You are on page 1of 16

PENGOBATAN

DENGAN
INSULIN

Dwi Lestari Partiningrum


Pankreas

Pankreas t.d sel2 Langerhans di dalamnya


terdapat sel alfa, sel beta, sel delta.
Sel alfa : menghasilkan glukagon.
Sel beta : menghasilkan insulin
Sel delta : menghasilkan somatostatin, polipeptida
pankreas serta neuroendokrin lainnya.
Pulau Langerhans dipersyarafi syaraf autonom
simpatis dan parasimpatis.

Dwi Lestari
Mekanisme Kerja Insulin

Biosintesis insulin berasal dari pre-proinsulin (dlm retikulum


endoplasma)  proinsulin  insulin.
Setelah selesai disintesis insulin akan disekresi ke dalam
sirkulasi darah dalam bentuk bebas, kemudian menuju ke
sel target,  bekerja setelah terikat pada reseptor
spesifik.
Reseptor insulin punya 2 peranan :
1. Membedakan bahan – bahan lain dengan insulin
kemudian mengikatnya dengan cepat secara reversibel.
2. Pembentukan kompleks reseptor insulin akan
merangsang rangkaian kejadian intraseluler yang
kemudian mengarah terjadinya efek seluler insulin yang
karakteristik.

Dwi Lestari
Jenis- jenis Insulin yang
Digunakan dalam Pengobatan

Jenis insulin bergantung pada


1. Spesies
2. Kemurnian
3. Lama kerja
4. Kekuatan insulin

Dwi Lestari
1. Spesies.
Pertama diisolasi dari insulin sapi kemudian
babi.  daya antigenitasnya tinggi. 
dimurnikan = insulin human.
2. Kemurnian.
Makin murni insulin makin kurang sifat
antigeniknya. Bila kadar antibodi rendah 
dosis insulin yang diperlukan tidak terlalu
banyak.
• Insulin yg sangat dimurnikan. Merup insulin
babi yg melalui proses pemurnian dg cara
kombinasi kromatografi gel dan pertukaran ion.
• Human insulin. Diproduksi melalui modifikasi
kimiawi yg berasal dari babi (semi sintetik).
reaksi trans-peptidase pada insulin babi,
kemudian dimurnikan, dikonversi menjadi
insulin human.
• Human insulin. Memakai E. coli atau Baker’s
yeast memakai tehnik recombinant DNA. Insulin
ini akan mempunyai awal kerja cepat dandengan
puncak dan lama kerja yg lebih singkat.

Dwi Lestari
3. Lama Kerja.
 Insulin kerja singkat.
Insulin regular (crystal zinc insulin=CZI). Actrapid,
Velosulin dan semilente. Diberikan 30 mnt
sebelum makan, kadar puncak 1-3 jam dg efek
sampai 8 jam. Dpt diberikan I.V atau melalui infus.
 Insulin kerja menengah.
NPH ( Neutral Protamine Hagedorm), monotard
dan insulatard. Ultralente kristal insulin besar
kerjanya lambat dan semilente kristal insulin kecil
bekerja cepat. Awal kerja 1,5 – 2,5 jam dengan
kadar punncak bervariasi 4-15 jam dan lama kerja
24 jam.
 Insulin kerja panjang.
Protamine Zinc Insulin (PZI). Waktu kerja panjang
24 – 36 jam  kemungkinan akumulasi obat
tinggi.
 Insulin bifasik.
kombinasi insulin kerja cepat dan menengah.
Mixtard 30/70 ( 30% reguler dan 70% isophane.

Dwi Lestari
Indikasi Pengobatan Insulin

1. DM tipe 1 (IDDM/ DMTI)


2. DM dengan kehamilan.
3. Ketoasidosis diabetik, koma hiperosmoler
nonkekotik, koma laktoasidosis.
4. DM yang mengalami stree fisik ( infeksi,
penyakit akut, operasi)
5. DM dengan BB kurang.
6. DM kegagalan pemakaian OHO.

Insulin dipasaran kemasan flakon 10 ml dengan konsentrasi


40 unit /mL dan 100 unit/ mL.
Kemasan bentuk penfill 1,5 cc dg konsentrasi 100 unit/ mL

Dwi Lestari
Pemakaian Insulin dalam Klinik

Respon glukosa darah terhadap insulin :


Tipe 1 (normal). Punya respon klinik baik selama
24 jam.
Tipe 2 (delayed). Efek kerja dan lama kerja lambat
 siang hiperglikemi dan malam hiporglikemi.
Tipe 3 (transient). Siang hipoglikemi dan mala
hiperglikemi.

Pada keadaan tertentu diperlukan pengendalian


metabolik yg cepat  insulin reguler 3-4 kali
sehari

Dwi Lestari
Macam Cara Pemberian Insulin

 Insulin kerja singkat dapat diberikan i.v, i.m,


atau s.c.
 Insulin kerja menengah atau panjang jangan
diberikan i.v krn resiko emboli.
 Insulin kerja singkat dapat dicampurkan dalam
cairan infus ( asam amino, glukosa dan
elektrolit).
 Jangan memberikan insulin bersama dengan
darah atau serum  merusak insulin.
 Pemberian SC dapat di dinding abdomen, paha
dan lengan atas.

Dwi Lestari
Macam cara pemberian insulin (lanjutan)

1. Intravena.
Kerja cepat 2-5 menit. Pada KAD diberikan
insulin 1-2 U/ kgBB/ menit.
2. Intramuscular.
Penyerapan intramuskular 2x lebih cepat
dibandingkan s.c (dg gerakan).
3. Subcutan.
Absorbsi insulin bervariasi tgt tpt penyuntikan.
Absorbsi paling cepat terjadi pada dinding
abdomen, paling lambat di paha.

Dwi Lestari
Faktor yang Mempengaruhi Absorbsi
Insulin
 Lokasi penyuntikan.
Kecepatan absorbsi abdomen > deltoid > paha > gluteus
 Kecepatan absorbsi.
Penyerapan  pemijatan, kegiatan fisik.
 Kedalaman menyuntik.
Bawah kulit (rete kutis) > jar lemak s.c
 Konsentrasi insulin.
Absorbsi insulin 10 U/mL > 500 U/mL.
 Dosis insulin.
peningkatan 0,1 U/kgBB akan perpanjang lama kerja ± 1 jam

Dwi Lestari
Komplikasi Pengobatan Insulin

 Hipoglikemi.
 Lipoatrofi.
 Lipohipertrofi, lipodistrofi.
 Alergi lokal atau umum.
 Resistensi insulin.
 Edema insulin.
 Sepsis.

Dwi Lestari
Cara Mencampur Insulin

Dwi Lestari
Faktor yang mempengaruhi
kerja insulin

1. Absorbsi, dipengaruhi cara pemberian, tempat


penyuntikan, dalamnya suntikan, kesehatan
jasmani dan konsentrasi insulin.
2. Variabilitas respon glikemik pada individu
diabetes.
3. Antibodi terhadap insulin yang mempengaruhi
awal dan lama kerja insulin.

Dwi Lestari
Penyimpanan Insulin dan
Penggunaan Alat Suntik

 Simpan dalam suhu 2-8°C (jangan sampai


beku!), di tempat gelap.
 Pd waktu digunakan suhu 25 - 30°C cukup
untuk menyimpan bbrp minggu.
 Jangan kena sinar matahari langsung.
 Bentuk pena tidak perlu disimpan dalam lemari
pendingin.
 Bila tidak ada lemari pendingin simpan ditempat
paling teduh (dekat sumur atau kamar mandi).
 Jarum dapat digunakan 4-6 kali. Tiap selesai
menyuntik jangan lupa menutup jarum.

Dwi Lestari
Dwi Lestari

You might also like