You are on page 1of 23

REHABILI MEDIK PADA

SINDROM TEROWONGAN
KARPAL

Oleh
Dr.Siti Hanan Darodjah
I. Pendahuluan
• kumpulan gejala yang disebabkan oleh jebakan atau
penekanan pada nervus medianus ketika melalui
terowongan karpal di pergelangan tangan.
• James Paget pada tahun 1854.
• STK merupakan jenis neuropati yang sering
ditemukan. Sindroma tersebut terjadi unilateral
pada 42% kasus (29% kanan dan 13% kiri) dan 58%
bilateral. Dyck dkk menyatakan STK lebih sering
mengenai wanita daripada pria dengan perbandingan
3 : 1 dan usia berkisar 20 ‑ 60 tahun.
II. Anatomi
• Dapat dilalui satu jari, luas penampang tersempit ±
2,5 cm dan panjang ± 9 ‑ 16 mm.
• Terdapat 10 struktur
‑ Nervus medianus.
‑ Fleksor polisis longus.
‑ 8 tendo fleksor digitorum.
• Terowongan karpal terletak di pergelangan tangan.
Kerangkanya dibentuk oleh 8
buah tulang karpal yang tersusun dalam dua deretan.
Deretan proksimal terdiri dari (lateral dan medial)
tulang navikulare, lunatum, triquetrum dan
pisiformis. Deretan distal terdiri dari (lateral ke
medial) tulang trapesium (multangulum mayus),
trapezoidium (multangulum minus), kapitatum dan
hamatum
III. Etiologi
1. Trauma.
2. Infeksi / abses.
3. Imunologi.
4. Metabolik (Amiloidosis, DM, Gout).
5. Hormonal (Miksedema, Akromegali).
6. Kehamilan.
7. Tumor jinak (Ganglion, Lipoma,
Hemangioma).
8. Penyakit.sendi dan jaringan ikat
(Rematoid arthritis, Osteoartritis).
9. Penyakit vaskuler (Penyakit Raynaud).
10. Pekerjaan.
IV. Patogenesis
• Sebagian besar STK terjadi perlahan‑lahan (kronis)
• penebalan fleksor retinakulum yang menekan n. medianus.
• Tekanan yang berulang‑ulang dan lama pada n. medianus
akan menyebabkan perlambatan aliran vena intrafasikuler
• Bendungan / kongesti ini lama kelamaan akan mengganggu
nutrisi intrafasikuler, selanjutnya terjadi anoksia yang
merusak endotel dan menimbulkan kebocoran protein
sehingga terjadi edem epineural dan selanjutnya merusak
saraf tersebut
• Pengaruh mekanik tekanan langsung dapat juga
menimbulkan invaginasi nodus Renvier dan
demielinisasi setempat sehingga konduksi saraf
terganggu
V. Gejala Klinis
• Rasa nyeri ditangan yang biasanya timbul malam atau
pagi hari
• Penderita sering berusaha sendiri mengatasi
keluhannya dengan meninggikan letak tangannya,
menggerak‑gerakkan tangan atau mengurut
• Keluhan ini juga berkurang bila tangan / pergelangan
lebih banyak istirahat.
• Rasa kebas, semutan, kurang berasa atau seperti
kena strum biasanya timbul pada jari 1,2,3 dan 4 tapi
tak pernah mengenai jari 5.
• Kadang‑kadang rasa nyeri dapat terasa sampai lengan
atas dan leher, tapi rasa kebas, semutan hanya
terbatas distal pergelangan tangan saja.
• Jari‑jari, tangan dan pergelangan tangan sembab,
bengkak dan kaku, terutama pagi hari dan menghilang
setelah mengerjakan sesuatu.
No Stadium STK Gejala Tanda-tanda

1 Asimptomatik - Phalen &


Tinel (+)

2 Ringan – sedang (+), intermitten Phalen &


Tinel (+)

3 Berat (+/-), kontinyu Defisit


neurologis
(+/-)
4 Berat sekali Selalu ada Atrofi tenar
VII. Pemeriksaan Penunjang

• Foto polos pergelangan tangan

• EMG (latensi memanjang dan fibrilasi)

• Lab darah (Guda darah, LED, asam urat,


ureum dan pemeriksaan spesifik sesuai
dengan penyakit yang mendasarinya).
VIII. Diagnosis
• Anamnesa (seperti yang terdapat dalam gejala
klinik).
• Tes provokasi :
a.Tes Tinnel dinyatakan positif bila dilakukan ketukan
dengan ujung jari telunjuk atau palu reflek diatas n.
medianus dalam posisi volar menimbulkan rasa nyeri yang
menjalar ke distal sepanjang kawasan persarafan n.
medianus.

b.Tes Phalen dinyatakan positif bila pada keadaan fleksi


maksimal pergelangan tangan selama 1 menit akan
menimbulkan rasa tebal dan parastesia sepanjang kawasan
n. medianus.

C. Prayers test dinyatakan positif bila keadaan ekstensi


maksimal selama 60 detik timbul rasa kebas, kesemutan

Perneriksaan EMG merupakan pemeriksaan yang paling


objektif dan sensitive. Dikatakan lebih 90 % rekaman EMG
Sesuai dengan klinis.
IX. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa.
2. Rehabilitasi.
3. Operasi

X. Prognosis
• STK derajat ringan: dengan pemberian obat
oral, imobilisasi dan injeksi kortison serta
rehabilitasi medik memberikan kesembuhan
± 80 %.
• STK sedang dan berat: bila injeksi kortison
dan imobilisasi tidak bermanfaat, maka
disarankan operasi. Kekambuhan setelah
operasi ± 10 %.
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. Kn
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan.
Pekerjaan : PNS .
Alamat : Semarang.
No CM : 475207.
Masuk PRU : 6 Juni 2006
ANAMNESIS (Autoanamnesis 8 Juni 2006)

Keluhan Utama : Kesemutan pada telapak


tangankanan.
Lokasi : Pergelangan tangan kanan menjalar
ke jari 1,2,3,4.
Onset : ± 3 bulan lalu.
Kualitas : Gringgingan terasa saat bangun tidur
pagi hari.
Kuantitas : ADL terganggu gringgingan.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak ± 3 bulan yang lalu os mengeluh gringgingan di
pergelangan tangan kanan yang menjalar sampai ujung
jari 1,2,3,4, gringgingan terasa saat bangun tidur di
pagi hari, tidak terasa nyeri. Gringgingan akan hilang
bila tangan kanan direndam dengan air hangat. Kejadian
ini berlangsung terus menerus selama 3 bulan, sehinnga
os periksa ke poli saraf, di beri obat kemudian dirujuk
ke Rehab Medik untuk dilakukan EMG dan fisioterapi.
Riwayat Penyakit dahulu
Trauma didaerah pergelangan dan sakit seperti ini
tangan disangkal.
Riwayat Hipertensi dan DM disangkal.

Riwayat Penyakit keluarga


Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.

Riwayat sosial ekonomi


Os seorang PNS PEMDA Propinsi, suami dosen di
perguruan tinggi memiliki 3 orang anak .
1. Perempuan 24 th, belum menikah sudah bekerja.
2. Laki-laki 20 th, masih kuliah.
3. Laki-laki 18 th, lulus SMA
Selain PNS os adalah ibu rumah tangga, tidak
memiliki pembantu. Pekerjaan rumah tangga dibantu
oleh anaknya (menyapu, mengepel dan memasak),
mencuci pakaian menggunakan mesin cuci. Biaya
pengobatan ditanggung ASKES. Kesan: cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Tanda vital : TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
RR : 21 x/mnt
S : 36,8° C
Status Internus : Dalam batas normal

Status Neurologis
GCS : E4 M6 V5 (15).
Kepala : Mata : pupil isokor  3 mm / 3 mm,

refleks cahaya + / +
Leher : Kaku kuduk (-)
Nervi Craniales : Dalam batas normal
Motorik Superior Inferior
Pergerakan +/+ +/+
Kekuatan 5-5-5 / 5-5-5 5-5-5 / 5-5-5
Tonus N / N N/N
Trofi : Tenar eutrofi eutrofi
Hipotenar eutrofi eutrofi
Refleks Fisiologis +/+ +/+
Refleks Patologis -/- -/-
Sensibilitas : Parestesi pergelangan tangan

kanan sampai jari 1,2,3,4 .


Vegetatif : Dalam batas normal.

Tes Provokasi
Tinnel : + / -
Phalen : - / -

Pemeriksaan penunjang
EMG: Sesuai gambaran CTS dextra.
Lab : GDI-II: 104-146 mg/dl.
ASSESMENT
DK : Carpal tunnel syndrome dextra.
DT : N medianus pars carpal tunnel dextra.
DE : Mikrotrauma.
TERAPI
a. Medikamentosa
b. Rehabilitasi Medik.

REHABILITASI MEDIK
Fisioterapi
Assesment :
- Kontak, pengertian dan komunikasi baik.
- Kekuatan ekstremitas 5-5-5 / 5-5-5, ROM penuh.
Gringgingan pergelangan tangan kanan sampai jari
1,2,3,4.
Program :
- USD.
Okupasi terapi
Assesment :
- Kontak, pengertian dan komunikasi baik.
- Kekuatan ekstremitas 5-5-5 / 5-5-5 , ROM
penuh.
- Gringgingan pergelangan tangan kanan sampai
jari 1,2,3,4.
- ADL terganggu gringgingan.
Program :
- Latihan sensibilitas.
- Latihan melakukan aktifitas menggunakan wrist
splint.
- Edukasi untuk mengurangi aktifitasrumah tangga
sehari-hari yang membebani pergelangan tangan.
Orthotik Prostetik
Assesment :
- Kontak, pengertian dan komunikasi baik.
- Gringgingan terasa sepanjang hari.
Program :
- Wrist splint kanan.
Sosial Medik
Assesment:
- Os seorang PNS PEMDA Propinsi suami dosen
di perguruan tinggi. memiliki 3 orang anak .
1. Perempuan 24 th, belum menikah sudah bekerja.
2. Laki-laki 20 th, masih kuliah.
3. Laki-laki 18 th, lulus SMA
-Selain PNS os adalah ibu rumah tangga, tidak
memilikipembantu.
-Pekerjaan rumah tangga dibantu oleh anaknya (menyapu,
mengepel dan memasak), mencuci pakaian menggunakan mesin
cuci.
- Biaya pengobatan ditanggung ASKES. Kesan: cukup
Program :
- Memotivasi os agar mematuhi latihan dan saran yang
diberikan.
- Memotivasi keluarga untuk membantu pekerjaan rumah
yang lain.
Psikologi
Assesment :
- Kontak, pengertian, komunikasi dan motivasi baik,
emosi stabil, keinginan sembuh tinggi, keluarga
mendukung.
Program :
- Memotivasi os agar latihan dan kontrol teratur.
- Memotivasi keluarga untukmemberikan dukungan
kepada os.

Terapi Wicara
Assesment :
- Kontak, pengertian dan komunikasi baik.
- Tidak didapatkan gangguan bicara, menelan dan
nafas.
Program :
- Saat ini tidak ada program.

You might also like