You are on page 1of 44

Statistik Deskriptif

1
Data

• Data adalah bentuk jamak dari datum.


• Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu
hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang
dianggap.
• Anggapan atau asumsi merupakan suatu perkiraan atau
dugaan yang sifatnya masih sementara, sehingga belum
tentu benar.
• Contoh:
– Agar gambaran dan permasalahan sosial dan ekonomi diketahui
oleh masyarakat, maka BPS mengeluarkan publikasi data
berupa indikator sosial dan indikator ekonomi.
– Karena ada anggapan bahwa persediaan beras masih cukup
untuk jangka dua tahun, maka pemerintah memutuskan untuk
tidak mengimpor beras.
2
Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan


karakteristiknya, yaitu:
1. Berdasarkan cara pengumpulannya
a. Pengamatan (observasi)
cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan
(laboratorium) terhadap objek yang diteliti (populasi). Pengamatan disebut juga
penelitian lapangan.
b. Penelusuran literatur
cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang
telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya. Penelusuran literatur
disebut juga pengamatan tidak langsung.
c. Penggunaan kuesioner
cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau
daftar isian terhadap objek yang diteliti (populasi).
d. Wawancara
cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya jawab kepada
objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek
yang sedang diteliti. 3
Pengumpulan Data
2. Berdasarkan banyaknya data yang diambil
a. Sensus
cara pengumpulan data dengan mengambil anggota populasi secara
keseluruhan untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari hasil sensus
disebut parameter atau data sebenarnya (true value)
Contoh:
– Sensus penduduk Indonesia tahun 1990
– Sensus pertanian
– Sensus pegawai negeri
b. Sampling
cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian dari elemen
atau anggota populasi untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari
sampling disebut statistic atau data perkiraan (estimate value).

4
Pengumpulan Data

Contoh sampling:
Suatu pabrik detergen CERAH ingin mengetahui berapa gram
detergen merek tersebut per bulan yang digunakan oleh penduduk
suatu kompleks perumahan. Di kompleks perumahan tersebut
terdapat 1000 rumah tangga. Dan dari 1000 rumah tangga tersebut
diplih 100 rumah tangga sebagai sample.
• Sampling dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Cara acak
Apabila setiap elemen atau anggota populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dipilih. Cara itu bersifat objektif dan samplingnya
disebut probability sampling.
2) Cara tidak acak
Apabila setiap elemen populasi tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih. Cara itu bersifat subjektif dan samplingnya
disebut non probability sampling.
5
Penyajian Data

Data yang sudah diolah agar mudah dibaca dan dimengerti oleh
orang lain atau pengambil keputusannya, perlu disajikan ke dalam
bentuk-bentuk tertentu. Penyajian data memiliki fungsi antara lain:
– menunjukkan perkembangan suatu keadaan
– mengadakan perbandingan pada suatu waktu
1. Tabel Data
adalah penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun
menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam tabel,
data disusun secara alfabetis, geografis, menurut besarnya angka,
historis, atau menurut kelas-kelas yang lazim.

6
Penyajian Data- Tabel
Sebuah tabel memuat bagian-bagian:
• kepala tabel
memuat nomor tabel dan judul tabel (mungkin termasuk tahun
dan/atau unit)
• leher tabel
memuat keterangan atau judul kolom (mungkin termasuk unit) yang
harus ditulis singkat dan jelas.
• badan tabel
memuat data (mungkin termasuk tahun)
• kaki tabel
memuat keterangan-keterangan tambahan, sumber data, yaitu
sumber yang menjelaskan dari mana data itu dikutip atau diambil.

7
Penyajian Data- Tabel

8
Penyajian Data- Tabel

Dalam penyusunan tabel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,


yaitu:
• Judul tabel dibuat singkat dan jelas.
• Judul atau kepala kolom dibuat ringkas. Jika ada penjumlahan data
dalam baris dimuat pada kolom terakhir. Apabila jumlah kolom
banyak, dapat diberi nomor. Pencantuman unit ukuran tidak boleh
dilupakan.
• Jika dianggap perlu, data dapat dikelompok-kelompokkan.
Kelompok data yang akan dibandingkan diletakkan berdekatan.
Penjumlahan data dalam kolom dimuat paling bawah.
• Keterangan di bawah (foot note) dimuat untuk memberi penjelasan
mengenai judul, kepala kolom, atau angka-angka tabel.
• Sumber data dicantumkan untuk mengetahui dari mana data yang
bersangkutan diperoleh.

9
Penyajian Data- Tabel
a. Tabel Frekuensi
• Adalah tabel yang menunjukkan atau memuat banyaknya kejadian
atau frekuensi dari suatu kejadian.
• Contoh:

10
Penyajian Data- Tabel
b. Tabel Klasifikasi
• Adalah tabel yang menunjukkan atau membuat pengelompokan
data. Tabel klasifikasi dapat berupa tabel klasifikasi tunggal dan
ganda.
• Contoh:

11
Penyajian Data- Tabel

• Tabel di atas merupakan tabel klasifikasi tunggal. Contoh tabel


klasifikasi ganda adalah sebagai berikut:

12
Penyajian Data- Tabel
c. Tabel Kontingensi
• Adalah tabel yang menunjukkan atau memuat data sesuai
dengan rinciannya. Apabila bagian baris tabel berisikan m baris
dan bagian kolom tabel berisikan n kolom, maka didapatkan
kontingensi berukuran m x n.
• Contoh:

13
Penyajian Data- Tabel
d. Tabel Korelasi
• Adalah tabel yang menunjukkan atau memuat adanya
hubungan (korelasi) antara data yang disajikan.
• Contoh:

14
Penyajian Data- Grafik
2. Grafik
adalah penyajian data dalam bentuk gambar-gambar. Grafik data
biasanya berasal dari tabel, karena itu tabel dan grafik biasanya dibuat
secara bersama-sama. Grafik merupakan penyajian data secara visual
Grafik dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:
a. Piktogram
adalah grafik data yang menggunakan gambar atau lambang dari data
itu sendiri dengan skala tertentu.
• Contoh:
Penduduk dunia pada akhir abad ke-20 diperkirakan:
» Afrika : 350 juta jiwa
» Amerika : 500 juta jiwa
» Asia : 2.000 juta jiwa
» Eropa : 600 juta jiwa
» Jerman : 50 juta jiwa
» Uni Soviet : 250 juta jiwa
15
Penyajian Data- Grafik

• Dalam bentuk piktogram, data tersebut dapat digambarkan:

16
Penyajian Data- Grafik
b. Grafik batang atau balok
• Adalah grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama
dan dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai dengan data yang
bersangkutan.
• Setiap batang (persegi panjang) tidak saling menempel antara satu
dengan yang lain, dan jarak antar batang yang berdekatan harus
sama.
• Susunan dari batang-batang bisa tegak atau mendatar.

17
Penyajian Data- Grafik

• Contoh:
Data kecelakaan lalu lintas di kota A dari tahun 1991 sampai 1995,
sebagai berikut:

18
Penyajian Data- Grafik

• Dalam bentuk diagram batang data di atas digambarkan sebagai


berikut:
Jumlah kecelakaan lalu lintas di kota A dari tahun
1991 sampai 1995

500
Jumlah kecelakaan

400

300
Jumlah kecelakaan
200

100

0
1991 1992 1993 1994 1995
Tahun

19
Penyajian Data- Grafik
• Contoh:
• Banyaknya mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan,
Akuntansi, dan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas X tahun
1991 sampai 1995, sebagai berikut:

20
Penyajian Data- Grafik
• Diagram batang dari tabel tersebut adalah sebagai berikut:

Jumlah Mahasiswa Per Jurusan Fakultas


Ekonomi Tahun 1991-1995

1995

1994
Manajemen
Tahun

1993 Akuntansi
Ekonomi Pembangunan
1992

1991

0 100 200 300


Jumlah mahasiswa
21
Penyajian Data- Grafik
• Contoh lain diagram batang:

22
Penyajian Data- Grafik
• Dalam bentuk diagram batang komponen, data tersebut dapat
digambarkan

Nilai Impor Negara X Tahun 1973-1975

6.000

5.000
1.250
Nilai (juta $)

4.000
Minyak Bumi
3.000
450 Non Minyak Bumi
2.000 3.900
160 2.500
1.000
1.150
0
1973 1974 1975
Tahun

23
Penyajian Data- Grafik
c. Grafik garis
• Adalah grafik data berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis
yang menghubungkan titik-titik pada bidang bilangan.
• Pada garis horisontal (sumbu X) ditempatkan bilangan-bilangan
yang sifatnya tetap, seperti tahun dan ukuran-ukuran.
• Pada garis tegak (sumbu Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang
sifatnya berubah-ubah, seperti harga, biaya, dan jumlah.

24
Penyajian Data- Grafik
• Contoh:

25
Penyajian Data- Grafik

• Dalam bentuk grafik, data tersebut digambarkan sebagai berikut:

Diagram Garis Suhu Tubuh Pasien A dan Pasien B


Pukul 06.00-12.00

44
Suhu Tubuh (derajat

42
40
Celcius)

Pasien A
38
Pasien B
36
34
32
06.00 07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00
Waktu

26
Penyajian Data- Grafik
d. Grafik lingkaran
• Adalah grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi
juring-juring sesuai dengan data tersebut. Bagian-bagian dari
keseluruhan data dinyatakan dalam persen. Untuk membuat grafik
lingkaran, biasanya dipakai dua cara, yaitu:
– membuat keliling lingkaran menurut data-data yang ada
– membagi lingkaran menurut data yang ada dengan
menggunakan busur derajat.
• Contoh:
Menurut laporan kepala SMA X, dari 300 lulusan sekolahnya tahun
1994, tercatat sebagai berikut:
– 180 orang diterima kuliah di PT Negeri
– 60 orang diterima kuliah di PT Swasta
– 40 orang kerja di kantor
– sisanya menganggur

27
Penyajian Data- Grafik
• Dalam bentuk grafik lingkaran, data di atas dapat digambarkan
sebagai berikut:
Grafik Lulusan SMA X Tahun 1994

20%

Kuliah di PT Negeri
13% Kuliah di PT Swasta
Bekerja di kantor
Menganggur
7%
60%

28
Penyajian Data- Grafik

• Untuk mencari besar sudut tiap juring atau % dilakukan dengan


cara:
– Sudut untuk kuliah di PT Negeri:
• = 180/300 x 360 = 216
• = 180/300 x 100% = 60%
– Sudut untuk kuliah di PT Swasta:
• = 60/300 x 360 = 72
• = 60/300 x 100% = 20%
– Sudut untuk yang bekerja:
• = 40/300 x 360 = 48
• = 40/300 x 100% = 13,33 %
– Sudut untuk yang menganggur:
• = 20/300 x 360 = 24
• = 20/300 x 100% = 6,67%

29
Penyajian Data- Grafik
• Selain bentuk di atas, diagram lingkaran bisa berupa diagram
lingkaran tiga dimensi, seperti berikut:

Grafik Lulusan SMA X Tahun 1994

7%
13%
Kuliah di PT Negeri
Kuliah di PT Swasta
Bekerja di kantor
20% 60% Menganggur

30
Penyajian Data- Grafik

e. Kartogram
• Atau peta statistik, yaitu grafik data berupa peta yang menjukkan
kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil
pertambangan, dan sebagainya.
• Contoh:

31
Penyajian Data- Grafik

• Dalam bentuk kartogram (peta statistik), data tersebut digambarkan


sebagai berikut:

32
Analisis Data

• Analisis Data
• Dalam suatu literatur, disebutkan bahwa analisis memiliki 3 (tiga)
arti, yaitu:
1. Membandingkan dua hal atau dua nilai variable untuk
mengetahui selisihnya (X-Y) atau rasionya (X/Y) kemudian
menyimpulkannya.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi
komponen-komponen yang lebih kecil, sesuai dengan tujuan
analisis, agar dapat:
• mengetahui bagian yang memiliki sifat menonjol atau
mempunyai nilai ekstrem;
• melakukan perbandingan antarbagian dengan menggunakan
nilai rasio atau selisih
• melakukan perbandingan antara bagian dengan
keseluruhan, dengan memakai proporsi (%), lalu
menyimpulkan.
33
Analisis Data

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besar pengaruh secara


kuantitatif dari perubahan suatu kejadian terhadap suatu
kejadian lainnya, kemudian meramalkan.

– Contoh:
Ada dua orang karyawan, yaitu A dan B. Dalam waktu yang
sama, A dapat menghasilkan pekerjaan sebanyak 150 unit,
sedangkan B hanya 100 unit. Selisih kerja A dan B = (150-100)
= 50 unit. Rasio kerja A dan B = 150/100 unit = 1,5.
– Kesimpulan:
A lebih berprestasi daripada B. sebab hasil kerja A 50 unit lebih
besar daripada kerja B. A lebih berprestasi daripada B sebesar
1,5 kali.

34
Pengorganisasian Data

• Pengorganisasian Data
Data dapat dibagi dalam kelompok tertentu berdasarkan
kriteria yang menyertainya, yaitu:
1. Menurut susunannya
Menurut susunannya, data dibagi atas data acak atau
data tunggal, dan data berkelompok:
a. Data acak atau tunggal
– Adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam
kelas-kelas interval:

35
Pengorganisasian Data

– Contoh:
Data hasil pengukuran tinggi siswa kelas II SMA X (dalam cm)
adalah sbb:

36
Pengorganisasian Data

b. Data berkelompok
• Adalah data yang sudah tersusun atau dikelonpokkan dalam kelas-
kelas interval. Kelompok data disusun dalam bentuk distribusi
frekuensi atau tabel frekuensi.
• Contoh:
Data nilai dan jumlah anak yang memperolehnya untuk pelajaran
matematika kelas 2 SMA X adalah:

37
Pengorganisasian Data
2. Menurut sifatnya
Menurut sifatnya, data dibagi atas data kualitatif dan data
kuantitatif.
a. Data kualitatif
Adalah data yang tidak berbentuk bilangan.
• Contoh:
Warna, jenis kelamin, status perkawinan: (merah, pria, kawin)

b. Data kuantitatif
Adalah data yang berbentuk bilangan
• Contoh:
Tinggi, umur, jumlah: (170 cm, 41 tahun, 70 buah).

38
Pengorganisasian Data
3. Menurut waktu pengumpulannya
Menurut waktu pengumpulannya, data dibagi atas data berkala dan
data cross section:
1. Data berkala
Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu, untuk memberikan
gambaran perkembangan suatu kegiatan.
• Contoh:
Data perkembangan harga 9 macam bahan pokok selama 10 bulan
terakhir yang dikumpulkan setiap bulan.
2. Data cross section
Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk
memberikan gambaran perkembangan keadaan kegiatan pada waktu
ini. Data ini juga bisa membandingkan data beberapa objek di satu
waktu.
• Contoh:
Data sensus penduduk 1990, data jumlah penduduk di masing-masing
propinsi pada tahun 1990.
39
Pengorganisasian Data

4. Menurut sumber pengambilannya


Menurut sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu
data primer dan data sekunder:
1. Data primer
• Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Dengan kata lain data tersebut didapatkan
secara langsung. Data primer disebut juga data asli.
2. Data sekunder
• Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-
sumber yang telah ada. Dengan kata lain data tersebut diperoleh
secara tidak langsung.
• Data biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan
penelitian sebelumnya. Data sekunder disebut juga data tersedia.

40
Pengorganisasian Data

5. Menurut skala pengukurannya


• Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan
dalam pengukuran. Menurut skala pengukurannya, data
dibedakan atas:
1. Data nominal
Adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak
menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut
terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekadar label
atau kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek/kategori
tertentu. Data ini mempunyai ciri yaitu:
– kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada
satu kelompok saja)
– kategori data tidak disusun secara logis.
• Contoh:
Jenis kelamin: 1 untuk pria, 0 untuk wanita.
41
Pengorganisasian Data
2. Data ordinal
• Adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun
menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi,
atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama.
• Data ini memiliki ciri seperti pada ciri data nominal ditambah satu
ciri lagi, yaitu kategori dapat disusun berdasarkan secara logis
dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
• Contoh:
– Nilai prestasi dari suatu ujian:
– Nilai A adalah dari 80-100
– Nilai B adalah dari 65-79
– Nilai C adalah dari 55-64
– Nilai D adalah dari 45-54
– Nilai E adalah dari 0-44

42
Pengorganisasian Data
3. Data interval
• Adalah data dimana objek/kategori dapat diurutkan berdasarkan
suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara
tiap objek/kategori sama.
• Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini
memiliki cirri sama dengan cirri pada data ordinal, ditambah satu
cirri lagi, yaitu urutan kategori data mempunyai jarak yang sama.
• Contoh:
A B C D E
1 2 3 4 5
• Interval A sampai C adalah 3-1 = 2. Interval C sampai D adalah 4-
3 = 1. Kedua interval ini dapat dijumlahkan menjadi 2+1 = 3. Atau
interval antara A dan D adalah 4-1 = 3. Pada data ini yang
dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran, melainkan interval.

43
Pengorganisasian Data
5. Data rasio
• Adalah data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal,
dan data interval, dilengkapi dengan titik nol absolute dengan
makna empiris. Karena data terdapat angka nol, maka pada data
ini dapat dibuat perkalian atau pembagian. Angka pada data
menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek/kategori yang
diukur.
• Contoh:
A dan B adalah dua orang mahasiswa Universitas A yang nilai
mata kuliah Statistik masing-masing 60 dan 90. Ukuran rasionya
dapat dinyatakan bahwa nilai B adalah 1,5 kali nilai A.

44

You might also like