You are on page 1of 5

Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan di rumah sakit maupun laboratorium adalah

pemeriksaan darah lengkap (complete blood count, CBC).


Pemeriksaan darah lengkap mampu mendeteksi berbagai macam gangguan yang bermanifestasi di
dalam darah, oleh karena itu pemeriksaan ini biasanya menjadi rangkaian pemeriksaan awal saat
pasien berobat di rumah sakit. Selain sebagai pemeriksaan awal, hitung darah lengkap juga kerap
dilakukan pada pemeriksaan rutin atau medical check-up.
Banyak gangguan yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah lengkap, antara lain adalah
anemia, berbagai macam penyakit infeksi, leukemia, dll. Jika pada hitung darah lengkap ditemukan
gangguan, biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan yang spesifik terhadap gangguan
tersebut.
Pada hitung darah lengkap, dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa komponen darah, yaitu :
1. Sel darah merah, yaitu sel yang berfungsi membawa oksigen.
2. Sel darah putih, berguna sebagai pertahanan tubuh dalam melawan kuman penyebab infeksi.

3. Hemoglobin, protein yang dikandung sel darah merah, yang mampu mengikat oksigen.

4. Hematokrit, perbandingan (dalam persen) antara sel darah merah dan jumlah plasma darah.

5. Trombosit, yaitu sel yang membantu penggumpalan darah jika terjadi perdarahan.

Nilai rujukan hitung darah lengkap disajikan berikut ini. Perlu diingat bahwa setiap pusat layanan
kesehatan atau laboratorium, mempunyai nilai rujukan yang sedikit berbeda. Hal ini salah satunya
dipengaruhi oleh jenis alat yang digunakan untuk pemeriksaan.
1. Hitung sel darah merah : pria (4,7-6,1 juta sel/mikroliter); wanita (4,2-5,4 juta
sel/mikroliter).
2. Hitung sel darah putih : 4.000-10.000 sel/mikroliter.

3. Hemoglobin : pria (13,8-17,2 mg/dL); wanita (12,1-15,1 mg/dL).

4. Hematokrit : pria (40,7%-50,3%); wanita (36,1%-44,3%).

5. Hitung trombosit : 150.000-400.000 trombosit/mikroliter.


Mengenal hasil lab anda
oleh Sarah Biel-Cunningham, M.S.W.

Tes laboratorium berkala merupakan salah satu bagian terpenting dari perawatan
kesehatan HIV. Tes laboratorium ini merupakan bagian dari perencanaan pengobatan
yang berfungsi untuk memonitor perkembangan HIV dalam tubuh anda, selain juga
memberi informasi untuk membantu dalam penentuan jenis rejimen pengobatan -
apakah anda sudah layak memulai pengobatan, menghentikan atau mengubah
pengobatan. Komitmen anda untuk secara berkala melakukan monitor hasil
laboratorium sangatlah penting untuk dapat memegang kendali terhadap kesehatan
anda. Banyak orang merasa perlu untuk mengetahui dan mengerti tentang aspek
perawatan kesehatan ini untuk dapat menerima status HIV mereka.

Terdapat beberapa jenis tes laboratorium yang digunakan untuk memonitor HIV.
Keempat tes yang paling umum adalah viral load, jumlah CD4, tes darah lengkap dan
tes kimia darah. Keempat jenis tes ini adalah tes darah dan merupakan tes paling
komprehensif yang ada untuk memonitor kesehatan seeorang dengan HIV.
Tergantung dari kesehatan dan apakah anda sedang dalam rejimen pengobatan,
kebanyakan dokter akan melakukan tes ini setiap tiga hingga enam bulan. Karena tes-
tes ini digunakan untuk memonitor kesehatan anda secara keseluruhan dengan
membandingkan dengan hasil-hasil tes yang lalu, sangatlah penting untuk mengetahui
kapan anda pertama kali didiagnosa atau kapan anda memulai pengobatan dalam
melakukan tes laboratorium sehingga terdapat titik awal untuk perbandingan.

Untuk membaca hasil tes anda, dalam ringkasan laporan biasanya anda dapat melihat
daftar jenis tes yang dilakukan, hasil tes tersebut serta rentang angka referensi. Hasil
tes biasanya dilaporkan dalam bentuk angka absolut yang diukur per unit tertentu atau
dalam persentase, yang kemudian dapat dibandingkan dengan rentang angka referensi
yang diberikan untuk jenis tes tersebut. Rentang angka referensi diperoleh dari
sampling sejumlah orang-orang sehat untuk menentukan rentang rata-rata. Hasil tes
seseorang seharusnya jatuh di antara angka rata-rata tersebut untuk dapat dianggap
masuk dalam rentang - normal.

Viral load
Tes ini dilakukan untuk mengukur jumlah HIV dalam darah (kopi/mL). Terdapat dua
jenis tes viral load: polymerase chain reaction (PCR) atau branched DNA (b-DNA).
Dari ringkasan hasil tes anda dapat mengetahui jenis tes yang digunakan. Walaupun
kedua tes ini memberikan kesimpulan yang hampir sama, hasil tes dari dua jenis tes
laboratorium ini tidak sebanding. Karenanya, walaupun hasil kedua tes tersebut pada
dasarnya memberikan informasi yang sama, sangatlah penting untuk hanya
menggunakan salah satu agar memberikan perbandingan yang konsisten.

Tujuan dari tes ini adalah untuk mencapai atau sedekat mungkin mencapai tingkat
tidak terdeteksi. Untuk tes viral load PCR, angka yang dianggap tidak terdeteksi
adalah kurang dari 50 kopi HIV dalam darah, dan untuk tes viral load b-DNA, angka
ini adalah kurang dari 400 kopi HIV dalam darah. Anda disarankan untuk melakukan
tes viral load setiap tiga bulan. Butuh waktu antara empat hingga tujuh hari bagi
laboratorium untuk memproses hasil tes ini.

Jumlah CD4

Tes ini mengukur jumlah sel CD4 (T sel) dalam tubuh anda, berdasarkan kesehatan
sistim kekebalan tubuh anda. Fokus dari tes ini adalah untuk mengukur jumlah CD4
absolut. Jumlah CD4 absolut adalah jumlah sel CD4 yang ada dalam sistim kekebalan
tubuh anda. Sel CD4 merupakan bagian dari sistim kekebalan tubuh yang bertugas
untuk melawan infeksi dan juga merupakan sel-sel yang secara langsung menjadi
sasaran HIV. Dalam perkembangannya, HIV mengambil alih sel CD4, memanfaatkan
sel-sel ini untuk bereplikasi, dan dalam proses tersebut membunuh sel CD4 yang asli.
Hal inilah mengapa tes jumlah CD4 menjadi indikator yang berguna untuk
menentukan kesehatan sistim kekebalan tubuh. Semakin banyak jumlah sel CD4,
semakin kuat sistim kekebalan tubuh anda. Biasanya seseorang yang hidup dengan
HIV dianjurkan untuk memonitor jumlah CD4 mereka untuk memastikan jumlahnya
di atas 200. Namun bila jumlah CD4 anda di bawah 200, anda dianjurkan untuk
bekerjasama dengan dokter untuk memulai rejimen pengobatan atau melakukan
perbaikan dalam rejimen obat yang kini anda konsumsi. Dengan tes jumlah CD4, anda
dianjurkan untuk melakukan tes begitu anda dites positif HIV, kemudian secara
berkala tiap tiga hingga enam bulan. Biasanya laboratorium butuh waktu dua minggu
untuk memproses tes ini.

Tes darah lengkap


Tes ini mengukur tiap komponen dalam darah. Tes darah lengkap sangat penting
karena beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan rendahnya jumlah darah merah
atau darah putih, yang kemudian dapat menyebabkan anemia atau kelainan darah lain.
Tes ini mengukur jumlah sel darah putih, hemoglobin, hematocrit dan platelet dalam
darah. Dengan menggunakan tes ini, jumlah sel darah putih yang tinggi dapat berarti
tubuh melakukan perlawanan terhadap infeksi yang mungkin tidak terdeteksi; jumlah
sel darah merah yang rendah dengan hemoglobin dan hematocrit bisa jadi merupakan
anemia akibat konsumsi obat HIV; dan jumlah platelet yang rendah dapat
mempengaruhi pembekuan darah. Tes ini berbeda dengan tes viral load atau tes
jumlah CD4 karena tidak secara langsung memperlihatkan perkembangan berkenaan
dengan HIV, tetapi tetap membantu dengan memonitor kesehatan keseluruhan
seseorang. Dengan tes darah lengkap dianjurkan anda melakukan tes tiap tiga bulan
bila anda dalam rejimen pengobatan. Bila anda tidak mengkonsumsi obat-obatan HIV,
tes ini seharusnya menjadi bagian dari tes fisik tahunan anda. Tes ini butuh satu hari
untuk diproses laboratorium.

Skrining kimia darah

Tes ini merupakan skrining umum untuk mengukur apakah organ-organ tubuh anda
(jantung, hati, ginjal, pankreas), otot dan tulang, bekerja dengan benar dengan
mengukur kimia-kimia tertentu dalam darah. Tes ini penting untuk mendeteksi infeksi
atau efek samping obat. Salah satu fokus terpenting dalam tes ini adalah monitor
ensim hati. Hati merupakan organ tubuh penting karena hati membantu memproses
obat-obatan, dan karena obat-obatan ini menuntut lebih banyak dari hati anda, ada
kemungkinan terjadi toksisitas hati yang dapat mempengaruhi kesehatan umum anda.
Albumin, alkalin, fosfat dan bilirubin juga perlu dimonitor untuk memastikan hati
anda bekerja dengan baik. Fokus penting lain adalah untuk memonitor tingkat lipid
jantung anda. Tes ini membantu memonitor kolesterol LDL (kolesterol jahat),
kolesterol HDL (kolesterol sehat) serta trigliserida. Mengenal jenis-jenis lipid ini
sangatlah penting untuk membantu memonitor kemungkinan penyakit jantung. Tes
kimia darah ini sebaiknya dilakukan setiap tiga bulan, hasilnya dapat diperoleh dalam
dua atau tiga hari kerja.

Tes laboratorium merupakan bagian penting dari perawatan kesehatan komprehensif


anda dengan membantu memonitor perkembangan HIV dalam tubuh anda. Tes-tes ini
dapat menjadi indikator untuk mendeteksi masalah-masalah kesehatan. Namun, ketika
anda menggunakan hasil lab sebagai perbandingan dalam memonitor kesehatan anda,
perlu juga untuk memahami bahwa suatu hasil tes yang tidak terduga belum tentu
mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang serius, yang lebih penting adalah
untuk melihat tren dari hasil tes dalam jangka waktu tertentu, daripada hanya
berpatokan pada satu hasil tes saja. Selain itu, terdapat banyak faktor dapat membuat
hasil tes darah anda berbeda, ingatlah: bila anda tidak nyaman dengan tes darah
pertama anda, minta dokter untuk mengulang tes. Penting untuk semua orang untuk
memiliki pengertian umum tentang cara membaca ringkasan hasil tes laboratorium.
Namun, lebih penting lagi untuk berbicara dengan dokter anda mengenai hasil lab
anda dan minta kepadanya untuk mengartikan hasil tes dan bagaimana hasil tersebut
dapat mempengaruhi perencanaan pengobatan anda.

[Sumber: TheBody.com]

Trackback URL for this post:


http://www.odhaindonesia.org/trackback/254

You might also like