Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan pada
Jurusan S1 Keperawatan Non Regular
Oleh:
Butet Berlina
Yonathan
Rini Nuraeni
Yeni Maryani
I Gusti Ayu
Asep Firmansah
Tuti Kusmayanti
BB MUSHROOM FARM
2.2 Permintaan
Permintaan jamur tiram di daerah Bandung dan sekitarnya mencapai 7 - 10
ton /hari. Adapun produksi jamur tiram baru mencapai 2,5 - 3 ton /hari. Ini
berarti masih terdapat kekurangan sebesar 4 - 7 ton /hari, yang sedikitnya
dapat diisi dalam rencana budidaya jamur tiram ini.
Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Konsumen
Tahun Perkiraan Permintaan
2010 1.440 ton
2011 1.468,8 ton
2012 1.498,176 ton
2.3 Penawaran
Tabel 2.2 Proyeksi penawaran
Tahun Perkiraan Penawaran
2010 1.080 ton
2011 1.101,6 ton
2012 1.123,632 ton
2.4 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Tabel 2.3 Proyeksi Penawaran
Tahun Permintaaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa
Penjualan Pasar
2010 1.440 ton 1.080 ton 360 ton 19,2 ton 5,3%
2011 1.468,8 ton 1.101,6 ton 367,2 ton 19,584 ton 5,3%
2012 1.498,176 ton 1.123,632 ton 374,553 20 ton 5,3%
1.2 Perijinan
Perusahaan ini belum berbadan hukum sehingga perijinannya dari pihak RT
dan RW setempat. Rencana kedepan dengan semakin meningkatnya profit
yang didapatkan maka perusahaan kami akan mengajukan supaya menjadi
berbadan hukum.
4.1 Produk
4.1.1 Dimensi Produk
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), merupakan salah satu jamur
kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena
memiliki cita rasa yang khas, Jamur tiram juga Memiliki nilai gizi yang
tinggi. Jamur tiram Mengandung Protein Sebanyak 19 - 35 % dari berat
kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6-81,8 %. Selain itu jamur
tiram mengandung Vitamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin,
biotin serta beberapa garam mineral dari unsur unsur Ca, P, Fe, Na, dan
K dalam komposisi yang seimbang.
4.1.2 Nilai/Manfaat Produk
Protein yang terkandung dalam jamur tiram ini sangat tinggi cocok
untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi masyarakat Indonesia dengan
kondisi ekonomi menengah sampai bawah. Selain dikonsumsi dalam
keadaan segar, jamur juga kerap dikonsumsi setelah mengalami
pengeringan untuk pengawetan. Menurut Nyoman, antara jamur segar
dan jamur kering terdapat perbedaan kalori yang dikandungnya. Jamur
segar dalam 100 gram di dalamnya terdapat 15 kalori, protein 3,8 gram,
lemak 0,6 gr, karbohidrat 0,9 gr, kalsium 3 mg, zat besi 1,7 mg, vitamin
B 0,1 mg dan vitamin C 5 mg. Sedangkan pada 100 gram jamur kering
terdapat 128 kalori, protein 16 gram, lemak 0,9 gr, karbohidrat 64,6 mg,
kalsium 51 mg, zat besi 6,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan tidak
mengandung vitamin C.
4.2 Proses Produksi
Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut :
BIBIT MEDIA
JAMUR TANAM
Pencampuran
Inokulasi Sterilisasi
LOG
TANAM
Inkubasi
Pemeliharaan
Pemanenan
LIMBAH
JAMUR
Ket :
Produk utama
JAMUR PAKAN
SEGAR DOMBA Produk turunan
18
Rak Rak
60 cm
45 cm
2,5 m
4.6 Investasi yang dibutuhkan
60 cm
Investasi awal yang dibutuhkan adalah sebesar 30 - 100 juta rupiah. Investasi
diperoleh dari beberapa investor.
60 cm
s/d 16 m
BAB V
ASPEK KEUANGAN
Jumlah 500.000
c. Utilitas
1. Listrik
1 100.000 100.000
2. Transportasi
1 100.000 100.000
3. Air
1 50.000 50.000
Jumlah 250.000
d. Total Modal = Modal tetap +modal Kerja
= Rp. 5.000.000 + Rp. 18.395.000 + Rp. 3.000.000 + Rp. 250.000
= Rp. 26.645.000
e. Pendapatan kotor
Produksi jamur (kegagalan 20%) = 14.400 log x 0,5 kg = 7.200 kg
7.200 kg @ 5000 = Rp. 36.000.000
Artinya budidaya jamur tiram tidak mendapat untung dan juga tidak
mengalami kerugian bila jumlah produksi sebesar 4579 kg.