You are on page 1of 2

c 

   

 


|
|| 
 |  | |
|
Sehat memang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya tidak akan pernah berarti tanpa
sehat. Ungkapan itu selalu ku ingat ingat sejak saya kuliah di FKM UNDIP. Dan itu memang
benar, bagaimana tidak, tubuh kita ketika di serang penyakit ringan saja pasti kita akan
mengeluh, malas belajar, malas mengerjakan tugas, malas bersih bersih koz.
Misalnya pusing karena kehujanan atau sakit gigi karena lupa menggosok gigi sebelum
tidur, atau biasanya malas ketika kita sudah nyaman duduk dan siap siap untuk tidur. Aku sendiri
sering langganan sakit gigi. Karena gigi gerahamku bolong. Ketika habis makan gigi yang
bolong itu akan kemasukan sisa makanan. Jika tidak langsung dibersihkan gigi langsung berasa
senut senut. Apalagi kalau kemasukan yang manis- manis pasti langsung sakit dan kepala serasa
mau pecah. Kalau sudah begitu biasanya aku nangis sendiri merasakan sakitnya gigi sampai ke
telinga. Rasanya aku ingin mengambil tang dan ku cabut gigiku yang berlubang itu.
Pernah suatu ketika saking sakitnya dan berhari hari tidak berkurang kemudian aku pergi
ke klinik dan disitu juga ada praktek dokter gigi. Setelah aku mengantri kemudian aku masuk ke
dalam ruang praktek dokter gigi itu. Disana ada dua orang wanita. Yang satu adalah seorang
asisten dokter memakai pakaian seragam warna biru yang satunya lagi adalah dokter gigi
memakai jas praktek warna putih. Asisten dokter gigi itu yang biasanya membantu
mengambilkan alat alat yang sekiranya dibutuhkan oleh dokter. Setelah aku masuk, kemudian bu
dokter mempersilakanku duduk di tempat khusus memeriksa gigi. ³Duduk mbak´ kata dokternya
sambil mengatur tinggi tempat duduk. Didalam sana aku agak takut melihat alat-alat yang
sepertinya digunakan untuk mencabut gigi.
³Sakitnya kenapa?´ tanya dokter. ³Gigi gerahamnya berlubang dok´ jawabku. ³Lho
masih muda cantik cantik kok giginya sudah berlubang´ Gurau dokternya. Aku jadi agak malu.
³Coba buka mulutnya´ kata dokternya. ³Coba ya saya lihat dulu..´ kata dokter... Kemudian
dokter itu mengambil sebuah alat, yang saya kurang tau untuk apa alat itu. Aku benar benar takut
. Karena gigi saya memang sedang sakit. ³Kalau sakit bilang ya´ Kemudian dengan alat seperti
sendok tapi kecil dan tebal dokter itu mengetok ngetokku. ³Aduuhh´ teriakku. µSakit ya?´
Tanya dokter. ³iya´ jawabku. Kemudian kembali beliau mengetok ngetok gigi gerahamku yang
sebelah kiri karena tadi sebelah kanan. ³Sakit tidak?´ Tanya dokter, ³agak sakit´ jawabku.
Setelah itu kemudian dokternya mengambil sebuah alat yang bunyinya seperti gergaji mesin
Cuma lebih halus suaranya. Saya bertanya dalam hati ³mau diapain lagi ya?´ tanyaku dalam hati
pasrah. ³Buka lagi mulutnya´ kata bu dokter. Kemudian dia memasukkan alat tadi kedalam
mulutku dan mengarahkannya ke gigiku yang berlubang tadi. Ternyata alat itu berfungsi untuk
membersihkan sisa sisa makanan yang terselip di gigi. Rasanya agak dingin ketika ketika alat itu
bekerja. Setelah itu asisten dokternya memberi saya segelas air putih untuk kumur. Kemudian
kembali aku dibersihkan memakai alat itu. Lalu dokter memberi segelas air yang sudah dicampur
dengan cairan obat, kemudian menyuruhku untuk berkumur. ³Buat kumur ya, tapi agak pahit
sedikit´ mungkin itu semacam cairan antiseptic atau apa untuk membunuh kuman kuman.
Kemudian bu dokter mengambil kapas dan memasukkan kedalam gigi saya yang berlubang.
Entah aku tidak tau maksudnya. Setelah selesai kemudian aku bertanya ³Sebaiknya gigi saya di
cabut atau gimana ya dok?´. ³Kalau masih kuat ya ditembel saja, kalau akarnya sudah lemah ya
sebaiknya di cabut´ kata dokternya. ³Dok kok sakitnya itu kadang kadang nyerinya sampai gusi
depan ya dok, itu kenapa?´ Tanya ku. ³Itu karena infeksi, gara-gara kemasukan sisa makanan
tadi. Sebaiknya sementara kalau makan ditutup pakai kapas saja, biar tidak infeksi lagi.´ Kata
dokter. Setelah itu dokternya menulis resep obat. Setelah itu saya keluar dan menebus obatnya di
bagian apotek klinik tersebut. Kemudian saya pulang dan sakit gigi saya sudah agak hilang.
Setelah kejadian itu saya jadi sangat rajin menggosok gigi. Karena tidak mau lagi
merasakan sakitnya. Sakit gigi membuat makan jadi tidak enak, tidurpun tak nyenyak.
Sebenarnya agak kecewa juga, kenapa dulu dulu saya malas gosok gigi sebelum tidur, sehingga
gigi geraham saya sampai berlubang seperti ini. Tapi ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur.
Sekarang harus rajin merawat gigi. Jangan sampai ada yang berlubang lagi.

You might also like