You are on page 1of 28

  



     
      
  !   "#
   $ | 
˜  
Ȉ Sejak zaman sebelum masehi, manfaat pemeliharaan tawon madu telah
diketahui di seluruh dunia. Adapun hasil yang dimanfaatkan dari tawon
adalah madu, lilin lebah, tempayak lar, dan sebagai perantara
penyeerbukan tepung sari tumbuh-tumbuhan.

Ȉ Di indonesia, pengembangan pemeliharaan tawon sendiri mulai


diupayakan sekitar pertengahan abad ke-19. Walaupun sesungguhnya
lama sebelum itu pembudidayaan tawon telah dilakukan. Terbukti
dengan adanya penggunaan sebagian dari yang dihasilkan oleh tawon
madu ini. Contohnya ialah lilin lebah untuk membatik.

| 
Ȉ Untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut, orang Ȃ orang melakukan
berbagai cara.
Antara lain :
Ȉ Mengadakan pemburuan sarang tawon ke hutan-hutan
Ȉ Memasang glodogan di hutan agar tawon yang mencari tempat
masuk ke dalamnya.
Ȉ Menternakkan dengan glodogan Ȃ glodogan yang dipasang
disekitar rumah.
Ȉ Hal tersebut masih sangat sederhana sehingga hasilnyapun jauh
dari harapan. Keterbatasan hasil disebabkan oleh beberapa hal
yang menjdai kelemahan peternakan sederhana atau primitif
tersebut. Yaitu mudahnya terserang hama dan penyakit, tawon
tidak kerasan menghuni glodogannya, bentuk glodogan yang
tidak memenuhi syarat, tempat madu yang menjadi satu dengan
tempayak dalam satu sarang, dan larva yang ikut mati pada
waktu pengolahan madu

| %
Ȉ Didasari oleh kelemahan pada peternakan yang kuno diatas, teknologi
peternakan tawonpun berkembang menjadi modern seiring
perkembangan zaman. Glodog dibuat dengan konsep yang
mempermudah pemeliharaan, pengawasan, maupun pemungutan
hasilnya. Bentuknya kotak persegi panjang. Keuntungan yang
direngkuh atas pembaharuan glodog tersebut antara lain :
- Tawon betah di glodogannya.

- Bentuk glodog memudahkan pengawasan, pemeliharaan,


perawatan maupun pengelolaannya.

- Dapat dipilihnya jenis tawon unggul.


- Gangguan hama dan penyakit kecil.

- Tempat penyimpanan larva dan madu berlainan, sehingga jika


madu diambil sarangnya tidak rusak,dll.
| 
|   | 
Ȉ Mengingat peranan lebah sebagai perantara penyerbukan yang paling
menguntunkan, untuk itu harus dilakukan pencegahan terhadap
kematian lebah yang disebabkan oleh penggunaan pestisida yang tidak
tepat guna.
Ȉ Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain :
Ȉ Petani harus mengetahui cara penggunaan pestisida.
Ȉ Penggunaan pestisida dilakukan ketika tidak ada tawon yang terbang.
Ȉ Gunakan bahan pestisida yang efektif bagi hama dan tidak
membahayakan bagi lebah.
Ȉ Jika ingin menggunakan pestisida, konsultasikan terlebih dahulu
dengan peternak lebah sekitar.
Ȉ Bila tidak terpaksa, jangan gunaka pestisida.

| 
Ȉ Alat peternakan tawon di bagi menjadi dua jenis yaitu glodog kuno
dan glodog modern.perbedaan dari keduanya hanya pada efektivitas
dan kemudahan perawatan saja, dimada glodog modern lebih
menguntungkan. Selain itu, glodok modern juga memudahkan dalam
hal:

1)perawatan/pemeliharaan/pengawasan

2) membentengi dari serangan hama

3)hasil produksi yang lebih banyak


4)glodog yg bertingkat-tingkat membuat pemetaan lokasi tawon
lebih mudah

| &
Cara membuat glodog ini seperti membuat rumah-rumahan burung
dara, tetapi dengan papan pembatas yang bertingkat 3 dengan
lubang masuk tawon di tiap tingkatnya. Spesifikasi dapat dilihat
sebagai berikut:

Ñ    


       

           

           
  
           
 

| '


  ˜ 
 

1. Dengan memindahkan ratu tawon kedalam glodokan, maka


dengan sendirinya tawon pekerja akan mengikuti.

2. Dengan memasang glodogan (rumah tawon buatan) di tengah


hutan, membuat agar tawon melirik sarang baru. Cara ini memakan
waktu sedikit lama.

3. Dengan cara memindahkan calon ratu, tapi teknik ini hanya dapat
dilakukan oleh peternak tawon yang sudahh beternak,bukan untuk
yang baru akan memulai ternak.

| #
u
 
Ȉ Induk tawon (ratu)

Ȉ Ciri-ciri: ukuran paling besar, kurang lebih 3-7 mm


Ȉ Tugas: pemimpin para tawon dan membuat keturunan / generasi
baru
Ȉ Warna: merah tua agak kehitaman

Ȉ Perkawinan: hanya mengalami sekali perkawinan dengan


pejantan,setelah itu akan terus bertelur

Ȉ Senjata: mempunyai sengat yang dapat dipakai berkali-kali dalam


hidupnya tanpa mengalami kerusakan tubuh

| $
Ȉ Tawon jantan
Ȉ Tubuh:lebih kecil dari tubuh tawon ratu,tapi lebih besar dari
tawon pekerja
Ȉ Tugas: melakukan proses perkawinan
Ȉ Warna:kehitam-hitaman
Ȉ Senjata:tak punya senjata
Ȉ Tawon pejantan sangat tinggi resikonya. Karena tugasnya hanya
mengawini ratu, maka saat musim kemarau panjang dimana tak
ditemukan bahan makanan, tawon inilah yang pertama kali
dibunuh oleh sang ratu atau pekerja.

Ȉ Tawon pekerja
Ȉ Ciri:
Ȉ Tubuh:paling kecil
Ȉ Tugas:mencari makan dan member makan telur telur dan ratu
serta pejantan. Membuatkan sarang dan tugas structural lainnya
Ȉ Warna: agak hitam kecoklatan
Ȉ Senjata: berupa sengat,tapi bila sengat itu dipakai justru akan
memendekkan umurnya | (
Π  
Setelah ratu kawin dengan pejantan sekali seumur hidupnya,
sperma pejantan akan di simpan dalam spermateca (kantung
penyimpan sperma) dan disimpan untuk dibuahi. Tawon yang
mendapat pembuahan yang baik akan menjadi calon ratu. Tawon yang
mendapat pembuahan yang kurang baik akan menjadi pekerja. Anak
tawon yang tak dibuahi akan menjadi tawon pejantan. Setelah itu,
tawon pekerja akan member makanp para larva sampai menjadi
dewasa.
Untuk tawon pekerja yang dewasa akan membantu tawon pekerja
yang lain. Untuk tawon pejantan setelah dewasa akan berkompetisi
untuk dapat kawin dengan ratu,dan yang kalah akan segera dimakan
ratu. Untuk calon ratu sendiri setelah menjadi larva,calon ratu yang
pertama jadilah yang akan di selamatkan. Sementara yang lain akan
segera di bunuh atau dimakan oleh ratu dan pekerja. Setelah calon ratu
dewasa. Akan melakukan prosesi upacara perkawinan sekali seumur
hidup. Sedang ratu tua, saat sudah tidak menghasilkan telur lagi akan
pindah | 
— 
 |
  
| 
 
Ȉ Tahun 1841 : Rijkens, membawa tawon madu sejumlah 14 glodok
dari itali ke Indonesia namun setelah dikembangkan
mati semua.
Ȉ Tahun 1845 : Ahli Jerman, John Azierden, menulis buku DzBiologi
Tawondz yang secara tdak langsung telah membukakan
jalan bagi pengembangan peternakan tawon.
Ȉ Tahun 1857 : Johanes Mehring menemukan cara untuk mempercepat
pembuatan sarang tawon.
Ȉ Tahun 1861 : Dr. D. Horst menulis tentang cara pengambilan madu
di hutan-hutan serta cara beternak tawon madu di
lampung.
Ȉ Tahun 1865 : F.V. Hruschka menemukan alat untuk memisahkan
madu tawon dari sarangnya.
Ȉ Tahun 1875 : T.W. Cowan menemukan alat yang lebih baik dari alat
yang ditemukan oleh F.V. Hruschka.
| 
Ȉ Tahun 1881 : Benton (amerika) mengulangi usaha Rijkens tetapi
dengan alat yang lebih sempurna.
Ȉ Tahun 1897 : Gelpe (Belanda) menyusun buku tentang peternakan
tawon di Purworejo.
Ȉ Tahun 1918 : Usaha Rijkens dan Benton diteruskan oleh M. Kutsche
yang menggunakan alat yang lebih sempurna untuk
membawa tawon ke Indonesia dan berhasil diternakkan.
Namun karena PD II, peternakan hancur.
Ȉ Tahun 1929 : Hoekman manyusun buku tentang cara beternak tawon
madu.
Ȉ Tahun 1964 : Drs. Ketut Patra berhasil mengembangkan tawon madu
hingga tahun 1971.
Ȉ Tahun 1968 : perusahaan Massito apiares di Jakarta mengimpor
lebih Melli dari Ausie yang dikembangkan di
Cimangkok , namun hanya bertahan 5 tahun.
Ȉ Tahun 1970 : Pemuda pramuka mengadakan pusat appiari di pasar
minggu, ragunan.

| %
Ȉ Tahun 1974 : badan bina apiari pemerintah Jatim, Jateng, Jabar
dibentuk untuk menangani pengembangan peternakan
tawon.

| 
|—  ˜Œ
u 
a. Faktor lingkungan hidup
Lingkungan hidup yang harus diperhatikan peternak agar peternakannya
dapat berhadil diantaranya adalah lokasi peternakan yang dekat dengan
wilayah pertanian. Semakin dekat dengan wilayah pertanian, maka tawon
madu dapat memperoleh makanannya berupa tepung sari bunga dan
nektar dengan mudah, sehingga dapat meningkatkan jumlah madu yang
hisa dihasilkan
Selain itu pencatatan musim berbunga serta pencatatan hasil panen dari
musim kemarau juga perlu dilakukan. Pergeseran musim berbunga yang
cukup lam dapat menimbulkan paceklik bagi tawon. Pencatatan hasil
panen menjadi indikator apakah tawon menyukai bunga tanaman tersebut
atau tidak.
| 
b. Faktor pemeliharaan

Meliputi pemilihan bibit tawon unggul, sistem perkotakan yang


memenuhi syarat, penempatan glodok, persediaan air bersih,
kedudukan glodok yang tetap dan tidak goyang. Pemeriksaan
keadaan tawon, serta pengembangan ganda dengan memindahkan
calon ratu ke glodok lain.

| &
Ñ—    ˜ Œ
 | —
 Œ
Ȉ Tanaman yang mengandung tepung sari :
jagung, akasia, kelapa, kelapa sawit, petai, mimosa, labu, tebu, sawo,
dll.

Ȉ Tanaman yang mengandung nektar :


kapok madu, kopi, wijen, turi, kemiri, kedawung, kacang tanah, jeruk,
soga, dll.

| '
u  u 
Tubuh tawon terdiri dari ruas-ruas yang disebut segmen.
Ȉ Segmen bagian kepala, terdiri dari : mata, antena, mulut
mulut terletak di ujung dan disebut 6 
terdiri dari 6 ruas

Ȉ Segmen bagian leher (thorax)


terletak di antara kepala dan perut
terdiri atas 3 ruas : 6  
 
 

pada bagian  
  
terdapat sayap.

Ȉ Segmen bagian perut (abdomen)


terdiri dari 8 ruas kadang-kadang ada yang 9 ruas
pada ujungnya terdapat sengat yang tajam.

| #
 |uŒ—
u 
Ȉ Tawon ratu :
berkembang sempurna, terdapat 2 kantung telur pada abdomennya,
pada kantung telur terdapat tabung-tabung tempat pembentukan telur
yang ujungnya melekat pada oviduk, vagina yang merupakan
penggabungan 2 oviduk, diantara vagina dan oviduk terapat
spermatecha.
Ȉ Tawon pekerja :
berkembang tidak sempurna sehingga tidak berfungsi sebagai alat
perkembangbiakkan seperti yang dimiliki oleh tawon ratu.
Ȉ Tawon jantan :
terdiri atas 2 testes yang menghasilkan spermatozoa, saluran vas
deferens, seminal vesicle.

| $
|    

Untuk pengambilan madu diusahakan semasak


mungkin. Tanda-tandanya adalah sel-sel
tabung madu telah tertutup dan kandungan
(kadar) airnya sudah menurun dibawah 20%.
Apabila pengambilan madu dilakukan saat
masih muda, maka madu yang diambil akan
mudah sekali mengalami fermentasi.

| (


 |    

1. Buka tutup glodog perlahan-lahan agar penghuni glodog tidak


terkejut
2. Dekatkan alat pengasapan kedalam glodog supaya tawon-tawon yang
terkena asap tidak menempel pada sisiran madu
3. Angkat tempat tala perlahan-lahan tegak lurus keatas

4. Sediakan pisau yang sedikit dipanasi untuk memotong tala dan


sisakan kurang lebih setebal 1 cm dari tempat menempelnya tala.

5. Buka penutup tabung madu dengan pisau, selanjutnya cairan madu


akan keluar dari tala.

| 
u
Ȉ — 
Mengambil manisan pada sarang tawon

Ȉ   

Memakan tawon (baik tawon pekerja, pejantan maupun ratunya)

Ȉ 
r   merupakan ulat yang suka bersarang pada sarang
tawon. Ia membuat sarang berupa benang-benang, yang nantinya bisa
menutup seluruh sarang tawon

Ȉ ˜  
Memakan serangga termasuk tawon

Ȉ  
Pesaing tawon dalam mencari madu dan tepung sari | 
| 

Ȉ Penyakit Busuk Larva


A. Tipe Amerika
B. Tipe Eropa

Ȉ Penyakit Nosema

Ȉ Penyakit Desentri
| %
|  ˜   

 

Ȉ |  
Bakteri ˜ 6
Ȉ    
a. Larva menjadi busuk dan mengeluarkan bau tidak sedap
b. Sarang tawon bentuknya tidak teratur serta warnanya pucat gelap
c. Bentuk dan kedudukan larva bermacam-macam
d. Kadang-kadang sarang, larva, madu, tepungsari menjadi pekat dan lekat,
kemudian menjadi cairan yang kental
Ȉ | 
a. Sebelum glodog dipergunakan agar diasapi dengan asap belerang,
bakterisida maupun insektisida
b. Kebersihan di dalam dan di luar glodog harus dijaga
c. Selalu diadakan pemeriksaan rutin pada ternak
| 
|  ˜   

 

Ȉ |  
Bakteri ˜  

Ȉ    
Larva menjadi gemuk dan berwarna putih, keadaan ini tidak
sebanding dengan rumah larva itu sendiri. Karena gerakannya
sangat terbatas larva-larva tersebut akan mati

Ȉ | 
a. Sebelum glodog dipergunakan agar diasapi dengan asap
belerang, bakterisida maupun insektisida
b. Kebersihan di dalam dan di luar glodog harus dijaga
c. Selalu diadakan pemeriksaan rutin pada ternak
| 
|    

Ȉ ë      

Ȉ    
a. Bila tawon dibelah maka akan terlihat pada organ-organ tawon
mendapat gangguan
b. Pembengkakan pada pangkal sayap
c. Letak sayap tidak teratur
d. Pembengkakan pada bagian perut
e. Keadaan tawon menjadi gaduh, terbang tidak menentu

| &
|    


Ȉ    
a. Keadaan sarang terlihat kotor
b. Banyak semacam debu-debu kasar

Ȉ | 
a. Persediaan makanan yang cukup untuk seluruh
penghuni sarang
b. Suhu sarang tidak terlalu panas
c. Tempat ideal tidak terlalu lembab dan tidak terlalu
kering
d. Kebersihan dijaga

| '


    | 

ë    adalah madu asli yang belum dicampur dengan


bahan lain. Madu yang bebas dari kotoran. Madu yang berwarna
bening dan tidak beragi.

  
Masukkan madu yang ingin diuji kedalam air teh. Madu yang baik,
dipermukaan teh tidak terdapat genangan semacam minyak.
Madu yang asli menyebabkan perubahan warna air teh menjadi
gelap

 |  
Penyimpanan madu pada suhu 5-10oC dengan ventilasi yang baik.
Sehingga mencegah terjadi fermentasi pada madu tersebut

| #

You might also like