Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penulisan kata dasar, turunan, dan bentuk ulang dalam bahasa Indonesia. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan, sedangkan kata turunan ditulis serangkai dengan kata dasar atau imbuhannya. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penulisan kata dasar, turunan, dan bentuk ulang dalam bahasa Indonesia. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan, sedangkan kata turunan ditulis serangkai dengan kata dasar atau imbuhannya. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung.
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online from Scribd
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penulisan kata dasar, turunan, dan bentuk ulang dalam bahasa Indonesia. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan, sedangkan kata turunan ditulis serangkai dengan kata dasar atau imbuhannya. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung.
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online from Scribd
proses morfologi seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi, dan sebagainya. y Dalam aturan EyD, kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. y (PEYD, 2004:20) Kontoh kata dasar
1. Ibu percaya bahwa engkau tahu.
2. antor pajak penuh sesak. 3. Buku itu sangat tebal. 4. Meja itu besar 5. Ruang kelas bersih ata Turunan
Imbuhan (awalan, sisipan, Jika bentuk dasar berupa
dan akhiran) ditulis serangkai gabungan kata, awalan, atau dengan kata dasarnya. akhiran, ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau Misalnya: mendahuluinya. 1. bergeletar 2. menengok Misalnya: 3. dikelola 1. bertepuk tangan 4. mempermainkan 2. garis bawahi 5. penetapan 3. menganak sungai 4. sebar luaskan ata Turunan Jika bentuk dasar yang berupa Jika salah satu unsur gabungan kata gabungan kata mendapat awalan hanya dipakai dalam kombinasi dan akhiran sekaligus unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: Misalnya: 1. adipati 1. menggarisbawahi 2. aerodinamika 2. dilipatgandaka 3. antarkota 3. penyebarluasan 4. ekstrakurikuler 4. mempertanggungjawabkan 5. biokimia 5. penetapan 6. dasawarsa 7. infrastruktur 8. demoralisasi 9. dwiwarna 10. pascasarjana Katatan
· Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf
awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya: non-Indonesia kontra-Belanda
· Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh
kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah. Misalnya: Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita. ata turunan
!"#$$ &!! % !$#
Ditulis serangkai dengan Ditulis serangkai dengan kata
kata dasarnya. yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: 1. bergeletar Misalnya: 2. dikelola 1. bertepuk tangan 3. penetapan 2. garis bawahi 4. menengok 3.menganak sungai 5. mempermainkan 4.sebar luaskan ata turunan &!! & ! ! #$ !$ unsur gabungan kata itu gabungan kata itu ditulis serangkai. ditulis serangkai. Misalnya: 1. adipati mahasiswa Misalnya: 2. aerodinamika mancanegara 1. menggarisbawahi 3. antarkota multilateral 4. caturtunggal poligami 2. menyebarluaskan 5. dwiwarna reinkarnasi 3. dilipatgandakan 6. ekstrakurikuler 4. penghancurleburan 7. semiprofesional 8. infrastruktur swadaya Katatan: (2) Jika kata maha sebagai (1) Jika bentuk terikat unsur gabungan diikuti diikuti oleh kata yang huruf oleh kata esa dan kata yang awalnya adalah huruf bukan kata dasar, kapital, di antara kedua gabungan itu ditulis unsur itu dituliskan tanda terpisah. hubung (-). Misalnya: Misalnya: Mudah-mudahan Tuhan non-Indonesia Yang Maha Esa melindungi pan-Afrikanisme kita. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Bentuk ulang Bentuk ulang