You are on page 1of 12

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

MASALAH SOSIAL SEBAGAI EFEK PERUBAHAN


(KASUS LINGKUNGAN HIDUP)
SERTA UPAYA PEMECAHANNYA

UNIVERSITAS GUNADARMA

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar


Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Tugas : Masalah Sosial sebagai Efek Perubahan

Kelas : 1-KA34

Dateline Tugas : 11 November 2010

Tanggal Penyerahan dan Upload Tugas : 11 November 2010

PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat

Sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/1000
untuk mata kulah ini.

PENYUSUN

NPM Nama Lengkap Tanda Tangan


1011 0856 Anggy Ayu Andary

Program Sarjana : Sistem Informatika S1

UNIVERSITAS GUNADARMA

i
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN .............................................................................................i

DATAR ISI ..................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ...........................................................................................1

1.2. TUJUAN ................................................................................................................1

BAB II PERMASALAHAN

2.1.INTENSITAS DAN KOMPLEKSITAS MASALAH ..........................................2

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL...........................................................4

3.2. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL ..............................................................4

3,3. AKIBAT TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL…………………………...5

BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN………………………………………………………………….6

4.2 SARAN…………………………………………………………………………...6

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...7

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas segala
kemampuan, kenikmatan dan kemudahan-Nya sehingga saya dapat menyelasaikan Tugas
Makalah Ilmu Sosial Dasar ini . Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
kasus lingkungan hidup dan masalah – masalah yang terjadi dalam masyarakat. Dan untuk
melaksanakan tugas yang diberikan oleh Bp.M Burhan Amin.

Saya berharap makalah yang saya buat ini bermanfaat bagi pembaca, dan dijadikan ilmu
pengetahuan yang berguna. Saya pun menyadari dalam pembuatan Makalah ini memiliki banyak
kekurangan, maka dari itu saya berharap kepada pembacanya agar memberikan kritik dan saran
nya kepada penulis yang bersifat membangun untuk dapat memperbaiki saya kearah yang lebih
sempurna.

Bekasi, 11 November 2010

Penulis

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1.Latar Belakang

Masalah Sosial dapat terjadi dari sejak manusia lahir kedunia ini dan bermasyarakat.
Intinya, dalam realitas sosial memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat yang
ideal. Dalam pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh
kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi,seluruh perilaku kehidupan sosial sesuai harapan
atau seluruh warga masyarakat dan sistem sosial yang mampu menyesuaikan dengan tuntutan
perubahan yang terjadi. Atau bisa disebut juga dengan No Body is Perfect.

I.2.Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk merumuskan model pemberdayaan kasus sosial
dalam menangani masalah kerusakan lingkungan hidup sosial. Dan yang diharapkan adalah
sebagai bahan masukan bagi perumusan kebijakan penanganan masalah kerusakan lingkungan
hidup sosial khususnya keikutsertaan dalam mencari cara untuk mengatasi atau menangani
masalah tersebut.

1
BAB II

PERMASALAHAN

2.1. Intensitas dan kompleksitas Masalah

Pemanasan Global pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global


dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O)
dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur
menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–
40 Celcius pada akhir abad 21.

Penggunaan freon pada AC, pemakaian hair dan parfum spray maupun asap kendaraan
bermotor yang menimbulkan senyawa timbal (Pb). Semakin berkurangnya hutan memegang
peranan dalam pemanasan global. Kawasan hutan merupakan areal yang mempunyai manfaat
langsung bagi masyarakat, namun pada kenyataannya selama ini belum banyak dipahami
kalangan awam sebagai sesuatu yang berarti. Mereka menilai kawasan hutan merupakan
kawasan tutupan hutan yang hanya mempunyai makna ekonomi jika kayu yang ada di dalamnya
bisa dijual atau dimanfaatkan untuk bangunan.

Jika dihubungkan secara global, ekosistem hutan lebih dari itu. Hutan telah berjasa dalam
keseimbangan iklim, mengurangi polusi, mereduksi, menyerap CO2 dan mengurangi pemanasan
global. Beberapa tahun terakhir ini penjarahan hutan atau penebangan liar di kawasan hutan
makin marak terjadi dimana-mana seakan-akan tidak terkendali. Ancaman kerusakan hutan ini
jelas akan menimbulkan dampak negatif yang luar biasa besarnya karena adanya efek El-Nino
dari hilangnya hutan, terutama pada kawasan-kawasan yang mempunyai fungsi ekologis dan
biodiversiti besar.

2
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas

Rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan
memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut
akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu
rata-rata bumi terus meningkat.

Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-
geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir,
peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna
dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial - ekonomi masyarakat
meliputi:

1. gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai,


2. gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara
3. gangguan terhadap permukiman penduduk,
4. pengurangan produktivitas lahan pertanian,
5. peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb).

Dalam makalah ini, fokus diberikan pada antisipasi terhadap dampak pemanasan
global, yakni, kenaikan muka air laut (sea level rise) dan banjir. Kenaikan muka air laut
secara umum akan mengakibatkan dampak sebagai berikut:
1. meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir,
2. perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangrove,
3. meluasnya intrusi air laut,
4. ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir, dan
5. berkurangnya luas daratan atau hilangnya pulau-pulau kecil.

3
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau yang sering kita sebut global warming adalah adanya proses
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Segala sumber energi yang terdapat
di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang
pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari
cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian
panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi
akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air,

Karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan clorofluorocarbon (CFC) yang menjadi


perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan
Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus
meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di
bawahnya.Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang
ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata
sebesar 15°C (59°F),bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C (59°F) dengan efek rumah kaca
(tanpanya suhu bumi hanya -18°C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi).

III.2. Penyebab Pemanasan Global

Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses
umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus
pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya
akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri
merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di
udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.

4
Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri.
(Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif
udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).

III.3. Akibat dari Terjadinya Global warming

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang


lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim cuaca, tinggi permukaan air
laut, hilangnya pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia. Ø cuaca. Para
ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi
Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerahdaerah lain di Bumi. Akibatnya,
gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung
di perairan Utara tersebut. Daerahdaerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin
tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju
akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area.

Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.
Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau
menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas
rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan
tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan
memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses
pemanasan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1
% untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat
sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air
akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan
badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar.
Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan
terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

5
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Global warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan bumi. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa
luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah
gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan clorofluorocarbon
(CFC) yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan
kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan
di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata
tahunan bumi terus meningkat.

4.2 Saran

Sebagai salah satu makhluk yang tinggal di bumi, kita seharusnya bisa bertanggung
jawab atas apa yang terjadi pada tempat kita tinggal yaitu bumi. Oleh karena itu sebagai salah
satu bentuk implementasi dari tanggung jawab tersebut terhadap pemanasan global adalah
dengan berusaha semaksimal mungkin menghemat penggunaan energi.

6
DAFTAR PUSTAKA

 http://lovelycimutz.wordpress.com/2010/10/03/masalah-sosial-sebagai-efek-perubahan
kasus-lingkungan-hidup-dan-upaya-pemecahannya

 http://geo.ugm.ac.id/archives/28

 Wikipedia Indonesia.2007. Badan Planologi Departemen Kehutanan

 Koento Wibisono S. dkk., 1997., Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan

 Soeparmo, A.H., 1984., Struktur Keilmuwan Dan Teori Ilmu Pengetahuan Alam
7

You might also like