistensi mahkluk yang hidup ada.
Bagi sebaran atau letupan penyakit yang bersifat regional terbatas,
perlu diantisipasi luasnya daerah yang mungkin terpapar. Koordinasi
diperlukan antara pengamatan atau survei dan monitoring kesehatan yang
ada dan yang dilakukan oleh dinas kesehatan dengan pengamatan dari
dinas-dinas yang mengamati perubahan kondisi lingkungan, dalam hal
ini Dinas Meteorologi dan Hidrografi yang berfungsi mengamati perubahan
temperatur, kelembaban, serta hal-hal lain yang mengamati perubahan
fisik alam lingkungan. Dinas Pemetaan tentunya akan sangat membantu

22 Transportasi Ramah Lingkungan


dalam usaha mengantisipasi peningkatan kejadian penyakit dan
penyebarannya.
Untuk penyakit-penyakit menular yang diantisipasi akan berdampak
global, seperti AIDS, maka diperlukan koordinasi antar negara sangat perlu.
Pusat-pusat pengamatan dan penelitian regional seperti WHO Regional
Office dan WHO Collaborating Centres yang ada di beberapa negara akan
mendapat peran yang lebih penting di masa mendatang, asalkan
kemampuan dan wewenangnya dapat ditingkatkan untuk menembus
birokrasi antarnegara.
Pemikiran-pemikiran mengenai usaha penanggulangan kesehatan
tidak lagi harus sebatas pemikiran lingkungan kesehatan, melainkan juga
harus dikembangkan ke arah pemikiran antara disiplin terkait melampaui
tembok atau batas pemisah birokratis dan antarnegara, yang kemudian
diterapkan sesuai dengan kondisi geografis setempat.
Secara antisipatif perlu pula untuk meninjau ulang kaidah-kaidah
kesehatan abad ke-20, apakah masih akan tetap relevan untuk diterapkan
pada kondisi alam dan lingkungan yang akan sangat berbeda di masa
depan? Strategi WHO tentang Health for All by the Year 2000, apakah
masih dapat diaplikasikan?
Bentuk dan strateginya memang banyak yang belum dan tidak akan
mungkin diterapkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pondasi untuk
melakukan usaha perombakan strategis tidak mudah, akan tetapi hal-hal
yang telah dicapai tidaklah kecil sumbangannya nanti dalam usaha
perombakan ini.
Pengalaman berpuluh tahun dalam menangani masalah kesehatan
dan lingkungan akan menjadi aset yang tidak ternilai dan akan menjadi
batu dasar yang kokoh untuk menegakkan pilar-pilar baru bidang
kesehatan global. Sekali lagi, perlu dirumuskan ulang strategi Health for
All by the Year 2000 ini menggunakan data-data ilmiah yang baru dan
pemikiran yang menerobos pemikiran-pemikiran konservatif, serta perlu
pula dilaksanakan keterpaduan usaha dari semua sektor, paling sedikit
untuk kegiatan-kegiatan dari program kesehatan hingga tahun 2020.
Bagaimana upaya kita dalam menghadapi global warming? Berikut
ini beberapa tips yang dapat kita lakukan:

Transportasi Ramah Lingkungan 23


1. Pengobatan penyakit akibat polusi udara harus segera dilaksanakan
secepat dan setepat mungkin dengan memperhatikan mekanisme
yang melatarbelakangi terjadinya gejala.
2. Perlu penyuluhan terpadu berkesinambungan tentang bahaya polusi
udara terhadap penyakit saluran pernapasan.
Perlu dihindari timbulnya polutan berkadar tinggi akibat pembakaran
batu bara, pembakaran hutan, dan asap buangan knalpot kendaraan
bermotor.
3. Penegakan tindakan hukum yang adil dan tegas tanpa pandang bulu,
baik terhadap pelaku pembakar hutan maupun pembalakan atau
penebangan liar.
4. Pemeriksaan kadar buangan knalpot secara ketat dan rutin.
5. Sering berolahraga dan menjaga kebersihan lingkungan. Dengan naik
sepeda akan mengurangi jumlah asap kendaraan bagi udara.
6. Selalu membuang sampah pada tempatnya. Jangan dibuang ke
sungai, danau maupun laut. Kamu juga bisa mengurangi sampah
dengan menggunakan kembali bila masih bisa terpakai atau di daur
ulang untuk mengurangi tingkat pencemaran.
7. Jadikan lingkungan sekitarmu dengan penghijauan yang berfungsi
sebagai penyaring udara. Dengan begitu, manusia bisa hidup
berdampingan dengan alam agar tercipta kenyamanan dan tentunya
mengurangi tingkat polusi.

24 Transportasi Ramah Lingkungan


4 Alat Transportasi
Ramah Lingkungan

Transportasi dan Permasalahannya


Di zaman yang serba modern ini mobilitas (ruang gerak) manusia yang
semakin beragam, menyebabkan kendaraan bermotor sebagai alat
transportasi semakin banyak diminati masyarakat karena faktor efisien dan
lebih cepat. Hal ini sangat perlu didukung dengan adanya sistem
transportasi yang berkelanjutan (sustainable transport system). Dengan
menggunakan sistem transportasi yang tidak bersahabat dengan
lingkungan akan memberikan dampak langsung maupun tidak langsung
bagi kehidupan manusia. Dampak ini meliputi lingkungan, kesehatan, dan
ekonomi. Banyak studi-studi yang pernah dilakukan memberikan gambaran
statistik mengenai populasi kendaraan bermotor dan tidak bermotor di In-
donesia, mengenai konsumsi bahan bakar khusus bagi aktivitas
transportasi serta besarnya dampak yang ditimbulkan dari aktivitas
transportasi yang ada.
Di Indonesia sendiri, mengalami berbagai masalah di bidang
transportasi. Mulai dari kemacetan, sistem transportasi yang semrawut,
serta dampak dari trasportasi yang tidak ramah lingkungan seperti polusi
udara dan penyumbang terjadinya global warming. Apa yang dapat kita
lakukan sebagai warga yang bertanggungjawab dan ikut menyelamatkan
bumi dari bahaya kerusakan lingkungan serta global warming?
Untuk menghindari semakin menurunnya kualitas lingkungan dan
tetap mendukung mobilitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
sistem transportasi yang sesuai perlu dikembangkan, yaitu berupa sistem
transportasi yang ramah lingkungan, dengan tenaga sumber daya alam
yang dapat diperbaharui, dan berkelanjutan.

Transportasi Ramah Lingkungan 25


Sistem Transportasi Berkelanjutan
Sebenarnya seperti apa sih sistem transportasi yang berkelanjutan
dan yang baik buat kita semua? Sistem transportasi berkelanjutan itu sangat
erat keterkaitannya dengan:
jenis kendaraan yang beroperasi, baik kendaraan bermotor maupun
kendaraan tidak bermotor dan termasuk pula di dalamnya tempat
pejalan kaki.
perencanaan tata ruang/ tata kota.
jenis bahan bakar yang ramah lingkungan.
teknologi pembakaran dan pengendalian gas buangnya.
sistem transportasi masal.
pengaturan lalulintas yang ada.

Pada kenyataannya, di Indonesia sendiri seperti juga halnya di banyak


negara lain, pemanfaatan kendaraan tidak bermotor (non-motorized
vehicles - NMT) seperti sepeda kayuh, becak dan lain-lain memiliki
proporsi yang cukup tinggi, terutama bagi daerah pedesaan. Pemanfaatan
kendaraan tidak bermotor yang ramah lingkungan itu merupakan alternatif
yang cukup baik ditinjau dari pencemaran udara yang akan ditimbulkannya.
Artinya dengan menggunakan transportasi ramah lingkungan berarti ikut
menyelamatkan bumi yang tercinta ini dari kerusakan lingkungan dan
bahaya global warming.

Pengurangan Dampak Akibat Gas Buang Transportasi


Pengurangan dampak lingkungan merupakan sebuah tindakan
mengantisipasi akan polusi yang ditimbulakan oleh aktivitas transportasi
terhadap lingkungan agar dampak negatif yang terjadi, seperti lingkungan
menjadi kotor bahkan menimbulkan penyakit infeksi saluran pernafasan
akan berkurang. Berikut beberapa antisipasi yang diharapkan dapat
mengurangi dampak terhadap lingkungan yang diakibatkan polusi dari alat
transportasi.

26 Transportasi Ramah Lingkungan


1. Bahan bakar yang ramah lingkungan
Bahan bakar berbasis fosil seperti bensin, solar, avtur yang pada
umumnya digunakan dalam aktivitas transportasi tidaklah ramah terhadap
lingkungan, sebagai akibatnya terjadi emisi pencemaran udara yang cukup
berarti dari proses pembakaran yang terjadi. Hal lain yang sangat berarti
adalah terdapatnya kandungan timbal (Pb) dalam bahan bakar fosil yang
digunakan, sedangkan bahan bakar yang ramah lingkungan yang berasal
dari air seperti hidrofuel masih dikembangkan di luar negeri saja, belum
ada di Indonesia.

2. Pengendalian gas buang


Polusi udara sebagian besar akibat dari emisi kendaraan bermotor.
Emisi pencemar udara ini dapat diturunkan dengan cara diterapkannya
pengendali gas buang di kendaraan bermotor. Jenis alat pengendali yang
dapat digunakan adalah pembakaran akhir (after burner), serta catalytic
converter dengan persyaratan bahan bakar yang digunakan tidak boleh
mengandung timbal (Pb).

3. Sistem transportasi masal


Sebaiknya untuk berpergian dan beraktivitas sehari-hari
menggunakan alat transportasi masal seperti bus, kereta api. Selain
menghemat karena murah kita juga sudah berperan mengurangi
pencemaran udara akibat kendaraan bermotor. Sistem transportasi
masal yang saat ini ada di Indonesia meliputi angkutan umum perkotaan
dan pedesaan, bis umum, kereta api, serta jenis angkutan berbasis air
dan udara.

Dampak Alat Transportasi Yang Tidak Ramah Lingkungan


Alat transportasi bermotor yang tidak ramah lingkungan memang dinilai
memiliki kelebihan dari pada transportasi non motor antara lain lebih cepat,
lebih efisien, bentuk yang modern. Tapi disamping kelebihan itu ternyata
alat transportasi bermotor yang tidak ramah lingkungan itu menyebabkan
banyak dampak yang negatif bagi manusia. Antara lain dilihat dampak
bagi lingkungan, kesehatan, ekonomi dan pemerintah seperti diuraikan di
bawah ini.

Transportasi Ramah Lingkungan 27


1. Dampak Terhadap Lingkungan
Polusi udara sebagai dampak pencemaran lingkungan yang
ditimbulkan oleh sistem transportasi yang tidak "Sustainable" atau tidak
ramah lingkungan dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu:

a. Dampak terhadap lingkungan udara


Kualitas udara perkotaan sangat menurun akibat tingginya aktivitas
transportasi. Dampak yang timbul meliputi meningkatnya konsentrasi
pencemar konservatif yang meliputi:
Karbon monoksida (CO).
Oksida sulfur (SO2).
Oksida nitrogen (NO2).
Hidrokarbon (HC).
Timbal (Pb).
Ozon perkotaan (O3).
Partikulat (debu).
Perubahan kualitas udara perkotaan telah diamati secara menerus di
beberapa kota baik oleh Bapedalda maupun oleh BMG.

b. Dampak terhadap lingkungan air.


Secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan memberikan
dampak terhadap lingkungan air terutama melalui air buangan dari jalan
raya. Air yang terbuang dari jalan raya, terutama terbawa oleh air hujan,
akan mengandung bocoran bahan bakar dan juga larutan dari pencemar
udara yang tercampur dengan air tersebut.
Jadi, alat transportasi bermotor yang tidak ramah lingkungan itu
menyebabkan selain polusi udara juga polusi air.

2. Dampak Terhadap Kesehatan


Dampak terhadap kesehatan merupakan dampak lanjutan dari
dampak terhadap lingkungan udara. Tingginya kadar timbal dalam udara
perkotaan telah mengakibatkan tingginya kadar timbal dalam darah

28 Transportasi Ramah Lingkungan


manusia yang hidup di perkotaan. Di kota-kota besar yang rawan
kemacetan, karena salah satunya dengan pembangunan pusat-pusat
perbelanjaan menambah parah macetnya lalu lintas. Di tempat-tempat
tersebut mulai terlihat penurunan kualitas udara.
Hasil penelitian Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL)
menunjukkan bahwa anak jalanan, tukang parkir, pedagang kaki lima,
tukang becak, sopir kendaraan umum, masyarakat yang menjadikan jalan
sebagai tempat mengais rejeki, merupakan pihak yang paling rentan
terkena resiko pencemaran udara. Mereka itu sangat rentan mengalami
keracunan timbal atau timah hitam (Pb), seperti mengalami sakit kepala,
mual, muntah-muntah, kejang perut. Apabila terus berlanjut, para penderita
keracunan zat-zat kimia dari polusi udara tersebut bisa menderita
penurunan daya ingat, gangguan penglihatan, kerusakan otot jantung, dan
susunan syaraf pusat.
Hal ini bisa menjadi ancaman serius bila dibiarkan begitu saja, bukan
saja bagi lingkungan yang kita diami, lebih jauh ini bisa mengakibatkan
menurunnya kesehatan masyarakat dengan berjangkitnya penyakit saluran
pernapasan akibat polusi udara.

3. Dampak Terhadap Ekonomi


Dampak terhadap ekonomi lebih banyak merupakan dampak turunan
terutama dari adanya dampak terhadap kesehatan. Bila kita sakit karena akibat
pencemaran udara dan air tersebut maka dampaknya kita harus berobat ke
dokter dan tentunya ini menghabiskan banyak biaya yang harus dikeluarkan.
Dampak terhadap ekonomi akan semakin bertambah dengan
terjadinya kemacetan dan tingginya waktu yang dihabiskan dalam
perjalanan sehari-hari. Akibat dari tingginya kemacetan dan waktu yang
dihabiskan di perjalanan, maka waktu kerja semakin menurun dan
akibatnya produktivitas juga berkurang.

4. Dampak Terhadap Pemerintahan


Setelah beberapa uraian mengenai dampak akibat pencemaran dari
alat transportasi, seperti lingkungan, kesehatan, dan ekonomi yang
semuanya saling berkaitan, secara tidak langsung akan berdampak pula
terhadap pemerintahan. Dimana dampak yang terjadi dapat berpengaruh

Transportasi Ramah Lingkungan 29


terhadap kebijakan pemerintahan terlihat hingga saat ini belum ada
kebijakan dari pemerintah yang secara nyata berperan dalam mewujudkan
sistem transportasi yang berkelanjutan. Sistem angkutan jalan raya telah
diatur dan dikelola oleh Dinas Lalulintas dan Jalan Raya (DLLAJ) yang
ada di tiap provinsi dan daerah tingkat II. DLLAJ tidak hanya mengatur
kendaraan pribadi yang menggunakan jalan raya tetapi juga kendaraan-
kendaraan pengangkutan baik penumpang maupun barang.

Apa yang dapat kita lakukan?


Sebagai warga yang bertanggungjawab, sudah sewajarnya kita
melakukan sesuatu untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada.
Yang dapat kita lakukan adalah: Memanfaatkan sistem transportasi masal
yang tersedia serta sebisa mungkin mengkonsumsi bahan bakar yang
ramah lingkungan serta kembali ke alam dengan memakai alat
transportasi yang ramah lingkungan atau kendaraan nonmotor seperti
sepeda kayuh dan becak.

Gambar: Bersepeda dan naik becak merupakan transportasi yang ramah lingkungan
Sumber: www.antoix.files.wordpress.com, www.photoway.com

30 Transportasi Ramah Lingkungan


5 Macam-macam Alat Transportasi
Sederhana Ramah Lingkungan

Sepeda Kayuh, Hemat dan Ramah Lingkungan


Sepeda kayuh sebagai sarana transportasi yang ramah lingkungan
karena tidak menimbulkan polusi udara. Selain itu juga menyehatkan kita
karena dengan bersepeda berarti membakar kalori dan lemak dalam tubuh
sehingga dengan tubuh yang bugar kita tidak gampang sakit. Disisi
ekonomisnya, sepeda kayuh sangat hemat dan murah karena tidak perlu
bahan bakar.
Yuk, kita ulas lebih dalam tentang sepeda kayuh dan bagaimana bila
diterapkan disosialisasikan di Indonesia.

1. Sejarah ditemukannya sepeda


Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda
diperkirakan berasal dari Prancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah
sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai
velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang
merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.
Yang pasti, konstruksinya belum mengenal
besi. Modelnya pun masih sangat "Primitif". Ada
yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi
(setang). Ada juga yang bilang sudah mengenal
engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu.
Adalah seorang Jerman bernama Karl Drais
yang pantas dicatat sebagai salah seorang
penyempurna velocipede. Tahun 1818, Von
Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua
untuk menunjang efisiensi kerjanya. Gambar: Karl Drais
Sumber: www.wikipedia.org

Transportasi Ramah Lingkungan 31


Sebagai kepala pengawas
hutan Baden, ia memang butuh
sarana transportasi bermobilitas
tinggi. Tapi, model yang
dikembangkan tampaknya masih
mendua, antara sepeda dan kereta
kuda. Sehingga masyarakat
menjuluki ciptaan Karl Drais sebagai
dandy horse. Gambar: Sepeda buatan Karl Drais
Sumber: www.wikipedia.org

Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran


Skotlandia, membuatkan "Mesin" khusus untuk sepeda. Tentu bukan
mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang
diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal.
MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat
kemudi (setang sederhana).

Gambar: Sepeda
buatan Kirkpatrick
Macmillan
Sumber:
www.wikipedia.org

Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya


penyempurnaan penemu Prancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan
membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna
setelah orang Prancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda
dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal
sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda
dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.

Gambar: Pierre Lallement dan hasil rancangan sepedanya


Sumber: www.wikipedia.org

32 Transportasi Ramah Lingkungan


Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan
baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan
besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety
dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per
dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering
membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat
menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda
tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan
laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk
mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu
populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia
setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coven-
try, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James
Starley ini makin menemukan momentum setelah
tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban
angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang. Gambar: John Dunlop
Sumber:
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi www.wikipedia.org
yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa
digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak
itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi,
dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya
mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati.
Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Kini, sepeda punya beragam nama dan model. Ada sepeda roda tiga
buat balita, sepeda mini, "Sepeda kumbang", hingga sepeda tandem buat
dikendarai bersama. Bahkan olahraga balap sepeda mengenal sedikitnya
tiga macam perangkat lomba. Yakni "Sepeda jalan raya" untuk jalanan
mulus yang memiliki sampai 16 kombinasi gir yang berbeda, "Sepeda track"
dengan hanya satu gigi serta "Sepeda gunung" yang memiliki 24 gigi.

Gambar: Sepeda gunung


Sumber: www.2wheelbikes.com

Transportasi Ramah Lingkungan 33


2. Sepeda sebagai alat transportasi dan rekreasi

Gambar: Sepeda sebagai


alat transportasi dan
rekreasi
Sumber:
www.cache.daylife.com

Sebagai alat transportasi, sepeda memang dirancang untuk membawa


barang. Sepeda pada awalnya dirancang untuk menunjang mobilitas
manusia, agar dengan energi yang relatif kecil dapat mencapai jarak yang
cukup jauh. Kapasitas sepeda dalam mengangkut barang sangat terbatas.
Bila dibandingkan dengan manusia yang berjalan kaki pada sebuah
dataran selama satu jam dapat mencapai jarak sepanjang tiga sampai
dengan 4 km, maka dengan sepeda jarak tersebut dapat dicapai hanya
dalam waktu sekitar 15 menit. Selain sebagai alat transportasi sepeda juga
memberikan nilai rekreatif dan menunjang pergerakan fisik yang sehat.
Nilai tambah sepeda sebagai alat transpor dapat digambarkan sebagai
berikut: Bentuk dan ukuran yang ringkas, memungkinkan sepeda untuk
disimpan dengan mudah atau diangkut dalam kendaraan (untuk dipakai
jika diperlukan). Dengan teknologi konstruksi dan material (alucarbon) yang
ada saat ini dimungkinkan sepeda untuk dilipat dan mempunyai massa
yang ringan.
a) Teknologi freewheel pada sepeda memungkinkan sepeda dipakai
dengan nyaman, sekalipun pada jalan mendaki lebih dari 10%.
b) Pemakaian sepeda mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam
menghadapi kemacetan lalulintas.
c) Jangkauan jarak tempuh pemakaian sepeda relatif besar untuk suatu
kawasan kota besar (4 sampai dengan 5 km per 15 menit).
d) Nilai investasi relatif sangat kecil dibandingkan kendaraan bermotor/
sepeda motor.

34 Transportasi Ramah Lingkungan


e) Parawatan sepeda umumnya bisa dilakukan secara mandiri.
f) Pemakaian sepeda secara teratur memberikan sumbangan kebugaran
fisik yang baik.
g) Pemakaian sepeda memberi sumbangan untuk kebersihan udara
(pengurangan pemakaian bahan bakar mineral, yang memberikan
emisi buangan beracun - carbon monoksida).
h) Sepeda, secara teknis dapat dimodifikasi dengan mudah.

3. Kelemahan sepeda kayuh


Walau sepeda banyak mempunyai manfaat bagi kita semua tapi
sepeda juga memiliki kelemahan. Segi kelemahan sepeda sebagai alat
transportasi sendiri dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Sepeda hanya memungkinkan bagi transportasi barang secara
terbatas, sekalipun diberi tambahan konstruksi khusus (yang tidak
membahayakan pengendara maupun pemakai sarana lalulintas
lainnya).

Gambar:
Keselamatan
pengendara
sepeda relatif
lemah dan
sepeda relatif
mudah dicuri.
Sumber:
www.cicle.org,
www.ski-
epic.com

b) Pengendara sepeda tidak bisa terhindar dari kondisi cuaca yang tidak
menguntungkan (panas dan hujan).
c) Keselamatan pengendara sepeda relatif lemah, bila terjadi kecelakaan
dengan alat transportasi lainnya (terutama dengan perilaku
berkendaraan yang buruk dari kendaraan bermotor).
d) Sepeda relatif mudah dicuri.
e) Bila kondisi cuaca kurang baik atau topografi jalur lintasan yang naik
turun membuat pengendara mudah berkeringat, hal mana bisa
mengganggu kenyamanan kerja di kantor atau di tempat lainnya.

Transportasi Ramah Lingkungan 35


Dengan adanya kelebihan dan kelemahan sepeda sebagai alat
transportasi, untuk bagaimana diterapkan dan disosialisasikan di Indo-
nesia dibutuhkan jalur khusus untuk sepeda, karena perencanaan jalur
lintasan sepeda di dalam kota hendaknya bisa memenuhi kriteria atau
prasyarat keselamatan atau keamanan pengendara dan juga kenyamanan
berkendaraan. Bersepeda di dalam kota harus aman dan nyaman.
Selebihnya merupakan usaha untuk pengembangan jalur khusus sepeda
(melalui taman, kawasan pertanian/kebun, sisi sungai dan lain-lain).

Ada tiga pokok penting dalam perencanaan jalur sepeda, yaitu:


1. penetapan titik sumber asal sepeda (seperti permukiman) serta
penentuan titik tujuan (seperti sekolah, pasar, perkantoran, pusat
hiburan, pertokoan, pusat sarana olahraga, pusat layanan sosial, pusat
pemerintahan dan lain-lain.
2. penilaian topografi kawasan dimana lintasan akan dibangun serta
hambatan lain, seperti sungai, saluran irigasi dan sebagainya.
3. hubungan atau jaringan antar wilayah, guna pengintegrasian jaringan
sepeda dikota. Secara prinsip jalur sepeda paling tidak bisa mengikuti
jalan-jalan dengan aktivitas ekonomi, untuk tujuan pekerjaan ataupun
jalur dengan lanskap yang indah atau untuk tujuan wisata.

Hambatan bagi jalur sepeda secara umum ada tiga klasifikasi, yaitu:
1. hambatan yang tidak bisa diatasi (jalan tol, gunung dan bukit yang
tinggi).
2. hambatan yang "berat", seperti jalan dengan kepadatan tinggi akan
kendaraan bermotor.
3. halangan biasa, seperti tanjakan melebihi nilai 10% (sebaiknya untuk
sepeda < 4%). Namun demikian saat ini dengan perkembangan
teknologi sepeda, masalah tanjakan ini sebagian bisa diatasi dengan
lebih mudah.

Becak Si Rodatiga yang Ramah Lingkungan


Becak, cara kerja yang tidak jauh dari sepeda yaitu dengan dikayuh.
Becak merupakan alat angkutan yang ramah lingkungan karena tidak

36 Transportasi Ramah Lingkungan


menyebabkan polusi udara (kecuali
becak bermotor tentunya). Selain itu,
becak tidak menyebabkan kebisingan
dan juga dapat dijadikan sebagai obyek
wisata bagi turis-turis mancanegara.
Meskipun begitu, kehadiran becak
di perkotaan dianggap mengganggu
lalu lintas karena kecepatannya yang
lamban dibandingkan dengan mobil Gambar: Becak sebagai obyek wisata
maupun sepeda motor. Selain itu, ada bagi turis-turis mancanegara.
Sumber: www.image google.com
yang menganggap bahwa becak tidak
nyaman dilihat, mungkin karena bentuknya yang kurang modern.
Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang
keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir
dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa
becak adalah "eksploitasi manusia atas manusia". Penggantinya adalah,
ojek, bajaj dan sepeda.

(a) (b)

(c)
Gambar: (a) becak dilarang di Jakarta, (b) ojek sepeda motor, (c) pangkalan bajaj
Sumber: www.flickr.com, www.dedidwitagama.files.wordpress.com

Transportasi Ramah Lingkungan 37


Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara
lainnya seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura,
becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja. Modernisasi
becak untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong
penggunaan kendaraan tidak bermotor di beberapa negara maju
dikembangkan becak yang menggunakan gigi percepatan atau transmisi
seperti yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati
tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis serta
pengemudinya berada di depan ruang penumpang.

1. Definisi becak
Becak (dari bahasa Hokkien: be chia
"kereta kuda") adalah suatu model
transportasi beroda tiga yang umum
ditemukan di Indonesia dan juga di
sebagian Asia. Kapasitas normal becak
adalah dua orang penumpang dan
seorang pengemudi.
Di Indonesia ada dua jenis becak
yang lazim digunakan:
Becak dengan pengemudi di
belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa. Gambar: Becak
Sumber: www.image google.com
Becak dengan pengemudi di
samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra. Untuk becak jenis ini
dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis, yaitu:
1. Becak kayuh - Becak yang menggunakan sepeda sebagai kemudi.
2. Becak bermotor/Becak mesin - Becak yang menggunakan sepeda
motor sebagai penggerak.

2. Asal-usul becak
Ternyata asal-usul becak dari Jepang. Munculnya kendaraan yang
ditarik dengan tenaga manusia itu, untuk pertama kalinya hanya kebetulan
saja. Tahun 1869, seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang, berjalan-jalan menikmati

38 Transportasi Ramah Lingkungan


pemandangan Kota Yokohama. Suatu saat ia berpikir, bagaimana cara
istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan? Tentu diperlukan
sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik kuda karena
hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar kereta
kecil tanpa atap di atas secarik kertas.
Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi yang ditarik
manusia itu, menamakannya "Jinrikisha". Penarik jinrikisha biasanya diberi
upah tiap minggu. Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat
Jepang, khususnya para bangsawan.
Pada tahun 1800-an, jinrikisha akhirnya sampai ke telinga masyarakat
di Cina. Hingga dalam waktu singkat, jinrikisha dikenal sebagai kendaraan
pribadi kaum bangsawan dan kendaraan umum. Kendaraan ini diberi
nama rickshaw. Sementara penghelanya disebut hiki. Tapi, lama-lama para
pemerhati kemanusiaan di Cina iba melihat para hiki yang kerja bagaikan
kuda itu. Jadi mulai 1870, rickshaw dilarang beroperasi di seluruh jalan-
jalan di negeri Cina. Sementara jinrikisha di Jepang, sebelumnya sudah
lama dilarang.

Gambar: Jinrikisha
Sumber: www.placemaking.files.wordpress.com, www.traveljapanblog.com

Diilhami jinrikisha dan rickshaw, tiba-tiba saja sekira tahun 1941 untuk
pertama kalinya di kota-kota besar di Indonesia muncul becak. Berbeda
dengan jinrikisha dan rickshaw yang beroda dua dengan ban mati, becak
sudah lebih modern. Rodanya tiga dan menggunakan ban angin,
mengemudikannya dikayuh dengan kedua kaki.

Transportasi Ramah Lingkungan 39


Perkembangan Alat
6 Transportasi Modern yang
Ramah Lingkungan
Menurut Internatonal Standard (ISO 8713:2002)Mobil Listrik dikenal
dalam istilah Electric road vehicles yang di Amerika dikembangkan menjadi
dua (2) jenis, diantaranya:

1. Zero Emission Vehicles (ZEV)


Mobil listrik yang di kategorikan
menjadi Zero Emission Vehicles
adalah Mobil Batterai (Battery Oper-
ate) dan Mobil Fuel cell.

2. Low Emission Vehicles (LEV)


Sedangkan yang dikategorikan
menjadi LEV adalah mobil yang Gambar: Mobil ZEV
Sumber: www.pumpngo.files.wordpress.com
sistem penggeraknya memadukan
antara convensional engine dengan
motor listrik (mobil Hybride). Berbagai
teknologi yang berkembang terkait
dengan mobil listrik ini, dapat diuraikan
secara singkat sebagai berikut:

Mobil Listrik "Batterai Oper-


ate" Gambar: Mobil LEV
Sumber: www.farm1.static.flickr.com
Mobil listrik jenis ini mengandalkan
baterai sebagai sumber energi untuk menggerakkan kendaraan. Bagian
yang sangat penting pada mobil listrik jenis ini adalah:
1. Motor listrik.
2. Baterai (AKI).

40 Transportasi Ramah Lingkungan


3. Charger (Alat pengisian ulang energi listrik pada AKI).
4. Sistem Kondali (Controller).
5. Managemen Energi (EMS) atau Energy Managemen System.

Mobil Hybrid
Teknologi Mobil hybrid yang dipopulerkan oleh perusahaan kendaraan
terkemuka ini, Sebagai solusi menghemat BBM dan mengatasi pencemaran
lingkungan. Cara kerja mesin listrik dengan prinsip regenerative (isi ulang
atau recharging saat kendaraan sedang beroperasi) pada mesin hybrid,
berbeda dengan mobil tenaga listrik penuh. Mobil tersebut tidak bisa mengisi
ulang listriknya. Bila listriknya habis, Batterai atau aki harus di-charge secara
khusus dengan waktu 8 hingga 12 jam (untuk teknologi charger on board).
Khusus mesin hybrid, mesin listriknya bisa mengisi ulang ke aki dengan
memanfaatkan kinetic energy saat mengerem (regenerative breaking).
Bahkan sebagian energi mesin dari mesin bensin/solar/bio fuel saat berjalan
listriknya bisa disalurkan untuk mengisi batterai/aki. Dengan sistem operasi
seperti ini maka akan terjadi penghematan BBM.

Gambar: Mobil hybrid


Sumber: www.mobilku.com, www.blogs.edmunds.com

Di Kota Tokyo Jepang, truk dan bus sudah banyak yang memakai
tenaga mesin system hybrid karena dinilai amat efisien/hemat BBM dan
mengurangi polusi. Jenis mesin hybrid secara umum ada yang memakai
sistem paralel dan sistem seri, namun yang paling umum adalah paralel.
Mesin listrik pada kendaran hybrid sebenarnya hanyalah sebagai
penunjang atau bisa disebut booster. Pada mesin utama yang memakai
bensin ataupun solar. Mesin listrik yang kecil pada kendaraan jenis hybrid
tak akan kuat menjalankan mobil secara normal. Perkembangan teknologi
mesin hybrid memang kini semakin pesat. Begitu pula dalam pengisian
ulang listriknya yang semakin canggih, cepat, dan tenaga mesin listriknya
semakin besar.

Transportasi Ramah Lingkungan 41


Mobil Surya "Solar Car"

Gambar: Mobil Surya "Solar Car"


Sumber: www.s65605.gridserver.com

Mobil tenaga surya atau tenaga matahari, adalah jenis kendaraan listrik
yang menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energinya. Energi
matahari ditangkap dengan menggunakan panel cell surya kemudian
digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk memutar
roda. Agar dapat digunakan secara stabil maka pada mobil surya dilengkapi
dengan tempat penyimpanan energy (energy storage) umumnya digunakan
accu atau batterai.
Dilengkapai dengan alat control pengatur kecepatan maka mobil ini
dapat melaju sesuai dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan yang
dirancang. Di Indonesia berkisar 12 tahun yang lalu mobil surya telah
dikembangkan oleh mahasiswa ITS Surabaya.

Gambar: Mobil tenaga surya atau tenaga matahari


Sumber: www.designsigh.com, www.unisa.edu.au

'Mobil Fuel Cell'


Fuel Cell adalah sebuah terobosan teknologi yang dilakukan oleh
kalangan ilimuan dan industri mobil untuk mencari sumber energi alternatif

42 Transportasi Ramah Lingkungan


penggerak mesin. Dan salah satu pilihan terkuat adalah bahan bakar
hidrogen, dipilihnya hidrogen karena dianggap memenuhi dua alasan
utama, yakni:
1. Karena hidrogen ramah lingkungan. Gas buang hasil pembakaran
hidrogen sama sekali tidak mencemari lingkungan.
2. Alasan kedua, karena secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah
besar hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi. Hidrogen
secara ekonomis dapat diperoleh dengan murah. Siklus air juga
memungkinkan hidrogen tersedia dalam jangka panjang. Hidrogen
merupakan salah satu pilihan kuat sebagai bahan bakar mobil masa
datang, menggantikan peran bahan bakar minyak (BBM) yang tingkat
polusinya tinggi dan makin tipis ketersediaannya di alam. Hidrogen
bisa diperoleh dengan cara melalui proses meng elektrolisa air. cara
ini dianggap tidak mengubah keseimbangan alam, sangat sederhana,
efektif dan bersih yakni:
a. Dengan teknik elektrolisa air dalam jumlah besar dengan
menggunakan tenaga listrik.
b. Caranya dua elektroda dibenamkan ke dalam bak berisi air, untuk
memancing hidrogen. Ion-ion hidrogen yang bermuatan positif
(kation) berkumpul di sekitar katoda negatif. Sedangkan ion-ion
oksigen (anion) dikumpulkan menuju anoda positif. Dengan begitu
terbentuklah hidrogen dalam bentuk gas. Setelah hidrogen dalam
bentuk gas didapatkan, maka melalui teknologi pembakaran
'dingin' di dalam sebuah sel listrik, yang hasilnya berupa tenaga
listrik untuk menggerakkan mobil.

Gambar: Mobil dengan menggunakan bahan bakar hidrogen


Sumber: www.heatusa.com, www.partstrain.com

Transportasi Ramah Lingkungan 43


Mobil Listrik Marlip
Mobil ini di Indonesia dikembangkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia), dengan merek Marlip (Marmut Listrik LIPI). Mobil
ini menggunakan sumber tenaga aki 200Ah/12V sebanyak 3 buah. Untuk
perjalanan nonstop selama 8 jam, membutuhkan pengisian ulang selama 8
jam pula. Mobil ini dapat menempuh kecepatan rata-rata 40 km/jam. Mobil
Marlip, terdiri dari banyak macam, seperti kereta pasien, mobil golf,
kendaraan patroli polisi, hingga kendaraan perumahan untuk 2 penumpang.
Saat ini sedang dikembangkan juga mobil listrik yang di beri tambahan sel
surya diatapnya, untuk menambah daya jelajah mebil tersebut.

Gambar: Mobil listrik Marlip


Sumber: www.gambar.iklanmax.com, www.msfotogalery.blogspot.com

Sepeda Listrik
Bukan rahasia umum lagi
hampir seluruh perusahaan
pembuat mobil terkemuka didunia
berlomba menciptakan kendaraan
dengan sumber tenaga alternatif.
Selain Bensin, ada Fuel Cell atau
kombinasi Dry Cell dan Fossil Fuel
yang biasa kita dengar dengan
nama Kendaraan Hybrid. Gambar: Sepeda listrik
Sebenarnya riset dan Sumber: www.g2glive.com
pengembangan EV (Electric Vehicle) sebagai pengganti Bensin telah
dimulai 10 tahun yang lalu, namun masih belum dapat menembus pasar
mobil bensin karena harganya yang relatif mahal.

44 Transportasi Ramah Lingkungan


Dari berbagai jenis kendaraan listrik yang
pernah dikembangkan, ternyata sepeda motor
listriklah yang paling sukses dikembangkan dan
disosialisasikan, terutama di Amerika, Eropa,
Cina dan Jepang.
Di negara negara tersebut, pemakaian
sepeda motor listrik telah sangat meluas, mulai
dari kendaraan di dalam kompleks, kendaraan
kerja, sekolah, hingga instansi.
Gambar: Sepeda motor
Pasalnya kendaraan ini dapat menghemat listrik
biaya, lebih murah, dan ramah lingkungan serta Sumber: www.travelizmo.com

super irit.
Bahkan penjualan sepeda motor listrik di negara negara tersebut di
tahun-tahun sebelumnya telah menunjukkan trend yang terus meningkat.
Namun motor ini sosoknya lebih pas disebut sebagai Sepeda Listrik yang
memiliki Accu kering yang dapat menyimpan listrik yang dapat
menggerakan dinamo yang ada di Sepeda Listrik tsb. Dengan perpaduan
yang tepat teknologi elektronika yang saat ini sangat berkembang pesat
maka diciptakan Sepeda Listrik dengan merk YAHONTA dan TIGER, yang
kini YAHONTA dan TIGER sudah dirakit di Surabaya -Jawa Timur dengan
mutu yang sangat bagus dan dengan dukungan Spare Part yang dapat
diandalkan kekuatannya.
Yahonta memiliki 3 type, yaitu:
1. Yahonta FIT
2. Yahonta NEO,
3. Yahonta JOY
Sedangkan TIGER juga memiliki 3 type, yaitu:
1. Tiger POWER 07
2. TIGER ZIP F8
3. TIGER SPEDTRIK V6
Semua itu mempunyai keistimewaan masing masing yang tidak dapat
ditiru oleh Sepeda Listrik merk lain. Yang paling penting, Sepeda Listrik
YAHONTA dan TIGER dijual dengan harga yang sangat ekonomis dan
tetap dengan Mutu yang dapat diandalkan serta dukungan Spare Part yang
terjamin tersedia lengkap.

Transportasi Ramah Lingkungan 45


Sejarah Sepeda Motor Listrik

Akhir 1860: Referensi pertama tentang sepeda motor listrik dipatenkan.

1911: Menurut Popular Mechanics article sepeda motor listrik telah


tersedia.

1920: Perusahaan Ransomes, pembuat forklift, meneliti penggunaan


motor bertenaga listrik.

1941: Krisis bahan bakar di Eropa mendorong perusahaan Socovel


dari Austrian membuat sepeda motor listrik kecil. Saat itu kendaraan
yang dibuat berjumlah sekitar 400 buah.

1946: Terinspirasi oleh kelangkaan BBM dari masa Perang Dunia II,
Merle Williams menciptakan kendaraan listrik pertamanya. Kemudian
beliau mulai memproduksi kendaraan ini di garasi rumah dan bisnis
ini terus bergulir hingga akhirnya menjadi Perusahaan dengan nama
Marketeer.

1967: Sepeda motor listrik bertenaga surya pertama berhasil dibuat


oleh Karl Kordesch.

1967: Sepeda motor listrik bertenaga ringan dengan nama "Papoose"


dibuat oleh sebuah pabrik sepeda motor suku Indian di Springfield,
Massachusetts, dibawah pengarahan Flyod Clymer.

1973: Mike Corbin membuat sepeda motor listrik pertamanya dengan


rekor kecepatan 162km/jam.

1974: Corbin-Gentry Inc. memulai penjualan sepeda motor listrik


secara legal.

1978: Harley Davidson MK2 bertenaga listrik dibuat oleh Transitron


di Honolulu, Hawaii.

1988: Eyeball Engineering membuat sepeda motor listrik


KawaSHOCKi dan produk ini menghiasi majalah-majalah utama
saat itu.

46 Transportasi Ramah Lingkungan


Akhir 1990: Scott Cronk dan EMB membuat sepeda motor listrik
dengan nama EMB Lectra VR24. Pelopor untuk jenis variable reluc-
tance motors (VR) dan dijual secara resmi.

2000: Killacycle mencatat rekor 244.62 km/jam pada Woodburn Drags


2000, OR.

2004: Tanggal 24 August Honda membuat sebuah percontohan mo-


tor hibrida 50cc yang diberi nama Honda Numo. Percontohan ini
membawa Honda selangkah lebih dekat kepada jenis sepeda motor
hibrida yang dapat diproduksi secara massal.

2007: Killacycle membuat sebuah sepeda motor listrik bertenaga Li-


Ion dan dengan kecepatan 250.7km/jam di Phoenix, AZ pada AHDRA
2007.

Transportasi Ramah Lingkungan 47


7 Kesimpulan

Global warming atau pemanasan global sekarang terus memburuk


sebagai akibat dari gas buang dari kendaraan transportasi yang tidak ramah
lingkungan. Kendaraan bermotor juga penyumbang polusi udara dan
polusi air yang mempunyai banyak dampak negatif bagi lingkungan,
kesehatan, ekonomi, serta pemerintah.
Alternatif untuk mengurangi global warming adalah pemakaian
kendaraan yang ramah lingkungan.
Ada dua macam kendaraan atau transportasi yang ramah lingkungan:
transportasi ramah lingkungan dengan teknologi sederhana dan
transportasi ramah lingkungan dengan teknologi modern.
Transportasi ramah lingkungan dengan teknologi sederhana seperti
sepeda kayuh dan becak.
Sepeda dan becak masih merupakan sebuah alat transportasi yang
cukup handal untuk kawasan kota dan desa. Selain mempunyai nilai
kesehatan pengguna, kesehatan lingkungan dan rekreatif, sepeda bisa
memberi kontribusi pada permasalahan energi dan krisis ekonomi masa
kini.
Pilihlah sebuah alat transportasi sesuai dengan keinginanmu, hanya
saja pilihlah secara bijak. Haruskah Anda membeli kendaraan pribadi atau
haruskah anda memanfaatkan sebuah alat transportasi yang efektif serta
efisien? Haruskah kita merusak bumi ini dengan keinginan egois anda?
atau dapatkah kita lebih memerhatikan akan keselamatan bumi ini dari
ancaman efek rumah kaca yang seperti virus menyebar secara perlahan
bahkan cepat melebihi kendaraan yang anda naiki sekarang ini? Mari kita
berpikir secara positif. Semua jenis kendaraanpada dasarnya baik untuk
tujuan kita, namun apakah kita harusmengorbankan bumi ini hanya dengan
tujuan peningkatan kerja kita. Pilihlah alat transportasi yang ramah

48 Transportasi Ramah Lingkungan


lingkungan. Beriritlah akan penggunaan emisi bahan bakar secara
berlebihan, gunakan alat transportasi yang dapat digunakan secara damai
aman dan banyak. Dengan itu pasti bisa mengurangi kemacetan, polusi
berkurang sehingga efek rumah kaca dapat terhindarkan.
Damailah bumi ini dengan keefektifan pemikiran yang cerdas serta
efisien.
Berbagai kreativitas dicurahkan untuk menghasilkan sebuah karya
yang baik serta bermanfaat. Alat transportasi ramah lingkungan temanya.
Alat yang bagaimanakah yang bisa kita manfaatkan agar tidak
merusak lingkungan di bumi ini?
Alat transportasi ramah lingkungan diciptakan. Tenaga surya,
tenaga manual (manusia dan hewan), serta kendaraan yang irit akan bahan
bakar sehingga mengurangi dampak akan polusi udara.
Dapatkah kita menjadi seseorang yang bijak dalam memilih
kendaraan, sedangkan dorongan untuk terus maju selalu membayangi
imajinasi kita.
Kita harus bisa!!! Demi keselamatan bumi ini serta demi anak cucu
kita nantinya, agar terus bisa bernafas dengan bebas dan alami.
Ingatlah kerusakan di muka bumi ini, manusialah yang melakukannya,
lalu haruskah kita menjadi manusia serakah? Sedangkan alam ini tetap
menyediakan yang terbaik untuk kita. Apa yang harus kita lakukan untuk
alam ini, kalau bukan kesadaran pada diri ini yang dengan segera berfikir
dan segera melakukan yang terbaik untuk alam ini.
Pilihlah alat transportasi yang ramah pada lingkungan.
Lakukan sekarang, tentukan sekarang! Demi keberlangsungan
kehidupan banyak manusia.
Mari kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi alam ini,dengan
demikian Tuhan akan memberikan jaminan akan keberlangsungan
kehidupan kita.

Transportasi Ramah Lingkungan 49


Daftar Pustaka

Barwell, Ian, et. al., 1985, Rural Transpor in Developing Countries, IT Pub-
lication.

Howe, J. & Richard, P., 1984, Rural Road and Poverty Alleviation, IT Pub-
lication.

Haecher, Sonya, 1986. Radverkehrs-und Beschilderings-plan Kreiss Neuss


(Lalulintas Sepeda dan Rencana Pembuatan Tanda Lalulintas di
Lingkungan kecamatan- Neuss,Schuermann & Klagges, Bochum.

Hathway, Gordon, Low Cost Vehicles, Options for Moving People and
Goods.

Hudson, Mike, 1978, The Bicycle Planning Book, Open Book/Friends of


the earth.

Mc Cullagh, James C., 1977. Pedal Power in Work, Leisure and


Transporation, Rodale Press.

Replogle A. Michael, 1983. Bicycle and Public transporation, New Links


to suburban Transit Market, Bicycle Federation.

Sulivan, W. L., 1983, The Cart Book: Wih Plans and Projects, Tab Books
Ich.

Watson, R. dan Gray M., 1978, Penguin Book of Bicycle, Penguin Books.

Whitt, R. dan Wilson, D. Gordon, 1980, Bicycling Science, MIT Press.

www.2wheelbikes.com

50 Daftar Pustaka
Daftar Istilah (Glossary)

Aerodinamis
tenaga gas-gas atau udara yang dihasilkan darisebuah alat. Seperti
kendaraan, kapal, mobil, kereta, dan pabrik.
Aktivitas
kegiatan atau kesibukan dari suatu hal, dapat berupa pekerjaan,
pikiran,badan atau alat.
Alat transportasi
alat yang berhubungan dengan kegiatan mengerjakan untuk mengangkut
orang atau barang. Bisa locomotiv, mobil,pesawat, dan lain-lain.
Atmosfer
llapisan gas yang menyelimuti planet atau bintang. Bumi dilindungioleh
selubung gas yang dinamakan atmosfer. Atmosfer membentang dari
permukaan bumi hingga 900 km (560mil) ke angkasa.
Daur ulang
proses pengulangan benda-benda, seperti kaleng, botol, dan kertas bekas
menjadi benda baru.
Efek rumah kaca
dampak kejadian rumah kaca, yang mengandung di dalamnya
penyimpanan panas untuk membuat suhu di ruangan tersebut tetap hangat.
Eksploitasi
sebuah pendayagunaan atau pemanfaatan terhadap suatu hal seperti
suber daya alam, atau tenaga kerja.
Filariasis
penyakit kronis yang disebabkan oleh filaria (cacing benang putih)
Habitat
tempat dimana binatang atau tumbuhan hidup, seperti sebuah pohon
atau danau.
Hemat
hal kegiatan tidak boros, hati-hati, cermat, dan teliti terhadap suatu
kegiatan.
Industrialisasi
pengindustian; proses menjadi industri
Kualitas
tingkat baik atau buruknya sesuatu; kadar atau mutu.

Daftar Istilah (Glossary) 51


Makroekologi
lingkungan secara garis besar (global)
Ozon
lapisan udara di atas atmosfer yang terbentuk dari unsur O3, berguna
sebagai perisai permukaan bumi dari sengatan sinar ultra violet yang
berasal dari sinar matahari.
Pencegahan sistem bio informatika
penanganan perubahan dengan mengadakanperingatan diri sebelum
terjadi wabah.
Polusi
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah, asap dari
pabrik dan mobil, serta tumpahan minyak dari kapal atau limbah
buangan hasil produksi.
Preventif
bersifat mencegah agar jangan terjadi.
Radiasi
penyinaran; pengeluaran dan penyebaran gelombang dan partikel;
pancaran sinar ultra violet dan mampu menghancurkan ikatan kimia.
Ramah lingkungan
kenyamanan lingkungan; hal yang membuat lingkungan menjadi
terhindar dari polusi.
Stratosfer
lapisan bumi teratas, antara 10-60 kilmeter di atas permukaan bumi.
Teknologi
penerapan sains untuk menemukan mesin dan berbagai benda berguna
lainnya.
Transportasi
pengangkutan; sistem angkut.
Ultraviolet
lembayng ultra;bagian spektrum cahaya yang terletak melampauibagian
lembayung, dibentuk oleh sinar-sinar yang bergelombang lebih pendek
dari gelombang sinar violet dan tidak terlihat oleh mata.
Urbanisasi
perpindahan penduduk dari desa ke kota karena daya tarik kota atau
tekanan penduduk di daerah pedesaan.
Velocipede
suatu istilah rancang bangun kendaraan dua roda.

52 Daftar Istilah (Glossary)


Indeks

aerodinamis_ 38 efek samping_ 3


aktivitas_ 1, 25, 26, 36 eksploitasi_ 37
alat transportasi_ 19, 25, 28, 31, elips_ 9
34, 35, 36, 47
endemik_ 7
alucarbon_ 34
fenomena perigee_ 9, 10
aquifer_ 18
filariasis_ 8
atap hijau_ 16
fito plankton_ 12
atmosfer_ 10, 5
fuel cell_ 42
autur_ 26
global warming_ 2, 19, 23, 25, 47
badan Kesehatan Dunia_ 7
globalisasi_ 14
bahan bakar fosil_ 18, 20
green house effect_ 4
be chia_ 38
green house gases_ 4
bionomik encephalitis_ 8
habitat_ 14, 7
bonestaker_ 33
hemat energi_ 15
curah hujan_ 10, 11
hiki_ 39
daur ulang hidrologi_ 14
hybrid_ 40, 41
daur ulang_ 15
iklim_ 6, 11, 12, 20
diagnostik_ 8
industrialisasi_ 20
dinding laut_ 15
infeksi_ 7,13
disentri_ 4
infra merah_ 5
eco-roof_ 17
injeksi_ 17,18
efek rumah kaca_ 4, 16, 47
intensitas_ 6

Indeks 53
interaksi_ 12 roda tiga_ 36

ISPA_ 7 RTRWN_ 13, 14

jasad renik_ 3 rumah kaca_ 4, 5, 16, 17, 20

jinrikhisa_ 39 sepeda_ 33, 36

knalpot_ 1,2,24 sistem Bio Informatika_ 16, 22

kolera_ 12 solar car_ 42

kualitas_ 12 sosio-budaya_ 21

land hungry_ 17 stratosfer_ 3

makroekologi_ 22 suaka alam_ 14

marlip_ 44 sustainable transport system_ 25,


27
mesin_ 32
teknologi_ 3, 20, 26, 34
non motorized vehicles_ 26
temperatur_ 6
orbit_ 9
topografi_ 35, 36
otonomi_ 14
transportasi_ 24, 25, 27, 30, 31, 34
ozon_ 3,5,6
ultraviolet_ 5
pemanasan global_ 5, 6, 8, 9, 10,
12, 13, 14, 15 urbanisasi_ 20, 21

Polusi udara_ 7, 24, 27, 28, 37 velocipede_ 31

populasi_ 12 zoo plankton_ 12

preventif_ 20

radiasi_ 5

rekreasi_ 34

rickshaw_ 39

54 Indeks

You might also like