You are on page 1of 10

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN PENDEKATAN


AKUNTANSI SOSIAL EKONOMI
PADA PT PERTAMINA

Latar Belakang Masalah

Pendirian sebuah perusahaan bila dilihat secara kasat mata dinilai sangat menguntungkan
berbagai pihak. Pertama, dengan adanya sebuah perusahaan, otomatis membuka
kesempatan kerja bagi masyarakat luas. Kedua, dengan didirikannya suatu perusahaan
maka kebutuhan masyarakat akan barang atau jasa yang diperlukan masyarakat
terpenuhi. Selain itu, suatu perusahaan juga diharuskan membayar pajak, sehingga akan
meningkatkan pendapatan negara.

Namun disamping sisi positif tersebut, perusahaan dalam mendapatkan laba yang
sebesar-besarnya, seringkali melupakan dampak dari usaha yang dijalankannya seperti
pencemaran dan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang menyebabkan terjadinya
kerusakan lingkungan yang cukup parah.

Tidak hanya terhadap unsur lingkungan, perusahaan juga seringkali belum memberikan
perhatian yang lebih terhadap karyawan dan masyarakat luas terutama masyarakat yang
berada disekitar perusahaan tersebut. Misalnya, masih sering terjadi protes yang
dilakukan karyawan terhadap kebijakan upah yang kurang adil, protes dari masyarakat
mengenai mutu atau kehalalan produk yang dihasilkan perusahaan serta keluhan dari
masyarakat disekitar perusahaan terhadap polusi lingkungan (air, udara, suara) yang
ditimbulkan perusahaan.

Sebagai bukti nyata Spillane (2007) mengemukakan ada beberapa kasus yang terkait
dengan ketidakpuasan publik atas aktivitas perusahaan di Indonesia, seperti yang
dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawa Timur, Newmont Minahasa Raya
di Buyat Sulawesi dan PT. Freeport di Irian Jaya.

Hal ini menggambarkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility/CSR) telah menjadi isu yang sangat penting bagi banyak perusahaan, baik
yang beroperasi secara nasional maupun internasional. Perusahaan yang melaksanakan
CSR dikatakan telah memenuhi triple bottom line: sosial, lingkungan, dan ekonomi
(Dawkins, 2004). Program CSR dianggap memberikan keuntungan kepada masyarakat,
lingkungan dan tetap memenuhi tujuan financial perusahaan

Tanggung jawab sosial adalah kewajiban organisasi yang tidak hanya menyediakan jasa
yang baik bagi masyarakat tetapi juga mempertahankan kualitas lingkungan sosial
maupun fisik serta memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan komunitas
dimana mereka berada (Mirza dan Imbuh, 1997).
Pentingnya tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan ini menyebabkan
perubahan dari teori akuntansi konvensional yang fokus perhatiannya hanya pada
pencatatan dan pengukuran terhadap kegiatan yang timbul akibat hubungan perusahaan
dengan lembaga lainnya ke teori akuntansi yang lebih memperhatikan tentang dampak
sosial yang ditimbulkan dari kegiatan suatu perusahaan., akuntansi ini disebut Akuntansi
Sosial Ekonomi (Social Economic Accounting.)

Akuntansi Social Ekonomi lahir dari anggapan bahwa akuntansi sebagai alat manusia
dalam kehidupannya harus juga sejalan dengan tujuan social hidup manusia. Akuntansi
Social Ekonomi berfungsi untuk memberikan informasi “social report” tentang sejauh
mana unit organisasi, Negara dan dunia memberikan kontribusi yang positive dan
negative terhadap kualitas hidup manusia (Belkaoui, 1984).

Menurut Harahap (2007), Akuntansi Social Ekonomi adalah bidang ilmu akuntansi yang
berfungsi dan mencoba mengidentifikasi, mengukur, menilai, dan melaporkan aspek-
aspek social benefit dan social cost yang ditimbulkan oleh suatu perusahaan atau
lembaga. Pengukuran ini pada akhirnya akan diupayakan sebagai informasi yang
dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan peran
lembaga, baik perusahaan atau yang lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan.

Akuntansi Sosial Ekonomi merupakan alat yang berguna bagi perusahaan dalam
menungkapkan aktivitas sosialnya dalam laporan keuangan sehingga pemakai laporan
keuangan dapat menganalisis sejauh mana perhatian dan tanggung jawab social
perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Diharapkan dengan adanya Akuntansi
Sosial Ekonomi ini investor tidak hanya melihat aspek keuangan saja tetapi juga
mempertimbangkan pelaporan Akuntansi Sosial Ekonomi ini dalam proses pengambilan
keputusan bisnis.

Menurut Saidi (2004:69) ada tiga tahap atau paradigma yang berbeda yang menotivasi
perusahaan untuk menerapkan Akuntansi Sosial Ekonomi, yaitu:

1. Corporate charity, yakni dorongan amal berdasarkan motivasi keagamaan.


2. Corporate philantrophy, yakni dorongan kemanusiaan yang biasanya
bersumber dari norma dan etika universal untuk menolong sesama dan
memperjuangkan pemerataan sosial.
3. Corporate citizenship, yaitu motivasi kewargaan demi mewujudkan keadilan
sosial berdasarkan prinsip keterlibatan sosial

Selain itu didalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
yang disahkan DPR tanggal 20 Juli 2007 juga menjadi landasan yang kuat bagi
perusahaan untuk melaporkan tanggungjawab sosial perusahaanya. Keempat ayat dalam
pasal 74 Undang-Undang tersebut menetapkan kewajiban semua perusahaan di bidang
sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Substansi
dalam ketentuan pasal tersebut mengandung makna, mewajibkan tanggung jawab sosial
dan lingkungan mencakup pemenuhan peraturan perundangan terkait, penyediaan
anggaran tanggung jawab sosial dan lingkungan, dan kewajiban untuk melaporkannya.
Dengan ketentuan tersebut maka perusahaan tidak hanya wajib melaksanakan program
CSR tetapi juga mempunyai kewajiban untuk melaporkan dan mengungkapkan program
CSR-nya kepada seluruh pemangku kepentingannya.

Saat ini pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial masih bersifat sukarela, hal
ini terlihat jelas dalam Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 paragraph ke-
9 :”Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai
lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi
industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting bagi industri
yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang
peranan penting”.

Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa perusahaan tidak diwajibkan untuk
melaporkan tanggungjawab sosialnya. Pada September 2010 mendatang International
Organization of Standardization (ISO) akan segera mengeluarkan pedoman pelaksanaan
tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dalam
bentuk ISO 26000. Tepatnya panduan ini bernama ISO 26000: Guidance Standard on
Social Responsibility. Kehadiran ISO 26000 diyakini akan makin memacu perusahaan-
perusahaan di dunia, termasuk Indonesia, untuk ber-CSR secara benar. Hal ini
menggambarkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi hal yang sangat
penting bagi suatu perusahaan.

Atas dasar Akuntansi Sosial Ekonomi ini kinerja manager tidak hanya akan diukur
berdasarkan laba yang telah dicapai tetapi yang menjadi ukuran kinerjanya adalah ukuran
yang bersifat jangka panjang dan sulit untuk diukur secara kualitatif seperti keunggulan
produk di pasar, pemanfaatan sumber daya manusia, pengembangan karyawan, serta
kepatuhan perusahaan terhadap semua peraturan kemasyarakatan.

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa betapa pentingnya penerapan Akuntansi
Sosial Ekonomi ini karena memperhatikan aspek social lingkungan dalam akuntansi.
Memang Akuntansi Sosial Ekonomi masih merupakan fenomena baru dalam akuntansi,
namun penerapannya sudah seharusnya dipertimbangkan bagi negara kita yang
menjunjung kesejahteraan rakyatnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN PENDEKATAN
AKUNTANSI SOSIAL EKONOMI PADA PT PERTAMINA”

Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana bentuk tanggung jawab sosial perusahaan /Corporate Social
Responsibility (CSR)

2. Bagaimana kinerja perusahaan berdasarkan pendekatan Akuntansi Sosial


Ekonomi

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk tanggungjawab sosial perusahaan
/Corporate Social Responsibility (CSR)

2. Untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan pendekatan Akuntansi


Sosial Ekonomi

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi

1. Bagi perusahaan
Bagi perusahaan, penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran bahwa perusahaan
tidak hanya semata-mata mencari laba saja namun juga harus memperhatikan
dampak-dampak sosial yang ditimbulkannya dan dapat dijadikan bahan pertimbangan
untuk penerapan Akuntansi Sosial Ekonomi di perusahaannya

2. Bagi Investor
Bagi Investor, dapat dijadikan bahan masukan bahwa dalam proses pengambilan
keputusan bisnis tidak hanya melihat aspek keuangan saja tetapi juga harus
mempertimbangkan aspek pertanggungjawaban social perusahaanya

3. Bagi peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini untuk melihat bagaimana penerapan pelaporan tanggung
jawab sosial perusahaan serta untuk mengertahui bagaimana cara mengukur kinerja
perusahaan berdasarkan pendekatan Akuntansi Sosial Ekonomi

4. Bagi peneliti selanjutnya


Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar ataupun
dikembangkan lagi secara luas serta kelemahan-kelemahan yang ada pada penelitian
ini dapat diperbaiki.
Landasan Teori

1. Definisi akuntansi sosial ekonomi

Beberapa ahli telah mendefinisikan akuntansi sosial ekonomi, antara lain:


a. Menurut Mathews dan Perera akuntansi sosial ekonomi (Rusmanto, 2004: 85) adalah:
To describe a comprehensive form of accounting which takes into account
externalities the cost imposed on the public by private sector organizations as well as
the more usual public costs.
b. Menurut Linowes akuntansi sosial ekonomi (Belkaoui, 1998: 339) adalah:
Penerapan akuntansi di bidang ilmu sosial yang meliputi ilmu pengetahuan
masyarakat, ilmu pengetahuan politik dan ilmu pengetahuan ekonomi.
c. Menurut Ahmed Belkaoui (1998: 339) akuntansi sosial ekonomi adalah:
Proses pengurutan, pengukuran, dan pengungkapan pengaruh yang kuat dari
pertukaran antara suatu perusahaan dan lingkungan sosialnya.
d. Menurut Lee D. Parker et. al (1989: 169-170) akuntansi sosial ekonomi adalah:
The construction and maintenance of organizational social information system
designed to evaluate an organization’s social impact, assess the effectiveness of its
social programs, and report upon the overall discharge of its social responsibilities.
e. Menurut Kavasseri V. Ramanathan (1987: 64) akuntansi sosial ekonomi adalah:
The process of selecting firm level social perfomance variabels, measures, and
measurement procedures; systematically developing information useful for
evaluating the firm’s social perfomance; and communicating such information to
concerned social groups, both within and outside the firm.
f. Menurut Haniffa akuntansi sosial ekonomi (Rusmanto, 2004: 87) adalah:
Ekspresi dari tanggung jawab sosial perusahaan, melalui pengungkapan pelaporan
aktivitas sosial perusahaan dapat menunjukkan apa yang telah mereka capai dan
penuhi dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi sosial ekonomi
adalah alat yang berfungsi untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menilai dampak sosial
yang ditimbulkan oleh perusahaan, baik social cost maupun social benefit, dan
mengkomunikasikannya kepada stakeholder, yaitu stockholder, karyawan, masyarakat,
pemasok dan pemerintah dalam bentuk pelaporan pertanggungjawaban sosial.

2. Pendekatan Kinerja Sosial perusahaan

Menurut Martin Freedman, ada tiga pendekatan yang digunakan dalam melaporkan
kinerja sosial perusahaan dalam kaitannya dengan penerapan akuntansi sosial:

1. Pemeriksaan Sosial (Social Audit)

Yaitu dengan cara mengukur dan melaporkan dampak-dampak ekonomi, sosial dan
lingkungan dari operasi perusahaaan yang berorientasi social lingkungan.
Pelaporan ini dilakukan dengan membuat daftar aktivitas-aktivitas perusahaan yang
memiliki konsekuensi sosial, lalu auditor sosial akan mengestimasi dan mengukur
dampak-dampaknya.

2. Laporan Sosial (Sosial Report)


Terdapat beberapa pendekatan dalam laporan sosial seperti yang telah dirangkum oleh
Billey and Weygandt dalam bukunya, “Intermediate Accounting”, yaitu :

a) Inventory Approach

Yaitu suatu pendekatan yang menjelaskan bahwa perusahaan mengkompilasi dan


mengungkapkan sebuah data yang komprehensif dari aktivitas-aktivitas social
perusahaan.
Keterbatasan dari pendekatan ini adalah sulit dalam membuat daftar yang sesuai
dengan batasan yang realistis, serta sulit untuk membandingkan pertanggung jawaban
sosial terhadap lingkungan antar perusahaan karena tidak ada standar yang tepat
untuk mengukur pertanggungjawaban tersebut.

b) Cost Approach

Pendekatan ini menguraikan bahwa perusahaan membuat daftar aktivitas


perusahaannya yang berkenaan dengan penanganan terhadap lingkungannya dan
mengungkapkan jumlah pengeluaran masing-masing aktivitas tersebut. Biaya dan
aktivitas tersebut berhubungan dengan periode pelaporan yang berjalan dibebankan
ke expense pada periode berikutnya.

c) Program Management Approach

Perusahaan tidak hanya mengungkapkan aktivitas terhadap lingkungan, tetapi juga


tujuan dari kegiatan tersebut serta hasil yang sudah dicapai oleh perusahaan sesuai
dengan tujuan ysng telah ditetapkan itu.

Kelebihan dari pendekatan ini adalah memudahkan pemakai laporan keuangan untuk
menilai tingkat keberhasilan aktivitas sosial lingkungan perusahaan untuk mencapai
tujuan.

Sedangkan keterbatasannya ialah tidak terdapatnya indikasi manfaat sosial yang


diperoleh dari pencapaian tujuan tersebut.

d) Cost-Benefit Approach

Pendekatan ini menjelaskan bahwa perusahaan mengungkapkan aktivitas yang


memiliki dampak positif terhadap lingkungan serta biaya dan manfaat dari aktivitas
tersebut. Kesulitan dari pendekatan ini adalah mengukur biaya dan manfaat terhadap
masyarakat.
3. Pengungkapan Sosial Lingkungan dalam Laporan Tahunan

Adalah pengungkapan informasi mengenai aktivitas perusahaan yang berhubungan


dengan lingkungan perusahaan, dilakukan melalui berbagai media antara lain : laporan
tahunan, laporan interim, prospectus, pengumuman kepada bursa efek atau media massa.

Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah PT PERTAMINA

Metode Pengumpulan Data

1. Penelitian Lapangan (Field Reseach)

Dalam melakukan riset ini penulis memperoleh data-data secara langsung ke lapangan
untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan perusahaan yang
berhubungan dengan penelitian ini.

a) Teknik dokumentasi
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,
baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik yang sesuai dengan fokus
masalah.

b) Wawancara
teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan
pihak perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini

2. Studi Kepustakaan(Library Reseach)

Teknik pengumpulan data dengan membaca berbagai literatur yang berhubungan dengan
pokok bahasan penelitian. Sumber informasi kepustakaan berupa buku-buku, surat kabar,
makalah dan dokumen lainnya.

Metode Analisis Data

Metode Analisa data yang digunakan oleh penulis didalam penelitian adalah metode
deskriptif analistis. Didalam metode ini, peneliti mencari dan menemukan data atau fakta
yang disertai dengan interprestasi yang cukup atas data yang diperoleh pada perusahaan
tentang akuntansi social ekonomi ini. Metode deskriptif analistis ini merupakan metode
yang bertujuan menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta yang tampak
pada situasi yang dilihat kemudian data-data tersebut disusun, diolah, dianalisa serta
diinterprestasikan.
Data

Data primer

Data primer yang digunakan didalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT
PERTAMINA

Data sekunder

Data sekunder yang digunakan didalam penelitian ini adalah Sejarah singkat perusahaan

.
Dalam penelitian ini yang akan dijadikan objek penelitian adalah PT. Winner Synthetic
Textile di Jakarta Barat, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang textile, dan berlokasi di
Jalan Daan Mogot Km. 16 Semanan Kalideres Jakarta Barat.

MNEtode [ene;itian
Metode yang digunakan oleh penulis didalam penelitian ini adalahmetode deskriptif.
Metode ini digunakan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta dari objek penelitian. Hal ini bertujuan agar penelitian yang
dilakukan menghasilkan yang objektif mengenai perusahaan sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Saidi, Zaim dan Hamid Abidin. 2004. Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek.

Ulfah, Maria. 2008. Analisis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan


Akuntansi Sosial
(Corporate Social Responsibility And Social Accounting, Studi Kasus Pada
Pt. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Surakarta. Surakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jurnal

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Akuntansi Sosial Ekonomi dan Akuntansi Islam,
http://akuntansi.uad.ac.id, diakses 10 Juli 2010.

Rossje. 2006. Akuntansi lingkungan, Suatu Perspektif, http://rossje.com/?p=168, diakses


10 Juli 2010.

You might also like