Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
0
LANDASAN HUKUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROFESI
AKUNTANSI
Pasal 1
Pasal 2
b. ijazah yang diterima sesudah lulus dalam sesuatu ujian lain yang
menurut pendapat Panitia Ahli termaksud dalam pasal 3 guna
menjalankan pekerjaan akuntan dapat disamakan dengan ijazah
tersebut pada huruf a pasal ini.
Pasal 3
1
(3) Menteri Keuangan berhak memberi tugas lain kepada panitia
tersebut dalam ayat 1 untuk menjamin kesempurnaan urusan
akuntansi c.q. untuk mengatur lebih lanjut urusan akuntansi.
Pasal 1
Pasal 2
(3) Izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diberikan oleh Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi atas dasar rekomendasi dari Panitia Ahli
Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan.
Pasal 1
2
2. Tujuan perjanjian kerja sama ini adalah untuk mengatur
wewenang dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam
upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan profesi
akuntansi.
Pasal 2
5. Sertifikasi.
Pasal 3
Pasal 4
3
3. Penyusunan dan usul penetapan kurikulum pendidikan profesi
akuntansi.
Pasal 5
4
panduan utama bagi anggota IFAC yang secara umum bertanggung
jawab atas dibangunnya atau diimplementasikannya standar dan
persyaratan pendidikan yang berlaku di negaranya. Standar ini
memberikan kerangka dasar yang sangat penting bagi semua pihak
yang berkepentingan atas tersedianya kinerja yang berkualitas tinggi
dari seorang akuntan profesional.
5
Tujuh IESs yang dikeluarkan oleh IFAC adalah:
6
dibutuhkan setelah mendapatkan kualifikasi sebagai akuntan
profesional.
1. Memiliki ijazah dari Universitas Negeri atau Badan Perguruan Tinggi Lain
yang dibentuk menurut Undang-undang atau diakui pemerintah; atau
2. Lulus dalam suatu ujian yang ijazahnya dapat disamakan dengan ijazah
butir 1 di atas.
7
Pelaksanaan ketentuan tersebut ternyata menimbulkan diskriminasi antara
perguruan tinggi yang ijazahnya memenuhi butir 1 dan perguruan tinggi yang
ijazahnya dianggap belum memenuhi. Pada kenyataannya banyak
perguruan tinggi yang menghasilkan sarjana akuntansi yang kualitas
keilmuannya sangat baik, tetapi tidak dapat langsung mendapat gelar
akuntan.
Perkembangan selanjutnya, lahir UU No.: 2/1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Undang-undang ini kemudian dirinci dalam PP No.: 30/1990
mengenai Pendidikan Tinggi dan Kepmendikbud No.: 36/U/1993 tentang
Gelar Akademik dan Sebutan Profesi. Dengan adanya peraturan-peraturan
ini pendidikan akuntansi berubah secara mendasar. Pertama, UU No.2/1989
mengelompokkan pendidikan akuntan dalam kelompok pendidikan profesi
dan memperoleh “sebutan” di belakang nama lulusannya. Sedangkan UU
No.34/1954 memberikan “gelar” akuntan. Kedua, untuk dapat mengikuti
pendidikan profesi yang baru, calon peserta didik harus lulus terlebih dahulu
dari pendidikan akademik dengan gelar “Sarjana Ekonomi”. Hal ini serupa
dengan pendidikan profesi untuk dokter, dokter gigi, dokter hewan, psikolog,
apoteker, notaris, pengacara, dan arsitek.
8
perkembangan kegiatan akuntansi menuntut ketersediaan tenaga ahli yang
berkualitas di bidang akuntansi. Kedua, perkembangan pendidikan akuntansi
tingkat nasional bagi program sarjana (S1) telah sampai pada tahap yang
memungkinkan bagi dibukanya PPA.
KERPPA yang merupakan komite yang dibentuk oleh IAI berfungsi untuk
memberi evaluasi dan rekomendasi tentang penyelenggaraan PPA kepada
Panitia Ahli Persamaan Ijasah Akuntan (PAPIA). Atas dasar dari
rekomendasi KERPPA, maka PAPIA meminta DIKTI untuk memberi izin
penyelenggaraan PPA sesuai dengan kondisi perguruan tinggi pada saat
divisitasi oleh KERPPA.
9
Perguruan tinggi yang hendak menyelenggarakan PPA harus mendapatkan
izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Untuk itu perguruan tinggi
harus mengajukan usulan penyelenggaraan ke Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Berdasarkan usulan tersebut Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi akan meminta rekomendasi IAI mengenai kelayakan
perguruan tinggi untuk menyelenggarakan PPA. Selanjutnya IAI akan
melaksanakan proses evaluasi berdasarkan kriteria tertentu secara
transparan.
10
Kualifikasi untuk menjadi Akuntan dapat digambarkan pada gambar berikut:
University Degree
Degree with Accounting Major
MOF PA Certificate
• Be registered with MOF
• Be IAI Member
PA Certificate Holder
• Indonesian domiciled
• Hold IAI BAP (may work as a PA)
• Have relevant practical
Ministry of experience
Finance
11
TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
12
IAI merasa perlu mengadakan evaluasi periodik dengan maksud agar
terdapat perbaikan penyelenggaraan PPA yang berkesinambungan. Selain
itu, kriteria penilaian yang menjadi tolok ukur juga senantiasa disesuaikan
dengan kebutuhan dan perubahan lingkungan. Dari adanya kunjungan
mendadak atas proses, penyelenggara PPA diharapkan senantiasa menjaga
standar kualitas penyelenggaraan yang memenuhi kriteria penilaian.
Pembaharuan rekomendasi diharapkan akan menghasilkan peningkatan
kualitas penyelenggaraan PPA.
Kurikulum dan silabus PPA sebagian besar berisikan materi yang tidak atau
belum diberikan pada jenjang strata satu atau berupa aplikasi suatu konsep
atau teori. Penyusunan kurikulum dan silabus PPA juga memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan pengguna jasa akuntan. Kurikulum dan silabus PPA
diharapkan tidak statis, namun dapat terus berkembang sesuai dengan
perubahan lingkungan.
13
SILABUS MATA AJAR
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
14
SILABUS MATA AJAR
ETIKA BISNIS dan PROFESI
3 SKS
Metode Pembelajaran
15
3. Eksplorasi kasus: Peserta didik harus mengekplorasi suatu kasus dalam
praktik akuntansi dan bisnis yang menimbulkan dilema etika. Diharapkan
eksplorasi dilakukan secara riil di lapangan, yang untuk itu peserta didik
harus melakukan diskusi intensif dengan praktisi akuntansi (atau jika
mungkin menggali pengalaman sendiri jika sedang atau pernah menjadi
praktisi akuntansi dan bisnis).
4. Diskusi kasus yang sintesis-refleksif: Peserta didik mendiskusikan kasus
empiris dari suatu kejadian etika yang dieksplorasinya dengan
mendasarkan pada rujukan teoritis-konsepsional, kode etik, aturan hukum
dan pertimbangan hati nurani serta juga sepenuhnya memperhatikan
konteks kejadian tersebut sehingga dapat memberikan solusi yang
cerdas dan bermakna.
Referensi Wajib
Referensi Pendukung
16
• Poulfet, F. (1997). The Ethics of Tax Planning. Business Ethics: A
European Review, Vol. 6 No. 4; 213-219.
• Stainer dkk. (1997). Ethics for Management Consulting. Business
Ethics: A European Review, Vol. 6 No. 2; 65-71.
• White, L.P. dan L.W. Lam (2000). A Proposed Infrastructural Model
for the Establishment of Organizational Ethical Systems. Journal of
Business Ethics 28; 35-42.
Topik-topik Bahasan
17
4. Tata Kelola Etis & Akuntabilitas: Brooks, Ch. 3 & 4 dan artikel dari Murphy
• Good governance yang menyertainya
• Pengembangan program etika
5. Pendekatan dalam Pengambilan Brooks, Ch. 5 dan artikel dari Brooks dan
Keputusan Etis: Tucker yang menyertai bab ini.
• Analisis biaya-manfaat
• Analisis etis untuk pemecahan
masalah
6. Etika Profesi Akuntansi: Berbagai kode etik profesi yang
• IFAC Code of Ethics dikeluarkan oleh asosiasi-asosiasi profesi
• Kode Etik IAI akuntansi
• Kode Etik IAPI
• Kode Etik IAMI
• Kode Etik IAI KASP
• Kode Etik Profesi dalam asosiasi
akuntansi lainnya
• Sarbox
• PMK No. 17/2008 dan peraturan
pemerintahan Indonesia lainnya
yang relevan.
7. Mengelola Resiko Etika dan Brooks, Ch. 6 dan artikel dari Mitroff, et
Manajemen Krisis al. yang menyertai bab ini.
Ujian Tengah Semester
8. Etika dalam Praktik Auditing dan Etika Tugas peserta didik dari hasil studi
dalam Praktik Konsultan Manajemen lapangan atau sumber dokumentasi
9. Etika dalam Praktik Akuntansi lainnya yang relevan.
Manajemen dan Akuntansi Keuangan
10. Etika dalam Praktik Investasi dan Pasar
Modal
11. Etika dalam Praktik Akuntansi Sektor
Publik
12. Etika dalam Praktik Perpajakan
13. Etika dalam Praktik Bisnis
14. Materi Lokal Materi dan metode perkuliahan
diserahkan kepada masing-masing dosen
dan penyelenggara program.
Ujian Akhir Semester
18
SILABUS MATA AJAR
PERPAJAKAN
3 SKS
Mata ajar ini bertujuan untuk membahas berbagai peraturan perpajakan yang
berlaku serta pengaruhnya bagi perusahaan dan penyajian kewajaran
penyajian laporan keuangan suatu perusahaan. Pembahasan tidak hanya
menekankan pada penguasaan peraturan perpajakan namun juga
menekankan bagaimana aplikasi peraturan tersebut dalam perusahaan.
Peserta diharapkan dapat melakukan analisis terhadap transaksi perusahaan
yang terkait dengan perpajakan dan menyajikannya dalam laporan
keuangan. Peraturan perpajakan secara langsung akan mempengaruhi
kondisi perusahaan, sehingga akan mempengaruhi keputusan bisnis yang
diambil perusahaan. Pemahaman tersebut dapat membantu dalam
melakukan audit atas transaksi dan akun yang terkait dengan perpajakan.
Dalam beberapa pertemuan akan dibahas mengenai aspek etika perpajakan.
Tujuan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kognitif adalah agar
peserta didik:
1. Memahami aplikasi pajak, baik dari sisi pelaporan pajak dan penyajian
pajak dalam laporan keuangan.
2. Memahami pengaruh pajak dalam penyajian laporan keuangan.
3. Memahami dampak peraturan pajak terhadap keputusan bisnis.
4. Memahami pentingnya etika dalam perpajakan.
Metode Pembelajaran
19
Agar peserta termotivasi untuk membaca materi yang diberikan di setiap
pertemuan, akan diselenggarakan kuis di beberapa pertemuan. Terutama untuk
materi yang telah diajarkan di S1. Waktu kuis antara 10 – 15 menit.
Referensi Wajib
20
Referensi Pendukung
Topik-topik Bahasan
Materi berikut ini diajarkan dalam 14 kali pertemuan dengan durasi tiap kali
pertemuan selama ± 150 menit.EMUAN TOPIK BAHASABAHAN BACAAN
SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI
1. Sistem Perpajakan di Indonesia dan W
Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (I)
1. Kebijakan
¾ Definisi Pajak
¾ Fungsi Pajak
¾ Azas perpajakan
2. Administrasi
¾ Stelsel pajak
¾ Sistem pemungutan
¾ Jenis-jenis pajak
21
3. Hukum formal dan material
4. Teori Pajak UU KUP
22
8. Norma penghitungan
9. Hubungan istimewa
4. Pajak Penghasilan untuk Transaksi UU Pajak Penghasilan
Khusus Peraturan Pelaksana UU PPh
1. PPh pasal 4 ayat 2 Kasus: Penerapan pajak atas
2. Kredit pajak luar negeri (PPh 24) penghasilan, transaksi atau
3. Ketentuan khusus PPh atas industri khusus
transaksi / industri tertentu misal:
¾ Penghasilan modal ventura
¾ Transaksi pasar modal Kuis
¾ Penghasilan yang dibebankan
pada keuangan negara/daerah
¾ Konstruksi
¾ Pajak penghasilan atas dana
pensiun
¾ Restrukturisasi utang
¾ Holding Company, Merger dan
Akuisisi
¾ Pelayaran, penerbangan,
pengeboran dan
¾ Dana pensiun
¾ Derivatif
5. Rekonsiliasi Fiskal UU Pajak Penghasilan
1. Rekonsiliasi Laba Komersial dengan Peraturan Pelaksana UU PPh
Laba Fiskal Kasus: Rekonsiliasi Fiskal dan
2. Beda Permanen dan Temporer perhitungan pajak akhir
3. Perhitungan Pajak Terhutang tahun
4. Kredit Pajak
Pajak akhir tahun Kuis
(PPh 28 dan PPh 29)
6. Penyelesaian Pajak Akhir Tahun, UU Pajak Penghasilan
Angsuran Pajak dan Pajak dalam Peraturan Pelaksana UU PPh
Laporan Keuangan PSAK 46
1. Cicilan pajak (PPh 25) Kasus: Perhitungan pajak dan
2. Pencatatan akuntansi: pengisian SPT tahunan PPh
¾ angsuran pajak badan dan penyajian pajak
¾ kredit pajak dalam laporan tahunan
¾ pajak akhir tahun
¾ beban pajak
¾ pajak tangguhan
3. Etika dalam pelaporan pajak
23
7. Pajak dipotong/dipungut pihak lain UU Pajak Penghasilan
(withholding tax) – 21, 22, 23, 26 Peraturan pelaksana PPh
1. Pemotong pajak Kasus Perhitungan PPh 21 dan
2. Penerima penghasilan yang dipotong 26
3. Obyek pajak
4. Pengurangan yang diperbolehkan Kuis
5. Penghasilan tidak kena pajak
6. Penghitungan PPh 21, 22, 23 dan 26
7. Penghasilan yang dikenakan PPh
Final
8. Pencatatan akuntansi atas pajak
dipotong/dipungut
Ujian Tengah Semester
8. Konsep Dasar PPN dan PPnBM UU PPN dan PPnBM
1. Karakteristik dan Mekanisme Peraturan Pelaksana UU PPN
Pengadaan PPN dan PPnBM dan PPnBM
2. Obyek Pajak dan yang Dikecualikan Kasus: Perhitungan PPN dan
3. Pengusaha Kena Pajak penentuan utang PPN akhir
4. Penyerahan dan Bukan Penyerahan masa
5. Barang dan Jasa Kena Pajak
6. Daerah Pabean dan Kawasan Berikat
7. Saat dan tempat terutang Kuis
8. Faktur Pajak, Nota Retur
9. Dasar Pengenaan Pajak
10. Hubungan istimewa dan kaitannya
dengan DPP
11. Penghitungan dan pelaporan
12. Kredit Pajak Masukan
13. Pencatatan transaksi PPN dan
PPnBM
9. Ketentuan Khusus PPN dan PPnBM UU PPN dan PPnBM
1. Fasilitas khusus di bidang Peraturan Pelaksana UU PPN
PPN/PPnBM: tidak dipungut, dan PPnBM
dibebaskan Kasus: Perhitungan dan
2. PPN dan PPnBM atas penyerahan pelaporan PPN pada industri
kepada pemungut pajak khusus
3. Ketentuan atas Transaksi/ Industri
Khusus : Kuis
¾ Apartemen, real estate dan
konstruksi
¾ Emas
¾ Transaksi syariah
24
¾ Pedagang Eceran (Retail)
¾ Leasing
¾ Kegiatan membangun sendiri
10. Pajak Daerah dan Pajak lainnya UU PBB
(Materai, PBB dan BPHTB) UU Bea Material
1. Pajak dan Retribusí daerah UU BPHTB
2. Peranan Pajak Daerah dalam UU Dokumen Negara
Pembangungan Daerah UU Pajak dan Retribusi Daerah
¾ Beberapa contoh pajak daerah Kasus: Pajak Daerah
¾ Mekanisme pembayaran dan
pelaporan pajak daerah
3. Subyek, obyek dan perhitungan
PBB, BPHTB dan Bea / Materai Kuis
11. Konsep Dasar Pajak Internasional OECD
1. Konsep dasar Perpajakan JH
Internasional Z
2. Pemajakan transaksi lintas negara
3. Konsep juridical versus economic Kasus : Manfaat Perjanjian
double taxation Penghindaran Pajak
4. Sumber hukum perpajakan Berganda
internasional
5. Prinsip non diskriminasi
6. Konsep Anti-tax avoidance
7. Pengertian dan Tujuan
Penghindaran Pajak Berganda (P3B)
12. Penghindaran pajak berganda OECD
1. Tax Treaty : JH
¾ Pemajakan atas Passive Income Z
¾ Pemajakan atas Dependent dan
Independent Personal Services Kasus : Transfer Pricing
2. Konsep BUT (Permanent
Establishment)
3. Transfer Pricing
4. Treaty Shopping
Aplikasi pajak internasional dalam
Perusahaan multinasional
13. Strategi Perencanaan dan Manajemen Z
Pajak Perusahaan
1. Konsep dasar strategi dan Kasus : Perencanaan dan
perencanaan pajak Manajemen Pajak
2. Penghindaran pajak dan
penyelundupan pajak
25
3. Teknik dasar manajemen pajak dan
perencanaan pajak misal optimalisasi
biaya yang dapat dikurangkan,
efisiensi administrasi
4. Berapa contoh keputusan
manajemen :
¾ Pemberian dalam bentuk natura
¾ Biaya setelah pajak
¾ Pendanaan investasi
5. Pengaruh pencatatan dan sistem
akuntansi dalam manajemen dan
perencanaan pajak
6. Etika dalam manajemen pajak
14. Muatan Lokal
Ujian Akhir Semester
26
SILABUS MATA AJAR
PRAKTIK AUDIT
3 SKS
Mata ajar ini diberikan untuk membekali peserta didik dengan pendalaman
pengetahuan dan kemampuan untuk menerapkan standar auditing, standar
atestasi, standar jasa akuntansi dan review, standar pengendalian mutu dan
kode etik profesi. Setelah mengikuti mata ajar ini, peserta didik diharapkan
mampu membuat perencanaan audit, melaksanakan audit di lapangan dan
membuat laporan audit, serta melakukan jasa-jasa atestasi dan assurance
lainnya, berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan
Institut Akuntan Publik Indonesia. Dengan demikian mereka diharapkan siap
menerapkan pengetahuan dan keahliannya sebagai auditor dan mampu
mengembangkan keahlian untuk memecahkan masalah-masalah yang
berhubungan dengan proses audit, termasuk kemampuan mengambil
keputusan serta keahlian dalam menyiapkan dan menyampaikan komunikasi
profesional dan bekerja dengan orang lain.
Metode Pembelajaran
Referensi
27
• Satu atau lebih buku teks Auditing dari daftar di bawah ini atau buku
teks lain yang sesuai:
o Auditing and Assurance Services, An Integrated Approach, by
Arens, Elder, and Beasley, Prentice Hall – Pearson Education, 12th
Edition, 2008 atau edisi terbaru.
o Auditing & Assurance Services: A Systematic Approach, by
Messier, Glover, and Prawitt, McGraw-Hill, 4th Edition 2006 atau edisi
terbaru.
o Auditing Concepts and Applications, A Risk-Analysis Approach,
by Konrath, Larry F., 5th Edition, South Western, 2001 atau edisi
terbaru.
o Assurance & Auditing, Concepts for Changing Environment, by
Schelluch, Topple, Jubb, Rittenberg and Schwieger, Thomson
(sekarang: Cengage).
• Satu atau lebih kasus auditing terpadu dari beberapa di bawah ini:
o Lakeside Company, The Case Studies in Auditing, by Trussel and
Hoyle, Prentice Hall – Pearson Education, 10th Edition, 2005 atau edisi
terbaru.
o Guide to Using International Standards on Auditing in the Audits
of Small- and Mediumsized Entities, International Federation of
Accountants, December 2007.
• Dan bahan lainnya yang sesuai dengan pokok-pokok bahasan.
Topik-topik Bahasan
Mata ajar ini membahas semua hal penting yang perlu dikuasai oleh seorang
auditor. Pokok bahasan mencakup mulai dari perencanaan penugasan,
pelaksanaan sampai pelaporannya. Pembahasan dilakukan dalam 14 kali
pertemuan ± 150 menit selama satu semester. Dalam setiap pertemuan atau
lebih, akan didiskusikan bagian dari kasus audit terpadu dan atau kasus
audit lain yang berdiri sendiri.
Pertemuan di kelas dilakukan berdasarkan jadwal berikut:
28
2. Proses Audit SA 161 Hubungan antara Standar
3. Standar Profesional Akuntan Auditing dengan Standar
Publik Pengendalian Mutu
4. International Standards on SA 201 Sifat Standar Umum
Auditing
SA 210 Pelatihan dan Keahlian Auditor
Konsep Dasar Independen
1. Asersi Laporan Keuangan
2. Resiko Audit SA 220 Independensi
3. Materialitas SA 230 Penggunaan Kemahiran
4. Kesalahan dan Fraud Profesional dengan Cermat dan
5. Tindakan Melawan Hukum Seksama
International Standards on Auditing
29
4. Pemahaman Mengenai Entitas SA 315 Komunikasi antara Auditor
dan Lingkungannya Pendahulu dan Auditor
1. Komunikasi dengan Auditor Pengganti
Pendahulu (Setelah SA 316 Pertimbangan atas Kecurangan
Penunjukan) dalam Audit Laporan Keuangan
2. Pelaksanaan Prosedur Analitik
3. Pertimbangan akan SA 317 Unsur Tindakan Melawan Hukum
Pengendalian Internal oleh Klien
4. Kebutuhan akan Supervisi SA 318 Pemahaman atas Bisnis Klien
Penetapan Resiko Salah Saji SA 320 Surat Perikatan Audit
Material dan Desain Prosedur
Audit SA 329 Prosedur Analitik
30
Ujian Tengah Semester
8. Bukti Audit SA 326 Bukti Audit
1. Kesesuaian dan Kecukupan SA 329 Prosedur Analitik
Bukti
2. Jenis Bukti Audit
Prosedur dan Dokumentasi
Audit
1. Jenis Prosedur Substantif
2. Program Audit Substantif
3. Dokumentasi Audit (Kertas
Kerja Audit)
Penyelesaian Audit
1. Prosedur yang Dilakukan
Menjelang Akhir Audit
2. Evaluasi Temuan Audit
31
11. Prosedur Kompilasi dan Review SAR 100 Kompilasi dan Review atas
1. Prosedur Kompilasi Laporan Keuangan
2. Prosedur Review SAR 200 Pelaporan atas Laporan
3. Review Laporan Keuangan Keuangan Komparatif
Interim Perusahaan Publik
SAR 300 Laporan Kompilasi atas
Atestasi Kepatuhan Laporan Keuangan yang
1. Berdasarkan Standar Auditing Dimasukkan dalam Formulir
2. Berdasarkan Standar Atestasi Tertentu
3. Berdasarkan Standar Audit
Pemerintahan SAR 400 Komunikasi antara Akuntan
Pendahulu dengan Akuntan
Pengganti
SAT 500 Atestasi Kepatuhan
SA 801 Audit Kepatuhan yang
Diterapkan atas Entitas
Pemerintahan dan Penerima
Lain Bantuan Keuangan
Pemerintah
Standar Audit Pemerintah
32
Laporan Auditor Independen
SA 534 Pelaporan atas Laporan
Keuangan yang Disusun untuk
Digunakan di Negara Lain
Sa 543 Bagian Audit Dilakukan oleh
Auditor Indepen Lain
SA 550 Informasi Lain dalam
Dokumen yang Berisi Laporan
Keuangan Auditan
SA 551 Pelaporan tentang Informasi
yang Melampiri Laporan
Keuangan Pokok dalam
Dokumen yang Diserahkan
oleh Auditor
SA 552 Pelaporan atas Laporan
Keuangan Ringkasan dan
Data Keuangan Pilihan
SA 558 Informasi Tambahan yang
Diharuskan
SA 560 Peristiwa Kemudian
SA 561 Penemuan Kembali Fakta
yang Ada pada Tanggal
Laporan Auditor
33
SAT 400 Pelaporan Pengendalian Intern
Suatu Entitas atas Pelaporan
Keuangan
SAT 600 Perikatan Prosedur yang
Disepakati
SAT 700 Analisis dan Pembahasan oleh
Manajemen
Peraturan Bapepam
34
SILABUS MATA AJAR
LINGKUNGAN BISNIS dan HUKUM KOMERSIAL
3 SKS
Mata ajar ini memberikan pemahaman kepada para peserta didik dalam
mengenali, mengidentifikasi, mengamati dan menganalisis lingkungan bisnis
yang selalu dinamis. Untuk menunjang itu maka setiap peserta didik juga
dibekali dengan pemahaman pokok-pokok hukum komersial yang juga
mempunyai dampak pada lingkungan bisnis.
Dalam setiap tatap muka setiap peserta didik dibekali dengan konsep dan
aplikasinya dalam melakukan analisis lingkungan bisinis yang diharapkan
pada akhir dari mata ajar ini mereka dapat memahami lingkungan bisnis
tersebut dengan memperhatikan prinsip-prinsip hukum bisnis untuk
menunjang analisis yang dilakukan.
Metode Pembelajaran
Kuliah tatap muka, studi kasus, seminar, self study dan presentasi bisnis. Dalam
setiap tata muka, partisipasi kelas yang akan mendominasi.
Kehadiran
Peserta didik diharapkan selalu menghadiri kuliah dan diwajibkan hadir kuliah
minimal 10-11 dari 14 kali pertemuan. Mereka yang hadir kurang dari 10 tidak
diperkenankan untuk mengikuti ujian akhir.
Referensi Wajib
• Baron, D.P. (2003). Business and its Environment, 4th Ed. New Jersey Simon
& SBabuster Co. atau edisi terbaru.
• Lawrence, A.T dan Weber, J. (2008). Business and Society: Stakeholders,
Ethics and Public Policy, 12th ed. USA: McGraw Hill.
• Majalah dan Koran Bisnis (Indonesia dan English version).
• ProQuest Data Base Journal. User Name dan Password akan diberikan
oleh setiap penyelenggara PPA.
• KUH Dagang.
• KUH Perdata.
• KUH Perdata, UU No. 4/1996 tentang Hak Tanggungan, UU No.
42/1999 tentang Fidusia.
• KUH Perdata, KUH Dagang, UU No. 2 Tahun 1992 tentang
Perasuransian.
• KUH Perdata, UU No. 8/1999 tentang Perlindungan konsumen.
35
• KUH Perdata, UU No. 30/1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa, UU No. 2/1986 jo UU No. 4/2004, tentang
Peradilan Umum.
• KUH Pidana, UU No. 5/1999 tentang Antimonopoli dan Persaingan Tidak
Sehat.
• Pokok-pokok Hukum Perjanjian, karangan Prof. Soebekti, SH.
• UU.No. 1/ 1998 jo UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, UU No.
37/2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang.
• Buku-buku referensi yang ada kaitannya dengan UU tersebut di atas.
36
6. Kepailitan dan Penundaan Kewajiban UU.No. 1/1998 jo UU No. 40/2007
Pembayaran Utang tentang Perseroan Terbatas, UU
Pengertian No. 37/2004 tentang Kepailitan
Syarat pengajuan kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Akibat hukum pailit Pembayaran Utang
Pihak-pihak yang terkait dalam
pengurusan penundaan kewajiban
pembayaran utang
7. Penyelesaian sengketa dalam hukum KUH Perdata, UU No. 30/1999
bisnis serta pembuktian tentang Arbitrase dan Alternatif
Pengertian Penyelesaian Sengketa, UU No.
Macam-macam cara penyelesaian 2/1986 jo UU No. 4/2004, tentang
sengketa Peradilan Umum
Pembuktian secara perdata
Ujian Tengah Semester
LINGKUNGAN BISNIS
8. Organisasi bisnis dan lingkungan bisnis L&W
Organisasi bisnis dan lingkngan Bab. 1 & 2
Teori lingkungan bisnis
Dinamika lingkungan bisnis
Memberikan nilai bagi organisasi Setiap peserta didik harus
bisnis sesuai dinamika lingkungan membuat ringkasan untuk pokok
bahasan berikutnya dan
dipresentasikan
Isu dalam mengelola kebijakan publik
Isu dalam masyarakat terkait dengan
organisasi bisnis
Bidang-bidang pekerjaan dalam
organisasi bisnis
Mengelola isu dalam masyarakat
international
9. Tanggung jawab sosial organisasi bisnis L& W
(CSR) Bab. 3, 11 & 13
Konsep dan histori dari CSR
Isu dalam pelaksanaan CSR
Proses dari aktivitas CSR Setiap peserta didik harus
membuat ringkasan untuk pokok
bahasan berikutnya dan
Dampak lingkungan dan pembangungan
dipresentasikan
berkelanjutan dalam bisnis global
Isu ekologi dan lingkungan global
Isu dari masyarakat global terhadap
dampak lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan
37
lingkungan
Manajemen berbasis lingkungan
sebagai keunggulan kompetitif
10. Tantangan dalam globalisasi L& W
Proses globalisasi Bab. 4, 7 & 8
Menjadi masyarakat global
Manfaat dan kerugian dari organisasi
bisnis yang meng-global Setiap peserta didik harus
Melakukan bisnis dalam lingkungan membuat ringkasan untuk pokok
global bahasan berikutnya dan
Peraturan dalam organisasi bisnis dipresentasikan
dalam lingkungan global
Kerjasama dalam organisasi bisnis
38
Peranan pemerintah dalam
melindungi kepentingan organisasi
bisnis
Aplikasi mengelola keanekaragaman
karyawan
13. SEMINAR LINGKUNGAN BISNIS DAN Setiap peserta didik
HUKUM KOMERSIAL mempresentasikan makalah yang
SERI I berkaitan dengan isu yang
berhubungan dengan lingkungan
bisnis.
Kerja kelompok
14. SEMINAR LINGKUNGAN BISNIS DAN Setiap peserta didik
HUKUM KOMERSIAL mempresentasikan makalah yang
SERI II berkaitan dengan isu yang
berhubungan dengan lingkungan
bisnis.
Kerja kelompok
Ujian Akhir Semester
39
SILABUS MATA AJAR
PASAR MODAL dan MANAJEMEN KEUANGAN
3 SKS
Metode Pembelajaran
Mata ajar diberikan melalui kuliah, diskusi dan presentasi di kelas, analisis
kasus, dan makalah/artikel populer yang relevan dengan kondisi di Indonesia
saat ini. Presentasi di kelas dilakukan secara berkelompok.
40
Tugas Individual
1. Setiap peserta didik diwajibkan menulis makalah yang membahas
peranan profesi akuntan di pasar modal di Indonesia (dikumpulkan pada
saat Ujian Akhir Semester).
2. Pengerjaan soal-soal
Pengerjaan soal dapat diberikan dalam bentuk pekerjaan rumah,
pengerjaan di kelas, dan kuis.
Kehadiran
Peserta didik diharapkan selalu menghadiri kuliah dan diwajibkan hadir
kuliah minimal 10 dari 14 kali pertemuan. Mereka yang hadir kurang dari 10
tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian akhir.
Referensi Wajib
Jones, C. P. 2007. Investments: Analysis and Management, 10th
edition. John Wiley & Sons. (J)
Ross, Westerfield, Jaffe, and Jordan. 2008. Modern Financial
Management, 8th edition. McGraw-Hill. (RWJJ)
Referensi Pendukung
Bodie, Zvi, Alex Kane, and Alan J. Marcus. 2005. Investments, 6th
edition. McGraw-Hill.
DeMello, Jim. 2006. Cases in Finance, 2nd edition. McGraw-Hill.
Frensidy, Budi. 2008. Financial Mathematics. Salemba Empat.
Jogiyanto, HM. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi 3.
BPFE.
Reilly, Frank K. and Keith C. Brown. 2006. Investment Analysis and
Portfolio Management, 8th edition. South-Western.
Ross, Westerfield, and Jaffe. 2005. Corporate Finance, 7th edition.
McGraw-Hill.
PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
No. 45 Tahun 1995.
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Pasar
Modal.
PP No. 46 Tahun 1995 tentang Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
www.bapepam.go.id
www.idx.co.id
41
Topik-topik Bahasan
Terdapat 14 kali pertemuan dengan durasi pertemuan masing-masing ± 150
menit.
42
Analisis Teknikal
Follow the Smart Money View
Contrarian View
Support dan Resistance Level
5 Teori Pasar Modal & Pembentukan Portofolio (portfolio RWJJ Ch. 9
selection) J Ch. 6, 7
Expected Return
Standar Deviasi dan Varians
Kovarians dan Korelasi
Efficient Frontiers
Diversifikasi
Portofolio Optimal
6 CAPM dan APT RWJJ Ch. 10, 11
Capital Market Line J Ch. 8, 9
Fisher Separation Theorem
Security Market Line
Beta Saham dan Beta Portofolio
Resiko Sistematis dan Nonsistematis
Faktor Tunggal dan Banyak Faktor
7 Manajemen Portofolio J Ch. 21, 22
Investor Individu vs Investor Institusional
Sikap Investor terhadap Resiko
Formulasi Kebijakan Investasi (Tujuan, Kendala,
dan Preferensi)
Implementasi Strategi Investasi (Alokasi Aset dan
Optimisasi Portofolio)
Monitoring dan Penyesuaian Portofolio
Evaluasi Portofolio
Return Nominal vs Return Riil
Return Aritmetik dan Return Geometrik
Return Tertimbang Berdasarkan Uang
Risk-Adjusted Return
Rasio Treynor
Rasio Sharpe
Alpha Jensen
Beta2
Rasio Appraisal
43
Teori Pecking Order
Teori Signaling
Model Market Timing
9 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, RWJJ Ch.19, 20,
Warrants) 21
Initial Public Offering (IPO)
Secondary Public Offering (SPO) Kep-135/BL/2005
Rights PP No. 17 Tahun
Warrants 2004
Kewajiban Jangka Panjang
Positive Covenants PP No. 35 Tahun
Sinking Fund 2005
Call Provision
Bond Refunding
44
Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) 5. Kep-
Profesi Penunjang Pasar Modal (Notaris, 40/PM/2003
Konsultan Hukum, Penilai, Akuntan, Wali Amanat) 6. Kep-
Asosiasi-Asosiasi Pasar Modal 20/PM/2002
Good Corporate Governance 7. Kep-
Kewajiban Pelaporan 06/PM/2000
13 Peranan Profesi Akuntan di Pasar Modal (Tugas Bacaan Tambahan
Individual)
Kepmenkeu Nomor
Produk dan Mekanisme Pasar Modal di Indonesia 455/KMK.01/1997
Aturan dan Mekanisme Perdagangan Efek
Pasar Reguler, Negotiated, dan Tunai Kepmenkeu Nomor
Margin Financing 646/KMK.01/1995
Short Sale
Scriptless Trading
Floor, Remote, dan On-Line Trading
Kapitalisasi Pasar Saham dan Obligasi
Metode Penghitungan Indeks dan Macam-Macam
Indeks di BEI
Free-Float Shares
Aturan Suspensi, Auto-Reject, dan Delisting
Macam-macam Reksadana
Exchange-Traded Fund (ETF)
14 Muatan Lokal*
Ujian Akhir Semester
45
SILABUS MATA AJAR
PELAPORAN dan AKUNTANSI KEUANGAN
3 SKS
Metode Pembelajaran
46
Kehadiran
Referensi
Bahan bacaan diperoleh dari berbagai publikasi, mulai dari standar akuntansi
dari organisasi profesi, peraturan perundangan yang berlaku, makalah dari
berbagai seminar, buku teks, hingga jurnal profesi akuntan publik, dan
digolongkan atas dua kelompok sebagai berikut:
47
• IAI, Prosiding Konvensi Nasional Akuntansi ke-3 Profesi Akuntan
Indonesia menuju Milenium Baru, 1996 atau prosiding terbaru.
• Kieso,D.E., J.J. Weygandt, and T.D. Waterfield, Intermediate Accounting,
International Ed., John Wiley & Sons, 11th Ed.
• Larsen, John, Modern Advanced Accounting, Ed. 9th, Mc Graw Hill, 2004.
• Radenbaugh, L.H., and S.J. Gray, International Accounting and
Multinational Enterprises, 6th Ed., John Wiley & Sons, Inc., 2006. (RG)
• Scott, W.R. Financial Accounting Theory. Edisi Keempat. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc., 2006.
• Theodorus M. Tuanakotta: ”Setengah Abad Profesi Akuntansi”, Salemba
Empat, 2007.
• “Buletin Teknis Nomor 2: Akuntansi untuk Pembiayaan Bersama atas
Fasilitas Kredit (joint financing on credit facility), Media Akuntansi Edisi
57, Oktober 2006”.
• Berbagai jurnal dan artikel profesi akuntan publik.
Partisipasi 20%
Penulisan dan Penyajian Makalah Kelompok 20%
Ujian Tengah Semester 25%
Ujian Akhir Semester 25%
Kuis 10%
Topik-topik Bahasan
48
SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI
49
SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI
- Penggolongan
- Pengakuan
- Pengukuran
- Penyajian
- Pengungkapan
Pembahasan kewajiban khususnya perlu
diperhatikan jangka waktu pelunasan,
kewajiban valas (kaitannya dengan topik
pertemuan ke 8 dan 9), kewajiban
diestimasi dan kewajiban kontingensi
Pembahasan ekuitas perlu dikaitkan
dengan bentuk hukum entitas usaha
Pembahasan akan terfokus pada badan
hukum Perseroan Terbatas: pemisahan
secara jelas sumber ekuitas (penyetoran
pesero, hasil usaha, selisih penilaian
kembali aset, donasi) serta berbagai
ragam dan masalah sehubungan dengan
jenis, hak, transaksi saham.
Penulisan dan pembahasan kasus
haruslah mampu mengangkat isu penting
yang tersurat maupun tersirat dalam
standar akuntansi yang berlaku.
5. Imbalan Kerja PSAK 18, 24
- Imbalan kerja meliputi pasca kerja Epstein 16
- Akuntansi Dana Pensiun
50
SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI
Kasus 5: Enron
Ujian Tengah Semester
51
SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI
52
SILABUS MATA AJAR
AKUNTANSI MANAJEMEN dan BIAYA
3 SKS
Metode Pembelajaran
Kuliah akan diselenggarakan dengan model diskusi dengan menggunakan
kasus-kasus yang diberikan. Untuk memperlancar proses diskusi para
peserta pendidikan profesi diwajibkan untuk membaca materi yang ada dan
membahas kasus-kasus yang diberikan. Partisipasi aktif peserta didik dalam
diskusi sangat dibutuhkan dan akan menentukan nilai akhir.
Referensi Wajib
• Ronald Hilton, Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic
Business Environment, 7th Edition: McGraw-Hill (2008). (RH)
Referensi Pendukung
• Don Hansen and Maryanne Mowen, Cost Management; Accounting and
Control, 5th edition, Thomson-Southwestern, 2006 atau edisi terbaru.
(HM)
• John K. Shank, Cases in Cost Management; A Strategic Emphasis, 3rd
edition, Thompson-Southwestern, 2006.
53
Evaluasi Hasil Pembelajaran
Ujian Tengah Semester 25%,
Ujian Akhir Semester 25%,
Partisipasi dan Kuis 20%
Analisis Kasus dan Presentasi 20%.
Penulisan dan Penyajian Makalah 10%
54
6 JIT (Lean Accounting), Cost of Quality, dan RH Ch. 15
Target Costing HM Ch. 11
• Pengelolaan biaya dalam tahap
perencanaan
• Pengelolaan biaya dengan
mempergunakan biaya kualitas
• Pengelolaan biaya dalam JIT
Kasus
7 Penyusunan Anggaran dan Pengendalian RH Ch. 9, 10, 11
• Penganggaran
• Biaya Standar
• Analisis penyimpangan
Kasus
Ujian Tengah Semester
8 Pertanggungjawaban dan Evaluasi Kinerja RH Ch. 12, 13
• Pusat pertanggungjawaban
• Transfer pricing
• ROI, RI, EVA
Kasus
9 Pengukuran dan Implementasi Strategi RH Ch. 10
• BSC HM Ch. 13
Kasus
10 Analisis CVP RH Ch. 8
• Pembedaan biaya variabel dan tetap
• Laporan keuangan dengan format direct
costing
• Analisis BEP
• CVP under uncertainty
Kasus
11 Pengambilan Keputusan Jangka Pendek RH Ch. 14
• Konsep Biaya Relevan
• Penentuan Harga
• Make or Buy
• Sell or Process further
• Keep or Drop
• Product Mix
Kasus
12 Theory of Constraint HM Ch. 21
• Konsep TOC
• Asumsi TOC
• Lima langkah dalam TOC
• Penggunaan TOC dalam Pengambilan
Keputusan
Kasus
13 Analisis Biaya Lingkungan RH Ch. 12
• Analisis biaya pengelolaan lingkungan HM Ch. 16
55
• Pelaporan biaya pengelolaan
lingkungan
• Pembahasan Kasus
Kasus
14 Topik Bebas
Ujian Akhir Semester
Kurikulum dan silabus PPA telah dimutakhirkan pada tahun 2006 dan
selanjutnya pada tahun 2008 sesuai dengan surat keputusan KERPPA
Nomor: KEP-42/SK/KERPPA/IAI/IX/2008 tanggal 4 September 2008.
56
PERSYARATAN PESERTA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada akhir
pendidikan sekolah setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program
studi akuntansi. Dengan mempertimbangkan tujuan penyelenggaraannya
maka penyelenggaraan PPA akan dapat tercapai apabila diikuti oleh peserta
yang telah menyelesaikan program sarjana Ilmu Ekonomi pada program
studi akuntansi dari perguruan tinggi yang terakreditasi.
57
Kriteria penilaian untuk mendapat rekomendasi adalah sebagai berikut:
NO KRITERIA NILAI
3. Σ Judul buku yang relevan dengan - Buku yang ada pada silabus atau
Kurikulum Pendidikan Profesi Akuntansi ekuivalen) = 50
*judul lain hrs terbitan setelah thn 2000 - sda + 20 judul lain = 70
kecuali UU dan peraturan yg masih - sda + 20 judul lain = 80
berlaku - sda + 20 judul lain = 90
- sda + 20 judul lain = 100
58
5. Rasio Σ komputer yang bisa digunakan 1 : ≤10 = 125
mahasiswa:
1 : 11<mhs≤20 = 100
1 : 21<mhs≤30 = 80
1 : 31<mhs≤40 = 60
1 : >40 = 0
59
IAI akan memberikan rekomendasi bagi penyelenggara PPA yang
memperoleh total nilai minimal sebesar 700.
Pada akhir setiap mata ajar PPA diselenggarakan ujian akhir yang bentuknya
diserahkan kepada masing-masing penyelenggara PPA. Tanda kelulusan
PPA adalah sertifikat yang diterbitkan oleh penyelenggara PPA. Dengan
sertifikat PPA tersebut maka seseorang dapat mendaftarkan diri ke
Departemen Keuangan dan mendapatkan nomor register sesuai dengan
ketentuan pada SK Menteri Keuangan Nomor 331/KMK.017/1999 tanggal 18
Juni 1999.
60
PANDUAN PERPANJANGAN IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
PROFESI AKUNTANSI
61
1. Program studi jurusan akuntansi mendapat Akreditasi A dari Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
2. Program studi jurusan akuntansi telah berdiri selama lebih dari 8
(delapan) tahun.
3. Jumlah mahasiswa akuntansi yang terdaftar minimal sebanyak 600
(enam ratus) orang.
4. Jumlah dosen tetap yang dimiliki minimal sebanyak 15 (lima belas)
orang.
5. Semua dosen yang memiliki register akuntan telah menjadi anggota
IAI.
6. Memiliki fasilitas internet untuk dosen dan mahasiswa.
62
Standar 2: Tenaga Pengajar
Standar ini merupakan tolok ukur yang digunakan dalam evaluasi dan
penilaian mengenai kualifikasi, kualitas, keaktifan dan keanggotaan di
profesi, dan banyaknya tenaga pengajar yang terlibat dalam
penyelenggaraan PPA. Standar ini juga mengukur keterlibatan praktisi untuk
memperkaya materi PPA serta keikutsertaan tenaga pengajar dalam
kegiatan profesional berkelanjutan seperti training, seminar, workshop,
simposium atau konferensi. Berisikan gambaran yang jelas mengenai tenaga
pengajar yang menguraikan kecukupan dosen, dosen yang berpraktik,
anggota asosiasi profesi, aktivitas PPL, serta dosen tamu dari
profesi/praktisi.
Standar 3: Kurikulum
KERPPA telah menetapkan kurikulum minimal yang harus dilaksanakan oleh
penyelenggara PPA. Kurikulum dan silabus ini berlaku secara nasional dan
tidak ada yang boleh dikurangi dalam pelaksanaannya. Untuk itu,
penyelenggara PPA harus memberikan arahan yang lengkap dan
komprehensif tentang pelaksanaan kurikulum bagi semua mata ajar dalam
bentuk pedoman yang harus dipahami oleh seluruh sivitas akademika.
Arahan tersebut dilengkapi dengan perangkat monitoring dan evaluasi
pelaksanaannya.
63
Standar 5: Sistem Pembelajaran
Standar ini berkenaan dengan tolok ukur untuk terwujudnya proses dan
metode pembelajaran yang efisien dan efektif, serta sistem evaluasi yang
valid sesuai dengan ketentuan KERPPA. Aspek yang dinilai meliputi:
kesesuaian metode pengajaran dan evaluasi hasil pembelajaran dengan
panduan KERPPA.
Standar 6: Lulusan
Standar ini berkenaan dengan karakteristik, profil, dan pemetaan lulusan
sebagai produk. Standar ini mencakup mutu kompetensi lulusan serta
pelacakan dan komunikasi di antara lulusan dengan penyelenggara PPA.
Aspek yang dinilai adalah:
1. IPK Lulusan
I. KEMAHASISWAAN 105
VI. LULUSAN 40
64
Penjabaran Detail Skor Masing-masing Kriteria Standar:
Skor
Kriteria Standar
maks
I. 2. Karakteristik mahasiswa 15
65
Detail panduan perhitungan nilai:
Skor
Kriteria Standar Nilai
maks
I. KEMAHASISWAAN 105
66
b. Akuntan ber-register yang menjadi 6. Rasio 1 : 46 < mhs ≤ 50,
Dosen Tetap Akuntansi sebanyak nilai 25
20% dari seluruh Dosen Tetap
7. Rasio 1 : > 50 tidak
Akuntansi atau minimal 7 orang
diperpanjang
II. 4. Aktivitas PPL yang diikuti dosen 50 1. Jumlah kegiatan PPL yang
baik sebagai pembicara maupun diikuti minimal 10 orang
peserta dosen dalam 3 tahun, ≥
40 kegiatan, nilai 50
2. Jumlah kegiatan PPL yang
diikuti minimal 10 orang
dosen dalam 3 tahun: 30 -
39 kegiatan, nilai 25
3. Jumlah kegiatan PPL yang
diikuti minimal 10 orang
dosen dalam 3 tahun: <
30 kegiatan, nilai 15
67
III. KURIKULUM 130
68
ekuivalen) tidak lengkap
sesuai silabus, nilai: 35
IV. 3. 2. Buku pendukung yang relevan 30 1. Buku pendukung yang
relevan > 100 judul lain,
nilai: 30
2. Buku pendukung yang
relevan < 100 judul lain,
nilai: 10
VI. LULUSAN 40
69
VI. 1. Jumlah lulusan yang mengikuti ujian 20 1. Jumlah lulusan yang
profesi seperti: USAP, CPMA, USAS, mengikuti ujian profesi
CFA dalam tiga tahun > 50 %
dari seluruh lulusan, nilai
20
2. Jumlah lulusan yang
mengikuti ujian profesi
dalam tiga tahun 25 - 50%
dari seluruh lulusan, nilai
15
3. Jumlah lulusan yang
mengikuti ujian profesi
dalam tiga tahun < 25 %
dari seluruh lulusan, nilai
10
4. Tidak ada lulusan yang
mengikuti ujian profesi:
dalam tiga tahun, nilai 0
70
PENYUSUNAN BORANG APLIKASI PENGAJUAN REKOMENDASI
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
Borang Aplikasi yang telah diisi dengan lengkap agar dicetak dan
disampaikan tepisah dengan lampiran dan dokumen pendukung lainnya.
Borang Aplikasi dan kelengkapan lainnya agar dikirimkan kepada:
71
Komite Evaluasi dan Rekomendasi
Pendidikan Profesi Akuntansi
Ikatan Akuntan Indonesia
Grha Akuntan, Jl. Sindanglaya No. 1, Menteng
Jakarta Pusat 10310
Telp. 62 21 31904232 Fax. 62 21 7245078
Home page: http//www.iaiglobal.or.id
E-mail: iai-info@akuntan-iai.or.id
Borang perpanjangan izin PPA disusun merujuk kepada program dan kerja
hasil evaluasi diri penyelenggara PPA dan berbagai pedoman yang
digunakan dalam menyelenggarakan PPA, disertai analisis mengenai semua
standar akreditasi. Borang disusun dengan memperhatikan hal-hal berikut:
Borang disusun oleh suatu tim kerja yang terdiri atas personil yang
memahami keseluruhan proses dan manajemen pelaksanaan PPA. Tim
kerja dibentuk oleh pimpinan fakultas, yang terdiri atas unsur dekan,
72
Pimpinan Jurusan dan Program PPA, para dosen serta staf
administrasi.
d. Print out Borang dan lampiran pendukungnya serta soft copy yang
berisi dokumen terkait disampaikan kepada KERPPA IAI.
3. Isi Borang
c. Lampiran.
73
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
BORANG APLIKASI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN ....
74
BORANG APLIKASI PPA
Pejabat yang mengisi borang ini adalah Dekan Fakultas Ekonomi atau
Ketua STIE dan Ketua atau Sekretaris Jurusan atau Program Studi
Akuntansi.
BAGIAN INI SANGAT PENTING. Sebagai bagian dari evaluasi aplikasi, Saudara
diminta untuk mengisi borang ini dengan informasi yang benar. Informasi yang tidak
benar dapat berakibat tidak diberikan rekomendasi atau dicabutnya rekomendasi
yang telah diberikan.
75
PRASYARAT
Tanggal :
Tanggal :
Nilai (score) :
Huruf :
76
KRITERIA UTAMA
D3 : Ekstensi S1 :
Ekstensi D3 : S2 :
S1 : S3 :
S1 : S3 :
S2 : Profesor :
Jumlah dosen tetap yang dimiliki minimal sebanyak 15 (lima belas) orang.
Diisi dengan jumlah dosen tetap akuntansi pada saat pengisian Borang
77
ini. Dosen yang dicantumkan atau diakui adalah dosen yang telah lulus
program pendidikan yang berakreditasi atau disetarakan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, sebagai berikut:
• S1 Akuntansi atau Akuntan
• S2 Akuntansi dan MM (yang terkait dengan Akuntansi)
• S3 Akuntansi dan yang terkait dengan Akuntansi
• Guru Besar Akuntansi
78
2. Salinan ijazah yang telah disahkan
3. Fotokopi register negara
Jumlah dosen tetap yang memiliki register akuntan telah menjadi anggota
IAI minimal berjumlah 7 (tujuh) orang.
Diisi dengan jumlah judul buku yang relevan dengan kurikulum untuk
masing-masing mata ajar. Buku wajib (atau ekuivalen) dan buku
pendukung merupakan edisi terbaru. Lampirkan daftar buku untuk
masing-masing mata ajar sesuai format berikut; masing-masing untuk
buku yang relevan (buku wajib dan tambahan) (lampiran 8) dan buku
pendukung lainnya (lampiran 9).
79
Eksem
No. Judul Buku Pengarang Penerbit Edisi Tahun
plar
Dalam Negeri :
Luar Negeri :
Diisi dengan jumlah judul jurnal akuntansi atau yang relevan yang dimiliki,
(Lampiran 10). Masa berlangganan jurnal akuntansi atau yang relevan
minimal 3 (tiga) tahun ke depan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI)
dan majalah Akuntan Indonesia wajib berlangganan. Apabila PPA
memiliki database jurnal luar negeri seperti Proquest, Ebsco, J-Stor,
Science Direct, dan lain-lain agar dilampirkan SPK berlangganannya.
Lampirkan daftarnya dengan format berikut ini.
Berlang Berlang
Judul Jurnal atau
No. Penerbit No. ISSN Frekuensi ganan ganan
Majalah Akuntansi
sejak hingga
Jumlah
80
FAKTOR PENDUKUNG
13. Nama Dosen Tetap yang Aktif dalam Keanggotaan Asosiasi Profesi
sebagai Pengurus IAI (Pusat, Cabang Kompartemen, atau
Kompartemen Daerah)
(Lampiran 13)
14. Nama Dosen Tetap yang Aktif dalam Keanggotaan Asosiasi Profesi
sebagai Anggota IAI (Pusat, Cabang Kompartemen, atau
Kompartemen Daerah)
(Lampiran 14)
81
AKTIVITAS
NO. NAMA KANTOR JABATAN
DI IAI
Nama Program :
Tahun Berdiri :
Nama Program :
Tahun Berdiri :
Nama Program :
Tahun Berdiri :
Diisi dengan jumlah jaringan internet minimal 10 akses yang dimiliki oleh
Fakultas Ekonomi atau STIE. Lampirkan daftarnya dengan menggunakan
format berikut (Lampiran 16):
82
Lembaga
Jenis Prosesor Jumlah Lokasi
Pengelola
Jumlah
YA TIDAK
Tanggal :
Nilai (score) :
Huruf :
YA TIDAK
83
Pernyataan
Tanggal :
84
Kirimkan Borang Aplikasi yang telah diisi lengkap beserta dokumen
lainnya ke:
85
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
BORANG PERPANJANGAN
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN ....
86
BORANG PERPANJANGAN PPA
1. Nama Dekan/Ketua
2. Nama Ketua/Sekretaris Jurusan/Program
1. Nama Program
2. Alamat
3. Telepon
4. Faximili
5. Email
6. Website
7. Izin Penyelenggaraan
Diisi dengan nomor SK dan tanggal dikeluarkannya SK Dirjen Dikti.
8. Nilai/Masa Evaluasi
Diisi dengan nilai yang diperoleh pada saat evaluasi dan masa
evaluasi yang diberikan KERPPA.
9. Kelembagaan
Diisi dengan informasi struktur kelembagaan, misalnya berada di
bawah jurusan atau di bawah dekan.
10. Susunan Personel Pengelola
Diisi dengan nama ketua, sekretaris, dan bidang yang dimiliki bila ada.
87
3. DAFTAR TIM PENYUSUN BORANG
4. KATA PENGANTAR
5. RANGKUMAN EKSEKUTIF
Standar 1: KEMAHASISWAAN
2. Karakteristik Mahasiswa
88
Jumlah Jumlah Daftar IPK
Jumlah Diterima Ulang Score Test Rata-rata
Angkatan
Pendaftar (jumlah dan (jumlah dan Rata-rata Mahasiswa
persentase) persentase) diterima
Prosentase
Angkatan Jumlah Mahasiswa
kenaikan/penurunan
89
Tambahkan data jumlah dan IPK mahasiswa PPA yang aktif sampai
dengan data terakhir.
2. Kecukupan dosen
Diisi dengan jumlah dosen tetap akuntansi pada saat pengisian Borang
akreditasi ini. Dosen yang dicantumkan atau diakui adalah dosen yang
telah lulus program pendidikan yang berakreditasi atau disetarakan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, sebagai berikut:
• S1 Akuntansi atau Akuntan
• S2 Akuntansi dan MM (yang terkait dengan Akuntansi)
• S3 Akuntansi dan yang terkait dengan Akuntansi
• Guru Besar Akuntansi
90
Konsentrasi bidang yang terkait dengan akuntansi adalah:
• Auditing
• Akuntansi Manajemen
• Perpajakan
• Sistem Informasi Akuntansi
• Pasar Modal
• Akuntansi Keuangan
Lampirkan rekapitulasi dosen S1, S2, S3, dan Guru Besar dengan format
di bawah ini.
91
5. Pengajar yang berpraktik
92
kegiatan seperti training, seminar, workshop, simposium atau konferensi
di bidang akuntansi dan terkait.
Standar 3: KURIKULUM
93
Standar 4: SARANA & PRASARANA
• Kecukupan Komputer
• Akses Internet
Lembaga
Jenis Prosesor Jumlah Lokasi Akses Internet
Pengelola
Jumlah
2. Perpustakaan
• Layanan e-library
Buku wajib (atau ekuivalen) dan buku pendukung merupakan edisi
terbaru. Lampirkan masing-masing daftar buku wajib (atau ekuivalen)
serta buku pendukung yang relevan dengan silabus sesuai format berikut
ini:
No. Judul Buku Pengarang Penerbit Edisi Tahun Eksemplar
94
Masa berlangganan jurnal akuntansi atau yang relevan minimal 3 (tiga)
tahun ke depan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI) dan majalah
Akuntan Indonesia wajib berlangganan. Apabila PPA memiliki database
jurnal luar negeri seperti Proquest, Ebsco, J-Stor, Science Direct, dan
lain-lain agar dilampirkan SPK berlangganannya.
Lampirkan daftar jurnal akuntansi atau yang relevan dengan format
berikut ini.
Judul Jurnal Berlangganan Berlangganan
No Penerbit No. ISSN Frekuensi
Dalam Negeri sejak hingga
Berikan gambaran yang jelas mengenai tolok ukur terwujudnya proses dan
metode pembelajaran yang efisien dan efektif, serta sistem evaluasi yang
valid sesuai dengan ketentuan KERPPA meliputi: kesesuaian metode
pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran dengan panduan KERPPA,
persyaratan kelulusan dan penyelesaian studi, proses belajar-mengajar,
serta bahan ajar sesuai persyaratan untuk penyelenggaraan program PPA.
95
Standar 6: LULUSAN
1. IPK Lulusan
2. Jumlah lulusan yang mengikuti ujian profesi: USAP, CPMA, USAS, CFA
Ujian profesi yang diikuti oleh lulusan PPA adalah ujian sertifikasi akuntan
yang diselenggarakan oleh IAI.
Diisi dengan rata – rata tingkat kegagalan studi mahasiswa PPA, lama studi
para lulusan dan IPK lulusan tiap angkatan.
c. IPK Lulusan
Lampirkan daftar nama lulusan yang telah mengikuti ujian profesi dengan
format berikut ini.
96
Pernyataan
Tanggal :
97
98