You are on page 1of 3

METABOLIK ENSEFALOPATI (ME)

DR.dr. Djoko Trihadi, Sp.PD

Metabolic ensefalopati adalah pengertian umum keadaan klinis yang ditandai dengan :
1. Penurunan kesadaran sedang sammpai berat
2. Gangguan neuropsikiatrik : kejang, lateralisasi
3. Kelainan fungsi neurotransmitter otak
4. Tanpa disertai tanda-tanda infeksi bacterial yang jelas

Salah satu contoh adalah koma hepatikum (metabolic ensofalopati bisa disebabkan
oleh koma uremikum, koma hiperglikemik atau hipoglikemik). Angka kekerapan
(prevalensi) ensefalopati subklinis berkisar antara 30-80 % pada pasien sirosis hati.

Patogenesis
Sebagai konsep umum disebukan bahwa ME/koma hepatikum (KH) terjadi akibat
peenumpukan patologis (akumulasi) dari sejumlah zat-zat neuro-aktif dan kemampuan
komagenik dari zat-zat tersebut dalam sirkulasi sistemik.
Beberapa hipotesis KH antara lain :
1. Hipotesis amoniak
Ammonia berasal dari degradasi (pemecahan) protein mukosa usus dari bakteri
yang mengandung urease. Dalam hati, ammonia diubah menjadi urea pada sel
hati periportal dan menjadi glutamine pada sel hati perivenus, sehingga jumlah
ammonia yang masuk sirkulasi terkontrol dengan baik.
Pada penyakit hati kronis akan terjadi gangguan metabolism ammonia sehingga
terjadi peningkatan kadar ammonia sebesar 5-10 kali lipat.
2. Hipotesis toksisitas sinergik
Neurotoksin lain yang mempunyai efek sinergis dengan ammonia seperti
markaptan, asam lemak rantai pendek (oktanoid), fenol dll.
- Merkaptan yang dihasilkan dari metionin oleh bakteri usus akan menghambat
NaK – ATPase
- Asam lemak rantai pendek (oktanoid) mempunyai efek metabolic seperti
gangguan oksidasi, fosforilas dan penghambatan konsumsi oksigen yang
dapat menyebabkan koma hepatikum reversible
- Fenol sebagai hasil metabolism tirosin dan fenilalanin dapat menekan
aktivitas otak dan enzim hati yang berpotensi mengakibatkan koma
hepatikum.
3. Hipotesis neurotransmitter palsu
Pada keadaan normal pada otak terdapat neurotransmitter dopamine dan nor-
adrenalin, sedangkan pada gangguan fungsi hati, neurotransmitter otak akan
diganti oleh neurotransmitter palsu seperti oktapamin dan feniletanolamin yang
lebih lemah dibandingkan dengan dopamine.
4. Hipotesis asam amino
Pada gagal hati seperti sirosis terjadi penurunanan asam amino rantai cabang
(valin, leusin, isoleusin) dan terjadi peningkatan asam amino aromatic (AAA)
misalnya tirosin, fenilalanin dan triptofan.

Gambaran Klinis
KH merupakan suatu sindrom neuropsikiatri yang dapat dijumpai pada pasien gagal
fungsi hati baik akut maupun kronis berupa kelainan mental, kelainan neurologis dan
kelainan laboratorium.
Sesuai perjalanan panyakit hati, maka KH dibedakan :
1. Koma hepatikum akut (Fulminant Hpatic Failure) disebabkan oleh : hepatitis
virus, hepatitis toksis obat (halotan, asetaminofen), kehamilan , dan perlemahan
hati akt. Klinis ditandai dengan : delirium, kejang dan edema otak, angka
kematian 80 %. Kematian kemungkinan karena edema serebral yang
patogenesisnya belum diketahui dengan jelas.
2. Koma pada penyakit hati khronis dengan koma porto sistemik akibat hipertensi
portal, perjalanan penyakit pelan-pelan dan dicetuskan oleh uremia, sedative,
analgetik, perdarahan gastrointestinal, alkalosis metabolic, kelebihan protein,
infeksi, obstipasi, diuretic.
Diagnosis
Diagnosis KH itegakkan atas gejala klinis dan pemeriksaan penunjang (EEG)
Tingkat Derajat Koma Hepatikum
Tingkat Gejala Tanda EEG
Prodormal Afektif hilang, eufori, Sulit bicara, sulit (+)
depresi, apati, perubahan menulis
kebiasaan tidur
Koma mengancam Disorientasi, bingung, Keton hepatic (+) (++)
mengantuk
Koma ringan Bingung makin nyata, Keton hepatic (++), (+++)
dapat bangun dari tidur lengan kaku, hiper
refelk, klonus
Koma dalam Tidak sadar, hilang reaksi Keton hepatic (+++), (++++)
rangsangan tonus otot hilang

Penatalaksanaan
Penting diperhatikan apakah KH primer atau KH sekunder.
Prinsip penatalaksanaan :
1. Mengobati penyakit dasar hati
2. Mengidentifikasi dan menghilangkan factor pencetus
3. Mengurangi/mencegah pembentukan toksin nitrogen
4. Menurunkan makanan protein
5. Memakai laktulosis dan antibiotika
6. Membersihkan saluran cerna bagian bawah (bowel cleansing)

You might also like