You are on page 1of 20

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
Persentasi Teori dan Model
Komunikasi Massa
Kelompok 3
Adhika Aryamurti
Azka Harya Fitra
Naca Kurnia
Putrasio
Rahmat Giantoro
Romy Syaputra
Salman Bin Abdurrozzaq
Yogi Banavinto
Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa ( mass comunication )


adalah komunikasi yang menggunakan media
massa, baik cetak ( surat kabar, majalah) atau
elektronik (radio,televisi), berbiaya relatif
mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau
orang yang dilembagakan, yang ditujukan
kepada sejumlah besar orang yang tersebar di
banyak tempat, anonim, dan heterogen.
Pengertian komunikasi massa menurut beberapa ahli

Produksi dan distribusi yang berlandaskan


teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam
masyarakat industri. ( Gerbner)
Suatu bentuk komunikasi yang menyampaikan
pernyataan secara terbuka melalui media
penyebaran teknis secara tidak langsung, satu
arah pada publik yang tersebar.
Jalaludin Rakhmat

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis


komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang tersebat, heterogen dan
anonim melalui media cetak atau elekronik
sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat.
Unsur-unsur komunikasi massa

1. Terlembagakan
2. Pesan bersifat umum atau serentak
3. Komunikate bersifat heterogen, anonim, dan
banyak
4. Proses berlangsung satu arah
5. Umpan balik tertunda
Kriteria Komunikasi Massa
Kiteria Komunikasi Massa

Komunikator Organisasi kompleks

Pesan Umum

Saluran Elekronik dan Cetak

Khalayak Massa

Umpan Balik Tertunda

Kontak Sekunder

Contoh Berita TV
Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi Bersifat Umum


Pesan komunikasi yang disampaikan melalui
media massa adalah terbuka untuk semua
orang. Meskipun pesan komunikasi massa
bersifat umum dan terbuka, sama sekali
terbuka juga jarang diperoleh, disebabkan
faktor yang bersifat paksaan yang timbul
karena struktur sosial.
Komunikasi Bersifat Heterogen
komunikan dalam komunikasi massa adalah
sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat
yang sama yang mempunyai bentuk tingkah laku
yang sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan
yang sama, meskipun demikian orang – orang yang
berinteraksi tadi tidak saling mengenal, berinteraksi
secara terbatas, dan tidak terorganisasikan.
Komposisi komunikan tersebut tergeser – geser
terus – menerus, serta tidak mempunyai
kepemimpinan atau perassaan identitas.
Media massa menimbulkan keserempakan

Yang dimaksud dengan keserempakan ialah


keserempakan kontak dengan sejumlah besar
penduduk dalam jarak yang jauh dari
komunikator, dan penduduk tersebut satu sam
lainnya berada dalam keadaan terpisah. Radio
dan televisi dalam hal ini melebihi media cetak
Hubungan komunikator – komunikan bersifat non- pribadi

Dalam komunikasi massa, hubungan antara


komunikator dengan komunikan bersifat non
pribadi, karena komunikan yang anonim
dicapai oleh orang – orang yang dikenal hanya
dalam peranannya yang bersifat umum
sebagai komunikator.
Model Komunikasi Massa

Kemajuan teknologi komunikasi massa


berpengaruh besar pada kehidupan politik,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Perkembangan komunikasi masa itu
menghasilkan beberapa teori model
komunikasi
Model Jarum Hipodermik
Dikemukakan oleh Elihu Katz pada tahun 1930-an
Dalam hubungannya dengan komunikasi massa,
istilah “model jarum hipodermik” mengandung
anggapan dasar bahwa media massa
menimbulkan efek yang kuat, terarah, segera dan
langsung itu adalah sejalan dengan pengertian
“perangsang tanggapan (stimulus-response)”
yang mulai dikenal sejak penelitian ilmu jiwa
pada tahun 1930-an.
Model Komunikasi Satu Tahap
Model komunikasi satu tahap menyatakan
bahwa saluran media massa berkomunikasi
langsung dengan massa komunikan tanpa
berlalunya suatu pesan melalui orang lain,
tetapi pesan tersebut tidak mencapai semua
komunikan dan tidak menimbulkan efek yang
sama pada setiap komunikan.
Model Komunikasi Dua Tahap
Dikemukakan oleh Lazarfeld, Berelson, dan Gaudet pada
tahun 1948 
Mereka menyatakan bahwa idea-idea seringkali datang
dari radio dan surat kabar yang ditangkap oleh pemuka
pendapat (opinion leaders) dan dari mereka ini kemudian
menuju komunikan yang kurang giat. Tahap pertama
adalah dari sumbernya, yakni komunikator kepada
pemuka pendapat yang mengoperkan informasi. Sedang
tahap kedua ialah dari pemuka pendapat kepada
pengikut-pengikutnya, yang juga mencakup penyebaran
pengaruh.
Model Komunikasi Tahap Ganda
Model ini menggabungkan model komunikasi jarum
hipodermik, model komunikasi satu tahap, dan model
komunikasi dua tahap. Model komunikasi tahap ganda
ini didasarkan pada fungsi penyebaran yang berurutan
yang terjadi pada kebanyakan situasi komunikasi.
Model ini menyatakan bahwa lajunya komunikasi dari
komunikator kepada komunikan terdapat jumlah “relay”
yang berganti-ganti. Beberapa komunikan menerima
pesan langsung melalui saluran dari komunikator yang
lainnya terpindahkan dari sumnernya beberapa kali.
Model DeFleur

Dipopulerkan oleh DeFleur


  Model DeFleur merupakan model komunikasi
massa dari perluasan model-model yang
dikemukakan para ahli lain, khususnya Shannon dan
Weaver, dengan memasukkan perangkat media
massa (mass medium device) dan perangkat umpan
balik (feedback device). Ia menggambarkan sumber
(source), pemancar (transmitter), penerima
(receiver), dan sasaran (destination ) sebagai fase-
fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa.
Model Westley dan MacLean

• Dipopulerkan oleh Bruce Westley dan Malcom MacLean pada tahun 1957
• Bruce Westley dan MacLean merumuskan suatu model yang mencakup
komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral
dari proses komunikasi. Model ini dipengaruhi oleh model Newcomb,
model Lasswell, dan model Sannon-Weaver. Mereka menambahkan
jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak terbatas ( dari X1
hingga X00), yang kesemuanya merupakan “objek orientasi,”
menempatkan suatu peran C di antara A dan B, dan menyediakan umpan
balik.
• Westley dan MacLean menambahkan suatu unsur lain (C). C adalah
“penjaga gerbang” (gatekeeper) atau pemimpin pendapat (opinion
leader) yang menerima pesan (X’) dari sumber media massa (A) atau
menyoroti objek orientasi (X3, X4) dalam lingkungannya. 
Model Berlo

• Model Berlo dikenal dengan model SCMR,


kepanjangan dari Source (sumber), Message (pesan),
Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Berlo juga
menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan
penyandi-balik (decoder) dalam proses komunikasi.
Penyandi bertanggung jawab mengekspresikan
maksud sumber dalam bentuk pesan.
• Salah satu kelebihan model Berlo adalah tidak
terbatas pada komunikasi massa dan bersifat heuristik
( merangsang penelitian).
Model Lasswell
Lasswell mengemukakan teori komunikasi berupa ungkapan verbal, yakni
• Who
• Say What
• In Which Channel
• To Whom
• With What Effect?

Model Lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut


mengisyaratkan bahwa lebih dari satu aliran dapat membawa pesan. Unsur (Who)
merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan (misalnya oleh “penjaga
gerbang”), sedangkan unsur pesan (Say What) merupakan bahan untuk analisis
isi. Saluran komunikasi (In Which Channel) dikaji dalam analisis media. Unsur
penerima (To Whom) dikaitkan dengan analisis khalayak, sementara unsur
pengaruh (With What Effect) jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat
yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar
atau pemirsa.

You might also like