You are on page 1of 20

VESTIBULOLOGI

SISTEM KESEIMBANGAN DAN VESTIBULER

 Stabilitas di dlm sikap ( berdiri, jongkok,duduk) dan


kelancaran di dlm gerak ( berjalan, lari,lompat ) orang
diatur dan dikendalikan oleh sistem keseimbangan.
 Keseimbangan mrpk fenomena dinamik,kontinu,
dipengaruhi latihan,berlangsung reflektorik, dan dlm
keadaan ttt dpt dipengaruhi oleh kehendak.
 Mekanisme keseimbangan melibatkan 3 sistem :
- sensorik
- saraf pusat
- motorik
 Sensorik : meliputi :
- labirin  utk sensasi percepatan
- mata  utk orientasi ruangan
- otot,sendi,kulit  utk sensasi proprioseptif
dan eksteroseptif.
 Saraf pusat :
berfungsi mengolah
(integrasi,interpretasi,regulasi,habituasi supresi)
informasi dari sistem sensorik.

 Sistem motorik : tdd otot-otot skelet utk :


- postur dan gerak tubuh
- gerak bola mata
 Dlm kead ttt terlibat pula sistem vegetatif 
palor,sudor,regurgitasi,hipersalivasi,nausea,vomitus.
 Ggn keseimbangan paling sering adl akibat ggn sistem
vestibuler.
 2 fenomena penting dlm ggn keseimbangan adl vertigo
dan nistagmus.
 Vertigo mrpk kel. utama sebag besar penderita ggn
keseimbangan.
 Sebag nistagmus adl akibat ggn vestibuler
 Pada vertigo & nistagmus perlu ditetapkan :
1. vestibuler / non vestibuler
2. vestibuler : sentral
perifer
Anatomi dan fisiologi
 Struktur bangunan organ sistem vestibuler adl :
- makula utrikuli )
- makula sakuli ) dlm vestibulum ) labirin pars post
- krista ampularis  dlm kss ) / vestibularis
 Macula saculi  letak di dinding saculus fs memantau
percepatan linier vertikal.
Macula utriculi  letak di lantai utriculi fs memantau
percepatan linier horisontal.
 Krista ampularis ada 3,yaitu superior,lateralis & inferior.
K A sup  fs memantau dlm percepatan anguler dlm bid frontal.
K A lateral  memantau percepatan anguler dlm bid horisontal
K A post  memantau percepatan anguler dlm bid sagital.
 Saraf penunjang ke 3 struktur di atas adl N. vestibularis
( saraf keseimbangan , ) berbadan sel di ganglion
vestibularis (scarpa) di atas porus acusticus interna.
 Nukleus vestibularis tdpt di BO dan mempunyai hub
sangat luas dgn serebelum, cortex serebri, formatio
retikularis, nervi kranialis, bbg pusat otonom,
dan memunyai lintasan2 :
1.vestibulo serebelar 3. vestibulo oculer
2.vestibulo spinal 4.vestibulo talamokortikal
 Mekanisme keseimbangan, organ dan proses sangat
komplex.
Patofisiologi
 Ggn keseimbangan = imbalance dysequilibrium
adl ketidak mampuan utk mempertahankan postur
maupun bergerak secara memadai.
 Imbalance dpt tjd akibat :
1. vertigo
2. kel neuromuskuler / lokomosi
 Vertigo selalu disertai imbalance.
Namun imbalance tdk selalu disertai vertigo, cth:pincang
 Keseimbangan :
- imbalance dgn vertigo sebab bisa disistem sensorik / ssp
- imbalance tanpa vertigo sebab di motorik.
Sebab2 ggn keseimbangan :

A. Ggn pada sistem sensorik :


1. Ggn visual
2. Ggn vestibular
 disfungsi labirin & N vestibularis.
 disfungsi nukleus vestibularis.
3. Ggn proprioseptif.
B. Ggn pada ssp :
- kel organik
- kel fungsional
- ggn kesadaran
C. Ggn pada sistem motorik  tanpa vertigo
Habituasi dan kompensasi dlm sistem
keseimbangan
 Habituasi adl proses neurofisiologik dimana individu
menyesuaikan respon dan reflek thd stimulus berulang
yg konstan dan sering.
 Kompensasi adl proses dimana fs menyesuaikan thd
sensitivitas.
 Ke2 nya berkaitan dgn fungsi normal serebelum & pons.
 Pada lesi sentral  habituasi & kompensasi perlu waktu
lebih lama dibanding lesi perifer.
 Habituasi mjd dasar pada “vestibuler atletis”
( pemain akrobat, pebalet, pilot, dsb )
Efek destruksi labirin

A. Destruksi unilateral berakibat :


- deviasi mata ke ipsilateral
- flexi kepala dan rotasi oksiput ke ipsilateral
- gerak berputar & jatuh ke ipsilateral
- nistagmus spontan ke kontralateral
- peningkatan tonus otot extensor kontralateral
- tiduran lebih sering dgn sisi lesi di atas.
B. Destruksi bilateral berakibat :
- tonus semua otot postural hilang
- imbalance dan ataxia berat tanpa nistagmus (vertigo)
Uji keseimbangan dan fungsi vestibuler
 Uji keseimbangan menilai integrated balance mekanism
 menilai keseluruhan sistem keseimbangan ( termasuk
sistem vestibuler / fungsi vestibuler ) sebagai satu
kesatuan.
 Termasuk uji keseimbangan :
- test postural
- test gait
 Uji fungsi vestibuler khusus menilai sistem vestibuler,
termasuk uji vestibuler :
- test galvanik
- test rotasi
- test kalori
Tinitus
 Definisi :
suara yg di dengar seseorang dan suara tsb berasal dari
dirinya sendiri.
 Klasifikasi :
1. Tinitus obyektif, disebabkan al ok :
a. Perubahan pada sistem konduksi :
- serumen
- ada cairan di TT
- fixasi stapes
b. Kelainan vaskuler
c. Kontraksi klonik MT : - m. tensor timpani
- m stapedius
d. Tuba paten  selalu terbuka  otofoni
e. dll
2. Tinitus subyektif :
a. Perubahan patologi dalam sel-sel
organon corti.
b. Distorsi pada N. koklearis.
c. Kelainan ssp.

 Terapi :
1. Kausal  sebag besar sulit
2. Simptomatik :
a. bunyi-bunyian waktu tidur ( musik )
b. sedatif
c. edukasi  supaya penderita tenang
d. ABD  bila disertai KP
VERTIGO
 Definisi :
suatu gejala dimana seseorang memiliki perasaan
berputar baik sekitar thd dirinya (vertigo obyektif) atau
dirinya thd sekitar ( subyektif).
Secara luas vertigo diartikan sbg sensasi / halusinasi
gerakan, shg dpt dibagi mjd :
- vertigo vestibuler  true vertigo  akibat vestibuler
- vertigo non vestibuler  dizziness  akibat kel
sirkulatorik atau psikogenik.
Vertigo dlm arti true vertigo dibagi mjd :
- sentral (15 %)
- dan perifer (85%),
dimana batas keduanya adl nukleus vestibularis.
Vertigo sentral Vertigo perifer
- mulainya pelan, - mulai mendadak,
kontinu & berlangsung episodik
lama - berlangsung singkat,
- thd perubahan sikap  bbrp menit sp jam
tdk berpengaruh - menghebat pada
- tdk disertai tinitus & KP perubahan sikap
- nistagmus horisontal & - tinitus dan KP (+)
vertikal - nistagmus horisontal
- disertai tanda patologi - tanpa tanda2
ssp yg lain. keterlibatan ssp
 Adanya imbalance tanpa vertigo  curiga kelainan
sistem lokomosi ( mis : pincang )
 Vertigo selalu disertai imbalance/dysequilibrium, tetapi
tdk sebaliknya.
 Vertigo yg berat dpt disertai gejala vegetatif
(palor,sudor,nausea,regurgitasi,muntah).
 Vertigo (true vertigo) disebabkan kelainan / lesi
vestibuler baik sentral / perifer,
yg perifer biasanya lebih berat.
 Vertigo dipengaruhi habituasi,adaptasi atau latihan.
 Imbalance bisa tjd akibat lesi sistem sensorik, ssp
maupun motorik.
NISTAGMUS
 Adl gerak berulang bola mata yg bersifat
involunter (tdk dipengaruhi kehendak)
 Ada 2 fase : fase lambat ke satu arah disusul
fase cepat ke kedudukan semula, atau mrpk
gerak berayun tanpa fase cepat & lambat.
 Pengendali gerak bola mata oleh 3 sistem :
1. sistem optik
2. sistem gaze volunter
3. sistem vestibuler
 Kelainan pada sistem tsb dpt timbulkan
nistagmus.
Klasifikasi nistagmus
I. Berdasarkan fisiologi & patofisiologi
A. Nistagmus optik :
1. Nistagmus fixasi
2. Nistagmus optokinetik
B. Nistagmus Deviasi Pandangan (GAZE)
1. Nistagmus “True gaze”
2. Nistagmus “Paretic gaze”
3. Nistagmus “Frenzel’s irreguler gaze”
C. Nistagmus vestibuler
1. Nistagmus vestibuler spontan
2. Nistagmus vestibuler provokasi
3. Nistagmus vestibuler induksi
II. Berdasarkan arah gerak bola mata
A. Nistagmus horisontal
B. Nistagmus vertikal
C. Nistagmus sirkuler
III. Berdasarkan derajat spontanitasnya :
A. Nistagmus spontan
B. Nistagmus provokasi
1. Nistagmus deviasi gaze
2. Nistagmus posisional
3. Nistagmus goncangan kepala
4. Nistagmus torsi leher
C. Nistagmus induksi
 Bbbrp hal penting ttg nistagmus kaitannya dgn sistem keseimbangan
& vestibuler :
1. Nistagmus mrpk tanda yg dpt diukur kualitas & kuantitasnya.
2. Keseimbangan,sistem vestibuler, vertigo dan nistagmus mrpk 4
serangkai.
3. Nistagmus mrpk tanda utama vertigo, tetapi nistagmus tdk selalu
menunjukkan adanya vertigo.
4. Nistagmus vestibuler selalu mrpk nistagmus sentakan atau nistagmus
dgn fase lambat disusul fase cepat.
Konvensi : arah nistagmus adl arah sentakan= arah fase cepat.
5. Setiap nistagmus perlu dinilai :
a. arahnya : horisontal,vertikal,sirkuler.
b. derajatnya : I, II, III
c. lamanya : singkat, menetap
6. Nistagmus vestibuler perifer berciri :
a. berlangsung : cepat /sebentar tdk > bbrp minggu
b. arahnya tdk pernah vertikal.
c. selalu bilateral
d. tdk berubah pada perubahan arah pandangan
7. Nistagmus penting utk mengetahui fs vestibuler & mrpk obyek
pemeriksaan pada banyak test vestibuler.
TRIMAKASIH

You might also like