Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil. Pada tahun yang sama lahir bank
tahun 1998 praktis bank syariah tidak berkembang. Baru setelah diluncurkan Dual
naik. Dalam 5 tahun saja sejak diberlakukan Dual Banking System, pelaku bank
mandiri (BMI dan Bank Syariah Mandiri) dan lainnya merupakan unit/divisi
di Indonesia, jumlah dana yang berhasil dihimpun perbankan syariah juga terus
bertambah. Jika pada 1997 dana masyarakat bank syariah baru mencapai Rp 463
1
pertumbuhan dana masyarakat ini dipicu oleh beberapa faktor. Di samping karena
kinerja bank syariah yang mengesankan, sistem bagi hasil yang ditawarkan
perbankan syariah lebih stabil terhadap gejolak ekonomi makro. Di tengah terus
keuntungan yang relatif lebih tinggi dibandingkan bunga yang ditawarkan bank
konvensional. Hal ini terjadi karena sistem bagi hasil diberikan berdasarkan
2
(FDR) perbankan syariah yang berada pada kisaran 100% jauh melampaui Loan
maupun pendirian suatu usaha. Dengan demikian transaksi tunai tidak terjadi
secara langsung antara bank dan debitur melainkan antara bank dengan pihak lain
yang berbisnis dengan debitur seperti dealer mobil, pengembang atau yang lain.
Rp 5,53 T dengan tingkat FDR 96,6%. Dari seluruh skim pembiayaan syariah,
3
(2%). Tingkat Non Performing Financing (NPF) sebesar 2,3 % pada Desember
0,7% (Rp 7,859 ). Pertumbuhan aset bank-bank syariah melonjak dengan adanya
Dual Banking System pada 1998. Ini terlihat dari compound annual growth rate
(CAGR) setelah tahun 1998 yang mencapai 70%. Bank Indonesia menargetkan
diperkenalkan Islamic Banking Act pada 1983, bank syariah pertama di Malaysia
mulai beroperasi. Hingga tahun 1993, praktis tidak ada pertumbuhan perbankan
4
Indonesia), perbankan syariah Malaysia tumbuh pesat dengan bertambahnya
Malaysia tahun 1993-2000 adalah sebesar 57% dengan total asset penetration
perbankan syariah cukup tinggi. Dari survei ini dapat disimpulkan bahwa nasabah
potensial bank syariah mencapai 78% dengan perincian 11% merupakan syariah
5
loyalis, yaitu nasabah yang akan beralih ke bank syariah terdekat dan 67%
merupakan floating customer yaitu nasabah yang akan beralih ke bank syariah
jika infrastruktur dan pelayanan yang ditawarkan perbankan syariah tidak berbeda
terhadap bank syariah baik dari persepsi prinsip syariah, produk maupun
pelayanan. Dari prinsip syariah, masyarakat masih meragukan bank syariah yang
dioperasikan dengan Dual Banking System, beranggapan bagi hasil sama saja
dengan bunga, tingkat bagi hasil pinjaman yang tinggi, dan tidak begitu paham
dengan sistem syariah. Pada produk, persepsi masyarakat masih berkisar seputar
informasi produk dan variasi produk yang terbatas. Dari segi pelayanan
6
masyarakat beranggapan fasilitas bank syariah kurang lengkap dan pelayanan di
57% dan bertahan terus selama 10 tahun, pasar syariah di Indonesia diyakini akan
prediksi Bank Indonesia bahwa penetrasi aset perbankan syariah terhadap asset
Hingga Desember 2003 total kantor bank syariah berjumlah 263 kantor
tercermin pada return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Jika
ROE=15%), hanya Bank Syariah Muamalat Indonesia yang sudah berada dalam
kuadran profitable.
7
Strategi Bank-bank Syariah
Namun demikian, sebagai unit bisnis yang terukur kinerjanya bank-bank syariah
harus menyiapkan strategi pasca Fatwa MUI untuk memposisikan diri sebagai
masyarakat. Untuk itu strategi pertama yang harus ditempuh bank syariah adalah
komunikasi eksternal baik dalam rangka edukasi prinsip syariah maupun produk
produk yang ditawarkan. Sebagai bisnis yang masih baru berkembang, sudah
selayaknya pelaku perbankan syariah melakukan kerja sama baik dalam iklan
inovasi proses. Tidak seperti perbankan konvensional yang didukung oleh banyak
ditawarkan saat ini (relatif terhadap bunga bank konvensional) menjadikan bank
syariah cenderung mengalami excess funding. Untuk itu perlu dilakukan inovasi
produk pembiayaan dengan skim yang menarik untuk menjaga agar tingkat bagi
hasil yang ditawarkan tetap bersaing. Inovasi proses untuk efisiensi dapat
8
untuk proses pembiayaan bank syariah. Sistem referensi cross-selling dan sistem
skoring pada kredit bank konvensional merupakan beberapa inovasi yang dapat
syariah. Tidak boleh tidak, perbankan syariah harus mulai menata dan
merencanakan sistem pemasaran yang lebih baik dan mulai melihat potensi bisnis
Hal tersebut terjadi ketika bank tidak dapat memperoleh kembali sebagian atau
bank untuk menghasilkan keuntungan. Maka dari itu pembiayaan dan investasi
yang disalurkan harus dijaga serta dikelola dengan hati-hati (Prudential) agar
9
Strategi berikutnya adalah megembangkan budaya syariah sebagai salah
Syariah adalah bisnis yang tidak hanya murni binsis. Inilah bisnis yang didukung
oleh moral dan niat baik untuk mengembalikan uang pada fungsinya, yaitu murni
waktu. Inisiasi budaya syariah ini dapat dilakukan dengan cara mengembangkan
dan sebagainya.
Penutup
menarik. Mungkin inilah bisnis yang tidak hanya menggiurkan dari sisi potensi
pelaku perbankan dunia yang membuka unit syariah dengan menangguk untung
yang tidak sedikit. Citibank, ABN Amro, dan HSBC merupakan contoh gurita-
gurita perbankan yang sukses merambah bisnis bank syariah di Timur Tengah dan
Malaysia. Dari latar belakangnya, bisnis bank syariah sarat dengan misi moral
10