You are on page 1of 23

POTENSI RUMPUT PEGAGAN (Centella asiatica linn.

)
SEBAGAI ALTERNATIF SUPLEMEN OTAK PENGGANTI
GINKGO BILOBA

Bidang Kegiatan:
PKM-GT

Disusun oleh:
Angga Aprilianto 06613245 / 2006
Ardi Nugroho 06613238 / 2006
Iqbal WFR 06613243 / 2006

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


YOGYAKARTA
2010
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Program : POTENSI RUMPUT PEGAGAN (Centella asiatica


linn.) SEBAGAI ALTERNATIF SUPLEMEN
OTAK PENGGANTI GINKGO BILOBA

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√ ) PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Angga Aprilianto
b. NIM : 06613243
c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas : Universitas Islam Indonesia
e. Alamat Rumah : Jalan Kaliurang Km 14,4
f. No Tlp./HP : 081373071439
g. Alamt email : apriel_claboe@yahoo.co.id

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Tatang Shabur Yulianto, S.Si.,M.Si.
b. NIP : 016120102
c. Alamat Rumah : Griya Taman Asri H/305, Donoharjo
Ngaglik Sleman.
d. No Tlp./HP : 081578704050

Yogyakarta, 22 Maret 2010

Menyetujui,

Ketua Program Studi, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Yandi Syukri, S.Si., M.Si, Apt.) (Angga Aprilianto)


NIK 00. 406. MP NIM 06613245

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

(Ir. Sutarno, M.Sc.) (Tatang Shabur Yulianto, S.Si., M.Si.)


NIP 925210102 NIP 016120102

ii
POTENSI RUMPUT PEGAGAN (Centella asiatica linn.)
SEBAGAI ALTERNATIF SUPLEMEN OTAK PENGGANTI GINKGO
BILOBA

RINGKASAN

Ginkgo biloba merupakan tanaman yang sudah lama dikenal berkhasiat


sebagai suplemen otak. Selain ginkgo biloba pegagan juga diketahui berkhasiat
sebagai suplemen otak. Terdapat beberapa kelebihan pegagan dibanding ginkgo
biloba sebagai suplemen otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan
pegagan dibanding ginkgo biloba sebagai suplemen otak. Efek farmakologi pegagan
sebagai suplemen otak diketahui berasal dari kandungan senyawa triterpenoid
khususnya asiatic acid yang berfungsi meningkatkan kecerdasan pada demensia dan
asiaticoside yang berkhasiat melindungi neuron dari kerusakan oksidasif akibat
kelebihan glutamat. Ekstrak pegagan juga dapat meningkatakan kemampuan belajar
dan mengingat karena mampu meningkatkan neurotransmiter GABA yang bekerja
pada hipocampus. Tanaman ginkgo biloba tumbuh di daerah subtropis sedangkan
pegagan tumbuh subur di Indonesia yang beriklim tropis. Sehingga penggunaan
ginkgo biloba sebagai bahan baku suplemen otak akan meningkatkan biaya produksi
karena ginkgo biloba tersebut harus diimpor dari luar negeri. Pegagan berpotensi
sebagai alternatif suplemen otak menggantikan Ginko biloba.

Kata kunci: ginkgo biloba, pegagan, suplemen otak.

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal
inovasi yang berjudul: “POTENSI RUMPUT PEGAGAN (Centella asiatica linn.)
SEBAGAI ALTERNATIF SUPLEMEN OTAK PENGGANTI GINKGO BILOBA”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
bimbingan, dorongan dan bantuan baik material dan spiritual dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Rektor Universitas Islam Indonesia, yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah inovasi
2. Bapak Tatang Shabur Yulianto S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan sampai selesainya makalah ini.
3. Bapak Yandi Syukri S.Si., M.Si., Apt, selaku Ketua Prodi Farmasi yang telah
memberikan masukan dan pikiran terhadap makalah ini.
4. Bapak Akhmad Fauzy, S. Si., M. Si. Ph. D, selaku Dekan Jurusan Farmasi
UII atas segala dukungan terhadap makalah ini.
5. Semua pihak yang telah membantu baik materiil dan spiritual dalam
penyusunan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kemajuan dan kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Harapan penulis
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya serta
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan pada khususnya. Amin.
Wassalamu’ alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 22 Maret 2010

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
RINGKSAN ................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v

PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
Latar Belakang .................................................................... 1
Rumusan Masalah ............................................................... 2
Tujuan ................................................................................. 2
Manfaat Penulisan .............................................................. 2

TELAAH PUSTAKA ................................................................................... 3


Otak .................................................................................... 3
Definisi Otak........................................................................ 3
Struktur Otak........................................................................ 3
Suplemen.............................................................................. 4
Definisi Suplemen................................................................ 4
Jenis-jenis Suplemen............................................................ 4
Pegagan................................................................................ 4
Morfologi Pegagan............................................................... 4
Ginkgo Biloba...................................................................... 5
Morfolohi Ginkgo Biloba..................................................... 5

METODE PENULISAN .............................................................................. 5

PEMBAHASAN ............................................................................................ 6
Mekanisme Kerja Otak ....................................................... 6
Belajar dan Mengingat ....................................................... 6
Ginkgo Biloba .................................................................... 7
Pegagan .............................................................................. 7
Keunggulan Pegagan dibandingkan Ginkgo Biloba .......... 8

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 10


Kesimpulan ......................................................................... 10
Saran ................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

v
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Otak merupakan pusat saraf yang paling utama, yang terletak didalam rongga
tengkorak. Otak dibagi menjadi tiga daerah, yaitu otak depan, otak tengah dan otak
belakang (Syamsuri, 2006). Otak manusia kira-kira merupakan 2% dari berat badan
orang dewasa. Otak menerima 20% dari curah jantung dan memerlukan sekitar 20%
pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya, sehingga
otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh.
Jaringan otak sangat rentan dan kebutuhan oksigen dan glukosa melalui aliran darah
adalah konstan. Metabolisme otak merupakan proses tetap dan kontinu, tanpa masa
istirahat. Bila aliran darah terhenti selama 10 detik saja, maka kesadaran mungkin
akan hilang, dan penghentian dalam beberapa menit saja dapat menimbulkan
kerusakan irevesibel (Price, 1997).
Untuk tumbuh, otak memerlukan nutrisi yang lengkap dan seimbang.
Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan meneral merupakan nutrisi yang
diperlukan oleh otak untuk tumbuh dan berkembang. Karbohidrat digunakan untuk
sumber energi utama, protein sebagai bahan pembangun neuron, sedangkan lemak
lebih banyak berfungsi sebagai cadangan energi dan sebagai bagian dari dinding sel
neuron (Murray, 2000). Fungsi utama vitamin (buah-buahan) dan mineral sebagai
pengatur fungsi tubuh terutama untuk meningkatkan fungsi otak dan menunjang
kecerdasan (Anonim, 2006a).
Jika otak kekurangan nutrisi pada masa pertumbuhan, maka dapat
mengakibatkan terjadinya keterbelakangan mental pada anak-anak. Selain itu, nutrisi
otak juga berpengaruh pada pola tingkah laku anak-anak. Sedangkan jika otak
mengalami kekurangan nutrisi pada usia lanjut akan dapat mengakibatkan penyakit
Alzheimer dan demensia (Poedjiadi, 2005). Gambaran lain diperoleh pula dari SKRT
(Survei Kesehatan Rumah Tangga) tahun 1995 yang dilakukan Balitbangkes Depkes
RI terhadap 65.664 rumah tangga. Menurut Menteri, survei itu menemukan bahwa
prevalensi gangguan jiwa adalah 264 per 1000 anggota rumah tangga. Perinciannya,
Psikosis 3 per 1000, Demensia 4 per 1000, Retardasi Mental 5 per 1000, Gangguan
mental emosional pada usia 15 tahun keatas 140 per 1000, pada usia 5-14 tahun 104
per 1000. Sedihnya, prevalensi diatas 100 per 1000 anggota rumah tangga ini
dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang penting (Anonim, 2008a).
Data tersebut diatas menunjukan bahwa nutrisi berpengaruh terhadap perilaku
manusia selain sebagai penunjang pertumbuhan. Nutrisi mempengaruhi perilaku
seseorang karena dapat menyebabkan penyimpangan pada otak baik anatomis
maupun fungsionalnya (Adamo, 2001). Sehingga untuk menjaga pasokan nutrisi ke
otak, diperlukan suplemen tambahan. Suplemen yang dipergunakan sebagai nutrisi
otak umumnya berasal dari ekstrak tanaman. Salah satu tanaman yang memiliki
aktivitas sebagai suplemen otak ialah pegagan.
Tanaman pegagan (Centella asiatica L. Urban) merupakan tanaman liar yang
memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini banyak
tumbuh di ladang, perkebunan, tepi jalan maupun di pekarangan (Arisandi, 2006).
Industri farmasi di Indonesia sampai saat ini masih menggunakan ginkgo
biloba sebagai bahan utama untuk pembuatan suplemen otak, jumlahnya hampir 90%
(Anonim, 2006b). Ginkgo biloba tergolong tanaman yang tidak mudah diperoleh,
2

karena tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah subtropis saja. Beberapa penelitian
tentang tanaman pegagan menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki aktivitas yang
sama seperti ginkgo biloba yaitu sebagai suplemen otak. Bahkan pegagan memiliki
kelebihan yang tidak dimiliki oleh ginkgo biloba yaitu mudah diperoleh dan lebih
bernilai ekonomis karena pegagan banyak tumbuh di Indonesia. Selain itu, pegagan
selama ini hanya dianggap sebagai gulma yang tumbuh disawah, padang rumput,
pinggir selokan dan sebagainya (Arisandi, 2006). Berdasarkan hal tersebut, maka
sangat menarik untuk membahas tentang tanaman pegagan sebagai alternatif
suplemen otak pengganti ginkgo biloba, karena dapat mengurangi biaya produksi dan
dapat menurunkan harga jual obat.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
secara umum yaitu:
1. Bagaimana potensi pegagan sebagai alternatif suplemen otak pengganti Ginkgo
biloba?
2. Apakah kelebihan pegagan dibandingkan dengan ginkgo biloba ?

Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah:
1. Memberikan penjelasan tentang potensi pegagan (Centella asiatica Linn.)
sebagai bahan alternatif untuk suplemen otak pengganti Ginkgo biloba.
2. Memberikan penjelasan tentang kelebihan pegagan dibandingkan ginkgo biloba.

Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan bermanfaat dalam:
1. Memberikan informasi terkini tentang khasiat pegagan sebagai alternatif untuk
suplemen otak pengganti Ginkgo biloba bagi industri farmasi.
2. Pemanfaatan sumber daya alami yang mudah diperoleh dan murah untuk
peningkatan gizi masyarakat umum.
3. Pemanfaatan sumber daya alami yang dianggap tidak bermanfaat menjadi hal
yang bernilai ekonomis dan farmakologis.
3

TELAAH PUSTAKA

Otak

Definisi otak
Otak merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang terkandung dalam
kranium, terdiri dari prosensefalon, mesenfalon, dan rhombensefalon. Otak
diturunkan (dikembangkan) dari bagian anterior tabung neural embrionik (Anonim,
1994). Otak berwujud jaringan lunak. Sebenarnya, 85 persen bagian otak yang paling
luar adalah air (Asimov, 1985).

Struktur Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan
jembatan varol.
a. Otak besar (serebrum)
Mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang
berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Pada bagian ini, terdapat dua belahan (hemisfer cerebri); kiri
dan kanan. Otak kiri mengatur hal-hal yang bersifat rasional; terutama
menyangkut proses berbahasa dan matematika. Sementara otak kanan
mengatur hal-hal yang bersifat irasional (Masykur, 2007).
b. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak
tengah terdapat thalamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-
kelenjar endokrin. Bagian dorsal otak tengah merupakan lobus optikus yang
mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata dan juga merupakan
pusat pendengaran (Masykur, 2007).
c. Otak kecil (serebelum)
Terletak dibagian belakang kepala. Otak kecil ini menggantung di belakang
pons. Permukaan otak kecil berlekuk-lekuk, tetapi dengan pola yang berbeda
dengan otak besar. Lekukanya dinamakan gryi dan sulci sedangkan
lipatannya disebut folia (Wibowo, 2005).
Serebelum mempunyai fungsi utama mengkoordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan
yang merugikan dan berbahaya, maka gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksanakan (Masykur, 2007).
d. Jembatan varol (pons varoli)
Berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang (Masykur,
2007).
e. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi mengantar impuls yang datang dari medulla
spinalis menuju otak. Sumsung sambung juga mempengaruhi jembatan,
refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan
respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu,
4

sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk,
dan berkedip (Masykur, 2007).
f. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang ini terletak di dalam lubang yang dibentuk oleh
susunan tulang belakang (canalis verteberalis) mulai dari peralihan dengan
kepala sampai di ruas pinggang yang kedua (Wibowo, 2005). Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. (Masykur, 2007).
Suplemen

Definisi Suplemen
Suplemen adalah suatu produk yang mengandung satu atau lebih bahan
sebagai berikut: vitamin, mineral, tumbuhan atau bahan yang berasal dari tumbuhan,
asam amino, bahan yang digunakan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi
(AKG), konsentrat, metabolit, konstituen, ekstrak atau kombinasi dari beberapa
bahan tersebut (Anonim, 2003).

Jenis-Jenis Suplemen
Berdasarkan fungsi utamanya suplemen dibedakan menjadi:
a. Suplemen makanan
Surat Keputusan Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan tahun 1996
menyatakan bahwa suplemen makanan merupakan produk yang digunakan
untuk melengkapi makanan (Anonim, 2003).
b. Suplemen Vitamin
Suplemen vitamin merupakan suplemen yang mengandung asam amino,
antioksidan, dan enzim (Asar, 2007).
c. Minuman Berenergi
Minuman berenergi merupakan makanan yang mengandung mineral, vitamin
dan zat peningkat energi (Anonim, 2003).

Pegagan

Morfologi Pegagan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotiledoneae
Ord : Umbillales
Familia : Umbillifera (Apiaceae)
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica
Gambar 2.1. Pegagan

Pegagan, yang lebih dikenal dengan Gotu Kola, merupakan tumbuhan asli
dari kepulauan Madagaskar yang menyebar mulai dari Samudra Hindia sampai ke
daerah-daerah tropis di Asia. Tumbuhan ini terutama tumbuh di Indonesia, pesisir
5

pantai timur Madagaskar, Mauritius, dan Reunion. Merupakan tumbuhan terna atau
herba tahunan tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang
melata, panjang 10 cm sampai 80 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5
cm-15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1
cm -7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 - 10 helai daun. (Arisandi, 2006).

Ginkgo Biloba

Tanaman yang juga dikenal dengan sebutan Japanese Silver Apricot, Kew
Tree, Maidenhair Tree, Yinhsing merupakan salah satu tanaman tertua yang masih
hidup sampai sekarang, tanaman ini berasal dari negara subtropic. Ekstrak ginkgo
biloba telah digunakan di Eropa maupun Amerika bahkan menjadi komoditi tanaman
obat yang terlaris di Jerman dan Perancis (Hawkins, 2007). Ginkgo biloba pernah
tumbuh diberbagai belahan Bumi Utara , ketika daratan berbatasan dengan Samudra
Antartika yang masih hangat dan segar (Gormley, 2005).

Morfologi Ginkgo Biloba

Kingdom : Plantae
Division : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Order : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Species : Ginkgo biloba
Gambar 2.2. Ginkgo biloba
Ginkgo biloba merupakan tumbuhan tingkat tinggi, dapat hidup selama 1000
tahun dan mencapai ketinggian sampai 120 kaki. Memiliki dahan yang pendek
dengan daun yang rimbun (Hawkins, 2007). Bentuk daunya 1/4 bundar, bagian
ujungnya berliku-liku. Selintas mirip kipas terbuka. Seperti halnya suflir, daun
ginkgo juga sama-sama sulit basah jika tertimpa air. Karena itu, tanaman ini kadang
disebut pohon Adiantum (Adiantum tree), menyamai nama lain suflir rambut Dewi
Maiden, yakni suflir adiantum. Adiantum artinya sulit basah (Lomboan, 2000).

METODE PENULISAN
Karya tulis ini menggunakan metode noneksperimental. Data yang diperoleh
merupakan data sekunder, yaitu data yang tidak diperoleh secara langsung dari
sumbernya melainkan dengan cara penelusuran literatur yang dipublikasikan untuk
menguatkan penulisan. Penelusuran literatur dilakukan secara online dan text book,
diperoleh dari kumpulan artikel-artikel dari jurnal-jurnal ilmiah, buku-buku serta
digunakan juga data empiris yang merupakan hasil penelitian orang lain.
Sumber informasi yang digunakan adalah sumber informasi sekunder berupa
hasil-hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan seperti kedokteran
dan farmasi, jurnal ilmu kimia, dan jurnal-jurnal lainnya di seluruh dunia yang
6

mendukung karya tulis ilmiah ini. Selain itu, digunakan juga sumber informasi
sekunder seperti abstrak dan sumber informasi tersier seperti majalah ilmiah, koran,
dan buku.
Informasi yang diperoleh kemudian diekstraksi, yaitu dilakukan pemilihan
secara selektif terhadap informasi-informasi yang dianggap memiliki tingkat kualitas
yang baik seperti kelengkapan atau detail data dan akurasi yang baik sehingga
informasi yang diseleksi merupakan informasi yang dapat dipercaya. Informasi yang
telah diseleksi dengan kualifikasi tersebut, disusun secara sistematis dari tingkat yang
sederhana hingga tingkat detail permasalahan sehingga diperoleh hasil berupa
sumber informasi baru yang disajikan dalam bentuk deskripsi dan dibahas secara
kualitatif. Sistematika tersebut diharapkan akan memberikan kajian yang lebih
mendalam dan menjelaskan secara rinci karya tulis ini, yang secara umum tertuang
dalam pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah.
Hal tersebut pada akhirnya akan mengantarkan pada tujuan dan manfaat
penulisan secara umum yaitu memberikan pemahaman tentang permasalahan yang
ada mengenai pegagan kaitannya sebagai suplemen otak pengganti ginko biloba,
untuk menjadi wacana baru yang dapat memberikan suatu solusi.

PEMBAHASAN
Otak adalah organ yang sangat penting untuk manusia. Otak berperan sebagai
Sistem Saraf Pusat (SSP) pada manusia yang berperan dalam pengaturan kerja serta
sistem koordinasi organ-organ tubuh manusia. Selain itu, otak juga memiliki fungsi
yang vital berkaitan dengan proses belajar, mengingat dan perkembangan mental
manusia.

Mekanisme Kerja Otak


Otak manusia mengandung sekitar 100 miliar neuron. Neuron merupakan unit
dasar sistem saraf yang berespon terhadap berbagai rangsang dengan cara
berkontraksi. Membran neuron ada dalam keadaan terpolarisasi selama masa
istirahat, dengan muatan positif di sepanjang sisi luar memban dan muatan negatif
disepanjang sisi dalam. Ketika memperoleh rangsang, maka akan timbul potensial
aksi yang diakibatkan terjadinya depolarisasi pada membran neuron yang kemudian
akan membangkitkan respon lokal dan bila ambang letup tercapai maka terjadilah
respon listrik (impuls)yang merambat dan kemudian akan mendepolarisasi membran
didepannya. Impuls tersebut akan merambat disepanjang akson hingga sampai ke
ujung sinaps (presinaps). Akibat adanya impuls ini, maka akan merangsang kanal
Ca++ pada ujung sinaps terbuka. Dengan masuknya ion Ca++ ini akan membuat sinaps
melepaskan Neurotransmiter. Neurotransmiter tersebut berikatan dengan reseptor
dipostsinaps, yang akan memicu berbagai peristiwa yang membuka atau menutup
saluran-saluran dimembran sel postsinaps (Ganong, 2002).

Belajar dan mengingat


Belajar merupakan proses mendapatkan informasi sedangkan mengingat
adalah mempertahankan (retensi) dan menyimpan informasi (Ganong, 2002). Secara
fisiologis, ingatan adalah hasil dari perubahan-perubahan kemampuan penjalaran
7

sinaptik dari satu neuron ke neuron selanjutnya, sebagai akibat dari aktivitas neural
selanjutnya.
Peran neurotransmiter sangat penting dalam proses kerja otak khususnya
dalam proses belajar dan mengingat. Dan untuk menunjang hal tersebut, otak juga
memerlukan suplemen tambahan untuk meningkatkan kinerjanya. Suplemen yang
digunakan umumnya berasal dari ekstrak tanaman, seperti Ginkgo biloba, pegagan,
ginseng dan sage (Gormley, 2005). Namun, tanaman yang paling banyak digunakan
sebagai suplemen otak ialah Ginkgo biloba dan pegagan.

Ginkgo biloba
Ginkgo biloba mengandung dua macam senyawa kimia yaitu flavanoid dan
terpenoid yang memiliki aktifitas sebagai antioksidan. Flavonoid utama yang
terkandung dalam ginkgo biloba yaitu rutin dan quercetin yang aktif sebagai
antioksidan. Sedangkan terpenoid yang terkandung dalam ginkgo biloba disebut
dengan ginkgolide yang memiliki berfungsi untuk memperbaiki aliran darah.
Kandungan bilobalide pada daun ginkgo memiliki kemampuan untuk meningkatkan
suplai darah ke otak (Hawkins, 2007).

.
Gambar 4.1. Bilobalide Gambar 4.2. Ginkgolide

Pada tahun 2001 Institute for Natural Product Research di St. Croix,
Minnesota, menerbitkan sebuah kajian ulang mengenai penelitian ginkgo dan
menyimpulkan bahwa, ekstrak ginkgo memperlihatkan aktivitas terapi terhadap
banyak penyakit termasuk Alzheimer, daya ingat yang menurun, demensia yang
berhubungan dengan proses penuaan, dan peredaran darah otak besar yang buruk
(Gormley, 2005).

Pegagan
Pegagan, mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside,
madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid,
hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam mineral (seperi garam
kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi) zat pahit vellarine dan zat samak.
Diduga senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam
berbagai aktivitas penyembuhan penyakit. Asiaticoside berkhasiat sebagai anti lepra
(kusta). Secara umum, pegagan berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi
sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya (Arisandi, 2006).
8

Berbagai penelitian terhadap hewan uji dilakukan untuk mengetahui sejauh


mana potensi pegagan untuk meningkatkan kinerja otak. Studi terbaru yang
dilakukan terhadap ekstrak pegagan, mengindikasikan bahwa ekstrak pegagan
bermanfaat untuk mempercepat perbaikan dari sel-sel saraf yang rusak (Soumyanath
et al., 2005). Penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak pegagan meningkatkan
fungsi perbaikan dan meningkatkan tingkat regenerasi dan pertumbuhan akson yang
lebih cepat dibandingkan dengan variabel kontrol yang tidak diberi ekstrak pegagan
(Soumyanath, et al., 2005 cit Husain, et al., 2007). Ekstrak pegagan juga memiliki
aktivitas untuk menstimulasi pertumbuhan dendrit dari sel-sel saraf, sehingga ekstrak
pegagan dapat digunakan untuk meningkatkan kerja dendrit neuron saat stress dan
terjadinya degenerasi sel-sel neuron dan akibat gangguan ingatan (Mohandas, et al.,
2005). Efek farmakologi pegagan sebagai suplemen otak diketahui berasal dari
kandungan senyawa triterpenoid khususnya asiatic acid dan asiaticoside.

Gambar 4.3. Aciatic acid Gambar 4.4. Asiaticoside

Asiatic acid yang merupakan senyawa triterpenoid yang terkandung dalam


pegagan digunakan dalam pengobatan demensia dan meningkatkan kecerdasan.
Selain itu asiaticoside yang merupakan ester dari asiatic acid sangat berkhasiat untuk
melindungi neuron dari kerusakan oksidatif yang disebabkan yang disebabkan oleh
kelebihan glutamat (Lee, et al., 2000).
Air ekstrak pegagan juga memiliki khasiat untuk meningkatkan fungsi
kognitif (Kumar, 2007). Berdasarkan penelitian, Centella asiatica juga digunakan
untuk meningkatkan kemampuan mental secara umum dan pola kebiasaan pada anak
yang menderita keterbelakangan mental (Dash, et al., 1996, cit Rao, et al., 1973).
Dash et al (1996) juga melaporkan peningkatan memori pada tikus dewasa setelah
pemberian air ekstrak Centella asiatica. Dan penelitian terakhir yang dilakukan oleh
Mohandas et al. (2005) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Centella asiatica
dapat meningkatkan kemampuan mengingat dan belajar pada periode pertumbuhan
tikus.
Pemberian ekstrak Centella asiatica dapat meningkatkan kemampuan belajar
dan mengingat bahkan dapat meningkatkan kemampuan mental karena Centella
asiatica dapat meningkatkan level dari neurotansmiter GABA yang bekerja pada
daerah hippocampus (Chatterjee, et al., 1992). Selain itu Centella asiatica juga dapat
meningkatkan biosintesis neurotransmiter yang berperan pada proses belajar dan
mengingat seperti asetikolin, noradrenalin, 5HT dan dopamin (Farr, et al., 2000 cit
Cho, et al., 1999).
9

Keunggulan Pegagan dibandingkan Ginkgo Biloba


Ginkgo adalah nama tanaman hias besar yang tumbuh subur di daerah
beriklim sedang mulai dari daratan Eropa sampai Amerika Serikat. Tanaman ini asli
dari daratan Tiongkok dan konon sudah ada sejak zaman prasejarah, 300 ribu tahun
silam. Pohon ginkgo biloba banyak ditanam di Korea dan Jepang (Anonim, 2007c),
Prancis bagian tenggara dan Amerika serikat (negara bagian Carolina utara)
(Bruneton, 1993). Sehingga tanaman ini tidak bisa tumbuh dengan baik di negara
yang beriklim tropis seperti Indonesia. Bandingkan dengan pegagan yang merupakan
tumbuhan asiatropik dan banyak tumbuh di tempat yang basah, rawa-rawa, atau di
sepanjang tepi sungai. Di Indonesia sendiri banyak ditemukan tanaman ini terutama
di daerah dataran tinggi dan berbagai tempat seperti sawah, selokan, dan tempat
lembab lainnya (Arisandi, 2006). Selain itu, pegagan merupakan tanaman tropis yang
dapat tumbuh dan berkembang sepanjang tahun. Berbeda dengan ginkgo biloba yang
merupakan tanaman subtropis yang hanya tumbuh dan berkembang pada musim
semi dan musim panas saja. Alasan-alasan ini menjadi keunggulan pegagan
dibandingkan ginkgo biloba dalam hal kemudahan dan ketersediaan bahan baku.
Penggunaan Ginkgo biloba sebagai bahan baku industri obat di Indonesia
juga akan meningkatkan biaya produksi. Hal ini karena ginkgo biloba tidak dapat
tumbuh di Indonesia sehingga untuk memperoleh bahan baku yang berupa ekstrak
daun ginkgo biloba diperlukan biaya impor. Ginkgo biloba yang hanya tumbuh di
negara-negara subtropis seperti Korea, Jepang, Amerika Serikat, Cina, dan negara-
negara dibenua Eropa akan menimbulkan kesulitan pengadaan bahan baku. Hal itu
karena untuk memperoleh izin masuk barang dari luar negeri ke Indonesia harus
melalui birokrasi yang berbelit untuk pembuatan izin impor barang. Selain itu
perusahaan farmasi yang bersangkutan juga akan dikenakan biaya tambahan untuk
impor ginkgo biloba seperti tarif bea masuk barang, biaya pengiriman barang dan
biaya bongkar-muat serta prosedur lain yang tentunya akan menghabiskan biaya,
waktu dan tenaga . Bahkan, berdasarkan surat keputusan kepala badan POM No.
HK.00.05.23.3644, tanggal 9 Agustus 2006 terjadi pembatasan impor ginkgo biloba
ke Indonesia (Anonim, 2008b). Karena alasan ini, suplemen yang mengandung
bahan aktif dari ekstrak ginkgo biloba lebih mahal dibindingkan dengan produk
berbahan baku pegagan yang merupakan tanaman lokal dari Indonesia.
Dari berbagai penelitian, diperoleh dosis pemakaian ginkgo biloba sebesar
120-240 mg/hari (Barnes, 2002). Sedangkan dosis pemakaian pegagan sebesar 250-
500 mg/hari (Anonim, 2007a). Meskipun dosis pemakaian pegagan lebih besar
dibandingkan ginkgo biloba, namun kekurangan ini tertutupi oleh tingginya kadar
senyawa aktif pada pegagan yaitu asiaticoside (40%) dan asiatic acid (29-30%)
(Barnes, 2002). Selain itu, kadar senyawa aktif yang terkandung didalam ginkgo
biloba sangat kecil yaitu 2,8-3.4% bilobalide dan 2.6-3.2% ginkgolide (Barnes,
2002).
Mengingat manfaatnya, beberapa negara telah melakukan pembudidayaan,
misalnya Hawaii. Bahkan di Oregon, AS, tanaman ini dibudidayakan di rumah kaca
oleh Pacific Botanicals, pertanian herba organik. Namun, sebagian besar pasokan
pasar berasal dari India yang kualitasnya kurang bagus dan biasanya berwarna
kecoklatan (Anonim, 2007b). Kita sangat bersyukur, di Indonesia tanaman ini sangat
mudah tumbuh dan memiliki kualitas yang sangat baik. Hal ini menjadi alasan yang
harus dipertimbangan bagi industri obat untuk lebih menggunakan pegagan sebagai
bahan aktif untuk sediaan yang bermanfaat sebagai suplemen otak dibandingkan
10

dengan ginkgo biloba. Saatnya kita jaga kesehatan kita dan keluarga dengan tanaman
obat asli Indonesia. Semoga tanaman obat Indonesia dapat menjadi tuan rumah di
negara sendiri.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Pegagan berpotensi sebagai alternatif suplemen otak menggantikan Ginko biloba.
2. Pegagan lebih mudah diperoleh, lebih murah, dan ketersediaannya melimpah di
Indonesia dibandingkan dengan ginkgo biloba.

Saran
Untuk tercapainya pengembangan dan penerapan karya tulis ini disarankan beberapa
hal, yaitu:
1. Perlu dilakukan penelitian untuk pembuatan formulasi sediaan pegagan yang
bermanfaat sebagai suplemen otak.
2. Pada tahap selanjutnya, perlu di follow up oleh kalangan industri farmasi untuk
memanfaatkan pegagan sebagai alternatif untuk sediaan yang bermanfaat sebagai
nutrisi otak yang murah pengganti ginkgo biloba.
3. Perlu diinformasikan pada praktisi kesehatan tentang manfaat pegagan sebagai
suplemen otak pengganti ginkgo biloba.
4. Perlu dilakukan penelitian yang membandingkan efektivitas pegagan sebagai
nutrisi otak dibandingkan dengan ginkgo biloba.
11

DAFTAR PUSTAKA

Adamo, 2001, Eat Right For Your Tipe, eds 1, pp 223-370, Century, London.

Anonim, 1994, Kamus Kedokteran Dorland, eds 26, EGC, Jakarta .

Anonim, 2003, Membedakan Suplemen Makanan, Minuman Berenergi, dan Obat


Tradisional...! (http://www.kompas.co.id diakses 2 Maret 2008).

Anonim, 2006a, vitamin (http://www.beritaiptek.com diakses 2 Maret 2008).

Anonim, 2006b, Membaca Selamatkan Umur Sel Otak


(http://www.sriwijayapost.com diakses 11 November 2007).

Anonim, 2007a, Budidaya pegagan di Jawa Barat (http://www.trubus.com diakses


13 Februari 2008).

Anonim, 2007b, Centella asiatica (http://www.medline.com diakses 1 April 2008).

Anonim, 2007c, Ginkgo biloba (http://www.beritaiptek.com diakses 31 Maret 2008).

Anonim, 2008a, Jangan Kucilkan Penderita Gangguan Jiwa


(http://www.pdpersi.co.id diakses 2 Maret 2008).

Anonim, 2008b, Pembatasan impor Ginkgo biloba (http://www.insw.com diakses 31


Maret 2008).

Arisandi, Yohana., 2006, Khasiat Berbagai Tanaman untuk Pengobatan, Eska Media,
Jakarta.

Asar, Adam., 2007, Vital Health Guide to Vitamin, Mineral, Supplements and Herbal
Remides(http://www.healingwithvitamins.com diakses 12 Februari 2008).

Asimov, Isac., 1985, Keajaiban Otak Manusia, Erfani Pres, Yogyakarta.

Barnes, Joanne, Linda, Anderson, dan, David, Phillipson., 2002, Herbal Medicines,
second edition, Pharmaceutical Press, London.

Bruneton, Jean, 1993, Pharmacognosy Phytochemistry Medical Plants, TEC, New


York.

Chatterjee, TK., Chakraborthy A., Pathak M., Sengupta G.C., 1992, Effects of Plant
Extract Centella Asiatica (Linn) on Cold Restraint Stress Ulcer in Rats.
Indian J. Exp. Biol. 1992; 30:889-891.

Cho, Y.H., Friedman, E., Silvia, A, J., 1999, Ibotenate Lesions of the Hippocampus
Impair Spatial Learning but not Contextual Fear Conditioning in Mice.
Behav. Brain Res. 1996; 98: 77-87.
12

Dash, P.K., Mistry I.U., Rao A.R., Patel K.S., 1996, Role of Medhya Rasayana in
School Children. 1996; 12:15.

Farr, S.A., Banks W.A., Morley J.E., 2000, Estradiol Potentiates Acetylcholine and
Glutamate mediated post trial Memory Processing in the Hippocampus.
Brain. Res. 2000; 864-269.

Ganong, William F., 2002,Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, eds 20, EGC, Jakarta.

Gormley, J., Liberman, S., 2005, User’s Guide to Brain-boosting Suplement:


mengenali Vitamin dan zat Gizi lain yang dapat Meningkatkan daya Ingat
anda serta Menghilangkan Keracunan Mental, Buana Ilmu Popular, Jakarta.

Hawkins, Ernest & Steven, D., 2007, Ginkgo Biloba (http://www.umm.com diakses
22 Februari 2008).

Kleijnen J. dan Knipschild P., 1992, Ginkgo biloba, Lancet 1992; 340: 1136-1139.

Kumar, Viskas., Husain, G.M., Mishra, Deepa., Singh, P.N., Rao, Ch.V., 2007,
Edhnopharmacological review of native traditional medical plants for brain
disorders (http//www.phcogrev.com diakses 11 November 2007).

Lee, M.K, Kim, S.R., Sung S.H., Lim D., Kim H., Choi H., Park H.K., Je S., Ki
Y.C., 2000, Asiatic acid Derivatives Protect Cultured Cortical Neuros from
Glutamate Induced exitotoxicty. Res. Coummun. Mol. Pathol. Pharmacol.
2000; 108:7586.

Lomboan, Nani., 2000, Ginkgo Biloba Resep Antilupa, Antikeriput sampai Genjot
Seks (http://www.sedapsekejap.com diakses 22 Februari 2008).

Masykur, Moch., 2007, Mathematical Intelegensi, EGC, Jakarta.

Mohandas, K.G., Muddanna, S., Gurumadhva, S., 2005, Centella asiatica (linn)
induced behavioural changes during growth spurt period in neonatal rats,
Neuroanatomy (2005) 4: 18-23.

Murray, Robert., dkk, 2000, Biokimia Harper, eds 25, EGC, Jakarta.

Poedjiadi, 2005, Dasar-Dasar Biokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Price, S.A & Wilson, L. M., 1997, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, eds 4, vol 2, EGC, Jakarta.

Soumyanath, A., Zhong , Y.P. , Gold, S.A., Yu, X., Koop, D.R., Bourdette, D.,
Gold, B.G., 2005, Centella asiatica Accelerates nerve Regeneration Upon
Oral Administration and Contains Multiple Active Fractions Incresing
Neurite Elongation in vitro. J Phar Pharmacol. 57(9): 1221-9 (2005).
13

Wibowo, Daniel S., 2005, Anatomi Tubuh Manusia, PT. Grasindo, Jakarta.
14

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua
Nama lengkap : Angga Aprilianto
Temapt, tanggal lahir : Bangka, 26 April 1988
Kary-karya ilmiah yang prnah dibuat:
1. Formulasi Tablet Effervescent Strawberry Dari Ekstrak Bawang Putih (Alium
sativum L) Sebagai Obat Antikolesterol.
2. Potensi Buah Ciplukan (Physalin angulata) Sebagai Alternatif Anti-Aging
Aplication of Fluida Presure Untuk Pembuatan Taman Air Mancur Tanpa
Energi Listrik
3. Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi Berbasis Herbal
PegaganTerstandar Untuk Peningkatan Daya Ingat : Peningkatan Nilai
Ekonomi Produk Herbal Lokal Dalam Rangka Menciptakan Budaya
Knowledge Based Enterpreneurship.
4. Optimasi Formula Tablet Effervescent Dari Ekstrak Kelopak Rosela
(Hibiscus sabdariffa L) Sebagai Anti-Hipertensi
Penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih:
1. Finalis LKTM tingkat Universitas Islam Indonesia pada tahun 2006
2. Juara 2 LKTM tingkat Universitas Islam Indonesia pada tahun 2007
3. Finalis PKM oleh DIKTI tingkat Nasional Tahun 2008
4. Juara 1 Lomba Inovasi Tingkat Mahasiswa DIY pada tahun 2009
5. Penerima Dana Hibah PKM dari DIKTI pada tahun 2010

Anggota 1
Nama Lengkap : Ardi Nugroho
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 19 Agustus 1988
Karya-karya Ilmiah yang telah dibuat:
1. Formulasi Tablet Effervescent Ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata)
Sebagai Antimalaria Dengan Metode Spray Dryer.
Penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih: -

Anggota 2
Nama lengkap : Iqbal WFR
Tempat,tanggal lahir : Ciamis, 24 November 1987
Kary-karya ilmiah yang prnah dibuat: -
Penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih: -

Daftar Riwayat Hidup Dosen Pembimbing

1.PERSONAL PROFILE

Full Name Tatang Shabur Julianto, M.Si


Current Mailing Griya Taman Asri H/306 Donoharjo
Address Ngaglik Sleman
15

Phone Number 081578704050 Fax Number +62-274-896439


Mobile Ext 3020

Current Work Address Department of Chemistry, Islamic University of Indonesia


Jl. Kaliurang KM 14,5, Kampus Terpadu, , Yogyakarta
55584, Indonesia
Phone Number +62-274-896439 Fax Number +62-274-896439
Ext 3042 Ext 3020
+62-274-895440
Ext 3042
Place of Birth Pamekasan, Date of Birth 17/07/1976
(town,province,country) East Java, (day/month/year)
Indonesia
Gender Male Marital Status Married
E-mail

2.EDUCATION
Study
Degree Finish University/Institute, Location
Programe
Gadjah Mada University,
Master of Science (M.Si.) 2007 Chemistry
Jogjakarta
Diponegoro University,
Chemist (S.Si.) 2001 Chemistry
Semarang

3.WORK EXPERIENCES AND PROFESSIONALS


Position Institution Period
Head, Central of Basic Chemistry Islamic University of
2006- now
Laboratory Indonesia
Chiefman of Chemical Analyst Diploma Islamic University of
2006- now
Programme Indonesia
Head, Central of Advanced Chemistry Islamic University of
2006- now
Laboratory Indonesia

4. LIST OF RESEARCH GRANTS


Year Title Title Grant Funding/Sponsor
Isolation and identification alkaloid of
Penelitian
2007 ethanol extract from mahkota dewa leaf DIKTI
Dosen Muda
(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl)
Bioactivity of alkaloid alkaloid of
ethanol extract from mahkota dewa leaf Penelitian
2007 UII
(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) Interdipliner
as antimalaria
Optimation of Isolation Identification
Penelitian
2005 of Daidzein in Koro benguk Bean on UII
Dosen Muda
fermentation time variation

You might also like