You are on page 1of 15

PERKEMBANGAN WANITA SEMASA HIDUP

Secara fisiologis seorang wanita dalam masa kehidupannya selalu akan mengalami
perubahan yang bertahap sejak masa bayi, kanak-kanak, pubertas, reproduksi,
klimakterium dan akhirnya masa senium. Tiap- tiap masa mempunyai tanda khas,
sehingga bila ada penyimpangan , itu merupakan tanda patologik.

BAYI WANITA.
Pembentukan jaringan reproduksi telah komplet sewaktu dalam kandungan sehingga ,
bayi lahir cukup bulan sudah lengkap semua , jumlah folikel primordial anatar 750.000 –
1 juta butir dan tidak bertambah. Setelah lahir jumlah akan berkurang sesuai dengan usia.
Alat reproduksi tinggal berkembang sesuai usia . Pada minggu pertama dan kedua
setelah lahir, bayi masih mengalami pengaruh esterogen dari ibu,sehingga kadang-kadang
terjadi pembengkakan payudara bayi laki atau perempuan dan terjadi perdarahan
pervaginan pada bayi perempuan. Perdarahan ini bersifat withdrawal bleeding.
Pada waktu lahir serviks dan korpus uteri perbandingan 1:1, kemudian berubah 2:1 saat
anak-anak dan 1:2 saat pubertas karena pengaruh esterogen dari ovarium sendiri.

MASA KANAK-KANAK
Pada masa ini rengsangan hormone kelamin sangat kecil, demikian pula hormone
gonadotropin masih rendah, sehingga pertumbuhan alat reproduksi tidak begitu jelas.
Dalam masa ini pengaruh hipopise dalam memproduksi hormone terutama ditujukan
untuk pertumbuhan badan tingg maupun berat badan

MASA PUBERTAS
Adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, dengan batas yang
yang tak tajam. Boleh dikatakan bahwa masa ini adalah masa awal dari berfungsinya
ovarium sebagai penghasil hormone esterogen dan progesterone
Secara klinis awal pubertas dimulai dengan tumbuhnya cirri-ciri kelamin sekunder dan
berakhir kalau sudah ada kemampuan reproduksi.
Pubertas pada wanita biasanya dimulai pada usia 8- 14 tahun dan berlangsung selama 4
tahun. Pada saat ini terjadi pertumbuhan badan yang cepat, timbulanya cici- kelamin
sekunder, menarche, dan perubahan psikis. Pada saat ini pula ovarium dalam bekerja
dibawah pengaruh hipopise yang mengeluarkan FSH, LH.,LTH . Hipopise sendiri
dipengaruhi hipotalamus yang mengeluarkan Releasing Faktor. Denagan pengaruh
hormone-hormon ini maka folikel-folikel dalam ovarium berkembang. Tidak seluruh
folikel berkembang menjadi matang- yang matang hanya beberapa- tetapi folikel-folikel
ini dapat menghasilkan esterogen. Folikel yang tidak menjadi matang akan atresia. Pada
saat bersamaan kortek adrenalin membuat hormone androgen yang memegang peranan
pada pertumbuhan badan.dan berpengaruh pula pada perkembangan pubis serta
clitoris.Pengaruh kecepatan pertuimbuhan badan wanita didominasi oleh esterogen.
Esterogen ini pula yang menyebabkan penutupan garis epipise, sehingga peertumbuhan
badan terhenti. Pengeruh esterogen ini pula yang menyebabkan perkembang alat

1
reproduksi dan alat kelamin sekunder lain sehingga mencapai bentuk seperti orang
dewasa normal dan siap untuk melanjutkan fungsi reproduksinya.
Pada masa ini pula perkembangan emosi dari alam egosentrik kealam pikiran yang lebih
matang.

TAHAPAN PERKEMBANGAN PUBERTAS WANITA


TAHAP USIA
I Tak ada tanda perkembangan seksual yang nyata < 11 th
II Awal perkembangan payudara adanya periareolar dgn bbrp
tuberkel, tumbuhnya rambut pubis dan aksila, pertumbuhan labia 10,5 ± 2 th
minora dan mayora, serta pertumbuhan badan yang cepat
III. Perkembangan payudara dengan tumbuhnya putting susu,
rambut pubis dan aksila bertambah, labia lebih berkembang, 11,5 ± 2 th
perkembangan vagian clitoris, dan kira-kira 30% mulai
menarche.
IV. Perkembangan payudara dan genitalia eksterna sempurna, 12,5 ± 3 th
hamper semua wanita sudah menarche
V. Perkembangan seksual orang dewasa, ovulasi dll 14 ± 3 th
Dikutip dari :Adolescent Gynecology, a guide for clinicians: Alfred M.
Bongiovanni,M.D.

Pengetahuan tentang penutupan epipise tulang pergelangan tangan dan kadang lutu atau
lengan dapat dipakai untuk menentukan usia seseorang sudah dewasa atau belum.

KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE


DEFINISI.
Klimakterium : merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senimu
Menopause : haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir. Bagian klimakterium
sebelum menopause disebut pramenopause dan sesudahnya disebut pasca menopause
Sebiun adala masa sesudah pasca menopause, ketika telah tercapaikesimbangan baru
dalam kehidupan wanita sehingga tidak ada lagi gangguan cegetatif maupun psikis

KLIMAKTERIUM

PRAMENOPAUSE M PASCAMENOPAUSE
E
Esterogen N
O
Haid tak teratur P Tak ada haid
A
U
Gonadotropin S Osteoporosis
E
____________________________________↓__________________________________
__
-6 -5 -4 -3 -2 -1 49.3 +1 +2 +3 +4 +5 TH

2
KLIMAKTERIUM
Adalah kondisi fisiologis dari seorang wanita dengan bertambahnya usia. Kita sulit
menentukan awal dan akhir dari klimaterium. Klimakterium umumnya ± 6 tahun sebelum
menopause dan berakhir 6- 7th sesdudahnya . Bila tanpa gejala-gejala kadang sulit
menentukan kapan mulai dan kapan berakhir.
Dasar terjadi klimakterium adalah kebalikan dari pubertas. Pada pubertas adalah
mulainya produksi hormone gonadotropin oleh hipopise untuk merangsang ovarium
berproduksi, sedangkan klimakterium ovarium tak bereaksi terhadap rangsangan
hormone gonadotropin, karena terjadinya atresia ovarium sebagai akibat terjadinya
degenerasi dan jumlah folikel juga menyusut banyak. Dan resisten terhadap rangsangan
hormone. Pada umumnya wanita diatas 40 tahun sering haidnya anovulatoar.
Pada klimakterium terjadi penurunan produksi esterogen dan peningkatan gonadotropin
karena esterogen yang dibuat menurun.

Pada saat klimakterium terjadi perubahan fisik maupun psikis dari seorang wanita mulai
dari yang ringan sampai berat. Di Indonesia masa ini jarang dikeluhkan wanita tetapi
pada wanita barat hampai 25% mengeluh seperti rasa panas dimuka, jantung berdebar.
Di Indonesia keluhan saat klimakterium jarang, dikaitkan dengan pola makan dan cara
hidup. Uterus lambat laun mengecil, ovarium atropi, Epitil vagian menipis, payudara
mulai melembek dan proses ini terus mencapai senium,
Dengan atropinya ovarium maka esterogen akan turun dan produksi esterogen hanya dari
kelenjar suprarenalis

Dalam periode klimakterium terdapat premenopause yang ditandai dengan munculnya


keluhan-keluhan klimakterium dan perdarahann uterus yang tidak teratur. Periode
perimenopause adalah waktu mnjelamg menopause dan setelah menopause dengan
keluhan sistimik yang bersangkutan dengan vasomotor amat menonjol. Periode pasca
menopause dengan gejala yang menonjol adalah keluhan urogenital- dimana terjadi atropi
genitalia, produksi lender menurun sehingga berakibat disparemi ( nyeri saat sanggama ).
Semua ini diakibatkan karena penurunan produksi esterogen

Khasiat esterogen pada umumnya adalah


1.Pematangan genitalia-
1.a. Memacu maturasi vagina , tuba, uterus dan alat kelamin sekunder.
1.b.Memacu perkembangan stroms dsn kelenjar payudara
1.c.Mempercepat pertumbuhan tulang panjang dan penutupan epipise
2.Mengatur distribusi lemak terutama daerah payudara,pinggul, shg berbentuk khas
wanita
3.Dalam jumlah besar berpengaruh terhadap pigmentasi kulit, terutama putting susu dan
genitalia
4.Merangsang pertumbuhan otot uterus dan endometrium
5.Memiliki efek metabolic
5.a.Mempertahankan brntuk dan kelenturan kulit, serta struktur vaskuler
5.b.Menekan proses resorpsi tlg dan antagonis hormone paratiroid
5.c.Menurunkan motilitas usus
5.d.Mempengaruhi pembentukan enzim

3
6.Mempengaruhi faktor pembekuan darah , Faktor II,VII,IX, X ditingkatkan fungsinya
7.Meningkatkan kadar plsminogen, menekan proses adhesi sistim trombosit
8.Meningkatkan HDL, trigliserida, serta menurunkan LDL dan kadar cholesterol plasma

GEJALA/KELUHAN SAAT KLIMAKTERIUM:


1. VASOMOTORIK:
Disebabkan karena esterogen turun ,menyebabkan sentral otonom sistim
vasomotor tak seimbang dengan manifestasi- hot flush ( rasa panas di leher dan
muka ), vertigo, hiperhidrosis dan paraestesia
2. KONSTITUSIONAL :
Keluhan ini berupa mudah tersinggung, sakit kepala, migraine, palpitasi, mialgia
3. PSIKIASTENIK DAN NEUROTIK :
Berupa depresi, insomnia, cemas, kelelahan somatic
4. Gejala lain adalah;
Penurunan libido, disparenia, vaginitis atropikans dll.

SENIUM :
Pada saat ini telah terjadi kesimbangan hormonal yang baru sehngga tak ada lagi ganguan
vegetatif maupun psikis. Yang menyolok adalah kemunduran alat tubuh dan kemampuan
fisik, sebagai prose menjadi tua. Tulang menjadi keropos ( osteoporosis )karena hormone
steroid berkurang dan berkurangnya aktivitas osteoblast.

Referensi :
1. Ilmu Kandungan: Prof. DR Sarwono Prawiroharjo dkk
2. Panduan Menopause : edisi I – Ali Baziad, Bioran Affandi diterbitkan POGI dan
PERMI, 1997
3. Peri dan Pasca menopause : Editor Ali Baziad, Wardojo Gadroen, Syarif
Dharmasetiawan,H.Zain Alkaff Di Sidang Muktamar IDI Yoyakarta 1991

4
GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA

Setelah kita tahu fisiologis haid maka kita dapat memahami gangguan- gangguan haid
dan siklusnya:

I. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan haid


a. Hipermenorea atau menoragia
b. Hipomenorea
II. Kelainan siklus
a. polimenorea
b. oligomenorea
c. amenorea
III. Perdarahan diluar siklus haid
Metroragia
IV. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
a. premenstrual tension
b. mastodinia
c. mittelshmerz ( nyeri saat ovulasi )
d. dismenorea ( nyeri saat haid )

HIPERMENOROE.
Def. perdarahan haid yang lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal ( > 8
hari ).
Sebab terjadinya hal ini karena adanya kelainan organic uterus seperti mioma uteri,
dengan permukaan endometrium yang lebih luas, polip endometrium, miom geburt dll.
Pada gangguan pelepasan endometrium sering juga terdapat gangguan pada pembentukan
endometrium. Pengobatan tergantung situasi dan kondisi saat terjadinya/timbulnya
keluhan wanita tersebut

HIPOMENOROE
Perdarahan yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa
Sebab terjadinya dapat karena konstitusi penderita ataupun endokrin, ataupum sebab lain
Pengobatan tergantung penyebabnya.

POLIMENOROE
Disini lama siklus lebih pendek dari biasa, kurang dari 21 hari, dengan jumlah darah bisa
normal ataupun lebih banyak

OLIGOMENOROE
Disini lama siklus lebih lama, bisa lebih 35 hari, apabila lebih 3 bulan maka disebut pula
amenoroe. Perdarahan pada siklus haid ini biasanya sedikit. Pada siklus haid ini fertilitas
dapat normal hanya masa proliferasi lebih lama.

AMENOROE
Amenoroe adalah keadaan tidak adanya haid selama 3 bulan berturut-turut.

5
Amenoroe primer adalah bila sampai usia 18 tahun tidak pernah haid, biasanya
disebabkan hal yang lebih berat.( amenoroe patologik )
Amenoroe sekunder adalah sudah pernah mendapat haid tetapi karena sesuatu hal tidak
mendapat haid lagi. Hal ini biasanya dihubungkan dengan infeksi, gangguan gizi,
gangguan emosi dan lain-lain.
Kriptomenoroe- penderita mengalami haid tetapi tidak keluar vagina karena ada yang
menghalangi seperti atresia vagina, hymen-imperforata dll.
Amenoroe fisiologik adalah amenoroe karena proses fisiologik seperti hamil, laktasi,
menopause.

KLASIFIKASI AMENOROE PATOLOGIK


1. Gangguan organic pusat- tumor, radang , kerusakan yang bersifat sentral
2. Gangguan kejiwaan a. syok emosional ( kesedihan yang berat )
b. psikosis ( depresi)
c. anoeksia nervosa (Terjadi kemunduran dari alat penting )
d. psudosiesi ( hamil palsu )
3. Gangguan poros hipotalmus –hipopisis- a.sindroma amenoroe galaktoroe
b.sindroma Stein-Leventhal
c.amenoroe hipotalamik
4.Gangguan hipopisis a. Sidroma Sheehan dan penyakit Simmonds
b. Tumor 1.Adenoma basifil ( Peny. Cushing)
2.Adenoma Asidofil (Akromegali, Gigantisme)
3.Adenoma kromofob ( Sind. Forbes-Albright)
5.Gangguam gonad A.Kongenital : Sidroma Turner ( disgenesis ovarii )
Sid. Testicular feminization
B.Menopause premature
C.The insensitive ovary
D.Fungsi ovarium terhenti karena operasi, radiasi dll
E.Penyakit Adisson
6.Gangguan kel. Tiroidea : hiper atau hipo dan kretisme
7.Gangguan pancreas : DM
8.Gangguan uterus dan vagina : 1. Aplasia dan hipoplasi
2.Sindroma Ansherman
3.Endometritis Tuberkulosa
4.Histerektomi
5.Aplasia Vagina
10.Penyakit Umum – Anemia, Liver, obesitas,Gangguan gizi

Untuk menegakan diagnosis diperlukan pemeriksaan yang cukup rumit- mulai


laboratorium biasa sampai pemeriksaan genetic.
Diagnosis diferensial dapat ditegakan dengan cara :
I. Pemberian hormon progesterone- beberapa hari bila dalam 2-7 hari berdarah
berarti poros –hipotalamus-hipopise-ovarium masih berfungsi, esterogen
dalam darah ada produksi
II. Bila tidak berdarah maka 1. Uterus tidak bereaksi atau 2. tidak terdapat
esterogen. Untuk itu dilanjutkan dengan pemberian- golongan esterogen 21

6
hari ditambah progesterone 5 hari terakhir. Bila tidak berdarah dalam 2
minggu maka uterus sudah tidak berfungsi. Bila berdarah maka langkah ke III.
III. Periksa kadar FSH dalam darah – Bila tinggi maka ovarium tak berfungsi
( FSH normal = 5-25 mIU/ ml ), bila rendah maka hipopise tak berfungis atau
organ lain yang lebih atas ,tak berfungsi.

PERDARAHAN BUKAN HAID


Adalah perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid., dapat sebagai menoragia atau
menpmetroragia

SEBAB- SEBAB
ORGANIK:
a. Kelainan pada- serviks uteri- radang , erosion, keganasan
b. Kelainan pada uterus- radang, abortus, mola, neoplasma jinak maupuin ganas
c. Kelainan tba- Kehamilan ektopik, tumor, radang
d. Kelainan ovarium

FUNGSIONAL :
Tidak ada kelainan organik sehingga disebut perdarahan disfungsi ( DUB)
Kelainan ini lebih sering terjadi pada wanita awal dan akhir dari berfungsinya ovarium

Patologi
Perdarahan yang terjadi akibat adanya persistensi folikel sehingga taka ada ovulasi dan
tidak terjadinya pemebentukan korpus luteum. Dengan demikian produksi esterogen terus
meningkat dan terjadilah hyperplasia endometrii. Tetapi dapat pula sebab lain sehingga
pada endometrium terjadilah endometrium atrofik , prolferatif yang sekretoris maupun
nosekretoris..Dengan gambaran PA maka dalam pengelolaan klinisnya dipisah antar
Ovulatoar dan Anovulatoar

Gambaran klinis
Ovulatoar.
Untuk menegakan diagnosis ini, diperlukan kerokan endometrium pada masa mendekati
haid, bila sulit dikenali lagi siklus haidnya maka dipakai suhu basal bodi.
Bila hasil PA berupa endometrium saat sekresi maka, perlu dipikirkan
1. Korpus luteum persisten- pada kasus ini kadang-kadang dijumpai ovarium
membesar ( kista funsional ) . Korpus luteum persisten dapat menyebabkan
irregular shedding ).Pd PA dijumpai endometrium sekresi dan non-sekresi
2. Insufisiensi korpus luteum
3. Apopleksia uteri – pada wanita hipertensi
4. Kelaian darah- ITP, Anemia dll.

Anovulatoar
Perdarahan anovulatoar memberikan gambaran hyperplasia endometrii.
Oleh Novak keadaan ini dibagi berdasar sebab-sebabnya :
1. Sentral : factor psikis ,cemas yang berlebihan

7
2. Perifer : Cirrosis hepatic, nepritis chronika
3. Konstitusi : anemia DM dll

Shinagawa dan Maki membagi perdarahan anovulatoar menjadi


1. Hemodysfunctional: disebut pula diathesa hemorhagika seperti leukemia,
keracunan obat-obatan dll
2. Vasculofunctional : apoplexia uteri akibat hipertensi, srteriosclerosis
3. Textodysfunctional :hyperplasia endometrii, atropia endometrii, irregular
shedding.

Perdarahan endometrium dapat disebabkan satu factor atau beberapa faktyor menjadi
satu.

DIAGNOSIS.
Untuk membuat diagnosis perdarahan vagina/ DUB , anamnesa harus teliti sehingga
factor-faktor organic sebagai penyebab dapat disingkirkan seperti KB, neoplasma, infeksi
atau pemakaian obat-obatan lain.
Kuretase dikerjakan untuk terapi dan diagnosis- sehingga tindakan akan lebih terarah
dalam menagani kasus DUB

PENGOBATAN.
Terapi pertama umumnya bersifat simtomatis yaitu menghentikan perdarahan.
Maki dkk dalam penelitiannya menyatakan bahwa di endometrium ada proses fibrinolisis
akibat dari banyaknya activator plasminogen., sehingga diberi obat antiplasminogen yaitu
Asam Tranexamat atau Epsilion Amino Caproic Acid. Dengan cara ini 87% DUB dapat
sembuh.
Cara lain dengan hormonal yaitu bisa esterogen ataupun progesterone ataupun golongan
androgen, tetapi dengan preparat ini dapat menimbulkan “with drawal bleeding “ =
perdarahan lecut.
Apabila dengan medikamentosa tak sembuh baru dipikirkan apakah perlu histerektomi.

8
DISMENOREA

Dismenorea adalah nyeri sewaktu haid.


Gangguan ini sifatnya sangat subyektif , berat ringannya keluhan sukar dinilai dan
sampai sekarang patogenesenya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan.
Dismenorea ini kadang-kadang disertai dengan mual-mual , vertigo sehingga penderita
harus istirahat total.

PEMBAGIAN:
1. Primer ( essential ,intrinsic, idiopatik ) – tidak ada hubungan dengan kelainan
ginekologik
2. Sekunder (ekstinsik, acquired )-adanya kelainan ginekologik- infeksi,
endometriosis, stenosis serviks uteri dll )
Kadang-kadang yang tadinya diduga primer tetapi setelah diteliti ternyata sekunder.

DISMENOREA PRIMER

Pada keadaan ini tak ditemukan kelainan organic pada organ genitalia. Pada umumnya
gejala ini muncul beberapa bulan bahkan tahun setelah menarche. Nyeri muncul
bebetrapa hari sebelum atau dan bersamaan haid dengan sifat nyeri hilang timbul, perut
terasa kram kadang-kadang disertai mual vertigo dll. Keluhan dapat bebrapa jam, tetapi
dapat beberapa hari.

Sebab-sebab.
Secara patofisiologis belum jelas benar, hanya kita tahu bebrapa factor predidposisi yang
memegang peranan penting sehingga keluha ini muncul.
1. Kejiwaaan : Terutama pada wanita yang emosinya labil, apalagi tidak mendapat
penjelasan tentang arti haid bagi wanita.
2. Konstitusi : Erat sekali dengan kejiwaan. Wanita yang jiwanya labil ditambah
dengan gizi rendah atau memiliki penyakit menahuun akan mudah timbulnya
keluhan ini.
3. Obstruksi kanalis servikalis: Pada wanita dengan uterus yang retrofleksi sehingga
canalis servikalis tertekuk sehingga aliran darah haid terganggu dan rasa nyeri
akibat kontraksi uterus semakin kuat. Tetapi ada juga wanita tanpa kondisi
demikian terjadi pula dismenorea.
Pada kasus adanya tumor – polip endometrium dapat pula dismenorea tetapi seing
kali tidak ada keluhan dismenorea
4. Endokrin : Hal ini berkaitan sekali dengan rasa sakit akibat kontraksi uterus yang
kuat karena pengaruh hormonal., terutama hormone esterogen. Menurut Cliheroe
dan Pickles, dalam jaringan endoetrium fase sekres banyak sekali mengandung
Prostaglandi F 2 yang menyebabkan uterus berkontraksi, zat ini pula yang
menyebabkan cephalgi, mual dll.
5. Alergi : Dikatakan haid merupak toksin, sehingga menimbulkan reaksi antigen
antibody.
Pada kasus tertentu ada yang disebut dismenorea membranasea yaitu pengeluran darah
haid tidak sedikit-sedikit tetapi dalam jumlah banyak dalam sekali pengeluaran. Hal ini

9
disebabkan korpus luteum mengeluarkan progestero berlebihan sehingga endometrium
fase sekresi tebal dan kompak sehingga sulit hancur , berakibat dikeluarkan dalam bentuk
gumpalan besar.

Penanganan :
1. Pemjelasan tentang penyakitnya
2. Pemberian obat anlgetik- berhubung salah satu penyebab adalah peningkatan
prostaglandin maka obat yang tepat adalah antiprostaglandin – Asam menfenamat
beserta keturunannya.
3. Dapat pula diberi obat penekan ovulasi, sehingga tidak terjadi haid
4. Penting pula dicari dengan cermat kelainan organic- endometriosis. Polip
endometrium, stenosis canalis servikalis

PREMENSTRUAL TENSION SINDROM

Merupakan keluhan-keluhan yang timbul bebrapa hari sebelum haid muncul dan
menghilang sesudah haid dating. Keluhan ini pada bebrapa wanita bisa menimbulakn
gangguan jiwa ataupun aktivitas sehari-hari karena beratnya .
Keluhan yang timbul seperti emosi yang labil, gelisah, tidak konsentrasi, nyeri kepala.a
sakit, sampai depresi berat

Sebab:
Penyebab tidak jelas, tetapi akhir-akhir ini sudah mulai terbuka bahwa hal ini timbul
karena wanita tersebut peka sekali terhadap perubahan keseimbangan hormonal –
esterogen dan progesterone- sehingga gejala akan timbul pada fase luteal atau pada saat
mau haid.
Pada saat menjelang haid biasanya terjadi retensi cairan sehingga payudara bengkak ,
sakit, sakit kepala dll.

Penanganan:
Dapat diberi obat antidiuretik, atau membatasi konsumsi garam. Akhir-akhir ini ada suatu
kontrasepsi oral selain berfungi sebagai kontrasepsi, tetapi berfungsi pula sebagai
pengeobatan pada wanita dengan PMS ( Premenstrual Tension Sindrom), lebih dikenal
Pil KB 24/4.

VICARIOUS MENSTRUATION : Keadaan dimana terjadi perdarahan saat haid, bukan


berasal darin uterus, tetapi berupa epistakis ataupun dilain tempat seperti lambung, paru.
( Ini mungkin suatu endometriosis eksterna, sehingga perlu patologi anatomi )

MASTALGIA;
Rasa nyeri saat haid karena pengaruh hormone esterogen yang berefek retemsi cairan.

10
KONTRASEPSI

DEFINISI :
Usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan yang sifatnay dapat sementara maupun
menetap. Sampai saat ini kontrasepsi yang ideal belum ada.
Kontrasepsi yang ideal adalah
1. Dapat dipercaya
2. Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan
3. Daya kerja dapat diatur sesuai kebutuhan
4. Tidak mengganggu sewaktu coitus
5. Tidak perlu motivasi terus menerus
6. Mudah pelaksanaanya
7. Murah harganya
8. dapat diterima oleh pasutri.

Ada beberapa pengertian dalam pemakaian kontrasepsi yaitu


Akseptabilitas yaitu
1. Dapat dipercaya
2. Tidak efek samping atau minimal
3. Tidak mengganggu koitus
4. Mudah penggunaannya
5. Harga terjangkau

Efektivitas:
Berdasra Index Pearl ‘s :

Index Pearl’s per 100 th- wanita= Jumlah seluruh kehamilan X 1200
Jml Bulan menjalani koitus

Dengan kelemahan bahwa masing-masing akseptor berbeda fertilitas dan


fekundasinya, sehingga oleh Tietze dipakai life table technique yaitu
1. Daya guna teoritis ( theoretical effectiveness) yaitu kemampuan kontrasepsi untuk
menhurangi terjadinya kehamilan yang tidak diingini, apabila obay/alat itu
dipakai terus menerus dsn sesuai petunjuk yang diberikan.
2. Daya guna pemakaian ( use effectiveness ) yaitu kemampuan suatu kontrasepsi
dalam keadaaan sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh factor-faktor
indivdu seperti- tidak hati-hati, tidak sesuai peraturan dll.

MACAM-MACAM CARA KONTRASEPSI :


A. TANPA ALAT ATAU OBAT:
1. Sanggama terputus, kegagalan terjadi karena
a. Adanya keluarnay air mani sebelum ejakulasi ( praejaculatory fluid )
b. Terlambatnya penis keluar vagina
c. Le;uarnay semen dekat vagina- sperma dapat berjalan dengan media lender
serviks.
2. Pembilasan setelah sanggama

11
3. Perpanjangan masa menyusui: dengan cara lebih sering menyususi denag lama
menysui lebih 10 menit
4. Pantang berkala.
Cara ini dikenal sebagai cara Ogino-Knaus , dengan dasar bahwa wanita dapat hamil
hanya bebrapa hari saja dalam tiap daur haidnya. Masa subur , disebut pula masa
ovulasi mulai 48 jam sebelum ovulasi dan berakir 24 jam setelah ovulasi.
Kesulitan dari cara ini adalah bagi mereka yang haidnya tidak teratur, atau walaupun
haid teratur tetapi karena sesuatu sebab seperti sakit atau minum obat tertentu akan
mempengaruhi ovulasi. Untuk mengatasi hal ini dengan cara mencermati 6 bulan
siklus haid , selanjutnya siklus terpendek – 18, sedangkan siklus terpanjang - 11.
Misal siklus terpendek 21 hari dan terpanjang 30 hari, maka masa subur adalah 21-
18= 3 ( hari ke 3 haid), dan 30 – 11= 19 ( hari ke 19). Jadi masa subur adalah hari ke
3 haid sampai hari ke 19. Diluar masa itu adalah tidak subur.
Cara ini akan lebih efektif bila dibarengi dengan memakai pengukuran suhu basal
badan.

Kontrasepsi mekanais :
Kondom.( Pria )
Ukuran kira-kira diameter 31-36,5 mm, dengan panjang 19 cm., tujuannya adalah
menampung air mani yang dikeluarkan sehingga tidak terjadi kehamilan.
Supaya efektif pemakaiankondom harus sesuai dengan petunjuk.

Wanita.
Pesarium vagina

A Diafragma vagina
Berupa kantung karet seperti mangkuk dengan per elastis dipinggirnya, dengan
ukuran bervariasi dari 55 mm- 100 mm, masing-masing individa berbeda.
Bila perlu diberi spermitizied supaya lenih efektif.
Biasanya digunakan pada wanita
a. frekuensi koitus jarang
b. tidak ada cara lain yang cocok
Cara ini tidak boleh bila:
a. Adanya sistocele
b. Fistula vagina
c. Uterus yang hiper ante atau retro fleksi.
Kerugian cara ini adalah angka kegagalan yang tinggi.
Cara ini sudah lama ditinggalkan, dan alat sulit dicari.

B Cervical cap: alat ini seperti mangkuk lebih kecil dari diaframa dan ditempelkan
diportio.

Kontrasepsi dengan spermatisida:


Adalah obat yang dimasukan vagina dengan tujuan mematikan sperma sebelum
masuk kedalam kanalis servikalis, sehingga tidak terjadi konsepsi.
Macam :

12
1. Suppositorium- LOROFIN- aktif dalam lioma menit sampai 1 jam
2. Jelly atau crème
3. Tablet busa
4. C-film.

KONTRASEPSI HORMONAL

Dibawah pengaruh hipotalamus maka hipopise akan mengeluarkan FSH dan LH,
sehingga merangsang ovarium membuat esterogen dan progestero. Esterogen
progesterone pula yang mempengaruhi pertumbuhan endometrium, serta perubahan
hormone ini pula yang berakibat terjkadinya ovulasi. Denagn dasar inilah maka Pincus
dan Rock memulai pemakaian kombnasinya sebgai kontrasepsi, dengan hasil yang baik
di Puerto Rico.
Kombinasi ini atau hormon-hormon ini selanjutnya dikembangkan sampai sekarang
dengan berbagai dosis ataupun turunannya untuk mencapai tingkat efektif yang lebih baik
dan efek samping yang lebih rendah.
Sampai sekaran sudah beredar pil dengan bermacam kombinasi, suntikan ataupu IUD
yang dilapisi hormonal.

Susunan pil / kontrasepsi hormonal


Sampai saat ini yang dipakai untuk golongan esterogen adalah Ethinyl estraduiol dan
mestranol. Tetapi yang paling baik adalah Ethinyl estradiol.
Untuk progesterone yang dipakai adalah derivate 19 nortestoterone, 17 ά
hidroksiprogesterone dan 17 ά spironolactone

Mekanisme kerja komponen obat:


Masih banyak problem tentang obat ini mengenai cara kerjanya yang belum jelas benar,
tetapi yang pasti bahwa metabolisme obat sintetik ini tidak sama dengan hormone
alamiah.
Esterogen secara sentral menekan FSH sehingga tidak ada pematangan folikel berakibat
pula tak terjadi ovulasi, secara perifer mempengaruhi endometrium stabil dalam fase
proliferasi non sekresi sehingga sulit untuk implantsi, demikian pula dapat mempercepat
perjalan ovum yang sudah dibuahi sehingg sulit nidasi. Bekerja sinergis dengan progestin
sehingga dosis progestin menurun.
Progestin secara sentral menekan LH sehingga lonjakan LH ( - ) berakibat tidak terjadi
ovulasi, secara perifire :
1. Lendir serviks mengental sehingga sulit ditembus sperma
2. Kapasitasi spermatozoa menenmbus ovum terganggu
3. Membuat endometrium tidak reseptif terhadap implantasi
4. Meningkat sekresi tuba dan menggangu peristaltic tuba.

FORMULASI PIL
Kombinasi pil ini dapat berupa :
1. Monofasik : sejak awal minum samapi habis dosis sama
2. Sequenstial: awal minum 1 jenis obat, dilanjutkan dengan 2 komponen

13
3. Bifasik : dosis awal 2 komponen, tidak sama dengan dosis berikutnya
4. Trifasik : terdiri 2 komponen dengan 3 dodis yang berbeda
5. Progestogen –only pill ( POP ).

Efek samping obat KB.


Efek samping obat ditemukan bila terjadi kelebihan dosis esterogen ataupun
progesterone. Hal lain adalah progestogen pada jenis tertentu berefek sebagai
esterogenik, androgenic ataupun mentabolik.

Kelebihan esterogen
Paling sering efek samping esterogen adalah rasa mual, retesnsi cairan, sakit kepala, nyeri
pada mamma serta fluor albus. Rasa mual kadang disertai muntah, diare dan perut
kembung. Sedangkan retensi cairan karena terjadi penurunan ekskresi air dan natrium
dari ginjal- sehingga berakibat nyeri kepala, payudara sakit. Keluhan ini dapat dikurangi
denmhan diet rendag garam dan bila perlu pemberian anti diuretic.
Dengan kondisi ini maka sekarang pil memakai dosis esterogen terndah yaitu 3 μg,
bahkan puil yang dibuat paling terakhir memakai 2 μg.
Efek dari rendahnya esterogen kadang-kadang dapat menyebabkan spotting dan
breakthrough bleeding

Kelebihan progesterone
Progesteron yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan tak teratur, nafsu makan
bertambah, akne, alopesia, kadang-kadang payudara mengecil, fluor albus dan
hipomenorea. Efek androgenic dari progesterone dapat menimbulkan akne dan alopesia.
Fluor albus pada pemakai kontrasepsi hormonal pada umumnya karena candida albicans
yang meningkat. Depresi karena progestogen dapat terjadi karena wanita tersebut secara
emosional telah terganggu, dan pada penelitian terakhir gangguamj ini umumnya muncul,
pada fase luteal dimana terjadi fluktuasi hormonal yang mencolok.

Kontraindikasi
1. Tumor yang dipengaruhi esterogen 6.Depresi
2. Penyakit liver 7.Mioma uteri
3. Gangguan cerebrovaskuler 8.Hipertensi
4. DM
5. Kehamilan

Kelebihan pil kombnasi


1. Daya guna teoritis 100 %, daya guna pemakaian 95-98 %
2. Frekuensi koitus tak perlu diatur
3. Sklus haid teratur
4. Keluhan dismenorea berkurang

Kekurangan :
1. Pil harus diminum tiap hari 4. Dapat terjadi amenoera permanent
2. Motivasi harus kuat 5. Harga mahal
3. Adanya efek samping

14
Selain berfungsi sebagai kontrasepsi, yang bermanfaat , kontrasepsi hormonal juga
berpengaruh terhadap :
1. Metabolisme lemak-sehingga meningkatkan kadar tiglserida , penurunan HDL
( high density lipoprotein ), sehingga harus hati-hati pada wanita yang mempunyai
gangguan metabolisme lemak
2. Metabolisme karbohidrat- hati-hati pada wanita yang mempunyai predisposisi
penyakit DM
3. Tekanan darah-pada wanita dengan hipertensi tidak boleh memakai hormonal
karena akan memperberat hipertensinya
4. Sistim pembekuan darah-hal ini karena esterogen mempengaruhi sistim
pembekuan darah, dapat terjadi tromboemboli.

PIL SEKUENSIAL
Pil ini diindonesia tidak beredar terdiri esterogen diminum 14- 16 hari diikuti kombinasi
esterogen dan progesterone 5- 7 hari.

MINIPILL ( PROGESTERONE DOSIS RENDA0


Obat hanya satu macam bahan yi progestron 0,5 mg/hari. Pemakaian pil ini tidak selalu
menghambat ovulasi, tetapi menghambat sperma menenbus canalis servikalis dan
menembus dinding ovum.

MORNING AFTER PILL (POSTCOITAL CONTRASEPTION )


Esterogen dosis tinggi yang dimasukan kedalam vagina setelah koitus dapat dapat
menghalangi implantasi buah kehamilan

KONTRASEPSI SUNTIKAN
1. DEPO PROVERA; berisi 6-ά medroksi progesterone diberikan setiap 12
minggu
2. CYCLOFEM : berisi medroksi prog.asetat dan estradiol cypionat
diberikan tiap 4 minggu

Mekanisme kerja:
1.Menghalangi ovulasi-menekan releasing factor dari hipotalamus
2.Mengentalkan lendir serviks
3.Implantasi terganggu
4.Melambatkan transportasi ovum

Keuntungan : 1. Efektivitas tinggi 2. Sederhana 3. Reversible 4. Mudah pelaksanaannya


5. Cocok untuk ibu menyusui

Kerugian :Sering spoting , dan sring terjadi amenoroe yang panjang

15

You might also like