Professional Documents
Culture Documents
BIOREGULATOR
Bioregulator adalah katalisator yang bekerja terhadap proses – proses dari suatu
sistem kehidupan, dapat juga disebut biokatalisator. Bioregulator yang terpenting adalah :
1. Enzim
2. Vitamin
3. Mineral
4. Hormon
5. Obat Kontrasepsi
A. Enzim
Enzim atau fermen adalah senyawa – senyawa organic, lazimnya protein yang
dapat mengakibatkan atau mempercepat rekasi biokimia berdasarkan proses katalisa.
Enzim ini hanya bekerja sebagai katalisator organic terhadap reaksi – reaksi dari substrat
spesifik. Kegiatan enzim tergantung kepada suhu, derajat keasaman (pH) dan konsentrasi
ion – ion.
Nama dari enzim dibentuk dari nama substrat atau nama reaksi yang
dipercepatnya, dengan menambahkan akhira ase.
Urease : Enzim pengurai ureum
Protease : Enzim pengurai protein
Lipase : Enzim pengurai lemak / lipida
Reduktase : Enzim yang mempercepat reduksi
Hidrolase : Enzim yang mempercepat hidrolisa
1. Penghasil Enzim
Enzim dihasilkan oleh :
- mikroorganisme (bakteri atau jamur), misalnya lipase, amilase, streptokinase,
penisillinase, dll.
- Tumbuh – tumbuhan, dimana zat – zat ini dipisahkan dan kadang – kadang dalam
bentuk kristal, misalnya papase (dari Carica papaya) dan bromelin (dari Annanas
sativum).
Berdasarkan senyawa atau gugusan yang terkandung dalam enzim, maka enzim dapat
dibedakan atas :
- gugus protein, disebut juga apo enzim
- gugus non protein, disebut juga gugusan prostetik atau koenzim. Kelompok ini
berperan dalam metabolisme sel –sel tubuh. Contohnya vitamin B-1, nikotinamida,
dll.
2. Fungsi Enzim
Enzim – enzim berfungsi dalam :
(a) Proses pencernaan dengan menguraikan lemak, protein dan karbohidrat
(b) Reaksi – reaksi yang bertalian dengan proses pernafasan
(c) Efek –efek dari vitamin berkenaan dengan kerja dari enzim –enzim, misalnya
defisiensi suatu vitamin, sebenarnya kekurangan enzim
(d) Keseimbangan hormon – hormon supaya terpelihara dengan sintesa – sintesa
hormon atau penguraian hormon yang berlebihan oleh antagonisnya, misalnya
kelebihan hormon insulin diurai oleh insulinase ; kumulasi hormon – hormon nor
adrenalin atau asetilkolin pada organ – organ ujung diurai oleh MAO dan
kolinesterase.
23
(e) Melindungi jaringan tubuh terhadap efek – efek enzim yang dihasilkannya,
misalnya zat perintang tripsin yang dapat meniadakan kelebihan tripsin.
3. Kegunaan Enzim
(a) Sebagai penolong dalam pencernaan
(b) Membersihkan dan menyembuhkan luka – luka, dengan cara mencernakan secara
selektif jaringan – jaringan yang mati tanpa merusak jaringan yang sehat, termasuk
juga melindungi saluran darah yang mengelilingi luka tersebut.
(c) Menghilangkan radang atau bengkakm yang berguna pada pengobatan luka – luka.
Berdasarkan khasiat anti radang (anti inflamatory enzim) misalnya papase,
protease, amilase, seropeptidase, streptokinase, dll.
(d) Sebagai anti koagulansia, untuk menguraikan molekul – molekil fibrin yang
menyebabkan pembekuan darah dan gumpalan – gumpalan darah pada pengobatan
trombosis, tromboflebitis. Misalnya streptokinase.
(e) Sebagai pembantu dalam diagnosa (diagnostic enzym) :
- Glukosa oksidase, untuk menentukan kadar glukosa dalam urine pada
diabetes
- Uricase, untuk menentukan kadar asam urat dalam darah, antara lain pada
gangguan ginjal, encok, dll.
- Analisa kadar enzim laktat dehidrogenase dalam serum darah, menunjukkan
adanya jaringan yang mati disuatu tempat pada tubuh karena kekurangan
darah, antara lain karena adanya penyakit kanker atau trombosis koroner.
4. Efek Samping
Efek sampingnya sedikit sekali, antara lain alergi terhadap streptokinase atas
dasar enzim adalah protein yang merupakan antigen dan merangsang pembentukan
antibodi. Tapi hal ini jarang sekali terjadi.
5. Obat tersendiri :
(a) Enzim – enzim pankreas dan pepsin
(lihat obat pencernaan)
(b) Bromelin atau Ananase
Protease dari Ananas sativum, yang berkhasiat juga sebagai anti radang
(c) Papase atau Prolase
Enzim proteolitik yang didapatkan dari Carica papaya, yang juga berkhasiat
sebagai penghilang bengkak – bengkak.
(d) Streptokinase dan Streptodornase
Diperoleh dari bakteri Streptococcus haemolyticus. Terutama streptokinase bersifat
fibrinolitik yang menguraikan fibrin, mengencerkan serta melarutkan nanah yang
kental dan darah yang beku. Penggunaan pada pengobatan trombosis koroner
(infark jantung) dan menyembuhkan infeksi bernanah. Enzim ini mempertinggi
efek penggunaan antibiotika.
(e) Fibrinolisin
Diperoleh sebagai hasil penguraian enzim lain yaitu streptokinase terhadap
profibrinolisis atau plasminogen yang inaktif. Diperoleh dari plasma manusia. Efek
sampingnya berupa reaksi alergi.
24
6. Spesilite
No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen
1. Enzym Pencernaan Lihat Obat
Pencernaan
Per Dragee :
Vitazym Papain + Pancreatin + Ox Kalbe Farma
Bile + Curcuma + Liver Extr. +
Vitamin / Mineral
B. Vitamin
Vitamin merupakan suatu senyawa organik yang dalam jumlah sangat kecil
dibutuhkan oleh tubuh untuk memelihara fungsi dan metabolime normal. Vitamin
diperoleh tubuh dari makanan sehari – hari. Tapi ada juga yang diperoleh dari hasil sintesa
flora usus, misalnya vitamin K dan asam pantotenat (vitamin B-5). Bahkan vitamin A dan
D dapat dibentuk oleh tubuh sendiri. Umumnya vitamin merupakan co-enzym dari
suatu yang berperan pada proses metabolisme dalam tubuh.
Pada keadaan tertentu tubuh dapat mengalami defisiensi vitamin. Hal ini dapat
terjadi karena beberapa hal antara lain :
Makanan yang dikonsumsi sehari – hari kurang kandungan vitaminnya
Adanya gangguan pencernaaan, sehingga penyerapan vitamin terganggu
Kebutuhan akan vitamin meningkat, misalnya pada masa kehaminal, masa
pertumbuhan dan masa penyembuhan dari sakit
1. Penggolongan Vitamin
Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi atas 2 golongan yaitu :
(a) Vitamin yang larut dalam air, meliputi :
Thiamin Asam Folat Asam Ascorbat
Riboflavin Asam Pantotenat Nikotinamida
Biotin Cyanocobalamin Piridoksin
Rutin Asam para amino benzoat
Semua vitamin tersebut mudah diserap di dinding usus dan mjudah pula
dikeluarkan bersama urine, kecuali vitamin B-12 yang penyerapannya membutuhkan
adanya faktor intrinsik. Dengan sifat yang demikian, kemungkinan timbulnya
toksisitas akibat kumulasi vitamin dalam tubuh jarang terjadi. Vitamin kelompok ini
sedikit sekali dismpan di dalam tubuh.
(b) Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu :
25
Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
Vitamin ini diserap bersama – sama lemak, sehingga adanya gangguan pencernaan
lemak dapat mengurangi penyerapannya. Ekskresinya lambat, sehingga dapat
menimbulkan kumulasi dalam tubuh sehingga menyebabkan gejala keracunan.
26
Terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan, yaitu daging, hati, telur dan
susu, dalam bentuk suatu kompleks protein. Dalam lambung, vitamin B-12 akan
terlepas dari kompleks tersebut, lalu berikatan dengan faktor intrinsik yang
dikeluarkan oleh mukosa lambung, sehingga dapat diserap oleh usus halus. Dalam
tubuh, vitamin ini ditimbun dalam hati. Vitamin ini merupakan vaktor penting dapa
pembentukan eritrosit, dan defisiensinya menyebabkan anemia megaloblaster.
Asam Ascorbat
Banyak terdapat dalam sayur dan buah. Berperan penting dalam pembentukan zat
pengikat dalam tulang dan tulang rawan, sekitar kapiler dan antar sel (kolagen) yang
penting bagi saling terikatnya jaringan. Bila sintesa kolagen terganggua, dinsing
pembuluh darah mudah rusak, sehingga mudah terjadi pendarahan.
Defisiensi vitamin C menyebabkan sariawan (skorbut), gigi mudah lepas, luka
yang sukar sembuh dan mudah terjadinya pendarahan. Selain itu penggunaannya juga
untuk mempertinggi daya tahan tubuh terhadap infeksi kuman, anti lipemika dan
mempercepat sembuhnya luka.
27
Vitamin K
Vitamin ini meliputi :
Vitamin K-1, disebut fitomenadion, terdapat dalam sayuran hijau dan minyak
nabati
Vitamin K-2, dihasilkan oleh flora usus. Untuk penyerapannya dari usus
memerlukan asam empedu.
Vitamin K-3 (menadion) dan vitamin K-4 (menadiol), merupakan zat sintetik.
Dalam hati, vitamin K merangsang pembentukan protrombin. Defisiensi vitamin ini
menyebabkan hipoprotrombinemia, yang berakibat darah sukar membeku.
Mineral adalah zat anorganik yang dalam jumlah kecil bersifat essensial bagi
banyak proses metabolisme dalam tubuh. Yang paling banyak dibtuhkan adalah kalium,
natrium, kalsium, magnesium, fosfor dan klorida.
Elemen spura adalah mineral yang dibutuhkan kurang dari 20 mg sehari, yakni
besi, seng, tembaga, mangan, molibden, fluor, krom, iod, selen dan kobalt.
2. Natrium klorida
Merupakan kation terpenting bagi cairan ekstra sel dan berperan penting pada
regulasi tekanan osmotok sel. Juga berperan pada pembentukan perbedaan –
perbedaan potensial listrik dalam kontraksi otot dan penerusan impluls saraf.
Defisiensinya bisa terjadi akibat kerja fisik yang terlampau berat dan banyak
berkeringat serta banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra.
3. Kalsium
Fungsi utamanya adalah bahan pembangun tulang, berperan penting pada regulasi
daya rangsang dan kontraksi otot – otot serta penerusan impuls saraf. Selain itu Ca
28
mengatur permeabilitas membran sel bagi K dan Na, aktivasi banyak reaksi enzim
seperti pembekuan darah. Defisiensi Ca menimbulkan kelembekan tulang
(osteomalacia) dan mudah terangsangnya otot dan saraf , dengan akibat serangan –
serangan tetania. Contoh garam kalsium : kalsium glukonat, kalsium laktat dan
kalsium sitrat.
4. Seng sulfat
Kadar seng dalam tubuh agak tinggi dibandingkan dengan elemen spura lainnya,
yang sebagian besar terdapat dalam tulang dan prostat. Fungsinya ialah sebagai
kofaktor dalam minimal 100 enzim yang terlibat dalam segala proses metabolisme,
yaitu :
karboanhidrase, berperan pada gejala buta malam (ko-faktor dari
alkoholdehidrogenase, yang merubah retinol menjadi retinal)
memperbaiki fungsi sel – sel otak bagi lemah ingatan (sering lupa) pada orang
tua
stimulasi penyembuhan borok bila terjadi kekurangan
secara lokal berkhasiat sebagai adstringens (penciutan selaput lendir), anti
keringat dan antiseptik lemah
Penggunaannya paling banyak alam dermatologi, khususnya ZnO dalam bedak
tabur dan salep, sebagai adstringens dan antiseptik lemah. Selain itu juga pada
preparat tetes mata.
5. Fluorida
Fluor terutama ditimbun sebagai apatit di dentin dan email, juga dalam tiroid dan
ginjal. Ekskresinya melalui saluran kemih dan keringat pada transpirasi berlebihan.
Penggunaannya paling banyak untuk prevensi gigi berlubang (carries), yang
berdasarkan atas reaksinya dengan apatit. Fluoro-apatit yang terbentuk bersifat
lebih padat dan tahan asam, juga menutupi pori – pori kecil hingga email lebih
sukar larut dalam asam, yang terbentuk setiap kali makan gula dan karbohidrat.
Fluor juga digunakan pada osteoporosis (kurangnya Ca dari tulang).
6. Stronsium klorida
Elemen ini berguna melindungi gigi terhadap pengaruh thermis (panas dan dingin)
dan kimiawi (asam dan gula) yang disertai nyeri. Selain itu juga mengurangi
sensitivitas gigi terhadap rangsangan tersebut dengan jalan membentuk lapisan
pelindung keras di luar dentin yang sudah kehilangan emailnya karena erosi atau
pengendapan kalsium. Dengan demikian rangsangan tersebut tidak bisa mencapai
sum – sum gigi lagi yang berisi saraf – saraf dan dapat mengakibatkan nyeri.
7. Magnesium
Terdapat dalam tulang dan cairan intra sel, juga sebagai ko-faktor enzim – enzim
yang menghasilkan energi. Berperan penting pada kontraksi otot.
8. Krom
Digunakan untuk kerja insulin yang optimal dalam bentuk aktifnya sebagai
senyawa organik GTF (Glucose Tolerance Factor), yang 20 kali lebih aktif dari
pada garam – garam krom anorganik.
9. Tembaga
Merupaka kofaktor bagi cytochromoxidase dan beta hidroksilase yang mengubah
dopamin menjadi noradrenalin, juga penting bagi sintesis hemoglobin.
29
Kekurangannya dapat menyebabkan kelambanan psikomotor, serangan epilepsi
serta kelainan pada rambut.
2. Vitamin B-2 /
Riboflavin,
Laktoflavinum , Beflavin
D. Hormon
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, langsung
masuk ke dalam aliran darah dan berpengaruh sangat spesifik terhadap organ tertentu
untuk dapat berfungsi secara normal. Kelenjar endokrin yang penting adalah kelenjar
hipofisa dan hipotalamus, kelenjar kelamin (ovarium dan testes), kelenjar anak ginjal,
pankreas, tiroid dan paratiroid.
Dalam pengobatan, hormon digunakan untuk :
1. Terapi substitusi pada defisiensi hormon, misalnya pemberian insulin pada
penderita diabetes mellitus.
2. Yang banyak digunakan adalah pada pengobatan berdasarkan efek farmakologinya
yang tidak berhubungan dengan efek fisiologisnya. Misalnya kortikosteroida
banyak digunakan karena efek anti radangnya.
3. Secara khusus untuk mempengaruhi fungsi organ ke arah yang dikehendaki,
misalnya estrogen dan progesteron digunakan untuk mencegah kehamilan.
4. Diagnosa penyakit atau kelainan, misalnya tirotropin untuk test terhadap kelenjar
tiroid.
31
Untuk keperluan pengobatan, zat hormon dapat diperoleh dari :
1. Sumber alam, berasal dari binatang ternak menyusui misalnya sapi. Persediaannya
amat terbatas.
2. Senyawa sintetik, saat ini umumnya digunakan hormon sintetik atau semi sintetik.
1. Hormon Hipofisa
Hipofisa adalah suatu umbai pada pangkal otak. Kelenjar ini dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu :
(a) Adenohipofisa
Adalah umbai depan, yang merupakan bagian terbesar. Hormon yang dihasilkannya
adalah :
a. Somatotropin : Merangsang pertumbuhan tubuh pada umumnya
b. Gonadotropin : Merangsang kelenjar kelamin mensekresikan hormonnya
c. Kortikotropin : Merangsang kelenjar anak ginjal bagian korteks untuk
mensekresikan kortikosteroida
d. Tirotropin : Merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon
tiroid
e. Prolaktin : Menstimulir sekresi air susu
(b) Neurohipofisa
Adalah umbai belakang, terutama terdiri dari jaringan saraf. Hormon yang
dihasilkannya adalah :
a. Oksitosin : Menyebabkan kontraksi uterus dan menstimulir mulainya
laktasi
b. Vasopresin : Mencegah ekskresi air terlalu banyak
32
4 Somatropin Genotropin 16 IU / ml vial Pfizer
2. Hormon Kelamin
Hormon kelamin dihasilkan oleh kelenjar kelamin (ovarium dan testes) dibawah
pengaruh gonadotropin, berfungsi menentukan ciri – ciri kelamin primer dan sekunder.
Androgen adalah hormon pria, sedangkan estrogen dan progesteron adalah hormon wanita.
Semua hormon kelamin memiliki sifat – sifat yang sama, misalnya :
Retensi air dan garam
Berdaya anabolika, androgen lebih kuat dari pada estrogen
Mengakibatkan penutupan epifisis (ujung tulang pipa) sesudah pertumbuhan di
masa pubertas.
Spesialite androgen :
No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen
1 Mesterolon Proviron Tablet 25 mg Schering
2 Mesterolon + Vit. E + Tonovan Schering
Yohimbin + Strychnin +
Nikotinat
3 Kombinasi turunan Sustanon injeksi Organon
testoteron
4 Metiltestoteron + Pasumastrong Merck
Yohimbin + Vit. E
5 Testoteron Testoviron Kapsul 40 mg Schering
Andriol Organon
(b). Anabolika
Merupakan hormon sintetik yang terutama bekerja memacu sintesa protein tanpa
memiliki sifat virilisasi. Anabolika yang banyak digunakan adalah turunan testoteron,
yaitu Metenilon, Metandienon, Oksimetolon dan Stanozol. Juga turunan nadrolon
yaitu Nandrolon dan Etilestrenol.
Umumnya digunakan pada keadaan tubuh lemah, seperti pada keadaan sesudah
operasi, baru sembuh dari sakit dan lain – lain. Juga selama terapi penyinaran dan
33
terapi dengan kortikosteroida untuk mencegah osteoporosis. Dalam bidang olahraga
obat ini sering disalahgunakan untuk memperkembangkan dan memperkuar otrot para
atlit (doping).
Karena anabolika ini zat – zat androgen maka memiliki efek viirilisasi bila
digunakan untuk waktu yang lama pada wanita, menekan spermatogenesis,
menghambat pertumbuhan anak – anak di bawah usia 16 tahun karena stimulasi
penutupan epifisis, dan menimbulkan gangguan haid pada wanita.
Zat tersendiri :
Nandrolon
Indikasi : Kehilangan protein akibat cedera parah, latihan berlebihan,
penyakit ketuaan ; pada anak memacu pertumbuhan yang
lambat.
Etilestrenol
Indikasi : Selama menderita penyakit kronik terutama pasien lanjut usia
Kontra indikasi : Kehamilan, karsinoma prostat, gangguan fungsi hati
Efek samping : Mual, retensi cairan tubuh yang ringan, gangguan haid
Spesialite anabolika :
No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen
1 Nandrolon decanoat Deca Durabolin Injeksi 25 mg ; 50 mg/ ml Organon
2 Nandrolon fenilpropionat Durabolin Injeksi 25 mg /ml Organion
3 Etilestrenol Orgabolin Tablet 2 mg Organon
Spesialite estrogen :
No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen
1 Estradiol Progynova Tablet 1mg ; 2 mg Schering
Spesialitea progestagen :
No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen
1 Noretisteron Primolut N Tablet 5 mg Schering
35
2 Progesteron Progestin Injeksi Organon
3 Etisteron Progestoral Organon
4 Alilestrenol Gestanon Organon
E. Obat Kontrasepsi
1. Mekanisme kerja
Semua pil anti hamil hanya dimaksudkan untuk merintangi pelepasan sel telur
(ovulasi) sehingga dapat mencegah kehamilan. Cara kerja obat anti hamil itu adalah :
(a) Perintang ovulasi, yaitu estrogen dan progesteron dalam dosis yang sesuai, mampu
menekan sekresi gonadotropin dari hipofisa sehingga proses pematangan sel telur
terhambat.
(b) Pengentalan lendir cervix, lazimnya cervix tertutup lendir yang selama masa subur
menjadi encer, sehingga memudahkan masuknya sel sperma ke dalam uterus.
Karena pengaruh progesteron, lendir tersebut menjadi kental sehingga sel sperma
tidak mampu menembusnya. Pil mini dan pil suntik yang mengandung progesteron
tanpa estrogen bekerja menurut prinsip ini.
(c) Khasiat terhadap endometrium, karena pengaruh kedua hormon, endometrium
hanya berkembang dan sedikit berproliferasi, tidak mengalami fase sekresi dan
justru menyusut, sehingga penyarangan sel telur tidak terjadi.
36
Tidak semua pil untuk semua periode pemakaian mengandung komponen dan
kadar yang sama. Pentahapan ini dimaksudkan untuk meniru variasi hormon
alamiah selama siklus setiap bulannya.
Yang termasuk jenis pil ini adalah pil bifasis, terdiri dari 7 tablet yang hanya
mengandung estrogen dan 15 tablet lainnya merupakan pil kombinasi, dengan
estrogen dan progesteron.
(c) Pil mini
Mengandung dosis kecil progesteron saja, yaitu linestrenol dan noretisteron. Mulai
ditelan pada hari haid pertama secara terus menerus tanpa istirahat.
(d) Pil suntik
Sebetulnya bukan pil, tapi injeksi yang hanya mengandung progestagen dengan
kerja panjang, yaitu medroksiprogesteron. Diberikan tiga bulan sekali, per injeksi
intra muscular.
(e) Morning after pil
Mengandung estrogen dalam dosis tinggi, yaitu etinilestradiol 3 – 5 mg. Jenis pil
ini khusus digunakan sesudah persetubuhan “tanpa perlindungan”. Mulai ditelan
selambat – lambatnya 24 jam kemudian, selama lima hari berturut – turut, biasanya
pada pagi hari.
Pil kombinasi dapat pula digunakan untuk maksud yang sama dengan toleransi yang baik.
Pil tersebut mengandung etinilestradiol 100 mcg dan levonorgestrel 500 mcg, harus ditelan
2 kali dengan interval 12 jam.
4. Penggunaan lain
Selain untuk mencegah kehamilan, pil KB juga digunakan untuk :
(a) Menunda haid
Karena suatu keperluan, penundaan tersebut jangan lebih lama dari 8 hari karena
resiko perdarahan-antara bertambah besar.
Caranya, setelah pil terakhir dari suatu kur habis, jangan istirahat, tetapi lanjtkan
dengan kur baru. Bila misalnya dikehendaki penundaan 6 hari, setelah itu baru
istirahat.
(b) Terapi substitusi pada klimakterium dan mencegah gangguan siklus.
5. Efek Samping
Pil anti hamil dapat menimbulkan efek samping yang bersifat ringan maupun
ayng berbahaya. Efek samping ringan yang sering terjadi biasanya berkurang atau lenyap
sendiri setelah beberapa bulan pemakaian adalah :
Mula, nyeri kepala, umumnya karena estrogen
37
Rasa lelah, gelisah dan mudah tersinggung, libido berkurang, umumnya karena
komponen progesteron.
Perdarahan tidak teratur yang berupa spotting atau haid anatra, kebanyakan karena
kekurangan estrogen
Depresi
Infeksi candida dan mungkin trichomonas, yang menyebabkan keputihan.
Efek samping yang lebih serius, merupakan resiko penggunaan pil anti hamil adalah :
Infark jantung
Hipertensi, akibat retensi garam dan air
Trombosis
Mempertinggi LDL – kolsterol, sehingga memperbesar resiko penyakit jantung dan
pembuluh darah.
6. Kontra indikasi
Pil anti hamil tidak boleh diberikan pada penderita atau bila terdapat riwayat
trombosis, kanker payudara, hepatitis dan hiperlipidemia. Penggunaannya harus hati – hati
terhadap penderita penyakit jantung dan pembuluh, hipertensi, udema, gangguan endokrin
(diabetes, hipertiroid) dan migrain.
Pil Mini
No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen
3. Linestrenol Excluton 0,5 mg/tablet Organon
Implant :
No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen
4. Levonorgestrel Norplant Implan 36 mg Leiras Oy
38