You are on page 1of 2

NAMA : ADITYA MAHENDRA SAPUTRA

KELAS : 1KA34
NPM : 10110199

AGAMA DAN MASYARAKAT

Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan pengetahuan agama yang meliputi
penulisan sejarah dan figur para Nabi dalam mengubah kehidupan. Pada usulannya agama
yang diyakini merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosial.

Ada dua kehidupan sosial menyangkut hal yang sudah tentu memiliki hubungan erat:
1. Pengaruh dari cita-cita agama dan etika agama dalam kehidupan individu dari kelas
sosial dan group sosial;
2. Perseorangan, kolektivitas dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing
agama diwarnainya.

Fungsi Agama, yaitu :


1. Dalam pengertian lembaga sosial yang demikian, maka agama merupakan salah satu
bentuk perilaku manusia yang telah terlembaga;
2. Fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yaitu: kebudayaan, sistem
AGAMA DAN
sosial dan kepribadian;
MASYARAKAT
3. Teori fungsional dalam melihat kebudayaan, pengertiannya adalah bahwa kebudayaan
adalah wujud suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan
peraturan.
4. Mempertahankan keseimbangan pribadi, fungsi kepribadian dalam hal ini merupakan
suatu dorongan kebutuhan yang kompleks dan kecenderungan bertindak;
5. Aksioma teori fungsional agama adalah segala suatu yang tidak berfungsi akan lenyap
dengan sendirinya.

Fungsi Agama bagi Masyarakat Industri Sekuler :


 Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh terhadap semua
aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian terhadap alam pisik;
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai konsekuensi penting bagi
agama, salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat;
 Pada umumnya kecenderungan sekulerisasi mempersempit ruang gerak kepercayaan
dan pengalaman keagamaan yang terbatas;
 Agama yang menerima nilai-nilai institusional baru, melainkan agama yang bersifat
aliran-aliran.
PELEMBAGAAN
AGAMA

Agama begitu universal, permanen (langgeng) dan mengatur dalam kehidupan, sehingga
bila memahami agama akan sukar memahami masyarakat;

Menurut perkataan (Elizabeth K. Notinghan, 1954), yaitu :


 Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral;
 Masyarakat-masyarakat praindustri yang sedang berkembang;

NU, semula organisasi ini tidak mempunyai anggaran dasar (Tahun 1926), baru setelah
Tahun 1927 organisasi ini dirumuskan;

Dari contoh sosial lembaga keagamaan berkembang pola ibadah, pola ide-ide, ketentuan
(keyakinan) dan tampil sebagai bentuk asosiasinya atau organisasinya.

You might also like