You are on page 1of 4

Menemukan Ide Pokok dengan Membaca Cepat

Dalam membaca cepat, Anda dituntut mengutamakan kecepatan dengan tidak


mengabaikan pemahamannya. Biasanya, kecepatan ini dikaitkan dengan tujuan membaca,
keperluan, dan bahan bacaan. Kecepatan membaca dapat diukur dengan berapa banyak
kata yang terbaca setiap menit. Secepat apakah kemampuan membaca Anda? Untuk dapat
menguasai teknik membaca cepat, Anda harus memperhatikan hal hal berikut.
1. Motivasi atau Minat
Motivasi dapat ditumbuhkan melalui sikap ilmiah berupa rasa ingin tahu atau
penasaran. Semakin tinggi rasa ingin tahu, semakin banyak kegiatan membaca yang
harus Anda lakukan.
1. Penguasaan Kosakata
Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki, semakin baik pula kemampuan
Anda memahami suatu bacaan.
2. Kemampuan Menemukan Ide Pokok
Dengan kemampuan ini, Anda dapat dengan cepat menentukan bagian mana yang
harus dibaca dan bagian mana yang harus dilewatkan dari sebuah bacaan.
3. 4. Konsentrasi
Ketika membaca, usahakan Anda dapat berkonsentrasi terhadap bahan bacaan.
Ingatlah isi bacaan tersebut dengan baik.
4. 5. Gerak Mata
Gerakan mata pada saat membaca tidak perlu diikuti dengan gerakan kepala. Dengan
demikian, kegiatan membaca akan menjadi lebih efektif dan efisien. Untuk memiliki
kemampuan membaca cepat, Anda harus melatih kecepatan gerak mata. Berikut ini
adalah latihan yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kemampuan mata dan
meningkatkan kekuatan ingatan saat membaca.

Dalam kotak persegi panjang berikut, terdapat angka 1 sampai dengan 50 yang terletak
tidak beraturan. Tariklah secepat mungkin garis penghubung angka-angka itu dengan pensil
mengikuti urutan angka 1 sampai dengan 50. Catatlah waktu yang Anda pergunakan untuk
menyelesaikan latihan ini.

1
Sekarang, untuk melatih gerak mata Anda, amati gambar berikut.
Tugas Anda adalah menyusuri garisnya dari bagian awal sampai bagian akhir.

Sebelum Anda membaca teks bacaan berikut, persiapkanlah jam tangan atau stopwatch
untuk mengukur kecepatan membaca Anda.
2. Mulailah Anda baca teks bacaan berikut dengan memperhatikan cara membaca cepat
yang baik.
3. Hitunglah kapan waktu mulai dan berakhirnya membaca.

Mulai membaca : Pukul ... menit ... detik

Pencemaran Sungai Jadi Ancaman


Keberadaan Sungai Cenrana dan Teluk Bone tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu kebanggaan
para petambak di Bone, khususnya di Desa Pallima. Bukan apa-apa, perpaduan air sungai dan air
laut dari teluk inilah yang diakui menjadi salah satu factor penyebab kepiting pallima unggul.
Keberadaan dua perairan ini pula yang diakui para petambak menjadi lokasi paling bagus bagi
tumbuh kembangnya kepiting pallima. Siapa sangka, saat ini sungai dan teluk ini pula yang menjadi
ancaman bagi kelangsungan usaha kepiting pallima. Pencemaran besar besaran yang terjadi di
Sungai Cenrana saat ini menjadi hal yang menakutkan bagi para petambak di sepanjang sungai
tersebut. Mimpi buruk ini sudah mulai menyata beberapa tahun terakhir. Saat kemarau, Sungai
Cenrana mendangkal. Hutan-hutan bakau dan nipah di sepanjang bantaran sungai pun ikut
menanggung akibatnya. Padahal, sebagaimana diketahui, hutan ini adalah istana bagi para kepiting.
Sebaliknya, setiap kali hujan, sungai ini langsung meluap. Tentu saja bibit-bibit kepiting serta tambak-
tambak warga pun ikut meluap. Saat banjir menggenang di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan
(Sulsel) akhir tahun 2003 lalu, Cenrana lagi-lagi meluap. Beruntung, kejadiannya tidak separah tahun
2001. Akan tetapi, hujan atau sebaliknya, tetap saja menjadi mimpi buruk bagi warga di sepanjang
Sungai Cenrana. Adapun yang membuat warga semakin bersedih sebenarnya karena pencemaran ini

2
lebih banyak disebabkan oleh pencemaran yang terjadi di hulu sungai, bukan lagi disebabkan oleh
warga sekitar. Secara geografis, Sungai Cenrana memang menjadi muara dari sejumlah sungai besar
dan kecil di Sulsel. Dalam peta, jelas terlihat bagaimana Sungai Bila, Walanae, Sa'dan, dan beberapa
sungai lainnya mengalirkan sebagian besar airnya ke Danau Tempe,
salah satu danau terbesar di Sulsel. Khusus Danau
Tempe, satu-satunya tempat keluarnya air dari danau
ini hanyalah Sungai Cenrana. Dari Sungai Cenrana air kemudian dibawa ke Teluk Bone.
......................250 Kata
Sungai Bila, Walanae, dan Sa’dan adalah tiga sungai besar di Sulsel yang berada di posisi hulu dan
ketinggian. Persoalannya, lingkungan hulu sungai besar ini umumnya sudah rusak. Hutan-hutan di
sepanjang bantaran sungai, sebagian besar sudah gundul. Bahkan, sisi-sisi sungai tidak ada lagi
tanaman berakar kuat untuk menahan erosi. Sebagian bantaran sungai berubah menjadi
permukiman, kebun sayur, sawah, dan lainnya. Ini ditambah lagi perlakuan masyarakat di
sepanjang hulu sungai yang ikut menjadi penyumbang terbesar rusaknya sungai.
Akibatnya, setiap kali air sungai ini mengalir membawa serta tanah, lumpur, dan berbagai sampah,
termasuk potongan-potongan kayu. Sebagai tempat keluarnya air Danau Tempe, Sungai Cenrana
pun menanggung akibatnya dan mengalami pendangkalan hebat. Diibaratkan botol, Danau Tempe
adalah badan botol yang besar, sementara Sungai Cenrana adalah
leher botol yang kian hari kian menyempit. Sementara di Teluk Bone, abrasi dan kerusakan
lingkungan lainnya membuat teluk ini mulai kehilangan fungsinya sebagai muara. Bisa dibayangkan,
apa yang terjadi pada warga di Desa Pallima jika pada saat bersamaan air Sungai Cenrana meluap
dan air Teluk Bone pasang. Kemarau sebenarnya adalah saat paling bagus untuk memelihara
kepiting. Pasalnya, saat itu perpaduan antara air laut dan air sungai cukup bagus dan tidak
berlebihan sehingga sangat bagus bukan hanya untuk perkembangan kepiting, tetapi juga untuk rasa
kepiting.
.....................................................................................500 Kata
Sebenarnya, untuk masalah lingkungan ini, warga di Desa Pallima dan sekitarnya sudah melakukan
berbagai upaya, di antaranya menggalakkan penanaman pohon
bakau di sepanjang sisi-sisi tambak. Sementara terhadap pohon-pohon bakau dan nipah yang sudah
ada, para petambak tetap menjaganya dan bahkan melarang untuk ditebang. Ini masih pula
ditambah aturan lain, seperti tidak mengotori sungai dan perbuatan lain yang dianggap dapat
mencemari sungai. "Tetapi, sebaik apapun usaha kami menjaga lingkungan sekitar sini, kalau di hulu
tetap rusak, usaha kami tentu sia-sia. Kami sudah mati-matian tidak mengotori sungai, tetapi air yang
mengalir ke sini tidak henti-hentinya membawa lumpur, tanah, dan sampah dari tempat lain," ujar H.
Sultan. Diakui petambak setempat, masalah lingkungan ini mulai berdampak pada usaha tambak
mereka. Ini bukan hanya pada kualitas, tetapi juga kuantitasnya. Bahkan, secara umum luas tambak
pun mulai berkurang, terutama saat musim hujan, karena tersapu luapan air. Data Badan Pusat
Statistik Kabupaten Bone menunjukkan pengurangan luas tambak sepanjang tahun 2000–2001.
Kalau tahun 2000 luas tambak kepiting masih 2.850 hektar, tahun 2001 berkurang menjadi 2.189
hektar. Bahkan jumlah ini pun diyakini petambak terus berkurang hingga kini. Belajar dari
pengalaman banjir beberapa tahun belakangan ini, mimpi masyarakat tentang Sungai Cenrana
menjadi makin buruk. “Kalau sekarang saja sudah begini parah, bagaimana tahun-tahun nanti," tutur
H. Mandu, sedih. ............................................700 Kata
Sumber: Kompas, 11 Maret 2007

Waktu akhir membaca Pukul ... menit ... detik

Jumlah kata dalam bacaan tersebut sebanyak 700 kata. Anda ingin tahu kecepatan
membaca yang Anda miliki? Lihatlah table berikut.
Tabel Kecepatan Membaca Per Menit

3
waktu jmh kata per menit
1 640
1.15 522
1.3 427
1.45 366
2 320
2.15 284
2.3 256
2.45 233
3 213
3.15 197
3.3 183
3.45 171
4 160
4.15 151
4.3 142
4.45 135
5 128
5.15 122
5.3 116
5.45 111
Kecepatan membaca Anda: .... kata per menit

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut tanpa melihat teks. Kemudian, tuliskan


jawabannya di buku tugas.
1. Apakah yang menjadi faktor keberadaan Sungai Cenrana dan Teluk Bone menjadi
salah satu kebanggaan para petambak di Bone?
2. Apakah ancaman yang mengganggu kelangsungan usaha kepiting pallima?
3. Bagaimanakah keadaan Sungai Cenrana saat musim kemarau datang?
4. Apakah fungsi hutan di sekitar Sungai Cenrana bagi para kepiting?
5. Di manakah pencemaran Sungai Cenrana berasal?
6. Bagaimanakah keadaan Sungai Cenrana secara geografis?
7. Apakah nama danau terbesar di Sulawesi Selatan?
8. Bagaimanakah keadaaan hutan-hutan di sekitar hulu Sungai Cenrana?
9. Bagaimana pula kondisi bantaran Sungai Cenrana?
10. Bagaimankah kondisi di Teluk Bone?

Buatlah ringkasan isi teks dalam beberapa kalimat berdasarkan isi jawaban nomor 1 s.d. 10

söndag den 30 augusti 2009 liliSPS@ymail.com

You might also like