You are on page 1of 13

MENGGUNAKAN MEDIA yang TEPAT dalam

MEMBUAT DRAMA

Disusun Oleh :
Evi Susanti
Puji Lestari
Supri Hartanto

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL


SMAN I NAPAL PUTIH
TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui dan di Sahkan oleh :

Guru Pembimbing Guru Penguji

MARDIANA, S.Pd
WARTINI, S.Pd
NIP :
NIP :

Mengetahui
Kepala Sekolah

Mumung Komarudin, S.Pd


NIP :

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Taufik dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Dengan Karya
Tullis yang berjudul “ Menggunakan Media yang Tepat dalam Membuat Drama “,
penulis melampirkan tempat dan keadaan SMAN I Napal Putih bagi para pembaca
umumnya bagi SMAN I Napal Putih khususnya.
Penulis pertama kali mengucapkan terima kasih kapada
1. Kepala Sekolah
2. Guru Pembimbing
3. Guru Penguji
4. Teman – Teman
Yang telah membantu dan mendukung penulisan untuk dapat menyelesaikan Karya
Tulis ini dengan baik.
Penulis berharap semoga Karya Tulis ini dapat mempermudah untuk
mengetahui pengertian dan manfaat drama dengan jelas, yang telah kami lampirkan,
walaupun pembaca belum mengetahui pengertian dan manfaat drama dengan jelas.
Dan semoga Karya Tulis ini bermanfaat khususnya bagi para pembaca dan siswa
siswi SMAN I Napal Putih.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna
memperbaiki Karya Tulis ini.

Napal Putih, Februari 2010


Penulis

iii
MOTTO

 Baunya setahun pelajaran


 Belum dipanggil sudah datang, belum disuruh sudah pergi
 Hidup tanpa artinya bagi seseorang tanpa ada teman sejati
 Hilang dimata, di hati jangan
 Hilang dcari, terapung di renang, terbenam diselami
 Pisau yang tumpul akan semakin tumpul jika tidak diasah begitu juga dengan
otak manusia
 Ilmu adalah bekal hidup seseorang

PERSEMBAHAN

Karya Tulis ini kami persembahkan untuk


 Keluraga besar SMAN I Napal Putih
 Orang tua kami
 Sahabat-sahabat senasib seperjuangan
 Teman-teman yang telah memberi support
 Untuk semua para pembaca

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ------------------------------------------------------------------------- i


Halaman Pengesahan ---------------------------------------------------------------- ii
Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------- iii
Motto & Persembahan---------------------------------------------------------------- iv
Daftar isi--------------------------------------------------------------------------------
v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah------------------------------------------------- 1
1.2 Rumusan Masalah-------------------------------------------------------- 1
1.3 Tujuan Penelitian--------------------------------------------------------- 1
1.4 Ruang Lingkup Masalah------------------------------------------------ 2
1.5 Metode Penelitian -------------------------------------------------------- 2
1.6 Hipotesis------------------------------------------------------------------- 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Naskah Pidato----------------------------------------------- 3
2.2 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah
Drama --------------------------------------------------------------------- 4
2.3 Naskah untuk menulis drama------------------------------------------- 5
2.4 membaca dan memerankan sebuah naskah drama------------------- 7
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan---------------------------------------------------------------- 8
3.2 Saran----------------------------------------------------------------------- 8
Daftar Pustaka-------------------------------------------------------------------------- 9

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Drama adalah suatu karangan atau tulisan yang berisi nama-nama tokoh,
dialog, yang diucapkan, latar panggung yang dibutuhkan. Drama selalu
mengutamakan tingkah laku (akting) dan dialog sehingga penonton memahami isi
cerita yang dipentaskan.
Drama juga digunakan untuk memperlihatkan watak seseorang dalam tokoh,
dalam drama tersebut.dapat diwujudkan pula melalui kata-kata dan gerak gerik
anggota badan serta mimik. Kata dapat mengetahui watak seseorang yang sedang
emosi melalui kata-kata seperti “pergi” serta raut wajahnya yang merah padam.
Dan pembelajaran tentang drama ini dimaksudkan karena siswa agar lebih
mangeti bagaimana menullis dan memahami sebuah naskah drama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian naskah drama ?
2. Apa saja yang diperlukan dan pembuatan jenis-jenis drama ?
3. Apa saja bahan-bahan yang diperlukan untuk menulis drama ?
4. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat membuat dan memerankan
drama yang baik

1.3 Ruang Lingkup Masalah


Berdasarkan permasalahan diatas, penulis menulis Karya Ilmiah ini untuk
meniru hal-hal yang positif yang ada dalam Karya Tulis ini.

1.5 Metode Penelitian


Dalam penulisan ini penulis menggunakam metode
1. Penghayatan
Mengahayati naskah drama yang ada dalam sebuah drama
2. Dokumentasi
Diambil dari data-data tertulis
3. Populasi dan Sampel
Mengumpulkan pokok bahasan.

1.6 Hipotesis

vi
Metode-metode di dalam Karya Ilmiah ini di maksudkan untuk mendorong
siswa untuk memahami suatu naskah drama, dam pembaca dapat menulis dan
mempraktekkan merancang kaidah-kaidah sehingga menjadi karya yang bermanfaat
dan di inginkan.

vii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Naskah Drama

A. Drama yaitu prosa yang di harapkan dapat menggambarkan kehidupan dan


watak (melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan merupakan cerita
atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi yang khusus unutk
pertunjukan teater)
( Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ketiga, Hal.... )

B. Drama juga suatu cerita yang menggambarkan suasana, tempat, plot,


penokohan dan dialog yang dikelmpokkan dalam suatu drama dan juga dapat
menghibur kalangan masyarakat dan lain-lain.Dalam menyusun sebuah drama
seseorang memerlukan penghayatan sutau drama-drama sebelumnya yang
telah dipentaskan drama merupakan bentuk karangan yang berpijak pada dua
cabang kesenian yaitu seni sastra, dan seni pentas
(Mahir Berbahasa Indonesia 2) hal. 15 -16

C. Dengan demikian dapat disimpulkan menjadi suatu karangan yang berisi


kehidupan dan watak melalui dialog yang dipentaskan. Sehingga pembaca
tertarik dan seolah-olah melihat, merasa, dan mengalami suatu kejadian yang
dipentaskan dalam suatu naskah drama. Dalam memerankan drama seseorang
haruslah bersikap positif dengan jalan cerita yang tepat dan benar.

2.2 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah drama


Yaitu sebagai berikut :
 Karakteristik didalam sebuah drama
- terdapat pengalaman hidup manusia
- dipentaskan
- berbentuk dialog
- dihadapan orang banyak
- di atas panggung ( haryumawah, 1988)
Jenis-jenis drama yang dapat dijelaskan berikut ini :
a. Drama Absurd : yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar
konversi alur, penokohan dan tematik.

viii
b. Drama Borjuis : yaitu drama yang bertema kehidupan kaum bangsawan /
borjuis.
c. Drama Domestik : yaitu drama yang menceritakan kehidupan kaum biasa.
d. Drama Heroik : yaitu drama yang merupakan peniruan bentuk tragedi dan
yang selalu bertemakan cinta dan nama baik.
e. Drama Liris : yaitu drama yang berbentuk puisi
f. Drama rumah tangga : yaitu drama yang menggambarkan khidupan suatu
rumah tangga.
g. Drama Tari : yaitu drama yang dilakonkan dengan tarian.
h. Drama Satrie : yaitu drama yang berisi sindirian umumnya bersifat komedi.
i. Drama Tendens : yaitu drama yang berisi masalah sosial, seperti
kepincangan-kepincangan yang terjadi dalam masyarakat.
j. Drama Tragedi : yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau
keruntuhan tokoh utama.

2.3 Naskah Untuk Menulis Drama


a) Premis atau tema
Premis disebut juga tema, tesis, atau ide sentral. Pemis merupakan rumusan
intisari cerita sebagai landasan ideal dalam menentukan arah cerita. Misalnya :
“Ambisi angkara murka membinasakan diri sendiri”
b) Karakter / tokoh
Karakter disebut juga tokoh. Karakter adalah tokoh yang hidup merupkan
individu rekan yang mengalami berbagai peristiwa dalam cerita adalah boneka
di tangan penulis.
Ada tiga macam karakter adalah sebagai berikut :
1. Dimensi fisiologis, yaitu usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, ciri muka,
dsb
2. Dimensi Sosiologi, yaitu status sosial, pekerjaan, peranan dalam
masyarakat, pendidikan, kehidupan pribadi, kepercayaan, ideologi,
aktifitas sosial, bangsa, suku, dan keturunan.
3. Dimensi Psikologis
a. mentalitas dan ukuran moral
b. temperamen, keinginan, perasaan pribadi, sikap dan kelakuan.
c. Tingkat kecerdasan dan keahllian khusus dalam bidang tertentu.
Karakter atau tokoh menurut perannya :
1. tokoh protagonis atau tokoh sentral
2. tokoh antagonis
3. tokoh tritagonis
4. tokoh pembantu

ix
c) Plot / alur
Adalah kejadian atau peristiwa dalam drama yang disusun secara logis dan
kronologi, saling terkait.
Plot atau alur atau rangka cerita dalam drama sebagai berikut :
1. permulaan (protasis atau exposition) yaitu yang memaparkan
para tokoh, menggambarkan peristiwa dan menjelaskan latar
cerita.
2. Jalinan kejadian (epitato atau computation) yaitu bagian yang
menggambarkan yang dialami para tokoh.
3. puncak laku (catastatis atau klimaks) yiatu bagian yang
menguraikan peristiwa titik kulminas mencapai puncak
ketegangan.
4. ketegangan menurun yiatu yang menceritakan ketegangan
berangsur-angsur menuju titik balik.
5. peleraian (presolution) yaitu yang menceritakan pertentangan-
pertentangan mulai mereda, seolah-olah ada kesepakatan damai
diantara para tokoh.
6. penutupan (catustrove atau koaclusion atau penyelesaian) yaitu
yang menceritakan pertentangan yang di alami para tokoh sudah
berakhir atau sudah terpecahkan.
d) Dialog atau Percakapan
Adalah unsue terpenting dari drama. Untuk membedakan karya seni (karya
sastra), dapat melalui dialog, watak, informasi, alur, suasana, dan tema dapat
dimunculkan.

2.4 Membaca dn Memerankan Sebuah naskah Drama


Membaca naskah drama memiliki tingkatan yang lebih sulit untuk memahami
suatu drama.
Memerankan naskah drama
a. pengucapan
mencakup tiga hal
1. Tekanan dinamik
Adalah tekanan keras dalam pengucapan kata yang dianggap penting diucapkan
lebih keras daripada kata-kata lain yang kurang penting.
2. Tekanan nada
Adalah tekanan tinggi-rendahnya nada dalam mengucapkan satu kata dalam
sebuah kalimat.
3. Tekanan tempo
Adalah tekanan lambat dan cepatnya seseorang ketika mengucapkan sebuah kata
dalam sebuah kalimat.

x
b. Gerak
Seebagai gerakan angota badan; pernyataan perasaan dan pikiran yang dialakukan
dengan gerak jari-jari, pegangan telapak tangan, mengangkat bahu, dan lain-lain.
c. Air muka (mimik)
Adalah pernyataan perasaan atau suasana hati yang dilakukan dengan
perubahan-perubahan pada air muka. Seorang yang dalam keadaan marah.
Misalnya, akan tampak pada raut wajahnya yang merah padam dan matanya
melotot.

xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari pembahasan diatas adalah:
- Drama adalah syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan
dan watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan cerita atau kkisah.
- Suatu drama yang dipentaskan harusnya membuat orang tertarik dan solah-olah
drama yang dibuat, membuat pembaca ikut dalam drama yang diperankan oleh
tokoh-tokoh tersebut.
- Naskah drama merupakan metopde penggambara kehidupan cerita yang
melibatkan konflok atau permasalahan dengan perwatakan tokoh antagonis/jahat,
tokoh tritagonis/penengah dan tokoh protagonis/ baik. Dengan dilengkapi latar
atau seting jalan cerita yang sesuai dengan keadaanya.

3.2 Saran
Kami ingiun menyampaikan bebrapa saran yang kami tujukan kepada bapak dan ibu
guru.
- berikan siswa pembelajaran drama yang lebih detail karena dengan metopde
pembelajaran drama dapat dijadikan operat bila ada suatu pementasan.
- tanamkan pada siswa jiwa seni(puisi, drama dan lain-lain) karena dapat
menambahkan minat dan bakat pada siswa.
- adik-adik kelas
a. Gunakan karya ilmiah ini menjadai pedoman dan pegangan dengan sebaik-
baiknya.
b. Tanamkan rasa ingin tahu kalian pada unsur-unsur budaya dan sastra yang
dipelajari dalam pembelajaran bahasa indonesia.
c. Rekan-rekan seperjuangan ajari dan kembangkan ilmu yang kalian miliki
tentang drama kepada adik-adik kalian, lingkungan sekolah, orang lain dan
masyarakat membutuhkan keterampilan dan pengalaman yang kalian miliki.

xii
DAFTAR PUSTAKA

- Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta:
- Tukan, Paulus. 2005. Bahasa Indonesia 2. Jakarta Timur: Yudistira
- Suryono. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Geneca Exact
- Bachtiar, Arieb.2004. Pribahasa Indonesia. Jakarta: Buana Raya.

xiii

You might also like